Latar Belakang Daya Repelen Lavender Oil Spray (Lavandula officinalis L) terhadap Nyamuk Aedes sp.

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyamuk merupakan serangga yang tersering menjadi perhatian di bidang kesehatan karena nyamuk berperan dalam transmisi penyakit seperti malaria, demam berdarah, Japanese B Encephalitis, filariasis limfatik, dan chikungunya Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012 . Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui cucukan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian anak di Asia Tenggara. WHO memperkirakan setiap tahun terdapat sekitar 50-100 juta kasus DBD, dengan sekitar 500.000 memerlukan perawatan di rumah sakit. Sementara di Indonesia, pada tahun 2014 tercatat penderita DBD di 34 provinsi sebanyak 71.668 orang dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita Balitbangkes, 2015. Japanese encephalitis JE adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh flavivirus yang dapat mengenai manusia maupun hewan Campbell, et al., 2011. Data WHO menunjukkan bahwa terdapat kira- kira 67.900 kasus di 24 negara Asia Tenggara, dengan insidensi 1,8 dari 100.000 penduduk. Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini termasuk negara dengan tingkat insidensi sedang. Insidensi Japanese encephalitis di Indonesia lebih rendah dibandingkan insidensi di Malaysia dan Papua Nugini. Dari 3 negara tersebut, tercatat penderita Japanese encephalitis sebanyak 58,9 juta usia 0-14 tahun; 154,6 juta usia 15 tahun ke atas; 213,5 juta semua umur Campbell, et al., 2011. Universitas Kristen Maranatha 2 Chikungunya CHIK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Alpha virus , famili Togaviridae, dan ditularkan melalui cucukan nyamuk Aedes aegypti dan A. albopictus yang terinfeksi oleh virus tersebut. Infeksi CHIKV Chikungunya Virus menimbulkan serangan demam mendadak, nyeri sendi terutama di ekstremitas diikuti dengan kesulitan untuk menggerakkan sendi tersebut Supriastuti, 2007. Pada tahun 2003, Kejadian Luar Biasa KLB Chikungunya terjadi di beberapa wilayah di pulau Jawa, NTB, Kalimantan Tengah. Tahun 2006 dan 2007 terjadi KLB di Propinsi Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Dari tahun 2007 sampai tahun 2012 terjadi KLB Chikungunya di beberapa propinsi di Indonesia dengan 149.526 kasus tanpa kematian. KLB sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan Kemenkes RI, 2013. Pencegahan untuk mengurangi insidensi penyakit DBD, Japanese encephalitis, Chikungunya, filariasis, dan lain-lain tidak hanya melibatkan instansi pemerintah, tetapi juga melibatkan peran masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan, antara lai n: melaksanakan program 3M menguras bak mandi, menutup bak penampungan air, dan menimbun sampah, fogging, penggunaan abate ke dalam bak mandi, memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu waktu tidur, memasang kasa, memasang obat nyamuk bakar, dan menggunakan repelen Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012. Repelen terbagi menjadi repelen sintetik dan repelen alami. Salah satu contoh dari repelen sintetik yaitu N,N diethyl-3-methylbenzamide DEET. Pemakain DEET setiap hari dapat menimbulkan efek samping seperti gatal-gatal dan ruam kemerahan pada kulit. Jika tertelan menyebabkan mual dan muntah, degenerasi sistem saraf pusat, kejang, hipertensi, takikardi, depresi saluran pernafasan, dan koma Katz, Tracy, 2008. Dengan demikian, pemakaian DEET konsentrasi tinggi harus dihindari oleh orang dewasa maupun anak-anak Tjahyani, 2008. Repelen alami adalah repelen yang berasal dari tanaman yang mengandung minyak atsiri. Intoksikasi kronik pada pemakaian minyak atsiri tidak pernah dilaporkan Bruneton, 1999 sehingga dapat digunakan sebagai pengganti DEET. Beberapa contoh minyak atsiri yang telah terbukti sebagai repelen adalah minyak Universitas Kristen Maranatha 3 cengkeh, sereh, kayu putih, lemon, rosemary, chamomile, dan lavender Babita, 2001; Garg, 2005; Tjahyani, 2008. Minyak lavender sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti sudah pernah diteliti dengan metode kertas saring yang diberi minyak murni tanpa penambahan basis. Hasilnya, minyak lavender efektif sebagai repelen tetapi memiliki potensi lebih lemah dibandingkan DEET 12,5 p0,05 Katrin Fitria Hendranata, 2005. Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai daya repelen spray minyak lavender yang disemprotkan pada kulit terhadap nyamuk Aedes sp.

1.2 Identifikasi Masalah