Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175 Dipakai : Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250

4.3.2 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-175 Dipakai :

c f : 17,405 Nmm 2 o ε : 0,002 u ε : 0,0012313 Nilai tegangan beton c f =             − 2 2 o c o c c f ε ε ε ε o c ε ε ≤ Dari hasil percobaan nilai c ε dapat dilihat pada tabel 4.9 c f =               − 2 002 , 000194 , 002 , 000194 , 2 405 , 17 x = 3,208877 Nmm 2 Hasil perhitungan nilai c f selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-175 c ε c f Nmm 2 0,000194 0,000231 0,000263 0,000344 0,000438 0,000531 0,000625 0,0007 0,000806 0,000906 0,001044 0,001119 0,001231 3,208877 3,792216 4,268984 5,468807 6,781831 8,018368 9,178418 10,05139 11,2043 12,19965 13,42616 14,02581 14,83351 Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008

4.3.3 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250

Dipakai : c f : 27,111 Nmm 2 o ε : 0,002 u ε : 0,0012063 Nilai tegangan beton c f =             − 2 2 o c o c c f ε ε ε ε o c ε ε ≤ Dari hasil percobaan nilai c ε dapat dilihat pada tabel 4.9 c f =               − 2 002 , 000169 , 002 , 000169 , 2 111 , 27 x = 4,381974 Nmm 2 Hasil perhitungan nilai c f selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 1 K-250 c ε c f Nmm 2 0,000169 0,000206 0,000238 0,000319 0,000413 0,000506 0,0006 0,000675 0,000781 0,000881 0,001019 0,001094 0,001206 4,381974 5,303325 6,056555 7,953001 10,03001 11,98788 13,82661 15,21181 17,04366 18,62796 20,58503 21,54451 22,84075 Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008

4.3.4 Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250

Dipakai : c f : 26,698 Nmm 2 o ε : 0,002 u ε : 0,0012938 Nilai tegangan beton c f =             − 2 2 o c o c c f ε ε ε ε o c ε ε ≤ Dari hasil percobaan nilai c ε dapat dilihat pada tabel 4.9 c f =               − 2 002 , 000175 , 002 , 000175 , 2 698 , 26 x = 4,467743 Nmm 2 Hasil perhitungan nilai c f selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Tegangan-Regangan Balok 2 K-250 c ε c f Nmm 2 0,000175 0,000213 0,000244 0,000325 0,000419 0,000513 0,000606 0,000681 0,000788 0,000888 0,001025 0,0011 0,001213 0,001294 4,467743 5,37193 6,111078 7,971856 10,0094 11,92963 13,73252 15,09037 16,88544 18,43726 20,35305 21,29166 22,55877 23,36883 Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pengujian di laboratorium yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Besarnya beban runtuh struktur beton bertulang dengan dua variasi mutu beton sebagai berikut : a. Balok 1 K-175 pada beban sebesar 7,5 ton b. Balok 2 K-175 pada beban sebesar 7,5 ton c. Balok 1 K-250 pada beban sebesar 7,5 ton d. Balok 2 K-250 pada beban sebesar 8 ton Beban runtuh pada penelitian ini didapat pada pembacaan dial pada jacking hydraulik yang tidak lagi naik jika diberikan beban 2. Pola retak lentur dimulai pada daerah di bawah beban, kemudian diikuti retak pada daerah tengah bentang 3. Pada mutu beton yang lebih tinggi yaitu K-250 momen meningkat sebesar 2 - 5 dan kurvatur semakin kecil sebesar 8 - 11 pada saat retak. 4. Dengan mutu beton K-250 momen semakin meningkat, kurvatur pada saat ultimate juga semakin kecil dibandingkan mutu beton K-175. Pada mutu beton yang lebih tinggi maka momen meningkat sebesar 3 - 7 dan kurvatur semakin kecil saat ultimate. Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008