B. Analisis dan Pembahasan
Pengujian terhadap H1 menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima, yang berarti bahwa konstruksi kemudahan yang dirasakan PEU : perceived ease of use memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan yang dirasakan PU : perceived usefulness dalam penggunaan sistem informasi manajemen keuangan daerah. Hasil ini sesuai dengan
penelitian tentang perceived usefulness dan perceived ease of use sebelumnya dilakukan Davis 1986; Davis 1989; Adams et al. 1992; Davis et al. 1993; Horton et al. 2001
dalam Lu et al 2003 yang menunjukan adanya hubungan yang kuat variabel kemudahan penggunaan yang dirasakan perceived ease of use terhadap kegunaan yang dirasakan
perceived usefulness dalam penggunaan sistem informasi. Pemakai akan merasakan manfaat yang lebih besar jika merasakan kemudahan dalam menggunakan sistem informasi
tersebut.
Pengujian terhadap H2 menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima, yang berarti
bahwa konstruksi kegunaan yang dirasakan PU : perceived usefulness memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan ATU : attitude toward using dalam pemakaian
sistem informasi keuangan daerah. Hasil ini sesuai dengan penelitian tentang perceived usefulness sebelumnya dilakukan oleh Davis 1986; Horton et al. 2001 dalam Lu et al.
2003; Spacey et al. 2004 menunjukan adanya hubungan yang signifikan variabel kegunaan yang dirasakan perceived usefulness terhadap sikap penggunaan sistem informasi
self-reported usage. Meskipun hasil penelitian Barnet et al. 2006 menunjukan variabel manfaat yang dirasakan perceived usefulness relatif lemah untuk menjadi predictor objectif
usage. Artinya jika pemakai merasakan ada manfaat atau kegunaan yang besar untuk mendukung kinerjanya maka pemakai akan bersikap positif menerima penggunaan sistem
informasi.
Pengujian terhadap H3 menyatakan bahwa hipotesis tersebut ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa konstruksi kegunaan yang dirasakan PU : perceived usefulness tidak
mempengaruhi minat penggunaan system informasi keuangan daerah, tetapi nilai penolakan yang tidak signifikan. Hasil ini agak berbeda dengan penelitian TAM sebelumnya yang
menunjukan pengaruh yang signifikan kegunaan yang dirasakan terhadap minat dilakukan oleh Davis 1986; Kripanont 2007; Syarif dan Sensuse 2007. Minimnya pengaruh
persepsi adanya manfaat penggunaan terhadap minat mungkin disebabkan oleh masih barunya sistem ini dalam menunjang operasional keuangan di setiap instansi pemerintah kota
Surakarta. Sehingga manfaat sistem informasi keuangan daerah belum dapat dirasakan oleh setiap pegawai yang berhubungan dengan sistem ini. Mungkin juga adanya pembagian tugas
antara pegawai bendahara atau penatausaha akuntansi dengan petugas input data komputer operator sistem. Tujuan utama diterapkannya sistem ini adalah untuk membantu tugas
pelaporan keuangananggaran daerah.
Pengujian terhadap H4 menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima, yang berarti
bahwa konstruksi kemudahan penggunaan yang dirasakan PEU : perceived easy of use memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan ATU : attitude toward
using dalam pemakaian system informasi keuangan daerah. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dilakukan oleh Davis 1986; Adams et al. 1992; Davis et al. 1993;
Ndubisi dan Jantan 2003; Horton et al. 2001 dalam Lu et al. 200; Spacey et al. 2004; Ramayah dan Lo 2007 yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan variabel
kemudahan penggunaan yang dirasakan terhadap penggunaan sistem informasi. Kedua konstruksi kemudahan penggunaan yang dirasakan PEU : perceived easy of use dan
kegunaan yang dirasakan PU : perceived usefulness memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan ATU : attitude toward using dalam pemakaian sistem informasi
keuangan daerah.
Pengujian terhadap H5 menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima. Hasil ini menunjukan bahwa konstruksi sikap mempengaruhi minat BI: behavioral intention to use
penggunaan sistem informasi keuangan daerah terbukti secara signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian tentang aspek attitude towards behavior sikap terhadap perilaku
sebelumnya dalam Davis 1989; Adams et al. 1992; Chau dan Hu 2001; Agarwal and Prasad 1998; Horton et al. 2001 dan Hu et al. 1999 dalam Lu et al. 2003; Spacey et al.
2004 yang menunjukan sikap berhubungan dalam penggunaan sesungguhnya system. Artinya jika pemakai sudah bersikap positif atau menerima sistem informasi maka akan
tumbuh minat untuk menggunakannya. Demikian juga jika pemakai sudah ada minat yang kuat maka direalisasikan menjadi bentuk perilaku penggunaan.
Pengujian terhadap H6 menyatakan bahwa hipotesis tersebut ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa konstruksi sikap tidak dipengaruhi oleh kewajiban menggunakan sistem
informasi keuangan daerah. Hasil ini agak berbeda dengan penelitian Venkatesh and Davis 2000; Adamson Shine 2003; Hartwick dan Barki 1994 dalam Hartono 2007 dan
SyarifSensuse 2008 menunjukan adanya kondisi lingkungan yang berbeda yaitu penggunaan yang diwajibkan mandatory dan kesukarelaan voluntariness mempunyai
pengaruh dalam penggunaan sistem informasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kesadaran bahwa perilaku sikap dalam bekerja mestinya memang hanya didasarkan oleh
adanya peraturan-peraturan tertulis yang mengatur pekerjaan tetapi karena adanya anggapan bahwa sistem ini mulai diterapkan dalam rangka mempermudah dan membantu tugas-tugas
keuangan.
Pengujian terhadap H7 menyatakan bahwa hipotesis tersebut diterima, yang berarti bahwa konstruksi minat mempengaruhi penggunaan sistem informasi keuangan daerah
secara signifikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian tentang aspek minat menggunakan behavior intention sebelumnya Davis 1989; Davis et al. 1989; Adams et al. 1992;
Chau dan Hu 2001; Venkatesh dan Davis 2000; Venkatesh et al. 2003; Agarwal and Prasad 1998 dan Hu et al. 1999 dalam Lu et al. 2003; Spacey et al. 2004; Fusilier dan
Durlabji 2005; Kripanont 2007 menunjukan bahwa minat perilaku berhubungan dan prediktor yang baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem informasi.
Hasil lain dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh secara simultan konstruksi kemudahan penggunaan, dan manfaat penggunaan terhadap sikap dalam
penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Pengaruh konstruksi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan aktual dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah,
sedangkan konstruksi minat penggunaan tidak dipengaruh kewajiban menggunakan. Penelitian ini menghasilkan model akhir berikut ini.
Gambar 13 Model Hasil Penelitian ini
Model ini menunjukan bahwa kemudahan penggunaan yang dirasakan PEU : perceived easy of use berpengaruh secara signifikan terhadap manfaat yang dirasakan PU:
perceived usefulness dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah SIMDA. Di sisi lain kegunaan yang dirasakan PU : perceived usefulness dan kemudahan yang dirasakan
PEU : perceived easy of use secara signifikan bersama-sama mempengaruhi sikap ATU : attitude toward using dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Sikap ATU :
attitude toward using berpengaruh secara signifikan terhadap minat BI: behavioral Perceived
usefulness PU
Perceived ease of use PEU
Attitude toward using
ATU Behavioral
intention BI
Actual usage AU
intention to use dalam penggunaan sistem informasi keuangan daerah. Selanjutnya minat BI: behavioral intention to use berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan aktual
AU : actual usage system informasi keuangan daerah SIMDA di instansi Pemerintah Kota Surakarta. Ringkasan hasil penelitian dapat disajikan berikut ini.
Tabel 12 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis
Diterimaditolak 1. H1 : Kemudahan yang dirasakan PEU: perceived easy of use
Diterima akan mempengaruhi kegunaan yang dirasakan
PU: perceived usefulness 2. H2 : Kegunaan yang dirasakan PU: perceived usefulness
Diterima mempengaruhi sikap ATU: attitude toward using
3. H3 : Kegunaan yang dirasakan PU: perceived usefulness Ditolak
mempengaruhi minat BI: behavioral intention to use 4. H4 : Kemudahan yang dirasakan PEU: perceived easy ogf use
Diterima mempengaruhi sikap ATU: attitude toward using
5. H5 : Sikap ATU: attitude toward using mempengaruhi minat Diterima
BI: behavioral intention to use 6. H6 : Sikap ATU: attitude toward using dipengaruhi oleh
Ditolak kewajiban menggunakan MU: mandatory using
7. H7 : Minat BI: behavioral intention to use mempengaruhi Diterima
penggunaan AU: actual usage SIMDA Sumber : data diolah
BAB V PENUTUP