124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Ketiga responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka sudah
melalui kelima tahapan dalam proses penerimaan diri. Responden RR dan RS sudah menunjukkan adanya penerimaan diri terhadap kekerasan emosi yang
mereka alami, sedangkan responden RG masih belum melalui tahapan akhir penerimaan diri khusus pada pengalaman kekerasan emosi yang didapatkan
dari teman-temannya. 2.
Tahapan dalam proses penerimaan diri merupakan sebuah proses maju- mundur yang dialami oleh individu yang mengalami kekerasan emosi dengan
cara dan waktu yang berbeda-beda hingga pada akhirnya mereka dapat menerima pengalaman kekerasan emosi sebagai bagian dari dirinya atau
dengan kata lain sudah menerima dirinya. Responden RR dan RS telah mengalami semua tahapan penerimaan diri hingga pada akhirnya dapat
menyatakan makna positif dari setiap kekerasan emosi yang mereka alami sejak kecil. Sedangkan responden RG masih belum dapat menunjukkan
makna positif dari kekerasan emosi yang didapatkan dari teman-temannya. 3.
Tahapan yang paling jelas terlihat dari perilaku yang ditunjukkan dalam tahap penerimaan diri adalah tahap penghindaran aversion yang sering dilakukan
dengan menahan perasaan tidak menyenangkan yang muncul pada saat terjadi kekerasan oleh ketiga responden dalam penelitian. Namun, hal ini justru
Universitas Sumatera Utara
125
membuat mereka tetap mengalami kekerasan emosi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga durasi pada tahap penghindaran lebih panjang
dibandingkan dengan tahap lainnya. 4.
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam mencapai setiap tahap penerimaan diri pada responden penelitian yaitu rasionalisasi pada tahap keingintahuan
curiosity yang membantu mengurangi perasaan negatif selama kekerasan terjadi sehingga mereka dapat melihat kehidupannya secara objektif;
pemahaman mengenai diri sendiri dan harapan-harapan yang realistis juga membantu ketiga responden dalam mencapai keberhasilan dalam hidupnya
sehingga mendukung penerimaan diri walaupun ada penolakan dari lingkungan
5. Pedoman hidup dan ajaran agama yang diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari membantu RS dalam memberikan makna positif dari setiap kekerasan emosi yang dialami sehingga tahap penerimaan diri dapat lebih
mudah dilalui.
B. SARAN