Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG
PAKAIAN DINAS, PERLENGKAPAN DAN
PERALATAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan Disiplin,
wibawa dan motivasi kerja pagawai Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dan melaksanakan ketentuan Permendagri Nomor
35 Tahun 2005 tentang pedoman pakaian dinas,
perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi Pamong
Praja, perlu menyusun pedoman tentang pakaian
dinas, perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi
Pamong Praja;
b. bahwa untuk memenuhi maksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kepulauan
Bangka
Belitung
tentang
pakaian
dinas,
perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
1
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah di ubah kedua kalinya
dengan Undanrg-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 79, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 126,
2
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000
tentang
Tata
Cara
Pengelolaan
dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
205, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4021);
9. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Rl Tahun 2005 Nomor 145, Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 200s
tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan
dan Peralatan Satuan polisis pamong praja;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten
/
Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010
tentang satuan polisi Pamong Praja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9
Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia
Nomor 5094);
13. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 Seri E);
14. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 7 Tahun 2008 tentang mengawasi
tata kerja Inspektorat, Badan perencanaan
3
Pembangunan Daerah dan statistik serta lembaga
Tehnis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, (Lembaran Daerah provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 seri D);
15. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Beritung
Nomor 77 Tahun 2008 tentang uraian Tugas
satuan polisi pamong praja provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung
(Berita
Daerah
provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor
35 Seri D)
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
TENTANG
PAKAIAN
DINAS,
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan
dengan :
Gubernur
yang
dimaksud
1.
Daerah adalah
Belitung.
2.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3.
Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
4.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4
Provinsi
ini
Kepulauan
Bangka
Daerah
5.
Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
6.
Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
7.
Polisi Pamong Praja sebagai penyelenggara
ketentraman dan ketertiban umum dalam
menegakkan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah.
8.
Satuan Polisi Pamong Praja adalah perangkat
Pemerintah Daerah dalam memelihara dan
penyelenggara ketentraman dan ketertiban
umum serta penegakan perda.
9.
Pakaian Dinas adalah pakaian dinas yang
dipakai menunjukkan identitas Anggota Polisi
pamong Praja dalam melaksanakan tugas.
10. Pakaian Dinas Polisi Pamong Praja disertai
kelengkapan dan atribut yang dikenakan sesuai
dengan jenis pakaiannya.
11. Pakaian Dinas Harian, yang selanjutnya
disingkat PDH, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas sehari-hari di Kantor.
12. Pakaian Dinas Lapangan, yang selanjutnya
disingkat PDL, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja pada
saat melaksanakan tugas pembinaan, sosialisasi,
monitoring,
supervisi
serta
penertiban
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah.
13. Pakaian Dinas Upacara, yang selanjutnya
disingkat PDU, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja pada
5
saat menghadiri upacara-upacara yang bersifat
nasional seperti Hari Ulang Tahun Republik
lndonesia, Upacara, Peresmian, Pelantikan, Hari
Ulang Tahun Dinas atau Kantor maupun
instansi lain.
14. Pakaian
Dinas
Upacara
Khusus,
yang
selanjutnya disingkat PDUK, adalah pakaian
dinas yang digunakan oleh anggota Polisi
Pamong Praja yang bertugls membawa Pataka.
15. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan
pakaian yang dikenakan atau digunakan anggota
Polisi Pamong Praja sesuai dengan jenis pakaian
dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki, sepatu
beserta atributnya.
16. Atribut adalah
pakaian dinas.
tandatanda
yang
melengkapi
17. Perlengkapan Polisi Pamong Praja adalah
perlengkapan perorangan, senjata api, alat
pengaman gas ejector; alat kejut, kendaraan dan
peralatan komunikasi yang digunakan oleh Polisi
Pamong Praja dalam melaksanakan tugas.
BAB II
PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Jenis Pakaian
Pasal 2
(1). Pakaian DinasSatuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kepulauan Bangka Belitungterdiri :
a. Pakaian Dinas Harian, (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggota lafangan).
b. Pakaian Dinas Lapangan (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggota lapingan ).
c. Pakaian Dinas Upacara (sekretariat, siaga dan
6
Unit Provost serta anggota lapangin ).
d. Pakaian Dinas Upacara Khusus (sekretariat,
siaga dan Unit Provost ierta anggo[a lapangan).
e. Pakaian Pengamanan Khusus (sekretariat, siaga
dan Unit Provost serta anggota tapangin;.
f. Pakaian Khusus Dalmas (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggotaiipangan). g. Pakaian Olahraga dan Beladiri (sekretariat,
siaga dan Unit Provost serta anggota lapangan).
(2). Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dengan speslfikasi:
a. Wama : Khaki tua kehijau-hijauan.
b. Jenis bahan : Driil atau 100 % Cotton.
c. Code Warna : EMD - 1910 Satuan Polisi Pamong
Praja.
(3). Pakaian
Pengamanan
Khusus
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f dengan spesifikasi:
a. Warna : Gelap (Hitam, Biru dongker, Abu-abu,
Coklat atau Hijau tua).
b. Jenis bahan : Polyster.
Bagian Kedua
Pakaian Dinas Harian
Pasal 3
(1). PDH untuk pria terdiri dari .
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, kerah rebah, berkancing 5 (lima) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping terbuka dan 2 (dua) buah
saku
belakang
tertutup
masing-masing
7
berkancing 1 (satu) buah;
c. Topi mutz warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya menggunakan emblim Polisi
Pamong Praja;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah Lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai dengan
ketentuan Pemerintah Daerah;
m. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
n. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk penruira/danton;
o. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
8
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
s. Kaos kakiwarna hitam;
t. Sepatu kulit ukuran rendah
berwarna hitam dan bertali.
bersol
karet
(2). PDH untuk wanita terdiri dari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, kerah baring, berkancing 5 (lima) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Rok warna khaki tua kehijau-hijauan dengan 2
(dua) buah saku samping terbuka dan panjang
10 cm di bawah lutut, Khusus bagi wanita
muslim dapat menggunakan baju lengan
panjang, rok panjang sampai batas mata kaki
atau celana panjang serta menggunakan
kerudung menyesuaikan baju;
c. Topi mutz warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya menggunakan emblim Polisi
Pamong Praja;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
9
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah Lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas Badge Polisi Pamong Praja;
o. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
p. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
q. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
r. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
s. Ikat Pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
t. Kaos kaki warna hitam;
10
u. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam tidak
bertali.
Bagian Ketiga
Pakaian Dinas Lapangan
Pasal 4
PDL terdiri dari :
a. PDL I digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat melaksanakan tugas pembinaan,
sosialisasi, monitoring dan supervisi kepada
aparat Polisi Pamong Praja dan masyarakat
sebelum
melakukan
penertiban
penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
serta pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban
umum;
b. PDL ll digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat melaksanakan tugas penertiban
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah.
Pasal 5
(1). PDL I untuk pria dan wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang berkancing warna khaki
tua kehijau-hijauan, kerah rebah, berkancing 6
(enam) buah pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping tertutup masing-masing
berkancing l (satu) buah;
c. Topi, baret atau jungle warna khaki tua
kehijau-hijauan seperti pakaiannya, untuk topi
11
baret dipakai miring ke kiri dan digunakan
untuk pembinaan, sosialisasi, monitoring dan
supervisi;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja dan kopel rem warna hitam;
12
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
r. Kaos kakiwarna hitam;
s. Sepatu kulit bersol karet sedang benruarna
hitam dan bertali, sedangkan untuk wanita
tidak bertali tetapi beresleting samping;
t. Bretel kulit hitam.
(2) PDL II untuk Pria dan Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan tidak bermanset dengan kerah rebah,
berkancing 7 (tujuh) buah, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah,
sebelah atas dengan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang untuk pria dan wanita warna
khaki tua kehijau-hijauan, mempunyai dua
buah saku samping terbuka dan dua buah
saku tempel samping tertutup masing-masing
berkancing dua buah dan dua buah saku
tempel, saku belakang tertutup masing-masing
dua buah kancing;
c. Topi, jungle, baret dan atau helm berwarna
khaki tua kehijau-hijauan digunakan untuk
pelaksanaan penegakan peraturan Daerah dan
peraturan Kepala Daerah;
d. Kaos oblong warna khaki muda
hryauan lengan pendek dan panjang;
kehijau-
e. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerai balu;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
13
g. Bordir nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong praja dikenakandi atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
polisi pamong praja;
j. Lambang Polisi Pamong praja dikenakan di
bawah lencaia KORPRl;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge polisi pamong praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang berlambang polisi pamong praja
dan kopel rem warna hitam;
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
r. Kaos kaki warna hitam;
s. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam dan
bertali tinggi, sedangkan untuk wanita tidak
bertali tetapi beresleting samping;
14
t. warna Pakaian Dinas Lapangan bagi anggota
Polisi Pamong praja yang statusnya tenaga
harian lepas, disamakan dengan warna
seragam polisi pamong praja tanpa pangkat;
u. Dragreem.
Bagian Keempat
Pakaian Dinas Upacara
Pasal 6
PDU terdiri dari :
a. PDU I digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat menghadiri upacara yang bersifat
Nasional.
b. PDU II digunakan oleh Anggota Polisi Pamong
Praja pada saat menghadiri upacara, peresmian,
pelantikan, HUT Dinas atau Kantor atau lnstinsi
lain".
c. Pakaian Dinas Upacara Khusus digunakan oleh
anggota Polisi pamong praja yang bertugas
membawa Pataka.
Pasal 7
(1) PDU I untuk Pria terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah model jas memakai ikat
pinggang luar, dengan kancing besar 4 (empat)
buah pada bagian tengah Baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah dan 2
(dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing 1 (satu) buah serta 2 (dua)
buah saku tertutup di bawah masing-masing
berkancing 1 (satu) buah dengan kancing yang
berlambang polisi pamong praja terbuat dari
bahan kuningan;
15
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan mempunyai 2 (dua) buah
saku samping terbuka dan 2 (dua) buah saku
belakang tertutup;
c. Topi pet warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
d. Kemeja putih kerah berdiri, memakai dasi
hitam polos di dalam pakaian dinas upacara
yang bersifat nasional;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
Ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
16
o. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang kecil warna khaki tua kehijauhijauan seperti pakaiannya berlambang Polisi
Pamong Praja;
s. Kaos kakiwarna hitam polos;
t. Sepatu kulit bersol karet
berwarna hitam tidak bertali.
ukuran
rendah
(2) PDU ll untuk Pria terdiridari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan berkerah berdiri memakai ikat
pinggang luar, dengan kancing besar 5 (lima)
buah pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah
dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing kecil 1 (satu) buah serta 2
(dua) buah saku tertutup di bawah masingmasing berkancing 1 (satu) buah dengan
kancing yang berlambang Polisi Pamong Praja
terbuat dari bahan kuningan;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan mempunyai 2 (dua) buah
saku samping terbuka;
c. Topi PDL warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
17
d. Kaos Oblong warna khaki muda kehijauhijauan dipakai di dalam pakaian dinas
upacara
(Peresmian,
Pelantikan,
HUT
Dinas/lnstansi lain);
a. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
b. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
c. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
d. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
e. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
f. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
g. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
h. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
i. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
j. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
k. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
l. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
m. Tali pluit warna hitam unutk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
18
n. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
o. Ikat pinggang berbahan kain warna khaki tua
kehijau-hijauan;
e. Ikat pinggang kecil berlambang Pol PP;
f. Kaos kaki warna hitam polos;
g. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam dan
bertali.
(3) PDU II untuk Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah rebah memakai ikat pinggang
luar, dengan kancing besar 4 (empat) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah
dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing kecil 1 (satu) buah serta 2
(dua) buah saku tertutup di bawah masingmasing berkancing 1 (satu) buah dengan
kancing yang berlambang Polisi Pamong Praja
terbuat dari bahan kuningan;
b. Celana/Rok warna khaki tua kehijau-hijauan
mempunyai 2 (dua) buah saku samping terbuka
dan panjang 10 cm di bawah lutut, untuk orang
berkerudung munyesuaikan;
c. Khusus
bagi
wanita
muslim
dapat
menggunakan baju lengan panjang dan rok
panjang sampai batas mata kaki;
d. Topi PDU wama khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
19
e. Kaos Oblong warna khaki muda kehijauhijauan dipakai di dalam pakaian dinas
upacara (Peresmian, Pelantikan, HUT Dinas/
instansi lain);
f. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
g. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
h. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
i. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
j. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
k. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
l. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
m. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
o. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
p. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk peruvira/danton;
r. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
20
dikenakan pada
s. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
t. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Prala;
u. Kaos kakiwarna hitam polos;
v. Sepatu kulit bersol karet benryarna hitam tidak
bertali.
Pasal 8
(1) PDUK untuk Pria dan Wanita terdiri dari:
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah rebah dengan 6 (enam) buah
kancing pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing kecil 1 (satu)
buah dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah;
b. Celana panjang untuk Pria dan Wanita warna
khaki tua kehijau-hijauan mempunyai 2 (dua)
buah saku tempel samping tertutup dan2 (dua)
buah saku belakang tertutup;
c. Helm warna putih;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
21
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
o. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang besar berlambang Polisi Pamong
Praja;
s. Bretelwarna putih;
t. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk penruiraidanton;
u. Kaos kakiwarna hitam polos;
v. Sepatu kulit bersol karet sedang ukuran
tinggiwarna hitam dan bertali warna putih.
22
Bagian kelima
Pakaian Dinas Khusus
Pasal 9
(1). Pakaian Pengamanan Khusus untuk Pria dan
Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna Hitam, kerah
berdiri (pria) dan kerah rebah (wanita).
berkancing 6 (enam) buah pada bagian tengah
baju, berlidah bahu masing-masing berkancing
1 (satu) buah sebelah atas dan 2 (dua) buah
saku tertutup masing-masing berkancing 1
(satu) buah;
b. Celana panjang warna Hitam tanpa lipatan di
bawah dengan 2 (dua) buah saku samping
terbuka dan 2 (dua) buah saku belakang
masing-masing satu terbuka dan satu tertutup
berkancing 1 (satu) buah;
c. Kaos oblong warna hitam dipakai didalam baju;
d. Papan nama dikenakan
sebelah kanan;
diatas
saku
baju
e. Lencana KORPRI dikenakan diatas lencana
Polisi Pamong praja Lencana Polisi Pamong
Praja dikenakan dibawah lencana KORPRI;
f. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
g. Ikat Pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
h. Kaos kakiwarna hitam;
i. Sepatu kulit ukuran sedang bersol karet sedang
benrvarna hitam dan bertali sedangkan untuk
wanita tidak bertali.
23
(2) Pakaian Khusus Dalmas terdiri dari :
a. Baju lengan panjang berkancing warna khaki
tua kehijau-hijauan, kerah rebah, berkancing 6
(enam) buah pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping tertutup masing-masing
berkancing 1 (satu) buah;
c. Rompi Dhakura berbahan drill jenis waterproof
dengan bahan isian aluminium, composite dan
busa khusus Dalmas digunakan pada saat
pengamanan khusus seperti pengendalian
huru-hara dll;
d. Helm anti huru-hara dengan kaca pengaman
dan menggunakan emblim Polisi Pamong Praja
dengan pelindung busa pada bagian belakang
helm;
e. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
f. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju;
g. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
h. Bordir nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
i. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
24
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
bordir tulisan Polisi Pamong Praja;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi pamong
praja;
q. Kopel rem besar berbahan plastik;
r. Tali pluit warna hitam unutk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
s. Kaos kakiwarna hitam;
t. Sepatu kulit ukuran sedang bersol karet sedang
benrvarna hitam dan bertalitinggi, sedangkan
untuk wanita tidak bertali tinggi tetapi
beresleting samping.
(3) Pakaian Olahraga terdiri dari :
a. Jaket Training lengan panjang kerah berdiri,
beresleting 1 (satu) buah pada bagian tengah
jaket, bersaku kiri kanan terbuka,
b. Baju berbahan kaos lengan panjang oblong
menggunakan bordir lambang Polisi Pamong
25
Praja sebelah kiri atas;
c. celana Training panjang mempunyai
samping kiri kanan terbuka;
saku
d. Topi
mutz
benuarna
hitam
dengan
menggunakan bordir polisi pamong praja;
e. Kaos kakiwarna hitam;
f. Sepatu olahraga beralas karet dan bertali;
(4). Pakaian Beladiri terdiri dari :
a. Baju menyesuaikan
beladiri;
dengan
jenis
olahraga
b. Celana menyesuaikan dengan jenis olahraga
beladiri.
BAB III
ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Atribut Pakaian Dinas
Pasal 10
Atribut Pakaian Dinas terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Tanda Pangkat;
Tanda Jabatan;
Papan Nama;
Tulisan Polisi Pamong Praja;
Kartu Anggota Polisi Pamong Praja;
Lencana KORPRI;
Lambang Polisi Pamong Praja;
Lencana Polisi Pamong Praja;
Bedge Polisi Pamong Praja;
Tulisan Departemen Dalam Negeri;
Emblim Polisi Pamong Praja;
Tulisan Pemerintah Daerah;
26
m. Bedge Pemerintah Daerah;
n. Tanda Pengenal kualifikasi pelatihan;
o. Tanda Pengenal;
p. Cupu eselon ll, lll dan lV.
Pasal 11
(1). Tanda pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf a, menunjukan golongan/ ruang
tingkatan Pegawai Negeri Sipil anggota Polisi
Pamong Praja terdiri dari tanda pangkat yang
dipakai pada PDH, PDL, PDU dan PDUK.
(2). Tanda pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dipakai pada pundak baju untuk PDH dengan
bahan dasar kain warna khaki tua kehijauhijauan berbingkai bordir berbentuk trapesium
dengan ukuran lebar atas 4,5 cm, lebar bawah 5,5
cm, panjang 9 cm dengan bunga teratai lima daun
dengan garis tengah 1,5 cm dan bahan dasar
logam untuk PDU dan PDUK, sedangkan untuk
PDL I dan PDL II dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju.
Pasal 12
(1). Tanda jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf b, dipakai oleh Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja serta Jabatan yang berada di
bawah Kepala polisi pamong Praja di Provinsi dan
Kabupaten / Kota.
(2). Tanda jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi berbentuk bulat berukuran garis tengah 5
cm, berwarna kuning emas, di tengah terdapat
lambang Polisi pamong Praja berwarna kuning
emas di atas bulatan bergaris tengah 3 cm,
berwarna kuning emas.
(3). Tanda jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten/Kota berbentuk bulat berukuran garis
tengah 5 cm, berwarna kuning emas di tengah
27
terdapat Lambang polisi Pamong Praja benruarna
kuning emas di atas bulatan bergaris tengah 3 cm,
benvarria putih perak.
(4). Tanda Jabatan di bawah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi, bentuk dan warna sesuai
ayat (2) dan ukuran disesuaikan dengan tingkat
jabatan.
(5). Tanda jabatan dibawah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten/ Kota bentuk dan warna
sesuai ayat (3) dan ukuran disesuaikan dengan
tingkat jabatan.
(6). Besesaran ukuran sebagaimana dimaksud ayat (4
dan 5) adalah lebih kecil 0.5 cm dari bentuk bulat
berukuran garis tengah dari jabatan yang
diatasnya dan bulatan bergaris tengah tetap 3 cm.
Pasal 13
(1). Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf c, merupakan kelengkapan pakaian
dinas yang menunjukan nama anggota Polisi
Pamong Praja.
(2). Papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
lebar 2 cm, panjang 8 cm, terbuat dari bahan
ebonit warna hitam dengan tulisan putih untuk
PDH, PDU dan PDUK, sedangkan PDL dibordir
warna hitam dengan bahan dasar kain warna
khaki tua kehijau-hijauan dan tulisan warna
hitam ukuran disesuaikan.
Pasal 14
(1). Tulisan
Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf d, berbentuk
empat
persegi
panjang
dengan
ukuran
28
disesuaikan dibordir tulisan polisi pamong praja
untuk PDH dan PDU.
(2). Tulisan
Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 untuk PDL I dan PDL II
dibordir warna hitam dengan bahan dasar kain
warna khaki tua kehijau-hijauan dengan tulisan
warna hitam.
Pasal 15
Lencana KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf f, untuk PDH dan PDU terbuat dari bahan
logam warna kuning emas, sedangkan untuk PDL
terbuat dari bahan bordir warna kuning emas di atas
kain khakitua kehijau-hijauan.
Pasal 16
Lambang Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf g, dikenakan di bawah lencana
KORPRI untuk PDH, PDL, dan PDU terbuat dari
bahan logam warna kuning emas dengan ukuran
lebar 4 cm, terdapat lekukan pada sudut kiri dan
kanan atas dan panjang 5 cm.
Pasal 17
Lencana Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf h, dikenakan pada kedua ujung
leher baju PDH, berbentuk bunga teratai berdaun
empat, ditengah bertulisan Polisi Pamong Praja
berwarna kuning emas dengan diameter 3 cm.
Pasal 18
Badge Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf i, terbuat dari kain bordir
berwarna biru, lebar 6 cm, panjang 8 cm, dipasang
pada lengan baju sebelah kanan di bawah tulisan
Kementerian Dalam Negeri.
29
Pasal 16
Lambang Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf g, dikenakan di bawah lencana
KORPRI untuk PDH, PDL, dan PDU terbuat dari
bahan logam warna kuning emas dengan ukuran
lebar 4 cm, terdapat lekukan pada sudut kiri dan
kanan atas dan panjang 5 cm.
Pasal 19
Tulisan Kementerian Dalam Negeri sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 huruf j. Terbuat dari kain
bordir berwarna kuning dengan tulisan hitam,
berukuran 1,5 cm dan panjang 7,5 cm.
Pasal 20
(1). Emblim Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf k dikenakan pada
topi pet, mutz, jengle pet, topi rimba dan baret.
(2). Emblim Polisi Pamong Praja berbentuk segi lima
dengan garis tengah 3,5 cm dan ditengah terdapat
lambang Polisi Pamong Praja dengan garis tengah
2,5 cm.
(3). Emblim Polisi Pamong Praja untuk topi Baret,
berukuran garis tengah 7 cm, lebar 6 cm dan di
tengah terdapat lambang Polisi Pamong Praja
dengan garis tengah 5 cm.
Pasal 21
Tulisan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf l, baik Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Kabupaten/Kota terbuat dari kain
bordir yang bentuk, warna dan ukurannya sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing
Pemerintah Daerah.
30
Pasal 22
Badge Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf m, baik Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Kabupaten/Kota terbuat dari kain
bordir yang bentuk, warna dan ukurannya
disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh masing-masing Pemerintah Daerah.
Bagian kedua
Kelengkapan Pakaian Dinas
Pasal 23
Kelengkapan Pakaian Dinas terdiridari :
a. Topi Pet, mutz, jengle pet, Topi rimba, Baret +
emblim dan Helm;
b. Kaos oblong lengan pendek dan lengan panjang;
c. Kemeja lengan panjang warna putih;
d. Dasi hitam polos;
e. Pluit dan tali pluit;
f. Ikat pinggang besar/kopel reem berlambang Polisi
Pamong Praja;
g. lkat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
h. Sepatu PDL dan PDH kulit dan kaos kakiwarna
hitam;
i. Bretel;
j. Tanda jaga piket;
k. Dragreem warna hitam atau putih.
Pasal 24
(1). Topi pet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan dasar kain warna
khakitua kehijau-hijauan seperti pakaiannya dan
diberi pita berukuran lebar 1,2 cm, warna coklat
tua untuk golongan ll, warna putih perak untuk
golongan lll dan warna kuning emas untuk
golongan lV ditutup dengan kancing dari logam
bertuliskan Polisi Pamong Praja. Untuk golongan
lll/c sampai dengan golongan lVia topi pet
31
memakai satu gambar padi kapas dan golongan
lV/b ke atas memakai dua gambar padi kapas
dengan tangkai dari atas ke bawah.
(2). Mutz sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan kain laken, warna
khaki tua kehijau-hijauan dibagian kiri dan di
bagian depan atas diberi pita melingkar dengan
ukuran 1,2 cm warna coklat tua untuk golongan
ll, warna putih perak golongan lll dan wama
kuning emas untuk golongan lV, untuk wanita
ukuran lebar pita kurang lebih 1,5 cm.
(3). Topi jungle pet sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf a, terbuat dari bahan dasar kain
warna khaki tua kehijau-hijauan dan diberi pita
dengan warna sesuai pangkat pemakai berukuran
lebar 1 ,2 cm, khusus untuk golongan lll/c - lV/a
Topijengle Pet memakai satu gambar padi kapas
dan golongan lV/b ke atas memakai dua gambar
padi kapas.
(4). Topi rimba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan dasar kain warna
khaki tua kehijau-hijauan dan diberi pita
berukuran lebar 1,2 cm dengan warna sesuai
pangkat pemakai.
(5). Baret + emblim sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf a, terbuat dari bahan dasar bludru
warna khaki tua kehijau-hijauan.
(6). Helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan fiber glass warna
khaki, dengan bagian dalam terdapat plastik
sebagai pengatur besar/kecil kepala sipemakai
dan berfungsi sebagai tahanan angin, lambang
Polisi Pamong Praja dari bahan metal dan dibagian
kiri dan kanan terdapat tulisan timbul Polisi
Pamong Praja.
32
Pasal 25
Kaos oblong lengan pendek dan lengan panjang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b,
terbuat dari bahan kaos warna khaki muda kehijauhijauan dengan lambang Polisi Pamong Praja di dada
sebelah kiri dan di baglan punggung terdapat tulisan
Polisi Pamong Praja dengan tinggi huruf 5 cm.
Pasal 26
Pluit dan tali pluit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf e, terbuat dari nilon, dikenakan
dipundak sebelah kiri dengan warna hitam untuk
anggota dan warna merah untuk perwira/danton di
pundak kanan.
Pasal 27
(1). Ikat pinggang besar/kopel reem sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 huruf f, terbuat dari
bahan nilon warna hitam setiap 7 cm terdapat 3
lubang mata ayam dan kepala ikat pinggang
terbuat dari bahan kuningan dilapisi nekel dan
sepuh warna emas dengan ukuran lebar 6,5 cm,
panjang 7 cm, bergambar lambang Polisi Pamong
Praja yang di embosed.
(2). Ikat pinggang kecil sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf g, terbuat dari bahan nilon warna
hitam dengan ukuran lebar 3,2 cm panjang 1,2
meter dan kepala ikat pinggang terbuat dari bahan
kuningan dilapis nekel dan disepuh warna emas
dengan ukuran lebar 3,8 cm panjang 5,7 cm
bergambar lambang Polisi Pamong Praja yang di
embosed.
Pasal 28
Sepatu PDH dan PDL kulit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 huruf h, dengan sol karet warna
hitam, kulit boks nerf asli dengan lambang Polisi
33
Pamong Praja pada bagian mata kaki, kulit sol dari
leather board tahan suhu dan tekanan pres cetak
vulkanisasi dengan tanda bagian bawah alas sepatu
bertulisan Pol PP.
Pasal 29
Kaos kaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf h, tebalwarna hitam dari bahan katun
bertulisan Polisi Pamong Praja pada bagian atas.
Pasal 30
Atribut kelengkapan Pakaian Dinas Polisi Pamong
Praja sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dan
Pasal 23, tercantum dalam Lampiran V dan Vl
peraturan ini.
BAB IV
PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS
Pasal 31
(1). PDH digunakan pada saat melaksanakan tugas
sehari-hari atau yang bertugas di kantor. Pakaian
Pengamanan Khusus digunakan pada saat
pengamanan khusus, pengawalan
(2). Pejabat Daerah dan Tamu Negara.
Pasal 32
(1). PDL I digunakan pada saat melaksanakan tugas
pembinaan, sosialisasi, monitoring dan supervisi
pemeliharaan
ketenteraman
dan
ketertiban
umum.
(2). PDL II digunakan pada saat melaksanakan tugas
penertiban, pelaksanaan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah.
34
Pasal 33
(1). PDU I digunakan pada saat upacara yang bersifat
Nasional
(2). PDU II digunakan pada saat upacara yang tidak
bersifat nasional.
(3). PDUK
digunakan
oleh
petugas
pembawa
Pataka/Duaja.
Pasal 34
Pakaian Khusus Dalmas digunakan pada saat
pelaksanaan pengamanan anti huru-hara, penertiban
dalam rangka penegakkan Perda dan Peraturan
Kepala Daerah.
Pasal 35
(1). Pakaian
Olahraga
digunakan
pada
saat
pelaksanaan kegiatan olahraga, latihan fisik dan
bhakti sosial.
(2). Pakaian Beladiri digunakan pada saat latihan
beladiri dan pelatihan fisik anggota Satpol PP dan
kegiatan turnamen beladiri.
BAB V
PERLENGKAPAN PERORANGAN, KENDARAAN
OPERASIONAL
PERALATAN KOMUNIKASI DAN SENJATA AP!
Bagian kesatu
Perlengkapan Perorang
Pasal 36
(1). Perlengkapan perorangan Polisi Pamong Praja
terdiri dari :
a. Pentungan Karet;
b. Pentungan Rotan;
c. Tameng;
d. Senter;
35
e. Ferplas;
f. Tas/Ransel;
g. Jaket;
h. Rompi;
i. Gas Ejektor;
j. Senjata Api;
k. Sangkur/Pisau Belati;
l. Kartu Anggota;
m. Alat Kejut;
n. Jas Hujan;
o. Helm Anti Huru-Hara;
p. Rompi Dhakura;
q. Sarung Tangan;
r. Veplas/Tempat minum.
(2). Kendaraan operasionalterdiri dari :
a. Roda empat terdiri dari :
1. Van.
2. Pick Up Patroli.
3. Truck Dalmas.
4. Mini Bus.
b. Roda dua terdiri dari :
4 Sepeda Motor Patroli.
5 Sepeda Motor dinas.
(3). Peralatan komunikasiterdiri darijenis :
a. Telephone dan fax;
b. Handphone;
c. Rig;
d. Handy Talky;
e. Radio Pager.
(4). Senjata Api terdiri dari :
a. Senjata api yang digunakan dibawah standar
Polri;
b. Senjata dengan tabung gas;
c. Senjata api yang digunakan diatur atas
rekomendasi
dari
kepolisian
cq
Mabes
Polri/Polda setempat.
36
Pasal 37
Perlengkapan perorangan Polisi Pamong Praja terdiri
dari :
(1). Pentungan karet dari bahan compound karet
benivarna hitam dengan panjang 60 cm.
diameter 4 cm, pada hulu pegangan terdapat
tulisan Polisi Pamong Praja dan tali, berikut
sarung dari bahan kulit imitasi beruvarna hitam
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(2). Pentungan rotan panjang 1 m, dengan diameter
4 cm, pada pegangan terdapat tali;
(3). Borgol dengan tulisan Polisi Pamong Praja
berikut sarung dari bahan kulit imitasi/polyster
berwarna hitam yang dapat disangkutkan pada
pinggang celana;
(4). Tameng berbeniuk legi empat terbuat dari fiber
glass dengan ukuran panjang 80 cm dan lebar 50
cm dengan ketebalan 5 mm, untuk rotan
ukurannya sama dan yang berbentuk bulat dari
rotan dengan ukuran garis tengah 50 cm;
(5). Senter/alat penerang;
(6). Ferptas terbuat dari plastik berikut sarung dari
bahan driil warna khaki tua kehijau-hijauan
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(7). Tas/ransel standird TNI terbuat dari parasit anti
air dengan lambang Polisi Pamong Praja pada
bagian muka;
(8). Jaket benruarna khaki tua kehijau-hijauan,
terbuat dari bahan katun/drill (double side)
dengan warna khaki tua kehijau- hijauan,
37
mempunyai topi untuk pelindung kepala apabila
hujan, mempunyai kantung bertutup pada
bagian luar dan dalam, 2 (dua) buah di bagian
atas dan 2 (dua) buah di bagian bawah. Setiap
kantung memiliki 1 (satu) buah kancing terbuat
dari bahan logam dengln tulisan Polisi Pamong
Praja. Di atas kantong depan sebelah kiri
terdapat tulisan bordir Polisi Pamong Praja
berwarna hitam dengan bahan dasar kain warna
kuning tua mempunyai kantung pada bagian
luar dan dalam. Ruitsleting penutup bolak-balik
memiliki panjang 50 cm;
(9). Rompi terbuit diri bahan Dyet Suiting Japan Dril
T 7960 A warna khaki tua kehijau-hijauan
dengan pita skotlight pada bagian kiri dan
kanan. Di bagian dada atas sebelah kiri berlabel
bordir lambang polisi pamong Praja dan bagian
punggung belakang bertuliskan Polisi Pamong
Praja;
(10). Alat pengaman gas ejector dalam bentuk
genggam dengan amunisi gas air mata berikut
sarung dari bahan kulit imitasi berwarna hitam
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(11). Senjata Api adalah berbentuk genggam dan laras
panjang, senjata api berbentuk genggam antara
lain, revolver yang dapat digunakan dengan
peluru karet, gas air mata, peluru hampa
sedangkan laras panjang berbentuk antara lain
senapan angin dan seterusnya dapat digunakan
memakai peluru hampa, peluru karet dan peluru
gas;
(12). Sangkur/Pisau Belati;
(13). Kartu Anggota
Daerah;
ditandatangani
oleh
Kepala
(14). Alat kejut adalah alat beta diri beraliran listrik
38
untuk melumpuhkan lawan dan bentuknya
antara lain bisa pulpen segi empat dan
seterusnya;
(15). Jas hujan terbuat dari bahn parasut di coating
(waterproof), mempunyai topi untuk pelindung
kepala apabila hujan, mempunyai kantung
sebelah kiri atas terdapat tulisan Polisi Pamong
Praja.
Bagian Kedua
Kendaraan Operasional
Pasal 38
(1). Kendaraan operasional Polisi Pamong Praja terdiri
dari :
a. Roda empat terdiri dari :
1. Van.
2. Pick Up Patroli.
3. Truck Dalmas.
4. Mini Bus.
b. Roda dua terdiri dari :
1. Sepeda Motor Patroli.
2. Sepeda Motor Dinas.
(2). Jenis kendaraan lain untuk pelaksanaan
operasional Polisi Pamong Praja seperti
sedan, mini bus, mobil derek, perahu
sepeda, speed boat, kuda dan lain-lain,
diadakan sesuai dengan kebutuhan Daerah.
tugas
truk,
karet,
dapat
(3). Kendaraan Operasional Polisi Pamong Praja untuk
daerah perairan laut dan sungai adalah speed boat
yang jenis dan bentuknya disesuaikan oleh
kondisi dan kebutuhan daerah.
(4). Kendaraan Polisi Pamong Praja kecuali kuda
sebagaimana dimaksud ayat (1), (2) dan ayat (3)
berwarna khaki tua kehijau-hijauan.
39
Pasal 39
Kendaraan Van sebagaimana dimaksud dalam Pasal
38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus meliputi :
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada pintu belakang ditulis Polisi Pamong Praja
dengan kode Daerah;
d. Van dilengkapi dengan sirine, lampu sirine, radio
komunikasi dan pengeras suara.
Pasal 40
Kendaraan Pick Up sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberitanda khusus
meliputi:
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada bagian samping kiri dan samping kanan bak
mobil ditulis Patroli Pemda dengan warna hitam;
d. Pada bagian belakang mobil ditulis Polisi Pamong
Praja dengan kode Daerah;
e. Tempat duduk di belakang dengan posisi
berhadapan dan menggunakan penutup bak dari
terpal khaki tua kehijau-hijauan.
Pasal 41
Kendaraan Truck Dalmas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus
meliputi :
a. Pada bagian depan kepala mobil ditulis Polisi
Pamong Praja dengan warna hitam;
40
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada bagian belakang mobil ditulis Polisi Pamong
Praja dengan kode Daerah;
d. Tempat duduk di belakang dengan posisi
berhadapan dan menggunakan penutup bak
dariterpal warna khaki tua kehijau-hijauan;
e. Truck Dalmas dilengkapi dengan sirine, lampu
sirine, radio komunikasi, pengeras suara dan P3K.
Pasal 42
Kendaraan Mini Bus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus
meliputi :
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada pintu belakang ditulis Polisi Pamong Praja
dengan kode Daerah;
d. Mini Bus dilengkapi dengan sirine, lampu sirine,
radio komunikasi dan pengeras suara.
Pasal 43
Kendaraan sepeda motor patroli sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf b, adalah
semitrail dengan ukuran 200 cc keatas dan
diberitanda khusus meliputi :
a. Sepeda motor dilengkapi dengan sirine dan lampu
sirine dan radio komunikasi;
b. Pada tangki bensin samping kiri dan kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja;
c. Ada ujung spack board depan dan belakang ditulis
kode Daerah dengan tulisan warna hitam.
41
Pasal 44
Kendaraan sepeda motor dinas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf b, adalah
merupakan kendaraan operasional polisi pamong
praja.
Bagian Ketiga
Peralatan Komunikasi
Pasal 45
(1). Jenis peralatan komunikasi adalah telepon,
handphone, rig, handy talky, starco, faks dan
transiver;
(2). Pengadaan
jenis
peralatan
komunikasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan
dengan kebutuhan operasional Polisi Pamong
Praja.
Pasal 46
Bagian Keempat
Jenis Senjata Api
Pasal 47
(1). Senjata api yang digunakan oleh Polisi Pamong
Praja adalah senjata api dengan kaliber dibawah
standar Kepolisian Republik lndonesia.
a. Untuk
senjata
genggam
jenis
Revolver
sejenisnya dengan menggunakan peluru karet
dan peluru hampa dengan kaliber 32;
b. Untuk senjata bahu / laras panjang dengan
peluru karet dan peluru hampa dengan kaliber
22 dan bukan termasuk jenis senapan serbu.
(2). Senjata dengan tabung gas :
a. Jenis Revolver dengan kaliber 5 mm dan 5.5
mm yang tidak mematikan;
b. Jenis Laras Panjang / Bahu menggunakan
hampa dan karet dengan kaliber 22 yang tidak
42
mematikan.
Ketentuan senjata api sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), dengan standar
Kepolisian Republik Indonesia, akan diatur
setelah mendapat Rekomendasi dari Kepolisian
Republik lndonesia Cq. Mabes Polri/ Polda
setempat.
Pasal 48
Segala biaya yang ditimbulkan akibat diterbitkannya
Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan
Belanja
Daerah
(APBD)
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada SKPD Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan
Gubernur ini, sepanjang mana yang pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Gubernur, bahwa segala sesuatu akan ditinjau
kembali dan diubah sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan dalam
Peraturan Gubernur ini.
Pasal 50
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan,
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam berita daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
43
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 28 Juni 2012
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 28 Juni 2012
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E
44
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 19 TAHUN 2012
TENTANG
PAKAIAN DINAS, PERLENGKAPAN DAN
PERALATAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan Disiplin,
wibawa dan motivasi kerja pagawai Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dan melaksanakan ketentuan Permendagri Nomor
35 Tahun 2005 tentang pedoman pakaian dinas,
perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi Pamong
Praja, perlu menyusun pedoman tentang pakaian
dinas, perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi
Pamong Praja;
b. bahwa untuk memenuhi maksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kepulauan
Bangka
Belitung
tentang
pakaian
dinas,
perlengkapan dan peralatan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
1
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah di ubah kedua kalinya
dengan Undanrg-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 79, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 126,
2
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000
tentang
Tata
Cara
Pengelolaan
dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
205, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4021);
9. Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Rl Tahun 2005 Nomor 145, Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 200s
tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan
dan Peralatan Satuan polisis pamong praja;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten
/
Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010
tentang satuan polisi Pamong Praja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9
Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia
Nomor 5094);
13. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 Seri E);
14. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 7 Tahun 2008 tentang mengawasi
tata kerja Inspektorat, Badan perencanaan
3
Pembangunan Daerah dan statistik serta lembaga
Tehnis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, (Lembaran Daerah provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 seri D);
15. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Beritung
Nomor 77 Tahun 2008 tentang uraian Tugas
satuan polisi pamong praja provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung
(Berita
Daerah
provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor
35 Seri D)
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
TENTANG
PAKAIAN
DINAS,
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan
dengan :
Gubernur
yang
dimaksud
1.
Daerah adalah
Belitung.
2.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3.
Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
4.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4
Provinsi
ini
Kepulauan
Bangka
Daerah
5.
Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
6.
Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
7.
Polisi Pamong Praja sebagai penyelenggara
ketentraman dan ketertiban umum dalam
menegakkan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah.
8.
Satuan Polisi Pamong Praja adalah perangkat
Pemerintah Daerah dalam memelihara dan
penyelenggara ketentraman dan ketertiban
umum serta penegakan perda.
9.
Pakaian Dinas adalah pakaian dinas yang
dipakai menunjukkan identitas Anggota Polisi
pamong Praja dalam melaksanakan tugas.
10. Pakaian Dinas Polisi Pamong Praja disertai
kelengkapan dan atribut yang dikenakan sesuai
dengan jenis pakaiannya.
11. Pakaian Dinas Harian, yang selanjutnya
disingkat PDH, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas sehari-hari di Kantor.
12. Pakaian Dinas Lapangan, yang selanjutnya
disingkat PDL, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja pada
saat melaksanakan tugas pembinaan, sosialisasi,
monitoring,
supervisi
serta
penertiban
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah.
13. Pakaian Dinas Upacara, yang selanjutnya
disingkat PDU, adalah pakaian dinas yang
digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja pada
5
saat menghadiri upacara-upacara yang bersifat
nasional seperti Hari Ulang Tahun Republik
lndonesia, Upacara, Peresmian, Pelantikan, Hari
Ulang Tahun Dinas atau Kantor maupun
instansi lain.
14. Pakaian
Dinas
Upacara
Khusus,
yang
selanjutnya disingkat PDUK, adalah pakaian
dinas yang digunakan oleh anggota Polisi
Pamong Praja yang bertugls membawa Pataka.
15. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan
pakaian yang dikenakan atau digunakan anggota
Polisi Pamong Praja sesuai dengan jenis pakaian
dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki, sepatu
beserta atributnya.
16. Atribut adalah
pakaian dinas.
tandatanda
yang
melengkapi
17. Perlengkapan Polisi Pamong Praja adalah
perlengkapan perorangan, senjata api, alat
pengaman gas ejector; alat kejut, kendaraan dan
peralatan komunikasi yang digunakan oleh Polisi
Pamong Praja dalam melaksanakan tugas.
BAB II
PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Jenis Pakaian
Pasal 2
(1). Pakaian DinasSatuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kepulauan Bangka Belitungterdiri :
a. Pakaian Dinas Harian, (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggota lafangan).
b. Pakaian Dinas Lapangan (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggota lapingan ).
c. Pakaian Dinas Upacara (sekretariat, siaga dan
6
Unit Provost serta anggota lapangin ).
d. Pakaian Dinas Upacara Khusus (sekretariat,
siaga dan Unit Provost ierta anggo[a lapangan).
e. Pakaian Pengamanan Khusus (sekretariat, siaga
dan Unit Provost serta anggota tapangin;.
f. Pakaian Khusus Dalmas (sekretariat, siaga dan
Unit Provost serta anggotaiipangan). g. Pakaian Olahraga dan Beladiri (sekretariat,
siaga dan Unit Provost serta anggota lapangan).
(2). Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dengan speslfikasi:
a. Wama : Khaki tua kehijau-hijauan.
b. Jenis bahan : Driil atau 100 % Cotton.
c. Code Warna : EMD - 1910 Satuan Polisi Pamong
Praja.
(3). Pakaian
Pengamanan
Khusus
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f dengan spesifikasi:
a. Warna : Gelap (Hitam, Biru dongker, Abu-abu,
Coklat atau Hijau tua).
b. Jenis bahan : Polyster.
Bagian Kedua
Pakaian Dinas Harian
Pasal 3
(1). PDH untuk pria terdiri dari .
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, kerah rebah, berkancing 5 (lima) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping terbuka dan 2 (dua) buah
saku
belakang
tertutup
masing-masing
7
berkancing 1 (satu) buah;
c. Topi mutz warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya menggunakan emblim Polisi
Pamong Praja;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah Lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai dengan
ketentuan Pemerintah Daerah;
m. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
n. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk penruira/danton;
o. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
8
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
s. Kaos kakiwarna hitam;
t. Sepatu kulit ukuran rendah
berwarna hitam dan bertali.
bersol
karet
(2). PDH untuk wanita terdiri dari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, kerah baring, berkancing 5 (lima) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Rok warna khaki tua kehijau-hijauan dengan 2
(dua) buah saku samping terbuka dan panjang
10 cm di bawah lutut, Khusus bagi wanita
muslim dapat menggunakan baju lengan
panjang, rok panjang sampai batas mata kaki
atau celana panjang serta menggunakan
kerudung menyesuaikan baju;
c. Topi mutz warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya menggunakan emblim Polisi
Pamong Praja;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
9
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah Lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas Badge Polisi Pamong Praja;
o. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
p. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
q. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
r. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
s. Ikat Pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
t. Kaos kaki warna hitam;
10
u. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam tidak
bertali.
Bagian Ketiga
Pakaian Dinas Lapangan
Pasal 4
PDL terdiri dari :
a. PDL I digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat melaksanakan tugas pembinaan,
sosialisasi, monitoring dan supervisi kepada
aparat Polisi Pamong Praja dan masyarakat
sebelum
melakukan
penertiban
penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
serta pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban
umum;
b. PDL ll digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat melaksanakan tugas penertiban
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah.
Pasal 5
(1). PDL I untuk pria dan wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang berkancing warna khaki
tua kehijau-hijauan, kerah rebah, berkancing 6
(enam) buah pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping tertutup masing-masing
berkancing l (satu) buah;
c. Topi, baret atau jungle warna khaki tua
kehijau-hijauan seperti pakaiannya, untuk topi
11
baret dipakai miring ke kiri dan digunakan
untuk pembinaan, sosialisasi, monitoring dan
supervisi;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja dan kopel rem warna hitam;
12
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
r. Kaos kakiwarna hitam;
s. Sepatu kulit bersol karet sedang benruarna
hitam dan bertali, sedangkan untuk wanita
tidak bertali tetapi beresleting samping;
t. Bretel kulit hitam.
(2) PDL II untuk Pria dan Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan tidak bermanset dengan kerah rebah,
berkancing 7 (tujuh) buah, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah,
sebelah atas dengan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang untuk pria dan wanita warna
khaki tua kehijau-hijauan, mempunyai dua
buah saku samping terbuka dan dua buah
saku tempel samping tertutup masing-masing
berkancing dua buah dan dua buah saku
tempel, saku belakang tertutup masing-masing
dua buah kancing;
c. Topi, jungle, baret dan atau helm berwarna
khaki tua kehijau-hijauan digunakan untuk
pelaksanaan penegakan peraturan Daerah dan
peraturan Kepala Daerah;
d. Kaos oblong warna khaki muda
hryauan lengan pendek dan panjang;
kehijau-
e. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerai balu;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
13
g. Bordir nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong praja dikenakandi atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
polisi pamong praja;
j. Lambang Polisi Pamong praja dikenakan di
bawah lencaia KORPRl;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge polisi pamong praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang berlambang polisi pamong praja
dan kopel rem warna hitam;
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
r. Kaos kaki warna hitam;
s. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam dan
bertali tinggi, sedangkan untuk wanita tidak
bertali tetapi beresleting samping;
14
t. warna Pakaian Dinas Lapangan bagi anggota
Polisi Pamong praja yang statusnya tenaga
harian lepas, disamakan dengan warna
seragam polisi pamong praja tanpa pangkat;
u. Dragreem.
Bagian Keempat
Pakaian Dinas Upacara
Pasal 6
PDU terdiri dari :
a. PDU I digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja
pada saat menghadiri upacara yang bersifat
Nasional.
b. PDU II digunakan oleh Anggota Polisi Pamong
Praja pada saat menghadiri upacara, peresmian,
pelantikan, HUT Dinas atau Kantor atau lnstinsi
lain".
c. Pakaian Dinas Upacara Khusus digunakan oleh
anggota Polisi pamong praja yang bertugas
membawa Pataka.
Pasal 7
(1) PDU I untuk Pria terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah model jas memakai ikat
pinggang luar, dengan kancing besar 4 (empat)
buah pada bagian tengah Baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing 1 (satu) buah dan 2
(dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing 1 (satu) buah serta 2 (dua)
buah saku tertutup di bawah masing-masing
berkancing 1 (satu) buah dengan kancing yang
berlambang polisi pamong praja terbuat dari
bahan kuningan;
15
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan mempunyai 2 (dua) buah
saku samping terbuka dan 2 (dua) buah saku
belakang tertutup;
c. Topi pet warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
d. Kemeja putih kerah berdiri, memakai dasi
hitam polos di dalam pakaian dinas upacara
yang bersifat nasional;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
Ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
16
o. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang kecil warna khaki tua kehijauhijauan seperti pakaiannya berlambang Polisi
Pamong Praja;
s. Kaos kakiwarna hitam polos;
t. Sepatu kulit bersol karet
berwarna hitam tidak bertali.
ukuran
rendah
(2) PDU ll untuk Pria terdiridari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan berkerah berdiri memakai ikat
pinggang luar, dengan kancing besar 5 (lima)
buah pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah
dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing kecil 1 (satu) buah serta 2
(dua) buah saku tertutup di bawah masingmasing berkancing 1 (satu) buah dengan
kancing yang berlambang Polisi Pamong Praja
terbuat dari bahan kuningan;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan mempunyai 2 (dua) buah
saku samping terbuka;
c. Topi PDL warna khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
17
d. Kaos Oblong warna khaki muda kehijauhijauan dipakai di dalam pakaian dinas
upacara
(Peresmian,
Pelantikan,
HUT
Dinas/lnstansi lain);
a. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
b. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
c. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
d. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
e. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
f. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
g. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
h. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
i. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
j. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
k. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
l. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
m. Tali pluit warna hitam unutk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
18
n. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
o. Ikat pinggang berbahan kain warna khaki tua
kehijau-hijauan;
e. Ikat pinggang kecil berlambang Pol PP;
f. Kaos kaki warna hitam polos;
g. Sepatu kulit bersol karet berwarna hitam dan
bertali.
(3) PDU II untuk Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah rebah memakai ikat pinggang
luar, dengan kancing besar 4 (empat) buah
pada bagian tengah baju, berlidah bahu
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah
dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas masingmasing berkancing kecil 1 (satu) buah serta 2
(dua) buah saku tertutup di bawah masingmasing berkancing 1 (satu) buah dengan
kancing yang berlambang Polisi Pamong Praja
terbuat dari bahan kuningan;
b. Celana/Rok warna khaki tua kehijau-hijauan
mempunyai 2 (dua) buah saku samping terbuka
dan panjang 10 cm di bawah lutut, untuk orang
berkerudung munyesuaikan;
c. Khusus
bagi
wanita
muslim
dapat
menggunakan baju lengan panjang dan rok
panjang sampai batas mata kaki;
d. Topi PDU wama khaki tua kehijau-hijauan
seperti pakaiannya dengan menggunakan
emblim Polisi Pamong Praja;
19
e. Kaos Oblong warna khaki muda kehijauhijauan dipakai di dalam pakaian dinas
upacara (Peresmian, Pelantikan, HUT Dinas/
instansi lain);
f. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
g. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
h. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
i. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
j. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
k. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
l. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
m. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
o. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
p. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
q. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk peruvira/danton;
r. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
20
dikenakan pada
s. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
t. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Prala;
u. Kaos kakiwarna hitam polos;
v. Sepatu kulit bersol karet benryarna hitam tidak
bertali.
Pasal 8
(1) PDUK untuk Pria dan Wanita terdiri dari:
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijauhijauan, berkerah rebah dengan 6 (enam) buah
kancing pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing kecil 1 (satu)
buah dan 2 (dua) buah saku tertutup di atas
masing-masing berkancing kecil 1 (satu) buah;
b. Celana panjang untuk Pria dan Wanita warna
khaki tua kehijau-hijauan mempunyai 2 (dua)
buah saku tempel samping tertutup dan2 (dua)
buah saku belakang tertutup;
c. Helm warna putih;
d. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
e. Tanda pangkat dikenakan pada pundak baju;
f. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
g. Papan nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
21
h. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
i. Lencana KORPRI dikenakan di atas tulisan
Polisi Pamong Praja;
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di
bawah lencana KORPRI;
k. Lencana Polisi Pamong Praja dikenakan pada
kedua ujung kerah baju;
l. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
m. Tanda kualifikasi pelatihan Polisi Pamong Praja
dan lain-lain dikenakan di atas papan nama;
n. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dikenakan
di atas badge Polisi Pamong Praja;
o. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
p. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
q. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
r. Ikat pinggang besar berlambang Polisi Pamong
Praja;
s. Bretelwarna putih;
t. Tali pluit warna hitam untuk anggota dan
warna merah untuk penruiraidanton;
u. Kaos kakiwarna hitam polos;
v. Sepatu kulit bersol karet sedang ukuran
tinggiwarna hitam dan bertali warna putih.
22
Bagian kelima
Pakaian Dinas Khusus
Pasal 9
(1). Pakaian Pengamanan Khusus untuk Pria dan
Wanita terdiri dari :
a. Baju lengan panjang warna Hitam, kerah
berdiri (pria) dan kerah rebah (wanita).
berkancing 6 (enam) buah pada bagian tengah
baju, berlidah bahu masing-masing berkancing
1 (satu) buah sebelah atas dan 2 (dua) buah
saku tertutup masing-masing berkancing 1
(satu) buah;
b. Celana panjang warna Hitam tanpa lipatan di
bawah dengan 2 (dua) buah saku samping
terbuka dan 2 (dua) buah saku belakang
masing-masing satu terbuka dan satu tertutup
berkancing 1 (satu) buah;
c. Kaos oblong warna hitam dipakai didalam baju;
d. Papan nama dikenakan
sebelah kanan;
diatas
saku
baju
e. Lencana KORPRI dikenakan diatas lencana
Polisi Pamong praja Lencana Polisi Pamong
Praja dikenakan dibawah lencana KORPRI;
f. Tanda pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
g. Ikat Pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
h. Kaos kakiwarna hitam;
i. Sepatu kulit ukuran sedang bersol karet sedang
benrvarna hitam dan bertali sedangkan untuk
wanita tidak bertali.
23
(2) Pakaian Khusus Dalmas terdiri dari :
a. Baju lengan panjang berkancing warna khaki
tua kehijau-hijauan, kerah rebah, berkancing 6
(enam) buah pada bagian tengah baju, berlidah
bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah
sebelah atas dan 2 (dua) buah saku tertutup
masing-masing berkancing 1 (satu) buah;
b. Celana panjang warna khaki tua kehijauhijauan tanpa lipatan di bawah dengan 2 (dua)
buah saku samping tertutup masing-masing
berkancing 1 (satu) buah;
c. Rompi Dhakura berbahan drill jenis waterproof
dengan bahan isian aluminium, composite dan
busa khusus Dalmas digunakan pada saat
pengamanan khusus seperti pengendalian
huru-hara dll;
d. Helm anti huru-hara dengan kaca pengaman
dan menggunakan emblim Polisi Pamong Praja
dengan pelindung busa pada bagian belakang
helm;
e. Kaos oblong warna khaki muda kehijau-hijauan
dipakai di dalam baju;
f. Tanda pangkat dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju;
g. Tanda jabatan dipasang di tengah saku baju
sebelah kanan di bawah tutup saku;
h. Bordir nama dikenakan di atas saku baju
sebelah kanan;
i. Tulisan Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
saku baju sebelah kiri;
24
j. Lambang Polisi Pamong Praja dikenakan di atas
bordir tulisan Polisi Pamong Praja;
k. Tanda Pengenal dipakai sesuai
ketentuan Pemerintah Daerah;
dengan
l. Badge Polisi Pamong Praja dikenakan pada
lengan baju sebelah kanan;
m. Tulisan Kementerian Dalam Negeridikenakan di
atas badge Polisi Pamong Praja;
n. Badge Pemerintah Daerah
lengan baju sebelah kiri;
dikenakan pada
o. Tulisan Pemerintah Daerah dikenakan di atas
badge Pemerintah Daerah;
p. Ikat pinggang kecil berlambang Polisi pamong
praja;
q. Kopel rem besar berbahan plastik;
r. Tali pluit warna hitam unutk anggota dan
warna merah untuk perwira/danton;
s. Kaos kakiwarna hitam;
t. Sepatu kulit ukuran sedang bersol karet sedang
benrvarna hitam dan bertalitinggi, sedangkan
untuk wanita tidak bertali tinggi tetapi
beresleting samping.
(3) Pakaian Olahraga terdiri dari :
a. Jaket Training lengan panjang kerah berdiri,
beresleting 1 (satu) buah pada bagian tengah
jaket, bersaku kiri kanan terbuka,
b. Baju berbahan kaos lengan panjang oblong
menggunakan bordir lambang Polisi Pamong
25
Praja sebelah kiri atas;
c. celana Training panjang mempunyai
samping kiri kanan terbuka;
saku
d. Topi
mutz
benuarna
hitam
dengan
menggunakan bordir polisi pamong praja;
e. Kaos kakiwarna hitam;
f. Sepatu olahraga beralas karet dan bertali;
(4). Pakaian Beladiri terdiri dari :
a. Baju menyesuaikan
beladiri;
dengan
jenis
olahraga
b. Celana menyesuaikan dengan jenis olahraga
beladiri.
BAB III
ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS
Bagian Kesatu
Atribut Pakaian Dinas
Pasal 10
Atribut Pakaian Dinas terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Tanda Pangkat;
Tanda Jabatan;
Papan Nama;
Tulisan Polisi Pamong Praja;
Kartu Anggota Polisi Pamong Praja;
Lencana KORPRI;
Lambang Polisi Pamong Praja;
Lencana Polisi Pamong Praja;
Bedge Polisi Pamong Praja;
Tulisan Departemen Dalam Negeri;
Emblim Polisi Pamong Praja;
Tulisan Pemerintah Daerah;
26
m. Bedge Pemerintah Daerah;
n. Tanda Pengenal kualifikasi pelatihan;
o. Tanda Pengenal;
p. Cupu eselon ll, lll dan lV.
Pasal 11
(1). Tanda pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf a, menunjukan golongan/ ruang
tingkatan Pegawai Negeri Sipil anggota Polisi
Pamong Praja terdiri dari tanda pangkat yang
dipakai pada PDH, PDL, PDU dan PDUK.
(2). Tanda pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dipakai pada pundak baju untuk PDH dengan
bahan dasar kain warna khaki tua kehijauhijauan berbingkai bordir berbentuk trapesium
dengan ukuran lebar atas 4,5 cm, lebar bawah 5,5
cm, panjang 9 cm dengan bunga teratai lima daun
dengan garis tengah 1,5 cm dan bahan dasar
logam untuk PDU dan PDUK, sedangkan untuk
PDL I dan PDL II dibordir dikenakan pada kedua
kerah baju.
Pasal 12
(1). Tanda jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf b, dipakai oleh Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja serta Jabatan yang berada di
bawah Kepala polisi pamong Praja di Provinsi dan
Kabupaten / Kota.
(2). Tanda jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi berbentuk bulat berukuran garis tengah 5
cm, berwarna kuning emas, di tengah terdapat
lambang Polisi pamong Praja berwarna kuning
emas di atas bulatan bergaris tengah 3 cm,
berwarna kuning emas.
(3). Tanda jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten/Kota berbentuk bulat berukuran garis
tengah 5 cm, berwarna kuning emas di tengah
27
terdapat Lambang polisi Pamong Praja benruarna
kuning emas di atas bulatan bergaris tengah 3 cm,
benvarria putih perak.
(4). Tanda Jabatan di bawah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi, bentuk dan warna sesuai
ayat (2) dan ukuran disesuaikan dengan tingkat
jabatan.
(5). Tanda jabatan dibawah Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten/ Kota bentuk dan warna
sesuai ayat (3) dan ukuran disesuaikan dengan
tingkat jabatan.
(6). Besesaran ukuran sebagaimana dimaksud ayat (4
dan 5) adalah lebih kecil 0.5 cm dari bentuk bulat
berukuran garis tengah dari jabatan yang
diatasnya dan bulatan bergaris tengah tetap 3 cm.
Pasal 13
(1). Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf c, merupakan kelengkapan pakaian
dinas yang menunjukan nama anggota Polisi
Pamong Praja.
(2). Papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
lebar 2 cm, panjang 8 cm, terbuat dari bahan
ebonit warna hitam dengan tulisan putih untuk
PDH, PDU dan PDUK, sedangkan PDL dibordir
warna hitam dengan bahan dasar kain warna
khaki tua kehijau-hijauan dan tulisan warna
hitam ukuran disesuaikan.
Pasal 14
(1). Tulisan
Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf d, berbentuk
empat
persegi
panjang
dengan
ukuran
28
disesuaikan dibordir tulisan polisi pamong praja
untuk PDH dan PDU.
(2). Tulisan
Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 untuk PDL I dan PDL II
dibordir warna hitam dengan bahan dasar kain
warna khaki tua kehijau-hijauan dengan tulisan
warna hitam.
Pasal 15
Lencana KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf f, untuk PDH dan PDU terbuat dari bahan
logam warna kuning emas, sedangkan untuk PDL
terbuat dari bahan bordir warna kuning emas di atas
kain khakitua kehijau-hijauan.
Pasal 16
Lambang Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf g, dikenakan di bawah lencana
KORPRI untuk PDH, PDL, dan PDU terbuat dari
bahan logam warna kuning emas dengan ukuran
lebar 4 cm, terdapat lekukan pada sudut kiri dan
kanan atas dan panjang 5 cm.
Pasal 17
Lencana Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf h, dikenakan pada kedua ujung
leher baju PDH, berbentuk bunga teratai berdaun
empat, ditengah bertulisan Polisi Pamong Praja
berwarna kuning emas dengan diameter 3 cm.
Pasal 18
Badge Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf i, terbuat dari kain bordir
berwarna biru, lebar 6 cm, panjang 8 cm, dipasang
pada lengan baju sebelah kanan di bawah tulisan
Kementerian Dalam Negeri.
29
Pasal 16
Lambang Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf g, dikenakan di bawah lencana
KORPRI untuk PDH, PDL, dan PDU terbuat dari
bahan logam warna kuning emas dengan ukuran
lebar 4 cm, terdapat lekukan pada sudut kiri dan
kanan atas dan panjang 5 cm.
Pasal 19
Tulisan Kementerian Dalam Negeri sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 huruf j. Terbuat dari kain
bordir berwarna kuning dengan tulisan hitam,
berukuran 1,5 cm dan panjang 7,5 cm.
Pasal 20
(1). Emblim Polisi Pamong Praja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf k dikenakan pada
topi pet, mutz, jengle pet, topi rimba dan baret.
(2). Emblim Polisi Pamong Praja berbentuk segi lima
dengan garis tengah 3,5 cm dan ditengah terdapat
lambang Polisi Pamong Praja dengan garis tengah
2,5 cm.
(3). Emblim Polisi Pamong Praja untuk topi Baret,
berukuran garis tengah 7 cm, lebar 6 cm dan di
tengah terdapat lambang Polisi Pamong Praja
dengan garis tengah 5 cm.
Pasal 21
Tulisan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf l, baik Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Kabupaten/Kota terbuat dari kain
bordir yang bentuk, warna dan ukurannya sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing
Pemerintah Daerah.
30
Pasal 22
Badge Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf m, baik Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Kabupaten/Kota terbuat dari kain
bordir yang bentuk, warna dan ukurannya
disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh masing-masing Pemerintah Daerah.
Bagian kedua
Kelengkapan Pakaian Dinas
Pasal 23
Kelengkapan Pakaian Dinas terdiridari :
a. Topi Pet, mutz, jengle pet, Topi rimba, Baret +
emblim dan Helm;
b. Kaos oblong lengan pendek dan lengan panjang;
c. Kemeja lengan panjang warna putih;
d. Dasi hitam polos;
e. Pluit dan tali pluit;
f. Ikat pinggang besar/kopel reem berlambang Polisi
Pamong Praja;
g. lkat pinggang kecil berlambang Polisi Pamong
Praja;
h. Sepatu PDL dan PDH kulit dan kaos kakiwarna
hitam;
i. Bretel;
j. Tanda jaga piket;
k. Dragreem warna hitam atau putih.
Pasal 24
(1). Topi pet sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan dasar kain warna
khakitua kehijau-hijauan seperti pakaiannya dan
diberi pita berukuran lebar 1,2 cm, warna coklat
tua untuk golongan ll, warna putih perak untuk
golongan lll dan warna kuning emas untuk
golongan lV ditutup dengan kancing dari logam
bertuliskan Polisi Pamong Praja. Untuk golongan
lll/c sampai dengan golongan lVia topi pet
31
memakai satu gambar padi kapas dan golongan
lV/b ke atas memakai dua gambar padi kapas
dengan tangkai dari atas ke bawah.
(2). Mutz sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan kain laken, warna
khaki tua kehijau-hijauan dibagian kiri dan di
bagian depan atas diberi pita melingkar dengan
ukuran 1,2 cm warna coklat tua untuk golongan
ll, warna putih perak golongan lll dan wama
kuning emas untuk golongan lV, untuk wanita
ukuran lebar pita kurang lebih 1,5 cm.
(3). Topi jungle pet sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf a, terbuat dari bahan dasar kain
warna khaki tua kehijau-hijauan dan diberi pita
dengan warna sesuai pangkat pemakai berukuran
lebar 1 ,2 cm, khusus untuk golongan lll/c - lV/a
Topijengle Pet memakai satu gambar padi kapas
dan golongan lV/b ke atas memakai dua gambar
padi kapas.
(4). Topi rimba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan dasar kain warna
khaki tua kehijau-hijauan dan diberi pita
berukuran lebar 1,2 cm dengan warna sesuai
pangkat pemakai.
(5). Baret + emblim sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf a, terbuat dari bahan dasar bludru
warna khaki tua kehijau-hijauan.
(6). Helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf a, terbuat dari bahan fiber glass warna
khaki, dengan bagian dalam terdapat plastik
sebagai pengatur besar/kecil kepala sipemakai
dan berfungsi sebagai tahanan angin, lambang
Polisi Pamong Praja dari bahan metal dan dibagian
kiri dan kanan terdapat tulisan timbul Polisi
Pamong Praja.
32
Pasal 25
Kaos oblong lengan pendek dan lengan panjang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf b,
terbuat dari bahan kaos warna khaki muda kehijauhijauan dengan lambang Polisi Pamong Praja di dada
sebelah kiri dan di baglan punggung terdapat tulisan
Polisi Pamong Praja dengan tinggi huruf 5 cm.
Pasal 26
Pluit dan tali pluit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf e, terbuat dari nilon, dikenakan
dipundak sebelah kiri dengan warna hitam untuk
anggota dan warna merah untuk perwira/danton di
pundak kanan.
Pasal 27
(1). Ikat pinggang besar/kopel reem sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 huruf f, terbuat dari
bahan nilon warna hitam setiap 7 cm terdapat 3
lubang mata ayam dan kepala ikat pinggang
terbuat dari bahan kuningan dilapisi nekel dan
sepuh warna emas dengan ukuran lebar 6,5 cm,
panjang 7 cm, bergambar lambang Polisi Pamong
Praja yang di embosed.
(2). Ikat pinggang kecil sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 huruf g, terbuat dari bahan nilon warna
hitam dengan ukuran lebar 3,2 cm panjang 1,2
meter dan kepala ikat pinggang terbuat dari bahan
kuningan dilapis nekel dan disepuh warna emas
dengan ukuran lebar 3,8 cm panjang 5,7 cm
bergambar lambang Polisi Pamong Praja yang di
embosed.
Pasal 28
Sepatu PDH dan PDL kulit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 huruf h, dengan sol karet warna
hitam, kulit boks nerf asli dengan lambang Polisi
33
Pamong Praja pada bagian mata kaki, kulit sol dari
leather board tahan suhu dan tekanan pres cetak
vulkanisasi dengan tanda bagian bawah alas sepatu
bertulisan Pol PP.
Pasal 29
Kaos kaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
huruf h, tebalwarna hitam dari bahan katun
bertulisan Polisi Pamong Praja pada bagian atas.
Pasal 30
Atribut kelengkapan Pakaian Dinas Polisi Pamong
Praja sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dan
Pasal 23, tercantum dalam Lampiran V dan Vl
peraturan ini.
BAB IV
PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS
Pasal 31
(1). PDH digunakan pada saat melaksanakan tugas
sehari-hari atau yang bertugas di kantor. Pakaian
Pengamanan Khusus digunakan pada saat
pengamanan khusus, pengawalan
(2). Pejabat Daerah dan Tamu Negara.
Pasal 32
(1). PDL I digunakan pada saat melaksanakan tugas
pembinaan, sosialisasi, monitoring dan supervisi
pemeliharaan
ketenteraman
dan
ketertiban
umum.
(2). PDL II digunakan pada saat melaksanakan tugas
penertiban, pelaksanaan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah.
34
Pasal 33
(1). PDU I digunakan pada saat upacara yang bersifat
Nasional
(2). PDU II digunakan pada saat upacara yang tidak
bersifat nasional.
(3). PDUK
digunakan
oleh
petugas
pembawa
Pataka/Duaja.
Pasal 34
Pakaian Khusus Dalmas digunakan pada saat
pelaksanaan pengamanan anti huru-hara, penertiban
dalam rangka penegakkan Perda dan Peraturan
Kepala Daerah.
Pasal 35
(1). Pakaian
Olahraga
digunakan
pada
saat
pelaksanaan kegiatan olahraga, latihan fisik dan
bhakti sosial.
(2). Pakaian Beladiri digunakan pada saat latihan
beladiri dan pelatihan fisik anggota Satpol PP dan
kegiatan turnamen beladiri.
BAB V
PERLENGKAPAN PERORANGAN, KENDARAAN
OPERASIONAL
PERALATAN KOMUNIKASI DAN SENJATA AP!
Bagian kesatu
Perlengkapan Perorang
Pasal 36
(1). Perlengkapan perorangan Polisi Pamong Praja
terdiri dari :
a. Pentungan Karet;
b. Pentungan Rotan;
c. Tameng;
d. Senter;
35
e. Ferplas;
f. Tas/Ransel;
g. Jaket;
h. Rompi;
i. Gas Ejektor;
j. Senjata Api;
k. Sangkur/Pisau Belati;
l. Kartu Anggota;
m. Alat Kejut;
n. Jas Hujan;
o. Helm Anti Huru-Hara;
p. Rompi Dhakura;
q. Sarung Tangan;
r. Veplas/Tempat minum.
(2). Kendaraan operasionalterdiri dari :
a. Roda empat terdiri dari :
1. Van.
2. Pick Up Patroli.
3. Truck Dalmas.
4. Mini Bus.
b. Roda dua terdiri dari :
4 Sepeda Motor Patroli.
5 Sepeda Motor dinas.
(3). Peralatan komunikasiterdiri darijenis :
a. Telephone dan fax;
b. Handphone;
c. Rig;
d. Handy Talky;
e. Radio Pager.
(4). Senjata Api terdiri dari :
a. Senjata api yang digunakan dibawah standar
Polri;
b. Senjata dengan tabung gas;
c. Senjata api yang digunakan diatur atas
rekomendasi
dari
kepolisian
cq
Mabes
Polri/Polda setempat.
36
Pasal 37
Perlengkapan perorangan Polisi Pamong Praja terdiri
dari :
(1). Pentungan karet dari bahan compound karet
benivarna hitam dengan panjang 60 cm.
diameter 4 cm, pada hulu pegangan terdapat
tulisan Polisi Pamong Praja dan tali, berikut
sarung dari bahan kulit imitasi beruvarna hitam
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(2). Pentungan rotan panjang 1 m, dengan diameter
4 cm, pada pegangan terdapat tali;
(3). Borgol dengan tulisan Polisi Pamong Praja
berikut sarung dari bahan kulit imitasi/polyster
berwarna hitam yang dapat disangkutkan pada
pinggang celana;
(4). Tameng berbeniuk legi empat terbuat dari fiber
glass dengan ukuran panjang 80 cm dan lebar 50
cm dengan ketebalan 5 mm, untuk rotan
ukurannya sama dan yang berbentuk bulat dari
rotan dengan ukuran garis tengah 50 cm;
(5). Senter/alat penerang;
(6). Ferptas terbuat dari plastik berikut sarung dari
bahan driil warna khaki tua kehijau-hijauan
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(7). Tas/ransel standird TNI terbuat dari parasit anti
air dengan lambang Polisi Pamong Praja pada
bagian muka;
(8). Jaket benruarna khaki tua kehijau-hijauan,
terbuat dari bahan katun/drill (double side)
dengan warna khaki tua kehijau- hijauan,
37
mempunyai topi untuk pelindung kepala apabila
hujan, mempunyai kantung bertutup pada
bagian luar dan dalam, 2 (dua) buah di bagian
atas dan 2 (dua) buah di bagian bawah. Setiap
kantung memiliki 1 (satu) buah kancing terbuat
dari bahan logam dengln tulisan Polisi Pamong
Praja. Di atas kantong depan sebelah kiri
terdapat tulisan bordir Polisi Pamong Praja
berwarna hitam dengan bahan dasar kain warna
kuning tua mempunyai kantung pada bagian
luar dan dalam. Ruitsleting penutup bolak-balik
memiliki panjang 50 cm;
(9). Rompi terbuit diri bahan Dyet Suiting Japan Dril
T 7960 A warna khaki tua kehijau-hijauan
dengan pita skotlight pada bagian kiri dan
kanan. Di bagian dada atas sebelah kiri berlabel
bordir lambang polisi pamong Praja dan bagian
punggung belakang bertuliskan Polisi Pamong
Praja;
(10). Alat pengaman gas ejector dalam bentuk
genggam dengan amunisi gas air mata berikut
sarung dari bahan kulit imitasi berwarna hitam
yang dapat disangkutkan pada pinggang celana;
(11). Senjata Api adalah berbentuk genggam dan laras
panjang, senjata api berbentuk genggam antara
lain, revolver yang dapat digunakan dengan
peluru karet, gas air mata, peluru hampa
sedangkan laras panjang berbentuk antara lain
senapan angin dan seterusnya dapat digunakan
memakai peluru hampa, peluru karet dan peluru
gas;
(12). Sangkur/Pisau Belati;
(13). Kartu Anggota
Daerah;
ditandatangani
oleh
Kepala
(14). Alat kejut adalah alat beta diri beraliran listrik
38
untuk melumpuhkan lawan dan bentuknya
antara lain bisa pulpen segi empat dan
seterusnya;
(15). Jas hujan terbuat dari bahn parasut di coating
(waterproof), mempunyai topi untuk pelindung
kepala apabila hujan, mempunyai kantung
sebelah kiri atas terdapat tulisan Polisi Pamong
Praja.
Bagian Kedua
Kendaraan Operasional
Pasal 38
(1). Kendaraan operasional Polisi Pamong Praja terdiri
dari :
a. Roda empat terdiri dari :
1. Van.
2. Pick Up Patroli.
3. Truck Dalmas.
4. Mini Bus.
b. Roda dua terdiri dari :
1. Sepeda Motor Patroli.
2. Sepeda Motor Dinas.
(2). Jenis kendaraan lain untuk pelaksanaan
operasional Polisi Pamong Praja seperti
sedan, mini bus, mobil derek, perahu
sepeda, speed boat, kuda dan lain-lain,
diadakan sesuai dengan kebutuhan Daerah.
tugas
truk,
karet,
dapat
(3). Kendaraan Operasional Polisi Pamong Praja untuk
daerah perairan laut dan sungai adalah speed boat
yang jenis dan bentuknya disesuaikan oleh
kondisi dan kebutuhan daerah.
(4). Kendaraan Polisi Pamong Praja kecuali kuda
sebagaimana dimaksud ayat (1), (2) dan ayat (3)
berwarna khaki tua kehijau-hijauan.
39
Pasal 39
Kendaraan Van sebagaimana dimaksud dalam Pasal
38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus meliputi :
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada pintu belakang ditulis Polisi Pamong Praja
dengan kode Daerah;
d. Van dilengkapi dengan sirine, lampu sirine, radio
komunikasi dan pengeras suara.
Pasal 40
Kendaraan Pick Up sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberitanda khusus
meliputi:
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada bagian samping kiri dan samping kanan bak
mobil ditulis Patroli Pemda dengan warna hitam;
d. Pada bagian belakang mobil ditulis Polisi Pamong
Praja dengan kode Daerah;
e. Tempat duduk di belakang dengan posisi
berhadapan dan menggunakan penutup bak dari
terpal khaki tua kehijau-hijauan.
Pasal 41
Kendaraan Truck Dalmas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus
meliputi :
a. Pada bagian depan kepala mobil ditulis Polisi
Pamong Praja dengan warna hitam;
40
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada bagian belakang mobil ditulis Polisi Pamong
Praja dengan kode Daerah;
d. Tempat duduk di belakang dengan posisi
berhadapan dan menggunakan penutup bak
dariterpal warna khaki tua kehijau-hijauan;
e. Truck Dalmas dilengkapi dengan sirine, lampu
sirine, radio komunikasi, pengeras suara dan P3K.
Pasal 42
Kendaraan Mini Bus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (1) huruf a, diberi tanda khusus
meliputi :
a. Pada tutup kap mesin ditulis Polisi Pamong Praja
dengan warna hitam;
b. Pada pintu samping kiri dan samping kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja dengan
kode Daerah;
c. Pada pintu belakang ditulis Polisi Pamong Praja
dengan kode Daerah;
d. Mini Bus dilengkapi dengan sirine, lampu sirine,
radio komunikasi dan pengeras suara.
Pasal 43
Kendaraan sepeda motor patroli sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf b, adalah
semitrail dengan ukuran 200 cc keatas dan
diberitanda khusus meliputi :
a. Sepeda motor dilengkapi dengan sirine dan lampu
sirine dan radio komunikasi;
b. Pada tangki bensin samping kiri dan kanan
digambar lambang Polisi Pamong Praja;
c. Ada ujung spack board depan dan belakang ditulis
kode Daerah dengan tulisan warna hitam.
41
Pasal 44
Kendaraan sepeda motor dinas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf b, adalah
merupakan kendaraan operasional polisi pamong
praja.
Bagian Ketiga
Peralatan Komunikasi
Pasal 45
(1). Jenis peralatan komunikasi adalah telepon,
handphone, rig, handy talky, starco, faks dan
transiver;
(2). Pengadaan
jenis
peralatan
komunikasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan
dengan kebutuhan operasional Polisi Pamong
Praja.
Pasal 46
Bagian Keempat
Jenis Senjata Api
Pasal 47
(1). Senjata api yang digunakan oleh Polisi Pamong
Praja adalah senjata api dengan kaliber dibawah
standar Kepolisian Republik lndonesia.
a. Untuk
senjata
genggam
jenis
Revolver
sejenisnya dengan menggunakan peluru karet
dan peluru hampa dengan kaliber 32;
b. Untuk senjata bahu / laras panjang dengan
peluru karet dan peluru hampa dengan kaliber
22 dan bukan termasuk jenis senapan serbu.
(2). Senjata dengan tabung gas :
a. Jenis Revolver dengan kaliber 5 mm dan 5.5
mm yang tidak mematikan;
b. Jenis Laras Panjang / Bahu menggunakan
hampa dan karet dengan kaliber 22 yang tidak
42
mematikan.
Ketentuan senjata api sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), dengan standar
Kepolisian Republik Indonesia, akan diatur
setelah mendapat Rekomendasi dari Kepolisian
Republik lndonesia Cq. Mabes Polri/ Polda
setempat.
Pasal 48
Segala biaya yang ditimbulkan akibat diterbitkannya
Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan
Belanja
Daerah
(APBD)
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada SKPD Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan
Gubernur ini, sepanjang mana yang pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Gubernur, bahwa segala sesuatu akan ditinjau
kembali dan diubah sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari apabila terdapat kekeliruan dalam
Peraturan Gubernur ini.
Pasal 50
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan,
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam berita daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
43
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 28 Juni 2012
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 28 Juni 2012
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E
44