Bulletin Warta NTT 23
23
TRIWULAN IV/TAHUN 2014
Jalan sehat memperingati hari Kesehatan emas itu, diberikan sejumlah hadiah door prize dengan route perjalanan mulai dari Alun-Alun Rumah jabatan Gubernur NTT, melintasi Polda NTTT dan inish di halaman Dinas Kesehatan NTT. Turut hadir pada kesempatan itu, Karo Humas, Lambertus Ibi Riti dan Kadis Pemuda dan Olahraga
NTT, Benyamin Lola
maka perlu dilakukansosialisasi
pengawasan dan pengendalian
untuk dapat memastikan
jenis BBM bersubsidi dapat
didistribusikan tepat sasaran
dan tepat waktu. Melalui
sosialisasi itusangat dibutuhkan
adanya koordiansi antar
pemangku kepentingan dan
pihak terkait supaya subsidi
BBM dapat dinikmati oleh
masyarakat di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
((NKRI).
Kepala BPH Migas, Dr.
Andy Nursman Sommeng,
mengatakan penandatanganan
kerjasama pengawasan dan
pengendalian pendistribusian
BBM bersubsidi dapat dilakukan
secara terkoordinasi dengan
memandang BBM bersubsidi
sebagai barang publik, bukan
barang komersial. Dengan
begitu, pengawasannya
dilakukan secara terkendali
dan tepat sasaran sehingga
dapat memastikan dinikmati
oleh konsumen pengguna. Andy
Nursman Sommeng, menjelaskan
industri migas di Indonesia
saat ini antara pasokan dan
permintaan, kenyataannya
membuktikan lebih banyak
pasokan dari permintaan,
padahal pada awalnya
Indonesia adalah salah satu
negara pengekspor migas.
Dikatakan Kepala BPH Migas,
pengawasan perlu dilakukan
melalui kegiatan penyediaan
dan pendistribusian BBM dari
Badan Usaha berdasarkan ijin
usaha yang telah dimilikidan
dari Badan Usaha atau terminal
BBM sampai pada konsumen
pengguna. Pengendalian juga
terhadap volume pendistribusian
jenis BBM tertentu termasuk
alokasi volume untuk masingmasing konsumen pengguna
dengan melakukan veriikasi
terhadap penyediaan dan
pendistribusian BBM yang
dilakukan oleh Badan
Usaha.Selain itu BPH Migas,
berdasarkan UU no 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi, harus bisa menjamin
ketersediaan BBM subsidi dan
non subsidi, seperti pertamax
dan pertamina dex.
Gubernu Frans LebuRaya,
mengatakan minyak dan
gas bumi terkait dengan
ketersediaan dan distribusinya
harus dijamin oleh pemerintah.
Minyak dan gas bumi sebagai
barang publik harus dikawal
pendistribusiannya agar sampai
pada konsumen pengguna.
Minyak dan gas bumi adalah
BBM yang tidak tebarukan
dan bisa habis pada saatnya.
Untuk itu, ketersediaan dan
pendistribusiannya harus tetap
menjadi perhatian serius secara
eisien dan tepat sasaran.
Gubernur Lebu Raya, mengakui
penanganan BBM khususnya
minyak tanah beralih ke gas di
NTT belum dapat dilaksanakan
oleh masyarakat. Minyak tanah
masih dibutuhkan masyarakat
terutama di pedesaan sehingga
ketersediaannya harus tetap
terjaga.
TRIWULAN IV/TAHUN 2014
Jalan sehat memperingati hari Kesehatan emas itu, diberikan sejumlah hadiah door prize dengan route perjalanan mulai dari Alun-Alun Rumah jabatan Gubernur NTT, melintasi Polda NTTT dan inish di halaman Dinas Kesehatan NTT. Turut hadir pada kesempatan itu, Karo Humas, Lambertus Ibi Riti dan Kadis Pemuda dan Olahraga
NTT, Benyamin Lola
maka perlu dilakukansosialisasi
pengawasan dan pengendalian
untuk dapat memastikan
jenis BBM bersubsidi dapat
didistribusikan tepat sasaran
dan tepat waktu. Melalui
sosialisasi itusangat dibutuhkan
adanya koordiansi antar
pemangku kepentingan dan
pihak terkait supaya subsidi
BBM dapat dinikmati oleh
masyarakat di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
((NKRI).
Kepala BPH Migas, Dr.
Andy Nursman Sommeng,
mengatakan penandatanganan
kerjasama pengawasan dan
pengendalian pendistribusian
BBM bersubsidi dapat dilakukan
secara terkoordinasi dengan
memandang BBM bersubsidi
sebagai barang publik, bukan
barang komersial. Dengan
begitu, pengawasannya
dilakukan secara terkendali
dan tepat sasaran sehingga
dapat memastikan dinikmati
oleh konsumen pengguna. Andy
Nursman Sommeng, menjelaskan
industri migas di Indonesia
saat ini antara pasokan dan
permintaan, kenyataannya
membuktikan lebih banyak
pasokan dari permintaan,
padahal pada awalnya
Indonesia adalah salah satu
negara pengekspor migas.
Dikatakan Kepala BPH Migas,
pengawasan perlu dilakukan
melalui kegiatan penyediaan
dan pendistribusian BBM dari
Badan Usaha berdasarkan ijin
usaha yang telah dimilikidan
dari Badan Usaha atau terminal
BBM sampai pada konsumen
pengguna. Pengendalian juga
terhadap volume pendistribusian
jenis BBM tertentu termasuk
alokasi volume untuk masingmasing konsumen pengguna
dengan melakukan veriikasi
terhadap penyediaan dan
pendistribusian BBM yang
dilakukan oleh Badan
Usaha.Selain itu BPH Migas,
berdasarkan UU no 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi, harus bisa menjamin
ketersediaan BBM subsidi dan
non subsidi, seperti pertamax
dan pertamina dex.
Gubernu Frans LebuRaya,
mengatakan minyak dan
gas bumi terkait dengan
ketersediaan dan distribusinya
harus dijamin oleh pemerintah.
Minyak dan gas bumi sebagai
barang publik harus dikawal
pendistribusiannya agar sampai
pada konsumen pengguna.
Minyak dan gas bumi adalah
BBM yang tidak tebarukan
dan bisa habis pada saatnya.
Untuk itu, ketersediaan dan
pendistribusiannya harus tetap
menjadi perhatian serius secara
eisien dan tepat sasaran.
Gubernur Lebu Raya, mengakui
penanganan BBM khususnya
minyak tanah beralih ke gas di
NTT belum dapat dilaksanakan
oleh masyarakat. Minyak tanah
masih dibutuhkan masyarakat
terutama di pedesaan sehingga
ketersediaannya harus tetap
terjaga.