05 SI PI Siti Maesaroh Hapzi Ali Infrast

INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL – 04 MINGGU KE-5
Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:
Siti Maesaroh (55516120009)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017

1

1. Analisa Sistem Informasi Serta Menentukan Alternatif Pengembangan Sistem
Informasi

Analisa sistem informasi merupakan tahap yang penting dalam membangun atau
memperbaiki suatu sistem Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat
penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. Proses analisis sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta
membuat spesifikasi sistem yang baru.
Analisa Sistem informasi
Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa mengidentifikasi dan
mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang timbul pada sistem
sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan dan juga
pengembangan. Penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagianbagian atau komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi berbagai macam permasalahan yang terjadi pada sistem, sehingga
nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan terhadap sistem tersebut.
a. Fungsi Analisa Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :Mengidentifikasi masalah–
masalah kebutuhan pemakai (user).
1. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.
2. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

3.

Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi
terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah
disetujui oleh pemakai.

b. Tujuan Analisis Sistem
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam
pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Membantu para pemngambil keputusan.
3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun
pembuatan laporan baru.
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan system

2

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Seorang Analisis Sistem
1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci.
2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.

3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara
komputerisasi.
d.
1.
2.
3.
4.
5.

Manfaat analisa sistem informasi
Terhindar dari kesalahan fatal setelah perancangan sistem informasi
Menyesuaikan kebutuhan sistem terhadap proses yang dibutuhkan
Meminimalisirkan proses yang tidak perlu digunakan
Mempercepat pengembangan dan pembangunan system
Memberikan informasi baru terhadap kebutuhan sistem

e. Tahapan-tahapan Dalam Analisa sistem
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan –

kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
1.

2.

3.

4.

5.

Mengidentifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari
analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan
dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
Memahami Kerja Sistem yang Ada Langkah ini dilakukan dengan mempelajari
secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari
operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan
penelitian terhadap sitem.
Menganalisis Sistem Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan

analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan
masalah yang akan dipecahkan.
Membuat Laporan Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian.
Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang
sudah dilakukan. Dengan laporan ini dijadikan menjadi evaluasi bersama tantang
sistem yang akan di kembangkan.
Melakukan evaluasi dan pemeliharaan system.

Alternatif Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem metode alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode :
1) Paket (package),
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan
STI sendiri.

3

Kelebihan:
• Kualitas paket yang baik
• Dapat digunakan sketika
• Harga paket relative murah

• Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
• Kompatibel dengan sesame oengguna paket
Kelemahan:
• Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
• Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri
• Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
• Ketergantungan dari pemasok
• Tidak memberikan keuntungan kompetisi
2) Metode prototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model
kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang
biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
Keunggulan prototyping adalah :
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam
jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik
perancangan yang baik.

4

3) Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user
devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus
pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan.
Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan sistem EUC
akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada
pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan:
• Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus
dikembangkan di departmen tsb.



Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.



Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.

Kelemahan:
• Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi
sistem informasi.
• Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
• Kelemahan teknis.
3) Metode outsercing.
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal
dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem
perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan vendor.
Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode
pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem,
yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan

untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya
pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan
membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran
karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntasi,
keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia perusahaan tidak perlu
merancang dan menulis program sendiri aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1) spesifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan, 2) ketersedian paket, 3) mengevaluasi kemampuan paket.

5

Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing.
Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode
prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi
yang harus segera dioperasikan.

2. Tren saat ini untuk platform perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal di perusahaan khususnya yang bergerak di bidang

jasa
1. Penerapan ERP di dalam Rumah Sakit
Dengan bantuan ERP, Rumah Sakit dapat terintegrasi pada setiap proses ke
dalam suatu sistem komputerisasi yang meliputi :
1. Finance and Accounting area
2. Supply and procurement area
3. Manufacture area
4. Logistic area
5. Distribusi area
6. Human resource area
7. Plant maintenance area
8. Customer relationship area
Disamping itu ERP dapat mengintegrasikan proses operasi dan arus informasi
dalam rumah sakit untuk mensinergikan sumber daya, material, uang dan peralatan
melalui informasi. ERP juga dapat memfasilitasi rumah sakit dengan Sistem
Informasi Terpadu mencakup semua bidang fungsional seperti keluar-masuk pasien,
penagihan dan manajemen, ruang pasien, tamu yang mengunjungi, apotik,
laboratorium, manajemen tenaga kerja, dapur dan layanan binatu dll. Dengan ERP
dapat menjembatani kesenjangan informasi antar pelanggan dan Rumah Sakit itu
sendiri.

Tujuan dari penerapan ERP didalam Rumah Sakit adalah untuk memberikan
solusi terintegrasi yang membantu dalam manajemen efisien Rumah Sakit,
meningkatkan perawatan pasien, meningkatkan efisiensi kerja, meningkatkan
pengendalian fiskal, menghilangkan kemungkinan pencurian apapun dan melihat
pertumbuhan Rumah Sakit.
ERP di didukung faktor-faktor sebagai beikut:
− Managemen; yang mempunyai komitmen akan teknologi informasi sebagai system
yang bermanfaat.
− Teknologi yang mendukung, meliputi hardware, software, manajemen sistem, dan
interface dikelola oleh SDM yang kompeten dibidang TI .

6

2 Penerapam CRM di dalam Rumah Sakit
Customer Relationship Management di Rumah Sakit adalah hubungan antara
pasien sebagai pelanggan dengan rumah sakit yang dapat berupa Layanan
Administrasi ( Karyawan Non-Medis ), maupun Layanan Medis ( Karyawan Medis :
Dokter, Perawat, Apoteker ). CRM di Rumah sakit terbagi menjadi 3 tipe yaitu
Operational CRM (untuk keperluan operasional), Analytic CRM (untuk pengambilan
keputusan) dan Collaboration CRM (untuk kolaborasi).
CRM dalam sistem Informasi Rumah sakit adalah elemen-elemen utama
paradigm bisnis yang berbasis customer-centric yang terdiri:
1. Profile, identifikasi dan berhubungan dengan pelangan dan calon pelanggan
2. Pelanggan dapat memilih cara dan waktu berinteraksi
3. Memberikan semua profile pelanggan yang diminta oleh pelanggan
4. Meyakinkan bahwa semua informasi telah dikumpulkan, didistribusikan dan
digunakan secara efektif
5. Meminimalkan iritasi pelanggan seperti pelayanan yang lama, banyaknya birokrasi,
informasi yang tidak tersedia maupun informasi yang tidak cukup.
6. Membangun kapabililitas pada kontak pertama
7. Memperlakukan pelanggan secara individual
Keuntungan yang didapat untuk rumah sakit dapat berupa :
- Cost transaksi berkurang
- Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
- Mengoptimalkan potensi revenue
- Mengurangi klaim
Aplikasi Customer Relation Management (CRM) di Rumah Sakit
1. Contract and Account Managements
- Membantu secara profesional dalam bidang pelayanan pasien
- Melacak data tentang masa lalu dan merencanakan kontak dengan pelanggan serta
menangkap prospeknya
2. Sales
- Menyediakan tenaga pelayanan pelanggan dengan perangkat lunak dan data
yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola kegiatan Rumah Sakit
- Cross-selling adalah mencoba untuk menawarkan pelayanan yang berbeda
- Up-selling adalah mencoba untuk menjual kepada pelanggan untuk produk yang
lebih baik
3. Marketing and Fulfillment
1. Membantu pemasaran profesional menyelesaikan pemasaran langsung dengan
2. tugas-tugas seperti kualifikasi penjualan untuk target pemasaran, penjadwalan
dan
3. pelacakan langsung surat pemasaran.
4. Customer Service and Support
- Menyediakan tenaga penjualan dengan perangkat lunak dan akses database untuk
database pelanggan yang berhubungan langsung dengan sales dan marketing
profesional.

7

- Membantu membuat, menetapkan dan mengelola permintaan untuk layanan
pelanggan
- Call center, panggilan pelanggan ke agen melalui perangkat lunak berdasarkan
keterampilan dan jenis panggilan
- Membantu menyediakan layanan data yang relevan dan saran-saran untuk
menyelesaikan masalah bagi pelanggan dan membantu permasalahan pelanggan.
5. Retention and Loyalty Programs
Membantu perusahaan mengidentifikasi dan memberi penghargaan serta
memasarkan kepada pelanggan yang paling setia dan menguntungkan

3 Penerapan SCM di Dalam Rumah Sakit
SCM pada Rumah mengintegrasikan pemasok, vendor, transportasi dan rumah
sakit dalam pengelolaan bahan/peralatan dan tenaga kerja untuk mengelola biaya yang
efisien untuk kepuasan pelanggan.Beberapa pemasok/ supplier dari Rumah Sakit
adalah :
1. Supplier bahan baku, seperti supplier makanan dan minuman.
2. Supplier bahan-bahan kimia pembersih dan laundry.
3. Supplier alat-alat sebagai berikut :
a. Peralatan mekanis dengan tenaga listrik yang digunakan antara lain adalah
mesin cum cleaner dan brushing.
b. Peralatan manual
c. Peralatan kesehatan
4. Lembaga pembiayaan
Peran lembaga pembiayaan ketersediaan bangunan, peralatan

8

DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu
Buana
2. http://wahyukurniawan38.blogspot.co.id/2012/01/dampak-etika-dan-sosialpemanfaatan.html
3. https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isusosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/
4. http://combobook.blogspot.co.id/2015/02/bagaimana-mengatasi-isu-sosialdan.html
5. https://susipujiastuti.wordpress.com/2008/10/26/pengertian-analisis-sisteminformasi/
6. http://rurin.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/penerapan-e-business.pdf

9