1. Menjelaskan keunikan peragaan ragam gerak dasar tari tradisional. 2. Menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari tradisional dengan hitungan. 3. Menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari tradisional

  Penerapan Pola Lantai Bab

pada Gerak Tari

13 Peta Kompetensi Pembelajaran Penerapan Pola Lantai pada Gerak Tari

  Iringan Tari Tradisional Pola Lantai Pola Lantai Tata Rias dan Properti Tari Tradisional Tari Tradisional Tari Tradisional

   Tari Tradisional Unsur Pendukung Tari Tradisional

  Setelah mempelajari Bab 13, siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan keunikan peragaan ragam gerak dasar tari tradisional.

  2. Menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari tradisional dengan hitungan.

  3. Menjelaskan unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari tradisional sesuai iringan.

  4. Menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran meragakan gerak tari tradisional dalam bentuk kelompok.

  5. Menunjukkan sikap toleransi dengan sesama teman.

  6. Menunjukkan sikap saling menghargai dengan sesama teman.

  7. Mempraktikkan gerak tari sesuai dengan iringan dan unsur pendukung.

  Aspek apa saja yang kamu lihat ketika kamu menyaksikan sebuah pertunjukan tari? Coba kamu amati gambar di bawah ini untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam karya tari!

  Tari tradisional sudah ada seiring dengan sejarah perkembangan tari itu sendiri. Kita dapat belajar dan mengama ti dari sejarah perkembangan tari di Indonesia yang telah diwaris kan para seniman tari sebagai hasil karya daya cipta yaitu tari tradisional.

  Tari tradisional tidak bisa terlepas dari pola kehidupan sosial budaya masyarakat daerah setempat. Oleh karena itu, dalam setiap daerah mempunyai tari tradisional yang berbeda-beda. Keberagaman tari tradisional tersebut mempunyai keunikan sendiri. Oleh karena itu, bentuk-bentuk tari di setiap daerah harus terus menerus dipelihara, dilestarikan atau ditradisikan sebagai suatu warisan budaya.

  1) Gambar manakah yang me nunjuk kan tari tradisi o nal di daerah mu? 2) Dapatkah kamu menirukan gerakan tari tradisi o nal di daerahmu? 3) Apakah perbedaan yang menonjol dari berbagai tari tradisional tersebut? 4) Adakah persamaan dalam setiap gerak tari tradisional tersebut? 5) Bagaimanakah tata rias dan busana pada tarian tersebut? 6) Bagaimanakah pola lantai dari setiap gerak tari tradisional tersebut?

  Sumber: Dok. Kemdikbud

7) Dapatkah kamu mengidentifikasi properti apa saja yang di gunakan?

  Berdasarkan pengamatan kamu, sekarang kelompok kan dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan asal tarian.

  

No. Gambar Asal Daerah Nama Tarian

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 Setelah kamu mengisi kolom tentang daerah asal tari tradisional di atas, kemudian diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah ini!

  Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : ...............................................................................

  NIS : ............................................................................... Hari/Tanggal Pengamatan : ...............................................................................

  No. Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan Ragam gerak

  1

  2 Keunikan gerak Properti tari

  3 Tata rias dan busana

  4 Tata iringan

  5 Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah konsep-konsep tentang tari tradisional

  beserta unsur pendukung tari berikut ini. Selanjutnya, kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsung ataupun melihat gambar, tayangan dari video serta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain.

A. Unsur Pendukung Tari Tradisional

1. Pola Lantai Tari Tradisional

  Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsip nya hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung ter-

  Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Gambar 5.6

  ma suk pola lingkaran dan garis

  Tari Saman dengan mengguna kan pola lantai garis lurus.

  lurus bias membuat segi empat, segitiga, atau ber jajar. Pola lantai dapat juga di laku kan dengan cara kombi na si antara garis lurus dan garis lengkung. Kom bi na si ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis.

  Pola lantai tari Saman dari Aceh meng gunakan garis lurus. Para penari duduk lurus di lantai selama me nari.

  Pola lantai tari Saman me- rupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh da erah lain. Pola Sumber gambar: Kemdikbud, 2014

  Gambar 5.7

  lantai tari Bedaya baik di Keraton

   Tari Kecak dengan pola lantai

  Sura kar ta maupun Yogyakar ta garis lengkung dan membentuk lingkaran. ba nyak meng guna kan pola-pola garis lurus. Garis lurus pada ta rian Saman atau Bedaya me ru pa kan sim bo li sa si pada hubung an ver ti- kal dengan Tuhan dan horisontal dengan lingku ngan sekitar.

  Tari Kecak selain unik dari segi Setelah kamu belajar tentang pola gerak juga unik dari segi pola lantai. lantai tari tradisional, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!

  Kecak lebih banyak menggunakan

  1. Ada berapa jenis pola lantai? pola lantai melingkar atau lengkung

  2. Jelaskan tiga fungsi pola lantai dan tidak meng gunakan pola lantai pada tari tradisional! garis lurus. Hal ini me miliki ke- sama an dengan pola lantai tari Randai dari Suma tra Barat.

2. Tata Rias dan Busana Tari Tradisional

  Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi tata rias dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu; 1) sebagai pembentuk karakter atau watak; dan 2) sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai.

  Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan. Demikian juga pada busana. Busana warna dominan yang digunakan secara visual menunjukkan bahwa penari memerankan tokoh jahat. Tokoh raksasa pada epos Ramayana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan bagian mulut Gambar 5.8 (Sumber gambar: Kemdikbud.2013) penuh taring. Tata busana yang digunakan

  Tata rias dan busana tokoh dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan Pregiwati pada epos Ramayana.

  menyeramkan.

  Karakter tokoh baik pada epos Ramayana biasanya menggunakan riasan cantik se perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu. Epos Ramaya na ditunjuk kan pada tata rias dan busana Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng.

  Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak hanya bersumber pada epos Ramayana tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan dengan cerita Ramayana. Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari Merak. Tata rias pada tari Merak yang digunakan memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana yang digunakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang Gambar 5.9 (sumber gambar: Kemdikbud, 2014) menunjukkan perwujudan burung Merak. Ada juga

  Tata rias dan busana karakter

  tata rias dan tata busana lain yang menunjukakan burung Merak. perwujudan dari objek tari seperti tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawa sih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.

  • Setelah mempelajari tata rias dan tata busana dalam tari tradisional, identi fikasikanlah tata rias dan busana tari yang berkembang di tempat tinggalmu dengan menuliskan pada tabel yang tersedia berikut.

  No. Nama Tari Karakter Tokoh

  1

  2

  3

  4

  5

3. Properti Tari Tradisional

  Properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari. Ada tari yang mengguna- kan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Pro perti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung mengguna kan payung, tari Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari Sumatra Barat. Tari Lawung dari keraton Yogya karta menggunakan Lawung (tombak) sebagai properti tarinya. Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Gambar 9.10

   Tari Tani yang menceritakan petani

  Ada juga tarian yang menggunakan pro perti

  kopi memetik hasil panen dengan menggunakan tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian. caping sebagai properti.

  Contoh tari Pakarena mengguna kan Kipas, tari Merak menggunakan Selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan Kipas, Keris atau pro per ti lain. Ini hanya beberapa contoh pro perti yang digunakan dalam tarian tradisi o nal, masih banyak tari dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pen dukung. Tari Nelayan, tari Tani mengguna- kan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang mengguna kan tameng dan senjata

  Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

  perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang Gambar 9.11

   Gerak tari Kipas dengan mengguna kan

  meng guna kan properti kukusan yaitu tempat properti kipas. untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya Banyumasan.

  Sumber gambar: Kemdikbud, 2013 dok.kemdikbud, 2013 Gambar 9.13 Gambar 9.12 Gerak tari daerah Yogyakarta dengan Gerak tari daerah dengan mengguna kan menggunakan properti selendang. tudung kepala sebagai properti. Gambar 9.14 Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

   Gerak tari daerah Banyumas Jawa Tengah dengan meng­ gu nakan properti Kukusan.

4. Tata Iringan Tari Tradisional

  Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi. Semua terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku, ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari. Contoh iringan internal antara lain pada tari Saman. Penari manyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak. Iringan internal juga dijumpai pada tari daerah Papua penari membunyikan tifa sebagai iringan gerakan.

  Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar penari. Iringan ini dapat berupa iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari tape recoder. Jenis tari tradisional di Indonesia lebih banyak mengguna kan iringan ekster- nal daripada iringan internal.

  Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain: 1) sebagai iring an gerakan; 2) ilustrasi; 3) membangun suasana. Musik iring an tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara meng- hentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun. Sedangkan musik iringan sebagai mem- bangun suasana sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita. Gambar 5.15 Sumber gambar: Kemdikbud, 2013 Sumber gambar: Kemdikbud, 2013 Gambar 5.16

  Iringan musik eksternal orkes Iringan musik eksternal calung melayu dengan ciri khas pada alat musik arkodion. alat musik yang terbuat dari bambu.

B. Menerapkan Pola Lantai Tari Tradisional

  1. Kamu telah mengamati dan belajar tentang keunikan ragam gerak tari tradisional daerah lain dan daerah setempat.

  2. Perhatikan contoh tari tradisional “Tari Pakarena” dari Sulawesi berikut ini!

  3. Kamu bisa melakukan tari tradisonal yang sesuai dengan tari yang ada di daerahmu dan lakukanlah secara berpasangan atau berkelompok.

C. Melakukan Gerak Tari Sesuai Iringan

  a. Hitungan satu sampai empat, kaki berjalan cepat dengan jinjit posisi tangan lurus ke bawah.

  b. Hitungan lima sampai delapan, posisi berjalan cepat dengan jinjit posisi tangan lurus ke samping kanan dan kiri dengan membentangkan sayap.

  c. Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan.

  a. Hitungan satu kedua, tangan menutup sayap di depan dada posisi kaki kanan di depan.

  b. Hitungan dua, kedua tangan dibentangkan ke samping posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri.

  Hitungan tiga, gerakan sama dengan hitungan satu. Hitungan empat, gerakan sama dengan hitungan dua.

  c. Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan.

  (Sumber: Kemdikbud, 2014)

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

  1. Amatilah gerak tari di bawah ini, kemudian tirukan gerakan hingga kamu menguasainya!

  2. Bergeraklah dengan pola lantai yang sesuai!

  3. Tentukan iringan untuk mengiringi tiap gerakannya!

  4. Padukan gerak dengan iringan hingga sesuai. Kemudian, peragakan di depan teman-temanmu!

1. Gerak terbang

2. Gerak membuka menutup saya

  3. Gerak terbang berputar

  a. Hitungan satu sampai empat, posisi tangan kanan lurus ke samping atas dan tangan kiri lurus ke ke bawah membentuk diagonal posisi kaki berjalan cepat dengan jinjit. Hitungan lima sampai delapan, posisi badan balik arah dengan posisi tangan kanan lurus ke bawah dan tangan kiri lurus ke atas membentuk diagonal.

  (Sumber: Kemdikbud, 2014)

  b. lakukan gerakan dengan hitungan 4 x 8 hitungan

  4. Gerakan mematuk

  a. Hitungan satu, tangan kanan ditekuk di depan dada tangan kiri lurus, kaki kanan di depan kaki kiri.

  b. Hitungan dua, sampai tiga kaki kanan melangkah diikuti kaki kiri.

  c. Hitungan lima, tangan kiri ditekuk di depan dada, tangan kanan lurus, kaki kiri di depan kaki kanan.

  d. Hitungan enam sampai delapan, kaki kiri melangkah diikuti kaki kanan.

  (Sumber: Kemdikbud, 2014) e. Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan.

  D. Uji Kompetensi

  Kamu telah meragakan gerak tari tradisional yang bersumber pada gerak tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, sekarang kerjakan soal-soal di bawah ini!

  1. Tulislah tiga alasan mengapa pola lantai pada penciptaan karya seni tari memiliki peran penting? _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

  2. Mengapa tata rias dan busana diperlukan dalam pementasan tari? _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

  3. Sebutkan unsur-unsur pendukung tari! _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

  E. Rangkuman Gerak merupakan elemen paling dasar pada tari.

  Gerak dapat mencirikan suatu tari dari mana berasal. Tari merupakan rangkai-rangkaian gerak sebagai simbol yang memiliki makna sehingga merupakan rangkaian cerita. Gerak tari yang bersumber pada ragam gerak Jawa berbeda dengan Sumatra, Sulawesi maupun daerah lainnya.

  Kondisi sosiologis dan antropologis serta demografis mem pe ngaruhi setiap ragam gerak pada tari.

  Tari pada keraton misalnya gerak yang dilakukan lebih terasa halus dan tenang. Kondisi ini tentu sesuai dengan lingkungan keraton yang lebih menonjolkan kedamaian dan ketenteraman serta keteraturan. Gerak tari yang berkembang di masyarakat luas terkesan spontan, dinamis, serta mudah dilakukan oleh siapa saja. Jenis- jenis tari pergaulan merupakan salah satu contoh gerak tari yang berasal dari keseharian masyarakat luas. Tari Zapin misal nya, merupakan tari pergaulan yang dapat ditarikan dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja pada saat pesta pernikahan, pesta adat, serta pesta panen. Komposisi tari pun dilakukan secara sederhana dan spontan, tidak ada aturan baku sebagai salah satu ciri tari kerakyatan.

  Perbedaan tari tradisional juga dapat dijumpai pada tata rias dan busana yang digunakan. Tata rias dan busana yang digunakan selain berfungsi untuk menunjukkan asal daerah tetapi juga dapat menunjukkan karakter tari. Tari Jatayu pada epos Ramayana misalnya menggunakan pakaian yang mirip dengan seekor burung Rajawali. Tata rias dan busana pada tari Merak juga menunjukkan pada karakter seekor burung Merak dengan menggunakan sayap yang indah. Tari Merak gaya Sunda dengan gaya Jawa Tengah juga berbeda dari segi tata busana. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah tari dapat merupakan identitas daerah di mana tarian tersebut berasal dan berkembang.

F. Refleksi

  Setelah kamu mempelajari dan berlatih merangkai gerak tari tradisional renungkan segala sesuatu yang telah dilakukan selama pembelajaran. Kamu perlu melakukan refleksi diri. Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari tradisional, isilah kolom di bawah ini.

1. Penilaian Pribadi Nama : ………………………………………….

  Kelas : ………………………………………….. Semester : …………………..……………………… Waktu penilaian : ………………………………..…………

  No. Pernyataan

  Saya berusaha belajar tari tradisonal di daerah saya dengan sungguh- 1 sungguh. o Ya o Tidak Saya berusaha belajar tari tradisional daerah lain dengan

  2 sungguh-sungguh. o Ya o Tidak Saya mengikuti pembelajaran tari tradisional dengan tanggung jawab.

  3 o Ya o Tidak Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat

  4 pembelajaran merangkai gerak tari tradisional. o Ya o Tidak Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran merangkai

  5 gerak tari tradisional. o Ya o Tidak Saya menghargai keunikan ragam gerak tari tradisonal daerah saya.

  6 o Ya o Tidak

2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : …………………………………..

  Nama penilai : ………………………………….. Kelas : ………………………………….. Semester : ………………………………….. Waktu penilaian : …………………. ………………

  No. Pernyataan

  Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan

  1 gerak tari tradisional. o Ya o Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat

  2 melakukan gerak tari tradisional sesuai dengan hitungan. o Ya o Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada

  3 pembelajaran merangkai gerak tari tradisional. o Ya o Tidak Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari

  4 tradisional. o Ya o Tidak Menyerahkan tugas tepat waktu tentang merangkai gerak tari

  5 tradisional. o Ya o Tidak Menghargai keunikan ragam seni tari tradisional.

  6 o Ya o Tidak Keunikan merupakan rahmat Tuhan dan merupakan ke nyataan maka perlu dihargai dan disyukuri keberadaannya. Tuhan mencipta kan manusia secara bersuku-suku dan ber bangsa-bangsa untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Jadi keunikan yang ada di dunia pada hakikatnya merupakan pemberi an Tuhan bukan buatan manusia. Perbedaan suku membuat perbedaan seni juga budayanya. Perbedaan ini karena kebutuhan akan seni dan budaya setiap suku ber beda-beda.

  Hidup rukun dan menjaga kemajemukan sebagai ciptaan Tuhan merupakan tugas hidup manusia dalam memelihara rasa kemanusia an yaitu dengan cara menghargai manusia sebagai manusia ciptaan Tuhan. Jika kita mampu menghargai dan melestari kan keragaman seni budaya maka pada hakikatnya kita sedang memelihara apa yang sudah Tuhan ciptakan dan dititipkan kepada umat manusia.

Dokumen yang terkait

Pelajaran 12 Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

12 757 19

Bab 3 Teks Eksposisi dalam Media Masa

4 188 32

Bab 5 Urutan Cerita menarik dalam Eksplanasi

1 217 26

Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia, Kacang-kacangan, dan Umbi menjadi makanan Khas Wilayah Setempat

16 2334 33

Bab 5 Pengolahan Hasil Samping Serealia, Kacang kacang, dan Umbi Menjadi Produk Pangan

226 22084 25

1. Menjelaskan pengertian gambar model. 2. Mengidentifikasi setiap jenis objek gambar model. 3. Mengidentifikasi karakter objek gambar model. 4. Menggambar model sesuai karakter objek gambar. Setelah mempelajari Bab 1, siswa diharapkan mampu: - Bab 1 Meng

4 344 15

1. Menjelaskan pengertian gambar ilustrasi. 2. Mengidentifikasi jenis objek gambar ilustrasi. 3. Mengidentifikasi karakter objek gambar ilustrasi. 4. Menggambar model sesuai karakter objek ilustrasi. Setelah mempelajari Bab 2, siswa diharapkan mampu: - Ba

2 329 15

1. Mengidentifikasi keunikan lagu daerah Indonesia. 2. Membandingkan keunikan lagu daerah Indonesia. 3. Mengidentifikasi fungsi musik tradisidaerah Indonesia. 4. Membandingkan fungsi musik tradisi dan fungsi musik masa kini. 5. Melakukan teknik dan gaya b

2 189 21

1. Mengidentifikasi berbagai teknik dasar pantomim. 2. Mendeskripsikan teknik dasar pantomim. 3. Melakukan latihan teknik dasar pantomim. 4. Mengasosiasi pantomim berdasarkan teknik olah tubuh dengan. sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat. 5. Me

5 109 12

Menyanyi lagu tradisional dengan teknik dan gaya yang sesuai Menyanyi lagu

0 66 11