RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINGLE SIDEBAND SUPPRESSED CARRIER (SSBSC) MENGGUNAKAN PHASE SHIFT BERBASIS OP AMP THE DESIGN OF SSB SUPPRESSED CARRIER GENERATOR USING OP AMP BASED PHASE SHIFT (SSBSC)

  Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINGLE SIDEBAND

  

SUPPRESSED CARRIER (SSBSC) MENGGUNAKAN PHASE

SHIFT BERBASIS OP AMP

THE DESIGN OF SSB SUPPRESSED CARRIER GENERATOR

USING OP AMP BASED PHASE SHIFT (SSBSC)

  

Albert Mandagi

Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro

Universitas Trisakti – Jakarta

albertmandagi@trisakti.ac.id

Abstrak

  

Pembangkit SSBSC adalah suatu alat yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal Single-Side

Band (SSB) dengan menggunakan metode pergeseran fasa sebesar 90 . Pada salah satu bagian di

alat ini, sinyal informasi dan sinyal carrier dimodulasi dengan rangkaian balanced modulator akan

digeser fasanya sebesar 90 kemudian dijumlahkan atau dikurangkan. Alat ini terdiri dari

rangkaian buffer, rangkaian phase shift 90 , rangkaian balance modulator, rangkaian adder, dan

rangkaian substractor. Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan menerapkan metode phase shift

sebesar 90 , keluaran alat ini akan menghasilkan sinyal SSB, yaitu sinyal lower sideband (LSB)

dan sinyal upper sideband (USB).

  Kata kunci: phase shift, single sideband, balanced modulator

Abstract

  

SSBSC generator is a device used to generate Single-Side Band (SSB) signals by using the method

o

of 90 phase shift. On one part of the device, the information signal and carrier signal will be

modulated by using balanced modulator circuit of 90 phase shift and further be added or

o

subtracted. The device consists of buffer circuit, 90 phase shift, balance modulator circuit, adder

o

and substractor circuits. The results show that by applying the method of 90 phase shift, the

device will produce an SSB sigma consisting of the lower sideband (LSB) signal and the upper

sideband (USB)signal.

  Keywords: phase shift, single-sideband, balance modulator Tanggal Terima Naskah : 15 Mei 2015 Tanggal Persetujuan Naskah : 14 Juli 2015

1. PENDAHULUAN

  Dalam komunikasi radio, suatu sinyal audio dapat ditransmisikan pada jarak yang sangat jauh melalui proses modulasi. Salah satu jenis modulasi yang cukup dikenal adalah modulasi amplitudo [1].

  Vol. 04 No. 16, Okt

  • – Des 2015

  Modulasi amplitudo sangat bermanfaat dalam komunikasi radio, namun modulasi ini juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain dalam hal inefisiensi daya dan spektrum frekuensi yang digunakan. Ketika terjadi modulasi amplitudo, maka akan dibangkitkan sinyal termodulasi AM dengan spektrum frekuensi, yang terdiri dari frekuensi upper sideband (USB), frekuensi lower sideband (LSB), dan frekuensi sinyalcarrier itu sendiri. Pada proses transmisi, sinyal carrier memerlukan daya yang lebih besar dibandingkan kedua sinyal sideband. Sinyal informasi hanya terkandung pada kedua sinyal sideband saja tetapi tidak di dalam sinyal carrier [1],[2].

  Untuk melakukan penghematan daya, maka pada transmisi sinyal harus diusahakan agar sinyal carrier dan salah satu sinyal sideband dihilangkan. Sistem yang dapat menghasilkan hanya salah satu sideband saja dikenal dengan sistem modulasi

  

single-sideband (SSB). Selain penghematan daya, manfaat lain yang didapat dari sistem

  SSB ini adalah bandwidth yang dibutuhkan hanya setengah dari bandwidth AM normal [1],[2].

  Terdapat beberapa macam pembangkit sinyal SSB, salah satunya adalah pembangkit SSB dengan metoda Phase Shift. Pembangkit SSB dengan metoda Phase

  

Shift akan dirancang dan direalisasikan dengan menggunakan komponen Operational

Amplifier yang ada di pasaran [2],[3].

2. REALISASI RANGKAIAN

  Diagram blok dan rangkaian lengkap alat Pembangkit SSBSC dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 berikut ini [1],[2],[3],[4],[5],[6]: Ei Ec/2 [ cos ( wc - wi)t - cos (wc + wi)t ] EiEc/2 EiEc/2 fc-fi fc+fi Sinyal Input fi Ei f ei = Ei cos wit

Phase Shift I Adder

Rangkaian Rangkaian

Non Inverting Balanced

R. Penguat Rangkaian I Modulator I Ei Ec/2[ cos ( wc - wi)t ] Sinyal LSB EiEc/2 ei = Ei sin wit Rangkaian Buffer Sinyal Carrier ec = Ec sin wct fc Ec Phase Shift Rangkaian III EiEc/2 fc-fi fc+fi ei = Ei cos ec = Ec cos

Phase Shift II Substractor

Rangkaian Rangkaian wit wct

Non Inverting Balanced

R. Penguat Rangkaian II Modulator II Sinyal USB Ei Ec/2 [ cos ( wc + wi)t]

  Ei Ec/2 [ cos ( wc - wi)t + cos (wc + wi)t ] EiEc/2 fc-fi EiEc/2 fc+fi

Gambar 1. Diagram blok alat pembangkit SSBSC

  Fungsi dari tiap-tiap diagram blok adalah sebagai berikut [3],[4],[5],[6]:

  1. Rangkaian Buffer Rangkaian Bufer berfungsi untuk menghilangkan efek pembebanan.

  R anc ang B angun P em b ang ki

  

Gambar 2. Rangkaian lengkap alat pembangkit SSBSC

t S ing

  369 le

  Vol. 04 No. 16, Okt

  • – Des 2015

  2. Rangkaian Phase Shift I, II, dan III Rangkaian Phase Shift I, II, dan III berfungsi untuk menggeser fasa sinyal masukan sebesar 90 .

  3. Rangkaian Penguat Non Inverting I dan II Rangkaian Penguat Non Inverting I dan II berfungsi sebagai rangkaian buffer sinyal keluaran Rangkaian Phase Shift I dan II.

  4. Rangkaian Balanced Modulator I dan II Rangkaian Balanced Modulator I dan II berfungsi sebagai rangkaian modulator, yaitu melakukan proses modulasi antara sinyal informasi dengan sinyal carrier sehingga dihasilkan sinyal Double Sideband Suppressed Carrier (DSBSC).

  5. Rangkaian Adder dan Substractor Rangkaian Adder dan Substractor berfungsi untuk menjumlahkan dan mengurangkan sinyal keluaran Balanced Modulator I (sinyal DSBSC I) dan sinyal keluaran Balanced

  Modulator II (sinyal DSBSC II), sehingga menghasilkan sinyal LSB dan sinyal USB.

  3. CARA KERJA ALAT

  Sinyal informasi berupa sinyal audio diumpankan melewati kapasitor kopling, yang berfungsi untuk meneruskan sinyal AC dan menahan sinyal DC, menuju rangkaian

  

buffer . Rangkaian buffer ini akan menghilangkan efek pembebanan dari rangkaian

  sehingga sinyal informasi ini tidak akan teredam saat diumpankan pada rangkaian berikutnya [6].

  Keluaran dari rangkaian buffer akan diumpankan pada rangkaian phase shifter I dan II. Rangkaian phase shift ini terdiri atas tiga buah rangkaian phase shift yang dihubungkan secara cascade, akan menghasilkan sinyal keluaran mempunyai beda fasa sebesar 90 dengan sinyal masukan. Keluaran rangkaian phase shift I dan II ini akan diumpankan pada suatu rangkaian penguat non inverting, yang berfungsi sebagai rangkaian buffer. Sinyal keluaran dari rangkaian penguat non inverting ini merupakan sinyal masukan pemodulasi pada suatu rangkaian balanced modulator berimbang yang digunakan untuk menghasilkan sinyal Double-Side Band Suppressed Carrier (DSBSC) [2].

  Pada alat ini terdapat dua buah rangkaian balanced modulator. Pada rangkaian

  

balanced modulator I diberikan masukan sinyal informasi yang merupakan keluaran dari

  rangkaian phase shift I dan sinyal carrier. Keluaran dari rangkaian balanced modulator I adalah sinyal DSBSC I yang mengandung sinyal USB dan LSB [1],[2].

  Pada rangkaian balanced modulator II diberikan masukan sinyal informasi yang merupakan keluaran dari rangkaian phase shift II dan sinyal carrier yang telah digeser fasanya 90 oleh rangkaian phase shift III. Keluaran dari rangkaian balanced modulator II adalah sinyal DSBSC II yang mengandung sinyal USB dan LSB [1],[2].

  Jika sinyal DSBSC I dan II diteruskan pada rangkaian adder maka akan dihasilkan sinyal LSB, apabila sinyal DSBSC I dan II diteruskan pada rangkaian

  substractor maka akan dihasilkan sinyal USB [1],[2].

  4. PENGUJIAN RANGKAIAN

  Pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan tujuan pembuatannya. Adapun pengujian pada alat Pembangkit SSBSC ini meliputi: Titik uji 1: Pengujian pada Rangkaian Buffer. Titik uji 2: Pengujian pada Rangkaian Phase Shift I dan II. Titik uji 3: Pengujian pada Rangkaian Phase Shift III.

  Rancang Bangun Pembangkit Single … Titik uji 4: Pengujian pada Rangkaian Balanced Modulator I dan II. Titik uji 5: Pengujian pada Rangkaian Adder dan Substractor.

  

Tabel 1. Hasil pengujian alat pembangkit SSBSC

Titik

  Alat yang digunakan/ Hasil Pengujian Uji Analisis Hasil Pengujian Alat yang Digunakan: Osiloskop, Instek GDS-2102.

  Generator Audio, Leader LAG-26.

  Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sinyal masukan dan sinyal keluaran identik, jadi Rangkaian

1 Buffer bekerja dengan baik

  Sinyal masukan dan sinyal keluaran Rangkaian Buffer Alat yang Digunakan: Osiloskop, Instek GDS-2102.

  Generator Audio, Leader LAG-26.

  Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sinyal masukan dan sinyal keluaran berbeda fasa sebesar

  2 90 , jadi Rangkaian Phase Shifter I dan

  II bekerja dengan baik Sinyal masukan dan sinyal keluaran Rangkaian Phase Shifter I Sinyal masukan dan sinyal keluaran Rangkaian Phase Shifter II

  Vol. 04 No. 16, Okt

  • – Des 2015

  

Tabel 1. Hasil pengujian alat pembangkit SSBSC (lanjutan)

Titik

  Alat yang digunakan/ Hasil Pengujian Uji Analisis Hasil Pengujian Alat yang Digunakan: Osiloskop, Instek GDS-2102.

  Generator Audio, Leader LAG-26.

  Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sinyal masukan dan sinyal keluaran berbeda fasa

  3 sebesar 90 , jadi Rangkaian Phase Shifter III bekerja dengan baik.

  Sinyal masukan dan sinyal keluaran Rangkaian Phase Shifter III Alat yang Digunakan: Osiloskop, Instek GDS-2102.

  Generator Audio, Leader LAG-26.

  Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sinyal keluaran merupakan sinyal DSBSC, jadi rangkaian Balanced Modulator I dan II

  4. bekerja dengan baik.

  Sinyal keluaran Rangkaian Balanced Modulator I (gambar atas) dan Balanced Modulator

  II (gambar bawah) Alat yang Digunakan: Osiloskop, Instek GDS-2102.

  Generator Audio, Leader LAG-26.

  Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sinyal keluaran merupakan sinyal USB dan LSB jadi rangkaian Adder dan Substractor

  5. dengan baik.

  Sinyal keluaran Rangkaian Adder (gambar atas) dan Substractor (gambar bawah)

  Rancang Bangun Pembangkit Single

  5. KESIMPULAN

  Dari hasil pembahasan dan pengujian, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sinyal keluaran yang dihasilkan rangkaian Buffer mengalami penguatan sebesar satu kali dibandingkan sinyal masukannya. Jadi rangkaian Buffer bekerja sebagaimana mestinya. o 2. dengan sinyal

  Sinyal keluaran rangkaian Phase Shifter I, II, dan III berbeda 90 masukannya. Jadi rangkaian Phase Shifter I, II, dan III bekerja dengan baik.

  3. Sinyal keluaran rangkaian Balanced Modulator I dan II menghasilkan sinyal DSBSC.

  Jadi rangkaian Balanced Modulator I dan II bekerja dengan baik.

  4. Sinyal keluaran rangkaian Adder dan rangkaian Substractor menghasilkan sinyal USB dan LSB. Jadi rangkaian Adder dan rangkaian Substractor bekerja dengan baik.

  REFERENSI

  [1]. Chan, Vinnie.2002. Fundamentals of Modern Electronic Communicatio,Singapore: Prentice Hall th

  [2]. Roody, C. & John Coolen. 1995. Electronic Communication, 4 Edition. New Jersey, Prentice Hall. th [3]. Ramakant, A. G., 2009. Op-Amp and Linier Integrated Cicuit, 4 Edition, New Jersey: Prentice-Hall International Inc.

  [4]. Boylestad, R. & Louis N. 2012. Electronic Devices and Circuit Theory, 11th edition. New Jersey, Pearson Education, Inc. th [5]. Floyd, T.L. 2012. Electronic Devices, 9 Edition Prentice Hall Book Co. th [6]. Malvino, A.P. & Bates, D.J. 2007. Electronics Principles, 7 Edition McGraw Hill Book Co.

Dokumen yang terkait

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM

0 2 9

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2.300 MHz dan 3.300 MHz THE DESIGN OF TRIANGULAR MICROSTRIP ANTENNA FOR WIMAX APPLICATION AT 2.300 MHz AND 3.300 MHz FREQUENCY

0 0 14

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING DAN EXPECTATION-MAXIMATION (EM) UNTUK KLASIFIKASI BUTIR BERAS A COMPARATIVE ANALYSIS OF K-MEANS CLUSTERING ALGORITHM AND EXPECTATION-MAXIMATION (EM) FOR CLASSIFICATION OF GRAIN RICE

0 0 9

ANALISIS KEANDALAN PENINGKATAN KAPASITAS GARDU INDUK (GI) DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TERSEBAR (PLT) PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RELIABILITY ANALYSIS OF SUBSTATION PARENT CAPACITY (GI) USING DISTRIBUTED POWER GENERATION (PLT) AT DISTRIBUTION

2 2 12

APLIKASI KOMPUTER UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT FLOATERS, KATARAK, DAN MIOPI COMPUTER APPLICATIONS FOR EARLY DETECTION OF EYE FLOATERS, CATARACTS, AND MYOPIA

0 0 9

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL GLOBE MAP QUESTION ANSWERING SYSTEM DENGAN METODE Q-CLASS THE DESIGN OF VIRTUAL GLOBE MAP QUESTION ANSWERING SYSTEM APPLICATION USING Q - CLASS

0 0 9

PERANGKAT AJAR BIOLOGI MENGENAI GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK UNTUK SMP KELAS 7 BERBASIS WEB WEB BASED BIOLOGY INSTRUCTIONAL SOFTWARE ON BIOTIC AND ABIOTIC NATURAL SYMPTOMS FOR GRADE 7

0 0 11

STRATEGI PENCIPTAAN NILAI PELANGGAN BERDASARKAN DATA INTERNAL PERUSAHAAN CUSTOMER VALUE CREATION STRATEGY BASED ON COMPANY INTERNAL DATA

0 0 12

ANALISIS OPTIMALITAS METODE HAND TO MOUTH BUYING DAN N-FORWARD BUYING DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING AN OPTIMALITY ANALYSIS OF HAND TO MOUTH AND N - FORWARD BUYING WITH MIXED INTEGER PROGRAMMING METHOD

0 0 7

IMPLEMENTASI HECTOR SLAM PADA ROBOT PENCARI KORBAN GEMPA THE IMPLEMENTATION OF HECTOR SLAM ON THE EARTHQUAKE VICTIMS FINDER ROBOT

0 1 9