PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SOSIOLOGI SMA SE KOTA PONTIANAK

  

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP

PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SOSIOLOGI

SMA SE KOTA PONTIANAK

Kiki Septiarti, Wanto Rivaie, Gusti Budjang

  Program studi pendidikan sosiologi FKIP Untan Pontianak Email:[email protected]

  Abstract The Effect of Educational Background on Pedagogic Competence of High School Sociology Teacher in Pontianak. The problem in this research was "How Educational Background Influence the Pedagogic Competence of Senior High School Sociology Teacher in Pontianak". This research was conducted descriptively using quantitative form. The technique which was used in this raasearch was observation and documentation with data collection using observation and interview form. The results showed: 1) The background of education gave influence on pedagogic competence of senior high school sociology teachers in Pontianak, 2) The results indicated that sociology teacher with background S1 Education differ with sociology teacher with background Non-Education, 3) There was a significant influence of educational background on competence pedagogic of sociology teachers in Pontianak. Thus, it can be concluded that, there was the influence of educational background on pedagogic competence of sociology teachers in Pontianak.

  Keywords: Educational Background, Pedagogic Competence

  Peranan seorang guru sangatlah penting dalam dunia pendidikan, sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru di masa mendatang akan semakin komplek. Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 tahun 2005) pasal 1 bahwa guru adalah “pendidik profesional. Seorang guru dikatakan profesional jika mampu memenuhi empat kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial”. Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung. Guru adalah komponen tak terpisahkan dari sistem pendidikan. Tidak peduli seberapa baik apapun tujuan pendidikan atau pengajaran ditetapkan, tidak peduli seberapa fungsional isi mata pelajaran dipilih dan terorganisir, tidak mungkin memberikan hasil yang diinginkan kecuali jika dilakukan oleh guru dengan tujuan-tujuan dan wawasan (Osunde& Izevbigie, 2006). Untuk mencapai tujuan pendidikan tergantung pada aktor utamanya yakni guru. Kehadiran Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ternyata tidak sertamerta melahirkan guru yang berperilaku professional. Seperti yang dijelaskan Agus Wibowo (2012:110) “Kompetensi pedagogik satu cerminan kemampuan dasar mengajar seorang guru yang ditunjukkan dalam kegiatan pembelajaran. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak. Guru harus dapat mendidik anak sehingga ia perlu memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana harus mendidiki anak. Pedagogik sangat dibutuhkan oleh guru, khususnya guru sekolah dasar karena mereka akan berhadapan dengan anak yang belum dewasa”.

  Penguasaan kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya dalam proses pembelajaran seharusnya tugas guru bukan hanya mengajar untuk menyampaikanatau mentransformasikan pengetahuan, melainkan guru harus mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru bukan hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar tetapi juga harus mampu mengembangkan kepribadian anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan hati nurani sang anak didik. Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang menarik dan dapat dipahami siswa dengan baik sehingga mata pelajaran sosiologi menjadi pelajaran yang diminati dan dikuasai oleh siswa. Menurut Ali Mudlofir (2012:6) latar belakang pendidikan juga merupakan salah satu tolak ukur guru dapat dikatakan profesional atau tidak, semakin tinggi latar belakang pendidikan seorang guru maka diharapkan semakin tinggi pula tingkat profesionalismenya, karena latar belakang pendidikan akan menentukan kepribadian seseorang, termasuk dalam hal ini pola pikir dan wawasannya, faktor-faktor inilah yang akan banyak mempengaruhi profesionalisme mengajar seorang guru. Kualitas pendidikan guru sangat menentukan dalam penyiapan sumber daya manusia yang handal. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, bahwa “pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

  Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud adalah latar belakang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku. Latar belakang pendidikan guru dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kesesuaian antara bidang ilmu yang ditempuh dengan bidang tugas dan jenjang pendidikan. Untuk profesi guru sebaiknya juga berasal dari lembaga pendidikan guru. C. V. Good (dalam Ahmad Barizi, 2009: 142) berpendapat bahwa “guru pemula dengan latar pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, karena dia sudah dibekali dengan seperangkat teori sebagai pendukung pengabdiannya, sedangkan guru yang bukan berlatar pendidikan keguruan akan banyak menemukan banyak masalah dalam pembelajaran”. Latar belakang pendidikan seorang guru akan berpengaruh terhadap praktek pembelajaran di kelas, seperti penentuan cara mengajar serta melakukan evaluasi. Latar belakang pendidikan juga dapat dijadikan sebagai salah satu patokan guru profesional, hal ini dikarenakan latar belakang pendidikansangat banyak pengaruhnya terhadap tingginya kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru, menurut Sudarwan Danim (2002:30) “Seorang guru dikatakan profesional atau tidak, dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, latar belakang pendidikan, dan kedua, penguasaan guru terhadap materi bahan ajar (Pedagogik), mengelola pembelajaran, mengelola siswa, melakukan tugas bimbingandan lain- lain.”Semakin tinggi latar belakang pendidikan yang dimiliki seseorang guru maka diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat profesionalismenya, karena banyak pengetahuan yang akan diperoleh seseorang melalui jenjang pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh maka akan semakin banyak pengetahuan yang akan diperoleh, dari berbagai macam pengetahuanyang didapatkan diharapkan seorang guru dapat meningkatkan kompetensi agar mencapai tingkatan guru yang profesional. Latar belakang pendidikan yang dimiliki seorang guru akan menentukan kualitas pembelajaran di sekolah. Kualitas pembelajaran ini terlihat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai diadakan evaluasi. Berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Dalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Sosiologi SMA Se Kota Pontianak”.

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:75), “Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka dan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik”.

  Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian Berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya. Peneliti mengadakan observasi awal dengan bertanya kepada guru bidang sosiologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Se Kota Pontianak sebagai usaha mengemukakan gejala -gejala secara lengkap di dalam aspek yang diselidiki agar jelas keadaan dan kondisinya pada tahap permulaan untuk dijadikan argument pada latar belakang masalah.

  Dalam setiap penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada diperlukan teknik dan alat pengumpul data yang tepat. Teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif analisis data, teknik pengujian persyaratan analisis , dan pengujian hipotesis.

  Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yakni latar belakang pendidikan dan kompetensi pedagogik guru sosiologi.Variabel latar belakang pendidikan pada penelitian ini adalah variabel bebas, sedangkan penguasaan kompetensi pedagogik adalah variabel terikat.

  Tahapan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yakni ; tahap deskriptif, tahap pengujian persyaratan analisis dan tahap pengujian hipotesis. Tahap deskriptif data Tahap pengujian persyaratan analisis Tahap Pengujian hipotesis.

METODE PENELITIAN

  Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat langsung yaitu guru sosiologi yang tersertifikasi se Kota Pontianak. Adapun data informan peneliti sajikan dalam tabel berikut:

  

Tabel 1

Guru Sosiologi SMA se Kota Pontianak yang telah Tersertifikasi NO. Nama Guru Latar Belakang Asal Sekolah Pendidikan

  1. Rahmiati S1 Kependidikan SMAN 01

  2. Sri Pamuji S1 Kependidikan SMAN 02

  3. Suud Baladraf S1 Kependidikan SMAS MUHAMMADIYAH 1

  4. Aisyah S1 Kependidikan SMAN 03

  5. Sri Rahayu S1 Kependidikan SMAN 03

  6. Moh. Hidayat S1 Kependidikan SMAS BINA UTAMA

  7. Wasilah S1 Non Kependidkan SMAS PANCA BAKTI

  8. Uniek Prasetyaningrum S1 Non Kependidikan SMAN 05

  9. Aylina S1 Kependidikan SMAN 07

  10. Yuliati S1 Kependidikan SMAN 07

  11. Yuni Widianingsih S1 Kependidikan SMAN 08

  12. Ani Dwi Haryati S1 Kependidikan SMAN 09

  13. Endang Sukapti S1 Kependidikan SMAN 09

  14. U. Hadna Rafiemi S1 Kependidikan SMAN 10

  15. Jubaidah S1 Kependidikan SMAN 01

  16. Sri Uji Pratiwi S1 Non Kependidikan SMAN 08

  17. Drs. Naban Agustinus S1 Kependidikan SMAS SANTO PAULUS Sumber: Data olahan peneliti 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN yang diolah valid atau tidak. Uji hanya

PENELITIAN dapat dilanjutkan apabila data yang akan

  diolah seluruhnya adalah valid. Tabel 2

  

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa seluruh data yang

  Data diperoleh dari instrument diolah adalah valid, sehingga uji dapat penelitian berupa angket yang dilanjutkan untuk langkah berikutnya. disampaikan kepada populasi penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang sejumlah 17 dari 25 Guru Sosiologi Se dilakukan distribusi data hasil jawaban Kota Pontianak 8 orang guru sosiologi responden berkaitan dengan variabel tidak bersedia untuk terlibat dalam Latar Belakang Pendidikan tergambar penelitian ini. Dalam penelitian ini pada tabel 2 berikut: terdiri satu variabel bebas dan satu variabel terikat.Variabel bebas adalah Latar Belakang Pendidikan gajar. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan . kompetensi pedagogik.

  Pengujian Persyaratan Analisis

  Sebelum data dianalisis, dilakukan terlebih dahulu pengujian apakah data

  Tabel 2 Distribusi Data Variabel Latar Belakang Pendidikan (X

  43

  4.0 RES_10 4 5 4 4 4 4 4 5 4

  4

  42

  4.2 RES_11 4 4 4 4 4 4 5 3 4

  4

  40

  4.0 RES_12 5 4 3 4 3 4 4 3 4

  4

  38

  3.8 RES_13 4 5 5 4 4 5 4 4 4

  4

  4.3 RES_14 3 4 4 4 4 4 4 3 3

  5

  4

  37

  3.7 RES_15 5 4 3 4 4 3 5 4 4

  4

  40

  4.0 RES_16 4 4 4 4 3 4 5 4 4

  4

  40

  4.0 RES_17 4 4 5 4 5 4 4 3 5

  4

  42

  40

  4.2 RES_9 4 4 5 3 4 3 4 3 5

  1 )

  4.2 RES_4 5 4 4 4 4 4 4 3 4

  RES

  ITEM TOTAL RATA-

  RATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RES_1 3 4 4 4 2 4 4 5 4

  4

  38

  3.8 RES_2 4 4 4 3 5 4 4 3 4

  4

  39

  3.9 RES_3 4 4 5 4 4 4 5 3 5

  4

  42

  4

  42

  40

  4.0 RES_5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

  4

  41

  4.1 RES_6 4 4 4 3 4 4 4 4 4

  3

  38

  3.8 RES_7 4 4 4 5 5 4 5 3 4

  4

  42

  4.2 RES_8 5 3 4 4 5 5 5 3 4

  4

  4.2 Sumber: Hasil tabulasi angket penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan distribusi data hasil jawaban responden berkaitan dengan variabel kompetensi pedagogik tergambar pada tabel 3 berikut:

  Tabel 3 Distribusi Data Variabel Penguasaan Pedagogik (Y) RES

  61

  4

  4

  5

  5

  3

  4

  4.1 RES_13 5 5 5 4 5 4 5 5 3

  63

  4

  4

  4

  4

  4

  4

  4.2 RES_12 5 4 4 3 5 3 4 3 5

  4

  4.3 RES_14 4 4 4 4 3 4 3 4 4

  4

  4

  65

  4.3 RES_10 5 5 5 4 5 4 4 4 4

  3

  5

  4

  5

  3

  4

  65

  4.3 RES_11 4 4 4 4 4 4 5 4 5

  5

  4

  5

  4

  65

  4

  4

  4

  4

  64

  4.3 RES_17 5 5 4 4 4 4 4 5 5

  4

  5

  4

  3

  4

  5

  65

  4.3 Sumber: Hasil tabulasi angket penelitian Pembahasan

  Pengaruh Parsial Latar belakang pendidikan (X 1 ) Terhadap Penguasaan kompetensi pedagogik (Y) H : ρ ≤ 0 =

  Tidak terdapat pengaruh positif secara parsial Latar Belakang Pendidikan (X 1 ) Terhadap Penguasaan Kompetensi Pedagogik

  (Y). Ha: ρ > 0 = Terdapat pengaruh positif secara parsial Latar belakang pendidikan (X 1 ) Terhadap Penguasaan Pedagogik (Y). Kriteria pengujian: Tolak H jika t hitung lebih besardari t tabel at au probabilitas ρ signifikansi lebih kecil dari α (alpha); dan terima H jika t hitung dari lebih kecil t tabel atau probabilitas ρ signifikansi lebih besardari α (alpha).Dari hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan (diperoleh nilai t hitung = 2,309lebih besar dari nilai kritik t tabel dengan dk (n-1) = 17-1 =16 adalah 1,746 (2,309 >1,746) dan juga probabilitas ρ signifikansi lebih kecil dari α (0,037 < 0,05); dengan demikian H ditolak. Artinya Terdapat pengaruh positif secara parsial Latar belakang pendidikan (X 1 ) Terhadap Penguasaan

  Kompetensi Pedagogik (Y). Pengujian secara Simultan H

  4

  4

  5

  5

  5

  5

  3

  4

  60

  4.0 RES_15 4 4 4 4 5 4 4 4 5

  5

  5

  3

  4

  5

  5

  65

  4.3 RES_16 4 4 5 3 4 5 4 5 4

  5

  4

  5

  ITEM TOT AL RATA- RATA

  4

  4

  4

  64

  4.3 RES_3 4 4 5 4 4 4 4 4 5

  4

  4

  5

  4

  5

  4

  64

  4.3 RES_4 4 4 5 5 5 4 5 4 3

  2

  4

  4

  4

  5

  3

  15 RES_1 4 4 4 4 3 4 4 4 4

  1 2 3 4 5 6 7 8 9

  10

  11

  12

  13

  14

  4

  4

  4

  4

  4

  3

  5

  59

  3.9 RES_2 4 4 4 4 4 5 5 4 5

  5

  5

  5

  4

  5

  5

  5

  4

  66

  4.4 RES_8 4 4 4 4 4 4 3 4 5

  5

  5

  5

  4

  3

  5

  62

  4.1 RES_9 5 4 5 4 3 5 4 5 4

  4

  4

  4.1 RES_7 4 5 4 5 4 4 5 4 3

  62

  4

  4.1 RES_5 4 3 4 5 5 5 5 5 4

  4

  5

  3

  3

  4

  63

  61

  4.2 RES_6 4 4 3 2 3 5 5 4 5

  4

  5

  5

  5

  4

  3

  :ρ ≤ 0 = Tidak terdapat pengaruh positif secara simultan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Sosiologi SMA Se Kota Pontianak. Ha: ρ > 0 = Terdapat pengaruh positif secara simultan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Soiologi SMA Se Kota Pontianak. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS versi 16, diperoleh hasil pengujian secara keseluruhan (simultan) dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

  

Tabel 4

ANAVA Uji Simultan

  Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

  Implementasi Kurikulum (KTSP) dan Sukses Dalam

  jogjakarta: Books (IHDINA). Kunandar. (2007). Guru Profisonal

  Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.

  Media Jamal M'mur Asmani. (2009). Tujuh

  Unggul. Jogjakarta: Ar-Ruzz-

  Ahmad Barizi. (2009). Menjadi Guru

  Melihat adanya tingkat pengaruh antara latar belakang pendidikan terhadap penguasaan kompetensi pedagogik, sebaiknya guru terus meningkatkan kompetensi pedagogik khusunya pada aspek pemahaman karakteristik peserta didk dengan pengembangan kurikulum. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik disaranan agar kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan guru yang berkaitan dengan proses perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan kegiatan akademik lainnya yang berkaitan dengan pengendalian mutu pembelajaran.

  Saran

  Model Sum of Squares df Mean

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru sosiologi dengan latar belakang S1 Kependidikan memiliki rata-rata nilai kovariat sebesar 18,221 , sedangkan guru dengan latar belakang S1 Non Kependidikan memiliki nilai rata-rata kovariat 12,302. Artinya bahwa dari kedua latar belakang pendidikan tersebut terdapat perbedaan hasil uji kompetensi pedagogiknya. Terlihat jelas bahwa guru yang mempunyai latar belakang pendidikan S1 Kependidikan lebih menguasai kompetensi pedagogik dibandingkan dengan guru yang mempunyai latar belakang pendidikan S1 Non Kependidikan.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  16 Sumber: Data olahan SPSS Berdasarkan tabel 4 tersebut di atas, diperoleh nilai F hitung 11,208 dan probabilitas ρ signifikansi 0,01. Apabila dikonfirmasi dengan nilai kritik tabel F dengan dk =(k-1);(n-k) = (3);(13) = 3,41 dan α (alpha) atau taraf kekeliruan pengujian 0,05. Tolak H jika F hitung lebih besardari F tabel atau probabilitas ρ s ignifikansi lebih kecil dari α (alpha); dan terima H jika F hitung dari lebih kecil F tabel atau probabilitas ρ signifikansi lebih besardari α (alpha). Hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai F hitung lebih besardari F tabel (11,208 > 3,41 ) dan juga probabilitas ρ signifikansi lebih kecil dari α (0,01 < 0,05); dengan demikian maka H ditolak. Artinya terdapat pengaruh positif secara simultan latar belakang pendidikan terhadap penguasaan kompetensi pedagogik.

  Residual 18.534 13 1.426 Total 66.471

  8 .001

  11.20

  1 Regressio n 47.936 3 15.979

  Square F Sig.

DAFTAR PUSTAKA

  Sertifiksai Guru. Jakarta:PT.

  Raja Grafindo Persada Sugiyono, (2011). Metode Penelitian

  Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Cetakan ke-). Bandung.

  Alfabeta ________, (2012). Statistik Untuk Penelitan. Bandung: CV.

  Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2012). Prosedur

  Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI).

  Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Suwardi Notosudirjo. 1990. Kosakata Bahasa Indonesia. Yogyakarta.

  Kanisius Syaiful Sagala. (2009). Kemampuan

  Profesioanl Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: CV.

  Alfabeta. Trianto & Titik Triwulan Tutuk. (2007).

  Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompentensi & Kesejahtraan.

  Jakarta: Prestasi Pustaka.