Pengr Teori Ek. Makro
Pengantar Teori Ekonomi Makro
,
Ekonomics Is a science Set of tools for measuring and analyzing THE WORD The particular world is THE ECONOMY
The activities and institution of society that
are nelated to
“STATISFYING MATERIAL AND
SPIRITUAL WANTS”
MIKRO
ILMU EKONOMI
MAKRO EKONOMI MIKRO EKONOMI MAKRO ELEMEN DISACCREGATE AGGREGATE
- SCUPE
THE LEVEL OF TOTAL
- EXPLAINS COMPOSATION AND ALLOCATION OF P and R PRODUCTION CUNCERNED WITH • PRIMARILY FACTORS FLOW OF PRODUCT and OUTPUT. Y, N, INF, C, S, I,
- PRICE RELATIVE OR REAL PRICES ABSOLUTE OR GENERAL PRICES ANALYSIS • TOOL PRICE TEORY NATIONAL IN COME THEORY
PENGELOMPOKA N NEGARA LEFTWICH
DEVELOPED COUNTRIES (DCs) Y/Capita > 1500 $ LESSER DEUELOPED COUNTRIES (LDCs) Y/Capita ≤ 1500 $ SADONO SUKIRONO DCs SEMI DCs POOR COUNTRIES Y/Capita > $ 2000
Y/Capita > 200 – 2000
Y/Capita $ 200KELOMPOK DUNIA PERTAMA DUNIA KEDUA DUNIA KETIGA AS, KANADA, EROPA BARAT, JEPANG, EROPA TIMUR, AFRIKA UTARA - SELATAN
BUKAN PENGEKSPOR MINYAK
Makro ekonomi , aggregates economics, bagian
darti ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara keseluruhan.Pengertian totalitet ditunjukkan pada variabel total seperti pendapatan nasional, produksi nasional, konsumsi nasional, tabungn nasional, investasi nasional (total).
Pemikiran ekonomi yang bersifat makro dikemukakan oleh John Maynard
Keynes dalm bukunya the general theory
of employment, interest and money.EKonomi mikro pertumbuhannya mendahului ekonomi makro yang ditumbuhkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik ( Adam Smith, David Ricardo, Pigou, Marshall).
Intisari general theory of employment, interest
and money.
1. pendapatan nasional tergantung pada total
employment : Y = f (N)2. Jumlah total employment tergantung pada effektif demand : N = f (D) dimana total effektif demand terdiri dari : pengeluaran konsumsi (D 1) pengeluaran investasi (D2)
Sebenarnya permintaan-permintaan effektif itu terdiri dari :
(1). Privat consumption expenditures
(2). Privat investment expenditures (3). Publik investment outlays (4). Surplus export terhadap import.
Pengeluaran untuk konsumsi, tergantung pada
tingkat pendapatan, C =f (Y, c, C )Pengeluaran untuk investasi, tergantung pada
marginal effisiency of capital (MEC) dan rate of interest, Marginal effesiency of capital tergantung pada : the expectation of profit yield dan replacement cost of capital assets r = f (R, Cr ) Rate of interest tergantung pada quantity ofSkema Teori Kesempatan Kerja C D Y
1 c N D
Y R r
D Cr
2 M i L
Dalam ekuilibrrium permintaan total sama
ngan penawaran total. Aggregate demand
sama dengan aggregate supply (D=S).
Dengan demikian jumlah employment
tergantung pada : Penawaran total(S) Hasrat konsumsi (D1) Jumlah investasi (D2)
Dengan asumsi penawaran total dan
hasrat konsumsi keadaannya cukup
stabil, maka tingkat employment
terutama tergantung pada jumlah
investasi.
Teori kesempatan kerja berdasarkan
asas teori permintaan total
bukannya pada penawaran total.
Pendapatan Nasional / Produksi
Pendapatan Nasional / Produksi
Nasional
Nasional
Kegunaan Pendapatan Nasional
1. Dapat diketahui besarnya pendapatan Nasional suatu negara, dimana data kwantitatif tentang output, pengeluaran dan pendapatan merupakan dasar landasan untuk memproyeksi kegiatan ekonomi masa depan.
2. Dapat diketahui kompensasi dari pendapatan Nasional suatu negara.
3. Dapat diketahui tingkat kemakmuran suatu negara dengan memperhitungkan pendapatan per kapita
4. Dapat diketahui distribution of income antara golongan masyarakat suatu negara.
5. Dapat memberikan gambaran tentang perjalanan ekonomi suatu negara, menggambarkan konjunctur perekonomian masyarakat.
6. Dapat diperoleh gambaran tentang manfaatnya hubunngan ekonoim luar negeri dengan ekonomi dalam negeri, dengan membandingkan neraca pendapatan nasional dengan neraca pembayaran internasional. Tidak semua barang yang diperjual belikan dipasar, masuk dalam pendapatan nasional, diantaranya : (1). Pembayaran-pembayaan transfer :
Pembayaran pendapatn yang bukan merupakan hasil dari kegiatan produksi : hadiah lomba (2). Capital gain dan capital lost
Keuntungan capital dan kerugian capital di pasar modal (3). Aktifitas-aktifitas ilegal
Pengeluaran yang dibayarkan untuk tujuan yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan produksi barang tertentu: pembuangan kotoran suatu pabrik terhadap sungai sehigga masyarakat mengeluarkan ongkos Beberapa Kesulitan Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Statistik berbagai lapangan kegiatan ekonomi kurang lengkap.
2. Kemungkinan terjadinya double counting.
3. Perhitungan pendapatan individual untuk transfer payment
4. Penaksiran atas jasa-jasa atau barang milik sendiri.
5. Penggolongan final goods dengan intermediate goods.
Pendekatan Pendekatan Pendapatan Pendapatan Nasional Nasional 1.
1. Production approach Production approach 2.
2. Expenditure approach Expenditure approach 3.
3. Income approach Income approach
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
A. Final Product Approach menjumlahkan hasil akhir yang siap dijual kekonsumen contoh :Harga kapas ………………….Rp 10 Juta Harga benang………………….....……Rp 12 Juta Harga kain ……………………......……Rp 18 Juta Harga pakaian jadi…………....……….Rp 30 Juta Maka Total Product seharga…….……Rp30 Juta
B. Value Added Method : Menjumlahkan nilai tambahnya saja.
Berdasarkan contoh diatas : Value added kapas
Rp 10 Juta Value added Benang
Rp 2 Juta Value added kain
Rp 6 Juta Value added
Rp 12 Juta Total Value added
Rp 30 Juta
Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Pengeluaran
(1). Privat consumption expeditures (C ) (2). Privat investment expeditures ( I ) (3). Public investment outlays ( G )
(4). Surplus export terhadap import. ( X – M)
Pendekatan
Pendekatan
Pendapatan Pendapatan
Perhitungannya melalui penerimaan yang diperoleh masyarakat baik dari individu, sektor negara, perusahaan dsb. Peneirmaan itu sbb :
- Upah, gaji
- Bunga, rente, sewa, deviden
- Laba perseroan
- Pendapatan perusahaan bukan perseroan
- Penyusutann
- Pajak •Transaksi luar negeri.
Lima Besaran Lima Besaran
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
GNP (Gros National Product)
NNP ( Net National Product )
NY ( National Income ) PY ( Personal Income) DPY (disposable Income )
Komponen Pendapatan
Komponen Pendapatan
Nasional Nasional
GNP
- Depreciation NNP
- Indirect Taxes NY
( Undistributed Profit
- Corporate taxes/direct taxes
- Social security
- Transfer payment/
Interest Payment PY
- Personal Income Taxes DPY = C + S
G N P N N P N Y P Y D P Y
Transfer Payment Personal texas Wages and Supplements Wages and Supplements Wages and Supplements Wages and Supplemen ts Unincorporate net income Unincorporate net income Unincorporate net income Unincorporate net income Consumption expenditure s Rents Rents Rents Rents Interest Interest Interest Interest Devidends Devidends Devidends Devidends Net Personal Saving Undistributed profit Undistributed profit Undistributed profit Corporate taxes Corporate taxes Corporate taxes Indirect Bussines Taxes Indirect Bussines Taxes DepreciationC
I G D
Indirect taxes
Social
security
Corporate
Saving
Direct
taxes
NNP NY
Transfer payment
Direct personal taxes
C S DY DPY
GNP NNP NY PY+ tr DPY Pyt DT, CS, SSP D
IT
PURCHASE RECEIVERS TRANSFER OF GOOD &
PAYMENT SERVICES EXPENDITURES
S E
S
TX E
A Y
X P (G)
A P S . T .
S D . T
IR
IN
IR D D GNP NNP NY PY DPY l s
C na
S rso pe
D SAVING / INVESMENT (I) (C) Hubungan GNP dan GDP GDP =GNP + pendapatan netto terhadap luar negeri, jadi GDP = C+ I+ G+ (X-M ) +F Bila GDP > GNP, berarti penerimaan modal luar negeri didalam negeri besar atau penanaman modal asing, besar didalam negeri dibandingkan penanaman modal suatu negara diluar negeri.
Diindoneseia GDP lebih besar dari GNP berarti penanaman modal luar negeri banyak di indonesia.
Y = Cp + Cg + Id + X - M
Y = Cp + Cg + Id + X - M
Y adalah GDP GNP = GDP - F
Dimana F adalah Net Factors Income abroad
Tertutup Y = C + I Y = C + I + G Model ekonomi Terbuka Y = C + I + G + (X-M)
1. Y = C + I + G
2. Y = Cp + Cg + I
3. Y = C + Ip + Ig
4. Y = Cp + Cg + Ip + Ig
5. Y = C + I + G + X – M
6. Y = C + I + G + X – M +/- F
7. Y = C + I + G + Tr – Tx + X – M +/- F
FUNGSI KONSUMSI
JM KEYNES FUNGSI KONSUMSI C = F(Y) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Change in the wage unit
1. INCOME Change in the difference between income and net y
2. FACTOR OBYEKTIF Change in capital value Change ratio of exclange bet ween present goods and Future goods Change in fiscal policy Change expectation level of income FORESIGHT PRECAUTAION
INDEPENDENCE
IMPROVEMENT MIS CALCULATION CALCULATIONINTERPRISE
3. FAKTOR SUBYEKTIF
ENJOYMENT AVARICE PRIDE OSTENTION GERERISITY
SHORTSGTEDNES
KURIHARA DISTRIBUTION of Y
CORPORATE FINANCIAL POLICIES FAKTOR OBYEKTIF CONSUMER LIQUID ASSETS THE RATE OF INTEREST FINANCIAL PRODENCE THE DESIRE OF IMPROVE MENT FAKTOR SUBYEKTIF SECURITY MOTIVES KEEPING UP WITH FONESES KECENDERUNGAN KONSUMSI
1. PROPENSITY TO CONSUME (PTC)
c c
ATAU AVARAGE PTC (APC)
APC PTC y y
2. MARGINAL PROPENSITY TO CONSUME (MPC),
c
MPC y
GNP C PTC MPC A 500.000 750.000 1.5 - B 1000.000 1000.000
1
0.5 C 1500.000 1250.000
0.83
0.5 A B C +C Break Event Point C = y 15 10 5
5 10 15 GNP Jika MPC tetap sama pada setiap income, maka fungsi konsumsi linier “Jika MPC tetapl, Fungsi konsumsi linier
GNP C PTC MPC A 500.000 750.000 1.5 - B 1000.000 1000.000
1
0.5 C 1500.000 1200.000
0.8
0.4 “Jika MPC Semakin Kecil, Fungsi konsumsi Convex terhadap Sb 0” A B C tsC 15 10 5 5 10 15 GNP 12
THE PSYHOLOGICAL LAW OF
CONSUMPTION – JM KEYNES
CY Y
C dimana 1.
Y
S
C , 2.
3.
Y
≠
S
C ,
FUNGSI SAVING, S = f (Y)
PTS
SAVING KECENDERUNGAN
MPS
S S ATAU PTS
APS Y
Y S
MPS
Y
1). PTC<1 PTS<0 S-atau Dis S 2). PTC =1 PTS=0 S=0
3). PTC <1 PTS>0 S+ atau saving
GNP C S PTS MPS 500.000 750.000 -250.0001 -0.5 - 1000.000 1000.000
0.5 1500.000 1250.000 250.000
0.17
0.5 A B
5 SA
C
5
10
2.5
5
2.5
2.5
VI NG Dis s
FUNGSI KONSUMSI dan TABUNGAN
GNP C S PTC PTS MPC MPS
500.000 750.000 -250.000 1 .5 - - 1000.000 1000.000 00.5
0.5 1500.000 1250.000 250.000 0.83 0.17 0.5 0.5
Fs S Fs C Y=c S=0
S Fs C 15 10
5
5 10 S
15
GNP fs S = 0 Dis Ss S S GNP C S PTC PTS MPC MPS 500 750 -250 1.5 -0.5 - - 1000 1000 0
0,5
0.5 1500 1200 300 0.8
0.2
0.4
0.6
5 Di
2.
1. Y = C + S
y c s y c s y c s
y s y c y y
1 = PTS + PTC 1 = 1.5 + (-0.5)
1 = 0.5 + 0.5 1 = 1 + 0 1 = 0.5 + 0.5 1 = 0.83 + 0.17
e liv
ale
Sc- + by C = a +by S = -a C = 500.000 + 0.80y
S = -500.000 + 0.20Y
JM KEYNES
Y = C + S I s I c y
SAVING IDENTIK INVESTASI SAVING MENURUT SUMBERNYA
1. PUBLIK SAVING AP & AB
2. CORPORATE SAVING PROFIT
3. PERSONAL SAVING Y > C INVESTMENT
1) AUTONOMOUS I
(Ia) DIVIDEN CS C TAXES
I Ia = f (y) Ia GNP MULTIPLEAR (K) 2). INDUCED I (Ii)
I Ii GNP
- - PRINCIPLE of DERIVED DEMAND - ACCELARATOR (ACC)
Y = f (Ii) Keseimbangan pendapatan nasional C C = a+b Y c a = PTC-MPC b = MPC
C = a + bY = (PTC –MPC ) Y + MPC.Y Pada tingkat pendapatan nasional 200 milyar, konsumsi sebesar 150 milyar.
Pada tingkat pendapatan nasional sebesar 300 milyar kosumsi sebesar 200 milyar
C 150
Maka :PTC .
75
y 200
C 200 150
MPC .
5 y 300 200
a ( PTC MPC ) y ( 0.75 0.5) 200 -
50 b
0.5 C 50 0.5y
- S
50
0.5 Y Multiplier Efek pelipat gandaan Income akibat expenditure Koefisien Multiplier ( k ) Koefisien multiplier investasi, y
KI
I y K
I Pada Close Economy, k = 1/1-MPC atau k = 1/ MPS
Pada open economy, k = 1/1 – ( MPC – MPM) atau k = 1/ 1 – MPC + MPM atau k = 1/ MPS + MPM Investasi otonom sebesar 100 trilyun, MPC = 0.8.
a. K = 1/1 – 0.8 = 1/ 0.2 = 5
b. GNP ek = k (marjinal I) 5 x 100 tr = 500 tr
c. Prosesnya :
Y
I 100
1 Y mpc ( Y ) . 8 ( 100 )
80
2
1 Y . 80 (80) 64
3 n ...tr total Y 500 tr Investasi otonom 100 triliyun mpc = 0.8 mpm = 0.3
1
1 mkk 1) K
2
1
0.8
0.3 . -5 2) y k I 2(100) 200tr
3) proses I y 100 tr
1 y ( mpc mpm ) y
2
1 0.8 0.3) 100 - (
50 n ...
Leverege effect Efek superkumulatif income dengan adanya pengeluaran dari investasi dan konsumsi, sesuai
berlakunya multiplier dan akselerator
I C y
I
Multiplier Akselarator Investasi otonom 100tr, mpc =0.50, acc = 2 Maka :
Periode Inv otonom Konsu msi
Induced
INV Kenaikan pendapatan
1 100 - - 100 2 100 50 100 250 3 100 125 150 375
4 100 187.5 125 412.5
1. Y = C
Y = a + by Y – by = a Y (1-b) = a
Y = 1/1-b (a) atau 1/1-c pada closed economy
dimana 1/1-b adalah koefisien multiplier Y = k(a) asumsi mpc konstan sepanjang tingkat pendapatan2. Y = S
Y = -a + by
Y = 1/b (- a) dimana b
adalah mps atau Y = 1/s (- a)3. Y = C + I
Y = a +by + I Y – by = a + I Y = 1/1-b ( a + I ) Y = k (a + I )
Ekuilibriu m, S
I
- Y C
I Y (a bY ) I -
- - Y bY a
I Y - bY a
I 1 - Y(
b) a
I
1 Y ( a I )
- 1 b
1 Y ( a I ) c
4. Y = C + I + G
Y = a + by + I + G
Y – bY = a +I + G
Y(1-b) = a + I + G
Y = 1/1-b ( a + I + G)
Keseimbangan :
S = I + G
5. C = C + I + G - Tx
Y = a + bY + I + G – bTx
Y – bY = a + I + G – bTx
Y ( 1 – b ) = a + I + G – bTx
Y = 1/1-b ( a + I + G – bTx)
Keseimbangan :
S + Tx = I + G
6. Y = C + I + G + Tr - Tx
Y = a + bY + I + G + bTr – bTx
Y – bY = a + I + G + bTr – bTx
Y (1-b) = a + I + G +bTr – bTx
Y = 1/1-b ( a + I + G +bTr – bTx)
Keseimbangan :
S + Tx = I + G + Tr
7. Y = C + I + G + Tr –TX + X - M
Y = a + bY + I + G + bTr – bTx + X - M
Y – bY = a + I + G + bTr – bTx + X – M
Y ( 1 – b ) = a + I + G + bTr – bTx + X – M
Jika diketahui besarnya mpm, maka :
Y = 1/ 1- ( b – m ) ( a + I + G + bTr – bTx +
X – M ) atau
Y = 1/1 – b + m ( a + I + G + bTr – bTx + X
- – M) atau
Y = 1/s + m ( a + I + G + bTr – bTx + X – M)
Keseimbangan :
S + Tx + M = I + G + Tr + X GNP = C + I + G (X - M) Total EXP
C + I +G + (X-M) C+I+G C+I C
En E3 E2 E1 G
X.M
I C Y1 Y2 Y3 Yn GNP
1. Fungsi konsumsi, C=100+0.5Y
Maka :
1
1
1 y ( a ) ( 100 ) ( 100 )
mpc 1 .
5 .
5 Y = 2( 100) = 200
C = 100+ 0.5Y = 100+0.5 ( 200) =200
S = 02. C = 100 + 0.5y Pengeluaran investasi, (I)=200
1
y Maka : y = (a+I) mpc
Y= 2 ( 100+200)=600 C = 400
3. C = 100 +0.5Y Investasi = 200
Pengeluaran pemerintah,(G) = 300
Maka :y = 2 (a+I+G) Y= 2 ( 100 +200+300) = 2 (600) = 1200 C = 700 S = 500 S = I+G500 = 200+300 500 = 500
4. C 100
0.5Y
I 200; G 300; Pajak (Tx) 150
1 maka : Y ( a
I G bTx 1 - mpc
Y 2 (100 200 300 75) 2(525) - Y 1050 C 625
S
4.25 S Tx
I G 425 75 200 300
500 500
5. C 100
0.5Y
I 200; G 300 ; Tx 150 ; Transfer Payment (Tr)
50 1 maka : Y ( a
I G bTx bTr ) 1 mpc -
Y
- 2 ( 100 200 300
75 25) 2(550) Y 1100 C 650
S 450 S Tx
I G Tr 450 75 200 300
25
525 525
6. C 100 0.5y
I 200; G 300 ; Tx 150 ; Tr
50 Ekspor 350 maka :
1 Y ( a
I G bTx bTr X )
- 1 mpc
- 2 (100 200 300
75 25 350) 2 (900)
875 875 350 200 25 300
75 800
X Tr G
I Tx S 800 S 1000 C 1800 Y
7. C = 100 + 0.5Y
I = 200
G = 300
Tx = 150
Tr = 50
X = 350
M = 100
MPM = 0.30
Y =1/MPS + MPM ( a + I + G + bTr – bTx
- X – M )
Y = 1/ 0.5 + 0.3(100 + 200 + 300 + 75 + 25
- 350-100) Y = 1/0.8 ( 800) = 1.25 ( 800) = 1000 tr C = 100 + 0.5 (1000) = 600 tr
S = a a + 0.5 Y = - 100 + 500 = 400 tr Atau S = Y - C
875 575 350
100 200 25 300
75 400
X Tr G
I M Tx S 400 S 600 C 1000 Y
Keseimbangan: tidak terjadi karena ada
MPM S + TX + M = I + G + Tr + X
400 + 75 + 100 vs 200 + 300 + 25 + 350
575 vs 875
8 . jika mpm
0.50 maka :
1 y ( 800 )
0.5
0.5 1 (800)
800 C 500
S 300 S Tx m
I G Tr x 300 75 100 200 300 25 350
475 875
LEAKAGE dan INJECTION CIRCULAR FLOW
Leakage merupakan kebocoran dalam circular flow, yang mengurangi pendapatan nasional
Injection merupakan injeksi dalam circular flow, yang meningkatkan pendapatan nasional
Menurut Leftwich:
Injection terdiri dari consumption, investment, government expenditure dan export Leakage terdiri dari Saving, taxes dan import Disposable Income (Yd = Y – Tx +Tr)
C = a + Yd
Fungsi C = 100 + 0.8 Yd,
Pajak sebesar 20 tr dan transfer 5 trilyun, maka :
GNP ek.--- Y = C
Y = 100 + 0.8 Yd
Y = 100 + 0.8 ( Y – 20 + 5 )
Y = 100 + 0.8 Y – 12
Y – 0.8Y = 88
Y = 440 tr
C = 100 + 0.8 ( 425) = 440
Yd = 425 Perekonomian empat sektor multi fungsi Fungsi konsumsi, C = Co + cY Fungsi investasi, I = Io + aY
Fungsi Peng. pemerintah, G = Go – gY
Fungsi Peng. Transfer, Tr = Tro - rY Fungsi Pajak, Tx = Txo + tY Fungsi Impor, M = Mo + mY Maka GNP ek. = Co + Io + Go + cTro – cTxo + X – Mo- 1- c – a + g + cr + ct + m
Model perhitungan
Fungsi konsumsi, C = 100 + 0.75Y
Fungsi Investasi, I = 200 + 0.15Y
Fungsi png. Pem., G = 500 – 0.02Y
Fungsi peng transfer, Tr = 60 – 0.001Y
Fungsi Pakaj, Tx = 300 + 0.18Y
Ekspor, X = 250 trilyun
Fungsi Impor, M = 225 + 0.035Y
Ditanyakan : 1. GNP ek.
2. Konsumsi
3. Saving
4. Investasi
5. Pengeluaran pemerintah
6. Pengeluaran transfer
7. Pajak
8. Impor
GNP ek = Co+Io+Go+cTro-cTxo+x-M/ 1-c-a+g+cr+ct+m
1. GNP = 100+20+500+45-225+250-225/
1-0.75+(-0.15)+(-0.02)+0.75(-0.001)
- 0.75(0.18)+0.035 = 645/0.24925 = 2587.76 tr
2. C = 100 + 0.75 (2587.76) = 2040.82 tr
3. S = - 100 + 0.25 (2587.76) = 546.94 tr
4. I = 200 + 0.15 (2587.76) = 588.16 tr
5. G = 500 – 0.02 (2587.76) = 448.24 tr
6. Tr = 60 – 0.001 (2587.76) = 57.41 tr
7. Tx = 300 + 0.18 (2587.76) = 765.79 tr
8. M = 225 + 0.035 (2587.76) = 315.57 tr
SISTEM SISTEM EKONOMI EKONOMI
TRADISIONAL BEBAS/KAPITALIS KOMANDO/SOSIALIS/TERPIMPIN CAMPURAN TRADISIONAL • ORGANISASI PRODUKSI UNTUK KONSUMSI
- TINGKAT SPESIALISASI PEKERJAAN SANGAT RENDAH BEBAS/PASAR/KAPASITAS • AZAS LAISSEZ FAIRE ADAM SMITH (1776) “THE WEALTH OF NATION
- HAK MILIK ATAS ALAT PRODUKSI • MOTIF UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDU • FREE FIGHT LIBERALISME
- ALAT PENGATUR EKONOMI ------ MEKEANISME HARGA/PASAR • KBEBASAN BERUSAHA DAN MEMILIH
KOMANDO/SOSIALIS
- AZAZ KAUM BURUH - ANTI BORJUIS/KAPITAL – KARL MARx (1818-1884)
- MODAL TANAH MILIK NEGARA/MILIK BERSAMA
- SISTEM PRODUKSI - DISTRIBUSI – KONSUMSI DIKENDALIKAN PEMERINTAH
- TIDAK ADA PERSAINGAN
- DISTRIBUSI PENDAPATAN ---- SAMA TARA & RASA
SISTEM EKONOMI
SET BEBERAPA ELEMEN SALING BERHUBUNGAN,
MENCAPAI TUJUAN TERTENTU SET DARI LEMBAGA EKONOMI SECARA FUNGSIONAL MENGORGANISASI DAN MENGOPERASIKAN SUMBER DAYA LANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA (F DUE) BAGIAN DARIPADA SUATU KONSTELASI LEMBAGA-LEMBAGA ATAU PRANATA HARGA-H LEMBAGA KEUANGAN PRODUSEN KONSUMEN DISTRIBUTOR EKONOMI SOSIAL POLITIK IDEA KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI SISTEM EKONOMI 1. SUMBER HISTORIS, KEBUTUHAN RIIL, CITRA, SIKAP PENDUDUK 2. KONDISI ALAM + IKLIM 3. FILSFAT BANGSA 4. TEORITISITAS YANG DILAKUKAN PENDUDUKNYA 5. PERCOBAAN YANG DILAKUKAN PENDUDUKNYA SISTEM EKONOMINYA YANG PALING TEPAT
CAMPURAN – BUKAN SISTEM EK KAPITALIS, BUKAN SISTEM EK SUSIALIS
SISTEM EKONOMI EK KOMANDO 100% SENTRAL EK KAPITALIS 100% PRIVAT < 100% DOMINAN NEGARA DCs = Timur <100% DOMINAN PASAR DCs = BARAT EKONOMIC MIXEDUDCs
- •INISIATIP PESEORANGAN DIAKUI Ciri – ciri : • INDONESIA --------- PASAL 33 AYAT 1,2,3 •CABANG PRODUKSI UNTUK KEHIDUPAN ORANG BANYAK DIKUASAI NEGARA ETATISME, MONOPOLI dan MONOPSONI
PASAL 34 MENGHINDARI : SISTEM FREE FIGHT, LIBERALISM ,SISTEM
- SISTEM EKONOMI SEPENUHNYA DI SERAHKAN PADA MEKANISME PASAR 1. UU ANTI TRUST
uang uang
Store of value
3. Speculatif motive
Precautionary motive 3.
2. Precautionary motive
Transaction motive 2.
1. Transaction motive
Demand of money : 1.
Demand of money :
4. Store of value
Fungsi Uang
Standar of deferred payment 4.
3. Standar of deferred payment
Unit of value 3.
2. Unit of value
Medium of money 2.
1. Medium of money
Fungsi Uang 1.
Speculatif motive
Supply of money Supply of money
> M2 meliputi :
4. Other highly liquid assets
Money market mutual fund shares 4.
3. Money market mutual fund shares
Savings and small time deposits 3.
2. Savings and small time deposits
M1 2.
1. M1
> M2 meliputi : 1.
Other chekable deposits
M1 meliputi :
4. Other chekable deposits
Travelers check 4.
3. Travelers check
Currency and coins 3.
2. Currency and coins
Demand deposits 2.
1. Demand deposits
M1 meliputi : 1.
Other highly liquid assets
UANG YANG BEREDAR DI UANG YANG BEREDAR DI
b. Deposito berjangka Rp. ( TD1)
5. M3 = M2 + 2d
4. M2 = M1 + 2b + 2c
4. M2 = M1 + 2b + 2c
3. M1 = 1a + 2a
3. M1 = 1a + 2a
d. Deposito berjangka $ ( TD2)
d. Deposito berjangka $ ( TD2)
Tabanas dan Taska
Tabanas dan Taska
c. Simpanan tabungan Rp. (SD) --
c. Simpanan tabungan Rp. (SD) --
b. Deposito berjangka Rp. ( TD1)
INDONESIA
Uang kuasi, meliputi :
a. Saldo r/k (DD) Uang kuasi, meliputi :
a. Saldo r/k (DD)
2. Uang sekunder:
2. Uang sekunder:
b. Uang giraL
b. Uang giraL
a. Uang kartal
a. Uang kartal
1. Uang primer/inti :
1. Uang primer/inti :
INDONESIA
5. M3 = M2 + 2d
Hubungan antara jumlah uang dan
Hubungan antara jumlah uang dan
harga uang
harga uang
Semakin tinggi supply of money : demand
Semakin tinggi supply of money : demand of money ….> Harga uang tinggi/nilai of money ….> Harga uang tinggi/nilai uang turun uang turun
Hubungan uang dan harga barang:
Hubungan uang dan harga barang:
Irving Fisher , MV = PT dimana V = GNP/M
Irving Fisher , MV = PT dimana V = GNP/M
GNP adalah sama dengan PT. GNP adalah sama dengan PT.Dengan asumsi T given, maka naiknya MV Dengan asumsi T given, maka naiknya MV menyebabbkan naiknya P - menyebabbkan naiknya P - inflasi inflasi .
.
PENYEBABNYA M1 naik dan M naik, asumsi T konstan maka P naik
INFLASI : FLOW OF MONEY > FLOW OF GOODS ( KENAIKAN HARGA SECARA UMUM) SEGI SWASTA : JUMLAH UANG YANG BEREDAR DI MASY MEMBENGKAK SEGI PEMERINTAH : AB > AP MACAM INFLASI COST PUSH INFLATION ….> COST naik DEMAND INFLATION ..> D naik TINGKAT INFLASI INFLATOIR – INFLATION – HYPER INFLATION HUBUNGAN INFLASI dg UNEMPLOYMENT (UNN): INf KURVA PHILIP INF =
IH – IH N N-1 IH INT IH IH IH N-1
P N UNN ( P . Q )
N-1 P N-1
IH X 100 •INFLASI YANG MENDORONG PEMBANGUNAN INFLASI LUNAK EP . Q n-1
- INFLASI YANG MERONGRONG STABILITAS --- SPIRAL INFLASI
DEFLASI : FLOW OF MONEY < FLOW OF GOOD POLITIK PASAR TERBUKA CARA MENGATASI INFLASI KEB MUNETER MARGIN REQUIREMENT
CASH RASIO
POLITIK DISKONTO MORAL SUASION- TAHUN 1993 1994 1995 1996 1997 KONSUMEN •INDEKS HARGA 148.83 163.17 177.83 189.62 211.62 EKONOMI •PERTUMBUHAN 7.3 7.5 8.2 8.0 4.62 •INFLASI 9.77 9.24 8.64 6.47 11.05 KEB MONETER
MENAIKKAN PRODUKSI K. UPAH INFLASI KEB NON MENETER KEB FISKAL PENGAWASAN HARGA DAN DISTRIBUSI BARANG PEMERINTAH PINJAMAN PENURUNAN PENGELUARAN PENAIKAN PAJAK
terhadap nilai mata uang luar negeri, dengan mengurangi Kurs Resmi Devaluas i : Tindakan penurunan nilai mata uang suatu negara
DEVALUASI Rp TERHADAP US $ 1946 US $ = Rp 3.17 Rp turun > US $ TETAP, P naik > DAYA BELI turun 1959 US $ = Rp 45 1952 US $ = Rp 11.40 JANUARI PEBRUARI Rp 250 Rp 378 1966 US$ = K K 1971 US $ = Rp 415 N N-1
DEV 100 % 1978 US $ = Rp 625
K N-1 2334 2233
100 % 4 . 52 % 1983 US $ = Rp 700 Rp 970 MARET 1986 US $ = Rp 1134 Rp 1644 SEPT 2233 1995 US $ =Rp 2233 1992 US $ = Rp 2054
1996 US $ = Rp 2334
DEPRESIASI : PENURUANAN NILAI MATA UANG DALAM NEGERI TERHADAP MATA UANG LUAR NEGERI, SEDANGKAN KURS RESMI TETAP
KURS RESMI = Rp 2000/US $
KURS BEBAS = Rp 2250/US $
REVALUASI : TINDAKAN MENAIKKAN NILAI I MATA UANG SUATU NEGARA TERHADAP
DEPRESIASI US $ TERHADAP Rp SEBESAR 12.5%MATA UANG NEGARA LAIN, DENGAN JALAN MENAMBAH KURS RESMI US $1 = Rp 2000 APRESIASI : PENAIKAN NILAI MATA UANG DALAM NEGERI TERHADAP MATA UANG Rp naik $1 TETAP, P turun DAYA beli naik = Rp 1500 LUAR NEGERI KURS BEBAS US $1 = Rp 1000 KURS RESMI US $ 1 = Rp 1500 APRESIASI US $ TERHADAP Rp SEBESAR 33.3 % PERTUKARAN RUPIAH YANG TERUS MENERUS TERHADAP DOLLAR CAPITAL FLIGHT
APBN APBN
b. Bantuan luar megeri
b. Pengeluarahn pembangunan
a. Pengeluaran rutin
a. Pengeluaran rutin
2. Pengeluaran, terdiri dari :
2. Pengeluaran, terdiri dari :
b. Bantuan luar megeri
a. Penerimaan dalam negeri
Karakteristik APBN: Karakteristik APBN: 1.
a. Penerimaan dalam negeri
1. Pendapatan, terdiri dari :
1. Pendapatan, terdiri dari :
Klasifikasi APBN Klasifikasi APBN
3. Surplus budget, AP > AB Surplus budget, AP > AB
2. Deficit budget, AB > AP Deficit budget, AB > AP 3.
1. Balanced budget, AP = AB
Balanced budget, AP = AB
2.b. Pengeluarahn pembangunan
APBN APBN Penerimaan Pengeluaran Penerimaan Pengeluaran A A .
. PDN A. Rutin PDN A. Rutin I.
I. Migas Migas
II. II. Non Migas 1. Belanja Pegawai Non Migas 1. Belanja Pegawai
1. PPh 2. Belanja Barang
6. PBB
2. Bantuan proyek 2. Bantuan Proyek
2. Bantuan proyek 2. Bantuan Proyek
1. Bantuan program 1. Pembiayaan Rupiah
1. Bantuan program 1. Pembiayaan Rupiah
Penerimaan Pembangunan B. Pengeluaran Pembangunan
Penerimaan Pembangunan B. Pengeluaran Pembangunan
B.
8. Penerimaan non pajak B.
8. Penerimaan non pajak
7. Pajak lain-lain
7. Pajak lain-lain
6. PBB
2. PPN
5. pajak ekspor 6. Subsidi Pangan
1. PPh 2. Belanja Barang
5. Subisidi BBM
4. Cukai
4. Cukai
3. Bea masuk 4. Bunga Cicilan Hutang
3. Bea masuk 4. Bunga Cicilan Hutang
3. Subsidi Daerah Otonom
3. Subsidi Daerah Otonom
2. PPN
5. Subisidi BBM 5. pajak ekspor 6. Subsidi Pangan