Implementasi Protokol UDP Pervasive Multi Device untuk Perangkat myRIO Berbasis LabVIEW (Studi Kasus : Security Box)
Vol. 3, No. 1, Januari 2019, hlm. 100-108 http://j-ptiik.ub.ac.id
Implementasi Protokol UDP Pervasive Multi Device untuk Perangkat
myRIO Berbasis LabVIEW (Studi Kasus : Security Box)
1
2
3 Octavian Metta Wisnu Wardhana , Rizal Maulana , Wijaya Kurniawan
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1
2
3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pervasive computing merupakan salah satu aplikasi dari ubiquotous computing yang berguna untuk
memudahkan pengoperasian komputer dengan meminimalkan kebutuhan akan interaksi dari manusia
kepada komputer. Sedangkan UDP Pervasive Multi Device adalah protokol UDP yang dikembangkan
menggunakan pervasive computing untuk dapat mengenali identitas perangkat lain tanpa diperlukan
pengaturan secara manual dari pengguna. Pada penelitian ini protokol UDP Pervasive dapat
diimplementasikan pada perangkat PC dan NI myRIO yang menggunakan program berbasiskan
LabVIEW. Protokol UDP digunakan karena tidak membutuhkan proses handshaking sehingga
mengurangi delay serta ukuran data yang lebih sedikit karena tidak adanya acknowledgement field dan
sequence field. Setiap perangkat menggunakan desain sistem state machine ganda yang memiliki fungsi
masing-masing mendeteksi perangkat lain secara otomatis dan sebagai aplikasi dari penggunaan alamat
perangkat yang terdeteksi. Ketika pertama kali program dieksekusi, perangkat melakukan broadcast
kepada semua perangkat. Kemudian perangkat melakukan listening untuk menerima data broadcast
maupun balasan dari broadcast. Ketika menerima data broadcast atau balasan maka perangkat
melakukan pengecekan duplikasi perangkat dan menyimpannya. Selanjutnya perangkat akan
mengirimkan balasan ketika menerima data broadcast atau kembali listening. Dengan menggunakan
state machine mendeteksi perangkat lain yang sama, maka perangkat dapat mengenali lebih dari satu
perangkat lain pada jaringan yang sama. Hasil dari pengujian yang didapatkan semua pengujian state
based testing berhasil 100%. Serta mendapatkan discovery time rata-rata 0,202754 detik untuk 1 myRIO
dan 0,303201 detik untuk 2 myRIO. Delay pengiriman data dari PC kepada myRIO tidak lebih dari 2
detik. pervasive computing, UDP Pervasive, multi device, LabVIEW, state machineKata kunci:
Abstract
Pervasive computing is one application of ubiquotous computing that is useful to facilitate the computer
operation by minimizing the need for human interaction to the computer. While UDP Pervasive Multi
Device is a UDP protocol developed using pervasive computing to be able to recognize the identity of
other devices without the need for manual settings from the user. In this paper the UDP Pervasive
protocol can be implemented on PC and NI myRIO devices using LabVIEW-based programs. UDP
protocols are used because they do not require handshaking to reduce delay and smaller data sizes due
to the absence of acknowledgment fields and sequence fields. Each device uses dual state machine
system design that has function for detecting other devices automatically and as an application of using
other devices address. When the program is first executed, the device broadcasts to all devices. Then
the device does listening to receive broadcast data or replies from broadcast. When receiving broadcast
data or replies then the device checks the duplication of the device and stores it. The device then sends
a reply when receiving broadcast or back to listening. By using the same state machine to detect all
device, the device can recognize other devices more than one on the same network. The results of the
test obtained that all state-based testing succeeded 100%. Discovery time averaging 0.202754 seconds
for 1 myRIO and 0.303201 seconds for 2 myRIO. Sending data delay from PC to myRIO not more than
2 second.Keywords: pervasive computing, UDP Pervasive, multi device, LabVIEW, state machine Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
100
Internet of Things merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang ikut berperan melahirkan perangkat seperti smartphone, smarthome, smartTV (Hashemi, Faghri, Rausch, & Campbell, 2016). Internet of Things adalah sistem yang terbentuk atas perangkat komputasi, mesin mekanik dan digital, objek, hewan, atau manusia yang memiliki identifikasi unik dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data melalui jaringan tanpa membutuhkan interaksi human- to-human atau human-to-computer
. “Thing” dari IoT bisa berarti benda atau makhluk yang telah memiliki IP Address masing-masing (Wigmore, 2016). Dengan adanya alamat IP maka setiap perangkat tersebut dapat terhubung dengan jaringan maupun intern et sehingga “Thing” dalam Internet of Things dapat disebut sebagai
Internet Nodes.
Tingginya potensi pengembangan dari IoT menjadi dorongan untuk menerapkan pervasive computing pada perangkat IoT. Pervasive computing adalah bidang penelitian dari ubiquitous computing yang memberikan paradigma revolusioner untuk computing models (Dourish & Bell, 2011). Pada pervasive computing terdapat konsep “invisible” dan ”integration” yang berarti sistem membutuhkan minimal interaksi dari manusia kepada komputer dan dapat diintegrasikan dengan perangkat lain pada lingkungannya. Dengan kata lain pervasive computing cocok diimplementasikan untuk mengotomatisasi perangkat smarthome dan dapat mengenali seluruh perangkat yang terdapat pada lingkungan secara otomatis serta dapat saling bertukar data (Saha & Mukherjee, 2003).
Untuk mengimplementasikan pervasive computing membutuhkan protokol UDP sebab protokol ini tidak terhambat oleh proses handshaking dan tidak membutuhkan sequence dan acknowledgement field sehingga ukuran data menjadi lebih kecil (Snoeren, 2000).
Perangkat NI myRIO dari National Instruments dinilai dapat mengakomodasi kebutuhan pervasive computing karena memiliki sensor akselerometer dan dapat terhubung dengan WiFi. Dan perangkat ini dapat diprogram menggunakan multi-platform LabVIEW (National Instruments, 2016).
Berbagai penelitian yang menggunakan metode pervasive computing telah dilakukan. Penelitian yang berjudul “Lightweight UDP
Pervasive Protocol in Smart Home Environment Based on Labview” merancangkan prototipe dari protokol UDP pervasif yang akan diimplementasikan pada perangkat smarthome (Kurniawan W. , Ichsan, Akbar, & Arwani, 2017). Prototipe tersebut ditulis menggunakan bahasa pemrograman LabVIEW. Desain sistem dari prototipe tersebut menggunakan arsitektur client-host sehingga terdapat perbedaan desain protokolnya. Penggunaan protokol UDP lebih cocok diterapkan dibandingkan protokol TCP sebab protokol UDP lebih ringan diimplementasikan serta protokol UDP dapat digunakan untuk mengirimkan broadcast.
1. PENDAHULUAN
Selain itu penelitian yang berjudul “UDP Pervasive Protocol Implementation for Smart Home Environment on MyRIO using LabVIEW
” mengimplementasikan protoptipe dari protokol UDP pervasif dari penelitian sebelumnya ke perangkat embedded bernama myRIO. (Kurniawan, Ichsan, & Akbar, UDP Pervasive Protocol Implementation for Smart Home Environment on MyRIO using LabVIEW, 2017). Pada penelitian ini perangkat myRIO bertindak sebagai client dan PC (Personal Computer) bertindak sebagai host. Perangkat myRIO dapat digunakan sebagai perangkat smarthome karena membutuhkan daya yang kecil.
Makalah ini akan membahas rancangan desain sistem dari protokol UDP pervasive multi device agar perangkat myRIO dan PC dapat mengenali perangkat lain pada jaringan yang sama secara otomatis dan mendukung perangkat lebih dari dua.
2. DESAIN SISTEM Penelitian ini menggunakan desain sistem state machine ganda pada PC serta myRIO.
2.1 STATE DIAGRAM PADA PC Program untuk PC dirancang menggunakan state diagram seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Terdapat dua state machine yang memiliki fungsi yang berbeda.
Untuk state diagram Gambar 1 berfungsi untuk mendeteksi perangkat lain yang ada pada jaringan yang sama. Ketika program dieksekusi pertama kali, perangkat akan mengirimkan broadcast . Kemudian program berubah ke state “Listening”. Apabila selama listening perangkat mendapatkan data broadcast atau RBC dari perangkat lain, maka perangkat berpindah ke
state cek duplikasi.
Gambar 1 State Machine auto-detect perangkat lain pada PC Gambar 2 State machine aplikasi komunikasi data pada PC
Pada state cek duplikasi dilakukan pengecekan nama perangkat dan akan menyimpannya apabila perangkat yang terdeteksi belum terdaftar. Ketika data sebelumnya yang diterima adalah broadcast, maka program berpindah ke state kirim RBC kepada pengirim dari broadcast lalu kembali ke state “Listening”. Apabila data yang diterima adalah ACK maka program kembali ke state “Listening”.
Untuk state diagram Gambar 2 digunakan untuk pertukaran data antara kedua perangkat apabila telah saling mengenal. Pertama program melakukan inisialisasi open port dan langsung ke kondisi
“Listening”. Ketika pada state “Listening”, PC dapat menerima data berupa device status yang didapatkan dari perangkat myRIO yang telah mengenali PC. Pengguna dapat menekan tombol Connect yang digunakan untuk mengaktifkan maupun menonaktifkan fungsi security box yang digunakan myRIO. Ketika PC telah terhubung dengan myRIO, maka myRIO akan menonaktifkan fungsi security box- nya. Sebaliknya ketika myRIO tidak terhubung dengan PC, maka myRIO mengaktifkan fungsi security box- nya. Apabila pengguna menekan Connect ketika tidak terhubung dengan myRIO, maka program berpindah ke state “Authentication”. Pada state ini program membuka port khusus untuk autentikasi dan akan meminta pengguna untuk memasukkan username dan password dari perangkat myRIO.
Apabila username dan password tersebut benar, maka perangkat myRIO akan mematikan fungsi security box dan PC akan dianggap terhubung dengan myRIO pada kondisi “Listening”. Apabila username dan password salah atau mengalami timeout, PC tetap kembali ke kondisi “Listening” dengan menampilkan peringatan bahwa komunikasi ditolak.
Ketika PC sedang terhubung dengan myRIO pada kondisi “Listening”, PC tidak dapat memilih myRIO yang lain untuk dihubungkan lagi dan hanya dapat memutuskan hubungan myRIO yang sedang terhubung.
Apabila pengguna menekan tombol Connect ketika terhubung dengan myRIO, maka PC memutuskan hubungan dengan myRIO dan myRIO kembali mengaktifkan fungsi security box. PC tetap berada pada kondisi “Listening”.
2.2 STATE DIAGRAM PADA MYRIO Gambar 3 State machine auto-detect perangkat lain pada myRIO
Pada myRIO menggunakan dua state machine seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3 berfungsi untuk mendeteksi perangkat lain dan Gambar 4 untuk proses komunikasi data pada myRIO. State
diagram dari Gambar 3 identik dengan state diagram dari Gambar 1 karena menggunakan metode yang sama.
Gambar 5. Sequence Diagram komunikasi antar perangkat.
3.1 PENGUJIAN STATE MACHINE Tabel 1 merupakan hasil dari pengujian
State based testing untuk menguji kesesuaian hasil implementasi dengan hasil rancangan desain sistem dan pengujian delay komunikasi untuk mengetahui seberapa responsif komunikasi yang terjadi.
3. PENGUJIAN Pengujian penelitian ini dilakukan dengan
“ACC” kepada PC. Sebaliknya myRIO mengirimkan data string “REJ”. Ketika myRIO menyetujui komunikasi, myRIO mengirimkan device status dengan data string “Safe” kepada PC. Untuk kembali me-lock myRIO, PC mengirimkan data string “CLO”.
Setelah myRIO memasuki mode autentikasi, PC dapat mengirimkan username dan password dari perangkat myRIO. Apabila username dan password benar, myRIO mengimkan data string
Selanjutnya PC mengirimkan data string “RBC” kepada pengirim broadcast. myRIO melakukan cek duplikasi nama perangkat dari data “RBC” yang telah dikirim. Setelah perangkat dikenali, myRIO mengirimkan device status kepada PC. Untuk me-unlock myRIO, PC mengirimkan data string ”REQ” yang membawa alamat IP dari PC kepada myRIO.
”BC”, nama perangkat dan alamat IP. PC menerima broadcast dan melakukan cek duplikasi dari nama perangkat yang dibawa broadcast .
Gambar 4 State machine aplikasi komunikasi data pada myRIO Untuk state diagram Gambar 4 digunakan untuk pertukaran data antara kedua perangkat apabila telah saling mengenal. Awalnya program menjalankan state inisialisasi open port dan langsung ke kondisi
Gambar 5 merupakan sequence diagram yang menjelaskan mengenai alur komunikasi antar PC dengan perangkat myRIO. Ketika myRIO pertama menjalankan program akan melakukan broadcast yang berisi data string
“Idle (Locked)”.
“Idle (Unlocked)”, device status dari myRIO akan tetap safe meskipun mendapat interaksi dari pengguna dan mengirimkan device statusnya ke PC dalam jeda waktu yang ditentukan. Ketika PC memutuskan hubungannya dengan myRIO, maka kondisi dari myRIO kembali menjadi
Apabila data tersebut benar maka program menjadi kondisi “Idle (Unlocked)”. Pada kondisi
“Authentication”. Pada kondisi “Authentication”, program menunggu data username dan password yang diberikan oleh PC.
Device status dapat berubah-ubah apabila perangkat myRIO mendeteksi adanya interaksi seperti tombol fisik ditekan maupun perangkat digoyangkan. Untuk me-reset device status, myRIO perlu di-unlock terlebih dahulu. Apabila PC meminta untuk terhubung maka program menjadi kondisi
“Idle (Locked)”. Pada state “Idle (Locked)”, perangkat myRIO mengirimkan data yang berupa device status dari perangkat ini ke PC dalam jeda waktu 5 detik.
2.3 SEQUENCE DIAGRAM
state machine untuk mendeteksi perangkat lain otomatis. Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa rancangan desain sistem state machine seperti pada Gambar 1 dan Gambar 3 berhasil diimplementasikan 100%.
Initial State Test Case Result Statu s
Program berpindah Valid perangkat lain telah tersimpan pada array. ke state
Listening
9. Reply BC Mengirim data “ACK” kepada pengirim
broadcast.
Setelah mengirim “ACK”, program kembali ke
state Listening
Valid
10. Stop Program menghentikan while loop.
Program berhenti karena while loop telah mendapat kondisi true untuk berhenti.
Valid
Tabel 2 merupakan hasil pengujian dari state machine pertukaran data pada myRIO. Berdasarkan Tabel 2 state machine tersebut berhasil diuji 100% sesuai dengan rancangan desain sistem Gambar 4.
Tabel 2. Hasil pengujian state machine aplikasi pada myRIO
No .
1. Init Pembukaan port untuk mengirim dan menerima data.
Valid
Setelah port dibuka, program memasuki state Idle
(Locked) dan
status perangkat
Safe.
Valid 2.
Idle (Locked).
Status Safe Mendeteksi adanya getaran pada myRIO.
Setelah getaran terdeteksi, status perangkat berubah menjadi
Motion Detected dan state masih Idle (Locked).
Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
Valid
3. Tombol pada myRIO ditekan.
Setelah tombol ditekan, status perangkat berubah menjadi
Button Pressed dan state masih Idle (Locked).
8. Data flag sebelumnya “ACK“ dan
Reply BC
Tabel 1. Hasil pengujian pendeteksi perangkat otomatis
3. Menerima data flag “BC ” dari perangkat lain.
No .
Initial State
Test Case Result Statu s
1. Broadcast Data “BC PC”
dibroadcast ke
255.255.255.25 5.
Setelah
broadcast
dikirim, program memasuki state Listening .
Valid 2.
Listening
Menerima data flag “ACK” dari perangkat lain.
Setelah menerima “ACK”, program memasuki state Check Duplication .
Valid
Setelah menerima “BC “, program memasuki
Nama dan alamat perangkat baru tersimpan pada array. Program berpindah ke state
state Check Duplication .
Valid 4.
Pengguna menekan tombol Stop
Program berpindah ke state Stop.
Valid 5.
Check Duplicatio n
Data flag sebelumnya “BC “ dan perangkat lain belum terdapat pada array.
Nama dan alamat perangkat baru tersimpan pada array. Program berpindah ke state Reply BC.
Valid
6. Data flag sebelumnya “BC “ dan perangkat lain telah tersimpan pada array.
Program berpindah ke state
Reply BC
Valid
7. Data flag sebelumnya “ACK” dan perangkat lain belum terdapat pada array
Status Valid perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
4. PC mengirimka n request untuk autentikasi perangkat.
password
Pengguna PC memasukka n username dan
password
dengan benar dalam jangka waktu di bawah 10 detik. myRIO mengirimkan data ACC kepada PC. Program berpindah ke
state Idle (Unlocked)
dan status perangkat menjadi Safe.
Valid
12. Pengguna PC memasukka n username dan
password
dengan salah dalam jangka waktu di bawah 10 detik. myRIO mengirimkan data REJ kepada PC. Program berpindah ke
state Idle (Locked) dan
status perangkat tetap.
Valid
13. Pengguna tidak memasukka n username dan
selama 10 detik. myRIO mengirimkan data REJ kepada PC.
state Authenticatio n.
Program berpindah ke
state Idle (Locked) dan
status perangkat tetap.
Valid 14.
Idle (Unlocked).
Status Safe.
Mendeteksi adanya getaran pada myRIO.
Setelah getaran terdeteksi, status perangkat tetap Safe dan
state masih Idle (Unlocked).
Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
Valid
15. Tombol pada myRIO ditekan.
Setelah tombol ditekan, status perangkat tetap Safe dan
state masih Idle (Unlocked).
11. Authenticatio n.
Program berpindah ke
Program berpindah ke
Valid
state Authenticatio n.
Valid 5.
Idle (Locked).
Status Motion Detected.
Mendeteksi adanya getaran pada myRIO.
Setelah getaran terdeteksi, status perangkat tetap Motion
Detected dan state masih Idle (Locked).
Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
Valid
6. Tombol pada myRIO ditekan.
Setelah tombol ditekan, status perangkat berubah menjadi
Button Pressed dan state masih Idle (Locked).
Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
7. PC mengirimka n request untuk autentikasi perangkat.
10 PC mengirimka n request untuk autentikasi perangkat.
Program berpindah ke
state Authenticatio n.
Valid 8.
Idle (Locked).
Status Button Pressed.
Mendeteksi adanya getaran pada myRIO.
Setelah getaran terdeteksi, status perangkat berubah menjadi
Motion Detected dan state masih Idle (Locked).
Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
Valid
9. Tombol pada myRIO ditekan.
Setelah tombol ditekan, status perangkat tetap Button
Pressed dan state masih Idle (Locked).
Valid Status perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
Status Valid perangkat dikirimkan ke PC dengan jeda 5 detik.
16. PC mengirimka n CLO untuk mengunci perangkat.
username
dengan tombol
state Listening
PC menerima data REJ yang berarti data yang dimasukkan salah dan kembali ke
perangkat dengan salah dalam jangka waktu 10 detik.
password
dan
6. Pengguna memasukkan
yang kembali nonaktif.
Vali d
yang masih aktif dan menampilka n perangkat yang dihubungkan .
Connect
dengan tombol
state Listening
PC menerima data ACC yang berarti data yang dimasukkan benar dan kembali ke
perangkat dengan benar dalam jangka waktu 10 detik.
Connect
Vali d
dan
yang kembali nonaktif.
menjadi nonaktif.
Connect
PC mengirimka n data “CLO” untuk mengunci myRIO. myRIO kembali pada state Idle (Locked) dan pada PC tombol
Pengguna menonaktifk an tombol Connect.
Tombol Connect Aktif
9. State Listening.
Vali d
Connect
7. Pengguna tidak memasukkan
dengan tombol
state Listening
PC menerima data REJ dan kembali ke
perangkat dalam jangka waktu 10 detik.
password
dan
username
password
username
Program berpindah ke
Setelah port dibuka, program memasuki state Idle
Menerima data status perangkat
Tombol Connect nonaktif.
2. Listening.
Vali d
dan status perangkat Safe.
(Locked)
1. Init Pembukaan port untuk mengirim dan menerima data.
secara rutin di bawah 10 detik
Initial State Test Case Result Statu s
No .
Tabel 3. Hasil Pengujian state machine aplikasi pada PC
Tabel 3 merupakan hasil pengujian dari state machine pertukaran data pada PC. Berdasarkan Tabel 3 state machine pertukaran data pada PC berhasil diuji 100% sesuai dengan rancangan pada desain sistem Gambar 2.
Valid
status tetap Safe.
state Idle (Locked) dan
(Safe, Motion Detected, Button Pressed)
Setelah status perangkat diterima. Pada array
Pengguna memasukkan
Device Lost. State masih Listening.
5. Authenticatio n.
Vali d dihubungkan .
membawa alamat perangkat yang akan
state Authenticati on dan
Program berpindah ke
4. Pengguna mengaktifka n tombol Connect .
Vali d
berubah menjadi
Device Status
Status
Status perangkat pada Device
secara rutin di bawah 10 detik
(Safe, Motion Detected, Button Pressed)
3. Tidak menerima data status perangkat
Vali d
menampilka n status perangkat yang dikirimkan dan waktu terakhir diterima.
Vali d Tabel 5. Hasil discovery time ketika terdapat 2
3.2 PENGUJIAN DISCOVERY TIME
myRIO
No. Broadcast Perangkat Discovery Time Dikirim Dikenali (detik) (waktu) (waktu)
1. 03:49:28,302 03:49:28,505 0,203223 03:49:28,706 0,404165
2. 03:50:04,304 03:50:04,507 0,202888 03:50:04,708 0,403768
3. 03:50:25,899 03:50:26,101 0,201886 03:50:26,301 0,401786 Gambar 6. Front panel pada PC untuk pengujian. 4. 03:50:45,630 03:50:45,834 0,203907
Untuk menguji discovery time dari
03:50:46,035 0,405414
perangkat myRIO dibutuhkan waktu perangkat
5. 03:52:21,931 03:52:22,133 0,202542 lain dikenali dikurangi waktu broadcast dikirim.
03:52:22,333 0,402426
Hasil pengujian discovery time ketika terdapat 1
Rata-rata : 0,303201
myRIO dijelaskan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 didapatkan discovery time rata-rata 0,202754 detik. Sedangkan hasil pengujian discovery time ketika terdapat 2 myRIO
3.3 PENGUJIAN DELAY KOMUNIKASI dijelaskan pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 Untuk menguji delay akan menggunakan didapatkan bahwa didapatkan rata-rata kedua fitur Probe lalu mendapatkan waktu dari last perangkat myRIO dikenali dalam waktu 0,3 update probe tersebut tereksekusi seperti yang detik dan lebih lama 0,1 detik dibandingkan diilustrasikan pada Gambar 5. Probe digunakan dengan discovery time ketika hanya ada 1 karena pada myRIO sendiri tidak memiliki myRIO. Serta myRIO kedua dikenali sekitar 0,2 fungsi RTC sehingga waktu pada PC tidak sama detik setelah myRIO pertama dikenali. dengan waktu pada myRIO. Probe akan Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat menggunakan waktu pada PC meskipun disimpulkan bahwa ketika kedua myRIO dieksekusi pada perangkat myRIO. Namun mengirimkan ACK secara bersamaan, PC hanya kelemahan Probe ini adalah tingkat ketelitian dapat memproses satu data ACK tersebut dalam waktu yang rendah karena tidak dapat satu waktu. PC tidak dapat menyimpan kedua mengetahui milidetik dari waktu. myRIO secara bersamaan dan hanya dapat memprosesnya secara sekuensial.
Tabel 4. Hasil discovery time ketika terdapat 1 myRIO
No. Broadcast Perangkat Discovery Dikirim (waktu) Dikenali (waktu) Time (detik) Gambar 7. Pengujian delay pengiriman request.
1. 03:33:32,244 03:33:32,448 0,20434 Tabel 6. Hasil pengujian delay pengiriman request. 2. 03:33:50,539 03:33:50,741 0,201762
No. Waktu Waktu Selisih Waktu (detik) 3. 03:34:14,432 03:34:14,634 0,201895
Pengiriman Diterima 4. 03:34:43,418 03:34:43,620 0,201886
(waktu) (waktu) 5. 03:34:59,555 03:34:59,758 0,203888 1.
03.02.02
03.02.02 Rata-rata 0,202754 2.
03.02.12
03.02.12 3.
03.02.24
03.02.24 4.
03.02.31
03.02.31 5.
03.02.54
03.02.54 Tabel 7. Hasil pengujian delay perubahan status myRIO menjadi Unlocked
No. Waktu Pengiriman
5. DAFTAR PUSTAKA Dourish, P., & Bell, G. (2011). Divining a digital future: Mess and mythology in ubiquitous computing. MIT Press.
03.24.20
1 5.
03.15.33
03.25.33 Tabel 6 merupakan hasil pengujian delay pengiriman request dari PC kepada myRIO.
Didapatkan rata-rata delay selama 0 detik sehingga delay pengiriman request berlangsung relatif cepat.
Tabel 7 merupakan hasil pengujian delay perubahan state myRIO menjadi Unlocked. Didapatkan rata-rata delay 0 detik sehingga delay perubahan state myRIO menjadi Unlocked berlangsung relatif cepat.
Tabel 8 merupakan hasil pengujian delay perubahan state myRIO menjadi Locked. Didapatkan rata-rata delay 0,6 detik sehingga delay perubahan state myRIO menjadi Locked relatif lebih lambat dibandingkan pengujian kedua delay sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengujian dari desain sistem dapat diambil kesimpulan bahwa Protokol UDP Pervasive Multi Device dapat menggunakan desain sistem state machine ganda yang memiliki fungsi tertentu. State machine pertama digunakan untuk mendeteksi alamat perangkat lain secara otomatis. Sedangkan state machine kedua digunakan sebagai aplikasi dari penggunaan alamat perangkat lain yang telah didapatkan. Dengan desain sistem yang diusulkan pada makalah ini semua perangkat dapat terdeteksi serta dapat mengaplikasikan
Security box sebagai pengujian dari state machine kedua. Didapatkan discovery time rata- rata 0,202754 detik ketika terdapat 1 myRIO dan discovery time rata-rata 0,303201 detik ketika terdapat 2 myRIO. Delay pengiriman data dari PC kepada myRIO tidak lebih dari 2 detik. State machine yang digunakan telah diuji menggunakan state based testing dan berhasil 100% sesuai dengan rancangan.
Hashemi, S. H., Faghri, F., Rausch, P., & Campbell, R. H. (2016). World of Empowered IoT Users.
1 4.
IEEE First International Conference on Internet-of- Things Design and Implementation , 13-24.
Kurniawan, W., Ichsan, M. H., & Akbar, S. R.
(2017). UDP Pervasive Protocol Implementation for Smart Home Environment on MyRIO using LabVIEW.
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) , 113-123.
Kurniawan, W., Ichsan, M., Akbar, S., & Arwani, I. (2017). Lightweight UDP Pervasive Protocol in Smart Home. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Volume 190, conference 1 , 012009. National Instruments. (2016, Mei). NI myRIO-
1900 User Guide and Specifications. Dipetik Januari 17, 2018, dari National Instruments Web site: http://www.ni.com/pdf/manuals/376047c.p df
Saha, D., & Mukherjee, A. (2003). Pervasive computing: a paradigm for the 21st century.
Computer, 36(3) , 25-31.
Snoeren, A. a. (2000). An End-to-End Approach to Host Mobility. MobiCom '00 Proceedings of the 6th annual international conference on Mobile Computing and Networking .
Wigmore, I. (2016, Juli). What is Internet of Things (IoT)? Dipetik 1 10, 2018, dari http://whatis.techtarget.com/definition/Inter net-of-Things
03.24.19
03.23.36
(waktu) Waktu
03.18.39 5.
Diterima (waktu)
Selisih Waktu (detik) 1.
03.16.51
03.16.51 2.
03.17.46
03.17.46 3.
03.18.10
03.18.10 4.
03.18.39
03.19.15
03.23.35
03.19.15 Tabel 8. Hasil pengujian delay perubahan status myRIO menjadi Locked.
No. Waktu Pengiriman
(waktu) Waktu
Diterima (waktu)
Selisih Waktu (detik) 1.
03.21.52
03.21.52 2.
03.22.54
03.22.55
1 3.