BAB 3 Kedatangan Imam Mahdi - Ramalan Imam Mahdi

  DAFTAR ISI Pendahuluan Mekkah-Kufah-Jerussalem Hari dan tanggal direbutnya al-Quds Hari Nairuz Raj’ah

  

Ramalan Imam Mahdi

ِﻢـــــْﻴِﺣﱠﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟا ِﷲا ِﻢْﺴـــــِﺑ

  

َﺖْﻧَأ ﺎَﻬُﻤَﻠْﻌَﺗ َﺖْﻨُآ ﺎَﻡ َﻚْﻴَﻟِإ ﺎَﻬﻴِﺣﻮُﻧ ِﺐْﻴَﻐْﻟا ِءﺎَﺒْﻧَأ ْﻦِﻡ َﻚْﻠِﺗ

ِﻞْﺒَﻗ ْﻦِﻡ َﻚُﻡْﻮَﻗ َﻻَو َﻦﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠِﻟ َﺔَﺒِﻗﺎَﻌْﻟا ﱠنِإ ْﺮِﺒْﺻﺎَﻓ اَﺬَه

Itulah dari sebagian berita gaib yang kami wahyukan kepadamu dan

tidaklah sebelumnya engkau mengetahuinya dan tidak pula kaummu,

maka bersabarlah karena sesunguhnya (janji itu) sebagai balasan untuk

kaum yang bertakwa.

  

(Hud: 49)

PENDAHULUAN

  Belum lama berakhirnya perang dunia ke II, pada tahun 1948 muncullah negara Israel di Palestina. Setelah Imperialisme mulai hilang secara perlahan, dunia kembali disibukkan dengan semangat yang jauh lebih mengerikan lagi yaitu Zionisme. Anehnya bantuan Eropa dan negara-negara Barat kepada negara Yahudi baru tersebut terus mengalir begitu derasnya hingga hari ini. Walaupun, berdirinya negara ilegal tersebut mendapatkan tentangan keras dari masyarakat yang tinggal di kawasan, tetapi bantuan serta pengakuan dari negara-negara barat tak kunjung reda. Timur Tengah memanas, lalu meletuslah perang Arab dan Yahudi di kawasan itu.

  Semua fenomena ini tak lain merupakan indikasi kuat tentang semakin mendekatnya era kedatangan “Kerajaan Israel yang dinantikan” bagi pengikut Yahudi, dan era kedatangan “Almasih” bagi umat Kristiani. Ditunjang lagi dengan maraknya apa yang dapat kita sebut dengan ‘gelombang pembunuhan karakter Islam’ di Eropa dan negara Barat lainnya. Termasuk usaha untuk memperburuk potret Islam di seluruh dunia.

  Sesungguhnya, dengan fitnah Zionisme dan barat yang ditujukan ke seluruh dunia bahwa Islam memiliki misi untuk menghancurkan dunia, bahwa Timur Tengah adalah pusat terorisme Internasional, dan muslimin akan membunuh siapa pun selain dari golongan agamanya sangat mengelisahkan. Sampai hari ini, dapat dikatakan bahwa secara umum, Zionisme dan Barat telah berhasil menjalankan misinya tersebut.

  Salah satu fenomena yang membuat kita semakin meyakini kesimpulan di atas adalah fakta bahwa sejak dahulu ada semacam upaya untuk membuat kawasan Timur Tengah terus bergolak secara politik, sehingga tidak pernah aman dan stabil. Terjadinya perang antara Irak dan Iran selama 8 tahun, invasi Irak ke Kuwait pada 2 Agustus 1990 adalah beberapa contohnya. Contoh yang teraktual adalah invasi Amerika Serikat ke Irak dengan bertopang pada dalih adanya senjata pemusnah massal yang dibangun oleh rezim Saddam Hussein. Pasca invasi, Irak luluh lantah, jutaan korban berjatuhan dan hingga detik ini terus menjadi ladang pembantaian, nama Usamah bin Ladin dengan Al Qaeda-nya, sebagai sebuah jaringan organisasi yang dituduh mendalangi berbagai aksi terorisme di dunia. Dan salah satunya adalah tragedi WTC pada September 2001.

  Semua ini merupakan bagian dari rencana Zionisme untuk menghancurkan Islam. Dibuat sebuah upaya untuk menjatuhkan nama Islam dan membuat muslimin menjadi sasaran tuduhan atas berbagai tindak kejahatan yang tidak dilakukannya.

  Hari ini Irak hidup dalam suasana yang mencekam, situasi yang tidak kondusif, baik secara politik dan keamanan, maupun ekonomi, ditambah masuknya 1 kelompok radikal jamaah takfir yang datang dari berbagai negara Arab lainnya.

  Tentunya hal itu terjadi, setelah mereka mendapatkan kemudahan dari intelejen Amerika, Inggris, dan Israel, sehingga kelompok ini dapat menciptakan kekacauan, ketakutan, dan kehancuran di Irak yang berujung pada meletusnya perang saudara di Irak—perang sektarian antara Syiah, Sunnah, dan Kurdi.

  Semua ini adalah strategi jitu Zionisme yang kuat, didanai oleh Amerika, ditambah pelaksanaan yang matang oleh Al Qaeda dengan cara membunuh kelompok non muslim, sebagai dalang peristiwa peledakan bom di Eropa, dan pembunuhan terhadap Islam Syiah di Irak. Tanpa mereka sadari, semua itu telah membantu Zionisme dalam mencapai misi-misi busuk mereka terhadap Islam. Oleh karena itulah, mereka telah berhasil memperburuk citra Islam di mata dunia.

  Di dalam buku saya ini akan dijelaskan secara berurutan berbagai sebab adanya misi buruk terhadap Islam dan kaum muslimin, khususnya di Irak, termasuk sebab terjadinya perang di kawaan Timur Tengah dan terbitnya karikatur Nabi Muhammad (saw) pada salah satu media cetak Denmark. Buku ini pun akan mengungkap sebab mendasar perang yang dilancarkan Amerika terhadap Afghanistan, penjajahannya terhadap Irak, dan berbagai perang yang akan terjadi nantinya pada kawasan tersebut.

  Kami sangat berharap kepada pembaca yang budiman agar membuka fikiran dan hati ketika membaca buku ini. Semoga hal itu akan dapat menambah wawasan dan keilmuan kita, karena tidak ada seorang manusia pun dengan berbagai tingkat keilmuanya, yang mampu mengetahui seluruh rahasia Allah (Swt). Tentunya para 1 pembaca akan menemukan pendapat yang mungkin berbeda dengan kami, dan kami pun meyakini hal itu adalah sesuatu yang lumrah terjadi sebagaimana yang telah kami perhitungkan sebelumnya.selamat membaca!

BAB 1 RAMALAN TAURAT Zionisme beserta pengaruhnya yang sangat berbahaya telah menggurita ke

  seluruh aspek kehidupan masyarakat Amerika. Baik pada sisi intelektualitas, politik, agama bahkan sampai ke organisasi politik resmi pemerintah Amerika Serikat seperti Kongres dan Senat. Kuatnya pengaruh ini, tidak terjadi secara spontan dan cepat, melainkan buah dari sebuah gerakan organisasi serta misi rahasia yang tertata rapi dan dijalankan dalam tempo yang sudah sangat lama. Organisasi serta misi ini ditunjang oleh sokongan dana yang kuat. Demikian kuatnya pengaruh dan peranan Zionisme, hingga dapat masuk ke dalam berbagai lembaga pemerintahan lalu memberikan pengaruh bagi arah kebijakan politik Amerika Serikat. Tentunya kebijakan itu sejalan dengan cita-cita dan semangat Zionisme Internasional.

  Salah satu terobosan Zionisme terhadap rakyat Amerika adalah kemampuannya dalam mengkontrol sebagian kelompok di sana, yang lebih dikenal dengan sebutan Kristen Kanan yang cenderung bersifat radikal. Kelompok ini dekat dan sangat mendukung Zionisme Intrernasional dalam upayanya merealisasikan ramalan Taurat tentang “tanah yang dijanjikan”, sebagaimana menjadi klaim kalangan Yahudi. Walaupun dalam tubuh kelompok Kristen Kanan itu terdapat beberapa sekte dengan cara pandang yang tidak sama, namun dalam hal memuluskan rencana Zionisme Internasional, semuanya bersatu padu.

  Kelompok-kelompok tersebut begitu memusuhi Arab dan muslimin. Mereka berada dalam satu slogan bahwa isu Israel adalah isu Amerika, dan Israel adalah kehendak tuhan di muka bumi. Mereka juga beranggapan bahwa Amerika adalah pengemban misi suci tuhan dalam mendukung dan menjaga Israel. Demikian kuatnya kebencian mereka terhadap Arab dan muslimin, mereka pun mengoptimalkan penggunaan segenap fasilitas dan kemampuan yang dimiliki untuk menularkannya kepada seluruh lapisan rakyat Amerika. Mereka turut mendukung seluruh proyek Israel, bahkan dengan memanfaatkan emosi keagamaan serta membangun pengaruh terhadap proses sebuah kebijakan politik.

  Mereka juga mengadakan kontak serta kerjasama langsung dengan Israel dengan cara memberikan bantuan keuangan dan turut membantu pengembangan meyakini bahwa kehendak tuhan berupa terjadinya perang dalam rangka merebut tanah suci Yerusalem dari tangan kaum muslimin, sebagai pertanda mendekatnya kedatangan Almasih. Tidak jarang elit pemerintahan Amerika yang mendukung, bahkan, senang ketika menyaksikan bombardir militer Israel terhadap berbagai daerah di Palestina, menghancurkan perkampungan Jenin, dan membunuh ratusan rakyat Palestina.

  Politik George Bush, Presiden Amerika Serikat saat ini, terhadap Timur Tengah dan perang yang dikobarkannya terhadap Irak—sekalipun itu ditentang oleh Perserikatan Bangsa-bangsa—adalah bukti betapa ia meremehkan keberadaan sekian milyar penduduk dunia yang menentangnya. Semua yang dilakukannya didasarkan anggapan suci bahwa dirinya tengah melaksanakan “proyek Tuhan” untuk melindungi Israel. Termasuk juga keyakinan bahwa semua itu dilakukan sebagai persiapan bagi kedatangan Almasih kelak.

  Umat Yahudi dan Kristen di Barat, berkeyakinan bahwa berdirinya negara Israel yang kedua di Palestina pada tahun 1948, adalah pertanda mendekatnya kedatangan “kerajaan yang ditunggu” bagi umat Yahudi, serta “kedatangan kedua Almasih” bagi umat Kristen. Keyakinan agama ini betopang pada ramalan Taurat yang diimani oleh Yahudi dan Kristen. Sebagaimana dijelaskan di dalamnya bahwa kedatangan Almasih akan terjadi setelah berkumpulnya orang Yahudi di tanah Palestina dan membentuk negara Israel yang kedua. Penafsiran ini dapat dilihat pada ramalan Yezekiel dan Daniel, yang ditafsirkan secara berbeda sesuai pandangan masing-masing penafsirnya.

  Yezekiel 21 :19 Hai engkau anak manusia, gambarlah dua jalan yang akan dilalui oleh pedang Raja Babel; keduanya mulai dari satu negeri. Buatlah sebuah papan penunjuk jalan pada awal jalan yang menuju ke masing-masing kota. Yahudi meyakini bahwa yang akan datang kepada mereka pada kesempatan kedua itu adalah Imam Mahdi. Beliau akan keluar dari tanah Babylon dan Asyiria.

  Kaledonia, Babylonia, dan Assyria adalah penduduk Irak kuno. Babylon adalah kota di Irak yang terletak di pusat wilayah Irak, tepatnya sebelah selatan kota Baghdad. Sementara Assyria terletak di utara kota Baghdad.

  Anehnya, meskipun kaum Yahudi mengetahui tentang kedatangan Imam Mahdi, kecongkakan dan kezaliman terus berlanjut lantaran ketidakberimanan mereka kepada Allah (Swt) serta para rasul-Nya. Sehingga kehancuran Israel— menurut pandangan mereka—akan terjadi di tangan penguasa Babylon (Irak). Itulah yang mendasari dan memotivasi mereka untuk menghancurkan Irak. Mereka pun melancarkan perang tanpa belas kasih.

  Ramalan Nabi Daniel (as)

  Daniel 2 :27-47 2: 27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: ʺRahasia, yang ditanyakan tuanku Raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada Raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu, atau ahli nujum. 2: 28 Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku Raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini: 2: 29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.

  2: 30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.

  2: 31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. 2: 32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga.

  2: 33 Sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. 2: 34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. 2: 35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas- bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa

  2: 36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: 2: 37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan, dan kemuliaan. 2: 38 Dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu. 2: 39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. 2: 40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. 2: 41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. 2: 42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian, dan rapuh sebagian. 2: 43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. 2: 44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. 2: 45 Tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai. ʺ 2: 46 Sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan wewangian kepadanya. 2: 47 Kemudian raja mengatakan, benarlah Tuhanmu dan tuhan raja-raja, sang pembuka rahasia jika kamu mampu menafsirkan tabir rahasia itu. Berikut ini akan saya jelaskan sebuah penafsiran yang paling mengejutkan mengenai ayat-ayat di atas, terutama mengenai empat orang penguasa. Para ahli Injil dan Taurat menafsirkan empat penguasa yang dimaksud. Pertama adalah Nebukadnezar yang berkuasa di Babylonia. Dia mengenakan simbol berupa emas di kepala. Kedua adalah penguasa Persia, yang mengenakan simbol berupa baju perang yang terbuat dari perak pada dada dan lengannya. Ketiga adalah penguasa Macedonia yang berhasil menguasai Persia, yaitu Alexander Agung dengan simbol tembaga pada perut dan kedua pahanya. Sedangkan penguasa yang terakhir adalah imperatur Romawi dengan simbol besi pada kedua belah betis dan dua belah telapak kakinya. Yang satu terbuat dari besi, sedangkan yang lainnya terbuat dari tanah liat.

  Menurut kami penafsiran seperti itu tentunya tidak benar sama sekali. Sebab ramalan tersebut berbicara tentang penguasa yang datang setelah mereka, dan berkuasa hingga akhir zaman. Jadi, bukan berbicara tentang penguasa yang berkuasa dahulu kala. Ramalan tersebut juga bercerita tentang berdirinya sebuah negara yang memiliki wibawa dan keagungan yang besar. Di dalam negara itu terkumpul empat hasil tambang tadi, yaitu “(kepala) emas, (dada dan dua lengan) perak”, yang memiliki arti sebuah perekonomian yang kuat. Sedangkan kata “(perut dan dua belah paha) tembaga yang berkilau”, memiliki arti kekuatan jaringan informasi. Sementara kata “(dua belah betis dan telapak kaki) besi” menunjukkan arti kekuatan militer yang besar. Besi di sini mengandung arti kekerasan yang menghancurkan. Adapun simbol “besi yang bercampur dengan tanah liat” menunjukkan fakta kemajemukan atau percampuran ras dan bangsa dalam sebuah negara.

  Sifat-sifat yang disebutkan itu, diakui atau tidak, secara faktual mengacu pada karakteristik yang dimiliki oleh negara Amerika Serikat pada saat ini. Ekonomi negara itu adalah yang paling kuat dan monopolistik di dunia. Hal ini sama dengan perumpamaan yang dikatakan di atas, “kepala yang terbuat dari emas, dada, dan dua lengan yang terbuat dari perak.” Demikian kuatnya perekonomian Amerika Serikat, maka negara-negara Eropa pun bergabung untuk menciptakan mata uang Euro. Tujuanya, agar dapat menyaingi mata uang Dollar. Setidaknya ini adalah bukti bahwa tidak ada sebuah negara yang berani maju berhadapan seorang diri dengan kekuatan ekonomi Amerika. Kecuali mereka bersatu padu dan menggabungkan kekuatan mereka.

  Sifat atau ciri lainya adalah “kedua belah paha yang terbuat dari tembaga”, yang tak lain merupakan simbol kekuatan informasi. Kita semua pun mengerti bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan informasi melebihi negara lainnya, termasuk jaringan Internet dalam skala global dan kepemilikan satelit ruang angkasa dalam jumlah yang paling banyak. Pantas saja bila negara itu amat sombong dalam menunjukkan kekuatan dan keberhasilan informasinya kepada dunia.

  Yang terakhir adalah gambaran “betis yang terbuat dari besi”. Maknanya adalah sebuah kekuatan, karena besi sendiri adalah simbol kekuatan dan kekerasan. Begitu juga dengan gambaran “kedua belah telapak kaki yang masing-masing terbuat dari besi dan dari sejenis tanah liat”. Ini adalah simbolisasi tentang adanya heterogenitas pada kekuatan yang dimiliki Amerika Serikat yang memang terdiri dari banyak suku bangsa, baik itu suku asli wilayah tersebut, Indian, maupun imigran Eropa serta kulit hitam yang awal mulanya adalah para budak yang dibawa masuk dari benua Afrika. Kita tahu bahwa besi memiliki sifat atau ciri yang unik, yaitu tidak dapat bercampur dengan jenis lainnya. Maknanya adalah simbolisasi tentang sifat dan sikap ras kulit putih Amerika Serikat yang tidak dapat bersatu dengan ras kulit hitam maupun ras Indian. Jarang sekali ditemukan adanya perkawinan di antara mereka. Hal ini pun menunjukakan adanya tingkat dan strata sosial pada masyarakat di sana.

  Selanjutnya, dalam mimpi tersebut terlihat bahwa, ...sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang (terbuat) dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak, dan emas itu. Semuanya pun menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan.

  Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Pertanyaanya, lalu apa makna dari simbol “sebuah batu” dalam mimpi tersebut? Yaitu simbol “batu yang terpecah dan berasal bukan dari tangan manusia”. Apa maksud dari simbol ini dalam mimpi tersebut? Bongkahan batu yang terpecah dan berasal bukan dari kedua belah tangan manusia, sebagaimana tergambar dalam mimpi itu adalah Asteroid yang akan jatuh di Bumi pada tahun 2019. Maksud dari datang dari Allah (Swt). Tentang persoalan tersebut, akan dibahas secara mendetail pada bab ke 4 buku ini.

  Karena patung tersebut adalah perumpamaan setan, maka mahluk itu pun berusaha untuk menguasai seluruh manusia di seluruh penjuru bumi. Tanah Babylonia atau Irak saat ini, akan menjadi tempat kehancuran setan itu setelah ia memasukinya. Setelah itu dikatakan bahwa akan terdapat sebuah kekuasaan dari langit yang tidak akan tertandingi kekuatannya, yang akan menghancurkan seluruh kekuasaan zalim dan congkak yang ada di muka bumi. Itulah masa akhir zaman hingga akhirnya hari Kiamat menjelang.

  Pembaca budiman bisa mencoba mengaitkan penggambaran tentang kondisi patung—dalam mimpi tersebut—dengan fakta dan kondisi yang saat ini dihadapi oleh Amerika Serikat. Mengenai emas yang berubah menjadi perak, menjadi tembaga, besi, hingga akhirnya menjadi besi yang tercampur dengan keramik, tak lain adalah penggambaran kondisi yang saat ini sedang dialami oleh Amerika Serikat. Setelah masuk ke Irak, kekuatan, pengaruh serta daya tahan Amerika Serikat terus menurun dan terkikis. Kemerosotan itu terus menggerogoti Amerika Serikat dari sisi ekonomi, media–informasi, hingga kekuatan militernya. Simpati masyarakat dunia pun terhadap Amerika perlahan mendekati titik nadir. Apa yang digambarkan dalam mimpi tersebut, secara faktual saat ini memang sedang dialami oleh Amerika Serikat. Terutama setelah negara tersebut masuk ke Irak.

  Dan pembaca coba perhatikan penggambaran dalam mimpi itu! Ketika batu kecil datang dan jatuh menimpa patung tersebut, kemudian ternyata patung itu hancur dalam waktu cepat. Ini membuktikan betapa patung tersebut sebenarnya amat lemah, dan rentan untuk hancur dalam waktu singkat. Hal itu juga menggambarkan degradasi moral masyarakat Amerika yang dari hari ke hari terus menukik. Mereka hari ini melegalkan perkawinan antar sesama jenis. Apa yang telah mereka perbuat itu sungguh telah menghancurkan makna perkawinan yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa lain didunia. Seolah-olah mereka telah menyeret habitat perkawinan ke hutan belantara tempat hidupnya binatang buas dan menjauhkanya dari nilai-nilai manusia yang beradab. Inilah, bagi kami permulaan Amerika menuju kehancurannya.

  Kelahiran Nabi (Saw) Dalam Ramalan Yahudi

  Sesungguhnya, kaum Yahudi mengetahui tentang kebenaran fakta sebagaimana digambarkan dalam ayat di atas, namun mereka menyembunyikannya, bahkan semakin membangun kezaliman dan kecongkakan mereka pada setiap zaman. Pengetahuan Yahudi tersebut sama dengan dahulu ketika mereka mengetahui dan mengimani kedatangan penutup para Nabi yaitu Muhammad bin Abdillah (saw). Mereka berbondong-bondong berhijrah menuju Jazirah Arabia untuk menunggu kedatangan Nabi terakhir. Mereka pun tahu waktu dan tibanya kelahiran Rasulullah, sebagian mereka mendiami kota Mekah dan berdagang di sana. Dan ketika tiba malam dilahirkannya Rasulullah (saw), mereka mendatangi kaum Arab Quraisy dan berkata:

  ”Wahai Quraisy, apakah ada bayi dari kalian yang lahir pada malam ini?” Kaum Quraisy menjawab, “Demi Tuhan, kami tidak tahu”. Yahudi berkata, “Allah Maha Besar. Jika kalian memang tidak mengetahuinya, tidak menjadi soal. Tapi, tolong perhatikanlah dan jagalah dengan baik-baik apa yang kami katakan kepada kalian ini! Telah lahir pada malam ini Nabi terakhir untuk umat manusia yang di antara pundaknya ada sebuah tanda kenabian.”

  Orang-orang Quraisy kemudian terperanjat heran mendengar perkataan orang-orang Yahudi tersebut. Ketika pulang ke rumah, mereka pun memberi kabar kepada sanak keluarga serta handai taulan. Lalu mereka mendapatkan kabar bahwa telah lahir putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang diberi nama Muhammad. Kemudian orang-orang Quraisy segera mendatangi Yahudi tadi dan memberi kabar berita kelahiran tersebut. Secara bersama-sama mereka pun mendatangi Aminah, ibunda Nabi dan meminta untuk ditunjukkan bayi itu kepada mereka. Dan di antara kedua pundak bayi itulah mereka mendapatkan sebuah tanda kenabian, sebagaimana yang telah disifatkan sebelumnya. Orang-orang Yahudi lalu memberikan ucapan selamat kepada kaum Quraisy, “Selamat Wahai kaum Quraisy, telah pindah nubuwwah (kenabian) dari kami Bani Israil kepada kalian (kaum Quraisy), bergembiralah! Kelak kalian akan berkuasa dari Timur hingga Barat bumi ini.”

  Sebenarnya kaum Yahudi banyak mengetahui rahasia-rahasia besar. Hanya saja, mereka kerap menyembunyikan kebenaran dari rahasia tersebut.

BAB 2 AWAL DAN AKHIR ISRAEL DALAM ALQUR’AN Kriptografi, tulisan rahasia dan perhitungan Alfabet, telah digunakan sejak

  awal peradaban manusia dalam rangka menyimpan rahasia yang tersirat dalam peradaban mereka.. Masyarakat Mesir kuno misalnya, telah menggunakan tekhnik tersebut pada tahun 1900 SM. Begitu juga dengan bangsa Yunani kuno. Julius Caesar, salah seorang pendiri imperium Romawi, menggunakan kriptografi sederhana yang berdasarkan pertukaran posisi urutan, dengan cara menukar sebuah huruf dengan huruf ketiga setelahnya. Akan tetapi perhitungan Alfabet atau Kriptografi yang digunakannya, belum selengkap, serapi, dan seteratur yang telah digunakan oleh bangsa Arab setelah lahirnya peradaban Islam ditengah-tengah mereka.

  Bangsa Arablah yang pertama kali menemukan metode untuk memecahkan kriptografi berikut penulisanya secara sistimatis. Sebuah bangsa yang muncul di Jazirah Arabia dan mulai diperhitungkan pada abad 7 Masehi, terbentang di atasnya sahara yang sangat luas, tiba-tiba keluar secara cepat menjadi salah satu peradaban yang dikenal oleh sejarah umat manusia. Bahkan pada saat itu, perkembangan dasar ilmu kedokteran modern dan matematika pun muncul dan berawal dari peradaban ini.

  Kode adalah salah satu cara untuk mengirim informasi, di mana seseorang yang mengerti simbol-simbol tertentu dapat membaca dan mengerti maksud kode itu. Jadi, semacam bahasa simbol, atau teka-teki, yang hanya dapat dipecahkan dan dimengerti maksudnya oleh mereka yang mengetahui rahasia yang tersembunyi di baliknya. Terkadang ilmu ini juga dikenal di Arab dengan sebutan al-kitabah as- sirriyah (tulisan rahasia) atau ilmu perhitungan Alfabet.

  Sayidina Ali bin Abi Thalib pernah memberikan isyarat petunjuk tentang rahasia huruf-huruf dalam Alqur’an. Beliau berkata, “Jika mau, aku bisa patahkan tujuh puluh ekor leher unta dari huruf “Ba” yang ada pada kalimat Basmallah (Bismillahirrahmanirrahim).”

  Dalam kesempatan yang lain, beliau juga pernah mengatakan “setiap yang al-Fatihah, terhimpun pada kalimat Basmallah. Dan setiap yang ada pada kalimat

  

Basmallah, terhimpun pada huruf “Ba. Dan setiap yang ada pada huruf “Ba

  terhimpun pada titik yang berada di bawah huruf “Ba” tersebut.” Pada kesempatan yang lain beliau berkata, “Sesungguhnya di antara kedua keningku terdapat ilmu yang amat banyak. Ah, seandainya aku menemukan wadah untuk menampungnya. Diriku telah dipenuhi dengan rahasia ilmu yang seandainya aku ucapkan hingga suaraku menjadi parau, maka kalian akan melayang tak menentu seperti bulu ayam yang diombang-ambingkan oleh angin, dan ilmu itu bukanlah ilmu baku”. Inilah yang dikatakan Sayidina Ali bin Abi Thalib, sosok yang oleh Rasul (saw) dijuluki sebagai “pintunya ilmu”.

  Sebagai permulaan, kami ingin mengajak para pembaca untuk melihat contoh tabel perhitungan di bawah ini, Tabel al-Jumal al-Taqlidi

  Huruf

أ ب ج د ه و ز ح ط ي

  Nilai

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Huruf ك ل م ن س ع ف ص ق ر Nilai

  20

  30

  40

  50

  60

  

70

  80 90 100 200 Huruf ش ت ث خ ذ ض ظ غ Nilai 300 400 500 600 700 800 900 1000

  Tabel al-Jumal al-Shaghir

Huruf أ ب ج د ه و ز ح ط ي

  Nilai

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1 Huruf

ك ل م ن س ع ف ص ق ر

Nilai

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1

  2 Huruf ش ت ث خ ذ ض ظ غ Nilai

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1

  Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami hal di atas, berikut ini akan dikisahkan tentang seorang penyair yang bernama ad-Dalanjawi. Ketika ad- Dalanjawi meninggal dunia, salah seorang kawan karibnya benar-benar merasa kehilangan. Ia menjerit dan tak henti-hentinya manangis. Lalu kesedihannya itu, diabadikan dalam sebuah syair:

  ﻖیﺪﺻ ﻦﻡ ﻚﻟ ﻞه ﺮﻌﺸﻟا ﺖﻟﺄﺱ ﻩﺪـﺤﻟ يوﺎﺠﻨﻟﺪﻟا ﻦﻜﺱ ﺪﻗ و

Kutanya kepada syair apakah kau memiliki seorang teman? Kini ad-Dalanjawi telah tinggal sendirian

  

ﻪــﻴﻠﻋ ﺎﻴﺸﻐﻡ ﺮﺧ و حﺎﺼﻓ ﻩﺪـﻨﻋ ﺮﺒﻘﻟا ﻲﻓ اﺪﻗار ﺢﺒﺻأ و

Temannya berteriak dan jatuh tersungkur ketika menziarahinya hingga tertidur di atas pusaranya

  ﺮـﺼﻗأ ﺮﻌﺸﻟا لﻮﻘی ﻦﻤﻟ ﺖﻠﻘﻓ ﺖﺧرأ ﺪﻘﻟ : ﻩﺪﻌﺑ ﺮﻌﺸﻟا تﺎﻡ

  

Daku berkata kepada penyair yang mengatakan pendekkanlah! Sedangkan aku meratap, “telah mati

syair sesudah kematiannya”

  Penyair di atas telah meletakkan kata kunci agar kita dapat mengetahui tahun wafatnya ad-Dalanjawi. Kalau kita menghitung ketika sampai pada kalimat (

  تﺎﻡ ﻩﺪﻌﺑ ﺮﻌﺸﻟا

  ) yang artinya telah mati syair setelah kematiannya .

  Maka kita akan dapat mengetahui tahun wafatnya ad-Dalanjawi.

  م

  • د
  • ع
  • ب
  • ر
  • +

    ع
  • ش
  • ل
  • ا
  • ت
  • ا
penolong selain Aku. (3) (Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. (4) Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (5) Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. (6) Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. (7) Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

  40 + 1+ 400 + 1+ 30 + 300 +70 + 200 + 2+ 70 + 5 = 1123 Maka tahun wafat ad-Dalanjawi yang tersirat dalam bait syair diatas adalah 1123 H. Begitulah, metode seperti ini begitu akrab digunakan bangsa Arab dalam menyimpan informasi tersirat dalam berbagai cara.

  Rahasia Yang Tersembunyi pada Surat al-Isra’

  (1) Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (2) Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil

  (104) Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini (Palestina), maka apabila datang janji kedua, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)." Surat al-Isra’ adalah surat Makiyyah. Dibuka dengan tasbih yang berhubungan dengan peristiwa Isra’ Nabi (saw) dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsha, yang merupakan rumah dan bangunan suci yang didirkan oleh Nabi Daud dan Sulaiman (as), dan Allah (Swt) telah mensucikannya untuk Bani Israil. Setelah itu, surat ini menceritakan takdir Allah (Swt) kepada Bani Israil, yaitu berupa kejayaan dan kejatuhannya, kemulian dan kerendahannya. Ketika Bani Israil mentaati Allah (Swt), maka Allah akan menjayakannya, namun jika mereka menentang Allah (Swt), maka Allah akan menjatuhkannya. Allah (Swt) telah memberi kepada Bani Israil sebuah kitab petunjuk yang diberi nama Taurat. Dan menyuruh mereka untuk bertauhid dan melarang mereka berbuat syirik. Setelah diberi penjelasan kepada mereka tentang ajaran agama serta isi kitab Taurat, jika memberikannya pahala. Demikian sebaliknya, Allah (Swt) akan menghukum mereka jika menentang Allah. Itulah sunnatullah yang terjadi pada umat-umat terdahulu. Dan di dalam Taurat telah diberitakan adanya ketentuan Allah (Swt) yang kelak akan terjadi

  Sesungguhnya kalian akan berbuat kerusakan dua kali dan kalian akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar (al-Isra’: 4). Kesombongan Bani Israil sama seperti kesombongan Fira’un yang diceritakan oleh Allah (Swt) dalam Alqur’an:

  Sesunggunya Firaun telah berbuat sombong di muka bumi dan menjadikan penduduknya terpecah belah... (al-Qashash: 4). Seperti pada ayat di bawah ini, dimana Alqur’an mengkisahkan kisah kehancuran pertama Bani Israil. Hal itu terjadi setelah mereka melanggar perintah

  Allah (Swt) dan berbuat kerusakan di muka bumi, lalu Allah (Swt) mengirim sebuah kaum yang Zalim lainnya untuk menghancurkan mereka.

  

ٍﺪْیِﺪَﺵ ٍسْﺄَﺑ ﻲِﻟْوُأ ﺎَﻨَﻟ اًدﺎَﺒِﻋ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻨْﺜَﻌَﺑ ﺎَﻤُهَﻻْوُأ ُﺪْﻋَو َءﺎَﺝ اَذِﺈَﻓ

َﺠَﻓ ًﻻْﻮُﻌْﻔَﻡ اًﺪْﻋَو َنﺎَآ َو ِرﺎَیﱢﺪﻟا َلَﻼِﺧ اْﻮُﺱﺎ

  Maka apabila telah datang janji yang pertama,maka kami mengutus hamba- hamba kami yang memiliki kekuatan dan mereka menguasai seluruh pelosok negeri. Dan itulah janji yang pasti terlaksana (al-Isra’: 5) Kata (

  ﺪْیِﺪَﺸﻟا

  ) pada ayat diatas berarti keras dan kata tersebut sering digunakan dalam menceritakan kejadian perang. Kata (

  ﺎَﻧِدﺎَﺒِﻋ

  ) berarti hamba-

  hamba-Nya baik yang mukmin maupun yang bukan, seperti dalam ayat berikut ini:

  Sesungguhnya Tuhanmu memberikan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan ditentukan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat hamba-hamba-Nya (al-Isra’: 30). Atau dalam ayat yang lainnya,

  Katakan cukuplah Allah sebagai saksi antara aku dan kalian, sesungguhnya Dia terhadap hamba-hamba-Nya Maha mengetahui lagi Maha melihat (al- Isra’: 96).

  Sesungguhnya Allah terhadap hamba-hamba-Nya Maha mengetahui lagi Maha melihat (al-Isra’: 96). Dan juga pada ayat berikut,

  Allah Maha Lembut terhadap Hamba-hamba-Nya, Dia memberikan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dia Maha Kuat lagi maha Mulia (as- Syura: 19). Maka kata hamba-hamba-Nya, berarti seluruh ciptaan-Nya yang baik maupun yang tidak baik, dan kedua-duanya adalah hamba Allah. Maka ayat 5 surat al-Isra’ diatas memberikan kita sebuah informasi yang cukup berarti. Bahwa sebagai hukuman terhadap Bani Israil atas kerusakan pertama yang mereka lakukan adalah Allah (Swt) mengirim sebuah kaum Zalim yang lain untuk menghancurkan mereka. Kejadian ini telah dicatat oleh sejarah bahwa Asyiria dan Babylonia yang keduanya adalah kaum paganis yang zalim telah menghancurkan dua kerajaan besar bangsa Yahudi masa lampau yaitu kerajaan Israel dan Judea. Inilah janji Allah yang Maha Benar, dan sekali-kali Allah (Swt) tidak pernah lupa terhadap janji-Nya. Terkadang seorang yang zalim digunakan sebagai perantara pembalasan Allah (Swt) kepada kaum yang menentang, seperti yang terdapat dalam sebuah hadis Qudsi, “Orang yang zalim adalah pedangku. Kadang aku membalas kezalimannya dan di kesempatan yang lain aku mengunakannya untuk pembalasan.” Kalimat ( ) yakni masuk ke tengah-tengah kota.

  ِرﺎَیﱢﺪﻟا َلَﻼِﺧ ْاﻮُﺱﺎَﺠَﻓ

  Maksudnya kaum tersebut datang menjajah dan menghancurkan seluruh negeri mereka. Adapun kalimat ( ) adalah turunnya bencana,

  ًﻻﻮُﻌْﻔﱠﻡ اًﺪْﻋَو َنﺎَآَو

  maksudnya peristiwa itu sebagai bencana besar yang tercatat dalam sejarah bangsa yahudi. Dan bencana terkadang tidak mampu dicegahnya dengan doa atau dengan perbuatan baik yang lain seperti amar makruf-nahi munkar misalnya. Ketika manusia mendukung perbuatan buruk suatu kaum dan meninggalkan amar ma’ruf

  

nahi munkar, maka doa mereka tidak akan mustajab. Mengapa? Karena ada dua

  buah jenis dosa. Jika Anda berbuat dosa, kemudian mengangkat tangan untuk doa dan bertaubat, maka Allah akan mengampunkan Anda. Akan tetapi jika Anda berbuat kerusakan dan dampaknya tersebut meluas kepada masyarakat umum, maka pada saat itu tidak berguna sebuah doa seorang diri, melainkan doa seluruh masyarakat tersebut sekaligus taubatnya—di samping diikuti juga dengan upaya bencana bagi kaum Yahudi terdahulu, ketika mereka secara keseluruhan berbuat kerusakan dimuka bumi. Kerusakan itu tak lain adalah perbuatan yang tidak dapat ditolerir Sang Khalik seperti membunuh para Nabi yang Allah turunkan kepada mereka, menyekutukan Allah dan melenggar berbagai perjanjian yang sudah ditulis dalam kitab suci mereka. Lalu Allah menghukumnya dengan mengirim bangsa lain untuk menghancurkan mereka.

  Rahasia Angka Basmallah

  Telah banyak ahli tafsir dan para peneliti yang coba mengkaji surat al-Isra’ dan kisah tentang Bani Israil dalam Alqur’an, di mana mereka diceritakan telah berbuat kerusakan dua kali di muka bumi. Yang pertama dilakukan pada zaman lampau, sedangkan yang kedua akan terjadi pada akhir zaman. Kalau sejarawan telah mencatat peristiwa terjadinya kerusakan pertama, akan tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang dapat memastikan waktu terjadinya perbuatan pengerusakan untuk kedua kalinya. Demikian juga tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan berakhirnya negara Israel kedua, serta bagaimana hal itu terjadi, sebagaimana telah dijanjikan dalam Alqur’an.

  

Masjid al-Aqsha, tempat mi’raj Rasul (saw)

  Sayyid Bassam Jarrar mampu dan berani menentukan tahun kehancuran Israel dalam karyanya. Entah ini sebuah ramalan atau sekadar ketidaksengajaan angka-angka saja, tetapi Bassam Jarrar telah berani melakukan perhitungan yang menurutnya pasti benar dan terjadi. Bahwa kehancuran Israel akan terjadi pada 2022 Masehi atau bertepatan dengan 1443 Hijriyah. Bassam Jarrar juga telah menulis sebuah karya fenomenal tentang Mukjizat angka 19 dalam Alqur’an. Dalam karya tersebut disimpulkan bahwa dengan angka 19 yang merupakan salah satu Israel. Menakjubkan, bukan? Ini bukan sembarang ramalan, namun ini berdasarkan pada rahasia angka 19 dalam Alqur’an. Sayyid Majid al-Mahdi dalam karyanya “Awal perang Amerika versus Imam Mahdi” juga telah mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun lenyapnya negara Israel.

  Dalam buku ini, kami juga akan banyak menggunakan mukjizat angka 19 dalam Alqur’an, untuk menentukan peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Di mana hal seperti itu belum pernah disebutkan oleh para pakar dan penulis buku apa pun. Misalnya tentang apa yang akan terjadi pada tahun 2008, 2009, 2010, 2014, 2015, 2018, 2019 dan 2029. Semua itu adalah dikarenakan keutamaan Allah (Swt) semata, serta kehendak-Nya.

  Untuk pertama mari kita perhatikan sekelumit dari bagian buku Mukjizat Angka 19 dalam Alqur’an. “Bilangan 19 adalah jumlah huruf yang terdapat pada kata Basmallah (

  ﻢﺴﺑ

  ), setelah dilakukan sebuah penelitian maka didapatkan bilangan

  ﻢﻴﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا

  19 adalah sebuah bilangan primer dalam sistem matematika. Begitu juga, ternyata Alqur’an pun membangun sistem matematikanya dengan bilangn tersebut. Dalam arti lain bangunan metematika Alqur’an adalah kata Basmallah itu sendiri. Hal tersebut kami kira adalah suatu hal yang amat logis dan dapat dengan mudah dimengerti. Kalau kita perhatikan angka 19 terdiri dari angka terkecil dan angka terbesar. Yaitu angka 1 yang merupakan bilangan terkecil dan 9 yang merupakan bilangan terbesar. Untuk itu angka 19 adalah mewakili seluruh bilangan dalam sisitem matematika. Selanjutnya dibawah ini akan kami paparkan beberapa contoh berkenaan dengan keistimewaan angka 19:

  19 X 1 = 19 (1 + 9) = 10 (1 + 0) = 1

  19 X 2 = 38 (3 + 8) = 11 (1 + 1) = 2

  19 X 3 = 57 (5 + 7) = 12 (1 + 2) = 3

  19 X 4 = 76 (7 + 6) = 13 (1 + 3) = 4

  19 X 5 = 95 (9 + 5) = 14 (1 + 4) = 5

  19 X 6 = 114 (1 + 1 + 4) = 6 19 x 7 = 133 (1 + 3 + 3) = 7

  19 X 8 = 152 (1 + 5 + 2) = 8

  19 X 9 = 171 (1 + 7 + 1) = 9 19 x 10 = 190 (1 + 9 + 0) = 10 (1 + 0) = 1 Begitu selanjutnya dimulai dari angka 1 dan berakhir di angka 9 kemudian kembali lagi ke angka 1 dan berakhir pula di angka 9 dan seterusnya.” Angka 19 adalah bilangan Basmallah. Pertama kali yang turun dari Alqur’an adalah 19 kata, yaitu: jumlah kata surat al-Alaq dari ayat 1 sampai ayat 5. Kemudian urutan surat tersebut dalam Alqur’an adalah yang ke 19, jika dihitung dari akhir Alqur’an. Angka 19 dalam basmallah dapat juga diuraikan sebagai berikut;

  • Kata ism ( ) terulang dalam Alqur’an sebanyak 19 kali (19 x 1)

  ﻢﺱا

  • Kata Allah ( ) terulang dalam Alqur’an sebanyak 2698 kali (19 x 142)

  ﷲا

  • Rahman (

    ) terulang dalam Alqur’an sebanyak 57 kali (19 x 3)

  ﻦﻤﺣر

  • Rahim ( ) terulang dalam Alqur’an sebanyak 114 kali (19 x 6)

  ﻢﻴﺣر

  • Pengulangan kalimat-kalimat di atas sebanyak 152 kali yaitu (1 + 142 + 3 + 6 = 152).

  152 adalah hasil dari 19 x 8. Bukankah hal ini menakjubkan?

  Kehancuran Israel Pertama

  Terkait dengan angka-angka di atas, ada beberapa hal yang ingin saya tegaskan. Pertama, ingin saya tegaskan bahwa jika dihitung berdasarkan penanggalan Hijriyah, usia negara Israel adalah 76 tahun. Sedangkan jika dihitung berdasarkan penanggalan Masehi maka usia Israel menginjak 74 tahun.

  Saya ingin membuktikan atau menunjukkan bahwa angka usia negara Israel berdasarkan perhitungan penanggalan Hijriyah, sesuai dengan rahasia angka pada beberapa ayat dalam surat al-Isra’. Berikut uraiannya.

  Surat al-Isra’ terdiri dari 111 ayat. Dalam surat al-Isra’, ayat yang terkait dengan Bani Israil dimulai sejak ayat kedua. Jika kita menghitung kata pada ayat 2, dari ( ) sampai ayat 7 pada kata ( ) maka

  , َبﺎَﺘِﻜْﻟا ﻰَﺱْﻮُﻡ ﺎَﻨْﻴَﺗﺁ َو اْﻮُﻠُﺧْﺪَﻴِﻟ َو

  jumlahnya 76 kata. Dan jumlah ini sama dengan usia negara Israel, sebagaimana dijelaskan di atas. Mungkin fakta ini belum begitu meyakinkan pembaca. Kita lakukan pembagian saja, hal itu sangat wajar. Karenanya, saya akan memaparkan fakta secara lebih jauh lagi. Berikut ini: Jumlah kata dari awal ayat ke 2 hingga ayat ke 104 surat al-Isra’, tepatnya pada kalimat ( ) yang artinya kami datangkan kalian dalam keadaan

  ﺎًﻔْﻴِﻔَﻟ ْﻢُﻜِﺑ ﺎَﻨْﻌِﺝ

bercampur baur berjumlah 1445 kata. Itu sama dengan jumlah tahun, terhitung

  sejak peristiwa Isra’-nya Nabi (saw), sampai dengan tahun 1444 Hijriyah yaitu tahun yang diperkirakan bahwa Imam Mahdi beserta muslimin akan merebut Masjid al- Aqsha. Dan pada saat itu seluruh yahudi dari seluruh dunia akan berkumpul di Israel sebagai usaha mempertahankan diri dari serangan yang dipimpin Imam Mahdi..

  Lalu perhatikan hitungan ayat 6 surat al-Isra’ dibawah ini, yang mana didalamnya ada penjelasan bahwa Allah telah memberikan kesempatan kepada Bani Israil untuk melakukan pembalasan terhadap pihak-pihak yang dahulu pernah mengalahkan mereka.

  

ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َةَﺮُﻜْﻟا ُﻢُﻜَﻟ ﺎَﻧْدَدَر ﱠﻢُﺙ

  Kemudian kami berikan giliran kepada kamu untuk mengalahkan mereka kembali Ayat di atas menurut hitungan al-Jumal al-Shaghir adalah 67. Menurut hitungan al-jumal at-taqlidi, adalah 1300.

  • ع ة ر ك ل ا م ك ل ا ن د ر م ث

  • م ﻩ ي ل

  5 + 4 + 2 + 4 + 4 + 5 + 1 + 3 + 2 + 4 + 1 + 3 + 2 + 2 + 5 + 7 + 3 + 1 + 5 + 4 = 67 (perhitungan al-Jumal al-Shaghir). 500 + 40 + 200 + 4 + 4 + 50 + 1 + 30 + 20 + 40 + 1 + 30 + 20 + 200 + 5 + 70 + 30 + 10 + 5 + 40 = 1300 (perhitungan al-jumal al-Taqlidi).

  Hal tersebut menunjukkan balasan kepada bangsa Yahudi ketika mereka dihancurkan pertama kali, sebagaimana yang disebutkan Allah (Swt) dalam Alqur’an. Jika kita kembali kepada sejarah kuno Bani Israil, kita akan mengetahui bahwa mereka membuat kerusakan di tanah suci, membunuh para nabi, dan melawan perintah Allah. Setelah itu, mereka dihancurkan oleh musuh-musuh yang masuk menguasai dua kerajaan, yaitu Kerajaan Israel yang terletak di utara, dan Kerajaan kemudian bangsa Assyria, lalu bangsa Kaledonia, dan yang terakhir adalah bangsa Babylonia. Negeri-negeri tersebut terletak di antara dua sungai di Irak.

  • Salah satu peninggalan bangsa Assyria- -Nebudkanezar “Sang penakluk Judea”-

  Invasi Assyria Ke Kerajaan Israel

  Setelah Nabi Sulaiman (as) wafat, anaknya, Rehoboam akhirnya diangkat sebagai penggantinya serta memerintah kerajaan Israel. Namun, ia tak mampu mencegah pecahnya sepuluh suku Israel yang ingin memerdekakan diri dikarenakan kebijakannya yang tidak diterima oleh masyarakat. Puncaknya terjadi tatkala Yeroboam menjadi raja Israel yang memerintah di wilayah utara sebagai perwakilan dari sepuluh suku Israel. Sementara itu Rehoboam melarikan diri ke selatan dan menetap di Yerusalem. Di sana dia menjadi Raja bagi dua suku Israel yang masih memercayakannya yaitu Judah dan Benyamin.

  Semenjak memerintah di wilayah utara, Yeroboam mulai melegalkan penyembahan Yahweh (Tuhan bagi Yahudi) disertai dengan kegiatan pagan seperti menyembah berhala yang berbentuk sapi emas. Itu adalah sebuah penghinaan yang dianggap kejam oleh kitab suci mereka, sehingga mereka pantas mendapatkan bencana sesuai dengan apa yang mereka lakukan.