SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)

  SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)

ANDRI NUR WAHYUTI NIM. 100431579 UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2006

  PENGESAHAN Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

  Pada tanggal 28 Juli 2006 Mengesahkan

  Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

  Dekan, Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk

  NIP. 130517177 Tim Penguji :

  1. Retno Adriyani, S.T., M.Kes

  2. Ernawaty, drg., M.Kes

  3. Rias Ari Mukti, drg., M.Kes

  SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

  Bagian Administrasi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

  Universitas Airlangga Oleh :

  ANDRI NUR WAHYUTI NIM. 100431579 Surabaya, 10 Agustus 2006

  Mengetahui, Menyetujui, Ketua Bagian Pembimbing Dr. Nyoman Anita D., drg., M.S. Ernawaty, drg., M.Kes NIP. 131871470 NIP. 104278446

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya proposal skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)“, sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

  Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana upaya peningkatan cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo sebagai tempat benchmarking, sehingga nantinya dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  Selanjutnya terima kasih yang tak terhingga disampaikan kepada Ibu Ernawaty, drg., M.Kes, selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk, saran dan koreksi sehingga terwujud skripsi ini.

  Selain itu kami juga menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH, SpOk, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

2. Ibu Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S., selaku Ketua Bagian AKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

  3. Kepala Dinas Kota Surabaya beserta staf yang telah memberi ijin dan informasi untuk kelancaran penelitian di Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo.

  4. Kepala Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan beserta staf yang telah memberikan ijin dan informasi untuk kelancaran penelitian ini.

  5. Ibu Rias Ari Mukti dan Ibu Retno Adriyani yang telah bersedia menjadi penguji skripsi dan memberikan masukkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Yang paling berpengaruh dalam pembuatan skipsi ini tentunya Ibuku, Ibuku, Ibuku, Bapakku dan kedua adikku David dan Lila yang tak henti-hentinya melimpahkan kasih sayangnya.

  7.

  “Spesial buat mas tersayang, kekasih muning” yang selalu menjadi penjaga hati dan tempatku bersandar.

  8. Bu Min, Peti, mbak Alin, Lu’lu’, Sebo, Cepot, Yunan, Diar dan semua temen “Geng Ijo” yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

  9. Teman seperjuangan AKK 2004 yang selalu kompak.

  10. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

  Semoga Allah SWT selalu meridhoi atas segala budi baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

  Surabaya, Agustus 2006

  ABSTRACT

  One of Republic Indonesia Health Department’s policy is to decrease the incidence of acute infectious diseases by having of immunization program. From the annual report of Sidotopo Wetan Public Health Center (PHC), it was discovered that the coverage realization of immunization for babies was below the target of Universal Child Immunization (UCI). The purpose of this research is to formulate strategic plant to increase the coverage of babies immunization at Sidotopo Wetan PHC through a benchmarking study at Sidotopo PHC. The basis of choosing Sidotopo PHC as comparison in benchmarking study is due to both PHCs have the same characteristics, such as: 1) The number of immunization executors 2) Both PHCs are PHC without inpatient ward; and 3) Both have the same population characterictic of Madurese ethnic majority. Variables observed are midwive’s and nurse’s motivation, tool and equipment, and the management process (planning, executing, and evaluating).

  The result of the study revealed that, both PHCs have the same range, nonetheless the coverage of Sidotopo PHC was higher than Sidotopo Wetan PHC. From midwives and nurses of Sidotopo PHC’s motivation which having lower coverage namely about acknowledgement of work accomplishment, interesting job, chances to follow the seminar, some guidance given by Head of PHC on working, informal communization with Head of PHC and satisfaction about bonus. For tool and equipment namely about maintaining vaccine necessity, observe vaccine storage temperature, the temperature inside the thermos bottle

  o

  must be 2-8 C dan providing immunization service data form. And for planning are about maintaining immunization coverage realization, determinig number of the babies, making the schedule, involving inter-programs and inter-sectoral dan planning on sweeping. For executing namely made coordination meeting with inter-program and inter-sectoral, giving information about immunization time and place, giving illumination dan sweeping. And for evaluating namely about gathering reports from RS, BKIA, doctor and midwives, made some evaluation, gathering some feed back and act after evaluation.

  It is suggested to the Head of Sidotopo Wetan PHC, to give more attention to midwives and nurses by giving them motivation, so that motivation can increase the work performance of midwives and nurses. To increase midwives and nurses management knowledge and skill, continuous guidance from Provincial Health Office and inter-sectoral institution coordination needs to be strengthen.

  Key words: benchmarking, immunization, coverage realization

  ABSTRAK

  Salah satu kebijakan Depkes R.I untuk menurunkan angka kejadian penyakit infeksi akut dilakukan melalui program imunisasi. Dari laporan tahunan Puskesmas Sidotopo Wetan diketahui bahwa pencapaian cakupan imunisasi bayi belum mencapai target yang telah ditetapkan Universal Child Immunization (UCI). Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun upaya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan melalui studi benchmarking di Puskesmas Sidotopo. Alasan pemilihan Puskesmas Sidotopo sebagai Puskesmas pembanding dalam studi benchmarking ini adalah karena kedua Puskesmas ini mempunyai karakteristik yang sama. yaitu: (1) Jumlah tenaga pelaksana imunisasi (2) Merupakan Puskesmas non perawatan. (3) Karakteristik masyarakatnya sama yaitu mayoritas dari suku Madura. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi bidan dan perawat, sarana dan prasarana serta proses manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian).

  Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa di Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo mempunyai kriteria yang sama, namun pencapaian di Puskesmas Sidotopo lebih tinggi dibandingkan Puskesmas Sidotopo Wetan. Dari motivasi bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo Wetan yang pencapaiannya masih rendah yaitu tentang pengakuan atas hasil kerja, pekerjaan yang menarik, kesempatan mengikutui seminar, Kepala Puskesmas membimbing dalam melaksanakan tugas, komunikasi informal dengan Kepala Puskesmas dan puas terhadap bonus. Untuk sarana dan prasarana yaitu tentang menetapkan kebutuhan

  o

  vaksin, memperhatikan suhu penyimpanan vaksin, suhu dalam termos 2-8 C dan menyediakan format pendataan pelayanan imunisasi. Untuk perencanaan yaitu tentang menentukan target cakupan imunisasi, menetapkan jumlah sasaran bayi, menetapkan jadual melibatkan lintas program dan lintas sektor, dan merencanakan

  sweeping . Untuk pelaksanaan yaitu melakukan rapat koordinasi dengan lintas

  program dan lintas sektor, penyebarluasan informasi tentang jadual dan tempat imunisasi, melakukan penyuluhan dan melakukan sweeping. Dan untuk penilaian yaitu tentang mendapatkan laporan dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek, melakukan evaluasi, mendapatkan feed back dan ada tidaknya tindak lanjut setelah evaluasi.

  Kepala Puskesmas Sidotopo Wetan diharapkan lebih memperhatikan bidan dan perawat dengan memberikan motivasi, sehingga dengan motivasi tersebut dapat meningkatkan prestasi kerja bidan dan perawat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan dan perawat di bidang manajemen, perlu adanya pembinaan dari Dinas Kesehatan dan koordinasi dengan lintas sektor perlu ditingkatkan.

  Kata kunci: Benchmarking, imunisasi, pencapaian cakupan

  DAFTAR ISI

  Hal HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv ABSTRACT..................................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI.................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang................................................................................ 1 I.2 Identifikasi Penyebab Masalah ....................................................... 6 I.3 Pembatasan Masalah....................................................................... 11 I.4 Perumusan Masalah ........................................................................ 12 BAB II TUJUAN DAN MANFAAT II.1 Tujuan Umum................................................................................ 13 II.2 Tujuan Khusus............................................................................... 13 II.3 Manfaat Penelitian......................................................................... 14 BAB III TUNJAUAN PUSTAKA III.1 Konsep Pusat Kesehatan Masyarakat........................................... 15 III.2 Konsep Imunisasi ......................................................................... 17 III.3 Motivasi ....................................................................................... 21 III.4 Manajemen................................................................................... 26 III.5 Benchmarking .............................................................................. 40 BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL IV. 1 Kerangka Konseptual.................................................................. 51 BAB V METODE PENELITIAN V.1 Rancang Bangun Penelitian .......................................................... 53 V.2 Populasi Penelitian ........................................................................ 53 V.3 Sampel dan Besar Sampel ............................................................ 53 V.4 Lokasi dan Waku Penelitian.......................................................... 53 V.5 Kerangka Operasional ................................................................... 54 V.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 54 V.7 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .................................... 58 V.8 Teknik Analisis Data..................................................................... 58 V.9 Kriteria Penilaian........................................................................... 59 BAB VI HASIL PENELITIAN VI.1 Gambaran Umum Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan ............................................................................................. 61 VI.2 Karakteristik Responden................................................................. 64 VI.3 Hasil Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 66

  1. Motivasi .................................................................................... 66 2.

  Sarana dan prasarana................................................................. 84 3. Perencanaan............................................................................... 91 4. Pelaksanaan............................................................................... 98 5. Penilaian.................................................................................... 105

  VI.4 Rangkuman Hasil............................................................................ 111

  BAB VII PEMBAHASAN VII.1 Motivasi Bidan dan Perawat.......................................................... 113 VII.2 Sarana dan Prasarana ..................................................................... 115 VII.3 Manajemen .................................................................................... 116 VII.4 Rekomendasi Benchmarking ......................................................... 120 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN VIII.1 Kesimpulan .................................................................................. 123 VIII.2 Saran............................................................................................. 126 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 128 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Nomor Judul Tabel Halaman

  Tabel

  I.1 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas kota

  2 Surabaya tahun 2004 Tabel I.2 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Kenjeran

  3 tahun 2002 – 2004

Tabel 1.3 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Sidotopo

  4 tahun 2002 – 2004

Tabel 1.4 Tabel Perbandingan Pencapaian Cakupan Imunisasi

  5 Bayi Puskesmas Kenjeran dan Puskesmas Sidotopo Tahun 2002-2004

  Tabel III.1 Contoh Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode

  31 USG Tabel VI.1 Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Sidotopo tahun

  62 2005

  Tabel VI.2 Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Sidotopo Wetan

  64 tahun 2005 Tabel VI.3 Distribusi bidan dan perawat berdasarkan umur di

  65 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.4 Distribusi responden berdasarkan jenis profesi di

  65 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.5 Distribusi prestasi kerja tentang target yang ingin

  67 dicapai bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.6 Distribusi pengakuan atas hasil kerja bidan dan

  67 perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.7 Distribusi pendapat responden tentang pekerjaannya

  68 sebagai bidan dan perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.8 Distribusi tugas yang dibebankan kepada bidan dan

  69 perawat di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.9 Distribusi melaksanakan tugas tambahan dari Kepala

  69 Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.10 Distribusi menyelesaikan tugas sesuai petunjuk dari

  70 Kepala Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.11 Distribusi mengecek pekerjaan yang diserahkan

  71 kepada teman di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.12 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk

  71 mengikuti pelatihan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.13 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk

  72 mengikuti studi banding di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.14 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk

  73 mengikuti seminar di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.15 Distribusi kesempatan bidan dan perawat untuk

  73 melanjutkan pendidikan formal di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.16 Distribusi frekuensi supervise dalam 1 tahun di

  74 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.17 Distribusi manfaat supervisi di Puskesmas Sidotopo

  74 dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.18 Distribusi tentang Kepala Puskesmas membimbing

  75 dalam melaksanakan tugas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.19 Distribusi tentang sering terjadinya komunikasi

  76 informal dengan Kepala Puskesmas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.20 Distribusi tentang saling mengetahui tugas antar

  76 teman di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.21 Distribusi tentang menyampaikan masalah kepada

  77 teman yang berkaitan dengan tugas di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.22 Distribusi tentang saran dari teman untuk mengatasi

  77 masalah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.23 Distribusi tentang melaksanakan saran dari teman di

  78 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.24 Distribusi tentang kondisi tata letak ruangan kerja di

  78 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.25 Distribusi tentang fasilitas ruangan di Puskesmas

  79 Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.26 Distribusi tentang tempat tinggal bidan dan perawat di

  80 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.27 Distribusi tentang pernah mendapatkan bonus di

  80 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.28 Distribusi tentang perasaan puas bidan dan perawat

  81 terhadap bonus tersebut di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.29 Distribusi tentang perasaan puas bidan dan perawat

  81 terhadap bonus tersebut di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.30 Distribusi Motivasi pada Bidan dan perawat di

  82 Puskesmas Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.31 Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin

  85 untuk kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.32 Distribusi tentang menetapkan kebutuhan vaksin

  85 berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.33 Distribusi tentang menetapkan alat suntik untuk satu

  86 kali pemakaian sesuai dengan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.34 Distribusi tentang penyimpanan vaksin dalam termos

  87 di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.35 Distribusi tentang memperhatikan suhu penyimpanan

  87 vaksin dalam termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.36 Distribusi tentang suhu penyimpanan vaksin dalam

  88 termos di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.37 Distribusi tentang menyediakan buku pedoman

  88 pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.38 Distribusi tentang menyediakan format pendataan

  89 sasaran dalam pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.39 Distribusi tentang menyediakan format pelaporan

  89 untuk pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.40 Distribusi Sarana dan Prasarana di Puskesmas

  90 Sidotopo dan Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.41 Distribusi tentang menentukan target cakupan

  92 imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.42 Distribusi tentang ada tidaknya pembentukan atau

  92 penetapan tim untuk penggerak masyarakat atau kader di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.43 Distribusi tentang menentukan jumlah sasaran bayi

  93 untuk setiap kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.44 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga untuk

  93 pendataan sasaran dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.45 Distribusi tentang menetapkan jumlah tenaga

  94 pelaksana kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.46 Distribusi tentang menetapkan tenaga selalu

  95 disesuaikan dengan jumlah sasaran dan pembagian wilayah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.47 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan

  95 imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.48 Distribusi tentang menetapkan jadual kegiatan

  96 imunisasi melibatkan lintas program dan lintas sektor di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.49 Distribusi Perencanaan di Puskesmas Sidotopo dan

  96 Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.50 Distribusi tentang melakukan rapat koordinasi dengan

  99 lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.51 Distribusi tentang penyebarluasan jadual imunisasi ke

  99 lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.52 Distribusi tentang penyebarluasan tempat kegiatan 100 imunisasi ke lintas program, lintas sektor dan tenaga pelaksana dalam kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.53 Distribusi tentang melakukan penyuluhan di setiap 101 kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.54 Distribusi tentang melakukan sweeping jika hasil 101 cakupannya rendah di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.55 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil 102 kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.56 Distribusi tentang kegiatan imunisasi sesuai dengan 102 yang direncanakan di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.57 Distribusi Pelaksanaan di Puskesmas Sidotopo dan 103 Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.58 Distribusi tentang membuat rekapitulasi hasil 105 kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.59 Distribusi tentang ketepatan waktu dalam membuat 106 laporan bulanan hasil kegiatan imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.60 Distribusi tentang penilaian atau perhitungan hasil 106 kegiatan imunisasi dilakukan berdasarkan jumlah sasaran di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.61 Distribusi tentang ada tidaknya pelaporan imunisasi 107 dari RS, BKIA, dokter praktek dan bidan praktek di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.62 Distribusi melakukan evaluasi di Puskesmas Sidotopo 107 dan di Puskesmas Sidotopo Wetan Tabel VI.63 Distribusi ada tidaknya feed back baik secara lisan 108 maupun tertulis dari hasil kegiatan bulanan di

  Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.64 Distribusi ada tidaknya tindak lanjut terhadap 108 masalah imunisasi di Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.65 Distribusi Penilaian di Puskesmas Sidotopo dan 109 Puskesmas Sidotopo Wetan

  Tabel VI.66 Rangkuman hasil sebagai temuan peneliti di 111 Puskesmas Sidotopo dan di Puskesmas Sidotopo Wetan

  DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Gambar Halaman

  Gambar

  I.1 Faktor yang kemungkinan menjadi penyebab

  6 rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Kenjeran halaman

  Gambar IV.1 Kerangka Konseptual

  51 Gambar V.1 Kerangka Operasional

  54

  DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Lampiran Halaman

  1 Kuesioner untuk bidan dan perawat 130

  2 Surat ijin penelitian 143

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

  Daftar Arti Lambang % : Persentase °C : Derajat celsius ± : Kurang lebih ∑ :

  Jumlah n : Nominal > : lebih besar Daftar Singkatan APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah BCG : Bacillus Callmate Guerin BKIA : Balai Kesehatan Ibu dan Anak CARL : Capability Acceptibility Readiness Leaverage Depkes : Departemen Kesehatan DKK : Dinas Kesehatan Kota DPT : Difteria Pertusis Tetanus DT : Difteria Tetanus ERAPO : Eradikasi Poliomyelitis ETN : Eliminasi Tetanus Neonatorum Hb : Hepatitis B LSM : Lembaga Swadana Masyarakat NGT : Nominal Group Technique NTB : Nusa Tenggara Barat PD3I : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Recam : Reduksi Campak RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan RS : Rumah Sakit RUK : Rencana Usulan Kegiatan TT : Tetanus Toksoid UCI : Universal Cild Imunization USG : Urgency Seriousness Growth WHO : World Health Organization

  SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN SURABAYA (Studi Benchmarking di Puskesmas Sidotopo Surabaya)

ANDRI NUR WAHYUTI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2006

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

  dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2004). Imunisasi secara masal dimulai pada tahun 1956 dengan vaksinasi cacar di pulau Jawa. Kegiatan ini berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia sehingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO. Dengan terbuktinya kemampuan vaksinasi dalam memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit cacar, beberapa antigen mulai ditambahkan dalam kegiatan imunisasi seperti vaksinasi BCG (Bacillus Callmate Guerin) tahun 1973, vaksinasi TT (Tetanus Toksoid) 1976, vaksinasi Polio tahun 1980 dan vaksinasi Campak tahun 1982.

  Pada bulan Nopember 1990 secara nasional Indonesia telah mencapai UCI (Universal Child Imunization), yaitu mencakup DPT 3, Polio 3 dan Campak minimal 80% sebelum anak usia 1 tahun dan cakupan untuk BCG, DPT 1, dan Polio 1 minimal 90%. Sementara itu sejak tahun 1987 dilakukan suatu penelitian operasional terhadap vaksinasi hepatitis B di NTB yang berlangsung sampai dengan tahun 1990. Selanjutnya sejak tahun 1997 program imunisasi mencakup 7 (tujuh) jenis antigen dengan masuknya vaksinasi hepatitis B.

  Dari hasil cakupan imunisasi bayi tahun 2004 di wilayah kota Surabaya telah berhasil mencapai UCI dengan cakupan imunisasi untuk BCG sebesar 99%, DPT 1 sebesar 99%, DPT 3 sebesar 95,7%, Polio 4 sebesar 97,5%, Campak

  1 sebesar 97,3% dan Hepatitis B3 sebesar 90%, maka cakupan imunisasi bayi kota Surabaya telah mencapai target yang telah ditetapkan. Cakupan imunisasi bayi di Puskesmas wilayah kota Surabaya dapat di lihat pada tabel I.1

  Tabel I.1 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas kota Surabaya tahun 2004

  HASIL PELAYANAN IMUNISASI JUMLAH NO PUSKESMAS BCG DPT 1 DPT 3 POLIO 4 CAMPAK Hb 3 BAYI

  N % N % N % N % N % N %

  

1 Kenjeran 1059 157 14.83 229 21.6 171 16.15 105 9.91 118 11.14 134 12.7

  

2 Lidah Kulon 806 167 20.72 239 29.7 208 25.81 239 29.65 236 29.28 203 25.2

  

3 Rangkah 1405 765 54.45 697 49.6 585 41.64 470 33.45 564 40.14 362 25.8

  

4 Mojo 1687 644 38.17 653 38.7 491 29.1 419 24.84 483 28.63 484 28.7

  

5 Wiyung 841 432 51.37 633 75.3 579 68.85 618 73.48 573 68.13 256 30.4

  

6 Ngagel Rejo 1188 300 25.25 464 39.1 426 35.86 438 36.87 404 34.01 370 31.1

  

7 Tambak Rejo 1269 409 32.23 736 58 325 25.61 761 59.97 730 57.53 421 33.2

  

8 Jeruk 589 172 29.2 213 36.2 154 26.15 194 32.94 177 30.05 199 33.8

  

9 Kedungdoro 946 193 20.4 342 36.2 343 36.26 454 47.99 433 45.77 335 35.4

  

10 Klampis Ngasem 665 337 50.68 361 54.3 297 44.66 368 55.34 351 52.78 268 40.3

  

11 Simolawang 836 443 52.99 472 56.5 449 53.71 572 68.42 495 59.21 382 45.7

  

12 Perak Timur 1782 777 43.6 904 50.7 722 40.52 872 48.93 671 37.65 825 46.3

  

13 Dupak 1470 822 55.92 976 66.4 828 56.33 743 50.54 782 53.2 701 47.7

  

14 Sawahan 1132 728 64.31 771 68.1 623 55.04 654 57.77 785 69.35 557 49.2

  

15 Peneleh 857 336 39.21 477 55.7 389 45.39 423 49.36 359 41.89 444 51.8

  

16 Dr Soetomo 1340 1054 78.66 760 56.7 735 54.85 719 53.66 752 56.12 717 53.5

  

17 Wonokusumo 1063 762 71.68 759 71.4 644 60.58 707 66.51 760 71.5 570 53.6

  

18 Gading 1733 1046 60.36 1191 68.7 962 55.51 1014 58.51 972 56.09 946 54.6

  

19 Gundih 885 721 81.47 877 99.1 579 65.42 750 84.75 704 79.55 498 56.3

  

20 Sidotopo Wetan 821 843 102.7 717 87.3 518 63.09 499 60.78 500 60.9 464 56.5

  

21 Dukuh Kupang 944 633 67.06 619 65.6 539 57.1 518 54.87 523 55.4 535 56.7

  

22 Krembangan Sel 919 814 88.57 1020 111 633 68.88 757 82.37 745 81.07 523 56.9

  

23 Pegirian 1190 1082 90.92 988 83 870 73.11 894 75.13 800 67.23 681 57.2

  

24 Kalirungkut 1071 1034 96.55 884 82.5 729 68.07 712 66.48 732 68.35 645 60.2

  

25 Putatjaya 1603 1307 81.53 1455 90.8 1301 81.16 1439 89.77 1326 82.72 967 60.3

  

26 Gunung Anyar 677 379 55.98 546 80.6 483 71.34 449 66.32 423 62.48 441 65.1

  

27 Wonokromo 853 959 112.4 672 78.8 633 74.21 628 73.62 682 79.95 605 70.9

  

28 Asemrowo 624 684 109.6 623 99.8 563 90.22 583 93.43 626 100.3 452 72.4

  

29 Gayungan 743 697 93.81 662 89.1 601 80.89 587 79 683 91.92 539 72.5

  

30 Pacarkeling 1106 837 75.68 877 79.3 768 69.44 753 68.08 815 73.69 827 74.8

  

31 Kedurus 1021 608 59.55 969 94.9 749 73.36 894 87.56 827 81 766 75

  

32 Pucangsewu 1180 888 75.25 1035 87.7 911 77.2 795 67.37 821 69.58 887 75.2

  

33 Benowo 523 357 68.26 443 84.7 403 77.06 369 70.55 328 62.72 395 75.5

  

34 Mulyorejo 1133 428 37.78 1039 91.7 608 53.66 1112 98.15 1061 93.65 913 80.6

  

35 Simomulyo 1168 727 62.24 979 83.8 814 69.69 860 73.63 880 75.34 952 81.5

  HASIL PELAYANAN IMUNISASI JUMLAH NO PUSKESMAS BCG DPT 1 DPT 3 POLIO 4 CAMPAK Hb 3 BAYI

  N % N % N % N % N % N %

  

36 Kebon Sari 615 566 92.03 598 97.2 537 87.32 513 83.41 485 78.86 520 84.6

  

37 Tembok Dukuh 1208 859 71.11 1087 90 1005 83.2 1038 85.93 1048 86.75 1060 87.7

  

38 Jemur Sari 642 6473 100.8 668 104 608 94.7 549 85.51 615 95.79 505 78.7

  39 Sidotopo 839 1805 215.1 1116 133 850 101.3 814 97.02 624 74.37 673 80.2

  

40 Menur 954 888 93.08 907 95.1 773 81.03 924 96.86 769 80.61 861 90.3

  

41 Sidosermo 611 526 86.09 704 115 541 88.54 596 97.55 616 100.8 571 93.5

  

42 Manukan Kulon 1713 2026 118.3 2158 126 1875 109.5 2173 126.9 2118 123.6 1717 100

  

43 Sememi 500 492 98.4 645 129 603 120.6 655 131 616 123.2 513 103

  

44 Ketabang 436 223 51.15 451 103 602 138.1 535 122.7 588 134.9 501 115

  

45 Tenggilis 836 842 100.7 1145 137 977 116.9 991 118.5 1071 128.1 975 117

  

46 Tanjunngsari 536 699 130.4 755 141 571 106.5 632 117.9 697 130 741 138

  47 Pakis

  37

  64

  62

  85

  90

  58

  48 Lontar 334 444 414 429 369 384 Sumber: Laporan tahunan program imunisasi DKK Surabaya tahun 2004

  Dari tabel I.1 dapat diketahui bahwa Puskesmas Sidotopo merupakan salah satu Puskesmas yang cakupan imunisasi bayinya telah mencapai target yang telah ditetapkan. Sedangkan Puskesmas Sidotopo Wetan adalah Puskesmas yang pencapaian cakupan imunisasi bayinya masih rendah dan belum mencapai target yang telah ditetapkan. Pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan dapat di lihat pada tabel I.2 sebagai berikut: Tabel I.2 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Sidotopo Wetan tahun 2002-

  2004

  Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 N Jenis Target Cakupan Cakupan Cakupan o Imunisasi

Sasaran Sasaran Sasaran

  N % N % N %

  1 BCG 90% 1649 460 28 1059 237 22 821 843 103

  2 DPT 1 90% 1649 479 29 1059 757 71 821 717 87

  3 DPT 3 80% 1649 501 30 1059 306 29 821 518 63

  4 POLIO 4 80% 1649 450 27 1059 565 53 821 499 60

  5 CAMPAK 80% 1649 414 25 1059 491 46 821 500 60

  6 Hb 3 80% 1649 521 32 1059 459 43 821 464 56 Sumber: Laporan tahunan program imunisasi DKK Surabaya tahun 2002-2004

  Dari tabel I.2 dapat diketahui bahwa pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan masih rendah dan ada beberapa cakupan imunisasi yang belum mencapai target. Dari 48 Puskesmas non perawatan yang ada di kota Surabaya, salah satu Puskesmas yang pencapaian cakupan imunisasinya mencapai target adalah Puskesmas Sidotopo. Pencapaian cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan berbeda dibandingkan dengan Puskesmas Sidotopo, berikut ditampilkan data pencapaian cakupan imunisasi bayi dari tahun 2002-2004 pada tabel berikut ini. Tabel I.3 Data cakupan imunisasi bayi Puskesmas Sidotopo tahun 2002 – 2004

  Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 N Jenis Target Cakupan Cakupan Cakupan o Imunisasi

  Sasaran Sasaran Sasaran N % N % N %

  

1 BCG 90% 980 541 55 839 673 80 839 1805 215

  

2 DPT 1 90% 980 577 59 839 634 76 839 1116 133

  

3 DPT 3 80% 980 523 53 839 270 32 839 850 101

  4 POLIO 4 80% 980 657 67 839 607 72 839 814 97

  

5 CAMPAK 80% 980 346 35 839 605 72 839 624 74

  

6 Hb 3 80% 980 590 60 839 497 60 839 673 80

Sumber: Laporan tahunan program imunisasi DKK Surabaya 2002-2004

  Berdasarkan tabel 1.3 pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo mengalami peningkatan selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2002- 2004. Pada tahun 2004 pencapaian cakupan imunisasi bayi tersebut rata-rata di atas 80%, hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh bayi yang ada telah mendapatkan pelayanan imunisasi baik di Puskesmas maupun dari pelayanan imunisasi swasta. Tabel I.4 Tabel Perbandingan Pencapaian Cakupan Imunisasi Bayi Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo Tahun 2002-2004

  Tahun No Jenis Imunisasi 2002 2003 2004 SW S SW S SW S

  1 BCG 28% 55% 22% 80% 103% 215%

  2 DPT 1 29% 59% 71% 76% 87% 133%

  3 DPT 3 30% 53% 29% 32% 63% 101%

  4 Polio 4 27% 67% 53% 72% 60% 97%

  5 Campak 25% 35% 46% 72% 60% 74%

  6 Hb 3 32% 60% 43% 60% 56% 80% Sumber: Laporan tahunan program imunisasi DKK Surabaya 2002-2004

  Keterangan: SW : Sidotopo Wetan S : Sidotopo

  Berdasarkan tabel 1.4 hasil cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan masih rendah dibandingkan Puskesmas Sidotopo. Pencapaian cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan tahun 2004 yang sudah mencapai target bahkan melebihi target adalah imunisasi BCG yaitu mencapai 103%. Sedangkan yang belum mencapai target adalah: DPT 1 : 87%, DPT 3 : 63%, Polio 4 : 60%, Campak : 60%, Hb 3 : 56%.

  Untuk Puskesmas Sidotopo, cakupan imunisasi bayi yang belum mencapai target adalah imunisasi campak yaitu pencapainya 74%. Sedangkan untuk jenis imunisasi BCG, DPT 1, DPT 3, Polio 4 dan Hb 3 pencapaian cakupan imunisasinya sudah mencapai target.

  Pemilihan Puskesmas Sidotopo sebagai Puskesmas pembanding dalam studi benchmarking ini adalah karena ke dua Puskesmas mempunyai karakteristik hampir sama yaitu:

  a. Dilihat dari jumlah tenaga pelaksana program imunisasi di Puskesmas Sidotopo hampir sama dengan Puskesmas Sidotopo Wetan, di

  Puskesmas Sidotopo jumlah bidannya 2 orang dan jumlah perawatnya 3 orang, sedangkan di Puskesmas Sidotopo Wetan jumlah bidannya ada 4 orang dan jumlah perawatnya ada 3 orang.

  b. Puskesmas Sidotopo Wetan dan Puskesmas Sidotopo merupakan Puskesmas non perawatan.

  c. Masyarakatnya memiliki karakteristik yang sama yaitu mayoritas dari ras atau suku Madura.

  Dari latar belakang tersebut, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

I.2 Identifikasi Penyebab Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  Berikut ini adalah faktor yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

INPUT PROSES OUTPUT

  Puskesmas

  1.Perencanaan program rendahnya pencapaian

  1. Jumlah tenaga imunisasi cakupan imunisasi

  2. Motivasi bidan dan

  2.Pelaksanaan program bayi di Puskesmas perawat imunisasi Sidotopo Wetan.

  3. Beban kerja

  3.Penilaian hasil

  4. Sarana dan prasarana pelaksanaan program

  5. Waktu pelayanan imunisasi Masyarakat (ibu bayi)

  1.Pendidikan

  2.Pengetahuan tentang imunisasi

  3.Penghasilan

  4.Persepsi terhadap sehat dan sakit LINGKUNGAN

  1. Jarak Puskesmas

  2. Pelayanan kesehatan lain

  Gambar I.1 Faktor yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan

  Berdasarkan gambar I.1, maka penyebab rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan adalah sebagai berikut:

1 INPUT

A. Faktor Puskesmas

  1. Jumlah Tenaga Jumlah tenaga sangat penting dalam melaksanakan kegiatan imunisasi bayi. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan tenaga pemberi layanan imunisasi pada saat kegiatan imunisasi yang telah ditetapkan, maka perlu adanya tenaga pengganti bila sewaktu-waktu tenaga inti tidak dapat menjalankan tugasnya. Kurangnya tenaga pelaksana imunisasi ini yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  2. Motivasi Motivasi merupakan pendorong dan keinginan petugas pelaksana program imunisasi untuk melaksanakan tugasnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila petugas pelaksana program imunisasi termotivasi melakukan pekerjaannya, maka apa yang menjadi tujuan Puskesmas dapat tercapai.

  Kemungkinan kurangnya motivasi petugas ini yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  3. Beban Kerja Jumlah tenaga pelaksana kegiatan imunisasi yang terbatas, menyebabkan petugas harus merangkap beberapa pekerjaan. Tingginya beban kerja petugas pelaksana imunisasi ini yang kemungkinan menyebabkan rendahnya pencapaian cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  4. Sarana dan prasarana Persediaan vaksin, obat dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan imunisasi belum tersedia secara cukup, kemungkinan hal ini yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  5. Waktu Pelayanan Waktu pelayanan kegiatan imunisasi di Puskesmas dan di posyandu yang tidak terjadual dengan baik sehingga menyebabkan masyarakat tidak dapat memanfaatkan pelayanan imunisasi. Kemungkinan faktor waktu pelayanan ini yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

B. Faktor Masyarakat (ibu bayi)

  Karakteristik suatu masyarakat sangat mempengaruhi keberhasilan serta memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian hasil cakupan program- program kesehatan seperti program imunisasi, karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendidikan Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan semakin mudah mereka menerima berbagai informasi dan semakin banyak informasi yang diterima, akan semakin banyak pula pengetahuan yang didapat, termasuk pengetahuan tentang penting dan manfaatnya imunisasi bagi kesehatan bayinya. Kemungkinan rendahnya pendidikan masyarakat di sekitar Puskesmas Sidotopo Wetan yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan. b. Pengetahuan tentang imunisasi Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program imunisasi. Dengan pengetahuan yang dimiliki, kesadaran masyarakat untuk meminta pelayanan imunisasi akan semakin baik. Kemungkinan kurangnya pengetahuan masyarakat ini yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  c. Penghasilan keluarga Penghasilan keluarga yang relatif rendah menuntut anggota keluarga untuk berusaha memenuhi kebutuhan sehari-harinya terutama kebutuhan untuk makan. Hal ini akan membuat anggota keluarga tersebut lebih mementingkan mencari nafkah daripada datang ke tempat pelayanan imunisasi, yang menyebabkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh penghasilan. Kemungkinan rendahnya penghasilan ini yang menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  d. Persepsi ibu bayi terhadap sehat dan sakit Saat ini ada kesalahan persepsi dari masyarakat bahwa memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk berobat, setelah penyakit parah. Tentunya kondisi demikian sangat irrasional bila dikaitkan dengan program imunisasi karena imunisasi adalah upaya pencegahan dengan memberikan kekebalan aktif kepada tubuh manusia terhadap beberapa penyakit tertentu dan bukan untuk mengobati penyakitnya. Faktor persepsi masyarakat ini yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

2 PROSES

  1. Perencanaan Kurangnya kesiapan perencanaan tentang tenaga pelaksana, dana, sarana, waktu dan penentuan sasaran untuk program imunisasi menyebabkan kegiatan imunisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Dari berbagai fungsi administrasi yang terpenting diantaranya adalah fungsi perencanaan, apabila pelaksanaan suatu upaya kesehatan tidak didukung oleh suatu perencanaan yang baik maka akan sulit dapat diharapkan tercapainya tujuan dari upaya kesehatan tersebut (Azwar, 1996). Kurangnya perencanaan program imunisasi ini yang kemungkinan menjadi penyebab rendahnya cakupan imunisasi di Puskesmas Sidotopo Wetan.

  2. Pelaksanaan Kurangnya penggerakan, koordinasi, supervisi dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi, menyebabkan kegiatan imunisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan belum mencapai target yang telah ditetapkan.

  3. Penilaian Puskesmas tidak pernah melaksanakan penilaian atau evaluasi sejak awal penyusunan rencana kegiatan program maupun pada saat pelaksanaan rencana kegiatan program imunisasi. Evaluasi hanya dilakukan pada akhir pelaksanaan kegiatan program imunisasi. Cakupan program imunisasi bayi di Puskesmas Sidotopo Wetan belum mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini kemungkinan disebabkan karena Puskesmas belum melaksanakan evaluasi.