Man Agribisnis Mtr Pdkg Hsl Pen Ush Agribis

JURNAL EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN DI DESA WARUKAPAS KECAMATAN DIMEMBE

JESSIE TILUNG 080 314 076

Dosen Pembimbing :

1. Ir. J. N. K. Dumais. ME

2. Dr. C. B. D. Pakasi. SP., MSi

3. Ir. R. M. Kumaat, MS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERTANIAN MANADO 2014

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN DI DESA WARUKAPAS KECAMATAN DIMEMBE ABSTRACT

Jessie Tilung. Rural Agribusiness Enterprise Development Program Evaluation In Warukapas Village, Dimembe Sub District. Under the guidance of Joachim. N. K. Dumais, as a chairman, B. C. D. Pakasi, and R. M. Kumaat as member’s.

The objective of this research in to describe the evaluation of rural agribusiness enterprise development programs, based on outputs, outcomes, benefits, impact. This research was conducted in Warukapas Village, Dimembe Sub District North Minahasa Regency, lasted from June 2013 to March 2014. Data collected in this study is primary data obtained from questionnaires that have been presented to farmers PUAP funds and in-depth interviews (Indepth Interviews) to parties involved in the implementation of the program include administrators Gapoktan PUAP Esa Toroan and accompanying companion extension Gapoktan, while secondary data was obtained from agencies involved in this study that the data related to the program PUAP, Warukapas Village Office, Gapoktan Secretariat and the Central Bureau of Statistics.

Sampling was done intentionally using simple random sampling and samples taken as many as 15 farmers who were PUAP’s receiver Gapoktan members of

Warukapas Village, Dimembe Sub District North Minahasa Regency.

The research result showed that PUAP programs provided by the government at the Warukapas Village especially Gapoktan Toroan Esa has gone well by looking The research result showed that PUAP programs provided by the government at the Warukapas Village especially Gapoktan Toroan Esa has gone well by looking

BAB. 1. PENDAHULUAN

mengalami kendala mulai dari merupakan salah satu indikator utama

Pembangunan

perdesaan

keterbatasan luas lahan, sedikitnya yang diupayakan pemerintah sampai

tenaga kerja yang mau mengolah lahan saat ini. Berbagai upaya dilakukan

pertanian, kurangnya bahan baku dengan harapan supaya pembangunan

penunjang dalam perawatan usaha perdesaan dapat langsung menyentuh

pertanian dan masalah lainnya yang ke masyarakat tepat pada sasaran,

sering dihadapi dalam pengembangan salah satu sektor yang juga

sektor pertanian.

mempunyai peranan yang sangat Dari berbagai masalah yang penting

ada maka pemerintah mencoba perdesaan adalah sektor pertanian.

dalam

pembangunan

memberikan solusi dengan berbagai Sektor pertanian yang berkembang

program seperti Program Nasional dapat menjadi pendorong untuk

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri pembangunan perdesaan, sehingga

Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan), sangat diharapkan campur tangan

merupakan salah satu mekanisme pemerintah untuk terus membantu

program pemberdayaan masyarakat dalam hal pengembangan sektor

yang digunakan PNPM Mandiri dalam pertanian.

upaya mempercepat penanggulangan Pengembangan

kemiskinan dan perluasan kesempatan pertanian saat ini masih banyak

sektor

kerja di wilayah perdesaan.

Program pemberdayaan masyarakat ini

menanggulangi masalah dapat dikatakan sebagai program

untuk

perdesaan dengan pemberdayaan masyarakat terbesar di

pembangunan

menjalankan salah satu program yakni tanah air. Dalam pelaksanaannya,

Pengembangan Usaha program ini memusatkan kegiatan bagi

program

Agribisnis Perdesaan (PUAP). masyarakat Indonesia paling miskin di

Pengembangan Usaha Agribisnis di wilayah perdesaan. Program ini

Perdesaan (PUAP) adalah bagian dari menyediakan fasilitasi pemberdayaan

pelaksanaan program PNPM-Mandiri masyarakat/

melalui bantuan modal usaha dalam pendampingan, pelatihan, serta dana

kelembagaan

lokal,

kembangkan usaha Bantuan Langsung untuk Masyarakat

menumbuh

agribisnis sesuai dengan potensi (BLM) kepada masyarakat secara

pertanian desa sasaran (Pasaribu, langsung.

2011). Bantuan modal usaha tersebut Pemerintah Sulawesi Utara juga sudah

diberikan kepada anggota petani, melakukan berbagai upaya dalam

maupun rumah tangga tani yang pembangunan pertanian. Program-

tujuannya memberikan kepastian akses program yang diberikan pemerintah

pembiayaan yang dikoordinasikan oleh antara

lain Program

Naisonal

GAPOKTAN.

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM),

Pengembangan Usaha Bantuan Langsung Tunai (BLT),

Program

Agribisnis Perdesaan (PUAP) adalah Sekolah

program nasional dalam wujud Tanaman Terpadu (SLPTT), dan

Lapang

Pengembangan

kerangka kebijakan sebagai dasar dan Pengembangan Usaha Agribisnis

acuan pelaksanaan program-program Perdesaan (PUAP).

penanggulangan kemiskinan. PUAP Kabupaten Minahasa Utara merupakan

dilaksanakan melalui harmonisasi dan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara

system serta yang pembangunan perdesaan juga

pengembangan

mekanisme dan prosedur program, menjadi salah satu masalah mendasar

pendampingan dan yang menjadi perhatian pemerintah,

penyediaan

pendanaan stimulan untuk prakarsa oleh sebab itu pemerintah berupaya pendanaan stimulan untuk prakarsa oleh sebab itu pemerintah berupaya

usaha anggota penanggulangan kemiskinan.

mengembangkan

(Kementerian Pertanian, 2011). Desa

Warukapas, Kecamatan Pada

Dimembe adalah salah satu desa di Pengembangan Usaha Agribisnis

dasarnya

program

Minahasa Utara yang mendapatkan Perdesaan (PUAP) untuk membantu

bantuan pemerintah melalui program petani miskin yang ada disetiap

Pengembangan Usaha Agribisnis GAPOKTAN. Gabungan Kelompok

Perdesaan (PUAP). Program ini telah Tani

dilaksanakan di Desa Warukapas kelembagaan tani pelaksana PUAP

(GAPOKTAN)

merupakan

Kabupaten Minahasa Utara sejak tahun untuk penyaluran bantuan modal usaha

2011 dan masih terus berlangsung bagi

anggota,

GAPOKTAN

sampai saat ini.

didampingi oleh tenaga Penyuluh Salah satu GAPOKTAN yang juga Pendamping GAPOKTAN PUAP

menerima PUAP di Desa Warukapas diharapkan

adalah GAPOKTAN Esa Toroan, dari kelembagaan ekonomi yang dimiliki

dapat

menjadi

17 kelompok tani yang tergabung dan dikelola petani.

dalam GAPOKTAN ada 8 kelompok Pengertian Gabungan Kelompok Tani

yang menerima bantuan program (GAPOKTAN) menurut Pedoman

PUAP ini. Setiap kelompok terdiri Umum PUAP (2011) adalah kumpulan

dari 5 sampai 8 orang anggota beberapa

kelompok dan yang menerima dana tergabung dan bekerja sama untuk

PUAP ada 2 sampai dengan 5 orang. meningkatkan skala ekonomi dan

Berdasarkan pelaksanaan berbagai efisiensi usaha. Sedangkan pengertian

program dari pemerintah sehingga kelompok tani sendiri yaitu kumpulan

perlu dilakukan evaluasi untuk melihat petani/peternak yang dibentuk atas

apakah berbagai jenis program tersebut dasar

dapat mengurangi angka kemiskinan kesamaan kondisi lingkungan (sosial,

kesamaan

kepentingan,

yang ada. Evaluasi ini dilihat ekonomi, sumberdaya) dan keakraban

berdasarkan Keluaran (Output), Hasil untuk

meningkatkan

dan

(Outcome), Manfaat (Benefit), 2.464ha, dengan pembagian wilayah Dampak (Impact).

untuk kampung 35ha, ladang 790ha,

BAB III. METODOLOGI

kebun 618ha, sawah 437ha, kolam PENELITIAN 100ha, dan hutan 460ha.

Data yang digunakan dalam penelitian Batas wilayah Desa Warukapas ini adalah data primer dan data

sebagai berikut :

sekunder. Data primer diperoleh dari

1. Utara : Baris Kepolisian kuesioner yang telah disajikan bagi

Desa Tatelu dan Desa petani penerima dana PUAP, selain itu

Pinilih juga dilakukan wawancara secara

2. Timur : Baris mendalam (indepth interview) kepada

Kepolisian Desa Klabat pihak-pihak yang terkait dengan

dan Gunung Klabat pelaksaan program PUAP antara lain

3. Selatan : Baris pengurus GAPOKTAN Esa Taroan

Kepolisian Desa dan penyuluh pendamping yang

Dimembe mendampingi

4. Barat : Baris Kepolisian sedangkan data sekunder diperoleh

GAPOKTAN,

Desa Tatelu, Desa Talawaan dan Desa

dari instansi-instansi yang terkait Tetey

dalam penelitian ini, yakni data-data Penduduk merupakan kumpulan

yang berkaitan dengan program manusia yang menempati wilayah

PUAP, Kantor Desa Warukapas, geografi dan ruang tertentu. Total Sekertariat Gapoktan, dan Badan Pusat

keseluruhan jumlah penduduk yang berdomisili di Desa Warukapas adalah

Statistik.

2.900 Jiwa

BAB IV. HASIL DAN

jumlah penduduk di Desa Warukapas

PEMBAHASAN

berdasarkan jenis kelamin, dimana Desa Warukapas merupakan salah satu

penduduk berjenis kelamin laki-laki dari 11 Desa yang terdapat di Wilayah

sebanyak 1.473 jiwa (51%), sedangkan Kecamatan

Dimembe,

terletak

jumlah penduduk berjenis kelamin dibagian Timur Kabupaten Minahasa

perempuan sebanyak 1.427 jiwa (49%) Utara dengan luas wilayah keseluruhan perempuan sebanyak 1.427 jiwa (49%) Utara dengan luas wilayah keseluruhan

892 jiwa atau 30,7% dari total penduduk.

jumlah

penduduk yang mayoritas

keseluruhan

berjumlah 2.900 jiwa. Warukapas ialah yang berumur 45-64

Karakteristik Responden

tahun yaitu sebanyak 770 jiwa (26%)

Umur Responden

dari 2.900 jumlah keseluruhan

umur mempengaruhi penduduk. Selanjutnya dari umur 0-4

Tingkat

seseorang dalam tahun berjumlah 346 jiwa (12%), 5-14

kemampuan

melakukan aktivitas maupun konsep tahun berjumlah 669 jiwa (23%),

berpikir khususnya untuk petani. sedangkan 15-44 tahun berjumlah 720

Petani yang memiliki umur muda jiwa (25%), dan penduduk yang sudah

tentunya memiliki kondisi fisik yang memasuki usia lanjut >65 tahun

kuat dan daya pikir yang lebih kreatif berjumlah 395 jiwa (14%) dari total

dibandingkan petani yang berumur keseluruhan penduduk.

tua. Berdasarkan kriteria usia sebagian besar pendduduk desa

4 Warukapas

responden

dibagi menjadi

kelompok usia yaitu 30-40, 41-50, pendidikan formal

yang

mengenyam

51-60, dan lebih dari 60 tahun. mencapai tingkat SMP dan SMA,

Sebaran responden dari masing- sehingga perlu adanya usaha untuk

masing kelompok usia dapat dilihat mencapai tingkat

pada Tabel 1

pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan jumlah penduduk yang tidak mengenyam pendidikan formal, yaitu penduduk yang belum sekolah, putus

mendapatkan pendidikan non formal seperti les, kursus dan bimbingan belajar, jika diakumulasi mencapai

Tabel 1. Sebaran Responden Menurut Golongan Umur Penerima PUAP

Persentase No

Umur

Jumlah Responden

Sumber : Diolah Dari Data Primer Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 1 menujukkan bahwa para Tingkat pendidikan yang banyak responden yang melakukan kegiatan

ditempuh oleh petani yang menjadi usahatani yang telah mendapatkan

responden umumnya setingkat sekolah dana BLM PUAP sebagian besar

menengah pertama (SMP). Tingkat berada pada rentang usia 51-60 tahun

pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan (47%), sedangkan pada interval umur

Sekolah Lanjutan Tingat Atas (SMA) 30-40 tahun sebanyak 2 orang (13%),

ditempuh oleh interval umur 41-50 tahun sebanyak 5

masih

sedikit

responden. Gambaran umum tingkat orang (33%), dan pada interval umur

pendidikan responden disajikan pada lebih dari 60 tahun sebanyak 1 orang

Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan Penerima PUAP

Persentase No

Jumlah Responden

TTingkat Pendidikan

4 Perguruan Tinggi

Jumlah

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian

Jumlah

Tanggungan Keluarga

besar responden

pendidikan SMP sebanyak 7 orang Keluarga sebagai unit masyarakat (47%), sedangkan untuk tingkat SD

terkecil biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan SMA tidak sebanyak yang lulusan

dan anak. Jumlah tanggungan keluarga SMP. Responden yang tamatan SD

dapat mengukur tingkat kemampuan yakni sebesar 20% atau 3 orang, SMA

petani dalam menghidupi keluarganya sebesar 33% atau 5 orang. Dari

secara layak dari hasil usahtaninya. keseluruhan responden tidak ada yang

tanggungan keluarga lulusan perguruan tinggi.

Jumlah

responden penerima PUAP disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Tanggungan Keluarga No

Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Responden Persentase

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Semakin banyak jumlah tanggungan Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian

semakin kecil besar jumlah tanggungan keluarga

keluarga

akan

pendapatan perkapita, karena dengan terbanyak berkisar 2-3 orang terdiri

tambah anggota keluarga akan radi 8 rumah tangga atau 53%. Salah

menyebabkan biaya pengeluaran satu ciri yang menonjol petani miskin

semakin meningkat.

di Desa Warukapas adalah ukuran

Pengalaman Bertani Responden

tanggungan keluarga yang relattif Pengalaman bertani sangat besar. Jumlah anak cenderung besar

dipengaruhi oleh kemampuan petani karena anak dinilai bukan sebagai

dalam menelaah inovasi baru yang asset (investasi), tetapi sebagai sumber

beradaptasi dengan faktor produksi (tenaga kerja) untuk

berkembang,

berbagai masalah yang terjadi dilahan menambah

pendapatan keluarga. taninya, serta mencari solusi dari pendapatan keluarga. taninya, serta mencari solusi dari

dan siap menerima pengetahuan baru. sering petani mengalami proses

Jumlah petani responden berdasarkan belajar, maka semakin banyak

pengalaman bertani disajikan pada memperoleh pengalaman. Pengalaman

Tabel 4.

masa lalu yang dimiliki seseorang akan

mempengaruhi

Tabel 4. Sebaran Responden Menurut Pengalaman Usaha Bertani No

Pengalaman

Jumlah Responden

Persentase

Bertani (Tahun)

Sumber : Diolah Dari Data Primer, Lampiran Halaman 48

Berdasarkan hasil wawancara dengan

Luas Lahan Usahatani

para responden dapat disampaikan Tabel 5 menunjukkan luas lahan yang bahwa sebagian besar responden

diusahakan oleh petani responden berpengalaman bertani 11-20 tahun

sebelum menerima dana PUAP. berjumlah 7 orang (47%), responden yang memiliki pengalaman kurang dari

10 tahun berjumlah 4 responden (27%), sedangkan responden yang dapat disebut sebagai petani senior terdapat 4 orang petani (26%).

Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan Sebelum Menerima Dana PUAP

Persentase No (Hektar)

Luas Lahan

Jumlah Responden

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Lahan merupakan modal utama dalam

Status Kepemilikan Lahan

produksi pertanian di perdesaan. Hasil Dalam penelitian ini dapat dilihat penelitian ini menunjukkan bahwa luas

bahwa keseluruhan petani responden lahan yang diusahkan oleh petani

sebelum menerima dana PUAP di penerima dana PUAP sebagian besar

Desa Warukapas berstatus pemilik menguasai lahan seluas 0,1 – 1 ha,

penggarap yakni petani yang mengolah yaitu sebanyak 9 petani responden atau

tanah miliknya sendiri sebagai lahan 60%, sedangkan untuk luas lahan yang

pertanian, sedangkan yang berstatus lebih besar 1,1 – 2 ha (40%) hanya 6

petani penggarap maupun sewa lahan petani responden. Sempitnya lahan

tidak ada dalam penelitian ini. Tabel 7 untuk diusahakan petani berdampak

sebaran petani pada hasil pertanian dimana lahan

menunjukkan

menurut status yang lebih kecil hanya bisa

responden

kempemilikan lahan yang diusahakan. menghasilkan hasil pertanian yang lebih sedikit.

Tabel 6. Sebaran Responden Menurut Status Kepemilikan Lahan Sebelum Menerima Dana PUAP

No Status Petani Berdasarkan Jumlah Responden Persentase Kepemilikan Lahan

(Jiwa)

1 Pemilik – Penggarap

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Hasil penelitian ini menunjukkan melalui berbagai tahapan. PUAP bahwa petani pemilik penggarap

diberikan oleh Pemerintah Pusat berjumlah 15 orang (100%) atau total

kepada Dinas Pertanian untuk dari keseluruhan petani responden

dilanjutkan ke Gapoktan desa yang yang belum menerima dana PUAP.

memenuhi syarat untuk menerima dana PUAP yang pencairannya melalui

Evaluasi Program Pengembangan

rekening dan diteruskan kepada petani,

Usaha Agribisnis Perdesaan

buruh tani dan rumah tangga miskin.

Keluaran (Output)

keseluruhan dana yang Pemerintah sudah banyak memberikan disalurkan kepada Gapoktan Esa program-program bantuan kepada Toroan sebesar Rp. 100.000.000,- masyarakat dengan tujuan untuk (100%). Pinjaman yang diberikan bagi mengurangi angka kemiskinan, salah petani juga bervariasi tergantung satunya

kebutuhan petani, mulai dari Rp. sementara

500.000,. sampai Rp. 5.000.000,. Rata- Warukapas. PUAP dapat terealisasi rata dana yang disalurkan bagi petani sampai kepada masyarakat dengan responden berjumlah Rp. 2.180.000,

Penyaluran dilakukan secara bertahap, pengembalian dalam jangka waktu 6 jika penyaluran pertama sudah bisa

bulan diatas materai 6000 terhitung dikembalikan maka petani juga bisa

mulai 4 bulan setelah dana tersebut meminjam pada tahapan berikut.

dicairkan, dan diberikan bunga sebesar Petani yang mendapatkan bantuan dari

3% dari total pinjaman. program ini menerima bantuan dana tanpa ada potongan apapun (100%) disesuaikan dengan rencana usaha anggaran (RUA) yang dibuat oleh petani

menandatangani surat

perjanjian

Hasil (Outcome)

yang diberikan oleh penyuluh dalam Penelitian ini juga melihat outcome

pelatihan untuk cara menanam antara dari petani penerima PUAP, salah

lain cara tanam padi jajar legowo dan satunya keterampilan agar bisa

mina padi, sedangkan untuk cara mengembangkan

penggunaan pupuk dan insektisida usahatani yang ada dan lewat

hasil

produksi

(kg/ha) yang dianjurkan oleh penyuluh keterampilan yang didapat dari

dalam pelatihan yakni urea 100kg/ha, pelatihan bisa mengembangkan usaha

Ponska/NPK 300kg/ha, SP36 100kg/ha agribisnis lainnya. Petani Gapoktan

dan dessis untuk serangga 2ltr/ha. Esa Toroan yang dulunya belum

Petani yang sebelumnya menanam paham cara merawat tanaman yang

dengan cara sembarangan atau semraut baik, setelah mengikuti pelatihan yang

setelah mengikuti pelatihan bisa diberikan oleh penyuluh pendamping

mempraktekkan cara menanam padi sehingga bisa mengetahui cara

yang baik (Jajar legowo dan mina perawatannya. Keterampilan yang

padi), sedangkan dalam pemberian didapat dalam pelatihan antara lain

pupuk dan insektisida dapat dilihat cara menanam padi yang baik, cara

dalam tabel dibawah ini. mengatasi hama, cara penggunaan pupuk yang tepat, memanfaatkan lahan kosong disekitar lahan yang ditanami padi dengan menanam rempah dan sayuran, menjajakan kue, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini melihat bahwa petani responden bisa memperoleh lebih banyak keuntungan dari hasil panennya karena sudah mengetahui cara-cara menanam dan perawatan yang baik lewat pelatihan yang diberikan. Rekomendasi atau anjuran

Tabel 7. Penggunaan Pupuk oleh Petani Responden Sebelum Menerima Dana PUAP

No

Jenis

Total Pemakaian

Rata-Rata (Kg)

Sumber : Diolah Dari Data Primer Tabel 8. Penggunaan Pupuk oleh Petani Responden Sesudah Menerima Dana PUAP

Pemakaian No

Jenis

Total Pemakaian

Pupuk

(Kg)

Rata-Rata (Kg)

Sumber : Diolah Dari Data Primer Tabel 9. Penggunaan Pestisida oleh Petani Responden Sebelum Menerima PUAP

Pemakaian No

Jenis

Total Pemakaian

Pestisida

(Botol)

Rata-Rata (Botol)

1 Desis

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Tabel 10. Penggunaan Pestisida oleh Petani Responden Sesudah Menerima PUAP

No

Jenis

Total Pemakaian

Rata-Rata (Botol)

1 Desis

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Penelitian ini menunjukkan bahwa sesudah sebesar 3,467btl, dapat dilihat anjuran yang diberikan oleh penyuluh

29 % . dalam pelatihan tidak seluruhnya

ada peningkatan sebesar

Gapoktan diberikan pelatihan dua dipraktekkan oleh petani responden,

oleh penyuluh dapat dilihat penggunaan pupuk pada

minggu

sekali

pendamping dengan tujuan agar dapat lahan padi di Desa Warukapas

lebih paham dan kreatif dalam sebelum menerima PUAP dan

mengelolah usahatani yang ada. mengikuti pelatihan tercatat rata-rata

1.3.3 Meningkatnya Aktivitas

pupuk ponska hanya 60 Kg, sedangkan

Usaha Agribisnis

NPK lebih sedikit lagi yakni 26,7 Kg Bantuan dana PUAP yang diberikan dan penggunaan pupuk yang paling dapat digunakan oleh petani responden banyak yaitu pupuk Urea 233 Kg. sebagai modal untuk mengembangkan Pemakaian pupuk sesudah bertambah

mereka, dengan adanya satu jenis pupuk yaitu, SP36 dengan penambahan modal petani responden pemakaian rata-rata 10 Kg, Urea masih dapat meningkatkan usaha agribisnis menjadi

yang ada karena modal yang cukup responden dengan nilai rata-rata 250 dapat membantu mengembangkan Kg, Ponska 126,6 Kg, dan NPK 30 usaha mereka dan usaha yang Kg. berkembang dapat meningkatkan Hal ini menunjukkan ada kenaikkan pendapatan petani responden. dalam penggunaan pupuk sebesar

agribisnis yang sedang 23%, sedangkan untuk pemakaian dijalankan oleh petani responden dessis yang sebelumnya 2,47btl dan

Usaha Usaha

Tabel 11 dibawah ini menunjukkan rempah, usahatani padi dan usaha

modal dan pendapatan sebelum dan agribisnis lainnya seperti industri

sesudah menerima dana PUAP. rumah tangga yang menjajakan kue. Peningkatan aktivitas usaha yang ada setelah mendapat dana PUAP antara lain berkembangnya usaha agribisnis rumah tangga yang dulunya hanya menjajakan

mendapatkan dana PUAP bisa mengembangkan usaha berjualan kue kering, yang dulunya hanya berjualan disatu tempat bisa berkembang menjadi dua lokasi tempat berbeda

Tabel 11. Rekapitulasi Total Pendapatan Sebelum Menerima Dana PUAP

Total (Rp)

Rata-rata (Rp) Total (Rp) Rata-rata (Rp)

Total Penerimaan

313.908.583 20.927.239 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Pendapatan Usahatani

penerimaan petani responden sesudah menunjukkan bahwa total penerimaan

Hasil penelitian

ini

mendapat bantuan dana PUAP naik petani responden sebelum menerima

sebesar 37% menjadi Rp. 22.800.000 PUAP

dan pendapatan meningkat sebesar 16.600.000 dan menerima pendapatan

36% yang sebelumnya Rp. 15.446.403 dari hasil usaha agribisnis sebesar Rp.

menjadi Rp. 20.927.239. Hal ini 15.446.403,

sedangkan

total

menunjukkan bahwa usaha agribisnis menunjukkan bahwa usaha agribisnis

cukup, usahatani bisa berkembang peningkatan

mengalami

dengan baik dan menghasilkan pendapatan sesudah menerima dana

dengan

melihat

kenaikan pendapatan yang signifikan. PUAP, karena dengan modal yang

Pendapatan Petani Penggunaan Sarana Input Produksi

1. Benih Hasil penelitian ini menunjukkan Benih merupakan bahan tanam yang

bahwa penggunaan pupuk pada lahan digunakan dalam pembibitan tanaman.

padi di Desa Warukapas Jenis dan kualitas benih sangat

sebelum menerima PUAP cukup berpengaruh pada hasil produksi panen

minim mengingat keterbatasan dana yang dihasilkan. Petani responden

para petani untuk membeli pupuk, penerima

tercatat rata-rata penggunaan pupuk menggunakan benih yang diperoleh

ponska hanya 60 Kg, sedangkan NPK dari hasil panen berikutnya. Petani

lebih sedikit lagi yakni 26,7 Kg dan tidak kesulitan dalam pengolahan

penggunaan pupuk yang paling banyak tanaman padi sebagai tanaman pokok,

yaitu pupuk Urea 233 Kg. cukup menyisakan sedikit dari hasil

Hasil penelitian untuk pemakaian panen sebagai bahan tanam pembibitan

pupuk sesudah mendapat dana PUAP selanjutnya. Kuantitas penggunaan

bertambah satu jenis pupuk yaitu, disesuikan dengan rencana petani

SP36 dengan pemakaian rata-rata 10 untuk musim tanam selanjutnya.

Kg, Urea masih menjadi pilihan utama

2. Pupuk petani responden dengan nilai rata-rata Kegiatan pemupukan dilakukan petani

250 Kg, Ponska 126,6 Kg, dan NPK untuk meningkatkan hasil usahatani

30 Kg.

lewat penambahan zat makanan bagi

3. Insektisida

tanaman yang dibudidayakan dan

petani responden memenuhi kebutuhan unsur hara yang

Seluruh

menggunakan cara kimiawi dalam tidak dapat dicukupi oleh tanah, agar

menangani masalah hama pada diperoleh hasil semaksimal mungkin.

tanaman, merk insektisida yang sama tanaman, merk insektisida yang sama

menjadi 3,467 botol. Dapat dilihat kebutuhan petani responden dalam

merupakan

suatu

dalam tabel 132 dibawah ini pemeliharaan tanaman dan mengatasi

rekapitulasi penggunaan sarana input masalah yang ditimbulkan oleh hama

produksi.

pengganggu atau serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani responden menggunakan satu jenis insektisida yaitu desis dan pemakain

insektisida

sebelum

menerima PUAP sebesar 2,47 botol. Sedangkan

dalam

pemakaian

Tabel 12. Rekapitulasi Penggunaan Sarana Input Produksi Sebelum Sesudah Jenis Penggunaan Total Rata-

Jenis Penggunaan Total Rata- No (Kg)

(Kg) Rata

Sumber : Diolah Dari Data Primer

4.3.4.1) Produksi dan Harga Jual Hasil Panen

Usahatani yang dilakukan oleh diusahakan oleh petani responden. sebagian besar penerima dana PUAP

Tabel 13 menyajikan tingkat produksi adalah padi. Tanaman padi merupakan

dan harga jual hasil panen sebelum dan tanaman pokok yang dari dulu telah

sesudah menerima PUAP.

Tabel 13. Tingkat Produksi dan Harga Jual Hasil Penen No

Jenis Satuan Tingkat Produksi Rata Harga Jual Tanaman

Rata (Rp/Kg) Sebelum

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Tabel 14 menunjukkan bahwa tingkat

kepada petani produksi pada rata-rata 1,25ha

maupun

pajak

responden, sedangkan yang dimaksud sebelum menerima dana PUAP sebesar

biaya variabel adalah biaya pengadaan 41.500 Kg atau 2.766,6 Kg dengan

benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, harga jual Rp.6000/Kg. Sedangkan

dan biaya transportasi pasca panen. jumlah produksi padi setelah dana

1. Biaya Tetap

PUAP diberikan mencapai 3.800 Kg. Biaya tetap yang dimaksud adalah Hasil penelitian ini menunjukkan

biaya penyusutan alat dan biaya bunga bahwa ada tingkatan produksi pada

pinjaman, yaitu komponen biaya yang usahatani petani responden setelah

secara tidak langsung dikeluarkan dana PUAP diberikan.

petani. Biaya penyusutan dapat

Biaya Produksi

dengan menggunakan Biaya produksi adalah semua biaya

dihitung

formulasi nilai beli alat dikalikan yang dikeluarkan petani responden

dengan jumlah alat sejenis, kemudian penerima PUAP untuk memproduksi

dibagi dengan umur ekonois alat, hasil panen selama satu kali proses

sedangkan biaya bunga pinjaman dapat produksi atau masa tanam yang

dengan menggunakan digolongkan dalam biaya tetap dan

dihitung

formulasi dana yang diterima kali biaya variabel. Biaya tetap yang

bunga pinjaman kali jangka waktu dikeluarkan oleh petani responden

pengembalian. Tabel 14 menunjukkan adalah biaya penyusutan alat. Hal itu

rincian biaya penyusutan alat petani disebabkan tidak ada biaya sewa lahan

responden sebelum dan sesudah responden sebelum dan sesudah

PUAP.

Tabel 14. Biaya Penyusutan Alat Petani Responden Sebelum dan Sesudah Menerima PUAP

No Nama Alat Jumlah (Rp)

Rata-Rata Sebelum

5.152,76 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Total

Hasil penelitian ini menunjukkan rata biaya penyusutan alat yang paling bahwa, biaya penyusutan alat paling

sedikit yaitu cangkul sebesar Rp. besar

2.152,76 dan sprayer yang paling besar responden sebelum menerima PUAP

dikeluarkan oleh

petani

dengan rata-rata sebesar Rp. 3.000, adalah cangkul, dengan rata-rata Rp.

selain biaya penyusutan alat, petani 3.615, biaya penyusutan parang rata-

responden juga mengeluarkan biaya rata sebesar Rp. 2.648 dan sprayer

bunga pinjaman, dapat dilihat pada penggunaan rata-rata sebesar Rp. 667.

tabel 15 dibawah ini. Rata-rata biaya penyusutan yang dikeluarkan petani responden sebelum menerima dana PUAP sebesar Rp. 6.930. Hasil penelitian sesudah menerima dana PUAP menunjukkan nilai rata-

Tabel 15. Biaya Bunga Pinjaman oleh Petani Responden No

Bunga (3%)

Jumlah (Rp)

Total

Rata-Rata

1 Bunga Pinjaman

362.400 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Total

Bunga pinjaman

dapat meminjam kembali disesuaikan dikembalikan oleh petani responden

yang

harus

dengan kebutuhan petani dan kas rata-rata sebesar Rp. 362.400 dalam

keuangan Gapoktan.

jangka waktu enam bulan, dengan nilai

2. Biaya Variabel

pinjaman yang bervariasi. Bunga Biaya variabel merupakan jenis biaya pinjaman dapat dihitung dengan cara,

yang dikeluarkan oleh petani jika bunga dari nilai pinjaman (3%)

kegiatan usahatani dijalankan. Biaya dikalikan dengan jangka waktu

variabel yang dikeluarkan petani pengembalian pinjaman (6 bulan),

responden mencakup pengadaan benih, sedangkan untuk menghitung persen

pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan dapat menggunakan rumus 3/100

biaya transpotasi pasca panen.Tabel 16 dikali dengan total bunga pinjaman.

menyajikan rekapitulasi biaya variabel Petani responden menyetor bunga

sebelum dan sesudah menerima dana pinjaman kepada pengurus Gapoktan

PUAP.

dan yang sudah melunasi pinjaman

Tabel 16. Rekapitulasi Biaya Variabel Sebelum dan Sesudah Menerima PUAP

Sebelum Sesudah

Rata-

No Jenis Pupuk

Total

Jenis Pupuk

Total Rata-Rata

Rata

1 Urea

Urea

2 Ponska

Ponska

3 NPK

NPK

4 SP36

Total

Total

Total Rata-Rata

Total Rata-Rata Usahatani

Total Rata-Rata Usahatani

2.100.000 140.000 Sumber : Diolah Dari Data Primer

1) Biaya Benih untuk menjaga kualitas dari hasil Benih merupakan bahan tanam yang

panen berikutnya.

digunakan dalam pembibitan tanaman.

2) Biaya Pupuk

Jenis dan kualitas benih sangat Hasil penelitian ini menunjukkan berpengaruh pada hasil produksi

bahwa biaya pengadaan pupuk paling usahatani yang dihasilkan. Petani

besar dikeluarkan oleh petani sebelum tidak mengeluarkan biaya khusus

menerima dana PUAP yaitu pupuk untuk pengadaan benih dikarenakan

jenis urea dengan rata-rata Rp. petani hanya menggunakan benih yang

420.000, pengadaan pupuk ponska diperoleh dari hasil panen sebelumnya

sebesar Rp. 120.000, dan pupuk jenis NPK yang paling sedikit yaitu sebesar

Rp. 66,7, sedangkan untuk biaya

tanah, perlindungan pupuk sesudah program PUAP, jenis

pengolahan

tanaman dan panen. Biaya tenaga kerja urea rata-rata Rp. 450.000, ponska Rp.

laki-laki berkisar Rp. 60.000 sampai 253.333, NPK Rp. 75.000, dan pupuk

Rp. 90.000 per hari sedangkan tenaga jenis SP36 Rp. 66.000.

kerja wanita dibayar sebesar Rp.

3) Biaya Insektisida

60.000 per hari.

Penggunaan insektisida bermaksud Tabel 16 menunjukkan biaya tenaga untuk meminimalisir gangguan pada

yang dikeluarkan petani tanaman yang berasal dari serangga

kerja

responden untuk pengolahan tanah yang jika berkembang biak akan

rata-rata sebesar Rp. 174.000, tahap berakibat pada hasil pertanian. Hasil

tanaman tidak penelitian menunjukkan hanya satu

perlindungan

menggunakan tenaga kerja karena jenis insektisida yang digunakan oleh

mayoritas petani responden lebih petani responden yaitu desis dengan

memilih untuk memelihara tanaman jumlah rata-rata Rp. 74.000.

sendiri tanpa Hasil penelitian ini menunjukkan

padi

mereka

membutuhkan tenaga kerja, sedangkan bahwa sesudah menerima dana PUAP

pada tahapan panen rata-rata biaya petani responden tetap menggunakan

tenaga kerja yang dikeluarkan petani jenis pestisida yang sama yaitu Desis.

sebesar Rp. 152.000. Tabel 14 menunjukkan bahwa

Biaya tenaga kerja untuk laki-laki peggunaan

sesudah mendapat PUAP berkisar Rp. mendapatkan

insektisida

sesudah

70.000 sampai Rp. 90.000, sedangkan Rp.104.000.

PUAP

sebesar

untuk perempuan berkisar Rp. 70.000.

4) Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan Tenaga kerja manusia biasa digunakan

petani responden sesudah mendapat pada tahap persiapan dan pengolahan

dana PUAP untuk pengolahan tanah lahan, penanaman, pemupukan, serta

berdasarkan rata-rata sebesar Rp. panen dan pasca panen. Dalam

164.667 dan untuk tahapan panen kegiatan usahatani petani responden

sebesar Rp. 252.000. Bertambahnya menggunakan tenaga kerja pada tahap

produksi hasil panen membuat para produksi hasil panen membuat para

responden sebelum dan sesudah mempekerjakan tenaga kerja pada

harus

menerima PUAP dari lahan ke rumah tahapan panen lebih banyak dari pada

atau pinggir jalan dengan cara sewa saat pengolahan tanah.

roda sapi atau motor dengan rata-rata

5) Biaya Transportasi Hasil Panen sebesar Rp. 21,7 sedangkan dari rumah Transportasi yang dimaksud adalah

atau pinggir jalan ke pasar sebesar Rp. biaya distribusi hasil panen dari lahan

tani ke pinggir jalan atau rumah, dan dari jalan raya menuju pasar.

4.3.4.2) Rekapitulasi Biaya

Transportasi yang digunakan untuk

Produksi

mengangkut hasil panen ke jalan Hasil penelitian ini menunjukkan biasanya menggunakan sewa angkutan

bahwa petani responden mengeluarkan roda atau motor, sedangkan untuk

beberapa biaya untuk menunjang mengangkut dari rumah ke pasar

kegiatan produksi, yaitu biaya tetap petani menggunakan jasa sewa mobil.

berupa biaya penyusutan alat dan Biaya transportasi biasanya dihitung

biaya bunga pinjaman, juga biaya setiap sekali jalan, untuk roda sapi

variabel berupa biaya pengadaan biaya sewa Rp. 75.000, sewa motor

pupuk dan pestisida, upah tenaga kerja Rp. 50.000, sehingga semakin banyak

dan biaya transportasi, sedangkan hasil panen semakin besar pula biaya

untuk pengadaan benih petani tidak transportasi yang akan dikeluarkan

mengeluarkan biaya karena bahan oleh petani, sedangkan untuk sewa

tanam yang digunakan berasal dari mobil harganya berkisar Rp. 200.000,

hasil penen sebelumnya. Tabel 17 sistemnya

sampai hasil panen dibawah ini menyajikan total biaya terangkut semua.

produksi petani responden sebelum Tabel

dan sesudah menerima dana PUAP. transportasi yang dikeluarkan petani

16 menunjukkan

biaya

Tabel 17. Rekapitulasi Biaya Produksi Petani Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Dana PUAP

Sesudah Uraian

Sebelum

Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Total (Rp)

Rata-Rata

Total (Rp) Rata-Rata

Penyusutan

5.361 Alat Bunga

362.400 Pinjaman Pengadaan

12.665.000 844.333 Pupuk Pengadaan

1.560.000 104.000 Pestisida Upah Tenaga

6.250.000 416.667 Kerja Biaya

140.000 Transportasi Total

28.091.417 1.872.761 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 28.091.417 dengan rata-rata biaya

pengambilan data kepada 21 petani

Penerimaan Usahatani

responden sebelum menerima PUAP Penerimaan usahatani dapat dihitung dengan total luas lahan 18,8 hektar

dengan rumus harga (Rp) dikalikan mengeluarkan biaya produksi sebesar

dengan total produksi. Tabel 18 Rp.17.303.958

menunjukkan rata-rata penerimaan Rp.1.153.597, sedangkan untuk jumlah

dengan

rata-rata

petani respoden sebelum dan sesudah biaya sesudah menerima PUAP

menerima dana PUAP.

Tabel 18. Total Penerimaan Petani Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Dana PUAP.

Jenis Tanaman

Total Penerimaan (Rp)

Rata – Rata (Rp)

22.800.000 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Total

Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil sesudah PUAP menjadi Rp. 342.000.000 pengambilan data kepada 15 petani

dengan nilai rata-rata Rp. 22.800.000. responden yang sebelum menerima dana

Pendapatan Usahtani

PUAP, dengan total luas lahan 18,8 Pendapatan usahatani adalah hasil hektar, penerimaan petani mencapai Rp.

pengurangan antara total penerimaan 249.000.000 pada satu kali masa panen,

dengan total biaya produksi yang atau setara dengan Rp. 16.600.000 pada

dikeluarkan petani mulai dari persiapan, 1,25 hektar.

panen hingga pasca panen. Tabel 19 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

menunjukkan pendapatan yang diterima total penerimaan petani responden

petani responden sebelum dan sesudah menerima dana PUAP.

Tabel 19 Pendapatan Usahatani Petani Responden Sebelum dan Sesudah Menerima Dana PUAP

Sebelum Sesudah Uraian

Total

Rata-Rata

Total Rata-Rata

Total Penerimaan 249.000.000 16.600.000 342.000.000 22.800.000 Total Biaya Produksi

28.091.417 1.872.761 Pendapatan Usahatani

231.696.042 15.446.403 313.908.583 20.927.239 Sumber : Diolah Dari Data Primer

Hasil penelitian ini menunjukkan pendapatan petani setelah menerima bahwa rata-rata pendapatan usahatani

sebesar Rp. padi sawah di Desa Warukapas sebesar

program

PUAP

20.927.239, artinya program PUAP Rp. 15.446.403 pada satu kali masa

yang sementara dijalankan oleh panen (3 bulan) untuk luas lahan 1,25

pemerintah terbukti membantu para hektar, sedangkan untuk pendapatan

petani penerima bantuan di Gapoktan petani responden sesudah menerima

Warukapas. PUAP mengalami kenaikkan, rata-rata

Esa

Toroan Desa

Analisis Uji-t

Paired t-test

Total Pendapatan

Total Pendapatan

Sebelum Mean

8,72086E+13 Observations

9,8847E+13

15 15 Pearson Correlation

Df

14 t Stat

4,834075973 P(T<=t) one-tail

0,000132528 t Critical one-tail

Keterangan : dan nilai variasi output sesudah

1. Mean adalah nilai rata-rata output menerima PUAP (9,8847E+13) pendapatan sebelum menerima

adalah jumlah PUAP (15446402,78) dan nilai

3. Observations

pengamatan sebelum dan sesudah rata-rata output sesudah menerima

menerima PUAP yang masing- PUAP (20927238,89)

masing berjumlah 15 pengamatan.

2. Variance adalah nilai variasi

Correlation adalah output

4. Pearson

hubungan antara pendapatan menerima PUAP (8,72086E+13)

pendapatan

sebelum

sebelum menerima PUAP dan sesudah menerima PUAP yang sebelum menerima PUAP dan sesudah menerima PUAP yang

masyarakat lain. Dengan berarti hubungan bersifat searah.

bagi

meningkatnya jumlah produksi hasil

5. Df adalah Degree of Freedom atau panen petani penerima PUAP dapat derajat kebebasan yang bernilai

menciptakan lapangan pekerjaan bagi

14. masyarakat sekitar atau masyarakat

6. t-Stat adalah nilai t hitung yaitu yang ada di Desa lain, disebabkan oleh sebesar 4,834075973

tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

7. P(T<=t) one-tail adalah p-value

usahatani petani yaitu sebesar 0,000132528

mengelolah

responden baik yang dibutuhkan untuk

8. t Critical one-tail adalah nilai t- pengelolaan tanaman maupun dalam tabel yaitu 1,761310115

tahap panen.

Dari hasil analisis statistik uji Hasil penelitian ini menunjukkan hipotesis

dalam tahapan panen petani responden disimpulkan :

membutuhkan tenaga kerja lebih t-hitung (4,834075973) > t-tabel

banyak karena hasil produksi yang (1,761310115) dengan (

meningkat membutuhkan bantuan maka Ho ditolak berarti terdapat

tenaga kerja yang lebih, dengan begitu perbedaan keuntungan (Rp) yang nyata

petani penerima PUAP secara tidak antara sebelum dan sesudah menerima

langsung sudah membuka lapangan PUAP, atau p-value (0,000132528) <

pekerjaan bagi masyrakat lain yang (

, berarti tolak Ho. Dapat tidak bekerja dengan jalan membantu disimpulkan bahwa pendapatan petani

mengelola hasil produksi petani responden sesudah menerima PUAP

responden. Tabel 20 menunjukkan lebih besar daripada pendapatan

perbandingan penggunaan tenaga kerja sebelum menerima PUAP.

sebelum dan sesudah program PUAP.

4.3.5. Manfaat (Benefit)

Bantuan PUAP yang diberikan oleh

bermanfaat bagi petani responden yang

Tabel 20. Rekapitulasi Tenaga Kerja Sebelum Dan Sesudah Program PUAP

Tahapan Usahatani Sebelum Sesudah Laki-laki Perempuan

Laki-laki

Perempuan

Pengolahan Tanah

Sumber : Diolah Dari Data Primer

Penggunaan tenaga kerja sesudah menerima PUAP meningkat sebesar 0,024% artinya hasil produksi petani responden meningkat sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan juga meningkat, dapat disimpulkan bahwa bantuan PUAP tidak hanya berguna bagi petani responden tapi juga berguna bagi masyarakat lain yang terlibat dalam tahapan tenaga kerja. Petani yang mendapatkan bantuan PUAP ini juga bisa mengembangkan usaha yang ada seperti menambah area penjualan hasil pertanian yang tadinya hanya berjualan dalam satu wilayah, dengan peningkatan jumlah produksi petani bisa berjulan diberbagai tempat.

Dampak (Impact)

Selain program PUAP pemerintah juga telah banyak mengadakan program- program lain di Desa Warukapas antara lain Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Sekolah Lapang Pengembangan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Program-program tersebut sangat membantu masyarakat miskin yang ada di Desa Warukapas, begitu juga dengan program PUAP. Masyarakat miskin yang ada di Desa Warukapas yang sudah mendapatkan program PUAP sudah tidak bisa mendapatkan bantuan lain lagi, karena akan disamaratakan dengan penduduk miskin lainnya. Data penduduk miskin yang ada di Desa Warukapas mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir ini, sebelum adanya program PUAP tahun 2010 penduduk miskin berjumlah 107, tahun 2011 turun menjadi 102, tahun 2012 turun lagi hingga 82 penduduk Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Sekolah Lapang Pengembangan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Program-program tersebut sangat membantu masyarakat miskin yang ada di Desa Warukapas, begitu juga dengan program PUAP. Masyarakat miskin yang ada di Desa Warukapas yang sudah mendapatkan program PUAP sudah tidak bisa mendapatkan bantuan lain lagi, karena akan disamaratakan dengan penduduk miskin lainnya. Data penduduk miskin yang ada di Desa Warukapas mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir ini, sebelum adanya program PUAP tahun 2010 penduduk miskin berjumlah 107, tahun 2011 turun menjadi 102, tahun 2012 turun lagi hingga 82 penduduk

pelatihan yang didapat agar turut berperan dalam penurunan

bisa mengembangkan dan tingkat kemiskinan yang ada di Desa

usahatani yang Warukapas, selain program-program

merawat

dengan baik. lainnya.

dimiliki

Perawatan yang baik juga bisa

BAB V. KESIMPULAN DAN

berpengaruh pada hasil

SARAN

produksi

pertanian, hasil

Kesimpulan

produksi yang meningkat dapat Dapat disimpulkan bahwa

memberikan penghasilan yang program PUAP yang diberikan oleh

lebih kepada petani responden. pemerintah di Desa Warukapas

Dapat dilihat pendapatan petani khususnya Gapoktan Esa Toroan telah

penerima PUAP naik secara berjalan dengan baik dengan melihat

signifikan yang sebelumnya

Rp.15.446.403, bantuan yang diberikan oleh

setelah menerima PUAP naik pemerintah bisa tersalurkan

dengan rata-rata sebesar Rp. dengan baik kepada anggota

20.927.239. kelompok tani, tepat pada

3. Manfaat (Benefit), program sasaran

PUAP ini bukan hanya membutuhkan.

bagi

yang

menguntungkan bagi petani

responden yang mendapat responden yang menerima

2. Hasil

(Outcome), petani

bantuan dana, tetapi juga PUAP bisa lebih terbantu

kepada masyarakat lain yang dengan

dengan kegiatan penyuluhan

kegiatan-kegiatan

terlibat

usahatani yang dikelolah oleh keterampilan lainnya yang

maupun

responden, artinya diberikan oleh setiap penyuluh

petani

petani yang mempekerjakan pendamping yang ada. Dengan

masyarakat lain untuk begitu petani responden bisa

membantu usahataninya secara membantu usahataninya secara

Utara angka membukakan

sudah

Minahasa

kemiskinan menurun dari tahun pekerjaan bagi mereka, dengan

lapangan

2010 sampai tahun 2012. begitu peningkatan usahatani

Saran

lewat bantuan dari program ini Bagi Pengurus Gapoktan Esa juga bisa mempekerjakan lebih

Toroan

1. Pengurus Gapoktan Esa Toroan dari Gapoktan sampai saat ini

banyak pengangguran. Kinerja

meningkatkan juga berfungsi dengan baik

perlu

pengawasan kepada setiap karena bisa menjadi wadah

kelompok yang untuk mengembangkan potensi

anggota

menerima dana program PUAP serta usahatani yang dimiliki

dalam masalah pengembalian oleh setiap anggota Gapoktan.

dana program yang diberikan.

4. Dampak (Impact), selain bagi Bagi Pemeritah petani

1. Pembinaan dan sosialisasi peningkatan pendapatan juga

penerima

PUAP

penyuluhan bagi terjadi pada masyarakat yang

seperti

masyarakat yang ada di Desa bekerja pada petani responden

Warukapas sangat penting yang naik sebesar 21%.

untuk membantu meningkatkan Penurunan tingkat kemiskinan

pengetahuan dan kesejahteraan di Desa Warukapas dapat

bagi masyarakat. menunjukkan bahwa program

Bagi Masyarakat PUAP juga turut berperan

1. Peran aktif dari masyarakat di dalam masalah kemiskinan.

Warukapas sangat Angka kemiskinan khususnya

Desa

agar bisa yang ada di Desa Warukapas

diperlukan

mendukung program-program menurun dalam tiga tahun

yang nantinya berguna untuk terakhir dari tahun 2010 sampai

masyarakat itu sendiri. tahun 2012, begitu juga pada umumnya

di

Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program

SPSS. Universitas Diponegoro. Akbar. 2011. Strategi Keberlanjutan

Semarang.

Program Pengembangan Usaha Agribisnis

Handoko, Hani. 2010. Manajemen

Perdesaan (PUAP) (Kasus

Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. Kabupaten Karawang). Tesis.

Institut Kasim. 2004. Petunjuk Menghitung Pertanian Bogor. Bogor.

Keuntungan Dan Pendapatan.

Anggriani, Triane. 2012. Analisis Fakultas Pertanian UNLAM.

Dampak Pelaksanaan Program

Agribisnis Perdesaan (PUAP). Kementerian Pertanian. 2011. Tesis.

Fakultas

Ekonomi

Pedoman Umum Program

Program Magister Perencanaan

Pengembangan Usaha

dan Kebijakan

Publik

Agribisnis Perdesaan (PUAP).

Universitas Indonesia, Jakarta.

Jakarta.

Apriyantono, Anton. PUAP. 2008.

Marsoit, P.S, Riyanti, 2010. Faktor- http://database.deptan.go.id/puap

Available

from:

faktor Penyebab Terjadinya

/tampil.php?page=pedum.

Kemiskinan Pada Masyarakat

(Diakses Sabtu,14 Desember Pedesaan. Makalah Seminar1. 2013, pukul 8:53)

Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sam BPS Katalog. 2013. Minahasa Utara

Ratulangi, Manado. Dalam Angka Infigures. Badan Pusat Statistik.

Pasaribu. 2011. Penentuan Desa

Calon Lokasi PUAP 2011 dan

Fatma,Pastaliza,2012.

Evaluasi

Evaluasi

Program Pengembangan Usaha Pengembangan Usaha

Agribisnis. Available from :

Agribisnis Perdesaan. Pusat

http://pasca.unand.ac.id/id/wp-

Sosial Ekonomi dan Kebijakan

content/uploads/2011/09/EVAL Pertanian. Badan Penelitian dan UASI-PROGRAM-

Pengembangan Pertanian. PENGEMBANGAN-USAHA-

Kementerian Pertanian. Bogor. AGRIBISNIS.pdf. (Diakses Sabtu,12 Desember

Ridwan. 2011. Rumus dan Data 2013,pukul 9:11)

dalam Analisis Statistika. Alfabeta. Bandung.

Fendy. Ahmad. 2010. Klasifikasi Dan Jenis-jenis Kemiskinan.

Robiani. 2011. Upaya Pengentasan Firdaus.

Kemiskinan. Jakarta Agribisnis. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Kusmayadi. 2012. Manajemen PUAP. Available Kusmayadi. 2012. Manajemen PUAP. Available

Satria. 2008. Konsep Dan Definisi Kemiskinan. Available from : http://id.shvoong.com/social- sciences/sociology/2177548- konsep-dan-definisi- kemiskinan/. (Diakses Minggu,

15 Desember 2013,pukul 8:53)

Syamrilaode, 2011. Faktor-Faktor

Penyebab

Kemiskinan. Available from : http://id.shvoong.com/writing- and- speaking/presenting/2132987- faktor-faktor-penyebab- kemiskinan- di/#ixzz26YvO5O5d. (Diakses Jumat,20 Desember 2013,pukul 10:58)

Tayibnapis, Farida. 2008. Evaluasi

Program Dan Isntrumen Evaluasi

Untuk Program

Pendidikan Dan Penelitian. PT Rineka Cipta, Jakarta.