MAKALAH ETIKA PROFESI DISUSUN OLEH

MATA KULIAH

ETIKA PROFESI
DISUSUN OLEH :
SAPRIL, A.Md.Kom

Jurusan Sistem Informasi
STMIK Manado
2014

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kasih dan pertolonganNya-lah, penulis dapat menyelesaikan Makalah Etika
Profesi ini dengan baik. Dimana makalah ini penulis sajikan dalam bentuk buku
yang sederhana. Adapun judul dari penulisan makalah yang penulis ambil adalah
sebagai berikut “KODE ETIK PROFESI PADA TEKNISI KOMPUTER”.
Dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu mata
kuliah Etika Profesi di semester 7 (tujuh) di STMIK Manado. Penulis masih
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penulisan

makalah Etika Profesi ini tidak akan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih
banyak pada semua pihak. Terutama kepada keluarga tercinta yang sudah banyak
membantu dalam menyelesaikan makalah ini dan banyak memberi dorongan dan
masukan-masukan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah Etika Profesi ini masih jauh
sekali dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga penulisan makalah Etika Profesi ini dapat berguna bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Suli, 10 Desember 2014

Penulis

2

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul..............................................................................................


i

Kata Pengantar ............................................................................................

ii

Daftar Isi .....................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

1

1.1. Latar Belakang .........................................................................

1

1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................


3

1.3. Ruang Lingkup .........................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

3

2.1. Pengertian Teknisi Komputer...................................................

6

2.2. Syarat dan Dasar Menjadi Teknisi Komputer ..........................

6

2.3. Undang-Undang Hak Cipta Software Komputer .....................


7

2.4. Tugas Teknisi Komputer ..........................................................

16

2.5. Menjadi Teknisi Komputer Yang Terampil .............................

17

BAB III PENUTUP ...................................................................................

19

3.1. Kesimpulan ..............................................................................

19

3.2. Saran-saran ...............................................................................


19

DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang implementasi TI (Teknologi Informasi) mulai
meningkat, dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih
kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan
yang bergerak di bidang TI, tetapi juga non TI.
Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus
meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru dibidang TI juga bermunculan. Semakin
cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan
bagi lembaga pendidikan untuk melakukan perubahan secara cepat.
Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk
tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga
kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman

terhadap penggunaan software tertentu yang di implementasikan dalam perusahaan
tersebut.
Dalam menjalankan profesi teknisi komputer tentunya dibutuhkan aturan-aturan
yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada kelompok profesi bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat
atau disebut juga dengan kode etik profesi.
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk membahas kode etik Teknisi
Komputer dalam penginstalan, sehingga memberikan pemahaan terhadap etika profesi
Teknisi Komputer terhadap software yang digunakan.

4

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan kode etik Teknisi Komputer ini adalah:
1. Untuk mengetahui kode etik dari teknisi komputer dan sanksi apabila
melanggar kode etik tersebut.
2. Menjelaskan tugas dan syarat dari teknisi computer.
3. Menjelaskan bahwa penggunaan software bajakan merupakan salah satu
kejahatan komputer.
Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai

mata kuliah Etika Profesi pada STMIK Manado.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah
tentang tugas dari teknisi komputer, syarat-syarat menjadi teknisi komputer
dan sanksi yang yang akan diterima apabila melanggar kode etik tersebut
khususnya untuk penginstalan software bajakan.

5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknisi Komputer
Seorang teknisi komputer adalah orang yang memperbaiki dan
memelihara komputer dan server. Tanggung jawab para teknisi yaitu dapat
mengembangkan juga membangun atau mengkonfigurasi hardware baru,
menginstal dan memperbarui paket perangkat lunak, juga menciptakan dan
memelihara jaringan komputer.
Teknisi komputer bekerja di berbagai bidang, yang meliputi baik
publik dan sektor swasta. Karena kebaruan relatif profesi, lembaga
menawarkan


sertifikat

dan

program

gelar

yang

dirancang

untuk

mempersiapkan teknisi baru, tapi komputer sering dilakukan oleh yang
berpengalaman dan bersertifikat teknisi yang memiliki sedikit pelatihan
formal di lapangan.
2.2. Syarat Dan Dasar Menjadi Teknisi Komputer
Adapun syarat dan dasar menjadi teknisi komputer adalah sebagai berikut:

DASAR MENJADI TEKNISI COMPUTER
1. Mengenal macam dan jenis berbagai perangkat dalam komputer
2. Penanganan masalah / trobleshooting
3. Mengupdate /mengembangkan pengetahuan
4. Sedikit tahu bahasa inggris

6

SYARAT MENJADI TEKNISI / SYARAT YANG HARUS DIKUASAI
1. Belajar dari pengalaman dan pelatihan
2. Kemauan untuk menambah / mengupdate pengetahuan
3. Disiplin berkemampuan berkomunikasi
4. Berpikir logis dan kreatif
5. Sikap rendah hati
6. Cara kerja yang terperinci
7. Komitmen menyelesaikan masalah
8. Dapat menentukan prioritas / tukar pengalaman
9. Minat akan teknologi
2.3. Undang-Undang Hak Cipta Software Komputer
Menurut Undang-undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002, definisi dari

kedua kata tersebut adalah sebagai berikut : “Pencipta adalah seorang atau
beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan
suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.” “Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang
menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan
sastra”.
Undang-undang hak cipta pertama kali di Indonesia, yaitu UU No. 6
Tahun 1982, yang kemudian disempurnakan menjadi UU No. 7 Tahun
1987, dan kemudian disempurnakan lagi menjadi UU No. 12 Tahun 1997.
Pada tahun 2002, Pemerintah kembali mengeluarkan Undang – Undang Hak

7

Cipta, yaitu UU No. 19 Tahun 2002, dengan penambahan Hak Cipta tentang
perangkat lunak. Pasal yang mengatur hak cipta atas perangkat lunak
tersebut adalah pasal 15 e yang berbunyi sebagai berikut : “Perbanyakan
suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau
alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga
ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya.”tidak melanggar

undang-undang.
Pasal 72 ayat 1 UU Hak Cipta berbunyi, “Barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak memperbanyak hak cipta tanpa izin pencipta /
pemegang hak cipta dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan / atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)”
.
Pasal 72 ayat 2 UU Hak Cipta berbunyi, “Barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak mengedarkan / menjual / memperdagangkan barang
secara umum atau produk hasil pelanggaran hak cipta dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.
5.000.000,00 (lima juta rupiah)” .
Pasal 72 ayat 3 UU Hak Cipta berbunyi, “Barangsiapa dengan
sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan
komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00

8

(lima ratus juta rupiah)” . Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita
untuk menggunakan program komputer secara tidak sah.
Hak cipta untuk program komputer biasanya hanya berlaku untuk
jangka waktu 50 tahun. Setelah masa waktu itu berakhir, biasanya ciptaan
menjadi milik umum. Biasanya, pemilik hak cipta kembali memperbaharui
hak cipta dari produknya dengan melakukan revisi dan mendaftarkan
kembali ke lembaga Hak Cipta.
Dengan diberlakukannya Undang-undang hak cipta tersebut, berarti
masyarakat Indonesia yang merupakan bagian dari konsumen perangkat
lunak tertentu, dengan sendirinya terikat secara hukum untuk mematuhi
Undang-undang tersebut. Segala bentuk pelanggaran terhadap undangundang yang melindungi program-program tersebut akan dikenakan sanksi
pidana atau denda.
Mengingat masih mahalnya dana yang dikeluarkan untuk membeli
sebuah lisensi produk software MS Windows dan propriety lainnya, maka
banyak orang yang memilih untuk membeli produk bajakan yang harganya
jauh lebih murah dibandingkan produk software asli dengan fungsi yang
sama namun produk bajakan tidak tahan lama. Banyak di antara kita yang
masih bertahan untuk menggunakan software bajakan, baik sistem operasi
maupun aplikasi sampai dengan utility.
Para penegak hukum berusaha memberantas software-software
bajakan yang kini telah menjamur di masyarakat Indonesia. Menyusul
diberlakukannya Undang-Undang No 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta,

9

razia terhadap software bajakan pun marak dilakukan akhir-akhir ini. Razia
software bajakan biasa dilakukan di pusat penjualan materi bajakan tersebut.
Saat ini, Polisi semakin gencar memeriksa perusahaan-perusahaan yang
menggunakan software bajakan untuk keperluan komersial. Selain
perusahaan, yang menjadi target untuk dilakukan razia adalah warnet yang
menggunakan software bajakan.
Mungkin kita sering mendengar pernyataan-pernyataan :
a. Kalau tidak membajak, tidak bisa pintar
b. Kalau tidak pernah ada bajakan, IT Indonesia tidak akan seperti
sekarang.
Pernyataan-pernyataan itu terbalik. Kita bisa pintar tanpa membajak.
Sekarang telah ramai diperbincangkan tentang open source seperti Linux
dan software-software lainnya yang dapat dijadikan alternatif software tanpa
harus menggunakan barang bajakan.
Ada 2 pilihan solusi yang dapat diambil untuk menghindari kegiatan
menggunakan software bajakan. Solusi pertama, menggunakan software
windows yang asli dan berlisensi dengan biaya yang sangat mahal. Yang
kedua, kalau tidak mau keluar banyak uang, gunakan open source software,
seperti Linux dan open source software lainya sebagai alternatif pengganti
windows. Teringat katanya Gur Pur di newsdotcom..gitu aja kok
repot..heheh:).
Ada satu faktor yang mungkin membuat orang sulit belajar Linux dan
open source software lainnya, yaitu kebiasaan. Sejak kecil biasanya kita

10

sudah mengenal windows dan terasa sulit melepaskan diri dari Microsoft.
Kembali kepada diri kita masing-masing, apakah kita mau untuk
mempelajarinya atau tidak.
Berbicara mengenai aplikasi linux dan open source software lainnya
memang tidak kalah canggih. Fungsionalitas dari Free/Open Source
Software (FOSS) memang ada yang kurang, sama, dan bahkan untuk
beberapa aplikasi tertentu justru jauh lebih handal daripada yang tidak
“open source”.
Intinya, Open Source Software memberikan fleksibilitas dengan biaya
yang rendah dan sangat mendukung peningkatan produktivitas di
perusahaan – perusahaan, dan usaha lainnya. Open source software, seperti
Linux, dapat dijadikan solusi hemat tanpa mengganggu aktivitas bisnis.
Menurut World Intelectual Property Organization (WIPO), “For the
purpose of the law: computer program means a set of instruction capable,
when incorporated in a machine-readable medium, of causing machine
having information-processing capabilities to indicate, perform or archieve
a particular function, task or result”.
Menurut pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta, program komputer adalah sekumpulan instruksi yang
diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang
apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer
akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi

11

khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam
merancang instruksi-instruksi tersebut.
Program komputer sebagai hasil pemikiran intelektual dari pembuat
program adalah diakui sebagai suatu Karya Cipta, yaitu karya dari
perwujudan cipta, rasa dan karsanya. Hal inilah yan dilindungi oleh hukum.
Obyek perlindungan sebuah program komputer adalah serangkaian kode
yang mengisi instruksi. Instruksi-instruksi dan bahasa yang tertulis ini
dirancang untuk mengatur microprocessor agar dapat melakukan tugastugas sederhana yang dikehendaki secara tahap demi tahap serta untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan. Dan di dalam instruksi inilah terlihat
ekspresi dari si pembuat program atau pencipta.
Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002,
Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Yang dimaksud dengan hak eksklusif di
sini

adalah

bahwa

tidak

seorangpun

yang

diperbolehkan

untuk

mengumumkan, memperbanyak atau menyewakan ciptaannya tanpa izin
dari penciptanya. Sedangkan pencipta yang dimaksud dalam pasal ini
adalah :
1. Seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,

12

imajinasi, kecepatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan ke
dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
2. Orang yang merancang suatu ciptaan, tetapi diwujudkan oleh orang lain
dibawah pimpinan atau pengawasan orang yang merancang ciptaan
tersebut.
3. Orang yang membuat suatu karya cipta dalam hubungan kerja atau
berdasarkan pesanan : Badan Hukum sebagaimana dalam pasal 6-9
Undang-undang Hak Cipta.
Di dalam pengertian Hak Cipta terdapat dua unsur yang penting
sebagai hak-hak yang dimiliki si pencipta, yaitu :
1. Hak ekonomis (economic rights). Hak ekonomis adalah hak yang
dimiliki oleh seorang pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas
ciptaannya. Undang-undang Hak Cipta Indonesia memberi hak
ekonomis kepada pencipta, antara lain; hak untuk memperbanyak, hak
untuk adaptasi, hak untuk distribusi, hak untuk pertunjukan, hak untuk
display.
2. Hak moral (moral rights). Hak moral adalah hak khusus serta kekal
yang dimiliki si pencipta atas hasil ciptaannya, dan hak itu tidak
dipisahkan dari penciptanya. Hak moral ini adalah hak pencipta atau ahli
warisnya, untuk menuntut kepada Pemegang Hak Cipta supaya nama
Pencipta tetap dicantumkan pada Ciptaannya, Memberi persetujuan
dalam perubahan hak Ciptaannya, Memberi persetujuan terhadap
perubahan atau nama samaran pencipta, Menuntut seseorang yang tanpa

13

persetujuannya meniadakan nama Pencipta yang tercantum pada
ciptaannya.
Hak cipta memberikan jangka waktu perlindungan terhadap hasil
karya atau ciptaan pencipta tersebut selama hidup pencipta dan akan terus
berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia.
Dalam hal ciptaan dimiliki oleh 2 orang atau lebih, maka hak cipta berlaku
selama hidup pencipta yang terlama hidupnya dan berlangsung hingga 50
(lima puluh) tahun sesudah pencipta yang terlama hidupnya tersebut
meninggal dunia. Kecuali untuk program komputer, sinematografi,
fotografi, database dan hasil pengalihwujudan berlaku 50 tahun sejak
pertama kali diumumkan.
Indonesia saat ini telah meratifikasi konvensi internasional di bidang
Hak Cipta, yaitu : Berne Convention tanggal 7 Mei 1997 dengan Keppres
No. 18/1997 dan dinotifikasikan ke WIPO pada tanggal 5 September 1997.
Berne Convention tersebut mulai berlaku efektif di Indonesia tanggal 5
September 1997. Dengan berlakunyaa Berne Convention berarti sebagai
konsekuensinya Indonesia harus melindungi ciptaan dari seluruh anggota
Berne Convention.
Tiga tahap esensial dalam hal perlindungan terhadap perangkat lunak,
yaitu :
1. Perlindungan terhadap algoritma pemrograman.
2. Perlindungan Paten atau Hak Cipta terhadap Program Komputer.
3. Perlindungan terhadap kode obyek program (object code).

14

15

Sehubungan dengan hal itu, WIPO juga telah mengidentifikasikan
bahwa bahan-bahan yang termasuk dalam software komputer adalah :
1. Materi-materi pendukung (flowchart, deskripsi tertulis program).
2. Dokumentasi tentang bagaimana menggunakan program (user’s guide).
3. Untaian perintah (listing program) itu sendiri.
4. Tampilan look and field dari program tersebut.
Perlindungan terhadap program komputer yang berada di bawah
hukum hak cipta sejalan dengan diratifikasinya TRIPs-WTO dan
implementasinya dalam UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, misalnya
terkait dengan program komputer seperti Linux yang saat ini tidak lagi
hanya merupakan sebuah operating system tetapi sudah merupakan sumber
kekuatan penuh bagi para pengguna komputer. Dengan menggunakan life
CD cooperative linux (CoLinux) pengguna dapat menggunakan sebuah
distro Linux di atas operating sistem lain seperti Windows bagaikan sebuah
proses yang diproteksi oleh Windows itu sendiri. Edisi CoLinux versi 0.6.0
yang dipublikasikan oleh penciptanya pada bulan Maret 2004, distro-distro
yang dapat bekerja dengan CoLinux adalah Fedora, Gentoo dan Debian
dapat di-download secara bebas dan cuma-cuma di www.colinux.org.
Saat ini disamping terdapat software-software open source yang dapat
dimiliki secara gratis, kini berkembang pula software bebas yang dikenal
dengan freeware yang disediakan oleh beberapa kategori software secara
gratis yang kualitasnya setara dengan software sejenis. Dan saat ini tersedia
pula berbagai freeware yang dapat diperoleh secara gratis.

16

2.4. Tugas Teknisi Komputer
Adapun tugas dari seorang teknisi komputer adalah sebagai berikut :
1. Tugas teknisi komputer perbaikan adalah memeriksa komputer,
laptop, monitor, dan printer untuk menentukan apa masalahnya. Mereka
mencari bagian yang rusak, komponen terbakar atau hal lain. Begitu
mereka yang telah mendiagnosis masalah, mereka dapat memperbaiki
unit atau mengganti bagian yang rusak dengan yang baru.
2.

Tugas teknisi komputer jaringan telah memperoleh pelatihan dalam
jaringan, konfigurasi sistem instalasi dan pemecahan masalah. Mereka
biasanya menyelesaikan sebuah komunitas atau program karir perguruan
tinggi di jaringan komputer. Seorang teknisi komputer jaringan
bertanggung jawab atas set awal dan pemeliharaan jaringan komputer.
Ini mencakup baik perangkat keras dan komponen perangkat lunak.
Selama sehari, mereka memantau aktivitas jaringan, menginstal patch
perangkat lunak, mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda dan mengelola server printer.

3. Tugas teknisi komputer infrastruktur difokuskan pada desain dan
implementasi jaringan komputer besar. Mereka memiliki gelar
universitas di ilmu komputer atau jaringan komputer. Bagian dari
tanggung jawab mereka adalah untuk menentukan lokasi yang benar
untuk peralatan komputer. Lokasi ini harus memberikan kemampuan
untuk mengelola isu-isu panas dan daya yang terkait dengan jaringan
komputer.

17

4.

Tugas teknisi komputer server khusus dalam instalasi, scoping dan
manajemen besar server farms. Lokasi ini memiliki sejumlah besar
server berjalan secara bersamaan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Seorang teknisi server yang biasanya memiliki gelar universitas dan
disertifikasi dalam teknologi server. Mereka bertanggung jawab untuk
memutuskan apa jenis peralatan yang dibutuhkan, instalasi, konfigurasi,
dan mengimplementasikan layanan tersebut.

2.5.

Menjadi Teknisi Komputer yang Terampil
Kalau hanya ingin menjadi teknisi komputer yang terampil untuk diri
sendiri dan lingkungan cukup belajar secara otodidak atau membaca artikelartikel komputer.
Saat ini dapat dikatakan kebutuhan primer telah bertambah yaitu
kebutuhan akan hiburan dan edukasi, selain kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Aspek hiburan dan pendidikan telah tercakup dalam media komputer
masa kini, maka sudah sepantasnya kita mengerti segala hal yang
berhubungan dengan komputer seperti halnya pengetahuan tentang
makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Untuk menjadi teknisi komputer yang terampil dan handal tidaklah
harus menempuh pendidikan formal. Belajar secara otodidak lewat
membaca buku, membaca artikel-artikel komputer yang ada di koran,
majalah atau dapat lewat internet yang banyak membahas persoalan
komputer. Bahkan melalui internet, kita bisa belajar online menjadi teknisi

18

komputer layaknya mengikuti sebuah kursus keterampilan komputer.
Silahkan lihat di situs belajar jaringan komputer.
Banyak keuntungan yang diperoleh jika kita menjadi teknisi komputer
yang terampil, selain untuk diri kita sendiri bilamana mendapat masalah
seperti yang di atas, juga kita bisa membantu rekan atau orang lain. Bahkan
keterampilan ini dapat dijadikan sumber penghasilan utama. Silahkan Anda
cari informasi, berapa jumlah komputer pribadi (PC) maupun Notebook
yang ada di sekitar tempat tinggal Anda? Dan berapa orang yang
mempunyai keterampilan sebagai teknisi komputer?
Cobalah Anda pergi ke salah satu tempat service komputer, berapa
lama sebuah komputer menunggu selesai diperbaiki? Berapa banyak
komputer yang antri menunggu giliran diperbaiki? Ini pekerjaan teknisi
komputer, bukan operator, programmer maupun analis sistem, meski
mereka paham komputer. Untuk masalah hardware (perangkat keras) bagi
teknisi komputer yang terampil sudah merupakan ”sahabat” sehari-hari.
Bagi kita yang menganggap komputer sudah menjadi bagian dari
kebutuhan, sudah selayaknya lebih jauh mengenal bagian-bagian hardware
komputer yang merupakan bagian rangkaian utama kerja sebuah komputer.
Silahkan mencari cara terbaik untuk belajar menjadi teknisi komputer yang
terampil.

19

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teknisi komputer harus melaksanakan kode etik yang ada. Tidak
boleh menginstal software bajakan untuk pelanggan, karena melanggar
hukum kode etik.
3.2. Saran-saran
Silahkan membeli perangkat lunak yang asli. Karena jika mengunakan
perangkat lunak bajakan semua pihak yang bersangkutan baik teknisi,
penjual dan pelanggan akan dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku.

20

DAFTAR PUSTAKA

forum.vivanews.com › VIVAforum › Teknologi dan Edukasi › Iptek
etikaprofesi5.wordpress.com/kode-etik-profesi-teknisi-komputer/
rhenidiane.wordpress.com/about/6-uu-hak-cipta-software/
www.scribd.com/doc/29696780/Dasar-Menjadi-Teknisi-Computer
spotkamu.blogspot.com/syarat-menjadi-seorang-teknisi-komputer

21