MAKALAH IDENTITAS NASIONAL DISUSUN OLEH

MAKALAH IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH :
1. AGUS CIPTO (02011181320181)
2. DESY RATNA SARI (0201181320176)
3. YENI RIANA (0201181320154)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ANGKATAN 2013/2014

1

KATA PENGANTAR
Berteori tentang Negara tidak akan ada habisnya, karena hal ini berarti mengikuti
segala perkembangan kehidupan Negara pada umumnya yang akan tetap berlangsung
sepanjang masa. Oleh karna itu setiap pengetikan akan selalu bersifat saling melengkapi dan
tidak akan mungkin dapat tuntas, mengingat Negara sebagai suatu lembaga masyarakat akan
selalu berkembang.
Pada prinsipnya makalah yang dibuat ini membahas tentang Identits Nasional
dikarenakan sekarang ini sudah banyak mahasiswa yang belum mengetahui/memahami apa

yang dimaksud dengan Identitas Nasional dan juga bahan dalam buku ini dimaksudkan
sebagai bahan untuk belajar dan oleh sebab itu tiap-tiap bab merupakan suatu kesatuan.
Pengetahuan yang terkandung dalam buku ini bersifat teoristis agar masyarakat dan
pembaca dapat mengerti dan memahami Identitas Nasional bangsanya sendiri yakni Bangsa
Indonesia. Makalah ini bermaksud menghimpun keseluruhan teori dalam materi Identitas
Nasional yang tentunya masih terbatas dalam daya jangkau yang dapat di temukan dan
diketahui oleh penulis.
Setelah pembaca menikmati sajian dalam buku ini menemukan hal yang kurang
sempurna dan kurang berkenan di hati dengan berlapang dada penulis menerima segala tegur
dan sapa yang tentunya sangat di harapkan bersifat membangun.
Dan akhir kata, semoga makalah ini membawa manfaat yang positif bagi seluruh
pembaca terutama semua mahasiswa.

SUKSES UNTUK KITA YANG MAU BEKERJA KERAS DAN BERUSAHA.

Indralaya, September 2013

Tim Penulis

2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................4
B. Tujuan ..........................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................4
D. Metode Penelitian ........................................................................................4
E. Manfaat ........................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional .............................................................................5
B. Parameter Identitas Nasional ..............................................................................7
C. Indikator Identitas Nasional ................................................................................7
D. Hakekat Bangsa ..................................................................................................7
E. Sifat dan Hakekat Bangsa ...................................................................................8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................13
B. Saran ..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

BAB I
3

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Pada saat sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari identitas

bangsanya sendiri. Oleh sebab itu penulis membuat makalah ini agar masyarakat dan
pembaca dapat mengerti dan memahami identitas bangsanya sendiri yaitu bangsa Indonesia.
B.

TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dengan pembuatan makalah ini yaitu untuk memberikan

pemahaman mengenai identitas nasional bangsanya sendiri.
C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Identitas Nasional ?
2. Bagaimana Identitas Nasional di Indonesia dan ruang lingkupnya ?
3. Apa saja bentuk Identitas Nasional Indonesia ?
D.

METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode

pustaka yaitu menggunakan media pustaka dan media elektronik dalam penyusunan makalah
ini.
E.

MANFAAT
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan mengenai identitas nasional. Dan juga,

makalah ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN
4


1.

Pengertian Identitas Nasional

Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri
yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri
kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan,
cita-cita, dan tujuan. Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat
yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya
adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan
suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.
Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Istilah “ Identitas Nasional “ secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka setiap bangsa di dunia akan memiliki identitas

nasional tersendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa/kepribadian bangsa.
Kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari
kepribadian individu-indvidu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut.
 Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional :
 Faktor objektif yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demokratis
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demigrafis, ekonomis, sosial dan kultural banga Indonesia.
 Faktor subjektif yang meliputi:
-

Primodial : merupakan kepercayaan terhadap apa yang telah diyakini sejak
pertama yang meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan
suku bangsa, daerah asal, bahasa, da adat istiadat.
5

-


Sakral : faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk
masyarakat yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.

-

Tokoh : kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa dan
negara.

-

Bhineka Tunggal Ika : prinsip Bhineka Tunggal Ika pad dasarnya adalah
kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan, yaitu kesediaan
warga bangsa untuk setia pada negara dan pemerintahnya, tanpa
menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agama.

-

Sejarah : prinsip yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti samasama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas
tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota

masyarakat itu.

-

Kelembagaan : lembaga-lembaga ini seperti borikrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, partai politik, dan lain-lain.

 Identitas Cultural Unity atau Identitas Kesukubangsaan
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat askriptif
(sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah, primer, dan etnik. Setiap anggota cultural
unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya.
 Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan
Merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya, bersifat buatan, sekunder,
etis dan nasional. Seperti bahasa nasional.
Bebebrapa bentuk identitas nasional Indonesia adalah :
a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara
b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
c. Bendera merah putih sebagai bendera negara
d. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
e. Lambang negara yaitu benda Pancasila.

f. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
g. Konstitusi negara yaitu UUD 1945
h. Bentuk negara kesatuan Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
i. Konsepsi wawasan nusantara.
j. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaanNasional.
6

2.

Parameter Identitas Nasional

Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan
sesuatu itu menjadi khas. Jadi Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang
digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
3. Indikator identitas nasional
1.

Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti : adat-istiadat, tata

kelakuan dan kebiasaan.

2.

Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara seperti : bendera, bahasa, dan

lagu kebangsaan.
3.

Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu : bangunan, peralatan

manusia, dan teknologi.
4.

Tujuan yang dicapai suatu bangsa yaitu : budaya unggul, dan prestasi di bidang tertentu.

4.

Hakekat Bangsa
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya

masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut :

1. Satu kesatuan bahasa ;
2. Satu kesatuan daerah ;
3. Satu kesatuan ekonomi ;
4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi ;
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
1. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis
Adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat.
2. Bangsa dalam arti politis
Adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada
kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi
mereka diikat oleh kekuasaan politik, yaitu negara.
7

3. Cultural Unity dan Political Unity
Cultural Unity adalah bangsa dalam pengertian antroplogis/sosiologis yang terjadi
karena suatu masyarakat itu merupakan satu persekutuan hidup berdiri sendiri yang
merasa satu kesatuan dalam hal ras, religi, bahasa, dan adat istiadat.
Political Unity merupakan anggota yang berdiam di satu daerah yang disebut wilayah
yang sama, yang merupakan satu pemerintahan serta tunduk pada kekuasaan tertinggi.
Bersatunya mereka dalam political unity, bukan lagi atas dasar unsur-unsur etnik
sebagaimana cultural unity, tetapi berdasar pada unsur etik.
4. Proses pembentukan Bangsa-Negara
a) Model Ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk
kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Contoh, bangsa Yahudi
berupaya mendirikan negara Israel untuk satu bangsa Yahudi.
b) Model Mutakhir yaitu berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan
suku bangsa dan ras.Contohnya adalah kemunculan negara Amerika Serikat tahun
1776.
5.

Sifat dan Hakekat Negara
Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat

menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi
setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.
Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung
pada landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang
bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu:
a. Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga
negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
b. Sifat monopoli
Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai
sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut.
c. Sifat mencakup semua
8

Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga
negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara.
Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara
keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam warga negaranya.
d. Sifat menentukan
Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas
Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan
dapat pula menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali
orang asing) menjadi anggota politik Negara.
Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan
ideologi Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan
pancasila, yakni:
1.

Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu

kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama).
2.

Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia.

3.

Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang

berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia sehingga
terwujud satu kesatuan.
4.

Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat

5.

Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil
Hakikat Negara merupakan salah satu dari bentuk perwujudan dari sifat-sifat Negara

yang telah dijelaskan di atas.
Namun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara mempunyai dua pengertian.
Pertama, negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati rakyatnya. Kedua, negara adalah kelompok sosial yang meduduki
wilayah atau daerah tertentu yang di organisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, yang mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Pengertian negara dari pendapat para ahli :
a.

George Jellinek : Negara adalah prganisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

b.

Soenarko : negara adalah organisasi kekuasaan masyarakat yang
mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya
sebagai souvereign.
9

 Unsur-unsur negara
1. Unsur konstitutif
a) Rakyat, yaitu orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilyah
suatu negara dan tunduk pada kekuasaan negara tersebut.
b) Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi
tempat tinggal bagi rakyat negara.
c) Pemerintahan yang berdaulat, yaitu adanya penyelenggara negara yang
memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
2. Unsur deklaratif yaitu pengakuan dari negara lain.
 Teori terjadinya negara
a. Proses terjadinya negara secara teoretis, yaitu :
1) Teori hukum alam, terjadinya negara adalah sesuatu yang alamiah
yaitu mulai dari lahir berkembang dan mencapai puncaknya, layu, dan
akhirnya mati.
2) Teori kehutanan menyatakan bahwa negara adalah kehendak Tuhan.
3) Teori perjanjian, negara terjadi sebagai hasil perjanjian antarmanusia.
b. Proses terjadinya negara secara modern
1. Penaklukkan
2. Peleburan
3. Pemecahan
4. Pemisahan diri
5. Perjuangan atau revolusi
6. Penyerahan/pemberian
7. Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.
 Fungsi negara
 John Locke
1. Fungsi Legislatif : membuat peraturan
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan peraturan
10

3. Fungsi Yudikatif : mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang
dan damai
 Montesquieu
1. Fungsi Legislatif : membuat Undang-Undang
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang
3. Fungsi Yudikatif : mengawasi agar semua peraturan ditaati
Ada beberapa teori tentang hakekat Negara, diantaranya:
a. Teori Sosiologis
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kebutuhan antar
individu tersebut membentuk suatu masyarakat. Di dalam ruang lingkup masyarakat terdapat
banyak kepentingan individu yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak jarang pula
saling bertentangan.
Maka manusia harus dapat beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan kepentingankepentingannya agar dapat hidup dengan rukun.
b. Teori Yuridis
1. Patriarchaal
Teori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang yang bijaksana
dan kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga.
2. Patriamonial
Raja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap orang yang
berada di wilayah tersebut haru tunduk terhadap raja tersebut.
3. Perjanjian
Raja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi hak-hak
masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka masyarakat dapat meminta
pertanggungjawaban raja.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas nasional adalah suatu kelompok masyarakat yang memiliki cirri dan
melahirkan tindakan secara kolektif yang di beri sebutan nasional.
Unsur Pembentuk Identitas Nasional:
1.

Unsur sejarah

2.

Kebudayaan
12

3.

Budaya unggul

4.

Suku bangsa

5.

Agama dan bahasa

Parameter identitas nasional artinya suatu ukuran yang dapat di gunakan untuk menyatakan
sesuatu itu menjadi khas.
Identitas nasional antara lain:
1.

Pola prilaku

2.

Lambang yang menjadi cirri bangsa

3.

Alat kelengkapan yang di gunakan untuk mencapai tujuan

4.

Tujuan yang ingin di capai dalam suatu bangsa
B. Saran
Oleh sebab itu kta sebagai generasi penerus bangsa harus menyadari dam menjaga

identitas dan jati diri bangsa kita sendiri. Menjaga identitas bangsa bisa kita mulai dari dalam
diri kita sendiri yaitu dengan memelihara Unsur sejarah, Kebudayaan, dan suku Negara kita
sendiri tanpa adanya rasa perbedaan antar masyarakat dan membenamkan dalam diri sendiri
yaitu semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang menjadi dasar persatuan Negara kita sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan KeKewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi
pertama,Informasi dari internet.

13