A. Muslimin, Lc., M.H.I - Usul Fiqh 1
USHUL FIQH 1 USHUL FIQH 1
- ليلدلا
- ةدعاقلا
- حجارلا
- عرفلا
- بحصتسملا
(rajih)
: yang terkuat
: yang terkuat
عرفلا
(far’un)
(far’un)
: cabang
بحصتسملا
: cabang
(mustashab)
(mustashab)
: memberlakukan
: memberlakukan
hukum asal selama tidak ada dalil yang
hukum asal selama tidak ada dalil yang
merubah
(rajih)
حجارلا
: dasar atau fondasi
) dari segi bahasa :
TA’RIF
TA’RIF
(
(
لصأأ
لصأأ
) dari segi bahasa :
ليلدلا
: dasar atau fondasi
(dalil)
(dalil)
: landasan hukum
: landasan hukum
ةدعاقلا
(kaidah)
(kaidah)
merubah
Defnisi Fiqh Defnisi Fiqh
هقفلا
هقفلا
:
:
مهفلا
مهفلا
ةيليصفتلا اهتلدأ نم ةبستكملا ةيلمعلا ةيعرشلا ماكحلاب ملعلا
ةيليصفتلا اهتلدأ نم ةبستكملا ةيلمعلا ةيعرشلا ماكحلاب ملعلا
“
“
Mengetahui hukum-hukum syara’ yang
Mengetahui hukum-hukum syara’ yang
bersifat ‘amaliyah yang diperoleh melalui
bersifat ‘amaliyah yang diperoleh melalui dalil-dalilnya yang terperinci”. dalil-dalilnya yang terperinci”.
Ta’rif Ilmu Usul al-Fiqh Ta’rif Ilmu Usul al-Fiqh
اهب لصوتي يتلا دعاوقلاب ملعلا
اهب لصوتي يتلا دعاوقلاب ملعلا
ةيعرشلا ماكحلا ططابنتسا ىلإ ةيعرشلا ماكحلا ططابنتسا ىلإ ةيليصفتلا ةلدلا نم ةيلمعلا ةيليصفتلا ةلدلا نم ةيلمعلا “
“ Ilmu tentang kaedah-kaedah yang
Ilmu tentang kaedah-kaedah yang digunakan untuk mengistinbatkan hukum- mengistinbatkan digunakan untuk hukum- hukum syara’ yang amali (praktikal) dari hukum syara’ yang amali (praktikal) dari dalil-dalil yang tafsiliy (terperinci)”. dalil-dalil yang tafsiliy (terperinci)”.
Ilmu Ilmu
Usul al-Fiqh… Usul al-Fiqh…
Ilmu yg dikaji Ilmu yg dikaji
- – Kaedah-kaedah umum (
Kaedah-kaedah umum ( kulliy kulliy
) utk mengeluarkan hukum- ) utk mengeluarkan hukum- hukum dari dalil-dalil yg khusus ( hukum dari dalil-dalil yg khusus ( tafsili) tafsili)
(Qur’an & Hadits) (Qur’an & Hadits)
Maksud hukum-hukum Maksud hukum-hukum
- – Hukum
- – Hukum-hukum akidah – tidak termasuk
- – Dari kaidah ini banyak
- – ةاكزلا اوتآو ةةصلا اوميقأ
- – ل ةرمعلاو جحلا اومتأو
- – جحلاب سانلا ىف نِذأو
Hukum-hukum akidah – tidak termasuk
Cth. kaidah usul fiqh Cth. kaidah usul fiqh
بوجولأأل رمأأ لأك بوجولأأل رمأأ لأك
Dari kaidah ini banyak
afrad
afrad
yg datang dari yg datang dari shari’ shari’ةاكزلا اوتآو ةةصلا اوميقأ
ل ةرمعلاو جحلا اومتأو
جحلاب سانلا ىف نِذأو
Hukum amali amali
termasuk perbuatan hati
termasuk perbuatan hati
objek Ilmu Ushul Fiqh objek Ilmu Ushul Fiqh
Dalil-dalil syara’ yang umum Dalil-dalil syara’ yang umum
Dalil yg Disepakati – Qur’an, Hadits, Ijma’, Qiyas Dalil yg Disepakati – Qur’an, Hadits, Ijma’, Qiyas
Dalil yg Tidak disepakati – Istihsan, istislah, istishab dll Dalil yg Tidak disepakati – Istihsan, istislah, istishab dll
Hukum-hukum syara’ yang umum Hukum-hukum syara’ yang umum
Hukum Taklifiy Hukum Taklifiy
Hukum Wad’iy Hukum Wad’iy
Ijtihad , syarat dan kriteria mujtahid Ijtihad , syarat dan kriteria mujtahid ’ ’
al-Ta arud dan al-Tarjih al-Ta arud dan al-Tarjih
al-Dilalat atau al-Dalalat al-Dilalat atau al-Dalalat
Cara tentukan madlul & hukum dari Qur’an & Sunnah Cara tentukan madlul & hukum dari Qur’an & Sunnah Mengetahui keunggulan dan kelemahan mujtahid
Fiqh
Faedah dan Fungsi Ushul Faedah dan Fungsi Ushul
Fiqh
- Aplikasi kaidah umum utk suatu hukum
Aplikasi kaidah umum utk suatu hukum
- Alat, sarana dan metode
Alat, sarana dan metode
- Mengetahui dasar pembinaan hukum syara’ serta
Mengetahui dasar pembinaan hukum syara’ serta maqasid maqasid
(tujuan) syara’ (tujuan) syara’
- Mampu mengistinbatkan hukum dengan tepat
Mampu mengistinbatkan hukum dengan tepat
- Mengetahui hukum yg telah diistimbat, membuat
Mengetahui hukum yg telah diistimbat, membuat perbandingan, dan mentarjih perbandingan, dan mentarjih
- Memelihara agama
Memelihara agama
- Mengetahui keunggulan dan kelemahan mujtahid
Sejarah Perkembangan Sejarah Perkembangan
Ushul al-Fiqh Ushul al-Fiqh
Zaman Rasulullah Saw
Zaman Rasulullah Saw
- – Baginda Rasul adalah rujukan utama
- – Dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits
- – Belum ada Ushul Fiqh dalam disiplin ilmu
- – Kasus Shalat Ashar di Bani Quraidhah
- – Kasus Tawanan Perang
- – Kasus Tayamum Ibnu Mas’ud dan Umar Ibn
- – Mereka musyawarah dgn Rasul
Baginda Rasul adalah rujukan utama
Dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits
Belum ada Ushul Fiqh dalam disiplin ilmu
Kasus Shalat Ashar di Bani Quraidhah
Kasus Tawanan Perang
Kasus Tayamum Ibnu Mas’ud dan Umar Ibn Khatab
Khatab
Lanjutan… Lanjutan…
Zaman Sahabat
Zaman Sahabat
Mereka musyawarah dgn Rasul
- – Setiap isu dibicarakan sesama mereka
- – Kasus tanah Sawad di Iraq (Ghanimah)
- –
Kasus tidak memberi zakat muallaf
- – Kasus tidak memotong tangan pencuri
- Mengqiyaskan peminum Khamr dengan
Setiap isu dibicarakan sesama mereka Umar Ibn Khatab
Umar Ibn Khatab
Kasus tanah Sawad di Iraq (Ghanimah)
Kasus tidak memberi zakat muallaf
Kasus tidak memotong tangan pencuri Ali KW
Ali KW
Mengqiyaskan peminum Khamr dengan Qadzaf
Qadzaf Iraq disebut dengan fiqh ahli ra’yi
Lanjutan… Lanjutan…
Zaman Tabi’in
Zaman Tabi’in
- – Walaupun sudah meluas, upaya ulama tinggi
- – Mulai berlaku perubahan
- – Lahir dua kelompok ahli fiqh
- – Madinah
- – Iraq
- – Madinah disebut fiqh ahli Hadits
- – Iraq disebut dengan fiqh ahli ra’yi
Walaupun sudah meluas, upaya ulama tinggi
Mulai berlaku perubahan
Lahir dua kelompok ahli fiqh
Madinah : Sa’id bin Musayyab
: Sa’id bin Musayyab
Iraq : An-Nakhai dan Al-Laits
: An-Nakhai dan Al-Laits
Madinah disebut fiqh ahli Hadits
Zaman Itba’ al-Tabi’in (Imam Mujtahid)
Next… Next…
Zaman Itba’ al-Tabi’in (Imam Mujtahid)
- –
Banyak masalah baru dgn adat & budaya
Banyak masalah baru dgn adat & budaya
- – Wilayah Islam makin luas
Wilayah Islam makin luas
- – Murid-murid Imam Madzhab mengklaim guru
Murid-murid Imam Madzhab mengklaim guru mereka penyusun pertama ushul fiqh mereka penyusun pertama ushul fiqh
- – Lahir usul fiqh
Lahir usul fiqh
- – dipelopori Imam Syafi’I
- – dipelopori Imam Syafi’I
- – Kitabnya
Kitabnya al-Risalah al-Risalah
Next… Next…
Pasca Imam Syafi’i
Pasca Imam Syafi’i
- Tahap Awal (3 H) >Al-Risalah sebagai ruj>Al-Risalah sebagai ruj
- Aktifitas pensyarahan Ushul Fiqh
>Aktifitas pensyarahan Ushul - Muncul dua aliran; Kalam dan Fuqoha >Muncul dua aliran; Kalam dan Fuqoha
- Tahap Pertengahan (4 H)
- Pintu Ijtihad di t>Pintu Ijtihad di t>
- Mensyarah; memperjelas illat hukum>Mensyarah; memperjelas illat h>Menta>Menta
- Corak Filsafat >Corak Filsafat
- Penulisan Ushul Fiqh Terpesat >Penulisan Ushul Fiqh Terpesat
- Kristalisasi aliran Ushul >Kristalisasi aliran Ushul
- Al-Muwafaqat : Al-Syatibi (Abad 8 H)
- Al-Muwafaqat : Al-Syatibi (Abad 8 H)>
- Ushulul Fiqh : Khudary Bek (1927 M)
- Ushulul Fiqh : Khudary Bek (1927 M)
- - Tahshilul Wushul ila Ilmi Al-Ushul : Al-
- - Tahshilul Wushul ila Ilmi Al-Ushul : Al-
- - Irsyadul Fuhul ila Tahqiq al-Haqqi min
- - Irsyadul Fuhul ila Tahqiq al-Haqqi min
- Aliran Kalam
- membangun teori tanpa terpengaruh masalah furu’
- Ijtihad menggunakan ra’yu / akal dan LOGIKA
- Falsafah dan mantiq
- MENGEDEPANKAN KAJIAN BAHASA
- kitab-kitab yang dijadikan rujukan :
- membangun teori TIDAK Berdasarkan masalah furu’
- Ijtihad dengan menggunakan hadisT
- PRAKTIS
- Memperkuat madzhab mereka
- kitab-kitab :
- – tanqih al-Ushul
- – at-Tahrir
- – Jam’u al-jawami
- – Mussalam al-tsubut
- – Berdasarkan prinsip, mengambil
- –
Kemaslahatan yang menjadi asasnya tidak
- – Yang diakui oleh
- – Yang dibatalkan oleh
- – Yang tidak ada ketentuan
- Maslahat harus hakikat bukan du>Maslahat harus hakikat bukan du>Maslahat harus menyeluruh dan >Maslahat harus menyeluruh dan
- Maslahat harus sesuai dengan tujuan >Maslahat harus sesuai dengan tujuan
- Maslahat itu harus benar tidak >Maslahat itu harus benar tidak
- Qashar, berburu, buka bagi musafir
- Qashar, berburu, buka bagi musafir >Bersuci, menutup aurat, akhlaq dan adab
- Bersuci, menutup aurat, akhlaq dan adab
Tahap Awal (3 H)
Itsbat al-Qiyas : Isa Ibnu Hibban
Itsbat al-Qiyas : Isa Ibnu Hibban
An-Nakht : Ibrahim An-Nazzam
An-Nakht : Ibrahim An-Nazzam
Kitab Ushul : Daud al-Dzahiry
Kitab Ushul : Daud al-Dzahiry
Lanjut… Lanjut…
Tahap Pertengahan (4 H)
Kitab Fushul fil Ushul : Al-Jishash
Kitab Fushul fil Ushul : Al-Jishash
Kitab Ushul al-Kharkhy : Abu Hasan
Kitab Ushul al-Kharkhy : Abu Hasan
Ubaidillah
Ubaidillah
Next… Next…
Tahap Penyempurnaan (5-6 H)
Tahap Penyempurnaan (5-6 H)
Al-Mu’tamad fi Ushul Fiqh : Abu Al-Husain Al-Bashri Al-Mu’tamad fi Ushul Fiqh : Abu Al-Husain Al-Bashri
Al-Burhan fi Ushul Fiqh : Al-Juwaini Imam Haramain Al-Burhan fi Ushul Fiqh : Al-Juwaini Imam Haramain
Al-Mustasfa fi Ilm Al-Ushul : Abu Hamid Al-Ghazali Al-Mustasfa fi Ilm Al-Ushul : Abu Hamid Al-Ghazali
Ulama Mutaakhirin memperdalam ilmu
Ulama Mutaakhirin memperdalam ilmu
Ushul Fiqh dengan lintas madzhab
Ushul Fiqh dengan lintas madzhab
Lanjut… Lanjut…
Masa Modern dan Kontemporer
Masa Modern dan Kontemporer
Mahlawy (1920 M) Mahlawy (1920 M)
Ilmi al-Ushul : Al-Syaukani (1250 M)
Ilmi al-Ushul : Al-Syaukani (1250 M)
Al-Mustashfa f ilmI ushUl = Al-Gazali
= Imam Haramain al-Juwaini Al-Mustashfa f ilmI ushUl
Al-Burhan f ushul fqh = Imam Haramain al-Juwaini
= Abu Husain M. ibn Ali al-Bashri Al-Burhan f ushul fqh
Al-Mu’tamad = Abu Husain M. ibn Ali al-Bashri
= Imam Syaf’I Al-Mu’tamad
kitab-kitab yang dijadikan rujukan : Ar-Risalah
Ar-Risalah = Imam Syaf’I
Falsafah dan mantiq
Ijtihad menggunakan ra’yu / akal dan LOGIKA
membangun teori tanpa terpengaruh masalah furu’
( Aliran Syaf’iyah dan Jumhur Mutakallimin)
Aliran Kalam ( Aliran Syaf’iyah dan Jumhur Mutakallimin)
Aliran-aliran Ushul Fiqh Aliran-aliran Ushul Fiqh
= Al-Gazali
Aliran Ke 2 Aliran Ke 2
Aliran Fuqaha Aliran Fuqaha
(ulama mazhab Hanaf) (ulama mazhab Hanaf)
membangun teori TIDAK Berdasarkan masalah furu’
Ijtihad dengan menggunakan hadisT
PRAKTIS
Memperkuat madzhab mereka
kitab-kitab : Al-Ushul
Al-Ushul = Abu Bakar Al-Jashasu
= Abu Bakar Al-Jashasu Kasyaf al-Asrar
Kasyaf al-Asrar = Imam Al-Bazdawi
= Imam Al-Bazdawi
Aliran Ke 3
Aliran Ke 3
Aliran Mutaakhirin Aliran Mutaakhirin
(penggabungan dua aliran) (penggabungan dua aliran)
Kitab Ushul Fiqh yang menggabungkan antara teori Kitab Ushul Fiqh yang menggabungkan antara teori
Mutakallimin dengan teori Fuqoha Mutakallimin dengan teori Fuqoha
tanqih al-Ushul = Shadr al-Syari’ah = Shadr al-Syari’ah
at-Tahrir = Kamal al-din al-Humam al Hanaf
= Kamal al-din al-Humam al Hanaf
Jam’u al-jawami = Subkhi al Syaf’I
= Subkhi al Syaf’I
Mussalam al-tsubut = Muhibullah bin Abd al-Syakur
= Muhibullah bin Abd al-Syakur
Dalil-dalil Syara’
Dalil-dalil Syara’
Ta’rif dalil : Ta’rif dalil :
هيف حيحصلا رظنلاب لدتسي ام هيف حيحصلا رظنلاب لدتسي ام ىلع يلمع يعرش مكح ىلع ىلع يلمع يعرش مكح ىلع نظلا وأ عطقلا ليبس نظلا وأ عطقلا ليبس Maksudnya : “Sesuatu yang diperoleh dengan
Maksudnya : “Sesuatu yang diperoleh dengan benar dari hukum syara’ amali dengan dilakukan benar dari hukum syara’ amali dengan dilakukan
’ ’ kajian yang sah terhadapnya baik secara qath y kajian yang sah terhadapnya baik secara qath y maupun dz anniy” maupun dz anniy”
Dalil-dalil Yang Disepakati
Dalil-dalil Yang Disepakati Al-Qur’an al-Karim Al-Qur’an al-Karim
دمحم ىلع لزنملا يبرعلا ظفللا دمحم ىلع لزنملا يبرعلا ظفللا ملسو هيلع هللا ىلص ملسو هيلع هللا ىلص
ارتاوتم لوقنملا هنم ةروسب زاجعلل
ارتاوتم لوقنملا هنم ةروسب زاجعلل
Lafaz yang berbahasa Arab, diturunkan Lafaz yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Muhammad Saw melalui Jibril, kepada Muhammad Saw melalui Jibril, sebagai mukjizat, diriwayatkan secara sebagai mukjizat, diriwayatkan secara
mutawatir, membacanya ibadah, diawali dg
mutawatir, membacanya ibadah, diawali dg
fatihah dan diakhiri dg al-nass fatihah dan diakhiri dg al-nassNama-nama Al-Qur’an Nama-nama Al-Qur’an
Al-Huda
: Dalil
Al-Burhan
Al-Burhan
: Penjelas
: Penjelas
At-Tibyan
At-Tibyan
: Petunjuk
: Petunjuk
Al-Huda
: Peringatan
Al-Kitab
: Peringatan
Al-Dzikr
Al-Dzikr
: Pembeda
: Pembeda
Al-Furqon
Al-Furqon
: Tulisan atau Buku
: Tulisan atau Buku
Al-Kitab
: Dalil Ciri-ciri al-Qur’an Ciri-ciri al-Qur’an
Lafaz dan makna dari Allah
Kandungannya tidak ada pengurangan atau
Membaca setiap kata mendapat pahala
Mengandung mukjizat
Mengandung mukjizat
penambahan
penambahan
Kandungannya tidak ada pengurangan atau
secara mutawatir
Lafaz dan makna dari Allah
secara mutawatir
iriwayatkan
iriwayatkan
D
D
Menggunakan lafadz dan gaya bahasa Arab
Menggunakan lafadz dan gaya bahasa Arab
Membaca setiap kata mendapat pahala
KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
Al-Qur’an memilki mu’jizat pada 5 Al-Qur’an memilki mu’jizat pada 5 bidang : bidang :
1. Pada lafadz dan susunan kalimat
1. Pada lafadz dan susunan kalimat
2. Pada keterangannya
2. Pada keterangannya
3. Pemberitaan tentang Ghaib
3. Pemberitaan tentang Ghaib
4. Pada ilmu pengetahuan
4. Pada ilmu pengetahuan
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
1. Sumber pokok dan utama
1. Sumber pokok dan utama
2. Penuntun dalam merumuskan hukum
2. Penuntun dalam merumuskan hukum
3. Petunjuk
3. Petunjuk
4. Mu’jizat
4. Mu’jizat
Pokok Ajaran Al-Qur’an
Pokok Ajaran Al-Qur’an
1. Akidah
1. Akidah
2. Ibadah dan Muamalah
2. Ibadah dan Muamalah
3. Hukum
3. Hukum
4. Akhlak
4. Akhlak
5. Kisah-kisah umat terdahulu
5. Kisah-kisah umat terdahulu
6. Isyarat pengembangan Iptek
6. Isyarat pengembangan Iptek
Keistimewaan Dan
Keistimewaan Dan
Keutamaan Al-Qur’an
1. Pedoman dan petunjuk hidup
1. Pedoman dan petunjuk hidup
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk
Keutamaan Al-Qur’an
merangsang perkembangan berbagai ilmu
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal
5. Manusia sama di hadapan Tuhan
5. Manusia sama di hadapan Tuhan
6. Melepas kehinaan dan menanamkan tauhid
6. Melepas kehinaan dan menanamkan tauhid
merangsang perkembangan berbagai ilmu
Perintah dan larangan
Perintah dan larangan
Al Quran
Al Quran 1.Suruhan, yang berarti keharusan untuk mengerjakan atau meninggalkan. mengerjakan atau meninggalkan.
2.
Janji baik dan buruk, pahala dan dosa serta pujian dan celaan. serta pujian dan celaan.
3.
Ibarat, contohnya Anisa istri yang ditalak harus menjalankan masa iddah. harus menjalankan masa iddah.
Hal-hal tentang al-Qur’an
Hal-hal tentang al-Qur’an
30 juz, 114 surat, 6666 ayat 30 juz, 114 surat, 6666 ayat
Makiyah 86 surat Makiyah 86 surat
Madaniyah 28 surat Madaniyah 28 surat
Pertama turun al-’Alaq 1-5 Pertama turun al-’Alaq 1-5
Terakhir turun al-Maidah 3 Terakhir turun al-Maidah 3
Turunnya al-Qur’an 22 Th 2 Bln 22 Hr (23 Thn) Turunnya al-Qur’an 22 Th 2 Bln 22 Hr (23 Thn)
Makiyah Makiyah
: diawali dg yaa ayyuha al nass
: diawali dg yaa ayyuha al nass
ayatnya pendek-pendek ayatnya pendek-pendekMadaniyah Madaniyah
: diawali dg ya ayyuha alladzina amanu : diawali dg ya ayyuha alladzina amanu dan ayatnya panjang-panjang dan ayatnya panjang-panjang
Al-Sunnah Al-Sunnah
Bahasa :
Bahasa :
Qorib Qorib
(dekat) (dekat)
Jadid Jadid
(baru) (baru)
Khabar Khabar
(Berita) (Berita)
Cara yang dibiasakan Cara yang dibiasakan
Cara yang terpuji Cara yang terpuji al-Sunnah
al-Sunnah
Ta’rif
Ta’rif
هيلع هللا ىلص يبنلا نع ردص ام هيلع هللا ىلص يبنلا نع ردص ام لعف وأ لوق نم نآرقلا ريغ ملسو لعف وأ لوق نم نآرقلا ريغ ملسو ريرقت وأ ريرقت وأ “
Sesuatu yang muncul dari Rasulullah s.a.w.
“ Sesuatu yang muncul dari Rasulullah s.a.w.
al-Qur’an bukan baik dalam bentuk
bukan al-Qur’an baik dalam bentuk
perkataan, perbuatan atau taqrir
perkataan, perbuatan atau taqrir
“ (ketetapan) “
(ketetapan)
Ciri-ciri al-Sunnah
Ciri-ciri al-Sunnah
Datang dari Rasulullah Saw tetapi bukan
Datang dari Rasulullah Saw tetapi bukan
al-Qur’an al-Qur’an Tidak bermukjizat
Tidak bermukjizat
Berlaku dalam bentuk perkataan,
Berlaku dalam bentuk perkataan,
perbuatan, atau
perbuatan, atau taqrir taqrir
dari Rasulullah Saw
dari Rasulullah Saw
Berlaku setelah Rasulullah diutus sebagai
Berlaku setelah Rasulullah diutus sebagai
Rasul
Rasul
Pembagian al-Sunnah Pembagian al-Sunnah
al-Sunnah al-qawliyyah al-Sunnah al-qawliyyah
al-Sunnah al-fi al-Sunnah al-fi ’ ’
liyyah
liyyah
al-Sunnah al-taqririyyah al-Sunnah al-taqririyyah
al-Sunnah al-Wahmiyah al-Sunnah al-Wahmiyah
Pembagian Hadits dari
Pembagian Hadits dari
Segi Periwayatan
Segi Periwayatan
Mutawatir : Mutawatir :
“Diriwayatkan dari Nabi Saw pada “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada masa sahabat, tabi’in dan itba’ tabi’in oleh masa sahabat, tabi’in dan itba’ tabi’in oleh orang banyak dan tidak dusta”. orang banyak dan tidak dusta”.
Masyhur : Masyhur :
“Diriwayatkan dari Nabi Saw pada “Diriwayatkan dari Nabi Saw pada masa sahabat tidak mutawatir dan masa masa sahabat tidak mutawatir dan masa tabi’in dan itba’ tabi’in secara mutawatir”. tabi’in dan itba’ tabi’in secara mutawatir”.
Ahad : Ahad :
“Diriwayatkan dari Nabi Saw tidak “Diriwayatkan dari Nabi Saw tidak secara mutawatir dalam tiga masa. secara mutawatir dalam tiga masa.
Kehujahan Kehujahan al-Sunnah al-Sunnah
Al-Qur’an
Al-Qur’an
Al-Sunnah
Al-Sunnah
Ijma’
Ijma’
Logika/Qiyas
Logika/Qiyas Kedudukan al-Sunnah Kedudukan al-Sunnah
Sebagai Dalil Hukum Sebagai Dalil Hukum
Tempat kedua setelah al-Qur’an
Tempat kedua setelah al-Qur’an
Fungsi al-Sunnah Terhadap Fungsi al-Sunnah Terhadap al-Qur’an al-Qur’an
Penjelas al-Qur’an Penjelas al-Qur’an
Membuat syari’at yang belum ada di al-Qur’an
Membuat syari’at yang belum ada di al-Qur’an Menguatkan hukum-hukum Menguatkan hukum-hukum al-Qur’an, al-Qur’an, mendetailkan hukum yang mendetailkan hukum yang ijmal ijmal
(ringkas) (ringkas)
Menghadkan ( Menghadkan ( taqyid taqyid
) hukum-hukum yang ) hukum-hukum yang mutlaq mutlaq
Mengkhususkan (khas) hukum umum (‘ Mengkhususkan (khas) hukum umum (‘ am am
) )
Menjawab segala permasalahan dalam Menjawab segala permasalahan dalam al-Qur’an al-Qur’an
Menasakh beberapa hukum dalam al-Qur’an Menasakh beberapa hukum dalam al-Qur’an
Menentukan hukum yang tidak disebut al-Qur’an Menentukan hukum yang tidak disebut al-Qur’an
Ijma’
Ijma’
Ta’rif Ta’rif
Bahasa Bahasa
: Kesepakatan, Sependapat tentang : Kesepakatan, Sependapat tentang sesuatu, Berkumpul. sesuatu, Berkumpul.
Istilah Istilah
: :
دمحم ةمأ نم نيدهتجملا قافتا دمحم ةمأ نم نيدهتجملا قافتا مكح ىلع ملسو هيلع هللا ىلص مكح ىلع ملسو هيلع هللا ىلص لوسرلا رصع ريغ رصع يف يعرش لوسرلا رصع ريغ رصع يف يعرش
Maksudnya: Kesepakatan para mujtahid dari Maksudnya: Kesepakatan para mujtahid dari kalangan umat Muhammad s.a.w. terhadap kalangan umat Muhammad s.a.w. terhadap hukum syara’ pada zaman selain zaman Rasul hukum syara’ pada zaman selain zaman Rasul Saw.
Saw. Ciri-ciri Ijma’ Ciri-ciri Ijma’
Kesepakatan semua ulama yang layak
Kesepakatan semua ulama yang layak
untuk berijtihad (Mujtahid)
untuk berijtihad (Mujtahid)
Kesepakatan berlaku di kalangan umat
Kesepakatan berlaku di kalangan umat Muhammad S.a.w. Muhammad S.a.w.
Kesepakatan berlaku terhadap hukum
Kesepakatan berlaku terhadap hukum
syara’ (Hukum Islam)
syara’ (Hukum Islam)
Kesepakatan berlaku setelah wafatnya
Kesepakatan berlaku setelah wafatnya Rasulullah S.a.w. Rasulullah S.a.w.
Syarat-syarat Ijma’ Syarat-syarat Ijma’
Semua sepakat
f) Tidak menarik kembali persetujuan
f)
Secara sharih sharih atau atau i’tibariyy i’tibariyy
e) Secara
e)
Ada lebih dari seorang mujtahid
d) Ada lebih dari seorang mujtahid
d)
c) Semua sepakat
Syarat disepakati
c)
Mujtahid
b) Mujtahid
b)
Adil
a) Adil
a)
Syarat disepakati
Tidak menarik kembali persetujuan
Pembagian Ijma’
Pembagian Ijma’
Sharih Sharih
(Jelas/terus terang/keseluruhan)
(Jelas/terus terang/keseluruhan)
Sukutiy Sukutiy
(Diam/sebagian)
(Diam/sebagian) Dalil Kehujjahan Ijma’ Dalil Kehujjahan Ijma’
ىَدُهْلا ُهَل َنّيَبَت اَم ِدْعَب ْنِم َلوُس ّرلا ْقِقا َشُي ْنَمَو ىَدُهْلا ُهَل َنّيَبَت اَم ِدْعَب ْنِم َلوُس ّرلا ْقِقا َشُي ْنَمَو ِهِلْصُنَو ىّلَوَت اَم ِهّلَوُن َنيِنِمْؤُمْلا ِليِبَس َرْيَغ ْعِبّتَيَو
ِهِلْصُنَو ىّلَوَت اَم ِهّلَوُن َنيِنِمْؤُمْلا ِليِبَس َرْيَغ ْعِبّتَيَو
ا ًريِصَم ْتَءاَسَو َمّنَهَج ا ًريِصَم ْتَءاَسَو َمّنَهَج Dan siapa yang menentang (ajaran) Rasulullah
Dan siapa yang menentang (ajaran) Rasulullah
sesudah terang nyata kepadanya kebenaransesudah terang nyata kepadanya kebenaran
pertunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikutpertunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikut
jalan yang lain dari jalan orang-orang yangjalan yang lain dari jalan orang-orang yang
beriman, Kami akan memberikannya kuasa untukberiman, Kami akan memberikannya kuasa untuk
melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (padamelakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada
hari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya kehari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke
dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itudalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu
adalah seburuk-buruk tempat kembali
adalah seburuk-buruk tempat kembali
Dalil Kehujjahan Ijma’ Dalil Kehujjahan Ijma’
ىَلَع يِتططططططّمُأ ُعِمَتططْجططَت َل ىَلَع يِتططططططّمُأ ُعِمَتططْجططَت َل ةَل َلطططططططَض ةَل َلطططططططَض
Umatku tidak akan bersepakat terhadap Umatku tidak akan bersepakat terhadap perkara-perkara yang sesat
perkara-perkara yang sesat
اًنطططططططَسَح َنْوُمِلططططططططْسُملْا ُهَا َر اَم اًنطططططططَسَح َنْوُمِلططططططططْسُملْا ُهَا َر اَم ٌن َسططططَح ِهللا َدْنطططِع َوُهَف ٌن َسططططَح ِهللا َدْنطططِع َوُهَف
QIYAS QIYAS
Bahasa
Bahasa
:
:
Membandingkan
Membandingkan
Menganalogikan
Menganalogikan
Menyamakan
Menyamakan
Mengukur
Mengukur
Qiyas Qiyas
تابثإ تابثإ طمولعم يف مولعم مكطح طمولعم يف مولعم مكطح
مكحلا ةلع يف امهكارتشل رطخآ
مكحلا ةلع يف امهكارتشل رطخآ
تبثملا طدنع تبثملا طدنع
Menetapkan sesuatu hukum pada sesuatu
Menetapkan sesuatu hukum pada sesuatu
perkara ke dalam suatu perkara lain karena
perkara ke dalam suatu perkara lain karena
persamaan keduanya dari segi persamaan keduanya dari segi illah illah hukum hukummenurut pandangan orang yang
menurut pandangan orang yang
menetapkannya
Kehujjahan Qiyas
Kehujjahan Qiyas راَصْبَلا يِلوُأاَي او ُرِبَتْعاَف راَصْبَلا يِلوُأاَي او ُرِبَتْعاَف
Maka ambilah pelajaran ( Maka ambilah pelajaran ( iktibar iktibar
) )
(dari peristiwa itu) wahai orang- (dari peristiwa itu) wahai orang- orang yang berakal fikiran serta jeli orang yang berakal fikiran serta jeli mata hatinya. mata hatinya.
Kehujjahan Qiyas
Kehujjahan Qiyas
Nabi Muhammad S.a.w. sendiri pernah
Nabi Muhammad S.a.w. sendiri pernah
melakukan
melakukan qiyas qiyas
Ijma’
Ijma’
Logika/Qiyas
Logika/Qiyas
Rukun Qiyas Rukun Qiyas
Al-aslu Al-aslu
(Asal)
(Asal)
Hukmu al Asly Hukmu al Asly
(Hukum asal)
(Hukum asal)
Furu’ Furu’
(cabang) (cabang)
‘ ‘
Illah Illah
(alasan) (alasan)
Syarat-syarat Qiyas
Syarat-syarat Qiyas
Hukm al-asl Hukm al-asl tidak khusus untuk sebab-sebab yang tidak khusus untuk sebab-sebab yang menjadi faktor adanya sesuatu menjadi faktor adanya sesuatu nash nash
Perkara yang akan di Perkara yang akan di qiyas qiyas kan harus perkara- kan harus perkara- perkara yang perkara yang ma ma ’ ’ qul qul
(masuk akal) (masuk akal)
Hukum al-asl Hukum al-asl hendaklah hendaklah tsabit tsabit
(tetap) melalui (tetap) melalui al- al-
Qur’an Qur’an
, , hadits hadits atau atau ijma’ ijma’
Natijah Natijah
(hasil) dari (hasil) dari qiyas qiyas yang dilakukan haruslah yang dilakukan haruslah tidak bertentangan dengan nash ( tidak bertentangan dengan nash ( qhot’y qhot’y
) )
Qiyas
Qiyas Jally/Awla
Jally/Awla
(Lebih tinggi)
(Lebih tinggi)
Qiyas
Qiyas Musawwy
Musawwy
(Sama)
(Sama)
Qiyas
Qiyas Khaffy/Adna
Khaffy/Adna
(Lebih Rendah)
(Lebih Rendah) Dalil-dalil Yang Dalil-dalil Yang
Diperselisihkan Diperselisihkan
Illat (
Al-’Urf Al-’Urf
(
(
فرأعلأأا
فرأعلأأا
)
)
‘
‘
Illat (
)
ةلعلأأا
ةلعلأأا
)
)
Sadd al-Dhara’i Sadd al-Dhara’i ’ ’
(
(
أعئأارذلأأا دأأس
أعئأارذلأأا دأأس
)
)
انلبأأق نم عرأأش
Al-Masalih al-Mursalah Al-Masalih al-Mursalah
ناسحتسلأأا
(
(
ةلسرملأأا حلأأاصملأأا
ةلسرملأأا حلأأاصملأأا
)
)
Al-Istihsan Al-Istihsan
(
(
ناسحتسلأأا
)
انلبأأق نم عرأأش
)
Al-Istishab Al-Istishab
(
(
باحصتسلأأا
باحصتسلأأا
)
)
Syari’ah sebelum kita (
Syari’ah sebelum kita (
) Al-Masalih al-Mursalah Al-Masalih al-Mursalah
Definisi
Definisi
حلصي – حلص حلصي – حلص Sesuatu yang mendatangkan kebaikan
Sesuatu yang mendatangkan kebaikan
لسري – لسرأ لسري – لسرأ Diutus, dikirim atau dipakai
Diutus, dikirim atau dipakai
Maslahah Mursalah berarti prinsip
Maslahah Mursalah berarti prinsip
kemaslahatan yang dipergunakan
kemaslahatan yang dipergunakan
menetapkan suatu hukum Islam atau
menetapkan suatu hukum Islam atau
Next…
Next…
Imam Al-Ghazaly Imam Al-Ghazaly
بلج نع لصلا ىق ةرابع يهف ةحلصملا امأ
بلج نع لصلا ىق ةرابع يهف ةحلصملا امأ ة ّرضم عفد وا ةعفنم ة ّرضم عفد وا ةعفنمMaslahah pada dasarnya ialah meraih
Maslahah pada dasarnya ialah meraih
manfaat dan menolak mudharat
manfaat dan menolak mudharat
نود عراشلطا دصاقم يف ةلخاد ةعفنم لك نود عراشلطا دصاقم يف ةلخاد ةعفنم لك ءاغللا وأ رابتعلاب دهاش اهل نوكي نأ ءاغللا وأ رابتعلاب دهاش اهل نوكي نأ
Setiap manfaat yang termasuk di dalam sasaran
Setiap manfaat yang termasuk di dalam sasaran
al-Shari al-Shari’ ’
(Allah) tanpa ada bukti (dari (Allah) tanpa ada bukti (dari nash nash
) )
Ciri-ciri
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
Ciri-ciri
Berdasarkan prinsip, mengambil maslahah maslahah dan dan menolak menolak mudharat mudharat
Kemaslahatan yang menjadi asasnya tidak
terdapat ketentuan terdapat ketentuan Jenis-jenis
Jenis-jenis maslahah maslahah
Yang diakui oleh nash (mu’tabarah) nash (mu’tabarah)
Yang dibatalkan oleh nash (mulgha) nash (mulgha)
Yang tidak ada ketentuan nash (mursalah) nash (mursalah)
Al-Masalih al-Mursalah
Al-Masalih al-Mursalah
Syarat-syarat
Syarat-syarat
syara’
syara’
bertentangan dengan nash
bertentangan dengan nash Al-Masalih al-Mursalah Al-Masalih al-Mursalah
Macam Maslahah Macam Maslahah
Al-Dharuriyah Al-Dharuriyah
: Perkara tegaknya : Perkara tegaknya kehidupan, bila ditinggalkan rusak kehidupan, bila ditinggalkan rusak kehidupan, timbul ftnah. kehidupan, timbul ftnah.
Al-Hajiyah Al-Hajiyah
: Perbuatan selain dharury : Perbuatan selain dharury yang dibutuhkan untuk menghindari yang dibutuhkan untuk menghindari kesulitan kesulitan
Al-Tahsiniyah Al-Tahsiniyah
: Mempergunakan semua : Mempergunakan semua yang layak yang dibenarkan adat yang yang layak yang dibenarkan adat yang
Next… Next…
Maslahah Dharuriyah Maslahah Dharuriyah
Agama Agama
: Kewajiban Jihad : Kewajiban Jihad
Jiwa Jiwa
: Usaha Mencari makan, minum dan pakaian : Usaha Mencari makan, minum dan pakaian
: Meninggalkan minum khamr : Meninggalkan minum khamr
Keturunan Keturunan
: Kewajiban Nikah, larangan zina : Kewajiban Nikah, larangan zina
Harta Harta
: Menjauhi Pencurian : Menjauhi Pencurian
Maslahah Hajiyah Maslahah Hajiyah
Maslahah Tahsiniyah Maslahah Tahsiniyah
Akal Akal
Kehujahan Kehujahan
Imam Al-Qarafy : Sesungguhnya seluruh
ketentuan berbeda-beda
ketentuan berbeda-beda
karena mereka melakukan qiyas dengan
karena mereka melakukan qiyas dengan
madzhab berhujjah dengan maslahah,
madzhab berhujjah dengan maslahah,
Imam Al-Qarafy : Sesungguhnya seluruh