BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh independensi, tekanan anggaran waktu, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit - Perbanas Institutional Repository

  1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Audit merupakan salah satu proses untuk mengevaluasi, memeriksa, menganalisis serta mengumpulkan bukti temuan berdasarkan kegiatan dan peristiwa yang terjadi pada perusahaan untuk menetapkan penyesuaian dari pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Randal mengatakan bahwa seorang auditor harus memiliki keahlian khusus dalam memahami kriteria yang digunakan dan memiliki kompetensi yang cukup untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti yang akan dikumpulkan untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat dan akurat berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan (Randal, 2011:5).

  Kualitas audit merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam melaksanakan auditing. Menurut (SA seksi 210 dalam SPAP 2001) menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup. Apabila auditor memiliki pengalaman, pengetahuan yang banyak dan luas serta kompetensi yang tinggi maka akan menghasilkan laporan keuangan auditan dengan kualitas yang baik dan tinggi.

  Independensi merupakan hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh auditor. Karena independensi merupakan suatu sikap yang harus dipertahankan oleh auditor untuk bersikap netral dan jujur, tidak berpihak atau memihak kepada yang lain, bebas dari pengaruh pihak manapun, baik terhadap manajemen dalam pertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan maupun para penggunanya sikap independensi maka akan semakin tinggi kualitas audit yang akan dihasilkan untuk membuat suatu pertimbangan (judgement). Hal ini sesuai dengan teori agensi yang digunakan oleh peneliti dimana tim audit bertugas untuk mengumpulkan sejumlah bukti yang akan dipertanggungjawabkan oleh lembaga audit untuk memberikan kesimpulan (judgement) atas kertas kerja audit yang telah disiapkan tim audit. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Kusuma dan Akhmad (2017), Ichsan Satya A. (2017), Noviansyah R. (2016), Putu Septiani (2014), William dan Ketut (2015) menyatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade Wisteri & Made Y.(2017), Cudtia Lizka A. (2015), Julita P. (2017), Reni F. (2014), Ventje I. (2015) yang menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

  Tekanan anggaran waktu dapat terjadi karena adanya tuntutan atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh auditor dengan keterbatasan waktu yang diberikan dan dianggap sebagai adanya suatu tekanan dalam melaksanakan

  

auditing sehingga memicu beberapa auditor untuk melakukan kesalahan maupun

  kecurangan baik yang disengaja ataupun tidak. Menurut Nirmala (2013) tekanan anggaran waktu adalah tuntutan kepada auditor atas keterbatasan waktu yang diberikan dalam mengaudit suatu laporan keuangan. Apabila seorang auditor dapat memenuhi tekanan anggaran waktu yang diberikan dengan memanage waktu dengan baik dan tidak menganggap sebagai suatu tekanan, maka kualitas audit yang dihasilkan akan maksimal. Penelitian yang telah dilakukan oleh Julita anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Dony P. (2016), Noviansyah R. (2016) menyatakan bahwa tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

  Kompetensi harus dimiliki oleh setiap auditor untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan dalam bidang auditing berdasarkan atas latar belakang pendidikan dan banyaknya pengalaman yang telah dimiliki (Fitrawansyah, 2014:46). Seorang auditor yang memaksimalkan pengetahuan dan pengalaman dengan mengikuti pelatihan bagi auditor mampu meningkatkan kualitas audit.

  Penelitian yang dilakukan oleh Cudtia Lizka A. (2015), Dony P. (2016), Rita A. (2014) menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ichsan Satya (2017), Rifka A. (2017) yang menyatakan bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

  Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang terdaftar dalam auditor bank pada Otoritas Jasa Keuangan di wilayah Surabaya dengan jumlah responden sebesar 46 orang auditor.

  PT. PAL Indonesia telah ditetapkan sebagai tersangka terhadap tiga pejabat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni M. Firmansyah Arifin selaku Direktur Utama, Arief Cahyana General Manager Treasury, Saiful Anwar selaku Direksi Keuangan, dan Direktur Utama PT. Pirusa Sejati, Agus Nugroho kantor BPKP Jatim dengan 14 saksi karyawan dan pejabat pada PT. PAL. Penyidik melakukan penyidikan kasus suap fee agensi penjualan dua SSV dari Ashanti Sales Incorp (AS Inc) kepada pemerintah Filipina. Sebelumnya penyidik telah menyita uang sebesar Rp 230 Juta yang diduga diterima oleh pihak ketiga tersangka. Kasus suap ini terbongkar ketika KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta dan Surabaya. Petugas mengamankan uang sejumlah US$25,000 sebagai suap dari AS Inc untuk pejabat di PT. PAL Indonesia. Terkait dengan perjanjian tersebut PT. PAL mendapatkan fee sebesar 4,75% dari kontrak penjualan yaitu US$86,96 Juta yang telah termasuk dalam fee untuk pejabat PT. PAL.

  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sigit Yuguharto dan General Manager dari PT. Jasa Marga, Setiabudi sebagai tersangka dalam kasus suap terkait Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Sigit ketua tim pemeriksa PT. Jasa Marga cabang Purbaleunyi mengaku menemukan adanya indikasi kelebihan pembayaran terkait dengan pekerjaan pemeliharaan periodik rekontruksi jalan dan pengecatan marka jalan yang tidak sesuai dan tidak dapat diyakini kewajarannya pada periode tahun 2015-2016. Atas temuan tersebut General Manager PT. Jasa Marga Tbk (Persero) cabang Purbaleunyi Setiabudi mempengaruhi temuan yang dilakukan oleh tim BPK Sigit dengan memberikan satu unit motor Harley Davidson tipe Sportster 883 yang ditaksir senilai Rp 115 Juta dan langsung diantarkan ke rumah Sigit pada akhir bulan Agustus 2017.

  Komisaris Utama PT. Jasa Marga, Refly Harun, mengatakan mereka telah membentuk tim khusus yang berupaya untuk mencegah adanya kasus suap di PT. Jasa Marga cabang Purbaleunyi agar tidak terulang kembali. Tim tersebut bertugas untuk mengecek dan mengkaji prinsip compliance dengan peraturan perundangan yang memenuhi asas good coorporate governance (GCG).Refly menjelaskan bahwa tidak akan memberikan keringanan atas tindakan yang terjadi pada PT. Jasa Marga cabang Purbaleunyi sehingga memungkinkan untuk melakukan perputaran posisi (rolling) dan pemberhentian jabatan yang dijatuhkan kepada General Manager, Setiabudi dan karyawan manapun yang bertugas di PT. Jasa Marga cabang Purbaleunyi. Pihak KPK menjatuhkan hukuman penahanan selama 20 hari pertama terhadap Sigit Yugoharto di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Jakarta Timur cabang KPK yang berlokasi di Pomdam Jaya Guntur. Sedangkan General Manager, Setiabudi penahanannya diperpanjang menjadi 40 hari yang dimulai dari tanggal 2 November hingga 11 Desember 2017.

  Penelitian yang dilakukan leh Diah Kusuma W. dan Akhmad (2017) pada KAP wilayah Surabaya menyatakan hasil bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan seorang auditor yang memiliki independensi yang tinggi maka akan menghasilkan kualitas audit yang baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ade Wisteri & Made Y. (2017) pada KAP di Bali yang menyatakan hasil bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan seorang auditor mengalami kesulitan pengalaman kurang dari satu tahun dan telah memiliki hubungan yang cukup lama dengan klien.

  Berdasarkan dari beberapa fenomena yang terjadi salah satunya pada perusahaan di Surabaya dan adanya kesenjangan hasil dari penelitian terdahulu merupakan satu landasan peneliti untuk tertarik dan melakukan penelitian kembali dengan judul

  “PENGARUH INDEPENDENSI, TEKANAN

ANGGARAN WAKTU DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP

KUALITAS AUDIT”.

  1.2 Rumusan Masalah 1.

  Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit? 2. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit? 3. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

  1.3 Tujuan Penelitian 1.

  Untuk menguji dan menganalisis apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

  2. Untuk menguji dan menganalisis apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit.

  3. Untuk menguji dan menganalisis apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

1.4 Manfaat Penelitian

  1. Auditor/KAP

  Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi auditor maupun KAP dalam meningkatkan kualitas audit yang lebih baik lagi serta memperbaiki kinerja akuntan publik.

  2. Peneliti

  Sebagai sarana atau media pembelajaran dan pengetahuan untuk lebih memahami faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit serta menemukan solusi dalam meningkatkan kualitas audit.

  3. STIE Perbanas Surabaya

  Membantu pembaca menambah pengetahuan, referensi, dan literatur tentang kualitas audit dan faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas audit.

1.5 Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab dimana setiap babnya dibagi menjadi:

  

BAB I PENDAHULUAN berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan, manfaat peneltian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi penjelasan mengenai penelitian

  terdahulu, landasan teori yang digunakan untuk melandasi dan menunjang penelitian sesuai dengan permasalahan yang ada, kerangka penelitian, serta hipotesis penelitian. berisi penjelasan mengenai rancangan

  BAB III METODE PENELITIAN definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel yang digunakan, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

  

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

  berisi penjelasan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data, dan pengujian variabel independen yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. berisi penjelasan tentang kesimpulan yang rangkuman

BAB V PENUTUP

  dengan singkat dan jelas mengenai hasil pengujian data yang telah dilakukan, saran peneliti untuk penelitian selanjutnya, dan keterbatasan masalah yang diperoleh selama melakukan penelitian.