Buku Pedoman revisi Terbaru DM

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr, Wb,

  Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Buku Pedoman Tahap Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dapat diterbitkan.

  Buku pedoman ini bersifat umum, berlaku untuk seluruh bagian yang berada didalam Tahap Profesi Dokter, diharapkan dengan diterbitkannya buku pedoman ini Pelaksanaan Pendidikan Tahap Profesi dapat berjalan lebih lancar dan terarah sehingga standar kompetensi dokter layanan primer yang telah dapat dicapai secara maksimal Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada buku pedoman ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku pedoman selanjutnya selanjutnya.

  Akhir kata semoga buku pedoman tahap profesi ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb,

  Jakarta, September 2013 Tahap Profesi Kedokteran

  Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

  

DAFTAR ISI

  

FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 1

BAB I PENDAHULUAN Proses pembelajaran tahap profesi dokter adalah proses pembelajaran dalam bentuk

  praktek klinik yang berbasis kompetensi di rumah sakit pendidikan atau instansi kesehatan lainnya. Pendidikan dokter tahap profesi melatih mahasiswa untukkontak langsung dengan pasien dibawah bimbingan dosen klinis, untuk mempraktekan pengetahuan, ketrampilan maupun sikap/perilaku yang pernah dipelajari pada tahap akademik, secara terintegrasi.

  Kegiatan praktek di rumah sakit dan instansi kesehatan terkait meliputi kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dibawah bimbingan staf pengajar/ dosen klinis / dokter spesialis yang berlangsung di Rumah Sakit Pendidikan Utama, Rumah Sakit Afiliasi dan Rumah Sakit Satelit atau Jejaring.

  Proses pembelajaran kedokteran dalam tahap ini juga harusm emperhatikan dan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien. Berlakunya UU Praktek Kedoktera ntahun 2004, terbentuknya Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dan beberapa peraturan mengenai pelayanan kesehatan lain perlu dijadikan pertimbangan dalam proses praktek pembelajaran klinik. Kontak dengan pasien pada tahap ini akan melibatkan aspek medikolegal/hukum dan etika kedokteran. Oleh karena itu, praktik pembelajaran klinik perlu diatur sedemikian rupa agar pembelajaran klinik mahasiswa kedokteran dapat berjalan tetapi tetap memperhatikan masalah medikolegal, keamanan dan kenyamanan pasien.

  Kurikulum yang menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar ditahap profesi harus mampu menghasilkan dokter layanan primer yang memiliki kemampuan sesuai dengan Standar Kompetensi dokter Indonesia dan berkarakter serta berkompetensi dokter Muhammadiyah Buku panduan tahap profesi dokter merupakan buku pedoman dasar untuk pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Profesi Dokter mahasiswa di rumah sakit dan instansi lain (puskesmas) Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 2

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN

  • –nilai Islami.
  • – nilai Islami.
  • – nilai Islami.
  • – nilai Islami.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 3

  1. Visi

  Menjadikan Program Studi Pendidikan Dokter yang kompetitif dan terkemuka berlandaskan nilai-nilai Islami pada tahun 2020.

  2. Misi

  3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah untuk menghasilkan dokter layanan primer.

  4. Menyelenggarakan penelitian unggulan di bidang tehnologi pendidikan kedokteran dan kesehatan untuk kemaslahatan umat dengan memperhatikan nilai

  5. Menyelenggarakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan dan sosial sesuai dengan nilai

  6. Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademika untuk menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai Islami.

  7. Menjalin dan membina kerjasama dengan kerjasama nasional, regional, dan internasional dalam peningkatan mutu dan kerjasama dalam berbagai bidang.

  3. Tujuan Umum

  a. Menghasilkan dokter layanan primer yang profesional sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah yang mampu menerapkan pendekatan dokter layanan primer b. Menghasilkan penelitian unggulan di bidang tehnologi pendidikan kedokteran dan kesehatan untuk kemaslahatan umat dengan memperhatikan nilai

  c. Menghasilkankegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatandan sosial sesuai dengan nilai

  d. Menghasilkan sivitas akademika dengan pribadi yang memiliki nilai-nilai Islami.

  e. Menghasilkan kerjasama nasional, regional, dan internasional dalam peningkatan mutu dan kerjasama dalam berbagai bidang.

BAB III TUJUAN DAN SASARAN PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 4

  1. Tujuan Umum

  Menghasilkan dokter layanan primer yang profesional sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah yang mampu menerapkan pendekatan dokter keluarga secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui program promotif, preventiv, kuratif maupun rehabilitatif yang beraqidah Islam dan memegang prinsip tauhid.

  2. Tujuan Khusus

  a) Mampu menerapkan prinsip komunikasi verbal dan nonverbal secara efektif dengan tetap memperhatikan faktor sosial budaya dan norma setempat dalam bekerja sama dengan teman sejawat, mitra kerja dan berbagai profesi terkait serta dalam hubungan dengan pasien/keluarga pasien.

  b) Menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga dan layanan primer c) Mampu melakukan pemeriksaan fisik medis, tindakan sesuai prosedur dan mampu melakukan prosedur diagnostic sederhana pada layanan kesehatan primer d) Mengerti pathogenesis penyakit dan mampu menginterpretasi riwayat penyakit, hasil pemeriksaan medis dan hasil pemeriksaan diagnostik setiap pasien e) Mampu mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kedokteran primer.

  f) Mampu mengelola, menilai secara kritis informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan primer berbasis bukti ( evidence base medicine )

  g) Mampu mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat selama menjalankan profesinya h) Mampu menjalankan profesi dengan menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme. i) Menyadari keterbatasan dokter sebagai seorang manusia dan berusaha mencari bantuan bila perlu j) Menyadari tanggung jawab legal profesi kedokteran 3.

   Standar Kompetensi dan Karakter Dokter Muhammadiyah.

a. Kompetensi lulusan

  Kurikulum inti Pendidikan Kedokteran yang difokuskan pada tujuh area kompetensi- kompetensi utama, yaitu : 1) Profesionalitas yang luhur 2) Mawas diri dan pengembangan diri 3) Komunikasi efektif 4) Pengelolaan informasi

  5) Landasan ilmiah ilmu kedokteran 6) Keterampilan klinis 7) Pengelolaan masalah kesehatan

  Berdasarkan area kompetensi, lulusan program strata satu diharapkan : 1) Area kompetensi 1 :

  a) Beraqidah Islam dan berprinsip tauhid

  b) Berakhlakul karimah, bermoral, beretika dan berdisiplin

  c) Beribadah sesuai tuntunan Nabi, sebagaimana paham agama dalam Muhammadiyah

  d) Bermuammalah duniawiyyah dengan berperilaku profesionalisme

  e) Sadar, taat hukum dan bertanggungjawab

  f) Berwawasan sosial budaya 2) Area kompetensi 2 :

  a) Menerapkan mawas diri

  b) Mempraktekkan belajar sepanjang hayat

  c) Megembangkan pengetahuan baru 3) Area kompetensi 3 :

  a) Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya

  b) Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain)

  c) Berkomunikasi dengan masyarakat 4) Area kompetensi 4 :

  a) Mengakses dan menilai (informasi) pengetahuan

  b) Menciptakan dan mendiseminasikan (informasi) pengetahuan secara efektif kepada profesional kesehatan, pasien, mayarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan keehatan dalam perspektif Islam. 5) Area kompetensi 5 :

  a) Menerapkan ilmu kedoktean dasar dan klinik yang terkini serta kedokteran Islam untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.

  b) Menerapkan ilmu keislaman, ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga pada pengelolaan masalah kesehatan secara holistikdan komprehensif. 6) Area kompetensi 6 :

  a) Melakukan prosedur diagnosis

  b) Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah keseatan secara holistikdan komprehensif sesuai prinsip Islam. 7) Area kompetensi 7 :

  a) Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat sesuai prinsip Islam

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 5 b) Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masaah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat sesuai prinsip Islam c) Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan mayarakat sesuasi prinsip Islam d) Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan sesuai prinsip Islam e) Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatan sesuai prinsip Islam.

  Penjelasan area kompetensi : 1) Kompetensi inti (area kompetensi 1)

  Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesionalisme dan Islami sesuai dengan nilai dan prinsip Tauhid, ibadah shahihah, akhlakul karimah, disiplin, hukum, bertanggung jawab dan soial budaya. 2) Kompetensi inti (area kompetensi 2)

  Mampu melakukan praktek kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.

  3) Kompetensi inti (area kompetensi 3) Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.

  4) Kompetensi inti (area kompetensi 4) Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran Islam.

  5) Kompetensi inti (area kompetensi 5) Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran, kesehatan yang mutakhir dan kedokteran Islam untuk mendapat hasil yang optimum.

  6) Kompetensi inti (area kompetensi 6) Mampu melaksanakan prosedur klinis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menggunakan prinsp keselamatn pasien, serta keselamatan diri sendiri dan orang lain (universal precaution).

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 6

  7) Kompetensi inti (area kompetensi 7) Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, koordinatif, kolaboratif dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer sesuai prinsip Islam.

  Dalam pelaksanaan Kepaniteraan Klinik ini masing masing bagian telah menyiapkan

  1. Modul yang berpedoman pada Standar Kompetensi Dokter

  2. Buku Pegangan Pembimbing /Log Book Pembimbing (Dalam Proses)

  3. Buku Log Book dokter muda

  4. Buku Pedoman Pembelajaran (Dalam Proses)

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 7

BAB IV KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN I. Kurikulum dan Proses Pembelajaran 1. Kurikulum Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan dokter adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal serta berorientasi

  pada masalah individu, keluarga, dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer. Praktik klinik dirancang sebagai modul klinik terintegrasi dimana setiap modul klinik dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi integrasi Antara ilmu klinik medik,ilmubedah, ilmu penunjangmedik, danilmu kedokterankomunitas dengan memperhatikan prinsip metode ilmiah dan prinsip metode spiral dan mengacu pada pencapaian standar karakter dan kompetensi dokter Muhammadiyah (SKKDM).

  Pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 ditambahkan daftar masalah, daftar penyakit, daftar keterampilan klinik.

A. Daftar Penyakit

  Sistematika Penyakit didalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.

   Tingkat kemampuan yang harus dicapai :

  Tingkat Kemampuan 1 Mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

  Tingkat Kemampuan 2 Mendiagnosis dan merujuk

  Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

  Tingkat Kemampuan 3 Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal

dan merujuk

  3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 8 dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesuai kembali dari rujukan.

  

3B. Gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan /atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

  Tingkat Kemampuan 4 Mendiagnosis melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

B. Keterampilan Klinis

  Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia untuk menghindari pengulangan.Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai diakhir pendidikan dokter dengan menggunakan PiramidMiller (knows, knowshow, shows, does).

  Tingkat Kemampuan 1 Mengetahui dan menjelaskan (Knows)

  Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.

  Tingkat Kemampuan 2 Pernah melihat atau didemonstrasikan (Knows How) FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 9

  Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada

  clinical easoning dan problem solving serta

  berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).

  

Tingkat Kemampuan 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di

(Shows) bawah supervisi

  Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized

  patient . Pengujian keterampilan tingkat

  kemampuan 3 dengan menggunakan Objective

  Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).

  Tingkat Kemampuan 4 Mampu melakukan secara mandiri (Does)

  Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasa seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya dibawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased

  Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook

  , dsb.

  

Tingkat Kemampuan 4A Keterampilan yang dicapai pada saat lulus

dokter

Tingkat Kemampuan 4B Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah

selesai internship dan / atau pendidikan kedokteran berkelanjutan

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 10

2. Strategi dan Metode Pembelajaran

  2.1 Strategi pembelajaran dilakukan dengan mengunakan Student Centered, Problem Based, Integrated, Community Oriented, Early Clinical Exposure, Systematic (SPICES) dengan metode pembelajaran :

  1. Bimbingan langsung (bedsite teaching) kepada dokter muda dalam penanganan pasien yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medik dan terapi.

  2. Bimbingan langsung padadokter muda dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat

  3. Bimbingan langsung pada dokter muda dalam melakukan tindakan-tindakan medis yang diperlukan untuk penanganan pasien.

  4. Melihat atau melaksanakan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

  5. Diskusi ilmiah berupa, refreshing, diskusi dan laporan kasus, tutorial dan laporan tutorial, jurnal reading, diskusi referat dll.

  6. Di Puskesmas kegiatan difokuskan pada pembuatan diagnosis komunitas dalam bentuk penelitian dan penyuluhan serta pengetahuan pelaksanaan program- program puskesmas

  2.2 Beban dan Masa Studi

  Beban Studi Pendidikan Dokter sebanyak 57 (lima puluh tujuh) SKS atau 94 Minggu dengan paket kurikulum untuk minimal 4 (empat ) Semester dengan maksimal dapat ditempuh selama-lamanya 8 (delapan) Semester setelah Pendidikan Sarjana Kedokteran.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 11 Tahap profesi ditempuh dalam waktu empat semester dengan junlah 57 sks di beberapa lahan pendidikan. Adapun kurikulum pendidikan profesi adalah : LAMA BOBOT NO KODE MATA KULIAH PELAKSANAAN SKS

  (MINGGU EFEKTIF)

  1 P744K6 Kedokteran Komunitas Tahap I 10 minggu

  6

  2 P745K6 Ilmu Penyakit Dalam 10 minggu

  6

  3 P746K6 Ilmu Kesehatan Anak 10 minggu

  6

  4 P747K6 Ilmu Kebidanan dan Kandungan 10 minggu

  6

  5 P748K6 Ilmu Bedah 10 minggu

  6

  6 P749K3 Ilmu Kesehatan Jiwa 10 minggu

  3

  7 P750K3 Ilmu Penyakit Syaraf 5 minggu

  3

  8 P751K3 Ilmu Penyakit Mata 5 minggu

  3

  9 P752K3 Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan 5 minggu

  3 Tenggorokan

  10 P753K3 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 5 minggu

  3

  11 P754K3 Ilmu Penyakit Forensik dan 5 minggu

  3 Medikolegal

  12 P755K3 Anestesi 4 minggu

  3

  13 P756K3 Radiologi 4 minggu

  3

  14 P757K3 Kedokteran Komunitas Tahap II 4 minggu

  3 TOTAL 94 minggu

  57 FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 12

2.3 Tempat Pembelajaran

  No Nama Puskesmas Tahun Pendirian

  10 Puskesmas yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kota Banjar

  9. Puskesmas Kec. Pademangan 1971

  8. Puskesmas Kec. Penjaringan 1992

  7. Puskesmas Kec. Koja 1970

  6. Puskesmas Kec. Kelapa Gading 1991

  5. Puskesmas Kec. Cilincing 1971

  4. Puskesmas Kec. Pancoran 1981

  3. Puskesmas Kec. Setiabudi 1949

  2. Puskesmas Kec. Jagakarsa 1986

  1. Puskesmas Kec. Tebet 1967

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 13

  Berikut ini adalah daftar nama rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran dan Kesehata Universitas Muhammadiyah Jakarta serta jejaringnya yang digunakan untuk pendidikan tahap profesi :

  9. RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto 1930

  8. BLUD RS Sekarwangi 1970

  7. RSUD Kota Banjar 1930

  6. RSUD R. Syamsudin SH 1920

  5. RSUD Cianjur 1974

  4. RS Jiwa Islam Klender 1987

  3. RS Islam Jakarta Sukapura 1992

  2. RS Islam Jakarta Pondok Kopi 1986

  1. RS Islam Jakarta Cempaka Putih 1967

  No Nama Rumah Sakit Tahun Pendirian

  10. RS Hasan Sadikin Bandung Selain wahana pembelajaran di rumah sakit FKK UMJ melakukan kerjasama untuk wahana pembelajaran klink dengan Puskesmas-puskesmas. berikut puskesmas yang sudah kerjasama dengan FKK UMJ :

BAB V KETENTUAN UMUM DAN TATA TERTIB

  1. Persyaratan Umum kepaniteraan klinik

  Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti kepaniteraan klinik adalah :

  1. Lulus Sarjana Kedokteran dari FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta dan tidak terdapat nilai D dan E dalam jenjang akademik

  2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50

  3. Telah mengikuti kepaniteraan umum

  4. Telah mengucapkan angkat janji

  5. Telah mendaftarkan diri dan terdaftar aktif sebagai mahasiswa FKK UMJ dengan menyelesaikan kewajiban administrasi dan keuangan

  6. Tidak terganggu jiwa dan mental.

  7. Tidak terlibat narkoba dan kriminalitas

  8. Telah menandatangani kontrak kuliah di atas materai

  9. Mendapatkan izin berpindah pindah rotasi di beberapa rumah sakit, dari orang tua bagi yang belum menikah dan surat izin suami/isteri bagi yang sudah menikah pada lembaran surat izin bermaterai 2.

   Seleksi Kepaniteraan Umum

  1. Pendaftaran dengan mengisi data yang tertera di lembaran formulir

  2. Tes kesehatan dan mental bila diperlukan

  3. Prosedur Penerimaan Dokter Muda baru

  1. Pendaftaran dengan mengisi data yang tertera di lembaran formulir

  2. Pendaftar mendapatkan kelompok kecilnya dan angkatannya dan melaporkan pada petugas pendaftaran tahap profesi.

  3. Pendaftar menyerahkan surat Kontrak Belajar yang ditandatangani orang tua/suami atau isteri..

  4. Pendaftar menerima username dan password untuk login dalam web dan mendapatkan NIDM

  5. Pendaftar mengikuti proses penempatan rotasi kepaniteraan yang akan diumumkan diwebsite kepaniteraan http://kepaniteraan.fkkumj.ac.id

  4. Ketentuan saat akan menjalani rotasi wahana pendidikan

  1. Setiap dokter muda yang akan masuk / atau mengulang kepaniteraan klinik harus mendapat izin dari membawa tembusan surat pengantar Dekan cq. Wadek I kepada Direktur Rumah Sakit/ Kepala Bagian terkait kecuali pada kepaniteraan Klinik Kedokteran Komunitas surat pengantar ditujukan kepada Kepala Sudinkes disertai surat pengantar Sudinkes kepada Puskesmas untuk melaksanakan kepaniteraan klinik.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 14

  2. Dokter muda melapor kepada Kepala Bagian atau Kepala Puskesmas terkait pada hari Senin minggu pertama jam 08.00-12.00 WIB. Keterlambatan melaporkan diri pada hari dan jam yang ditentukan selain alasan administratif dianggap alpa dan akan dikenai sanksi sesuai ketentuan alpa.

  3. Dokter muda wajib memperkenalkan diri kepada semua dosen pembimbing,dan petugas kesehatan lainnya yang terlibat dalam pendidikan di rumah sakit/puskesmas

  4. Jumlah maksimal Dokter muda ditentukan oleh Dekan cq Wadek 1 atas usulan dari RS pendidikan berdasarkan kuota bagian/departemen.

  5. Setelah kelompok ditetapkan ,dokter muda tidak dibolehkan pindah kelompok selama stase tahap profesi

  6. Lama masa kepaniteraan (N=94 minggu) (3,9 semester) dan batas masa studi tidak boleh lebih dari 2N atau 8 semester termasuk UKDI dan OSCE kecuali tambahan waktu cuti .

  7. Cuti selama pendidikan profesi hanya boleh paling lama 2 semester dan tidak boleh berturut-turut.

  8. Cuti semester yang dilakukan pertama kali tidak dihitung dalam lama masa kepaniteraan , namun cuti semester yang berikutnya diperhitungkan .

  9. Dokter muda yang akan cuti di rumah sakit pendidikan ataupun jejaringnya tetap mengikuti peraturan akademik yang berlaku di Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ. Adapun hal

  • – hal lain yang belum disepakati akan diputuskan dalam addendum .

  10. Jam kerja dokter muda mengikuti jam kerja instansi tempat diselenggarakannya kepaniteraan, termasuk wajib mengikuti apel bendera yang dilaksanakan rumah sakit.

  Apabila terlambat datang lebih dari 30 menit, maka dianggap alpa dan mendapat sanksi sesuai ketentuan alpa

  11. Selama mengikuti kepaniteraan klinik ini, dituntut sikap proaktif dari semua peserta didik / dokter muda.

  12. Selama melaksanakan kepaniteraan dokter muda wajib membawa peralatan seperti stetoskop, hammer reflex, tensimeter, flash light, termometer, buku catatan , log book dan alat tulis .

  13. Dokter muda serta wajib mengisi log book dengan lengkap yaitu : identitas lengkap beserta foto berwarna 3x4 sebanyak 14 buah untuk ditempelkan di logbook dan tanda tangan, wajib mengisi lembaran kegiatan harian / mingguan lengkap dengan judul kasus yang ditemukan beserta tanggal dan jam nya , daftar ketrampilan yang sudah dilakukan / dilihat , kegiatan jaga malam dan kasus yang ditemukan, kegiatan ilmiah lengkap dengan judul kasus yang dipresentasikan beserta tanda tangan/ paraf pembimbing

  14. Setiap kegiatan/ tindakan yang berhubungan dengan pelayanan medik harus selalu dalam pengawasan pembimbing klinik.

  15. Dokter muda tidak diperbolehkan mengikuti lebih dari satu stase bagian yang berbeda pada saat yang bersamaan termasuk untuk mengikuti ujian di bagian lain.

  16. Penggantian masa kepaniteraan akibat sanksi akademik / perpanjangan dilakukan setelah melalui seluruh bagian di kepaniteraan klinik

  17. Pemberian imbalan hanya dapat dilakukan melalui institusi.

  18. Tugas jaga dokter muda diatur sesuai peraturan yang berlaku disetiap bagian dan disetiap rumah sakit.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 15

  19. Dokter muda wajib mengikuti kegiatan kepaniteraan minggu terakhir meski telah selesai ujian akhir. Bila tidak mengikuti akhir kepaniteraan sesudah ujian akhir, maka akan dianggap alpa dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.

  20. Pada pertengahan stase akan dilakukan evaluasi kemajuan pendidikan dokter muda di rumah sakit pendidikan .

  21. Pada minggu terakhir dokter muda wajib mengikuti ujian akhir apabila dokter muda telah memenuhi syarat yang ditetapkan , apabila dokter muda tidak dapat mengikuti ujian karena sakit atau musibah, maka ujian dapat dilaksanakan pada hari lain dengan penguji yang sama pada periode yang sama. Dengan membawa surat pengantar dari kepaniteraan, namun bila periode kepaniteraan di bagian tersebut telah selesai maka dianggap tidak mengikuti ujian ( perpanjangan ujian )

  22. Dokter muda yang tidak dapat mengikuti kegiatan harian atau ujian akhir karena sakit / musibah/ hal lain di wajibkan menyerahkan bukti / surat keterangan sakit dari dokter di rumah sakit maksimal 3 hari kemudian . Berdasarkan surat tersebut maka kepaniteraan akan mengeluarkan bukti izin tidak mengikuti ujian /kegiatan yang akan diberikan kepada bakordik rumah sakit terkait

  23. Setiap menyelesaikan pendidikan Tahap Profesi di satu bagian, dokter muda wajib menyerahkan logbook dan penilaian yang tertulis dikertas berwarna kuning (tembusannya) akan di bawa dokter muda sedangkan lembaran putih ditinggal di log book dan diserahkan ke tim kepaniteraan di rumah sakit.

  24. Penilaian logbook diberikan oleh Kepala Bagian atau dosen pembimbing klinik yang ditunjuk oleh Kepala Bagian. Penilaian yang telah ditandatangani oleh kepala bagian, diinput oleh administrator kedalam sistem online dan secara ondesk diserahkan ke Koordinator Tahap Profesi Dokter, selanjutnya oleh koordinator Tahap Profesi Dokter nilai disimpan dalam komputer.

  25. Dokter muda yang hendak cuti / tunda rotasi kepaniteraan karena sesuatu hal wajib membuat surat permohonan ke Dekan tembusan ke kepaniteraan minimal 2 minggu sebelum permulaan rotasi berikiutnya. Kepaniteraan akan mengeluarkan surat keterangan cuti dari dekan .

  26. Penggantian alat/bahan yang rusak karena kelalaian dokter muda merupakan tanggung jawab dokter muda.

  27. Dokter muda wajib mengisi kuesioner penilaian dosen dan penyelenggara kepaniteraan pada waktu tertentu sebagai umpan balik bagi institusi pendidikan ( kepaniteraan), dosen pembimbing dan rumah sakit / puskesmas.

  28. Dokter muda wajib melakukan registrasi ulang kepaniteraan klinik untuk putaran baru / perpanjangan /pengulangan melalui website sampai batas waktu yang ditentukan oleh fakultas dengan melampirkan bukti pembayaran SPP dan regitrasi secara online sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

  29. Dokter muda wajib memeriksa / melihat web kepaniteran, untuk update informasi terbaru tentang kepaniteraan klinik (website : http://www.kepaniteraan.fkkumj.ac.id)

  30. Dokter muda yang telah menyelesaikan seluruh rotasi dapat melakukan pendaftaran verifikasi dan secara serentak tetap menyelesaikan ujian bagian dan atau stase yang belum terselesaikan.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 16

  31. Dokter muda yang terlambat melakukan pembayaran semester melewati batas yang ditentukan namun masih berada di stase kepaniteran yang sedang dijalankan , maka akan ditunda rotasi hingga pembayaran dilunasi .

5. Tata Tertib

  1. Setiap Dokter muda yang mengikuti kepaniteraan diwajibkan mengenakan baju tugas berupa jas lengan panjang warna putih dalam keadaan bersih dilengkapi dengan tanda pengenal, rapi, wajah kelihatan jelas, sepatu resmi, kuku pendek dan bersih, pakaian sopan (bukan t-shirt), berjilbab bagi wanita serta tidak berambut panjang bagi pria pada saat melapor atau pada saat tugas pagi, jaga siang ataupun malam.

  2. Dokter muda wajib menghadiri seluruh jadwal yang telah ditentukan, kecuali sakit atau musibah lain dengan menyertakan surat keterangan yang disampaikan kepada koordinator kepaniteraan klinik di lingkup Rumah Sakit atau Puskesmas terkait.

  3. Seluruh ketidakhadiran akan dikenai sanksi sesuai ketentuan

  4. Keterlambatan lebih dari 30 menit dari waktu yang ditetapkan dianggap tidak hadir dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.

  5. Dokter muda yang tidak dapat mengikuti seluruh kepaniteraan dalam satu bagian ditetapkan harus segera melapor kepada koordinator kepaniteraan klinik di lingkup fakultas untuk segera dibatalkan kepaniteraannya dan membuat surat permohonan izin ke Dekan. Akibat yang ditimbulkan oleh pembatalan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter muda tersebut karena nama dokter muda sudah tercantum dalam surat edaran dekan .

  6. Dokter muda yang melanggar Janji Dokter Muda akan dikenai sanksi sesuai ketentuan.

  7. Semua dokter muda tidak dibenarkan merokok/menggunakan narkoba selama bertugas di rumah sakit dan wajib menjaga kebersihan tempat pendidikan .

  8. Setiap dokter muda wajib memperlakukan pasien secara sopan, profesional dan menganggap pasien sebagai sumber ilmu yang patut dihargai dan dihormati.

  9. Dokter muda wajib menjaga nama baik fakultas dan instansi terkait.

  10. Selama mengikuti kegiatan kepaniteraan klinik, dokter muda dilarang meninggalkan tempat kegiatan di ruangan poli/bangsal/UGD/VK/OK atau lokasi jaga tanpa ijin tertulis maupun lisan dari pembimbing klinik yang bertugas..

  11. Dokter muda yang merusakkan atau menghilangkan alat inventaris rumah sakit atau fakultas diharuskan mengganti.

  a. Bila tidak diketahui secara pasti yang merusakkkan alat tersebut, maka seluruh anggota kelompok harus bertanggung jawab dalam penggantiannya.

  b. Pada awal kepaniteraan dilakukan pencatatan inventaris alat mini laboratorium dan peralatan kamar dokter muda.

  c. Pada akhir masa kepaniteraan dilakukan serah terima inventaris antara kelompok lama dan kelompok baru.

  12. Dokter Muda tidak diperkenankan menggunakan dengan sengaja surat-surat resmi rumah sakit atau Puskesmas (seperti : resep obat/ surat keterangan sakit/sehat, kwitansi, dll) untuk kepentingan apapun tanpa ijin dari kepala bagian/petugas terkait. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenai sanksi yang paling ringan tunda rotasi yang paling

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 17 berat dikeluarkan dari kepaniteraan klinik berdasarkan Rapat Komite Etik RS dan bakordik RS serta FKK.

  13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini dan bila dianggap perlu, maka akan ditambahkan dikemudian hari atau dituangkan dalam aturan lain.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 18

6. Sanksi Akademik

  1. Bila Dokter muda sakit atau tertimpa musibah maka Dokter muda harus menyertakan surat sakit dari dokter rumah sakit yang ijin tertulis dari orang tua/wali maksimal diserahkan 3 hari setelah izin, kepada bakordik/tim kepaniteraan rumah sakit,  Bila ijin atau sakit <10% ( stase kecil < 4 hari , stase besar < 7 hari) masa

kepaniteraan ditambah sesuai jumlah hari diakhir stase ( perpanjangan ) .

Bila ijin atau sakit >10 (stase kecil ≥4 hari , stase besar ≥7 hari), dokter muda harus mengulang setengah stase kepaniteraan . Bila dengan alasan ijin atau sakit dan menghentikan kepaniteraan >50% ( stase

  kecil > 17 hari , stase besar > 30 hari) maka dokter muda harus mengulang satu stase kepaniteraan.

  2. Bila Dokter muda tidak melaksanakan atau menyelesaikan masa kepaniteraan tanpa

  alasan atau sengaja tidak melaksanakan kepaniteraan maka dianggap alpa dan dokter muda dikenakan sanksi sesuai ketentuan.

   Bila alpa selama <10% ( stase kecil < 4 hari , stase besar < 7 hari) dokter muda harus mengganti 2x jumlah hari yang ditinggalkan . Bila alpa selama > 10% (stase kecil

  ≥ 4 hari , stase besar ≥ 7 hari) maka lama kepaniteraan ditambah satu stase.

   Bila menghentikan kepaniteraan atas kemauan sendiri maka harus mengulang

  satu stase masa kepaniteraan dan tunda satu rotasi besar berikutnya

  3. Bila Dokter muda tidak mengikuti kegiatan jaga / bangsal / poli / vk / ugd tanpa alasan yang jelas, maka dianggap alpa dan dikenakan sanksi mengulang setengah sampai satu rotasi stase dan tunda satu rotasi kecil berikutnya

  4. Bila Dokter muda mendapatkan sanksi berupa penambahan masa kepaniteraan sebanyak 50% (setengah stase), maka Dokter muda tersebut tidak boleh mengikuti ujian akhir sebelum menyelesaikan sanksi tersebut.

  5. Bila Dokter muda melakukan kelalaian atau sikap tidak terpuji terhadap penderita, keluarga penderita, sesama rekan Dokter muda, Perawat, Residen atau Supervisor selama masa kepaniteraan maka Dokter muda tersebut dapat dilaporkan oleh bagian bersangkutan kepada pihak fakultas untuk kemudian diputuskan sanksi akademik kepadanya melalui rapat bersama komite etik fakultas. Dokter muda tersebut tidak berhak mengikuti ujian akhir sebelum menyelesaikan sanksi yang diberikan dengan membawa surat permintaan ujian dari Dekan cq Wadek I.

  6. Dokter muda yang sengaja membawa log book dan tidak mengumpulkan saat minggu terakhir karena alasan yang tidak jelas dianggap lalai, dan mendapatkan sanksi tunda satu yudisium.

  7. Bila Dokter muda membatalkan ujian atau tidak hadir pada hari ujian tanpa alasan yang

  jelas

  maka dinyatakan BELUM MENYELESAIKAN STASE terkait dan tidak diperbolehkan ujian sebelum mengulang kepaniteraan 100% (satu stase). Dokter muda akan diskorsing dengan tunda satu rotasi kecil.

  8. Bila Dokter muda menghilangkan log book / Buku Kepaniteraan, diwajibkan segera melaporkan ke Koordinator kepaniteraan serta membuat permohonan secara tertulis kepada dekan untuk mendapatkan surat keterangan kehilangan. Masa dan nilai

  • – nilai kegiatan kepaniteraan yang tidak tercatat akibat kelalaian pelapor dianggap belum

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 19 mengikuti kegiatan dan akan diganti pada masa akhir kepaniteraan dengan mengulang kembali penilaian tersebut.

  9. Bila tidak dapat menyelesaikan tugas karena alasan yang tidak jelas, tidak mengisi log book dengan lengkap sesuai aturan maka nilai yang tertera di log book tidak akan diinput dan doktermuda akan ditunda satu yudisium

  10. Bila Dokter muda melanggar Janji Dokter Muda atau melakukan tindakan fatal misalnya memalsukan nilai dan tanda tangan, melakukan penganiayaan fisik dan mental, tindakan asusila atau menggunakan/mengedar/menjual NARKOBA maka akan diberikan skorsing selama 6 bulan atau dikeluarkan sesudah diadakan rapat bersama antara bagian terkait dengan Pimpinan Fakultas.

  11. Bila diketahui dokter muda merokok dilingkungan rumah sakit sanksinya berupa perpanjangan stase 2 minggu.

  12. Bila dokter muda cuti kepaniteraan 2 semester berturut-turut maka dokter muda harus mengulang kembali seluruh kepaniteraan yang sudah dijalani.

  13. Bila dokter muda tidak mengikuti kegiatan kepaniteraan yang sudah ditetapkan dan menghilang tanpa kabar dan pemberitahuan selama satu semester maka akan diberikan surat peringatan pertama oleh dekan, apabila dokter muda tetap tidak memberikan tanggapan dalam 3 (tiga) bulan akan diberikan surat peringatan I selanjutnya peringatan ke II, jika masih belum ada tanggapan dari dokter muda maka dokter muda dianggap DROP OUT dari pendidikan profesi.

  14. Jenis kecurangan atau pelanggaran akademik lain: a. Mengerjakan ujian, laporan kasus, atau tugas untuk dokter muda lain.

  b. Bekerjasama dalam mengerjakan soal ujian.

  c. Memfoto copy dokumen rekam medik.

  d. Menjiplak/meniru hasil pekerjaan dokter muda lain. Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ini akan dikenakan sanksi sesuai berat ringannya pelanggaran yang berupa :

  1. Peringatan lisan untuk pelanggaran ringan

  2. Peringatan tertulis dan tindakan pengulangan, tunda rotasi, tunda yudisium, skorsing dan dikeluarkan untuk pelanggaran sedang dan berat .

  15. Bila ada yang belum tertuang di dalam peraturan ini maka sanksi akan dikordinasikan kemudian antara Bagian, kepaniteraan dan Pimpinan Fakultas

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 20

7. Kewajiban Dokter Muda

  Dokter muda wajib :

1. Bertaqwa kepada Allah SWT, membaca Al-Quran 1 hari 3 ayat, Sholat 5 waktu dan Sholat Jum’at tepat waktu.

  2. Mempergunakan masa belajar di universitas dengan sebaik-baiknya.

  3. Berdisiplin, bersikap jujur, bersemangat dan menghindari perbuatan yang tercela Mengikuti ketentuan umum dan tata tertib yang tercantum di buku pedoman profesi dokter

  4. Mengikuti ketentuan dan tata tertib yang berlaku di setiap bagian dan rumah sakit/ puskesmas

  5. Mengikuti kegiatan yang diatur oleh koordinator kepaniteraan klinik bakordik rumah sakit , bagian maupun pembimbing klinik.

  6. Bertenggang rasa dan menghargai pendapat orang lain.

  7. Bersikap dan bertingkah laku terhormat sesuai dengan martabatnya.

  8. Menghargai dan menghormati kepada tenaga kependidikan.

  9. Berusahamengembangkanseluruhkemampuanyangdimilikiagardapatbekerjadengan sebaik-baiknya.

  10. Menjaga kesehatan dirinya dan keseimbangan lingkungan.

  11. Mengikuti kegiatan baik berupa bed side teaching, tutorial dan laporan tutorial, laporan kasus, ketrampilan klinik dan laboratorium sederhana sesuai target pencapaian .

  12. Membuat laporan kegiatan baik berupa status penderita, laporan kasus ataupun jenis laporan lainnya sesuai petunjuk pembimbing klinik yang bertugas dengan lengkap sesuai target pencapaian.

  13. Melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat 14. Membuat satu penelitian diagnosis komunitas selama di ikakom 1.

  15. Membawa dan Mengisi lembar kegiatan (logbook) dengan lengkap setiap hari dan meminta tanda tangan pembimbing klinik, Kepala Ruangan atau Penanggung Jawab Ruangan yang bertugas pada setiap kegiatan yang telah dilakukan.

  16. Menjaga fasilitas yang digunakan selama masa kepaniteraan.

  17. Mengikuti kegiatan kepaniteraan minggu terakhir meski telah selesai ujian akhir. Bila tidak mengikuti akhir kepaniteraan sesudah ujian akhir, maka akan dianggap alpa dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.

8. Hak Dokter Muda

  Dokter muda berhak : 1. Mendapatkan bimbingan selama masa kepaniteraan.

  2. Mendapatkan bukti telah mengikuti kegiatan berupa tanda tangan ataupun paraf pembimbing klinik, Kepala Ruangan atau Penanggung Jawab Ruangan yang bertanggung jawab dalam kegiatan dimaksud.

  3. Mendapatkan perlakuan yang tidak melanggar hak asasi manusia dan norma-norma yang berlaku.

  4. Melaporkan setiap perlakuan tidak menyenangkan/pelecehan dari semua pihak terhadap dirinya kepada koordinator kepaniteraan atau pihak yang berwenang.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 21

  5. Mendapatkan ijin tidak mengikuti kegiatan kepaniteraan sementara waktu bila sakit ataupun musibah lain atau hukum yang serius dengan menunjukkan surat sakit atau surat ijin dari dokter, orang tua ataupun instansi terkait.

  6. Menggunakan fasilitas perpustakaan yang tersedia di tempat penyelenggaraan kepaniteraan.

  7. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya

  8. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa universitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 22