Reaching The Peak of US Economic Cycle
Macro Economic & Market Outlook 2019
Reaching The Peak of US Economic Cycle Reliance Research, October 2018Impediment Fed Rate
Trade Protections Emerging Market Crisis Crude Oil
- Alasan The Fed
- Cara terbaik untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih panjang
- Pencapaian angka tenaga kerja
- Stabilitas harga dan Inflasi
- Survey Target Fed Rate
- Pada Dot Plot Fed Funds Targets Rate dari
survey Bloomberg dengan menggunakan data survey pada anggota pertemuan FOMC kenaikan Fed Rate akan terus agresive hingga tahun 2020 dan akan melambat hingga turun di tahun 2022 setelah ekonomi mencapai puncaknya.
- 2,50% tahun 2018
- 3,25% tahun 2019
- 3,50% tahun 2020
- 3,50% tahun 2021
- 3,00% tahun 2022
- 3,00% tahun 2023
Source: Bloomberg Survey
- Fed Rate telah 7 tahun ditahan pada area dekat nol
- Masuk tahun 2016 hingga saat ini The Fed lebih
- Quantitative Easing yang berlangsung selama 6 tahun
- 1.00
1 /9
1 /0
8
1 /9
7
7 /9
6
4 /9
5
1 /9
3
2
1
7 /9
1
4 /9
1 /9
10.00
8.00
6.00
4.00
Fed Rate (%) Target 3,50% Source: Reliance Research, Bloomberg
7 /1
4 /0
7 /0
4 /1
1
Fed Rate (%) Inflasi US (%) Source: Reliance Research, Bloomberg
7 /1
6
4 /1
5
1 /1
3
1 /1
2
7 /1
4 /1
2
1 /1
8
1 /0
7
7 /0
6
4 /0
5
1 /0
3
1 /0
6
5
7 /9
4 /9
6
7 Fed Rate (%)
4 /9
5
1 /9
3
1 /9
2
7 /9
1
1 /9
7
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
pasca krisis 2008 yang dimana The Fed mengucurkan dana miliaran dollar AS untuk membeli surat berharga Negara membuahkan hasil. Pertumbuhan ekonomi bergerak memulih setelah QE dihentikan dan Inflasi mulai terkendali pada trend yang positif sejak tahun 2015 hingga saat ini
1 /1
1 /9
persen dilevel 0,25% setelah krisis 2008 hingga 2015 sebagai langkah keluar dari siklus krisis dan masuk tahap pemulihan hingga diakhir 2015.
7 /0
3
1 /1
2
7 /1
1
4 /1
1 /1
8
1 /0
7
6
8
4 /0
5
1 /0
3
1 /0
2
7 /0
1
4 /0
1 /0
agresive menaikan suku bunga dengan survey target 3,50% melalui kenaikan bertahap 25bps.
- Mulai tumbuhnya Inflasi US pasca pemberhentian
- 2.00
stimulus Quantitative Easing memacu The Fed untuk lebih agresive menaikan suku bunga guna menahan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
7 Fed Rate (%) & Inflasi (%)
- 4.00
- 2.00
Siklus Ekonomi US mendekati Krisis Unemployment Rate (%)
12.00
- Indeks pengangguran US dilevel terendah sepanjang
sejarah. Data per September 2018 tercatat dibawah 4%
10.00 yakni 3,83% sedangkan pengangguran pada puncaknya di
8.00 tahun 2009 pasca krisis 2008 hingga mencapai level 9,93%
6.00
- Pada tahun 1998 hingga 2000 US masuk pada Peak
4.00 Conditio ns dimana pertumbuhan yang signifikan terjadi Bubble?
2.00 pada industry sector internet dan bidang-bidang terkait
Bubble Property Bubble Dot.com sehingga menjamurnya perusahaan-perusahaan baru
- berbasis situs internet yang disebut perusahan dot-com.
1
2
3
5
6
7
8
1
2
3
5
6
7
8
1
2
3
5
6
7 /9 /9 /9 /9 /9 /9 /9 /9 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1
Banyak kegagalan usaha akibat bubble dot.com dan
3
6
9
2
3
6
9
2
3
6
9
2
3
6
9
2
3
6
9
2
3
6
9
1
1
1
1
1
ekonomi US masuk pada Peak Conditio ns hingga Menuju Unemployment Rate (%)
Recession Conditions. Pada saat itu indeks pengangguran Source: Reliance Research, Bloomberg U S dibawah 4% dilevel 3,9% pada tahun 2000.
Economic Cycle
- Ekonomi Amerika membaik pasca bubble dot.com dari
2001 hingga 2003 mengalami Recovery Conditions. 2005 hingga 2006 ekonomi mencapai Peak Conditio ns pada sector real estate / property hingga terjadi banyaknya subprime mortgage dimana pada saat itu Indeks pengangguran U S mendekati 4% dilevel 4,50%
- Dari pergerakan data tingkat pengganguran US, Pola
siklus ekonomi terlihat cukup jelas. Apakah yang terjadi saat ini? pengangguran memasuki level terendah
- Tingkat
sepanjang sejarah sehingga membuat Ekonomi AS terlihat telah memasuki Peak Conditions yang artinya mendekati bubble hingga akan terjadi Recession Conditio ns. Bubble apakah yang terjadi pada siklus ekonomi kali ini??
6 GDP vs CPI Gross Domestic Product Consumer Price Index
3.9 (1)
5.1 (1)
1
2
3
4
5
1
1.9
2
3
4
5
6
7 GDP vs Unemployment Rate Gross Domes tic P roduct Unemployment Rate Po ly. (Gross Do mestic Pro duct) Source: Reliance Research, Bloomberg Source: Reliance Research, Bloomberg
4.9
3.3
3
4.2
1
0.4
1.5
2.3
1.9
1.8
1.8
3.3
2.8
2.3
2.2
- GDP US bergerak rebound sejak pertengahan tahun
yang lebih cepat setelah faktor Inflasi yang bergerak inline.
Inflasi yang mendekati level 3% dimana pada Q2 2018 finis di level 2,9%
2016 dengan garis trend menggunakan metode polynominal variable konsisten.
- Positifnya trend GDP US terlihat inline dengan trend
- Unemployment rate US menjadi pemicu ekspansi GDP
- Ekuitas di US bergerak menguat signifikan setelah krisis
Down Jones Index 2008. Pada saat ini kondisi Indeks Dow Jones berada
30,000.00 dilevel tertinggi sepanjang masa. Dimana bulan September tahun ini tutup dilevel 26,458 atau menguat
25,000.00 lebih dari 200% dari masa setelah krisis 2008 atau pada Trough Conditions.
20,000.00
- Sehingga dapat diperkirakan bubble yang akan terjadi
15,000.00 hampir disemua lini sektor dan lebih akan terfokus pada sektor produsen tambang energi dan teknologi. Tercatat
10,000.00 kuartal ke-2 2018 sektor energi naik signifikan 102,7% di
5,000.00 ikuti dengan sektor teknologi 30,4%.
- 1
- Imbas pembatasan produksi OPEC sekian tahun lalu
2
4
5
6
8
9
2
3
4
6
7
8
1
2
4
5
6
8
membuat naiknya harga komoditas energi dan menjadi
/9 /9 /9 /9 /9 /9 /9 /9 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
pemicu naiknya laba-laba produsen tambang energi hingga spekulasi outlook yang lebih optimis.
Down Jones Index Source: Reliance Research, Bloomberg Source: Reliance Research, Bloomberg
- Crude Oil Price target to $85 perbarrel
2006-2007 2008 2000 2002 2003-2005 2001 2009 2010-2015 2016-2020 2021-2023? ?
Trump Effect Eropa China Korea Utara Emerging Market
- Alasan Trump Melakukan Trade Protections
Risiko Overheating dan
- Meredam
pertumbuhan ekonomi yang naik signifikan setelah Recovery Conditions dari Krisis 2008.
- Kepentingan Politik hingga banyak yang tidak
akan menyadari Trump menikmati Approval Rating tertinggi dipartainya setelah melakukan langkah agresive melambatkan Risiko Overheating
- Appresiasi USD sebagai bentuk pertahanan
daya beli masyarakat dan perusahaan- perusahaan US dalam Peak Conditions
- Taktik Negosiasi untuk mencapai kesepakatan
perjanjian perdagangan guna menjadikan perlindungan perusahaan-perusahaan US
- Target Trade Protections Trump
- Negara – negara sekutu; Kanada, Meksiko,
Korea dan Eropa untuk mencapai kesepakatan perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara.
North American Free Trade Agreement (NAFTA)
- China, Menurunkan defisit perdagangan AS
dengan China yang mencapai 375 Miliar hingga Menghilangkan pengambil alihan teknologi dan subsidi perusahaan China untuk ekspansi secara global.
- Dampak secara regional dan global Trade Protections Trump
- Scenario 1, dengan tariff 25% akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dibawah -25bps untuk US, China,
Eropa maupun global sendiri dengan kata lain efek tidak terlalu signifikan
- Scenario 2, jika Scenario 1 di tambah tariff 10% akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi AS
hingga mencapai -100bps, China -60bps, Eropa -70bps dan Global dibawah -50bps Source: Manulife Assets Research, Bloomberg
IMF Data – Reliance Research Estimate Forecast ekonomi US jika Trade Protections berjalan Fed Rate (%) & Inflations (%) sesuai scenario.
4.00 3.50 3.50
3.25
3.25
3.50
- Fed Rate diproyeksikan sesuai dot plot dengan target
3.00
2.4
3.00 tertinggi dilevel 3,5% pada tahun 2020F yang telah
2.5 memasuki Peak Conditions dan mulai turun pada
2.50
2.1
1.81 tahun 2022F kelevel 3,25% hingga 3% ditahun
2.00 2023F.
2.1
1.50
1.67
1.95
1.00
1.95
- Forecast dari inflasi akan tertahan akibat kenaikan
0.50 fed rate hingga 3,50% sehingga inflasi akan akan mulai dibawah 2% setelah Peak Conditions hingga
- kembali melambat di level 1,67% di tahun 2023F
Fed Rate (%) Inflations (%)
- GDP akan cenderung bergerak konservatif dikisaran
Source: Reliance Research, IMF level 2 hingga 2,5% hingga tahun Peak Conditons dan akan mulai menurun setelahnya.
GDP (%) & Unemployment Rate (%)
10
9.5
- Tingkat pengangguran pun kami espektasikan
9
8.63 mencapai 3,5% pada tahun 2019F sebagai permulaan
8
7.8 Peak Conditons dan mulai kembali naik hingga 4,4%
7
6.93
4.40
4.73
5.7
6 di tahun 2023F.
4.4
4.06
5
5 3.5 3.77 3.77
3.8
4 pola forecast ekonomi US ini kami
- Pada
2.9
2.9
2.6
2.5
2.5
3 2.32 2.32
2.2
2.2 memperkirakan adanya Peak Conditions dari siklus
2.16 1.99
1.8
1.6
1.6
2 ekonomi pada tahun 2019F-2020F dan akan mulai
1 memasuki masa Recession Conditions pada tahun 2021F hingga 2023F dengan naiknya Indeks pengangguran dari level terendah dan turunnya inflasi serta GDP meskipun dengan estimasi value
GDP (%) Unemployment Rate (%) yang cenderung optimis.
Source: Reliance Research, IMF
- 3
- 2
- 1
2017 hingga saat ini mengalami trend positif. Hal tersebut yang membuat Trump cukup agresiv e membatasi ekspansi perusahaan-perusahan China y ang melakukan aktifitas export ke AS.
9 /1
7
3 /1
8 C
on sum e r P ri ce
I nd e x G ros s D om e st ic P rod uc t GDP vs CPI GDP QoQ CPI QoQ Source: Bloomberg, Reliance Research
Source: Bloomberg, Reliance Research
terlihat terkonsolidasi melambat dengan trend Mov ing Av erage 20 periode
10
3 /1
20
30
40
50
60
1 /1
5
3 /1
7
6
5 /1
3 /1
2
9 /1
2
3 /1
3
9 /1
3
4
9 /1
9 /1
4
3 /1
5
9 /1
5
3 /1
6
8 Manufacturing PMI
5
7 /1
5
1 /1
7
5 /1
7
7 /1
7
9 /1
7
1
7
7
1 /1
8
3 /1
8
5 /1
8
7 /1
Export Import Poly. (Export) Source: Bloomberg, Reliance Research
3 /1
1 /1
1
3 /1
5
9 /1
5
1
1 /1
5
1 /1
6
6
6
5 /1
6
7 /1
6
9 /1
6
1
1 /1
3 /1
9 /1
6 /1
5
4
9 /1
4
1
2 /1
4
3 /1
6 /1
4
5
9 /1
5
1
2 /1
5
3 /1
6
6 /1
3 /1
6
2 /1
49
50
51
52
53
9 /1
2
1
2
3
3 /1
3
6 /1
3
9 /1
3
1
2 /1
1
9 /1
47
14
7
2
4
6
8
10
12
9 /0
5
8
3 /0
9
9 /0
9
3 /1
9 /1
3 /1
6
4
6
7
1
2 /1
6
3 /1
7
6 /1
7
9 /1
1
3
2 /1
7
3 /1
8
6 /1
Manufacturing PMI 20 per. Mov. Avg. (Manufacturing PMI)
1
2
48
- GDP China slow sejak 3 tahun terakhir diiringi stabilnya tingkat inflasi.
- Manufaturing PMI terjaga diatas level expansi
- Trend pertumbuhan kinerja sector manufaktur di China
- Aktivitas export import China mulai positif sejak tahun
8 Export & Import
- 30
- 20
- 10
IMF Data – Reliance Research Estimate Forecast ekonomi China jika Trade Protections berjalan
GDP (%), Export (%) & Inflasi (%) sesuai scenario.
12
10.9
10.4
- Trade protections yang diusung Trump terus berjalan
10 sesuai scenario menurut IMF akan berdampak pada
7.3
8 penurunan output global hingga 0,4% dan China
6.9
6.6
6.2
6.1 akan turun 1,6% tahun 2020
5.8
5.6
5.3
6
5.1
4.9
4.7
4.5
- Export China pun akan menurun cukup signifikan
4
2.4 yang akan mengakibatkan penurunan GDP meskipun
2.2
1.6
2.0
1.9
1.7
2
1.8 inflasi tetap terjadi di kisaran 2%.
- GDP china akan dibawah level 5% pada tahun 2021F
2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F hingga 2023F dikarenakan penurunan aktifitas
GDP (%) Export (%) Inflasi (%) manufaktur yang terpukul signifikan dan mulai stabil
Source: Reliance Research, IMF pada tahun 2022F-2023F
Indeks PMI Manufaktur
- Pertumbuhan ekonomi China akan benar-benar
60 tertahan selama Trade Protections Trump tidak
51.6
49.4 menemukan kesepakatan dari kedua belah pihak.
50
40
34.8
28.8
27.6
26.4
30
25.2
20
10 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F Manufacture PMI (%)
Source: Reliance Research, IMF
Source: National Bank of Canada Source: National Bank of Canada
- Turki mendekati Dana Moneter Internasional (IMF)
Krisis Turki untuk pinjaman darurat datang sebagai kejutan bagi Turki berpotensi melukai Eropa dan
- Krisis
pasar. Negara itu melihat mata uangnya jatuh lebih menimbulkan masalah bagi negara berkembang dari 50 persen terhadap dolar dan suku bunganya secara keseluruhan karena investor asing akan naik sebesar 60 persen. mencari aman pada asset haven atau negara maju.
- Pasar negara berkembang juga sangat terganggu
oleh utang dan dolar yang lebih kuat membuatnya
- Lira Turki depresiasi hingga 50% sejak tengah tahun 2017.
lebih sulit bagi mereka untuk membayar utang.
Aksi jual investor terhadap instrument saham, mata uang dan obligasi
- Aksi jual investor tahun ini berlangsung lebih lama dari event beberapa tahun kebelakang.
- Aksi jual dipimpin oleh obligasi yang di ikuti dengan ekuitas.
- Hal tersebut memberikan signal reaksi investor tidak
hanya reaksi spontan akibat suku bunga the Fed dan Trade Protections Namun justru ini lebih ke fase krisis kepercayaan penuh pada negara berkembang
- Fase jenuh atau oversold mulai terlihat jika
merefleksikan data dari beberapa kejadian yang mengancam krisis. Jenuhnya merefleksikan aksi jual yang terlama sepanjang sejarah.
8
7.4
5.1
5
6.7 Indonesia
6.8
5
6.9
6
7.0
6
7.5
6
6.7
5.2
6
5.6 India
7
5.7
7
5.8
7
5.9
6.3
7
6.5
5
5
GDP (%) 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F EM Asia
4.7
4.4 Philippines
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
4.5
3
4.6
3
3
5.2
5
5.3
3
5.9
4
4.6 Malaysia
4
4.7
4
4.8
4.9
4
6.5
8 E me rging M a rke t Asia GDP
Indonesia Philippines Malaysia Thailand India Source: Bloomberg, Reliance Research
6.6
9 /1
6 /1
3 /1
2 /1
1
9 /1
6 /1
3 /1
Source: IMF, Reliance Research
6.7
6.6
2 /1
6.2
6.1
6.0
5.9 Thailands
3.9
4.3
3.8
3.6
3.5
3.4
3.4
1
3 /1
Nilai Tukar Mata Uang Emerging Market terhadap USD Last Price Sept 2018
6 /1
3 Month
6 Month Ytd India 71.18 -5.73% -8.54% -10.28% Indonesia 14,780.00 -6.10% -6.88% -8.29%
Philippina 53.54 -1.78% -2.97% -6.90% Malaysia 4.13 -3.97% -5.56% -2.17% Thailand
32.73 -2.23% -4.02% -0.49% Source: Bloomberg, Reliance Research
yang paling berpengaruh diantaranya India, Indonesia, Malaysia, Philippina dan Thailand
ke-2 setelah India
tahun 2020 mengacu pada pernyataan IMF mengenai dampak ketegangan Trade Protections yang tidak menemukan titik temu
6 /1
3 /1
2 /1
1
9 /1
6 /1
3 /1
2 /1
1
9 /1
6 /1
3 /1
2 /1
1
9 /1
- -2.00
- Emerging market Asia menurut survey Bloomberg
- Pertumbuhan GDP cenderung fluktuatif kecuali Indonesia yang bergerak flat sejak 3 tahun terakhir.
- Year to date, Mata uang Indonesia menjadi terlemah
- Output emerging market ter-downgrade 0,4% pada
Current Account of % GDP
20
15
10
5
6
6
7
7
8
9
9
1
2
2
3
3
4
4
5
6
6
7
7 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1
3
5
2
7
2
9
4
1
6
1
8
3
5
2
7
2
9
4
1
- 5
1
1
1
1
1
1
- 10 Indonesia India Philippina Malaysia Thailand
Source: Bloomberg, Reliance Research Source: Bloomberg, Reliance Research
- Imbas dari apresiasi USD kepada hutang negara
- Indonesia menjadi yang terdalam dari defisit neraca
berkembang terlihat dengan Turki di urutan paling pembayaran dari GDP sebesar -2,04% dikuartal atas mengalami defisit hampir 25% dari GDP diikuti pertama 2018. Argentina hampir 20% dari GDP diatas rata2 negara berkembang yang hanya diatas 10% sedikit dari GDP.
- IMF memprediksi sekurang-kurangnnya angka defisit neraca pembayaran Indonesia di kisaran -1,92%.
(-1,88%) dan Philippina (-0,58%) yang
- India
mengalami deficit current account tertinggi selanjutnya.
Indonesia Statistics Banked Active Social Media Population
Population U sers 261,12 Million 48% 130 Million
Desktop 30% Mobile 70%
Internet Mobile Subscriptions Internet
Transaction value in the Penetration Penetration
Fintech market 415,7 million (projected 2018) 70% mobile
143,2 million U SD $22.338 Million
Sources: World Bank, the Association for Internet Service Providers Indonesia, We are Social, Fintechnews.sg
- Defisit Neraca pembayaran Indonesia terdalam sejak
- 2,000 4,000 6,000
- Hutang luar negeri Indonesia terus meningkat sejak
- 8,000
- 6,000
- 4,000
- 2,000
- Posisi defisit neraca pembayaran ini cukup dalam
- 12,000
- 10
- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
06 /1
2
12 /1
2
06 /1
1
12 /1
1
12 /1
3
06 /1
9
12 /0
9
06 /0
8
12 /0
140,000 190,000 240,000 290,000 340,000 390,000
06 /1
12 /1
3 /1
6
8 Indonesia External Debt ($ Mn)
06 /1
7
12 /1
7
06 /1
6
12 /1
06 /1
3
5
12 /1
5
06 /1
4
12 /1
4
06 /1
8 Current Account ($ Mn) & USD/IDR Current Account ($ Mn) USD/IDR
7
Neraca pembayaran, Pelemahan rupiah dan Hutang luar negeri Indonesia
9
1
9 /1
1
3 /1
3 /1 9 /1
9
9 /0
3 /0
2
8
9 /0
8
3 /0
12,000 14,000 16,000
mengirim Indonesia menempati negara nomer 4 yang terapresiasi nilai hutangnnya oleh penguatan USD.
krisis 2008 dan pada tahun ini mencapai puncaknya di $357,97 Juta
2014 seiring pelemahan nilai tukar rupiah yang mulai bergerak pada trend negative.
3 /1
9 /1
9 /1
5
7
3 /1
6
9 /1
6
3 /1
5
9 /1
3 /1
2
4
9 /1
4
3 /1
3
9 /1
3
3 /1
Source: Bloomberg, Reliance Research Source: Bloomberg, Reliance Research
Gross Domestic Bruto dan Inflasi stabil cukup GDP YoY (%) lama.
10.00
9.00
- GDP Indonesia stabil dikisaran 5% sejak 3 tahun
8.00 terakhir. Tidak adanya pertumbuhan ekonomi
7.00 lanjutan setelah krisis 2008 yang sempat naik hingga
6.00
5.00 mendekati 7% menjadi tantangan tersendiri bagi
4.00 kondisi ekonomi Indonesia. Indonesia sebagai
3.00 emerging market yang juga cukup banyak mendapat
2.00 tekanan aksi jual investor asing.
1.00
- 1
- Stabilnya GDP ini didukung oleh melemahnya Inflasi
1
2
2
3
4
4
5
5
6
7
7
8
8
9
9
1
1
2
2
3
4
4
5
5
6
6
7
8 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 yang tembus dibawah 3% akibat turunnya
3
5
2
7
2
9
4
1
6
1
8
3
5
2
7
2
9
4
1
6
1
8
3
5
2
7
2
1
1
1
1
1
1
1
1 kepercayaan konsumen dan peningkatan Suku bunga
GDP (%) Source: Bloomberg, Reliance Research mengikuti Fed Rate sebagai intervensi nilai tukar.
Inflasi tercatat dilevel 2,88% terendah sejak tahun Inflasi YoY (%) 2010.
10.00
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
- 9
9
9
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5 Inflasi YoY (%) Source: Bloomberg, Reliance Research
Neraca Perdagangan ($ Mn) Import (%) & Export (%) 4,000.00
80.00 3,000.00 60.00 2,000.00 40.00 1,000.00
20.00
9
9
9
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
9
9
9
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
- 1,000.00
- 2
- 2,000.00
- 40.00
Neraca Perdagangan 12 per. Mov. Avg. (Neraca Perdagangan) Import (%) Export (%) Poly. (Export (%))
- 3,000.00
- 60.00
Source: Bloomberg, Reliance Research Source: Bloomberg, Reliance Research Aktivitas Eksport dan Import
Import (%) & Inflasi YoY (%)
80.00
10.00
- Neraca perdagangan Indonesia terlihat mengalami
9.00 perlambatan. Defisit neraca perdagangan terlihat
60.00
8.00 melebar di tahun 2018 sebesar $1,02 Miliar setelah
40.00 7.00 terakhir pada tahun 2014.
6.00
20.00
- Tingginya aktifitas import yang tidak di iringi
5.00 pertumbuhan eksport membuat deficit neraca
- 4.00
9
9
9
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8 /0 /0 /0 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 /1 perdagangan melebar. Aktifitas import tumbuh
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
9
1
5
3.00
- 20.00
hingga diatas 30% pada tahun 2018 sedangkan
2.00 Eksport hanya sekitar 19%.
- 40.00
1.00
- 60.00
- Inflasi yang tertahan pada level 3% membuat aktifitas
Import (%) Inflasi YoY (%) import melonjak sejak tahun 2016.
Source: Bloomberg, Reliance Research
IMF Data – Reliance Research Estimate Proyeksi Ekonomi Indonesia setelah Pemilu dan
GDP (%) & Inflations (%) Ekonomi US yang telah mencapai puncak
9.00
8.36
8.08 prekonomian
8.00
7.00
- IMF berekspektasi GDP Indonesia stagnan di tahun pemilu
5.58
6.00
5.15
5.20
5.20
5.05
5.10 pada level 5,2% namun akan tertekan di tahun 2020F
4.94
4.95
4.87
4.79
4.70
5.00 seiring tekanan Trade Protections Trump yang
3.80
3.80
3.53
3.47
3.45
4.00
3.40
3.43 memangkas pertumbuhan output ekonomi dunia dan Asia
3.35
3.02 sekitar 0,4% sehingga 2020 GDP Indonesia akan berada
3.00 dikisaran 4,9%
2.00
1.00
- Meskipun demikian kami perkirakan Inflasi mulai tumbuh
- 2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F
signifikan sejalan upaya pemerintah menaikan harga BBM
mengimbangi harga minyak dunia. Pelemahan nilai tukar GDP (%) Inflations (%)
Rupiah diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun Source: IMF, Reliance Research
2019 dengan target pelemahan hingga R p 16.155 pe r U SD.
- Pada tahun 2020 efek dari naiknya harga BBM akan
memicu pertumbuhan Inflasi yang lebih cepat sehingga Import (%), Export (%) & USD/IDR (%) mampu meningkatkan permintaan rupiah dan 13,555
30.00 18,000
15,498 mengurangi aktifitas import.
16,061 13,473 14,723 16,000 12,388
13,759
25.00 13,788 14,155
14,000 berencana menggalakan pembangunan
- Pemerintah
24.14 12,171 14,164
17.45
18.17 20.00 18.02 18.72 17.82 12,000 infrastruktur guna meningkatkan distribusi dalam negeri
16.67
16.33
14.77
16.07 hingga produksi. Hal tersebut akan mendorong aktifitas
14.92 10,000
13.24
13.28
13.99
12.73
15.00
11.85 8,000
12.54 Eksport di tahun 2019 memanfaatkan pelemahan nilai
10.22 tukar R upiah.
7.46
5.84
10.00 6,000
6.61 4,000
- Rupiah kami perkirakan akan menguat ditahun 2020
0.81
5.00 2,000 hingga 2023 melihat adanya pola siklus ekonomi yakni tekanan ekonomi di US yang telah mencapai Peak
- 2013 2014 2015 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F
Conditio ns dan mulai memasuki bubble hingga Recessio n Conditio ns dimana Investor akan kembali melirik Import (%) Export (%) USD/IDR Emerging Market dan Indonesia menjadi pilihan utama.
Source: IMF, Reliance Research
- USD/IDR Target Price di 15806-16470 (+2 standart deviasi trend 16155)
- Inflasi menjadi indicator untuk suku bunga dan berimbas pada pertumbuhan kredit.
- Mengacu pada kenaikan Fed rate maka di tahun
- 2.00
- Dengan suku bunga 6,75% di tahun 2019F maka
- 0.05
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
6.00
6.75
7.00
7.00
6.75
6.00
4.75
4.25
3.00
3.25
3.50
3.50
3.25
2.50
1.50
0.75
Inflations (%) Loan Growth (%)
1
7
4
8.00 2016 2017 2018E 2019F 2020F 2021F 2022F 2023F Fed Rate & BI Rate 7days
Fed Rate (%) Bi Rate 7days (%)
4.75
12.24 13,473 13,555 15,498