SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI INSPEKTUR BEJANA TEKAN

  O LSP-PPT MIGAS

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

  

Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur Bejana Tekanmerupakan skema sertifikasi

Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT

Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang

ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor 120 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional IndonesiaKategori Jasa Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongan Pokok

Jasa Arsitektur Dan Teknik Sipil; Analisis Dan Uji Teknis Pada Jabatan Kerja

Inspektur Bejana Tekan. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan

kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Inspektur

Bejana Tekansebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor

kompetensi.

  Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal: Oleh:Oleh:

_________________ _________________

Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-INS-BJN--2018 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-INS-BJN-2018 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang lingkup

  2.1. BidangInspektur Bejana Tekan

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan bidangInspektur Bejana Tekanyang mempunyai tugas utama memastikankeamanandankeselamatanpelaksanaanpekerjaanoperasi bejana tekandi sektor industri minyak dan gas bumi sub sektor industri minyak dan gas bumi bidang Inspektur Bejana Tekan.

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Bejana Tekanlingkup industri minyak dan gas bumi.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Bejana Tekan di bisnis kegiatan di industri minyak dan gas bumi

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Bejana Tekanpada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Inspektur Bejana Tekanmandiri.

  4. Acuan Normatif

  Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

  4.1. Undang-undang Nomor 1 Tahun1970 tentang Keselamatan Kerja;

  4.2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;

  4.3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4.4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan` Pengelolaan Lingkungan Hidup

  4.5. Mijn Politie Reglement 1930 Staadsblad 1930 Nomor 341

  4.6. Mijn Ordonnantie (Ordonansi Tambang) Tahun 1930 Nomor 38

  4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada

  Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi

  4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan NasionalSertifikasi Profesi (BNSP);

  4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;

  4.10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.12. PeraturanMenteriKetenagakerjaanRepublik Indonesia Nomor3Tahun 2016tentang Tata Cara PenetapanStandarKompetensiKerjaNasional Indonesia;

  4.13. Peraturan MenteriEnergi dan Sumber Daya MineralNomor5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib;

  4.14. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum;

  4.15. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi nomor 01/P/M/Pertamb./1980; tentang Inspeksi Keselamatan Kerja dan Teknik yang dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

  4.16. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI NomorKEP.211/MEN/2004 tentang Pedoman Penerbitan SertifikatKompetensi;

  4.17. Keputusan MenteriTenagaKerjadanTransmigrasiRepublik Indonesia Nomor65Tahun 2009TentangPenetapanStandarKompetensiKerjaNasionalIndonesia SektorIndustriMinyakDanGasBumiSertaPanasBumi SubSektorIndustriMinyakDanGasBumiHilirBidangPemrosesanGasBumi;

  4.18. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 120 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur Dan Teknik Sipil; Analisis Dan Uji Teknis Pada Jabatan Kerja Inspektur Bejana Tekan

  4.19. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI NomorKEP.231A/MEN/X/2005 tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dan Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP);

  4.20. Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi NomorKep.01.K/60.05/DJM/2003, tentang Lembaga Sertifikasi Personil Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi;

  4.21. SK Dirjen Migas nomor 84/K/38/DJM/1998 tentang Pedoman dan tata cara inspeksi keselamatan kerja atas instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam usaha pertambangan minyak dan gas bumi.

  4.22. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.23. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

  5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Level : V

  b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Inspektur Bejana Tekan

  c. Rincian Unit Kompetensi : NO KODEUNIT JUDUL UNIT

  1 M.712032.001.01 Melakukan Identifikasi Dokumen Perencanaan dan atau Riwayat DataBejana Tekan

  2 M.712032.002.01 Melakukan Identifikasi Bejana Tekan

  3 M.712032.003.01 Menerapkan Peraturan dan Perundangan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan di Tempat Kerja

  4 M.712032.004.01 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Pabrikasi Saat Pabrikasi

  5 M.712032.005.01 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Reparasi Saat Reparasi

  6 M.712032.006.01 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Alterasi Saat Alterasi

  7 M.712032.007.01 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Beroperasi

  8 M.712032.008.01 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Tidak Beroperasi (Tidak Terencana) Dan Terencana)

  9 M.712032.009.01 Melakukan Evaluasi Hasil Inspeksi Bejana Tekan

  10 M.712032.010.01 Membuat Laporan dan Rekomendasi Hasil Inspeksi Bejana Tekan

  6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  6.1 Melakukan Identifikasi Dokumen Perencanaan dan atau Riwayat DataBejana Tekan

  6.2 Melakukan Identifikasi Bejana Tekan

  6.3 Menerapkan Peraturan dan Perundangan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan di Tempat

  6.4 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Pabrikasi

  6.5 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Reparasi

  6.6 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Alterasi

  6.7 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Beroperasi

  6.8 Melakukan Inspeksi Bejana Tekan pada Saat Tidak Beroperasi (Tidak Terencana)

  6.9 Melakukan Evaluasi Hasil Inspeksi Bejana Tekan

  6.10 Membuat Laporan dan Rekomendasi Hasil Inspeksi Bejana Tekan

  7. Persyaratan dasar

  7.1. Belum memiliki pengalaman kerja:

  a. Ijasah MinimalD3 Teknik

  b. Mempunyai sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 450Jam Pelatihan (JP).

  7.2. Memiliki Pengalaman Kerja:

  a. Ijasah Minimal SLTA Pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang Inspeksi Bejana Tekan.

  b. Ijasah Minimal D3 Teknik Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang Inspeksi Bejana Tekan.

  8. Persyaratan Kompetensi

  8.1. SuratKeteranganSehatyang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)

  8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

  8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas” maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  9.3. Asesi yang tidaklulussertifikasi bisa mengulang dengan mengumpulkan persyaratan seperti permohonan baru.

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Inspektur Bejana Tekan

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Inspektur Bejana Tekan dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  11. Biaya

  Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku

  11.1

  tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM. Biaya sertifikasi Inspektur Bejana Tekan sebesar Rp.1.500.000,-.

  11.2

  11.3 Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu sebesarRp.1.500.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  

11.4 Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang.

12. Proses sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Inspektur Bejana Tekandapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

  Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

  12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.

  12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02)yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh minimal 60untuk setiap materi yang diujikan.

  12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

  13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  13.1 Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B ) ;

  13.2 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

  13.3 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.4 Masa berlaku sertifikat telah habis; 13.5 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”.

  13.6 Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.:

  F. 9. 05. C);

  14. Survailen

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  14.2 Evaluasi peserta (sampling)

  14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.4 Witness (bila diperlukan)

  14.5 Survailen dilaksanakan 1 kali

  15. Sertifikasiulang

  15.1 Persyaratansertifikasiulangsama dengan persyaratan awaluntukmenjaminbahwapemegangsertifikatkompetensiselalumemenuhisertifik asikompetensi terkini; 15.2 Sertifikasiulangditetapkan4tahunsekali dan ketentuannyadiaturdalamprosedur.

  16. Penggunaansertifikat

  Pemegang sertifikatkompetensiharus menandatanganipernyataanpenggunaansertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  Asesi/pemohondapatmengajukanbanding dan/ataukeluhan, apabilaterbuktiadanyakeputusn LSP yang merugikan dan/atauketidaksesuaiandenganskemasertifikasi.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form F.9.01.A / Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01

  (Calon Asesi) dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah (dilegalisir) Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter)
  • Sertifikasi Ulang
  • Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr

  Copy sertifikat pelatihan

  • Copy sertifikat kompetensi
  • yang terakreditasi
  • Membayar biaya sertifikasi Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis