DI BURU DOSA Script by Deemaz Priyo Pradono

  FADE IN TEASER Terlihat langkah kaki beberapa orang yang sedang berlari FADE TO BLACK MAIN TITLE : DI BURU DOSA FADE IN SUPER IMPOSED CASTING TITLE & PRODUCTION CREW Kamera subyektif orang yang berlari terengah-engah CUT TO Dua orang berbadan tegap dan berambut pendek (atau bisa juga cepak) memakai jaket berlari mengejar seseorang dengan membawa sepucuk pistol CUT TO TOBI berlari kencang dengan ekspresi wajah yang panik dan ketakutan CUT TO TEASER END

  01. INT. TERAS RUMAH NISA – DAY Cast : Nisa, Emak NANI, seorang wanita berusia sekitar 35 tahun, keluar dari dalam rumah. Disebelahnya NISA, gadis cilik berusia sekitar 12 tahun, tertatih-tatih melangkah dengan menggunakan kruk (tongkat penyanggah).

  NANI Hari ini kamu libur, nak ?

  NISA Iya Mak...Nisa libur. NANI

  Kamu ati-ati ya sendirian di rumah. Kalo perlu apa-apa, emak sudah ngomong ke mamang untuk nengokin kamu NISA Iya, Mak....

  NANI Ya sudah, emak jalan dulu. Assalamu’alaikum

  NISA Wa’alaikum salam..ati-ati ya Mak... Nani tersenyum dan mengusap kepala Nisa. Kemudian Nisa mengambil tangan kanan Nani dan menciumnya dengan khidmat. Setelah itu Nani mencium kening Nisa dengan penuh kasih sayang dan melangkah OUT FRAME di saksikan oleh Nisa yang melambaikan tangan ke arahnya . CUT TO

  02. EXT. HUTAN – DAY Cast : Tobi, komandan polisi, anggota polisi Tobi berlari kencang namun tiba-tiba ia menyeringai kesakitan. Kemudian ia berhenti memperhatikan pahanya yang sobek mengeluarkan darah.

  TOBI Sialan ! ssttt..aw..aduh... Ia menyerat langkahnya menuju sebuah pohon dan bersandar hingga kemudian duduk dengan kaki diluruskan. Fokus pikirannya terpecah antara rasa sakit dan ketakutan di buru orang. Tobi mengecek luka di kakinya, celana jeans-nya robek memanjang mulai dari paha belakang hingga ke depan.

  TOBI (CONT’D) Fuuiihh..untung cuma keserempet... Tobi mengeluarkan sebuah pisau belati besar dan merobek lengan bajunya. Dari kedua lengan baju yang sudah disobeknya, disayatnya menjadi beberapa sayatan, dari beberapa sayatan itu diikat jadi satu. Dan setelah itu sayatan yang telah tersambung tadi diikatkan sekencang-kencangnya pada paha yang terluka sebagai penghambat jalannya darah yang terus mengalir.

  INTERCUT TO Komandan polisi dan seorang prajuritnya berlari, kemudian berhenti dengan nafas terengah-engah

  ANGGOTA 1 Ada apa, Dan ?

  KOMANDAN (MENATAP LANGIT DAN KEMUDIAN MELIHAT JAM TANGANNYA) Sepertinya..sebentar lagi gelap... kita kembali saja...

  ANGGOTA 1 Tapi, Dan...T-O kita ?

  KOMANDAN Kita koordinasi lagi di markas. Kita bentuk tim buser, supaya lebih maksimal

  ANGGOTA 1 Siap, Dan !

  Kemudian mereka berdua kembali ke arah sebelumnya DISSOLVE TO Tobi sudah berhasil menghambat darah di lukanya. Ia menarik nafas lega

  TOBI Lumayan, agak enakan... Kemudian Tobi berusaha bangkit, setelah merasa sanggup berdiri ia pun berjalan dengan terseok-seok. CUT TO

  03. EXT. PEKARANGAN BELAKANG RUMAH NISA – EVENING Cast : Tobi, Nisa ESTABLISHING SHOT : Suasana senja di pedesaan DISSOLVE TO Tobi berjalan dengan terseok-seok, wajahnya terlihat sangat letih, bibirnya pucat. Ia berada di pekarangan belakang rumah Nisa. Saat itu Nisa sedang memberi makan ayam peliharaannya. Tobi mengintip semua aktifitas Nisa, tapi kondisinya melemah dan tak lama kemudian ia tak sadarkan diri CAMERA BLUR – OUT FOCUS

  04. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – NIGHT Cast : Tobi, Nisa CAMERA BLUR – IN FOCUS Tobi tersadar dari pingsannya. Ia mengerjapkan matanya, melihat ke sekeliling

  TOBI Ada dimana gue nih...?

  Ia mencoba bangkit dari kasur alasnya tidur yang terletak di lantai tanpa dipan, ia meringis menahan sakit. Akhirnya ia hanya mampu duduk. Kemudian di periksa kondisi luka di pahanya.

  TOBI (CONT’D) Akh..sialan nih kaki.. (BEAT) Apa gue udah ketangkep ya ?

  Tiba-tiba pintu di kamar itu terbuka dan tampak cahaya yang menyilaukan, Tobi mengerjapkan mata kesilauan. Dari arah pintu Nisa masuk dengan langkah tertatih-tatih. Di tangannya terlihat ia membawa segelas air. Nisa dengan tenang menghampiri Tobi.

  NISA Nasinya belum di makan, om ?

  TOBI (KASAR) Siapa lo !? mau apa !

  NISA Ngasih makanan untuk om

  TOBI Buat apa ?!

  NISA Supaya om sehat…

  TOBI Iya terus kenapa…!

  NISA Terus kenapa apanya, om ?

  TOBI Anak tolol, ya buat apa dan kenapa lo kasih makan gue, hah !

  NISA Biar om sehat…

  TOBI Iya, tapi kenapa ! kita nggak saling kenal. Terus kenapa lo, bocah cacat, mau aja nolongin gue !

  NISA Om butuh pertolongan. Kata bapakku almarhum, kita sesama manusia harus saling tolong...

  TOBI (TERSENYUM SINIS) Hhh..itu kan karena lo nggak tau siapa gue !

  NISA Aku nggak harus tau siapa om. Yang aku tau kaki om berdarah. Om pingsan, dan perutnya bunyi kriuk..kriuk..kelaperan...

  Tobi diam saja, namun ia menatap Nisa dalam-dalam NISA (CONT’D)

  Namaku Nisa, om. Bapakku bilang aku nggak cacat, selama aku baik sama orang dan rajin ibadah sama Allah...

  TOBI Tapi kaki lo cacat ! sengkle..! jalan aja lo musti pake tongkat...

  NISA Emangnya sekarang om bisa jalan atau lari dengan kaki kayak gitu ?

  Tobi diam dan terkejut, tidak menyangka Nisa akan berkata seperti itu. Ia masih tertegun ketika Nisa menaruh gelas di dekat piring yang berisi nasi dan lauk pauk.

  NISA (CONT’D) Di makan dulu, om.... Tiba-tiba Tobi menarik tangan Nisa

  TOBI Jangan kasih tau orang, kalo gue disini !

  NISA (TERSENYUM) Malam Om.... Nisa bangkit dan berjalan menuju pintu

  TOBI (TERIAK DENGAN SUARA TERTAHAN) Hei..inget jangan kasih tau siapa-siapa !

  NISA Ssst...nanti malah ketahuan... Nisa keluar dari ruangan, dan Tobi masih tidak percaya akan hal yang dialaminya itu. Hingga kemudian ia menyantap hidangan yang disediakan dengan sangat lahap. CUT TO

  05. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – MORNING Cast : Tobi, Nisa Nisa masuk ke dalam kamar dengan membuka pintu secara perlahan, sebelumnya ia mengintip untuk melihat Tobi. Tobi terlihat masih tidur. Lantas Nisa pun masuk secara perlahan menuju ke arah jendela untuk membuka kain gorden. Begitu terbuka, sinar matahari masuk dengan sangat menyilaukan dan terasa hangat sehingga membuat Tobi terbangun.

  TOBI (MEMBENTAK ) Nisa !!!

  Nisa terkejut, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Melihat itu Tobi spontan berusaha berdiri, namun tertahan oleh kakinya yang masih terluka.

  TOBI (CONT’D) Ehhh..ma..maaf Nisa, bukan maksud om bikin kamu kaget seperti itu...

  Dari luar kamar tiba-tiba Nani masuk dengan tergopoh-gopoh menghampiri Nisa yang jatuh terduduk.

  NANI Nisa...kamu kenapa nak... Sambil memeluk ia menatap ke arah Tobi dengan tajam

  NISA Nisa nggak apa-apa mak, kepeleset aja kok.. Tobi yang dipandangi seperti itu sempat salah tingkah, namun akhirnya dapat menguasai keadaan.

  TOBI Apaan lo ! ngeliat sampe melotot begitu.. Emang gue setan apa !

  NANI Eh ! seharusnya gue yang tanya begitu ke elo Nah, udah numpang..kita rawat, lagu lu sengak

  begitu sama gue ! gue emaknya Nisa..kenapa ! TOBI

  Heh..inget ya ! gue kagak pernah minta supaya lo ngerawat gue, ngarti ! NANI

  Kalo kita kagak nulung lo udah mati, tau nggak lo ! lagak lo kaya jagoan aja..liat tu kaki pincang sama berdarah..apa lo pikir bisa selamet dengan kondisi begitu..hah !

  NISA Emak...om...udah..jangan pada berantem... Nisa nggak kenapa-kenapa..tuh lihat Nisa bisa berdiri kan... Nisa berdiri dengan susah payah di bantu dengan Nani. Setelah mampu berdiri tegap Nina pun melepas pegangannya. Namun ketika Nisa mau melangkah, ia seperti mau jatuh lagi, spontan Tobi dan Nani berteriak

  NANI DAN TOBI Nisaaa....

  NISA Ihh..orang nggak kenapa-kenapa kok..(BEAT) Nah gitu dong...kompak (TERSENYUM)

  FADE OUT FADE IN

  06. INT. MARKAS BESAR POLISI – RUANG RAPAT - DAY Cast : Komandan Polisi, 4 orang anggota Sang komandan sedang berdiri memberikan pengarahan. Ia menunjuk sebuah peta yang di tempel . Ke empat anggotanya tampak menyimak dengan serius.

  KOMANDAN Target Operasi kita kali ini sulit dan berbahaya.

  Kita tidak bisa bergerak sendiri. Untuk itu Saya sudah koordinasi dengan Brimob. Ini Peta wilayah dimana kemarin tobi Kabur.

  Kalian harus menyisir dari empat penjuru. Kau di utara..kau barat...kau timur..kau selatan. Ada pertanyaan ?

  ANGGOTA (SEREMPAK) Siap...tidak, Dan !

  KOMANDAN Baik saya rasa cukup jelas..kalau Tobi melawan, kalian tau langkah apa yang harus diambil.

  Mengambil Map dan kemudian mengeluarkan empat lembar kertas dibagikan ke mereka.

  KOMANDAN (CONT’D) Operasi kita bernama kelinci liar ! di kertas ini ada S-O-P yang harus kalian pelajari dan laksanakan.

  Kerjakan sekarang...! ANGGOTA

  Siap kerjakan ! FADE OUT FADE IN

  07. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – NIGHT Cast : Tobi Tobi terlihat sedang tidur. Kamarnya terlihat temaram dengan hanya diterangi sebuah lampu badai kecil yang diletakkan diatas meja. Ruangan tempat ia bersembunyi ini benar-benar kosong, kecuali hanya terdapat sebuah meja dan kursi kayu serta kasur yang di tidurinya.

  Tiba-tiba Tobi terlihat resah, dari dahinya keluar keringat sebesar biji jagung. DISSOLVE TO

  08. INT. SEBUAH RUANGAN YANG GELAP GULITA Cast : Tobi Tobi terlihat panik, karena ia tiba-tiba berada disebuah ruangan yang gelap gulita tanpa ada sedikitpun sinar yang menerangi. Tiba-tiba secara perlahan ada seberkas sinar yang tampak. Tobi memperhatikan ke arah datangnya sinar. Sinar itu kian lama kian menerangi, rupanya itu adalah sebuah pintu. Dan dari balik sinar itu muncul sesosok tubuh tinggi besar. Tobi tak mampu melihat dan mengenali, karena tubuh itu hanya membentuk siluet disebabkan cahaya yang muncul di belakang orang itu.

  TOBI (CEMAS) S..siapa kamu... SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Aku bukan siapa-siapa...

  TOBI Kenapa kita ada di sini... SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR (TERTAWA) Haha...inilah hidupmu..

  TOBI Maksudnya....?

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Inilah kamu dengan kehidupanmu...

  Gelap gulita...hitam pekat...segelap dan sehitam hatimu...tak ada setitik pun sinar menghampirimu....

  TOBI Jangan sok berfilsafat deh...to the point aja.. SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR

  Baik..(BEAT) Lihat disebelah kanan mu?

  Tobi melihat ke arah kanannya. Disana terletak sebuah Kitab Suci Al qur’an yang terlihat begitu terang bercahaya.

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR (CONT’D) Kau tau apa itu ?

  TOBI Al Qur’an...terus kenapa ?

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Injak kitab itu !

  TOBI Apa ? lo udah gila kali ya...masa gue disuruh nginjek Qur’an...sakit lo...!

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Mengapa engkau tidak menjalankan perintahku !

  TOBI Itu kitab suci goblok ! Semua orang tau itu... Lagi pula lo siapa ? Lo Tuhan emang? Enak aja main perintah-perintah gue…

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Iya aku Tuhanmu...!

  TOBI Kalo lo Tuhan...terus gue nabi lo gitu...? Dasar iblis..! Udah deh..gue emang bejat, Tapi gue bisa bedain mana Tuhan mana setan

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR (TERTAWA) Hahaha..engkau bisa membedakan, Tapi engkau tak bisa menjalankan apa itu kebenaran.

  Dasar Manusia Munafik !!! (MENGHARDIK) Injak kitab itu..!!

  TOBI Kalo gue ga mau..?

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Mengapa kamu tidak mau ! bukankah dengan melanggar semua perintah Tuhan itu sama artinya dengan engkau menginjak-injak Al Qur’an ! Hei manusia bodoh..! Kesucian Al quran itu bukan terletak pada bentuk fisiknya saja, tapi kandungan nilainya lah yang begitu suci dan mulia...(BEAT) Kau takut menginjak kitab itu, tapi tanpa sadar kau sudah menginjak, bahkan mencampakkannya bagai onggokan sampah yang tak berguna... Tobi tertegun sejenak mendengar perkataan itu

  TOBI (DENGAN TATAPAN KOSONG) Gue udah tau... Tapi gue nggak pernah bisa ngelawan setan... SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR

  Hei manusia...setan tidak akan mampu menggoda setiap mukmin yang iklas...jangan kau persalahkan setan.karena dia diciptakan memang untuk menggoda kalian. Kunci semua itu ada pada kau...Allah tidak akan merubah kalau kamu tidak mau berubah !

  TOBI (MENUNDUK SEDIH) Terus gue harus gimana ?

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Aku punya satu solusi...

  TOBI Apa itu ?

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Injak kitab itu !

  Tobi menatap orang itu dengan ketakutan TOBI

  Nggak..gue nggak sudi..!

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR Injak kataku !

  TOBI Nggak !

  SESOSOK TUBUH TINGGI BESAR (MENGHARDIK) INJAK !!!

  TOBI Tidak.... Tiba-tiba tubuh Tobi bergerak sendiri, Tobi berusaha menahan langkah tapi tidak berdaya. Hingga akhirnya ia berada di hadapan Kitab itu. Kaki Tobi terangkat seolah hendak menginjak, Tobi berusaha sekuat tenaga menahan, tapi tetap tak kuasa. Kaki itu makin mendekat untuk menginjak Kitab itu. DISSOLVE TO

  09. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – NIGHT Cast : Tobi Dalam keadaan tidur Tobi terlihat cemas, resah dan gelisah. Dia terus menerus mengerang. Belakangan tangannya terangkat di depan wajahnya.

  TOBI Jangan..(TERIAK) Tidaakkkk....!

  Bersamaan dengan itu ia bangkit dari tidurnya dan membuka mata. Peluh tampak membasahi sekujur tubuhnya. FADE OUT FADE IN TO

  10 EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NINA – DAY Cast : Nisa, Tobi, Ibu Tobi, Tobi kecil, EXTRAS

  ESTABLISHING SHOT : Panorama Pedesaan Nina dengan tertatih-tatih terlihat sedang menyirami pepohonan dan pot-pot kembang yang ada di pekarangannya itu.

  Tobi memperhatikan tingkah laku Nisa dari dalam dengan tatapan mata yang sendu CAMERA BLUR – OUT FOCUS Tobi mengenang masa kecilnya. Ia teringat akan nasihat ibunya ketika itu

  IBU TOBI Tobi…bapakmu sudah ndak ada nak… Mulai sekarang kamu harus sudah mulai belajar untuk hidup mandiri, jadi ketika besar nanti kamu sudah biasa...

  TOBI KECIL Mandiri itu apa sih bu ?

  IBU TOBI (TERSENYUM) Mandiri itu artinya kita bisa hidup tanpa tergantung dengan orang lain.

  Dan satu hal yang harus selalu kamu ingat, nak.. Tobi kecil memandang wajah ibunya dengan lugu

  IBU TOBI (CONT’D) Sholat nak..apapun yang terjadi jangan sampai kamu lalaikan sholat lima waktu...Dan ngaji ya nak...jadilah anak yang sholeh..doakan bapak dan ibumu selalu..... DISSOLVE TO Tobi menatap Nisa yang masih asyik menyiram kembang dengan mata berkaca-kaca DISSOLVE TO Mata Tobi kecil menunduk ke arah sebuah kuburan yang masih baru, wajahnya sedih namun ia terlihat tegar. Di sekelilingnya terlihat beberapa orang yang melayat.

  WANITA Tabah ya Tobi...bapak dan ibumu sudah tenang di surga…

  CAMERA BLUR – IN FOCUS

  11. INT. RUANG TENGAH RUMAH NINA – DAY Cast : Tobi, Nisa, Nani Tobi terkejut karena ternyata Nisa sudah berdiri di hadapannya

  NISA Om Tobi kenapa ??

  TOBI (MENGHAPUS AIR MATA YANG MULAI MENETES) Ah..nggak..gue nggak apa-apa…

  NISA Om sedih ya..? ternyata orang segalak om bisa nangis juga ya....

  TOBI (MENGELAK) Nangis...siapa yang nangis... NISA Itu matanya merah kayak orang abis nangis.. TOBI Ah..ini...mata gue tadi kelilipan debu... NISA

  Orang nangis itu kata bapak bukan berarti cengeng..jadi om nggak usah malu... Nisa berjalan ke meja makan kemudian menarik kursi dan duduk disana. Tobi pun menghampir dengan langkah kaki yang diseret.

  TOBI Bapak kamu ngomong gitu..?

  NISA Iya om..kata bapak..kalo orang bisa nangis itu biasanya karena hatinya tersentuh..dan kalo hati seseorang itu sudah tersentuh tandanya

  hati orang itu hidup... Mendengar perkataan itu seluruh tubuh Tobi tergetar, tiba-tiba ia menangis terisak-isak. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dengan lembut Nina menyentuh pundak Tobi.

  NISA (CONT’D) Om...Nisa yakin Om Tobi orang baik..tapi kenapa di TV om dikejar polisi? Katanya Om penjahat berbahaya... Isak Tangis Tobi makin kencang

  TOBI (MENANGIS) Hikks..om..memang jahat Nisa.. ...Om ini pembunuh....

  NISA Nisa nggak percaya...kata bapak orang yang hatinya hidup itu biasanya dekat dengan Tuhan.

  Om menangis...berarti om sebenarnya punya hati yang baik....om bukan penjahat..... Tobi memeluk Nisa dan menciumi kepala Nisa dengan penuh kasih sayang

  TOBI Nisa..hiks..maafin om ya..om kemarin galak sama Nisa dan emak...(BEAT) Om...kangen.. sama keluarga om..anak..isteri...dan kedua orang tua om...om belum bisa ngebahagiain mereka....

  Nani yang baru tiba dan hendak masuk langkahnya jadi tertahan, ia agak menyembunyikan tubuhnya dan menguping pembicaraan mereka.

  TOBI (CONT’D) Bapak dan ibu om sudah meninggal sejak om masih kecil. Sejak itu om hidup sebatang kara..hiks..

  Om hidup dan tumbuh besar sebagai anak jalanan...

  NISA Anak jalanan..?

  TOBI Iya. Om besar di jalanan..jadi pengamen... Yang parahnya om jadi pencopet dan penodong. Om tumbuh menjadi seorang penjahat yang ditakuti. Hiks...om melakukan semua itu karena om harus hidup..om harus makan....

  NISA Nisa bingung nih om..kenapa untuk hidup dan makan om harus jadi penjahat? Kenapa om nggak kerja atau dagang kaya emak dan bapak?

  TOBI Hmm..kamu akan tau jawabannya nanti, Nisa kalo kamu sudah besar....

  Nisa mengangguk namun keningnya masih berkerut memikirkan jawaban Tobi NISA

  Lalu kenapa om jadi pembunuh ? Apa untuk tetap hidup kita harus matiin orang...? TOBI Om malu ngomongnya sekarang Nis... Nggak tau nih..biasanya om bangga cerita tentang petualangan om jadi penjahat. Tapi sekarang lain rasanya...

  NISA Lain gimana, om ?

  TOBI Nggak tau nih..om juga bingung..tiba-tiba om inget ibu..inget semua pesen-pesennya...

  NISA Tuh kan...apa Nisa bilang...Om ini aslinya baik kok...iya kan...

  TOBI Om sudah cape jadi penjahat Nis... Nani yang sedari tadi menguping akhirnya masuk ke dalam

  NANI Assalamu’alaikum Nisa..bang Tobi.. NISA DAN TOBI Wa ’alaikum salam....

  NISA Eh emak sudah pulang.... NANI

  Iya sayang. Ini emak bawa makan siang untuk kita. Nisa kemudian merebut bungkusan plastik dari tangan Nani

  NISA Biar Nisa tempatin ya Emak

  Nisa kemudian pergi ke arah dapur TOBI

  Terima kasih..kalian udah mau nolong NANI

  Itu sudah jadi kewajiban kami TOBI

  Kalian nggak harus nolong orang kayak gue NANI

  Karena kamu penjahat ? TOBI

  Iya..kewajiban kalian nggak ada...Nanti kalian malah kesulitan..

  NANI Kenapa ? apa salah kalo kita menolong sesama?

  TOBI Kalian akan dituduh bersekongkol karena di anggap ngumpetin penjahat....

  NANI Itu soal lain...kami menolong karena saat itu kami nggak tau kalo kamu penjahat, kami liat kamu butuh pertolongan. Apa kami harus membiarkan kamu mati di pekarangan kami seperti tikus ?

  TOBI Untuk itu gue berterima kasih...Kalo udah kuat jalan gue bakal pergi..

  NANI Ya sudahlah... Nisa masuk membawa sebuah piring berisi makanan dan lauk pauknya

  NISA Emak...om...ayo kita makan.... Tobi tersenyum sejuk kepada Nisa FADE OUT FADE IN TO

  12. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – NIGHT Cast : Tobi, Nani, Sepasang Suami – istri, Tiga orang penjahat Tobi sedang tidur, dan sepertinya ia sedang mimpi buruk DISSOLVE Wajah seorang suami yang terlihat begitu ketakutan

  SUAMI Ampun..tolong jangan sakiti kami....kalian bisa ambil apa saja yang ada..tapi jangan sakiti kami

  PENJAHAT BERTOPENG I

  Diam ! kalo berisik malah gue hajar lo SUAMI Iya..iya..ampun bang... Kemudian dari luar kamar datang seorang penjahat bertopeng menyeret sang istri

  PENJAHAT BERTOPENG II Sana..jongkok dekat suami lo !

  SUAMI Tolong bang..jangan sakiti istri saya.... PENJAHAT BERTOPENG I

  Gue kata diem..ngarti kagak sih lu ! PENJAHAT BERTOPENG II

  Tau nih..masih untung kagak gue pake bini lu ! Sang suami pun menunduk sambil tangannya menyembah-nyembah. Kemudian masuklah seorang penjahat yang satu lagi, bos dari mereka..dan ternyata orang itu adalah...Tobi.

  TOBI Ayo..kita harus cepat...mana si kupret..?

  Penjahat III yang dipanggil kupret pun muncul KUPRET Beres bang...semua udah bersih...

  TOBI Bersih apanya ? tuh dua makhluk plus bayi masih idup...

  PENJAHAT BERTOPENG I Beresin nih bos ?

  TOBI Itu tujuan utama kita monyong ! Harta ini bonus buat kita..begitu kata big bos... ya udah (MEMBERI TANDA GERAKAN SEOLAH MEMOTONG LEHER)...beresin semua, pret..

  KUPRET Oke bos..(MEMBERI KODE KEPADA DUA TEMANNYA YANG LAIN)..sikat...!!

  SUAMI DAN ISTRI Ampuni kami...tolong jangan bunuh kami... Penjahat I dan II mengeluarkan pistol dari jaket mereka dan menembak SFX PISTOL Mereka meregang nyawa, dan Kupret mengambil sang jabang bayi. Ia ingin menembak tapi tidak tega. Diangkatnya bayi itu, diciumnya. Kemudian tiba-tiba ia mengangkatnya tinggi-tinggi dan membantingnya ke lantai... CUT TO BLACK SFX SUARA TANGISAN BAYI Tobi membuka kedua matanya sementara peluh membasahi seluruh tubuhnya. Sayup- sayup terdengar suara azan subuh di kejauhan.

  MUADZIN Hayya ’ala sholaat...As Sholatu khoirum minna naum...As sholatu khoirum minna naum......

  Tobi menatap langit-langit dengan menerawang. Matanya berkaca-kaca. Kemudian ia bangkit dan duduk diatas kasurnya itu. Ia menutup wajah dengan kedua tangannya dan menangis terisak-isak. FADE TO BLACK

  13. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NINA – DAY Cast : Tobi. Nisa, Nani Nisa sedang melihat tanamannya satu persatu, dan seperti biasa Tobi memperhatikan Nina dari dalam.

  TOBI (V.O) Nisa emang anak yang luar biasa..gile gue bisa-bisanya takluk di tangan anak cacat ini..(MENARIK NAFAS) Hhhh...kenapa baru sekarang gue ngerasa kayak gini.

  Apa gue harus nyerahin diri ke polisi? Nisa terlihat begitu asyik memeriksa kembang-kembangnya. Ketika dilihatnya ada sebuah tanaman yang berbunga ia jongkok dan mendekat, di rabanya bunga itu dengan penuh kasih sayang.

  NISA Kembang sayang..kamu cantik sekali...Ayo ajak teman-temanmu yang lain untuk tumbuh, biar halaman ini jadi cantik juga... Tobi memperhatikan semua gerak-gerik Nina, tanpa sadar matanya berkaca-kaca dan kemudian meneteskan air mata.

  TOBI Shit...kenapa gue jadi cengeng begini

  Nisa pun kemudian masuk. Tobi segera membalikkan badan takut ketahuan menangis lagi.

  NISA Om sudah lebih sehat ya sekarang... TOBI

  Eh..iya..om bersyukur juga nih...besok pagi om pergi Nisa tersentak dan memandang Tobi dengan heran.

  NISA Om mau kemana?

  TOBI Om harus pergi nisa..om nggak mungkin lama-lama disini..nanti kalian bisa repot.

  NISA Ah Nisa dan Emak nggak merasa kerepotan.. TOBI

  (TOBI JONGKOK SEJAJAR DENGAN NISA DAN TERSENYUM) Nisa...om ini buronan... penjahat..seorang pembunuh...kalau sekarang dan

  kemarin kalian nggak merasa om bikin repot, tapi besok atau lusa pasti kalian akan repot...

  NISA Aku nggak ngerti, om.... TOBI

  Kalo polisi tau om ngumpet disini...dan mereka tau kalian ngerawat dan ngasih makan om...berabe...nanti kalian bisa ditangkap...

  NISA Kok gitu...?

  TOBI Iya...kamu dan emak nanti dianggap bersekongkol. Nanti kalian bakal dibilang anak buah om...

  NISA Tapi. Om... TOBI

  (MENUTUP BIBIR NISA DENGAN JARI ) Sssstttt...udah ya...Nisa nggak usah bahas masalah ini lagi..om jadi sedih..Kalo aja om ini kenal sama kamu bukan sebagai penjahat...om pasti bakal lama tinggal disini..Om senang sama anak pintar kayak kamu. Nisa tiba-tiba memeluk Tobi dan menangis terisak-isak di pundak Tobi.

  TOBI (CONT’D) (DENGAN MATA BERKACA-KACA) Sudah Nisa...sudah...cup..

  DISSOLVE TO

  14. INT. RUANG TENGAH RUMAH NISA - NIGHT Cast : Tobi, Nani, Nisa

  Nani dan Tobi sedang duduk berhadapan. Tobi lebih banyak menunduk, Nani bicara sambil menjahit pakaian Nisa.

  NANI Bang Tobi...baiknya abang segera pergi dari sini. Maaf, bukannya Nani ngusir..tapi orang kampung sini udah mulai curiga.

  TOBI Iye Nan..gue ngarti..gue nyesel nggak bisa lebih lama lagi sama lo berdua....Jarang ada orang kayak kalian, mau nolong orang, tanpa harus melihat status orang yang di tolong...itu mulia banget...Lo berhasil nge-didik anak lo itu..

  NANI Sebenarnya....Nisa itu anak kakakku...aku dan almarhum suami belum punya anak..

  TOBI Lho kenapa harus kalian yang merawat Nisa ?

  Nani tiba-tiba merunduk, dan tak lama kemudian ia menengadahkan wajahnya, matanya terlihat berkaca-kaca.

  TOBI (CONT’D) Kenapa..gue salah ngomong...?

  NANI (MENAHAN TANGIS) aku sedih kalau inget peristiwa itu, Bang...

  TOBI Peristiwa apa ?

  NANI (MENGHELA NAFAS) Kedua orang tua Nisa mati di bunuh orang...rumahnya di rampok...

  TOBI Di rampok..? dibunuh...?

  NANI Iya bang...waktu itu Nisa baru umur beberapa bulan dengan kejamnya mereka menembak ayah Nisa, kakakku dan istrinya...dan kamu tau apa yang mereka lakukan dengan Nisa ?

  TOBI (MENGGELENG) Apa ?

  NANI Mereka membanting tubuh Nisa..itulah yang membuat kakinya cacat hingga kini...

  Tobi menelan ludah, wajahnya pucat seketika FLASHES PARTIAL SCENE 12 Penjahat III yang dipanggil kupret pun muncul

  KUPRET Beres bang...semua udah bersih...

  TOBI Bersih apanya ? tuh dua makhluk plus bayi masih idup...

  PENJAHAT BERTOPENG I Beresin nih bos ?

  TOBI Itu tujuan utama kita monyong ! Harta ini bonus buat kita..begitu kata big bos... ya udah (MEMBERI TANDA GERAKAN SEOLAH MEMOTONG LEHER)...beresin semua, pret..

  KUPRET Oke bos..(MEMBERI KODE KEPADA DUA TEMANNYA YANG LAIN)..sikat...!!

  SUAMI DAN ISTRI Ampuni kami...tolong jangan bunuh kami...

  Penjahat I dan II mengeluarkan pistol dari jaket mereka dan menembak FLASHES Wajah Tobi berkeringat dan terlihat cemas FLASHES SFX PISTOL Mereka meregang nyawa, dan Kupret mengambil sang jabang bayi. Ia ingin menembak tapi tidak tega. Diangkatnya bayi itu, diciumnya. Kemudian tiba-tiba ia mengangkatnya tinggi-tinggi dan membantingnya ke lantai... FLASHES Tobi terlihat begitu terpukul, ia menunduk dan menutup wajahnya dengan tangan, ia begitu frustasi.

  FLASHES PARTIAL SCENE 11 NISA Tuh kan...apa Nisa bilang...Om ini aslinya baik kok...iya kan... FLASHES PARTIAL SCENE 11 NANI

  Itu soal lain...kami menolong karena saat itu kami nggak tau kalo kamu penjahat, kami liat kamu butuh pertolongan. Apa kami harus membiarkan kamu mati di pekarangan kami seperti tikus ?

  FLASHES Nani heran melihat reaksi Tobi yang seperti itu

  NANI Kenapa, Bang ?

  Tobi mengangkat wajahnya dan menatap Nani dengan sendu TOBI

  Kalian nggak tau siapa yang membunuh?

  NANI Aku nggak tahu dan nggak mau tahu. Setelah aku dan suamiku datang ke sana keadaan sudah kacau, tapi polisi belum datang. Suamiku lah yang menelepon ke kantor polisi. Melihat Nisa masih bernapas, kami langsung membawanya. (BEAT) Kami begitu ketakutan, hingga akhirnya kami mengasingkan diri ke daerah ini.

  TOBI Lo kagak ngikutin perkembangan beritanya... Maksud gue apa lo tau pembunuhnya ketangkep apa kagak ?

  NANI Buat apa ? Nanti malah bikin jadi dendam...

  TOBI Jadi kalian bener-bener kagak tau ?

  NANI Nggak...Sudah lah..aku minta kamu juga rahasiakan ini..jangan sampai Nisa tau...

  Tobi terlihat kian terpukul CUT TO

  15. EXT. SEKITAR PEKARANGAN RUMAH NISA – EARLY MORNING Cast : Komandan Polisi dan beberapa anggotanya Di tengah fajar tampak langkah kaki beberapa orang yang berlari. Rumput ilalang terinjak oleh kaki-kaki mereka CUT TO

  16. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – EARLY MORNING Cast : Tobi Telinga tobi bergerak-gerak seperti sedang mendengar sesuatu. Kemudian dua matanya terbuka, ia melihat ke langit-langit sebentar. Kemudian matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Keningnya berkerut, Kemudian ia bangkit dan berdiri. Ia merapatkan tubuh dan telinganya di dinding kayu rumah Nisa.

  SFX suara rumput bergesek dan terinjak TOBI (BERGUMAM) Akhirnya mereka nemuin gue...

  CUT TO

  17. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NISA – EARLY MORNING Cast : Komandan Polisi dan beberapa anggotanya Sang komandan berlari dan tanpa sengaja beberapa tanaman Nisa terinjak olehnya.

  Kemudian ia berdiri tegap dan berteriak lantang.

  KOMANDAN (TERIAK) Tobiii !!! menyerahlah kau..!!! Kau sudah terkepung ! Kami tau kau ada di dalam ! (BEAT) Tobiii !!! Keluar dan angkat tanganmu...kami tidak akan menyakiti kamu apabila kamu menyerah....

  CUT TO

  18. INT. SEBUAH KAMAR KOSONG – EARLY MORNING Cast : Tobi, Nisa dan Nani

  Tobi terlihat cemas, namun kemudian ia berusaha untuk tegar. Tiba-tiba Nisa dan Nani masuk ke dalam kamar dengan tergopoh-gopoh.

  NANI Mereka..polisi datang...mereka mengepung kita...

  TOBI Bukan kita...tapi gue..Cuma gue yang mereka cari

  Tiba-tiba Nisa memeluk Tobi erat sekali dan menangis terisak-isak NISA Om Tobi jangan keluar..mereka mau nembak om..

  TOBI Kagak Nis..mereka kagak bakal nembak kalo om mau nyerah.

  NISA Nggak om..om nggak boleh keluar... Tobi jongkok mensejajarkan dirinya dengan Nisa

  TOBI (TERSENYUM) Anak manis...om harus pergi.. Om harus menebus dosa-dosa om lagi di penjara.. Om juga sedih harus berpisah sama kalian..tapi om lebih sedih lagi kalo harus hidup di kejar dosa..om belajar banyak sama kalian...mudah-mudahan nanti kita bisa ketemu lagi, kita bisa ngobrol lebih banyak dan santai...(BEAT) Oke, Nis....

  KOMANDAN ( O.S ) (TERIAK) Tobi sekali lagi aku peringatkan ! Menyerahlah dan keluar dengan tangan terangkat ! Kami tidak akan menyakiti kau !

  Tobi merespon hal itu, kemudian ia memeluk Nisa dan membelai rambutnya dengan halus dengan mata yang berkaca-kaca.

  TOBI Nisa..kamu anak baik..dan teruslah jadi baik sampai kamu gede nanti...jangan jadi jahat kayak om ya...(MENANGIS) Kamu ikuti semua nasehat emak kamu...sholat yang rajin..ngaji..dan selalu nolong orang ya...

  NISA (TERISAK-ISAK) Hiks...iya om...om juga rajin sholat dan ngaji ya...doain kita...hiks..

  ILUSTRASI MUSIK Tobi tak kuasa menahan tangis ia memeluk Nisa erat sekali. Nani yang melihat hal itu pun ikut menangis.

  SUPER IMPOSED wajah ibu dan ayah tobi, dan juga wajah kedua orang tua Nisa Tobi kemudian merengggangkan pelukannya pada Nisa. Ia mengusap wajahnya yang sudah banjir oleh air mata.

  KOMANDAN (O.S) Tobi...!! Kami hitung sampai tiga..jika kau tidak keluar maka kami yang akan masuk !!! SATU..... Tobi bangkit, ia mengelus rambut dan dahi Nisa

  TOBI Iya Baik...!! Gue keluar !! Tiba-tiba Nisa menahan langkah Tobi dengan memeluk pinggang Tobi.

  NANI Nisa..biar om Tobi keluar...

  NISA (MENANGIS) Nggak boleh.... Tobi tersenyum kemudian ia mengangkat dan menggendong Nisa

  NANI (KHAWATIR) Bang....

  TOBI

  Jangan khawatir.. CUT TO

  19. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NISA – EARLY MORNING Cast : all player Komandan Polisi dan anggotanya terlihat tegang menunggu Tobi keluar rumah, mereka semua menodongkan pistol ke arah pintu. Tak lama kemudian pintu terbuka dan Tobi keluar dengan menggendong Nisa yang membawa kruknya. Nisa menyandarkan kepalanya pada bahu Tobi yang berjalan dengan langkah kaki masih sedikit pincang.

  KOMANDAN Tobi…turunkan anak itu…

  Tobi dengan tatapan kosong terus melangkah tidak mempedulikan teriakan komandan KOMANDAN (CONT’D)

  Tobi..sekali lagi aku peringatkan kau !!!! Turunkan anak itu….!!!!

  Nani hanya melihat dari kejauhan wajahnya terlihat sangat cemas dan matanya terlihat berkaca-kaca NANI

  Nisa…sudah nak…Bang Tobi… Tobi menoleh ke arah Nani dan tersenyum. Kemudian ia menurunkan Nisa dengan perlahan. Semua Polisi bersiaga dan memasang kuda-kuda. Setelah Nisa turun Tobi mencium kening Nisa lama sekali, dan kemudian ia melepaskan Nisa menuju ke arah Nani, Namun tiba-tiba Nisa terjatuh. Semua yang ada di lokasi terkejut, dan tiba-tiba ada seorang polisi yang tanpa sengaja menarik pelatuk (SFX Pistol). Dan peluru itu mengenai dada Tobi....

  NISA Om Tobiiii...(HISTERIS)

  Semua polisi yang ada terkejut, dan segera si penembak diamankan oleh rekan-rekannya yang lain. Nisa merangkak menghampiri Tobi yang kini terduduk dengan bertumpukan kepada dengkulnya sambil menahan dadanya yang tertembak dan mengeluarkan darah. Mata Tobi berkaca-kaca dan perlahan ia menoleh ke Nisa. Ia ingin menghampiri tapi tidak kuat, ia roboh seketika. Matanya menerawang menatap langit. Di arah tatapannya ia melihat bayangan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Nisa dengan wajah sumringah. Meski dengan mata basah oleh air mata, ia berusaha tersenyum.

  ILUSTRASI MUSIK Nisa menghampiri dan memeluk Tobi, semua polisi yang ada disitu diam terpaku dan yang memakai topi membukanya sebagai bentuk penghormatan terakhir.

  NISA (MENANGIS) Om..om..hiks...om bandel sih.. Kan Nisa udah bilang...hiks..om jangan keluar.. Tobi menahan sakit, namun ia tetap berusaha tersenyum.

  TOBI Maafin Om..sayang...dosa om sama kamu... banyak...

  NISA Nggak..om...om nggak punya dosa apa-apa.. TOBI

  Kamu anak kecil...tapi hati kamu bagai Malaikat..putih..bersih...Uhuk..huk..(TERBATUK)

  NISA Om..hikss..ikutin Nisa...laa ilaha illallahu... TOBI (TERBATA-BATA) Laa...ilaha.. NISA Illallahu.. TOBI Il..il...(TERBATUK-BATUK) uhuk..il.. NISA

  Allah...allahu..allah...

  TOBI A..Al..Allah.... Setelah menyebutkan kata itu pun ia terkulai, meninggal dunia....semua yang hadir terlihat sedih dan menunduk. Kemudian Kamera bergerak berputar keatas, seolah-olah seperti Tobi yang terbang. Dan kemudian dari ketinggian kita melihat mereka semua menunduk sedih. SUPER IMPOSED Wajah Tobi yang tersenyum lepas.......

  SELESAI