PERFORMANCE NOT SIGNALIZED INTERSECTION AT THE CROSSROADS PAKUNEGARA - UDAN SAID ROAD - AHMAD YANI ROAD - PADAT KARYA GAYA BARU ROAD IN PANGKALAN BUN
Juristek, Vol. 5, No. 1, Juli 2016, Hal.148-152
KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN PAKUNEGARA - JALAN UDAN SAID - JALAN AHMAD YANI - JALAN PADAT KARYA GAYA BARU DI PANGKALAN BUN Trissiyana ; Erdy Setiawan; Mardiana
Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Antakusuma Jl. Iskandar No. 63 Kode Pos 74112 Pangkalan Bun
Abstrak
Kota Pangkalan Bun adalah salah satu pusat kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Oleh sebab itu arus lalu lintas cukup padat, hal ini disebabkan aktifitas manusia dan kendaraan yang melintas pada persimpangan jalan, khususnya pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 keadaan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan maka akan menimbulkan kemacetan. Sehubung permasalahan di atas perlu dilakukan analisis simpang tersebut dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey dilapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder. Analisa pada penelitian ini menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data lalu lintas diperoleh dari jumlah kendaraan dilapangan yang disurvey selama 4 hari pada jam
- – jam sibuk. Dari analisis kondisi awal dapat disimpulakan bahwa simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,457. Nilai ini tidak melebihi dari nilai DS yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu 0,85. Oleh karena itu tidak perlu adanya rekayasa perencanaan simpang pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2.
Katakunci : Simpang tidak bersinyal, simpang, kinerja simpang PERFORMANCE NOT SIGNALIZED INTERSECTION AT THE CROSSROADS PAKUNEGARA - UDAN SAID ROAD - AHMAD YANI ROAD - PADAT KARYA GAYA BARU ROAD IN PANGKALAN BUN Abstract
The town of Pangkalan Bun is one of the city center in Central Kalimantan province. Therefore, the traffic is quite dense, this is due to human activity and passing vehicles at crossroads, especially at Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2 this situation will continue to increase with the growth of population and number of vehicles , With the increasing number of vehicles it will cause congestion. In connection with the above issues need to analyze the intersection with attention to the condition of the road geometry, traffic volumes, and environmental barriers adverse side which is the commercial area. How research is to conduct field surveys to obtain primary data and secondary data. Analysis in this study using a reference Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997. Traffic data is obtained from the number of vehicles in the field were surveyed for 4 days (January 31, 1.2, and February 3, 2015) on the rush hour. From the analysis of the initial conditions can be concluded that the intersection of Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2 has a value Degree of Saturation (DS) = 0.457. This value does not exceed the value of DS suggested by MKJI 1997 was signalized intersections is 0.85. It is therefore no need for engineering planning at the intersection of Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani and Jalan PKGB 2.
Keyword : not signalized intersections, junctions, intersection performance PENDAHULUAN
Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu lintas baik disuatu kota
maupun pedesaan. Salah satu bagian dari jalan raya yang dianggap perlu untuk dianalisis serta
dievaluasi adalah persimpangan. Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya
karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan-hanbatan lalu lintas dan
merupakan tempat kendaraan dari berbagai arah bertemu serta merubah arah. Terjadinya permasalahan
lalu lintas yaitu meningkatnya volume kendaraan pada daerah persimpangan sehingga tingkat kinerja
lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna lalu lintas akan menimbulkan
Trissiyana dkk: Kinerja Simpang Tidak Bersinyal...............
lalu lintas pada persimpangan ini cukup padat. Kemacetan, tundaan, antrian pada simpang saat ini
lebih disebabkan karena berbagai macam masalah yang ada pada persimpangan itu sendiri, yaitu lebar
jalan yang kurang memadai, dijadikannya badan jalan sebagai tempat parkir kendaraan, tidak
tersedianya sarana bagi pejalan kaki, dan kurangnya rambu lalu lintas atau marka pada jalan.Untuk permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah studi kasus arus lalu lintas
disekitar bundaran persimpangan Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan PKGB 2.
Masing-masing lengan pada akses ini merupakan akses menuju pusat-pusat kegiatan. Lengan Jalan
Pakunegara yang terletak disisi barat merupakan akses pertokoan dan sekolah. Lengan Jalan Udan
Said yang terletak dibagian utara merupakan akses perdagangan (pasar), sekolah dan permukiman.
Lengan Jalan Ahmad Yani terletak pada sisi timur yang merupakan akses permukiman serta menuju
luar kota. Sedangkan lengan bagian selatan adalah Jalan PKGB 2 yang merupakan akses persawahan
dan permukiman.Tujuan dari penelitian pada pada simpang empat Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan
Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 adalah (1). Untuk mengetahui situasi persimpangan pada Jalan
Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB. (2). Untuk menganalisis simpang
di Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB.METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah simpang empat bundaran tak bersinyal pada Jalan Pakunegara, Jalan
Udan Said, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan PKGB 2 di kota Pangkalan Bun. Penelitian terhadap
persimpangan Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 ini adalah
untuk menganalisa manajemen lalu lintas yang tepat pada simpang tersebut. Data primer atau data
yang diambil dari lapangan meliputi kondisi geometrik, kondisi lingkungan, hambatan samping,
volume lalu lintas. Data sekunder meliputi jumlah penduduk di kota Pangkalan Bun, data
pertumbuhan jumlah kendaraan dari Badan Pusat Statistik (BPS).Analisis Data Untuk Simpang Tak Bersinyal dengan MKJI 1997 Data primer dan data sekunder yang diperoleh dari lapangan merupakan masukan untuk
perhitungan simpang tak bersinyal dengan MKJI 1997. Analisis data untuk Simpang Tak Bersinyal
dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja simpang apakah masih layak atau tidak. Apakah dari hasil analisis menunjukan kinerja
simpang sudah tidak layak lagi, maka perlu adanya pemecahan masalah. Akhir dari analisis ini
bertujuan untuk merencanakan pola serta ukuran yang sesuai dan memenuhi sasaran yang diharapkan
untuk kondisi lingkungan tertentu.HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menentukan arus lalu lintas puncak untuk periode jam puncak pagi, siang dan sore data
perolehan dari pencacahan pada tiap lengan dijumlah untuk waktu setiap satu jam dengan periode
penjumlahan setiap 15 menit sesuai dengan tipe kendaraan bermotor tanpa mengikutkan kendaraan tak
bermotor (UM). Penjumlahan sesuai dengan tipe kendaraan ini dalam satuan kend/jam, belum bisa
untuk digunakan menentukan arus lalu lintas jam puncak. Langkah yang berikutnya adalah merubah
satuan kend/jam menjadi smp/jam dengan cara mengalihkan jumlah kendaraan dengan faktor konversi
berdasarkan tipe kendaraan. Hasil yang diperoleh dijumlahkan tanpa mengikutkan kendaraan tak
bermotor. Jumlah total smp/jam tiap lengan ini lah yang digunakan untuk menentukan jam puncak
untuk periode jam sibuk pagi, siang dam sore dapat dilihat pada Tabel Volume Jam Puncak Simpang
di bawah ini dan Grafik Volume lalu lintas periode pagi, siang dan sore dari hasil tabel data
perhitungan.Jumlah Volume Simpang (smp/jam) Periode Waktu Sabtu Minggu Senin Selasa (WIB) 31/01/2015 01/02/2015 02/02/2015 03/0/2015
06.00 1445 586 1178 921
- – 07.00 06.15 – 07.15 1159 680 1307 1010 06.30 1046 772 1395 1081
- – 07.30 06.45 994 870 1465 1104
- – 07.45 07.00 1037 980 1527 1094
- – 13.00 1140 790 746 1022
- – 13.15 1426 758 772 990
- – 13.30 1080 728 781 986
- – 13.45 1040 723 778 935
- – 16.00 694 725 594 580
- – 16.15 691 814 646 612
- – 16.30 696 848 699 636
- – 16.45 725 782 702 634
- – 17.00 710 838 682 605
Vol u m e L al u li nt as
Waktu
(K e n d /J a m )
Vol u m e L al u li nt as
Grafik 1 Volume Lalulintas Periode Pagi Volume Lalulintas Periode Pagi
Volume Sabtu Volume Minggu Volume Senin Volume Selasa
1000 1200 1400 1600 1800
PKGB 200 400 600 800
Tabel 1 Volume Jam Puncak Simpang Sumber : Perhitungan Data Lapangan Simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan
PUNCAK 1445 980 1527 1104
16.00
15.45
15.30
15.15
15.00
13.00 – 14.00 962 717 790 859
12.45
12.30
12.15
12.00
Juristek, Vol. 5, No. 1, Juli 2016, Hal.148-152
(K e n d /J a m ) Trissiyana dkk: Kinerja Simpang Tidak Bersinyal...............
200 400 600 800
1000 1200 1400 1600
Volume Sabtu Volume Minggu Volume Senin Volume Selasa
Grafik 2 Volume Lalulintas Periode Siang 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Volume Sabtu Volume Minggu Volume Senin Volume Selasa
Grafik 3 Volume Lalulintas Periode Sore
Dari hasil survey yang dilakukan, didapatkan volume kendaraan pada simpang Jalan
Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 yang tertinggi adalah pada hari
senin pukul 07.00Volume Lalulintas Periode Siang
Vol u m e L al u li nt as
(K e n d /J a m )
Waktu Volume Lalulintas Periode Sore
Waktu
- – 08.00 WIB pagi, yaitu 1527 smp/jam. Data volume ini akan menjadi acuan yang
dipakai dalam melakukan analisis simpang Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani
dan Jalan PKGB 2.
Juristek, Vol. 5, No. 1, Juli 2016, Hal.148-152
Analisis Simpang Tak Bersinyal Data jam puncak yang dikumpulkan dari lapangan dilakukan selama empat hari. Untuk
keperluan perhitungan digunakan data yang memiliki jam puncak tertinggi diantara periode jam sibuk
dari keempat hari tersebut. Pada perhitungan analisis simpang ini digunakan metode MKJI 1997 untuk
melakukan perilaku lalulintas. Digunakan data pada hari senin, 02 Februari 2015, periode jam puncak
pagi (07.00- – 08.00). Data ini dianggap mewakili data-data lainnya karena mempunyai volume arus lalu lintas tertinggi (jam puncak tinggi).
Dari hasil analisis pada kondisi awal didapatkan nilai kapasitas sebesar 3269,3 smp/jam, arus
lalu lintas =1495 smp/jam. Tundaan =7,011 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS)
sebesar =0,457 nilai ini tidak melebihi dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997
yaitu DS sebesar =0,85. Maka tidak perlu adanya rekayasa perencanaan.KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada penelitian Kinerja Simpang Tidak Bersinyal
Pada Persimpangan Jalan Pakunegara - Jalan Udan Said - Jalan Ahmad Yani - Jalan Padat Karya Gaya
Baru Di Pangkalan Bun dapat di ambil kesimpulan bahwa dari hasil perhitungan, volume jam puncak
terjadi pada hari senin pukul 07.00- – 08.00 sebesar 1527 smp/jam. Pada kondisi awal didapatkan nilai
kapasitas sebesar 3269,3 smp/jam dengan arus lalu lintas sebesar 1495 smp/jam beserta tundaan
sebesar 7,011 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,457. Nilai DS ini tidak
melebihi dari nilai derajat kejenuhan yang disyaratkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997 yang sebesar 0,85. Maka tidak perlu adanya rekayasa perencanaan. Karena dilihat dari nilai DS
nya, kinerja pada persimpangan tersebut masih layak untuk dijadikan persimpangan tidak bersinyal.
Saran Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan beberapa saran antara lain :
1. Larangan parkir 25m sebelum dan sesudah persimpangan agar terciptanya kenyamanan bagi
pengguna jalan lainnya.2. Tidak menggunakan bahu jalan sebagai sarana untuk berjualan.
3. Kesadaran dari pengguna jalan untuk mentaati peraturan lalu lintas adalah yang utama untuk
menghindari terjadinya kecelakan. Apalagi mengingat pada lengan Jalan Udan Said berupa tanjakan dan sempitnya kapasitas pada Jalan PKGB 2 yang cukup membahayakan pengguna jalan.
4. Pada Jalan Pakunegara, Jalan Udan Said, Jalan Ahmad Yani dan Jalan PKGB 2 tersebut harus
mengutamakan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Daftar Pustaka
Abubakar, I. 1995. Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib. Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat. JakartaDirektorat Jenderal Bina Marga. (1990). Tata Cara Pelaksanaan Survai Lalu lintas Cara Manual.
Direktorat Pembinaan Jalan Kota. Jakarta
Hobbs, F.D. 1997. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Diterjemahkan : Suprapto TM. Waldijono.
Penerbit UGM. JakartaMKJI .1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum. Jakarta Morlok, Edward K. 1994. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga. JakartaMunawar, A. 2004. Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Penerbit Beta Offset. Yogyakarta
Oppenlender J.C and P.C. Box. 1976. Manual of Traffic Engineering Studies, Institute of
Transportation Engineering Washington DC