Bagian Bina Program - Pemerintah Kota Surabaya

(1)

Kebijakan-kebijakan

aktual usaha jasa


(2)

Substansi dasar Perubahan

Terkait Usaha Dan Peran

Masyarakat Jasa Konstruksi


(3)

Catatan:

Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat

Provinsi

tidak

mendapatkan

Lisensi

, sertifikasi di provinsi tsb

dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi

Tingkat Nasional

Lisensi

Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja


(4)

PROSES

SERTIFIKASI

Permen 10/2011

PROSES

SERTIFIKASI

Permen 10/2011

Badan Usaha Baru Badan Usaha Baru Tenaga Terampil Tenaga Terampil

Rapat

Pengurus

Lembaga

Rapat

Pengurus

Lembaga

Assessme

nt Oleh

Unit

Sertifikasi

Assessme

nt Oleh

Unit

Sertifikasi

Kesekretariat

an

Lembaga

Kesekretariat

an

Lembaga

Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/ Terampil ASOSIASI PROFESI (Verifikasi & Validasi awal) ASOSIASI PROFESI (Verifikasi & Validasi awal) Badan Usaha Badan Usaha ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal) ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)

Penerbita

n

Sertifikat

Penerbita

n

Sertifikat

Buku

Registrasi

Buku

Registrasi

Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/ Terampil Unit Sertifikasi Bentukan Masyarakat Unit Sertifikasi Bentukan Masyarakat


(5)

0 BLN

1 BLN

2 BLN

3 BLN

Permohonan Sertifikasi (melalui Kesekretariatan Lembaga)

Permohonan Sertifikasi (melalui Kesekretariatan Lembaga)

Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi)

Penerbitan

SBU (Melalui

Kesekretariata

n)

Penerbitan

SBU (Melalui

Kesekretariata

n)

Assessmen t (Unit Sertifikasi) Assessmen t (Unit Sertifikasi) Sidang Evaluasi BAK oleh Lembaga Sidang Evaluasi BAK oleh Lembaga Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK) Berita Acara Kelayakan (BAK)

Buku

Registra

si

Periodisasi

PROSES

SERTIFIKASI

Permen 10/2011

PROSES

SERTIFIKASI

Permen 10/2011


(6)

Memenuhi Ketentuan perizinan usaha jasa konstruksi Memiliki Sertifikat Badan Usaha Undang-Undang no 18 tahun 1999

BUJK

Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi

SBU menjadi syarat penerbitan Peserta Lelang memenuhi persyaratan kualifikasi APABILA

PERPRES 54 tahun 2010

Klasifikasi ASMET Untuk Konsultan dan

Kontraktor

Klasifikasi kontraktor: Bangunan Gedung, Sipil,ME, Pelaksana Lainnya dan untuk konsultan: Arsitektural, Rekayasa Enjiner, Penataan Ruang dan konsultansi lainnya

PP 28 Tahun 2000

PP 04 tahun 2010

Masa

Transisi

Kualifikasi

gred

Perlem 11 A dan 12A

Kualifikasi Kecil, Menengah Besar

Nilai Pekerjaan Untuk usaha kecil sampai dengan Rp 2.5 M

Kekayaan bersih dan penjualan tahunan usaha mikro, kecil dan memengah

PERPRES 54 tahun 2010

UU 20 tahun 2008

SE No.

05/2010

SE No.

16/2010

Se No.

9/2011

Masa Transisi Menuju PP 04 tahun 2010

dan Peraturan Lain Terkait Jasa


(7)

Keberadaan LPJKN dan LPJKD

7

1. pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu

lembaga yang independen dan mandiri (pasal 31 ayat 3

UUJK)

2. Pasal 34 UUJK mengamanatkan pengaturan lebih lanjut

mengenai Lembaga diatur dalam Peraturan Pemerintah

UU Nomor 18

Tahun 1999

tentang jasa

konstruksi

1. Pasal 25 Ayat (3) masa bakti, rincian, tugas pokok dan

fungsi serta mekanisme kerja Lembaga ditetapkan dalam

AD/ART (pasal 25 ayat 3)

2. Sejak tahun 2000,Lembaga melaksanakaan tugasnya

berdasarkan

AD/ART.

1. Ketentuan pasal 25 ayat 3 PP 28 / 2000

DIUBAH

2. PP 4/2010 mengamanatkan tata cara pemilihan pengurus,

masa bakti, tugas pokok dan fungsi serta mekanisme kerja

lembaga diatur dalam

Peraturan Menteri

3. Pelaksanaan amanat pasal tersebut dituangkan dalam

PERMEN PU 10/2010 j.o PERMEN PU 24/2010

PP 28/2000


(8)

8

1. Pasal 25 PP 04/2010 tersebut

tidak dicabut

2. Putusan hak uji materiil Nomor:

15P/HUM/2011, atas PERMEN PU 10/2010

dengan amar putusan

menolak

keberatan hak

uji materiil.

1. Dengan demikian PERMEN PU Nomor 10/PRT/M/2010 junto PERMEN

PU Nomor 24/PRT/M/2010

bersifat final dan mengikat

.

2. AD/ART LPJK tahun 2008

sudah tidak mempunyai kekuatan

yuridis yang mengikat.

Pemilihan Pengurus yang berdasarkan AD/ART merupakan perbuatan

melawan hukum karena prosesnya tidak mengindahkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Putusan MA

Nomor:

11P/HUM/2010

Putusan hak uji

materiil

Nomor:

15P/HUM/2011

JUDICIAL

REVIEW


(9)

Pembentukan Unit

Sertifikasi

Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis


(10)

Registrasi Badan

Usaha Jasa

Konstruksi

Pasal 12 PP 28/2000

1. Badan usaha baik nasional maupun asing

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, yang telah

mendapat sertifikat klasifikasi dan sertifikat

kualifikasi, wajib mengikuti registrasi yang

dilakukan oleh Lembaga.

2. Pemberian tanda registrasi badan usaha

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

dengan cara meneliti/menilai sertifikat klasifikasi

dan sertifikat kualifikasi yang dimiliki oleh badan

usaha.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan

registrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

ditetapkan oleh Lembaga.


(11)

REGISTRASI bujk

DAN tk

kONSTRUKSI

Pasal 28A PP 4/2010

Dalam pelaksanaan tugas melakukan registrasi

Tenaga Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 ayat (1) huruf c, Lembaga

Tingkat Nasional membentuk Unit Sertifikasi

Tenaga Kerja Nasional dan Lembaga Tingkat

Provinsi membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Kerja

Provinsi.

Pasal 28B PP 4/2010

Dalam pelaksanaan tugas melakukan registrasi

badan usaha sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 28 ayat (1) huruf d, Lembaga Tingkat

Nasional membentuk Unit Sertifikasi Badan

Usaha Nasional


(12)

Kewenangan dan

Tanggung Jawab

Lembaga

Pasal 29 PP 4/2010

Lembaga mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam:

memberikan lisensi kepada Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Unit

Sertifikasi Tenaga Kerja;

memberikan status kesetaraan sertifikat keahlian tenaga kerja

asing dan registrasi badan usaha asing;

menyusun dan merumuskan ketentuan mengenai tanggung jawab

profesi berlandaskan prinsip keahlian sesuai dengan kaidah

keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam menjalankan

profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan umum;

memberikan sanksi kepada asosiasi perusahaan, asosiasi profesi,

dan institusi pendidikan dan pelatihan yang mendapat akreditasi

dari Lembaga atas pelanggaran yang dilakukan; dan

Memberikan sanksi kepada penyedia jasa konstruksi atas


(13)

Catatan:

Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat

Provinsi

tidak

mendapatkan

Lisensi

, sertifikasi di provinsi tsb

dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi

Tingkat Nasional

Lisensi

Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja


(14)

PROSES

SERTIFIKAS

I

(Permenpu

10/2010)

PROSES

SERTIFIKAS

I

(Permenpu

10/2010)

Badan

Usaha

Baru

Badan

Usaha

Baru

Tenaga

Terampil

Tenaga

Terampil

Rapat

Pengurus

Lembaga

Rapat

Pengurus

Lembaga

Assessme

nt Oleh

Unit

Sertifikasi

Assessme

nt Oleh

Unit

Sertifikasi

Kesekretariata n Lembaga Kesekretariata n Lembaga

Tenaga

Ahli/

Terampil

Tenaga

Ahli/

Terampil

ASOSIASI

PROFESI

(Verifikasi &

Validasi awal)

ASOSIASI

PROFESI

(Verifikasi &

Validasi awal)

Badan

Usaha

Badan

Usaha

ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal) ASOSIASI Perusahaan (Verifikasi & Validasi awal)

Penerbita

n

Sertifikat

Penerbita

n

Sertifikat

Buku

Registrasi

Buku

Registrasi

Tenaga Ahli/ Terampil Tenaga Ahli/ Terampil Unit Sertifikasi Bentukan Masyarakat Unit Sertifikasi Bentukan Masyarakat


(15)

Ketentuan-ketentuan yang

diamanatkan

permen 10/2010 kepada lpjkn

Pedoman pelaksanaan tugas Lembaga Tingkat Nasional

dan Provinsi

Standar Kemampuan Badan Usaha Jasa Konstruksi

Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Sistem Sertifikasi dan

Kinerja pada Unit Sertifikasi pada Lembaga Tingkat

Nasional

Ketentuan mengenai tanggung jawab profesi

Persyaratan asosiasi yang dapat melakukan verifikasi

awal dan validasi awal dokumen aplikasi sertifikasi.

Mekanisme pengenaan sanksi terhadap asosiasi yang

dapat melakukan verifikasi awal dan validasi awal dan

unit sertifikasi

Ketentuan lebih lanjut mengenai unsur pengarah, unsur

pelaksana, dan tata cara pembentukan unit sertifikasi


(16)

A. PEMBENTUKAN UNIT

SERTIFIKASI BADAN USAHA

DAN TENAGA KERJA TINGKAT


(17)

UNIT SERTIFIKASI BADAN

USAHA NASIONAL

UNIT SERTIFIKASI BADAN

USAHA NASIONAL

Pengarah

Pengarah

Kepala

Pelaksan

a

Kepala

Pelaksan

a

BU.PELAK BANGUNAN GEDUNG BU.PELAK BANGUNAN GEDUNG BU.PELAK BANGUNAN SIPIL BU.PELAK BANGUNAN SIPIL BU.PELAK MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL dan LAINNYA BU.PELAK MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL dan LAINNYA Bidang Administras i Bidang Administras i Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi Bidang Manajemen Mutu Bidang Manajemen Mutu Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

BU. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BU. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi

•Pengarah adalah terdiri dari perwakilan stakeholder yang memerlukan Badan Usaha yang mampu

•pengarah bertanggung jawab kepada Lembaga atas keberlangsungan Unit Sertifikasi dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan Unit Sertifikasi dan program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan pengurus Unit Sertifikasi.

1. Unsur Pengarah

2. Unsur Pelaksana


(18)

UNIT SERTIFIKASI TENAGA

KERJA NASIONAL

UNIT SERTIFIKASI TENAGA

KERJA NASIONAL

Pengarah

Pengarah

Kepala

Pelaksan

a

Kepala

Pelaksan

a

BIDANG ARSITEKTUR BIDANG

ARSITEKTUR BIDANG BIDANG SIPILSIPIL

BIDANG MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL BIDANG MEKANIKAL/ ELEKTRIKAL Bidang Administrasi Bidang Administrasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi Bidang Manajemen Mutu Bidang Manajemen Mutu Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi ASESOR BADAN USAHA ASESOR BADAN USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

ASESOR

BADAN

USAHA

KOMPETE

ASESOR

NSI

ASESOR

KOMPETE

NSI

BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN PELAKSANAAN BIDANG TATA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN PELAKSANAAN Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Standarisasi Sub Bidang Sertifikasi Sub Bidang Sertifikasi •Pengarah adalah terdiri dari

perwakilan stakeholder yang memerlukan Badan Usaha yang mampu

Pengarah bertanggung jawab kepada Lembaga atas keberlangsungan Unit Sertifikasi dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan Unit Sertifikasi dan program kerja, anggaran belanja, mengangkat dan memberhentikan pengurus Unit Sertifikasi.

1. Unsur Pengarah

2. Unsur Pelaksana


(19)

I. Unsur Pengarah USBU

dan USTK:

Garis besar Proses

Pembentukan


(20)

i. Unsur pengarah u.s.

badan usaha:

Struktur Organisasi

Contoh: •Institusi pengguna jasa konst terkait bangunan gedung •Asosiasi properti •Ormas •Aso yg memenuhi persyaratanWakil P.T. prodi arsitek & sipildst Contoh: •Institusi pengguna jasa konst terkait bangunan sipilOrmas pemerhati bangunan sipil •Aso yg memenuhi persyaratanWakil P.T. Prodi sipil/lingkungandst Contoh:Institusi pengguna jasa konst terkait M/E •Ormas •Aso yg memenuhi persyaratan •Wakil P.T prodi M/E •dst Contoh: •Institusi pengguna jasa konsultanOrmasAso yg memenuhi persyaratan •Wakil P.T prodi terkait


(21)

i. Unsur Pengarah dlm U.S.

Tenaker:

Struktur Organisasi

Contoh:

Wakil dari perguruan tinggi dengan program studi terkait jasa konstruksi bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal/elektrikal, bidang tata lingkungan dan manajemen pelaksanaan;

Instansi Pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi terkait tenaga kerja konstruksi;

Institusi non Pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja konstruksi yang kompeten;

Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi memenuhi persyaratan menjadi kelompok unsur tingkat nasional.


(22)

I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:

Tim Pembentukan Unsur Pengarah

Diinisiasi, dibentuk, dan ditetapkan oleh LPJK

Bertanggungjawab kepada LPJK

Tugas:

Mengumpulkan nama-nama

stakeholder

per klasifikasi usaha

Memfasilitasi Rapat Penetapan Unsur Pengarah

Menyerahkan Berita Acara Rapat Perdana Unsur Pengarah kepada LPJKN

Output Tim: Long List stakeholder per klasifikasi usaha dan

tenaga kerja


(23)

I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:

Tim Pembentukan Unsur Pengarah (Lanj.)

Keanggotaan Tim Pembentukan Unsur Pengarah USBU terdiri dari 5 (lima)

orang, yaitu:

1 (satu) orang ketua dari Pengurus Lembaga;

4 (empat) orang anggota yang terdiri dari perwakilan kelompok unsur dengan

komposisi jumlah yang sama, dengan salah satu anggota merangkap sebagai

sekretaris;

Masing-masing anggota bertugas menyusun daftar nama calon pemangku

kepentingan dalam unsur pengarah yang terdiri dari pemangku kepentingan

pada klasifikasi usaha bangunan gedung, usaha bangunan sipil, usaha

mekanikal/elektrikal dan jasa pelaksana lainnya, serta usaha Jasa Perencanaan

dan Pengawasan

Keanggotaan Tim Pembentukan Unsur Pengarah USTK terdiri dari 5 (lima)

orang, yaitu:

1 (satu) orang ketua dari Pengurus Lembaga;

4 (empat) orang anggota yang terdiri dari perwakilan kelompok unsur dengan

komposisi jumlah yang sama, dengan salah satu anggota merangkap sebagai

sekretaris;

Masing-masing anggota bertugas menyusun daftar nama calon pemangku

kepentingan dalam unsur pengarah yang terdiri dari pemangku kepentingan

pada klasifikasi arsitek, sipil, mekanikal/elektrikal, tata lingkungan dan


(24)

I. Unsur Pengarah USBU dan USTK:

Mekanisme Rapat PENETAPAN Unsur


(25)

II. Unsur Pelaksana US. BU & TK:

Proses Pembentukan


(26)

II. Unsur Pelaksana US. BU &

TK:

Proses dan Rekruitmen

Proses rekruitmen unsur pelaksana unit sertifikasi badan usaha jasa

konstruksi tingkat nasional sekurang-kurangnya meliputi:

Pengumuman proses rekruitmen unsur pelaksana unit sertifikasi melalui media

cetak nasional dan website;

Seleksi administratif;

Uji Psikologi;

Uji pengetahuan substansi;

Wawancara.

Kriteria unsur pelaksana sekurang-kurangnya meliputi:

Memiliki pengetahuan regulasi jasa konstruksi nasional

Memiliki pengetahuan persyaratan perizinan badan usaha di Indonesia

Memiliki pengetahuan tentang proses sertifikasi dan registrasi

Memiliki kompetensi sesuai bidangnya (bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi

mekanikal elektrikal dan jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi)

Memiliki pengetahuan tentang tata kelola perusahaan yang baik (

Good Corporate

Governance

)

Memiliki integritas dalam menjaga proses sertifikasi yang adil dan transparan

Penyusunan mekanisme rekruitmen dan kriteria unsur pelaksana berazaskan

ketidakberpihakan kepada satu golongan.


(27)

iii. ASESOR DALAM UNIT

SERTIFIKASI


(28)

iii. ASESOR DALAM UNIT

SERTIFIKASI:


(29)

Kritieria Minimal Proses Rekruitmen Asesor

Proses rekruitmen asesor unit sertifikasi badan usaha

jasa konstruksi tingkat nasional sekurang-kurangnya

meliputi:

 

Pengumuman proses rekruitmen asesor unit sertifikasi badan

usaha jasa konstruksi melalui media cetak nasional dan

website;

Seleksi administratif;

Uji pengetahuan substansi;

Uji praktik penilaian dan asesment badan usaha jasa konstruksi.

Uji psikologi; dan

Wawancara.

Penyusunan mekanisme rekruitmen dan kriteria asesor


(30)

III. ASESOR DALAM UNIT SERTIFIKASI:

Kriteria Minimal Seorang Asesor

Asesor Kemampuan Badan Usaha Jasa Konstruksi

Nasional dan Asesor Penyetaraan Klasifikasi dan

Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing

adalah asesor yang telah terdaftar di Lembaga

dan sekurang-kurangnya memiliki kompetensi

sebagai berikut:

mengerti skema sertifikasi yang relevan;

memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode

ujian dan dokumen

ujian yang relevan;

bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat

melakukan

penilaian

(asesment)

dengan

tidak

memihak dan tidak diskriminatif.

Memenuhi ketentuan tentang asesor yang telah


(31)

B. PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI BADAN

USAHA DAN TENAGA KERJA TINGKAT

PROVINSI BENTUKAN LPJKD

Proses pembentukan sama dengan

proses pembentukan Unit Sertifikasi

Tingkat Nasional

LPJK Tingkat Provinsi mengajukan lisensi

kepada LPJK Tingkat Nasional

Unit Sertifikasi yang dapat beroperasi

adalah yang telah mendapatkan lisensi

dari LPJK Tingkat Nasional


(32)

C. PEMBENTUKAN UNIT

SERTIFIKASI TENAGA KERJA

TINGKAT PROVINSI BENTUKAN


(33)

UNIT SERTIFIKASI TENAGA KERJA TINGKAT

PROVINSI BENTUKAN MASYARAKAT:

Permenpu 10/2010 Pasal 3.1.e

Masyarakat jasa konstruksi dapat membentuk

Unit Sertifikasi Tenaga Kerja, dengan ketentuan:

Unit Sertifikasi Tenaga Kerja bentukan

masyarakat jasa konstruksi hanya melayani

sertifikasi Tenaga Ahli Madya, Tenaga Ahli

Muda, dan Tenaga Terampil dalam satu

wilayah provinsi;

dalam satu wilayah provinsi dapat dibentuk

lebih dari satu Unit Sertifikasi Tenaga Kerja

bentukan masyarakat jasa konstruksi.


(34)

Unit Sertifikasi Tenaker

Bentukan Masy.:

Proses pembentukan


(35)

LISENSI OLEH LEMBAGA TINGKAT NASIONAL

KEPADA UNIT SERTIFIKASI BADAN USAHA DAN

TENAGA KERJA TINGKAT PROVINSI SERTA UNIT

SERTIFIKASI TENAGA KERJA BENTUKAN

MASYARAKAT


(36)

Ruang Lingkup Juknis

lisensi

Proses lisensi Unit Sertifikasi Badan

Usaha Tingkat Provinsi.

Proses lisensi Unit Sertifikasi Tenaga

Kerja Tingkat Provinsi.

Proses lisensi Unit Sertifikasi Tenaga


(37)

Ketentuan umum

Dalam memberikan lisensi kepada Unit Sertifikasi Badan Usaha

Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Tingkat Provinsi,

dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan Masyarakat, Lembaga

Tingkat Nasional membentuk Komite Lisensi Unit Sertifikasi.

Tugas Komite Lisensi Unit Sertifikasi meliputi:

Melaksanakan penilaian permohonan lisensi unit sertifikasi

badan usaha jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi

Tenaga Kerja Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga

Kerja Bentukan Masyarakat;

Memberikan rekomendasi lisensi unit sertifikasi badan usaha

jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga Kerja

Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Bentukan

Masyarakat kepada Pengurus Lembaga Tingkat Nasional; dan

Melaksanakan pengawasan terhadap unit sertifikasi badan

usaha jasa konstrusi Tingkat Provinsi, Unit Sertifikasi Tenaga

Kerja Tingkat Provinsi, dan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja

Bentukan Masyarakat.

Komite Lisensi Unit Sertifikasi terdiri dari Dewan Komite Lisensi

dan Asesor Lisensi


(38)

Ketentuan umum

(Lanj.)

Lisensi berlaku untuk 3 (tiga) tahun terhitung sejak penerbitan

lisensi dan dapat diperpanjang melalui mekanisme penilaian yang

sama.

Untuk perpanjangan lisensi, pemberian lisensi berdasarkan

penilaian terhadap permohonan perpanjangan lisensi dan

mempertimbangkan hasil pengawasan Tim Pelaksana Lisensi

Bagi Unit Sertifikasi yang belum layak maka Lembaga akan

memberikan keputusan penolakannya yang disertai alasan

penolakan.

Jika Unit Sertifikasi Badan Usaha dan/atau Unit Sertifikasi Tenaga

Kerja Tingkat Provinsi di suatu provinsi belum mendapatkan

lisensi maka tugas dan fungsi Unit Sertifikasi tersebut

dilaksanakan oleh Unit Sertifikasi Badan Usaha dan/atau Unit

Sertifikasi Tenaga Kerja Nasional.

Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian lisensi

diatur oleh Lembaga Tingkat Nasional


(39)

KOMITE LISENSI UNIT

SERTIFIKASI dan komite

banding DALAM

LEMBAGA

Pengurus

Lembaga Tingkat

Nasional

Komite Lisensi Unit Sertifikasi

Dewan Komite

Lisensi

(5 atau 7 org)

Asesor Lisensi

Unit Sertifikasi

BUJK

Asesor Lisensi

Tenaga Kerja

Rekomendasi lisensi

Keputusan Lisensi

Komite

Banding

(Diatur lebih

lanjut oleh

Lembaga)


(40)

Pembagian

Tugas dalam

Komite Lisensi


(41)

Dewan Komite Lisensi

(5 atau 7 org)


(42)

Kriteria umum anggota

Dewan Komite Lisensi

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

tingkat pendidikan paling rendah strata 1;

sehat jasmani dan rohani;

mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara independen

dan profesional;

bersedia mencurahkan pikirannya bagi pengembangan jasa

konstruksi dalam bentuk pernyataan tertulis;

memenuhi persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan

Lembaga;

tidak merangkap sebagai ketua Asosiasi yang bergerak

dalam bidang usaha jasa konstruksi;

tidak merangkap sebagai pengarah atau pelaksana atau

asesor dalam unit sertifikasi tingkat nasional atau provinsi;

dan


(43)

Asesor Lisensi

Jumlah Asesor Lisensi disesuaikan dengan

kebutuhan yang berkembang.

Asesor Lisensi sekurang-kurangnya memiliki

kriteria sebagai berikut:

Memiliki kompetensi yang memadai mengenai

sistem pengendalian dan penjaminan mutu

Memiliki kompetensi yang memadai mengenai

metode verifikasi dan validasi

Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai

peraturan perundangan terkait jasa konstruksi

bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat

melakukan penilaian dengan tidak memihak dan

tidak diskriminatif


(44)

Mekanisme

Pemberian Lisensi

USBU Tkt Provinsi

Memenuhi

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi menerima putusan?

YA

Ajukan

bandin

g

Komite

Bandin

g

Lemba

ga


(45)

Mekanisme Pemberian

Lisensi USTK Tkt

Provinsi

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi

menerima putusan?

YA

Ajukan

bandin

g

Komite

Bandin

g

Lemba

ga

TIDAK Memenuhi


(46)

Mekanisme Pemberian

Lisensi USTK BENTUKAN

MASYARAKAT

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi menerima putusan?

YA

Ajukan

bandin

g

Komite

Bandin

g

Lemba

ga

TIDAK Memenuhi


(47)

(1)

Kriteria umum anggota

Dewan Komite Lisensi

• bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

• tingkat pendidikan paling rendah strata 1;

• sehat jasmani dan rohani;

• mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara independen dan profesional;

• bersedia mencurahkan pikirannya bagi pengembangan jasa konstruksi dalam bentuk pernyataan tertulis;

• memenuhi persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan Lembaga;

• tidak merangkap sebagai ketua Asosiasi yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi;

tidak merangkap sebagai pengarah atau pelaksana atau

asesor dalam unit sertifikasi tingkat nasional atau provinsi; dan


(2)

Asesor Lisensi

Jumlah Asesor Lisensi disesuaikan dengan

kebutuhan yang berkembang.

Asesor Lisensi sekurang-kurangnya memiliki

kriteria sebagai berikut:

• Memiliki kompetensi yang memadai mengenai sistem pengendalian dan penjaminan mutu

• Memiliki kompetensi yang memadai mengenai metode verifikasi dan validasi

• Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundangan terkait jasa konstruksi

• bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian dengan tidak memihak dan tidak diskriminatif


(3)

Mekanisme

Pemberian Lisensi

USBU Tkt Provinsi

Memenuhi

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi menerima putusan?

YA Ajukan

bandin g

Komite Bandin

g Lemba

ga


(4)

Mekanisme Pemberian

Lisensi USTK Tkt

Provinsi

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi

menerima putusan?

YA Ajukan

bandin g

Komite Bandin

g Lemba

ga

TIDAK Memenuhi


(5)

Mekanisme Pemberian

Lisensi USTK BENTUKAN

MASYARAKAT

Tidak Memenuhi

Unit Sertifikasi menerima putusan?

YA Ajukan

bandin g

Komite Bandin

g Lemba

ga

TIDAK Memenuhi


(6)