Pemodelan 2D Reservoar Geotermal Menggunakan Metode Geomagnet Pada Lapangan Panasbumi Mapane Tambu | Rafmin | Natural Science: Journal of Science and Technology 6704 22297 1 PB

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :172-182
Agustus 2016

ISSN: 2338-0950

Pemodelan 2D Reservoar Geotermal Menggunakan Metode
Geomagnet Pada Lapangan Panasbumi Mapane Tambu
(The 2D modeling of geotermal reservoir using geomagnetic
methodson Geothermal Field- Mapane Tambu)
Fatmawati Rafmin*), Rustan Efendi, Sandra
Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

ABSTRACT
The 2D modeling of geotermal reservoir using geomagnetic methods has been
conducted on Geothermal Field- Mapane Tambu. This study aimed to analyze 2D modeling
of magnetic data in order to determine subsurface conditions information as well as
geothermal reservoir area Mapane Tambu village. In this study also explains the relationship
between value of subsurface rock susceptibility and temperature based on the magnetic
properties of rocks that became the basic principle in determining the 2D model of the
reservoir. The geomagnetic data modeling is done with the help of program Mag2DC. The
obtained results showed that the depth of the reservoir in the path of a-a' trending north-south

at a depth of 46.73 m with a susceptibility value of -0.001 SI, track b-b' trending north-south
at a depth of 76.03 m with a susceptibility value of -0.003 SI, and trajectory e-e' trending
west southwest-east southeast at a depth of 304.66 m with a susceptibility value of -0.001 SI.
The susceptibility value at each track showed that the rock that serve as a reservoir is a
sedimentary rock.
Key words: 2D modeling, reservoir, geothermal, geomagnetic, susceptibility,
magnetic.
ABSTRAK
Pemodelan 2D reservoar geothermal menggunakan metode geomagnet telah
dilakukan pada Lapangan Panasbumi Mapane Tambu. Penelitian ini bertujuan melakukan
analisis pemodelan 2D data magnetik untuk mengetahui informasi kondisi bawah permukaan
serta reservoar daerah panasbumi Desa Mapane Tambu. Pada penelitian ini juga menjelaskan
hubungan nilai suseptibilitas batuan bawah permukaan terhadap temperatur berdasarkan sifat
magnetik batuan yang menjadi prinsip dasar dalam menentukan model 2D reservoar .
Pemodelan data Geomagnet dilakukan dengan bantuan program Mag2DC. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa kedalaman reservoar pada lintasan a-a‫ ׳‬yang berarah dari utaraselatan sekitar 46,73 m dengan nilai suseptibilitas -0,001 SI, lintasan b-b‫ ׳‬yang berarah dari
utara-selatan sekitar 76,03 m dengan nilai suseptibilitas -0,003 SI, dan lintasan e-e‫ ׳‬yang
berarah dari barat baratlaut-timurmenenggara sekitar 304,66 m dengan nilai suseptibilitas 0,001 SI. Nilai suseptibilitas pada setiap lintasan menunjukkan bahwa batuan yang berfungsi
sebagai reservoar adalah batuan sedimen .
Kata Kunci : Pemodelan 2D, Reservoar, Geothermal, Geomagnet, suseptibilitas,

magnetik.
Corresponding author: Fatmawatirafmin@ymail.com Hp : 081242240957
172

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :172-182
Agustus 2016

(Badan

LATAR BELAKANG
Secara

ISSN: 2338-0950

administratif

daerah

Pusat


Statistik

Kabupaten

Donggala, 2013).

panasbumi Mapane Tambu termasuk dalam

Panasbumi merupakan salah satu

wilayah Kecamatan Balaesang, Kabupaten

sumber daya alam yang memiliki potensi

Donggala,

Tengah.

sangat besar untuk dimanfaatkan terutama


Secara geografis posisi daerah Mapane

di sektor energi. Tujuan dalam penelitian

Tambu ini terletak antara 119 050’ 46,06 ”

ini adalah melakukan analisis pemodelan 2

– 1190 57’ 19,02 ” BT dan 00 02’ 15,57”

(dua)

LU – 00 06’ 57,29” LS. Daerah ini

mengetahui kondisi bawah permukaan serta

berbatasan langsung dengan Kecamatan

reservoar deaerah panasbumi Desa Mapane


Damsol di sebelah Utara, Kecamatan

Tambu.

Propinsi

Sulawesi

dimensi

data

magnetik

untuk

Sirenja di sebelah Selatan, Kabupaten

Dalam penelitian ini, salah satu


Parigi Moutong di sebelah Timur, dan

metode Geofisika yang dapat digunakan

Kecamatan Balaesang Tanjung dan Selat

untuk mengidentifikasi sumber panasbumi

Makassar di sebelah Barat (Pusat Sumber

yang terdapat di bawah permukaan adalah

Daya Geologi, 2008).

metode Geomagnet. Metode ini didasarkan
dengan

dengan adanya anomali medan magnet

jumlah penduduk sebanyak 22.957 jiwa,


bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang

selama ini memiliki kondisi kelistrikan

berbeda satu terhadap yang lainnya akibat

yang kurang baik, sehingga aliran listrik

adanya pengaruh temperatur (Tim Terpadu

sering terganggu. Kebutuhan energi listrik

Panasbumi Daerah Marana, 2004).

Kecamatan

Balaesang

selama ini dipasok dari Pembangkit Listrik


Wilayah penyelidikan berada pada

Tenaga Diesel (PLTD), yang mana sampai

zona depresi Balaesang yang merupakan

saat

memenuhi

bagian dari sesar besar Palu-Koro. Secara

kebutuhan. Maka dari itu sangat penting

umum daerah penyelidikan ditempati oleh

dilakukannya penelitian di desa ini untuk

batuan Beku berumur Tersier dan batuan


mengetahui potensi energi alternatif yang

Sedimen berumur Kuarter (Pusat Sumber

berasal dari sumber daya alam, dan

Daya Geologi, 2008).

ini

belum

mampu

bagi

Sesar Tambu diperkirakan sebagai

pengembangan Desa Mapane Tambu dan


struktur geologi yang mengontrol kehadiran

wilayah di sekitar Kecamatan Balaesang,

kolam air panas Mapane Tambu di

Salah satu potensi sumber daya alam di

permukaan (Pusat Sumber Daya Geologi,

Desa Mapane Tambu adalah panasbumi

2008).

diharapkan

dapat

bermanfaat


Pemodelan 2D Reservoar Geotermal Menggunakan Metode Geomagnet Pada Lapangan
Panasbumi Mapane Tambu
(Fatmawati Rafmin dkk)
173

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :172-182
Agustus 2016

Sistem panasbumi terdiri atas 4

ISSN: 2338-0950

Keterangan : I = Magnetisasi

elemen utama yaitu, batuan reservoar

k = Suseptibilitas Batuan (SI)

permeable,

H = Medan Magnet

sistem

hidrologi

yang

membawa air dari reservoar ke permukaan,
sumber panas (heat source), serta cap rock
atau clay cap. Dari sudut pandang geologi,
sumber energi panasbumi berasal dari
magma yang berada di dalam bumi.
Magma tersebut menghantarkan panas
secara konduktif pada batuan di sekitarnya.

Harga k pada batuan semakin besar
apabila dalam batuan tersebut semakin
banyak dijumpai mineral–mineral yang
bersifat magnetik (Telford, 1996).
Hubungan suseptibilitas magnetik
(k), terhadap temperatur berdasarkan sifat

magnetik bahan,yaitu:

Panas tersebut juga mengakibatkan aliran
konveksi fluida hydrothermal di dalam
pori-pori

batuan.

fluida

yang mudah termagnetisasi mempunyai

hydrothermal ini akan bergerak ke atas

nilai k positif dan besar, yaitu k > 0, dan

namun tidak sampai ke permukaan karena

k >> 1. Pada saat T < TC maka daerah ini

tertahan oleh lapisan batuan yang bersifat

dikatakan

impermeable (Fournier, 1991).

Ferromagnetik bergantung pada suhu,

Lokasi

Kemudian

1. Ferromagnetik adalah benda magnetik

tempat

daerah

ferromagnetik.

terakumulasinya

saat suhunya turun maka nilai k akan

fluida hydrothermal disebut reservoar , atau

bertambah, sedangkan pada saat suhu

lebih

curie maka

tepatnya

Lapisan

reservoar

panasbumi.
membuat

impermeable

hydrothermal

yang

yaitu:
2. Paramagnetik adalah benda magnetik

dengan groundwater yang berada lebih

yang mudah termagnetisasi mempunyai

dangkal,

panasbumi

nilai k kecil dan positif, yaitu k > 0 , dan

umumnya berupa lapisan batuan hasil

k TC maka daerah

interaksi kompleks dari proses tektonik

ini dikatakan daerah paramagnetik.

aktif.

Paramagnetik

maka

tersebut

pada

Ferromagnetik dibedakan menjadi 2,

terpisah

reservoar

panasbumi

terdapat

nilai k akan hilang.

reservoar

Menurut Telford (1996), tingkat
suatu

benda

magnetik

untuk

mampu

memiliki

nilai

k

berbanding terbalik terhadap suhu.
3. Diamagnetikadalah

benda

yang

dimagnetisasi ditentukan oleh suseptibilitas

mempunyai nilaik kecil dan negatif,

kemagnetan atau k, yaitu:

yaitu k < 0. Semua bahan secara teoritis

I= k H

(1)

bersifat diamagnetik pada temperatur

Pemodelan 2D Reservoar Geotermal Menggunakan Metode Geomagnet Pada Lapangan
Panasbumi Mapane Tambu
(Fatmawati Rafmin dkk)
174

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :172-182
Agustus 2016

ISSN: 2338-0950

1. Medan Utama (Main field) dapat

yang cukup tinggi.
bumi

didefinisikan sebagai medan rata-rata

terkarakterisasi oleh parameter fisis atau

hasil pengukuran dalam jangka waktu

disebut juga elemen medan magnet bumi

yang cukup lama. (Blakely, 1996).

Medan

magnet

seperti pada (Gambar 1), yang dapat diukur
yaitu

meliputi

arah

dan

2. Medan Luar (external field), berasal

intensitas

dari

kemagnetannya.

pengaruh

luar

bumi

seperti

variasi

pengaruh di atmosfer.
3. Medan

Anomali

Magnetik,

medan

magnetik

yang

permukaan

merupakan

terukur
target

di
dari

survei magnetik (anomali magnetik).
Anomali magnetik menyebabkan
Gambar 1 parameter

fisis

tiga

elemen medan magnet bumi yang diukur
yaitu

meliputi

arah

dan

perubahan dalam medan magnet total bumi
dan dapat dituliskan sebagai:

intensitas

HT= Hobs +HM + HL

(3)

kemagnetannya (Telford, 1976).
Berdasarkan gambar 1,diperoleh:
F02 = H2 + Z2 = X2 + Y2 + Z2

Bila besar Hobs

Dokumen yang terkait

Daftar Isi | Isi | Natural Science: Journal of Science and Technology 2222 6593 1 PB

0 0 1

Pemodelan Tumpahan Minyak di Teluk Lalong Kabupaten Banggai | Sabhan | Natural Science: Journal of Science and Technology 2982 9126 1 PB

1 1 8

Daftar Isi | Daftar | Natural Science: Journal of Science and Technology 2880 8778 1 PB

0 0 1

Daftar Isi | Daftar | Natural Science: Journal of Science and Technology 3323 10335 1 PB

0 0 2

Identifikasi Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Desa Wani Tiga, Kabupaten Donggala | Arif | Natural Science: Journal of Science and Technology 5146 16816 1 PB

0 0 10

Estimasi Aliran Panasbumi Menggunakan Data Geomagnetik Di Daerah Panasbumi Pulu | Rasyid | Natural Science: Journal of Science and Technology 7211 23995 1 PB

0 0 9

Estimasi Gradien Temperatur Menggunakan Metode Geomagnet Pada Daerah Panasbumi Di Desa Sapoo Kecamatan Kulawi | Nurarafah | Natural Science: Journal of Science and Technology 7210 23991 1 PB

0 0 11

PEMODELAN 2D RESERVOAR GEOTERMAL MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI DESA KASIMBAR BARAT | Efendi | Gravitasi 7896 25924 1 PB

0 0 7

Pemodelan Reservoir Panasbumi Menggunakan Data Magnetik di Desa Toro Kecamatan Kulawi | Baligau | Natural Science: Journal of Science and Technology 8664 28433 1 PB

0 0 6

Identifikasi Benda-Benda Megalit Dengan Menggunakan Metode Geomagnet di Situs Pokekea Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso | Yusuf | Natural Science: Journal of Science and Technology 8662 28425 1 PB

0 0 9