Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

KEMENTERIAN

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER7 /PB/2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMINDAHBUKUANITRANSFER SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)
DENGAN LAMPIRAN LEBIH DARI 100 (SERA TUS) REKENING PENERIMA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

bahwa
dalam
rangka
pelaksanaan
Peraturan
Direktur
Jenderal

Perbendaharaan Nomor PER-14/PB/2010 tentang Pelaksanaan Penyaluran
Dana Melalui Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan PemindahbukuanITransfer
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dengan Lampiran Lebih dari 100
(Seratus) Rekening Penerima;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nom'or 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
4.


Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.06/2006 tentang Pemilihan
Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
6. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
98/PMK.05/2007
tentang
Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account
(TSA);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-14/PB/2010

tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Dana Melalui Bank Operasional
I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN
PEMINDAHBUKUAN/TRANSFER
SURAT
PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) DENGAN LAMPIRAN LEBIH DARI

100 (SERATUS)

REKENING

PENERIMA.

(


BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud
dengan:
1. Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat yang selanjutnya disebut Kuasa
BUN Pusat adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan atau pejabat lain
yang diberi kuasa.
2. Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang selanjutnya disebut
Kuasa BUN di Daerah adalah Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
3. Direktorat Pengelolaan Kas Negara adalah unit organisasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
4. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah instansi
vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat
KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
6. Bank Operasional Pusat yang selanjutnya disebut BO Pusat adalah bank
operasional mitra ke~a Kuasa BUN Pusat yang merupakan bank pusat
dari Bank Operasional I atau kantor cabang yang ditunjuk dan sebagai
pemegang Rekening Pengeluaran Kuasa BUN Pusat.
7. Bank Operasionall yang selanjutnya disebut BO I adalah bank operasional
mitra kerja Kuasa BUN di daerah yang menyalurkan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengeluaran atas beban
APBN berdasarkan Surat Perintah Membayar.
8. Surat Perintah Membayar .yang selanjutnya disingkat SPM adalah surat
perintah yang diterbitkan oleh Pejabat Penanda Tangan SPM untuk dan
atas nama Pengguna Anggaran kepada Bendahara Umum Negara atau
kuasanya berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk
melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak dan atas beban
anggaran yang ditunjuk dalam.SPP berkenaan.
9. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah
surat perintah yang diterbitkan oleh Kepala KPPN selaku Kuasa BUN di
Daerah atau pejabat lain yang ditunjuk untuk pelaksanaan pengeluaran
atas beban APBN berdasarkan SPM.
10. Arsip Data Komputer yang selanjutnya disingkat ADK adalah sarana

penyimpanan data yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari
suatu komputer ke komputer lainnya secara elektronik, antara lain diskette,
flashdisk, atau compact disk (CD).

11. Daftar Penerima adalah dokumen yang memuat daftar nama orang atau
badan yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN sebagai
satu kesatuan dengan SPM, yang dihasilkan dari Program Aplikasi SPM
dan ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen serta disahkan oleh
Pejabat Penerbit dan Penanda Tangan SPM.
12. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah instansi atau
dinas/badan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan yang mendapat alokasi anggaran dari Daftar Isian
dengan DIPA.
- 2 -

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen lain yang dipersamakan (

BAB II
RUANG LlNGKUP
Pasal 2

Pemindahbukuan/transfer atas dana SP2D dengan lampiran lebih dari 100
(seratus) rekening penerima meliputi SP2D yang dananya dipindahbukukan/
ditransfer langsung oleh BO I dan tidak dalam rangka pembayaran gaji.
BAB III
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN
Pasal3
(1) Pelaksanaan pemindahbukuan/transfer SP2D dengan lampiran lebih dari
100 (seratus) rekening penerima dilakukan berdasarkan Ketetapan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
(2) Pelaksanaan pemindahbukuan/transfer SP2D sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan pada tanggal yang sama dengan tanggal
SP2D.
(3) Ketetapan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas hasil kesepakatan
antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN, BO I,
dan Satker terkait.
(4) Ketetapan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat dengan memperhatikan
prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
'BAB IV

TATA CARA PENERBITAN KETETAPAN KEPALA KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PELAKSANMN
PEMINDAHBUKUANITRANSFER SP2D DENGAN LAMPI RAN LEBIH DARI
100 (SERATUS) REKENING PENERIMA
Pasal4
(1) Satker menyampaikan informasi ke KPPN atas:
a. Jumlah SPM dengan lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening
penerima yang akan diterbitkan;
b. Jadwal/rencana Satker menyampaikan SPM sebagaimana dimaksud
pada huruf a;
c. Informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b
disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah DIPA diterima
oleh satker terkait, dengan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(2) KPPN menyampaikan laporan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan atas:
a. Jumlah dan nama Satker yang menerbitkan/diperkirakan menerbitkan
SPM dengan lampiran di atas 100 (seratus) rekening penerima;
b. Informasi yang disampaikan Satker kepada KPPN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b;


(
-3-

c. Informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b
disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Satker
menyampaikan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf b, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(3) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan
koordinasi dengan KPPN, 80 I, dan Satker terkait untuk mendapatkan
kesepakatan dalam pelaksanaan pemindahbukuan/transfer SP2D dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima.
(4) Atas hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan membuat ketetapan
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(5) Ketetapan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibuat dengan mempertimbangkan:
a. Jumlah SPM/SP2D dengan lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening

penerima yang akan diterbitkan satker/KPPN;
b. Jumlah Daftar Penerima untuk masing-masing SPM/SP2D dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima;
c. Waktu yang diperlukan 80 1 dalam menyelesaikan penyaluran dana
SP2D;
(6) Ketetapan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) memuat antara lain:
1. Kewajiban Satker:
a. Menyampaikan jadwal/rencana
penyampaian SPM dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima kepada KPPN;
b. Memastikan kebenaran nama dan nomor rekening dalam Daftar
Penerima;
c. Melakukan verifikasi atas kesamaan data antara Daftar Penerima
dengan ADK SPM;
d. Menyampaikan SPM sebagaimana dimaksud pada huruf a ke
KPPN setelah pukul 1.3.30 waktu setempat dengan disertai ADK
dalam kondisi baik;
e. Dalam hal satker menyampaikan SPM sebagaimana dimaksud
pada huruf a ke KPPN sebelum pukul 13.30 waktu setempat,

KPPN mencatat penerimaan SPM tersebut sebagai penerimaan
SPM setelah puku113.30 waktu setempat.
2. Kewajiban KPPN:
a. Menyampaikan jadwal/rencana penyampaian SP2D dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima kepada 80 I;
b. Menerbitkan SP2D atas SPM yang disampaikan Satker
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan diberi tanggal hari kerja
berikutnya;
c. Menyampaikan SP2D beserta ADK kepada 80 I paling lambat
pukul 08.00 waktu setempat pada tanggal yang tercantum pada
SP2D.

- 4-

3. Kewajiban BO I:
a. Melakukan transfer/pemindahbukuan dana SP2D kepada rekening
yang berhak berdasarkan Ketetapan Kepala Kentor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan paling lambat pada akhir hari
kerja yang bersangkutan;
b. Memindahbukukan/mentransfer sisa dana Rekening Pengeluaran
Kuasa BUN KPPN pada akhir hari kerja ke Rekening Pengeluaran
Kuasa BUN Pusat paling cepat pukul 16.30 waktu setempat dan
paling lambat pukuI1?30 WIB.
4. Tahapan waktu pelaksanaan penyaluran dana SP2D.
BABV
SANKSIDENDA
Pasal5
(1) Dalam hal setelah akhir hari kerja masih terdapat saldo pada Rekening
Pengeluaran Kuasa BUN KPPN terkait penyaluran SP2D dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima, Kepala KPPN
menetapkan sanksi denda kepada BO I sebesar 3% (tiga perseratus)
perbulan, dihitung perhari termasuk hari libur dari jumlah saldo yang
terlambat dilimpahkan.
(2) Dalam hal terdapat keterlambatan penyaluran dana SP2D dengan
lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima, Kepala KPPN
menetapkan sanksi denda kepada BO I sebesar 3% (tiga perseratus)
perbulan, dihitung perhari termasuk hari libur dari jumlah yang
tidak/belum disalurkan.
BABVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal6
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c
untuk Tahun 2011, dapat dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sejak
ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
Pasal?
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

2011

-5-

nerima dalam

LAMPIRAN

I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOM OR PER7 IPB/2011 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN
PEMINDAHBUKUANITRANSFER
SURA T
PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) DENGAN LAMPIRAN
LEBIH DARI100 (SERATUS) REKENING PENERIMA



Nomor

Tanggal,

bulan, tahun

Lampiran
Hal

Yth. Kepala KPPN
di.

.
.

Menindaklanjuti
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan
Nomor
.
tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemindahbukuan/Transfer
Surat Perintah Pencairan Dana
(SP20) dengan Lampiran Lebih dari 100 (Seratus) Rekening Penerima dan sesuai dengan
Petunjuk
Operasional
Kegiatan
(POK)
Oaftar Isian Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)
Nomor.
Tahun
Anggaran
Satker.
.
(Kode Satker.
), dengan ini kami sampaikan daftar perkiraan/rencana
SPM.
dengan lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima yang akan kami sampaikan
kepada Saudara, sebagai berikut:
Jumlah Rekening
Penyampaian SPM
Kegiatan/SubkegiatanJumlah SPM
Rencana/T anggal
satu SPM
No

Oemikian kami sampaikan,

atas kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Kepala Kantor,

(Nama Lengkap)
NIP

-6-

.

LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR
PERIPB/2011
TENT ANG PETUNJUK
PELAKSANAAN
PEMINDAHBUKUANITRANSFER
SURAT
PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D) DENGAN LAMPI RAN
LEBIH DARI100 (SERATUS) REKENING PENERIMA

7



Nomor

Tanggal,

bulan, tahun

Lampiran
Hal

Yth. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
di.
.

Provinsi

.

Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor
.
tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemindahbukuan/Transfer
Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) dengan Lampiran Lebih dari 100 (Seratus) Rekening Penerima, dengan ini kami
sampaikan daftar perkiraan/rencana
SPM dengan lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening
penerima yang akan disampaikan Satker mitra kerja KPPN
, sebagai berikut:
SPM

Jumlah
SPM
Satker (KodePenerima
Satker)
setiap
Rencana/T anggal
Penyampaian
SPM

Demikian kami sampaikan,

Jumlah Rekening

atas kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Kepala Kantor,

(Nama Lengkap)
NIP
, .

-7-

LAMPI RAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PERIPB/2011
TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN
PEMINDAHBUKUANITRANSFER
SURAT
PERINTAH
PENCAIRAN
DANA
(SP2D)
DENGAN
LAMPIRAN LEBIH DARI 100 (SERATUS) REKENING
PENERIMA

7



Nomor

Tanggal,

bulan, tahun

Lampiran
Hal

Yth.

1. Kepala KPPN
2. Kepala Satker.
3. Pimpinan BO I

.
.
.

di.

.

Dalam rangka pelaksanaan
pemindahbukuan/transfer
Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) dengan Lampiran Lebih dari 100 (Seratus) Rekening Penerima pada Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
Provinsi.
dan
dengan
memperhatikan:
a.

Kontrak Kerja antara Direktorat Jenderal Perbendaharaan
dengan BO I Nomor
.
tanggal.
.
b. Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)
Nomor.
Tahun
Anggaran
Satker.
(Kode Satker
);
c. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-14/PB/201 0 tentang Pelaksanaan
Penyaluran
Dana
Melalui
Bank
Operasional
I Mitra
Kerja
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
d. Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Pemindahbukuanffransfer
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dengan Lampiran Lebih
dari 100 (Seratus) Rekening Penerima;
dengan ini kami sampaikan

hal-hal sebagai berikut:

1.

Pemindahbukuan/transfer
atas dana SP2D dengan lampiran lebih dari 100 (seratus)
rekening penerima, meliputi SP2D yang dananya dipindahbukukan/ditransfer
langsung oleh
BO I dan tidak dalam rangka pembayaran gaji. .
2. Pemindahbukuan/transfer
atas dana SP2D dengan lampiran lebih dari 100 (seratus)
rekening penerima dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pada Satker:
.
1) Menyampaikan jadwal/re!ncana pengajuan SPM dengan lampiran lebih dari 100
(seratus) rekening penerima kepada KPPN mitra kerja paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah informasi atas SPM dengan rekening penerima lebih dari 100
(seratus) yang akan diterbitkan diterima oleh Satker berkenaan;
2)

Memastikan kebenaran nama dan nomor rekening
angka 1) dalam Daftar Penerima;

3)

Melakukan
SPM;

verifikasi

atas kesamaan

4)

data antara

sebagaimana
Daftar

Penerima

dimaksud

pada

dengan

ADK

Menyampaikan SPM dengan lampiran lebih dari 100 (seratus) rekening penerima
kepada KPPN mitra kerja setelah puku113.30 waktu setempat dengan disertai ADK
dalam kondisi baik;
5) Dalam hal penyampaian SPM sebagaimana dimaksud pada angka 4) dilakukan
sebelum pukul 13.30 waktu setempat, maka KPPN mencatat penerimaan SPM
tersebut sebagai penerimaan SPM setelah puku113.30 waktu setempat.

-8-

b.

Pelaksanaan pada KPPN:
1) Menyampaikan jadwal/rencana
penerbitan
(seratus) rekening penerima kepada 80 I;

SP2D dengan

2) Menerbitkan SP2D atas SPM yang disampaikan
kerja berikutnya;

lampiran

lebih dari 100

oleh Satker dan diberi tanggal hari

3) Menyampaikan SP2D beserta ADK kepada 80 I paling lambat pukul 08.00 waktu
setempat pada tanggal yang tercantum pad a SP2D.
c.

Pelaksanaan pad a 80 I:
1) Melaksanakan pemindahbukuan/transfer
dana SP2D kepada rekening yang berhak
berdasarkan tahapan waktu pelaksanaan penyaluran dana SP2D sebagaimana
dimaksud
dalam
KEputusan
Kepala
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
Provinsi
ini, dan paling lambat pada akhir hari
kerja yang bersangkutan;
2)

Memindahbukukan/mentransfer
sisa dana RPK-8UN-KPPN
pad a akhir hari kerja
ke RPK-8UN-P pad a pukul 16.30 waktu setempat dan paling lambat pukul 17.30
W18.

3. Tahapan waktu pelaksanaan
penyaluran
(seratus) rekening penerima adalah sebagai
a. SP2D
dengan
lampiran
rekening
dipindahbukukan/ditransfer
oleh 80 I
berhak paling lambat pukul
waktu
b. SP2D
dengan
lampiran
rekening
dipindahbukukan/ditransfer
oleh 80 I
berhak paling lambat pukul
waktu
c. SP2D
dengan
lampiran
rekening
dipindahbukukan/ditransfer
oleh 80 I
berhak paling lambat pukul
waktu
d. dst.
4.

dana SP2D dengan lampiran lebih dari 100
berikut:
penerima
101
s.d
, dananya
melalui 81 RTGS/SKN 81 ke rekening yang
.
penerima
s.d
,
dananya
melalui 81 RTGS/SKN 81 ke rekening yang
.
penerima
s.d
,
dananya
melalui 81 RTGS/SKN
81 ke rekening yang
.

Dalam hal terdapat sanksi denda, agar dilaksanakan dengan berpedoman pad a Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor
PER.IP8/2011
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Pemindahbukuan/Transfer
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dengan
Lampiran Lebih dari 100 (Seratus) Rekening Penerima.
Demikian kami sampaikan,

untuk dilaksanakan

sebagaimana

mestinya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi
.

(Nama Lengkap)
NiP

-9-

.