ANGGARAN PILKADA KPU MALUKU DIKUCURKAN Rp1 M

ANGGARAN PILKADA KPUD MALUKU DIKUCURKAN Rp1 M

www.cahayapapua.com

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku akan menerima Anggaran
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebesar Rp1 milyar untuk menunjang pelaksanaan
pilkada di lima Kabupaten/Kota Tahun 2017 mendatang. Kepada wartawan, Kamis (12/5),
Ketua KPU Maluku, Musa Toekan menjelaskan KPU telah melakukan penandatanganan
Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku
pekan lalu. Dana ini selanjutnya akan digunakan oleh KPUD untuk membiayai operasional,
sosialisasi, dan bimtek persiapan pilkada di lima kabupaten/kota.
Sementara untuk Anggaran Pilkada KPUD di lima Kabupaten/Kota penandatangan
NPHD antara KPUD Kabupaten/Kota dengan Pemda telah selesai dilakukan dan sekarang
telah dilakukan pembukaan rekening untuk selanjutnya diregistrasi ke Kementrian Keuangan
agar pengucuran dana bisa terealisasi. Anggaran pilkada KPUD merupakan dana hibah yang
masuk dalam pendataan sistem keuangan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Setelah pelaksanaan, KPUD akan melaporkan penggunaan anggaran tersebut ke Pemerintah
Daerah masing-masing. Namun, pertanggungjawaban akhir akan dimasukan ke KPU RI
setelah semua proses selesai karena akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
KPUD Kabupaten Maluku Tengah akan menerima dana sebesar Rp38 Milyar dari
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berdasarkan NPHD 01/NPHD/KPUKAB/028.433639/IV/2016 tanggal 27 April 2016. KPUD Seram Bagian Barat sebesar Rp28

Milyar berdasarkan NPHD Nomor Pemkab SBB 27/067 dan Nomor KPUD 01.KPUNPHD/IV/2016 pada tanggal 25 April 2016. Sementara itu, sebesar Rp29 Milyar yang
tertuang dalam NPHD nomor 36/KPU-Kab.MTB/IV/2016 tanggal 20 April 2016. KPUD
Buru dan KPUD Kota Ambon juga telah menandatangani NPHD dengan besaran anggaran
masing-masing Rp19 Milyar dan Rp26 Milyar.
Ketua KPUD Provinsi Maluku, menjelaskan bahwa KPUD Provinsi Maluku akan
menyampaikan laporan perkembangan keuangan kepada KPU RI sesuai dengan Surat KPU
RI tanggal 20 April 2016 yang menetapkan batas waktu penyampaian laporan penandatangan
NPHD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Maluku adalah tanggal 29 Mei 2016. Sehingga
dengan demikian, besaran anggaran ini telah final dan telah sesuai dengan Surat Menteri
Keuangan Nomor S-118/MK.02/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Penetapan Standar
Biaya Honorarium Tahapan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan
Wakil Presiden serta Tahapan Pemilihan Gubernur/Bupati/Walikota Serentak, Peraturan
1
UJDIH Perwakilan Provinsi Maluku 2016

Mendagri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun
2015, dan Surat Edaran KPU Nomor 43 Tahun 2016 mengenai Standar Pembiayaan Pilkada.
Sumber Berita :

Harian Siwalima, 13 Mei 2016.
Catatan :
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta
Walikota dan Wakil Walikota :
a. Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban dana
kegiatan Pemilihan.
b. Pendanaan Kegiatan Pemilihan adalah penyediaan dana untuk kebutuhan kegiatan

c.

d.

e.

f.

g.


h.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur bagi provinsi, Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati bagi kabupaten, serta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota bagi kota, yang
dikelola sesuai peraturan perundang-undangan.
Hibah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari pemberi hibah
kepada penerima hibah yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan
dilakukan melalui perjanjian.
Belanja hibah kegiatan Pemilihan adalah belanja yang dianggarkan dalam
APBDuntuk diberikan kepada KPU Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu
Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota dalam rangka pendanaan kegiatanPemilihan yang
dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah.
Naskah Perjanjian Hibah Daerah yang selanjutnya disingkat NPHD adalahnaskah
perjanjian hibah yang bersumber dari APBD antara Pemerintah Daerahdengan
penerima hibah.
Pendanaan kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dibebankan pada
APBD provinsi, sedangkan Pendanaan kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati/Walikota dan Wakil Walikota dibebankan pada APBD kabupaten/kota.
Pemerintah provinsi dapat membantu pendanaan kegiatan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota dalam hal pemerintah kabupaten/kota

mengalami keterbatasan kemampuan keuangan daerah untuk penyelenggaraan
kegiatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota, begitupun
sebaliknya.
Belanja hibah kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPU
Provinsi dituangkan dalam NPHD dan ditandatangani oleh Gubernur dan Ketua KPU
Provinsi sedangkan belanja hibah kegiatan pemilihan Bupati dan Wakil
2

UJDIH Perwakilan Provinsi Maluku 2016

Bupati/Walikota dan Wakil Walikota kepada KPU Kabupaten/Kota dituangkan dalam
NPHD dan ditandatangani oleh Bupati/Walikota dan Ketua KPU Kabupaten/Kota.
i. NPHD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilampiri dengan pakta integritas dari
penerima hibah yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan digunakan sesuai
dengan NPHD.
j. KPU Provinsi menyampaikan laporan penggunaan belanja hibah kegiatan pemilihan
kepada Gubernur, sedangkan KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan
penggunaan belanja hibah kegiatan pemilihan kepada Bupati/Walikota yang
dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya seluruh tahapan kegiatan
pemilihan.

k. Dalam hal sampai dengan berakhirnya kegiatan pemilihan masih terdapat sisa dana
hibah kegiatan Pemilihan, KPU Provinsi/Kabupaten/Kota harus mengembalikan sisa
dana hibah kegiatan pemilihan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya
seluruh tahapan kegiatan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 6 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan, diatur bahwa BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara”. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

3
UJDIH Perwakilan Provinsi Maluku 2016