Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengamanan Penghapusan dan Pengalihan Barang Milik

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55 / KMK.03 / 2001
TENTANG
TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA
DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH
DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, perlu diatur tata cara
pengamanan dan pengalihan barang milik/kekayaan negara dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah;
b. bahwa untuk tertib administrasi pengamanan, penghapusan dan pengalihan
barang milik/kekayaan negara dipandang perlu disusun tata cara pengamanan,
penghapusan dan pengalihan barang milik/kekayaan negara dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka Pelaksanaan
Otonomi Daerah;

Mengingat

: 1. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet
Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1968 tentang Perubahan Pasal 7 Indische
Comptabiliteitswet (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 2860);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Pengamanan dan
Pengalihan Barang Milik/Kekuasaan Negara dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah;
4. Keputusan Presiden Nomor 157 Tahun 2000 tentang Pembentukan Tim Kerja

Pusat Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

5. Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan
Tugas Departemen;
6. Keputusan Presiden Nomor 234/M Tahun 2000;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK/V/4/1971 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tentang Inventarisasi Barang-Barang Milik Negara/Kekayaan
Negara;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/ KMK.01/1994 tentang Tata Cara
Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik/Kekayaan Negara;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN BARANG MILIK/
KEKAYA-AN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI

DAERAH;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1.

Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang Barang
Milik/Kekayaan Negaranya (BM/KN) diserahkan kepada Pemerintah Daerah atau Instansi
Lain adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

2.

BM/KN adalah bergerak/barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai oleh instansi
pemerintah yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara serta perolehan lain yang sah. Dalam hubungan ini tidak termasuk kekayaan
negara yang dipisahkan (dikelola Badan Usaha Milik Negara) dan kekayaan Pemerintah
Daerah.


3.

Barang tidak bergerak adalah BM/KN yang menurut sifat dan penggunaannya tidak dapat
dipindahkan antara lain tanah dan bangunan atau yang menurut peraturan perundangundangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bergerak antara lain kapal/sarana
angkutan di laut berbobot mati di atas 150 ton dan barang bergerak yang nilai perolehannya di
atas Rp. 1 miliar per unit.

4.

Barang bergerak adalah BM/KN yang menurut sifat dan penggunaannya dapat dipindahkan
seperti kendaraan dinas dan peralatan kantor.

5.

Pengamanan BM/KN adalah kegiatan yang dilakukan pejabat berwenang untuk
mengawasi/menatausahakan BM/KN agar keberadaannya baik secara administrasi maupun
fisik dalam keadaan utuh, tidak rusak dan tidak hilang.

6.


Penghapusan BM/KN adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk menghapus
barang dari daftar inventaris dengan tujuan membebaskan Unit Pengurus Barang dan atau
Pembantu Penguasa Barang Inventaris dari pertanggungjawaban administrasi dan fisik atas
BM/KN yang berada di bawah penguasaan dan pengurusannya sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku.

7.

Pengalihan BM/KN adalah penyerahan BM/KN milik instansi vertikal Departemen/Lembaga
kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain tanpa imbalan/pengganti.

8.

Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset adalah Sub Tim yang merupakan
bagian dari Tim Kerja Pusat yang dibentuk berdasarkan Keppres 157 tahun 2000 yang
bertanggung jawab atas Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset milik Departemen atau
LPND kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain.

9.

Instansi Lain adalah Instansi Pemerintah penerima BM/KN selain Pemerintah Daerah, antara

lain Departemen, Kantor Menteri Negara, Kantor Menteri Negara Koordinator, dan LPND.

10.

Unit Pengurus Barang (UPB) adalah satuan kerja/proyek, pejabat/pegawai yang diberi
wewenang oleh PPBI untuk mengurus dan menggunakan barang inventaris sesuai petunjuk
dan persyaratan yang ditetapkan.

11.

Pembina Umum BM/KN adalah Presiden yang secara fungsional dilaksanakan oleh Menteri
Keuangan.

12.

Instansi Vertikal adalah perangkat Departemen dan atau Lembaga Pemerintah Non
Departemen di daerah.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan BM/KN dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah adalah agar
terdapat prosedur pengamanan, penghapusan dan pengalihan yang sama bagi Departemen atau
LPND sehingga terdapat koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaannya.
Pasal 3
Tujuan pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan BM/KN dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah adalah :
1.

BM/KN pada Departemen atau LPND dalam keadaan lengkap secara administrasi maupun
fisik, untuk mendukung tugas dan fungsi instansi penerima, agar negara tidak dirugikan;

2.

Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pada Pemerintah Daerah dalam rangka
pembentukan kantor-kantor dinas dan atau Instansi Lain;

3.


Memberikan kepastian hukum kepemilikan BM/KN pada Pemerintah Daerah dan atau
Instansi Lain.

BAB III
TATA CARA PENGAMANAN BM/KN
Pasal 4
(1)

Pengamanan administrasi dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas BM/KN pada
Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara menyiapkan data administratif BM/KN berupa :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.


Kartu Inventaris Barang (KIB);
Daftar Inventaris Ruangan (DIR);
Daftar Inventaris Lainnya (DIL);
Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT);
Laporan Tahunan (LT);
Buku/Daftar Inventaris Barang (DIB);
sertifikat tanah/bukti Kepemilikan Tanah;
Izin Mendirikan Bangunan (IMB); dan atau
data pendukung lain yang diperlukan.

(2)

Pengamnan fisik dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas BM/KN pada
Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara melakukan pengamanan fisik terhadap BM/KN
sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan BM/KN tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam
data administrasi.

(3)

Tim Pengamanan. Penghapusan dan Pengalihan BM/KN yang merupakan bagian dari Sub

Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset melakukan inventarisasi terhadap
BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2).

(4)

Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) terdiri dari unsur-unsur :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Direktorat Jenderal Anggaran;
Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah);
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
Badan Akuntansi Keuangan Negara;

Departemen atau LPND bersangkutan;
Pemerintah Daerah; dan atau
Instansi terkait lainnya.

BAB IV
TATA CARA PENGHAPUSAN BM/KN
Pasal 5
(1)

Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN menyusun dan mengelompokkan
hasil inventarisasi BM/KN yang telah dilaksanakannya per Departemen atau LPND, per
Propinsi, per Kabupaten/Kota dan per UPB.

(2)

Hasil inventarisasi BM/KN per UPB oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN dirinci dan dituangkan ke dalam Daftar 1 sampai dengan Daftar IV sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan ini.

(3)

Hasil inventarisasi pada ayat (1) dan (2) oleh Tin Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN dikelompokkan menurut :
a.
b.

(4)

BM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi Lain di
daerah.
BM/KN yang akan dialihkan kepada Instansi Lain di pusat.

Penentuan BM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi lain
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mengenai penetapan
status instansi vertikal Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen di daerah.
Pasal 6

(1)

Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN melaporkan hasil inventarisasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 beserta copy diskette kepada Menteri
Departemen/Pimpinan LPND terkait dan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
sebagai bahan penghapusan BM/KN.

(2)

Tembusan laporan hasil inventarisasi dalam ayat (1) dikirimkan kepada :
a.
b.

c.

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah selaku Ketua Tim Keppres 157 Tahun 2000
(tanpa lampiran).
Kepala Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah) selaku Ketua Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan
Keuangan dan Aset (tanpa lampiran).
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran pada masing-masing propinsi
sebanyak dua rangkap (satu sebagai pertinggal, satu sebagai lampiran Berita Acara serah
terima kepada Gubernur atau Instansi Lain).
Pasal 7

(1)

Menteri Departemen/Pimpinan LPND, berdasarkan laporan hasil inventarisasi BM/KN yang
disampaikan oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN mengajukan
permohonan persetujuan penghapusan BM/KN kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Anggaran.

(2)

Permohonan persetujuan penghapusan BM/KN untuk masing-masing Departemen/LPND
dibuat menurut instansi penerima BM/KN, yaitu Pemerintah Daerah atau Instansi Lain, sesuai
contoh permohonan persetujuan penghapusan BM/KN sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan ini.
Pasal 8

(1)

Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran meneliti laporan hasil inventarisasi yang
disampaikan oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN.

(2)

Berdasarkan surat permohonan persetujuan penghapusan BM/KN dari Menteri
Departemen/Pimpinan LPND, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
menerbitkan surat persetujuan penghapusan BM/KN.

(3)

Surat persetujuan penghapusan BM/KN disampaikan kepada Menteri Departemen/Pimpinan
LPND dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran.
Pasal 9

(1)

Menteri Departemen/Pimpinan LPND berdasarkan surat persetujuan penghapusan BM/KN
dari Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran, selanjutnya menerbitkan
Keputusan Penghapusan BM/KN, sesuai contoh Keputusan Penghapusan BM/KN
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri Keuangan ini.

(2)

Salinan Keputusan Penghapusan BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikirimkan
kepada menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, Kepala Badan Analisa Keuangan
dan Moneter (Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah), kepala badan
Akuntansi Keuangan Negara, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran.
Pasal 10

(1)

Berdasarkan Keputusan Penghapusan BM/KN dari Menteri Departemen/Pimpinan LPND,
BM/KN yang telah dihapus dikeluarkan dari buku/daftar inventaris barang milik
Departemen/LPND.

(2)

Berdasarkan mutasi berkurang sebagaimana diatur dalam ayat (1), Departemen/LPND
berkewajiban memasukkan ke dalam Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT) dan Laporan
Tahunan (LT) yang disampaikan kepada Badan Akuntansi Keuangan Negara sebagai bahan
pembukuan.

BAB V
TATA CARA PENGALIHAN BM/KN
Pasal 11
Tata cara pengalihan BM/KN kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi Lain di daerah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf a, dilaksanakan sebagai berikut :
1.

Berdasarkan tembusan surat persetujuan penghapusan BM/KN dari Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran dan Keputusan Penghapusan BM/KN dari Menteri
Departemen/Pimpinan LPND, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran
melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN
di daerah, Gubernur, Pimpinan Instansi Lain di daerah/pejabat yang ditunjuk serta
menyiapkan Berita Acara serah terima BM/KN.

2.

Menteri Keuangan atas nama Menteri Departemen/Pimpinan LPND melakukan
penyerahan/pengalihan BM/KN kepada Gubernur dan atau Pimpinan Instansi Lain di
daerah/pejabat yang ditunjuk di lingkungan propinsinya.

3.

Dalam pelaksanaan penyerahan/pengalihan BM/KN tersebut, Kepala kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Anggaran bertindak atas nama Menteri Keuangan (sebagai pihak yang
menyerahkan BM/KN) melakukan penyerahan/pengalihan BM/KN kepada Gubernur atau
Pimpinan Instansi Lain di daerah/pejabat yang ditunjuk (sebagai pihak yang menerima

pengalihan BM/KN) dengan dua orang saksi yaitu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dan Kepala Kejaksaan Tinggi.
4.

Penyerahan/pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam suatu Berita Acara serah terima BM/KN
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV dan V Keputusan Menteri Keuangan ini dengan
dilampiri Daftar I sampai dengan IV sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan
Menteri Keuangan ini.

5.

BM/KN yang akan dialihkan kepada Kabupaten/Kota, pelaksanaan pengalihannya dilakukan
oleh Gubernur kepada Bupati/Walikota di lingkungan propinsinya.

6.

Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut dicatat dalam
buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Pemerintah Daerah atau instansi Lain di
daerah.

7.

Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dengan
tembusan kepada Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri Departemen/Pimpinan
LPND dan Kepala Arsip Nasional.
Pasal 12

Tata cara pengalihan BM/KN kepada Instansi Lain di pusat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
ayat (3) huruf b, dilaksanakan sebagai berikut :
1.

Berdasarkan Keputusan Penghapusan BM/KN, Menteri Departemen/Pimpinan LPND
melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN,
Direktur Jenderal Anggaran dan Pimpinan Instansi Lain di pusat/pejabat yang ditunjuk serta
menyiapkan Berita Acara serah terima BM/KN.

2.

Menteri Departemen/Pimpinan LPND (sebagai pihak yang menyerahkan BM/KN) melakukan
penyerahan/pengalihan BM/KN kepada Pimpinan Instansi Lain di pusat/pejabat yang ditunjuk
(sebagai pihak yang menerima pengalihan BM/KN) dengan dua orang saksi yaitu Direktur
Jenderal Anggaran dan Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara.
Penyerahan/pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam suatu Berita Acara serah terima BM/KN
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Keputusan Menteri Keuangan ini dengan
dilampiri Daftar I sampai dengan IV sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan
Menteri Keuangan ini.

3.

4.

Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut dicatat dalam
buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Instansi Lain di pusat.

5.

Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan oleh Menteri Departemen/Pimpinan LPND
kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dengan tembusan kepada Kepala
Badan Akuntansi Keuangan Negara dan Kepala Arsip Nasional.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1)

BM/KN yang masih dalam pelaksanaan tukar-menukar, penjualan, penyertaan modal
pemerintah, penghibahan, peminjaman, penyewaan, atau bangun guna serah, wajib
dilanjutkan pelaksanaannya oleh Pemerintah Daerah/Instansi Lain yang menerima pengalihan
BM/KN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2)

BM/KN yang belum diinventarisasi oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN wajib diserahkan kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 14

Pemerintah Daerah atau Instansi Lain yang menerima pengalihan berkewajiban untuk
menindaklanjuti BM/KN yang hilang, tidak ditemukan, tidak didukung dengan bukti-bukti
kepemilikan, atau masih dalam sengketa hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 15
BM/KN berupa barang tidak bergerak yang digunakan untuk kepentingan umum yang telah
dialihkan kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain, apanila di kemudian hari BM/KN tersebut
akan dipindahtangankan, diubah statusnya atau dimanfaatkan oleh instansi pemerintah atau pihak
lain, harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

SALINAN sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
ub
KEPALA BAGIAN T.U DEPARTEMEN

MUSTAFA HUSEIN, S.H.,MM
NIP 060051103

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55 / KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2002
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

DAFTAR I
HASIL OPNAME FISIK BARANG TIDAK BERGERAK DAN ALAT ANGKUTAN
Nama UPB : ………………………..
Kode UPB : ……………...………..
Departemen
Lokasi

:
:

No.

Sub Sub Kelomp[ok
Nama
Barang

Kode
Barang

Keterangan :
B
: Baik
RR
: Rusak Ringan
RB
: Rusak Berat

Tipe/
Merek

Nomor
Urut
Pendaftaran

Jumlah
Barang/
Volume

Tahun
Perolehan

Harga
Barang

Kondisi Barang
B

RR

RB

Bukti
Pemilikan
Ada

Tidak
Ada

Pengasaan
Keterangan
Sendiri

Pihak

Sengketa

UPB yang diperiksa

Tempat, Tanggal
Tim Inventarisasi BM/KN

Nama
NIP

Nama
NIP

DAFTAR II
HASIL OPNAME FISIK BARANG BERGERAK (TIDAK TERMASUK ALAT ANGKUTAN) DAN BARANG PERSEDIAAN
Nama UPB : ………………………..
Kode UPB : ……………...………..
Departemen
Lokasi
No.

:
:
Tahun
Perolehan

Sub Sub Kelompok
Nama Barang

Kode Barang

Keterangan :
B
: Baik
RR
: Rusak Ringan
RB
: Rusak Berat

Nomor
Urut
Pendaftaran

Tipe/
Merek

Jumlah
Barang/
Volume

Harga Barang

Kondisi Barang
B

RR

Keterangan
RB

UPB yang diperiksa

Tempat, Tanggal
Tim Inventarisasi BM/KN

Nama
NIP

Nama
NIP

DAFTAR III
HASIL OPNAME FISIK BARANG INVENTARIS
Nama UPB : ………………………..
Kode UPB : ……………...………..
Departemen
Lokasi
No.

:
:

Sub Sub Kelompok
Kode
Barang

Nama
Barang

Identifikasi Barang
Tipe/
Merek

Tahun
Perolehan

Nomor
Identifikasi

Menurut Administrasi
Satuan

Jumlah
Barang/
Volume

Nilai
Barang

Hasil Inventarisasi
Jumlah
Barang

Nilai
Barang

Kondisi Barang
B

Keterangan :
B
: Baik
RR
: Rusak Ringan
RB
: Rusak Berat

RR

Keterangan

Bukti Pemilikan
RB

Ada
Tidak

Ada

Penguasaan
Sendiri

UPB yang diperiksa

Tempat, Tanggal
Tim Inventarisasi BM/KN

Nama
NIP

Nama
NIP

Pihak
III

Sengketa

DAFTAR IV
DAFTAR BM/KN YANG PENGADAANNYA SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2000
Nama UPB : ………………………..
Kode UPB : ……………...………..
Departemen
Lokasi

No.

:
:

Nama Barang

Tipe/Merek

Jumlah Barang/Volume

Nilai Barang

Keterangan

UPB yang diperiksa

Tempat, Tanggal
Tim Inventarisasi BM/KN

Nama
NIP

Nama
NIP

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/3001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.

CONTOH PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGHAPUSAN BM/KN
DEPARTEMEN/LPND ……………….
Jl. …………………………No. ……..
di ………………………….

Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal

Telepon
Faxcimile

: ………
: ………

:
tanggal, bulan, tahun
:
:
: Permohonan Persetujuan Penghapusan BM/KN
Departemen/LPND ……………….. yang akan diserahkan
kepada Gubernur/Pimpinan Instansi Lain Propinsi
………………………………….

Yth. Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran
Jakarta
Berkenaan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor ../KMK.03/2001 tanggal ……….
Tentang Tata Cara Pengamanan, Penghapusan Dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara
Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah,
dengan ini kami sampaikan permohonan persetujuan penghapusan BM/KN Departemen/LPND
………. yang akan dialihkan kepada Gubernur/Pimpinan Instansi Lain sebagaimana Laporan Hasil
Inventarisasi (LHI) dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

D.I. Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Sumatera Selatan
Jambi
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur

LHI Nomor………. Tanggal…………….
LHI Nomor ………. Tanggal…….………
LHI Nomor……….. Tanggal…………….
LHI Nomor ……… .Tanggal…….………
LHI Nomor ………..Tanggal…………….
LHI Nomor ………. Tanggal…….………
LHI Nomor ………..Tanggal…………….
LHI Nomor ………..Tanggal…….………
LHI Nomor …….… Tanggal…….………
LHI Nomor……….. Tanggal…….………
LHI Nomor ………..Tanggal…………….
LHI Nomor ………..Tanggal………….…
LHI Nomor ………..Tanggal………….…
LHI Nomor ……… Tanggal…………….
LHI Nomor……….. Tanggal…………….
LHI Nomor……….. Tanggal……………..

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Bali
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Irian Jaya

LHI Nomor ………. Tanggal……………..
LHI Nomor ………..Tanggal………….…
LHI Nomor ……… Tanggal…………….
LHI Nomor ……… Tanggal…………….
LHI Nomor ………..Tanggal……………
LHI Nomor…………Tanggal…………….
LHI Nomor ………..Tanggal…………….
LHI Nomor ……… Tanggal……………
LHI Nomor ………. Tanggal…………….
LHI Nomor…………Tanggal…………….

Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Menteri/Pimpinan LPND ……………….
Sekretaris Jenderal,
Nama Pejabat

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO

LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/3001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
CONTOH KEPUTUSAN PENGHAPUSAN BM/KN
KEPUTUSAN MENTERI DEPARTEMEN/PIMPINAN LPND …………
NOMOR :
TENTANG
PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN/LPND ……………DENGAN TINDAK LANJUT
DIALIHKAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH/INSTANSI LAIN
MENTERI DEPARTEMEN/PIMPINAN LPND ……….
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pengalihan barang milik/kekayaan negara
pada Departemen/LPND telah ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
…../KMK.03/2001 tentang Tata Cara Pengamanan, Penghapusan Dan
Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah;
b. bahwa laporan hasil inventarisasi dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan BM/KN menyatakan barang milik/kekayaan negara tersebut akan
diserahkan kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Menteri Departemen/Pimpinan LPND ……………… ini;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b
perlu menetapkan Keputusan Menteri Departemen/Pimpinan LPND
…………..
tentang
penghapusan
barang
milik/kekayaan
negara
Departemen/LPND ……….. dengan tindak lanjut dialihkan kepada Pemerintah
Daerah/Instansi Lain;
Mengingat

: 1. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet
Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah diubah Undang-undang
Nomor 9 Thun 1968 tentang Perubahan Pasal 7. Indische Comptabiliteitswet
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2860);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pengamanan Dan
Pengaliha Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah;

4. Keputusan Presiden Nomor 234/M Tahun 1999;
5. Keputusan Presiden Nomor 157 Tahun 2000 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pusat Implementasi Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah Dan Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK/V/4/1971 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tentang Inventarisasi Barang-Barang Milik Negara/Kekayaan
Negara;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/KMK.01/1994 tentang Tata Cara
Penghapusan Dan Pemanfaatan Barang Milik Negara/Kekayaan Negara;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor …/KMK.03/2001 tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan Dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara
Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan
Otonomi Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: KEPUTUSAN MENTERI DEPARTEMEN/PIMPINAN LPND ………
TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN/LPND ……… DENGAN TINDAK LANJUT DIALIHKAN
KEPADA PEMERINTAH DAERAH/INSTANSI LAIN.

PERTAMA

: Menghapus Barang Milik/Kekayaan Negara (BM/KN) sebagaimana Laporan Hasil
Inventarisasi (LHI) Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN
dengan tindak lanjut dialihkan kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain dengan
lokasi sebagai berikut :
1. D.I. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Sumatera Selatan
6. Jambi
7. Bengkulu
8. Lampung
9. DKI Jakarta
10. Jawa Barat
11. Jawa Tengah
12. D.I. Yogyakarta
13. Jawa Timur
14. Kalimantan Barat
15. Kalimantan Tengah
16. Kalimantan Timur
17. Kalimantan Selatan
18. Sulawesi Utara
19. Sulawesi Tengah
20. Sulawesi Tenggara
21. Sulawesi Selatan
22. Bali
23. Nusa Tenggara Timur
24. Nusa Tenggara Barat
25. Maluku
26. Irian Jaya

KEDUA

LHI Nomor……Tanggal…..
LHI Nomor ….. Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal …..
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal……
LHI Nomor…… Tanggal…….
LHI Nomor ……Tanggal……
LHI Nomor…….Tanggal…….
LHI Nomor…….Tanggal…….
LHI Nomor…… Tanggal………
LHI Nomor…….Tanggal…….
LHI Nomor…….Tanggal……..
LHI Nomor…….Tanggal……..

: Pengahapusan barang milik/kekayaan negara ini agar ditindaklanjuti oleh:

1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran atas nama Menteri
Keuangan untuk melakukan penyerahan BM/KN Departemen/LPND …….
Kepada Gubernur/Pimpinan Instansi Lain di lingkungan Propinsinya.
2. Menteri Departemen/Pimpinan LPND ……… dengan melakukan penyerahan
BM/KN Departemen/LPND ……… kepada Pimpinan Instansi Lain di pusat.
KETIGA

: Pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam Berita Acara Serah Terima BM/KN
dengan dilampiri laporan hasil inventarisasi dari Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN.

KEEMPAT

: BM/KN yang telah dihapus, dikeluarkan dari buku/daftar inventaris barang milik
Departemen/LPND ……… dan dicatat dalam buku/daftar inventaris barang milik
Pemerintah Daerah/Instansi Lain masing-masing dan menjadi milik Pemerintah
Daerah/Instansi Lain tersebut.
Keputusan Menteri/Pimpinan LPND …….. ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
SALINAN Keputusan Menteri/Pimpinan LPND …….. ini disampaikan kepada ;
1. Direktur Jenderal Anggaran;
2. Kepala Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah);
3. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara;
4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
5. Para Kepala kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
a.n. MENTERI DEPARTEMEN/PIMPINAN LPND …..
SEKERETARIS JENDERAL,
NAMA PEJABAT

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO

LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.
CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA BM/KN
DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. …………………………No. ……..
di ………………………….

Telepon : …………
Faxcimile : …………

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN/LPND ….... KEPADA PEMERINTAH DAERAH PROPINSI .….…
NOMOR : ………………………………….
Pada hari ini ……………….tanggal ……… bulan ……………… tahun dua ribu satu, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan :

2. Nama :
Jabatan :

Kepala Kantor Wilayah …..Direktorat Jenderal Anggaran ………… dalam hal ini
bertindak atas nama Menteri Keuangan yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.

Gubernur Propinsi …………… dalam hal ini bertindak atas nama Pemerintah
Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor ……/KMK.03/2001 tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat
Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah serta Keputusan Menteri
Departemen/Pimpinan LPND Nomor… tanggal………… tentang Penghapusan Barang
Milik/Kekayaan Negara Departemen/LPND ………..dengan tindak lanjut dialihkan kepada
Pemerintah Daerah, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah
terima barang milik/kekayaan negara dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, barang milik/kekayaan negara
Departemen/LPND …………… di Propinsi ……………… sebagaimana tercantum dalam lampiran
berita acara ini.
Pasal 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan barang milik/kekayaan negara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 dari PIHAK PERTAMA untuk dipergunakan dalam tugas operasional.

Pasal 3
Laporan Hasil Inventarisasi barang milik/kekayaan negara dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan barang milik/kekayaan negara merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita
Acara serah terima ini.
Pasal 4
Berdasarkan serah terima ini, PIHAK KEDUA menyerahkan barang milik/kekayaan negara
Kabupaten/Kota di Propinsi …………..kepada masing-masing Bupati/Walikota di Propinsi
………………
Pasal 5
Barang milik/kekayaan negara tersebut selanjutnya dicatat dalam buku/daftar inventaris Pemerintah
Daerah masing-masing dan menjadi milik Pemerintah Daerah tersebut.
Pasal 6
Berita Acara serah terima ini dibuat rangkap 6 (enam), masing-masing disampaikan kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA (beserta lampiran), Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran, Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri
Departemen/Pimpinan LPND dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (tanpa lampiran).
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA
a.n. Menteri Keuangan
Kepala Kantor Wilayah………...
Direktorat Jendral Anggaran………….

Gubernur
Propinsi …………..
Nama Pejabat

Nama Pejabat
Saksi Saksi :

Kepala Kejaksaan Tinggi
Propinsi …………..

Ketua DPRD
Propinsi …………..

Nama Pejabat

Nama Pejabat
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO

LAMPIRAN V
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 55/KMK.03/2001 TANGGAL 5 FEBRUARI 2001
TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN DAN PENGALIHAN
BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH.

CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA BM/KN
DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA INSTANSI LAIN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. …………………………No. ……..
di ………………………….

Telepon
Faxcimile

: ………
: ………

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN/LPND ….... KEPADA INSTANSI LAIN
NOMOR : ………………………………….
Pada hari ini ……………….tanggal ……… bulan …… tahun dua ribu satu, kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan :

2. Nama :
Jabatan :

Kepala Kantor Wilayah …..Direktorat Jenderal Anggaran ………… dalam hal ini
bertindak atas nama Menteri Keuangan (untuk Instansi Lain di Daerah) atau
Menteri Departemeen/Pimpinan LPND …………(untuk Insbtansi Lain di pusat),
yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

Pimpinan Instansi Lain yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor ……/KMK.03/2001 tentang Tata Cara
Pengamanan, Penghapusan Dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat
Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah serta Keputusan Menteri
Departemen/Pimpinan LPND Nomor … tanggal ……… tentang Penghapusan Barang
Milik/Kekayaan Negara Departemen/LPND ………..dengan tindak lanjut dialihkan kepada Instansi
Lain, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah terima barang
milik/kekayaan negara dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, barang milik/kekayaan negara
Departemen/LPND …………… di Propinsi ……………… sebagaimana tercantum dalam lampiran
berita acara ini.

Pasal 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan barang milik/kekayaan negara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 dari PIHAK PERTAMA untuk dipergunakan dalam tugas operasional.
Pasal 3
Laporan Hasil Inventarisasi barang milik/kekayaan negara dari Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan barang milik/kekayaan negara merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita
Acara serah terima ini.
Pasal 4
Barang miliok/kekayaan negara tersebut selanjutnya dicatat dalam buku/daftar inventaris Instansi
Lain dan menjadi milik Instansi Lain tersebut.
Pasal 5
Berita Acara serah terima ini dibuat rangkap 6 (enam), masing-masing disampaikan kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA (beserta lampiran), Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran, Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara, Menteri
Departemen/Pimpinan LPND dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (tanpa lampiran).
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

Pimpinan Instansi Lain Prop. (I.L. Daerah)
Pimpinan Instansi Lain (I.L. Pusat)
Nama Pejabat

Kakanwil DJA (I.L. Daerah) atau
Menteri Dep/Pimp, LPND ( I.L. Pusat)
Nama Pejabat
Saksi Saksi :

Kep. Kejaksaan Tinggi Prop. (I.L. Daerah)
Direktur Jenderal Anggaran (I.L. Pusat)

Nama Pejabat

Gubernur Prop. (I.L. Daerah)
Kepala BAKUN (I.L. Pusat)

Nama Pejabat

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Februari 2001
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO