Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar metadata

BADAN PUSAT STATISTIK

Survei Konsumsi Bahan Pokok , 2015
ABSTRAKSI
Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan pangan bagi seluruh
penduduk Indonesia. Hal ini tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat. Komoditas pangan sering disebut dengan bahan pokok yang merupakan
kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Ketersediaan bahan pokok mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pemantapan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, dan stabilitas politik nasional, sehingga masalah ketersediaan
bahan pokok mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah. Sejauh ini belum tersedia informasi akurat
dan menyeluruh tentang besaran konsumsi/ penggunaan bahan pokok di Indonesia. Beberapa pendekatan
penghitungan konsumsi/penggunaan bahan pokok yang didasarkan dari berbagai sumber menunjukkan adanya
informasi yang sangat beragam. Susenas sebagai saah satu sumber informasi konsumsi bahan pokok selama ini
secara akurat hanya mampu memotret konsumsi bahan pokok yang dolah di dalam rumah tangga, sementara
konsumsi bahan pokok dalam bentuk makanan jadi (diolah di luar rumah tangga) belum sepenuhnya dapat dihitung
secara akurat.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
Mendapatkan angka estimasi penggunaan/konsumsi beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,
bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam pada tingkat nasional dan
provinsi.


Penanggung Jawab Kegiatan
PENYELENGGARA
Subdit. Stat. Pariwisata
PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS
Subdit. Stat. Pariwisata
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA
Subdit. Pengembangan Desain Sensus dan Survei
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA
Subdit. Integrasi Pengolahan Data
PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA
PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA
Subdit. Stat. Pariwisata

Informasi Pengumpulan Data
FREKUENSI KEGIATAN
Tahunan
RIWAYAT KEGIATAN
Pada tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian bekerja sama dengan BPS telah
melakukan kajian khusus mengenai konsumsi beras dengan berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai


sumber data yaitu Susenas, Survei Industri, Survei Konsumsi dan Cadangan Beras Nasional, dan Tabel Input
Output. Kemudian pada tahun 2012, BPS melakukan Survei Konsumsi Bahan Pokok Nasional (VKB12) untuk
melengkapi data yang belum tersedia untuk penghitungan konsumsi beras pada tahun 2011. Berdasarkan hasil
kajian tersebut dan berbagai perkembangan beberapa tahun terakhir yang ditandai gejolak beberapa harga bahan
pokok seperti cabe merah dan daging sapi, maka dipandang masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan ruang
lingkup yang lebih luas dan tidak hanya beras. Hal ini dikarenakan tingkat ketahanan pangan tidak hanya
ditentukan oleh beras, tetapi juga komoditas-komoditas lain seperti cabe, bawang merah, bawang putih, dan daging
sapi. Sehingga pada tahun 2014 dilakukan ujicoba Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP14) pada 12 komoditas
bahan pokok khususnya untuk konsumsi diluar rumah tangga. Namun, hasil VKBP14 tersebut hanya mengestimasi
tingkat nasional. Disamping itu, juga memiliki tingkat error yang relatif cukup tinggi untuk beberapa komoditas
seperti jagung dan minyak goreng. Berdasarkan hal ini maka pada tahun 2015 dilakukan kembali Survei Konsumsi
Bahan Pokok (VKBP15) dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar dengan
harapan akan dapat dilakukan estimasi pada tingkat provinsi.
PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA
Cakupan wilayah lebih besar dari 86 kabupaten/kota pada tahun 2014 menjadi 260 pada VKBP 2015. Cakupan
respondennya ditambah dengan perusahaan/usaha industri pengolahan berskala besar sedang (IBS). Di dalam
kuesioner survei juga dilakukan perubahan yang meliputi jumlah blok dan rincian pertanyaa, serta penambahan
variabel pertanyaan untuk menyempurnakan pelaksanaan kegiatan ini.
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
- Tahunan

TIPE PENGUMPULAN DATA
Longitudinal
INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL
Trend Studies
REFERENSI YANG DIGUNAKAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN
- Klasifikasi/Master Wilayah: Master File Desa (MFD) Online Semester II tahun 2014 dan Blok Sensus SE 2006. Klasifikasi/Master Komoditas: Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI) 2013. - Klasifikasi/Master Lapangan
Usaha: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. - Klasifikasi/Master Lainnya:
JADWAL KEGIATAN

Metodologi
CARA PENGUMPULAN DATA
Survei
JENIS RANCANGAN SAMPEL
Multi Stage/Phase
METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR
Sampel probabilitas
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
Dibagi menjadi tiga tahap: 1. Tahap pertama, memilih 260 kabupaten sampel. Dilakukan secara PPS dengan size

banyaknya usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, dan industri dalam tiap kabupaten. 2. Tahap kedua,
dikelompokkan menjadi dua: a. Untuk lembaga pemasyarakatan, usaha penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit,

catering dan IBS dilakukan pemilihan sampel secara sistematik pada kabupaten/kota tertentu. b. Untuk usaha
penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, tahap kedua adalah pemilihan blok sensus dengan cara
PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan makan minum dan IMK pada tiap blok sensus. 3. Tahap ketiga,
memilih rumah tangga usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok hasil listing pada BS
terpilih dengan cara sistematik sampling.

Rancangan Sampel Probabilitas
KERANGKA SAMPEL
Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam yaitu: 1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah
master kabupaten yang disertai dengan informasi jumlah usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, jumlah
usaha jasa kesehatan, lembaga pemasyarakatan dan industri pengolahan yang mengolah bahan pokok dimaksud. 2.
Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah: a. Usaha penyediaan akomodasi adalah direktori hotel bintang
yang dilengkapi informasi kepemilikan restoran yang disertai dengan informasi kategori hotel. b. Usaha restoran
adalah direktori restoran c. Usaha catering adalah direktori perusahaan catering d. Usaha jasa kesehatan adalah
direktori rumah sakit e. Lembaga pemasyarakatan adalah direktori lembaga pemasyarakatan. f. Industri Besar
Sedang (IBS) adalah direktori industri besar sedang g. Usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan
pokok adalah master BS hasil listing SE06 yang berisi muatan jumlah usaha penyediaan makan minum dan IMK.

3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga yaitu daftar rumah tangga yang mengusahakan penyediaan makan
minum dan IMK dalam blok sensus terpilih.
KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION)
PERKIRAAN SAMPLING ERROR
1
ALOKASI SAMPEL
1. Tahap pertama memilih 260 kabupaten/kota sampel. 2. Tahap kedua, dibagi menjadi dua: a. Memilih sampel
sebanyak 5.946 responden, meliputi: usaha hotel, restoran, catering, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, dan
IBS. b. Memilih sebanyak 6.016 sampel Blok Sensus untuk dilakukan listing usaha dalam rangka memilih
responden pengolah bahan pokok pada usaha penyediaan makan minum lainnya dan IMK. 3. Tahap ketiga memilih
sampel rumah tangga usaha penyediaan makan minum sebanyak 20.628 responden dan usaha IMK pengguna
bahan pokok sebanyak 3.426 responden. Jadi, total sampel untuk kegiatan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun
2015 adalah sebanyak 30.000 perusahaan/usaha menengah besar dan perusahaan/usaha mikro kecil.
CAKUPAN WILAYAH
Sebagian kabupaten/kota
WILAYAH KEGIATAN
--UNIT OBSERVASI
Perusahaan/usaha yang menggunakan atau mengolah komoditas bahan pokok tertentu dalam rangka menjalankan
usahanya. Cakupan usaha tersebut meliputi industri menengah besar dan usaha mikro kecil, hotel, restoran,
catering, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, dan usaha penyediaan makan minum lainnya.

CAKUPAN RESPONDEN
Usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, Industri Pengolahan Pengguna Bahan Pokok,
Rumah Sakit, dan Lembaga Pemasyarakatan.
MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN
Ya

Pengumpulan Data
METODE PENGUMPULAN DATA
Wawancara Langsung
MELAKUKAN PILOT STUDY
Tidak
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Kuesioner VKBP15-L, VKBP15-SHPM, VKBP15-SIND, VKBP15-SRS, VKBP15-SLP.
PETUGAS PENGUMPULAN DATA
- Staf
- KSK
- Mitra
JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA
Pengawas/Kortim 1518 Orang
Pencacah

614 Orang
MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS
Tidak
METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA
- Revisit
- Supervisi
PENYESUAIAN NON RESPON
Penggantian Sampel

Pengolahan Data
UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN
- Integrasi Pengolahan
METODE PENGOLAHAN
- Batching
- Editing
- Coding
- Data Entri/Scan
- Verifikasi
- Validasi
- Tabulasi

TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Microsoft C #

Estimasi dan Analisis
METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN

Prosedur untuk memperoleh estimasi nasional konsumsi bahan pokok disusun berdasarkan tiga estimasi, yaitu
estimasi untuk lembaga pemasyarakatan, estimasi untuk perusahaan penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit,
dan catering, serta estimasi untuk perusahaan penyediaan makan minum pengguna bahan pokok.
KOMPOSISI DAN PENIMBANG
METODE ANALISIS
Metode analisis: Metode analisis yang digunakan sepenuhnya didasarkan pada analisis deskriptif untuk
memberikan gambaran tentang konsumsi dan penggunaan bahan pokok dimaksud. Analisis deskriptif utamanya
didasarkan pada analisis tabel dan grafik.
UNIT ANALISIS
Nasional dan Provinsi
SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS
ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI
Ya


Kualitas dan Interpretasi Data
PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM
Tidak Digunakan
RELIABILITAS DATA
PENINGKATAN KUALITAS DATA
Memperbesar ukuran sampel, mengefektifkan pengawasan dan pemeriksaan, editing coding, verifikasi dan validasi
yang ketat, cek dan ricek data yang outlier.
PERBANDINGAN DATA
3
METODE REVISI DATA
Perbaikan data yang tidak konsisten dan pemeriksaan ulang data outlier.
INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA

Evaluasi
MELAKUKAN STUDI EVALUASI
Ya
REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG
cakupan responden diperluas baik jenis maupun ragamnya.

Diseminasi

TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN
s.d.
DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN
Tidak

LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT
DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN
Tidak
DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA

Aksesibilitas
Direktorat Diseminasi Statistik
bpshq@bps.go.id, www.bps.go.id
Persyaratan dan Penolakan
PERSYARATAN
Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan:
Survei Konsumsi Bahan Pokok , 2015
PENOLAKAN
Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau
kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.