PER 10 PJ 2015 Tata Cara Pemungutan PPN atas Penyerahan Jasa Jalan Tol

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 10 /PJ/2015
TENTANG
TATA CARA PEMUNGUTAN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN JASA JALAN TOL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum dan
keadilan bagi pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas
penyerahan jasa jalan tol, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Jasa Jalan Tol;
Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4999);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan

2

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5069);
3.


Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5271);

4.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PERI 0/ PJ / 2010 tentang Dokumen Tertentu yang
Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-33/PJ/2014.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS JASA JALAN TOL.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1.

Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan
Nilai.

2.

Pengusaha Jalan Tol adalah badan usaha di bidang
jalan tol sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang jalan tol.

3.

Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang
dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa
Kena Pajak.

4.

Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah harga jual,
penggantian, nilai impor, nilai ekspor atau nilai lain
yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak
yang terutang.

5.

Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang
seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak

karena perolehan Barang Kena Pajak dan/atau
perolehan Jasa Kena Pajak dan/atau pemanfaatan
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah
Pabean dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari
luar Daerah Pabean dan/atau impor Barang Kena
Pajak.

6. Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang
berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum
yang menyebabkan suatu barang,

fasilitas,

kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai,

termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan
barang karena

pesanan atau permintaan dengan
bahan dan atas petunjuk dari pemesan.

7. Jalan Tol adalah jalan umum yang merupakan bagian
sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar tol.
8. Jasa Jalan Tol adalah kegiatan pelayanan yang
diselenggarakan oleh Pengusaha Jalan Tol yang
menyebabkan tersedianya fasilitas jalan tol untuk
dipakai oleh pengguna jalan tol.
9. Tanda Pembayaran atau Karcis Tol yang selanjutnya
disebut Karcis Tol adalah bukti pungutan atau
pembayaran tol yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena
Pajak yang melakukan penyerahan Jasa Jalan Tol.

Pasal 2

(1) Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan
Jasa Jalan Tol yang dilakukan oleh Pengusaha Jalan
Tol.
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan Jasa
Jalan Tol adalah 10% (sepuluh persen) dari Dasar
Pengenaan Pajak.


Pasal 3
(1) Pengusaha Jalan Tol yang melakukan penyerahan
Jasa Jalan Tol wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
(2) Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan
Jasa Jalan Tol sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai yang terutang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 4
(1) Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan
Jasa Jalan Tol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap
penyerahan Jasa Jalan Tol.
(2) Karcis Tol merupakan dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak.
(3) Karcis Tol yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

paling sedikit memuat nama, alamat, NPWP
Pengusaha Jalan Tol, Dasar Pengenaan Pajak, dan
Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut.
(4) Dalam hal nilai Karcis Tol sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) sudah termasuk Pajak Pertambahan
Nilai, dalam Karcis Tol wajib disebutkan nilai Karcis
Tol tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
(5) Nilai Karcis Tol yang sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dihitung
sebesar 10/110 (sepuluh per seratus sepuluh) dari
nilai Karcis Tol.
Pasal 5
Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak yang digunakan untuk
kegiatan penyerahan Jasa Jalan Tol merupakan Pajak
Masukan yang dapat dikreditkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

6


Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku sejak
tanggal 1 April 2015.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Maret 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Ttd.
SIGIT PRIADI PRAMUDITO
Sa_linaffse-suai dengan aslinya
$t:KRETAkIDIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PALA•BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA,

ICA)

HANTRIONO JOKO SUSILO
NIP 196812221991031006