TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANELDARI BETON RINGAN DENGAN PERKUATAN DIAGONAL Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dari Beton Ringan Dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu.

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANEL
DARI BETON RINGAN DENGAN PERKUATAN DIAGONAL
TULANGAN BAMBU

Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

HAFID MAHPUDIN
NIM : D 100 110 085
NIRM : 11.6.106.03010.00085

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

gI0Zlrwuqed


II

IdlS llqel
uup*Israd n1us qqos p8eqes eulrelp

"t.I?{ams
rdecueur
t-S BUBFBS l€lsrop

W

'JJ I

1ul

Inlun
qrI[V suEnl

OI9: xIN


8Zl: )IIN

"IS 'oluBlln p8uru?qnl/{

Eurdueprc4 Eurqmqure4
: r[n8ue6 uurneq rrcrmsns

98000'0I0e0'90I'9'Ir : I IUIN
s80 0rI 00I (I : ,tlIN
NI(NdHYIAI (INTYH
: qolo

uapfep

9I0Z uuruqod II : pEEuelepe6
rfn8uo6 uu^re([ wd"peqrp rlrpfv se8nJ
uersp?puod wrff1uped uuqunqqrodlp uep uuqnfap

Fs{llqnd qc{sBN

NflIATYfi

NV9NYTrII

TYNOCYIO NYIY(lTUfld NYCNflO NVCNIU NOIflA TUYO
TITI{Vd 9NI(INI(I U(IIMTI IYIDT I{YC l\ilDtflJ.IYNX NYNYfNII

tI\lHYSflCNfd UVflruflT

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANEL
DARI BETON RINGAN DENGAN PERKUATAN DIAGONAL
TULANGAN BAMBU
ABSTRAKSI
Hafid Mahpudin
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A.Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1.
Surakarta, Kode Pos 57102 Telp (0271) 717417
e-mail : [email protected]
Sejalan dengan perkembangan jaman yang modern, maka perlu diimbangi
dengan penyediaan bahan alternatif yang mudah diperoleh, perawatan mudah, dan

lebih murah dari pada beton yang sudah biasa digunakan. Dalam hal ini dibuatlah
dinding panel dengan tulangan bambu. Pada daerah yang rawan terjadi bencana
gempa bumi, pemakaian dinding batu bata kurang baik untuk rumah yang tahan
gempa. Dinding panel yang ringan, tipis, dan kuat merupakan salah satu material
yang cocok untuk bangunan rumah yang tahan gempa. Pengujian kuat tekan dan kuat
lentur dinding panel dilaksanakan dengan memberikan beban pada permukaan
dinding panel sehingga terjadi retakan dan sampai hancur. Bambu apus digunakan
karena mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, murah dan banyak terdapat di
berbagai tempat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat
tekan dan kuat lentur dinding panel open frame, dinding panel tanpa bracing diagonal
bambu, dan dinding panel dengan bracing diagonal bambu. Pada penelitian ini bambu
apus digunakan sebagai tulangan diagonal dengan diameter 6 mm, diameter baja 4
mm, jarak antar baja 5 cm pada frame serta jarak 8 cm pada diagonal dan faktor air
semen (f.a.s) digunakan 0,45. Beton yang digunakan jenis beton ringan, yang berupa
silinder beton dengan tinggi 30 cm, diameter 15 cm, sebanyak 5 buah dan dinding
panel dengan panjang 100 cm, lebar 50, tebal 7 cm, sebanyak 20 buah. Hasil dari
penelitian didapat rata-rata berat jenis silinder beton 1,710 grcm3, sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai beton ringan, dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 5,83
MPa. Pada pengujian kuat tekan dinding panel open frame, nilai rata-rata kuat tekan
sebesar 0,644 MPa, sedangkan kuat tekan dinding panel tanpa bracing diagonal

bambu, nilai rata-rata kuat tekan sebesar 2,094 MPa, dan untuk kuat tekan dinding
panel dengan bracing diagonal bambu, nilai rata-rata kuat tekan sebesar 2,264 MPa.
Pada pengujian kuat lentur dinding panel tanpa bracing diagonal bambu, nilai ratarata kuat lentur sebesar 2,755 MPa, dan untuk kuat lentur dinding panel dengan
bracing diagonal bambu, nilai rata-rata kuat lentur sebesar 5,622 MPa. Dari hasil
tersebut, nilai kuat tekan dan kuat lentur dinding panel yang menggunakan bracing
diagonal bambu, memiliki nilai paling besar.
Kata Kunci : Dinding Panel, Beton Ringan, Bracing Diagonal Tulangan Bambu,
Kuat Tekan, Kuat Lentur.

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANEL
DARI BETON RINGAN DENGAN PERKUATAN DIAGONAL
TULANGAN BAMBU
ABSTRACTION
Hafid Mahpudin
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A.Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1.
Surakarta, Kode Pos 57102 Telp (0271) 717417
e-mail : [email protected]
In line with the development of the modern era, it needs to be balanced with
the provision of alternative materials that are easy to obtain, easy maintenance, and

less expensive than concrete that has been commonly used. In this case the panel with
the reinforcement of the walls made of bamboo. In areas prone to earthquakes, the use
of a brick wall unfavorable for earthquake-resistant houses. Wall panels are mild,
thin, and strong is one material that is suitable for building houses that are earthquake
resistant. Testing the compressive strength and flexure strength wall panel
implemented by providing load on the surface of the wall panel, causing cracks and
until it is destroyed. Bamboo apus is used because it has a fairly high tensile strength,
low-cost and widely available in a variety of places. In this study aims to determine
how much the compressive strength and flexure strength of open frame wall panels,
wall panels without diagonal bracing bamboo, and wall panels with diagonal bracing
bamboo. In this study bamboo apus is used as diagonal reinforcement with a diameter
of 6 mm, 4 mm diameter steel, the distance between the steel frame and 5 cm at a
distance of 8 cm on the diagonal and cement water factor (f.a.s) used 0,45. Concrete
used type of mild concrete, in the form of concrete cylinders with a height of 30 cm,
diameter 15 cm, 5 pieces and wall panels with a length of 100 cm, width 50, thickness
7 cm, as many as 20 pieces. Results from the study gained an average specific gravity
of 1,710 gr/cm3 concrete cylinder, so that the concrete can be classified as mild, with
the compressive strength by an average of 5,83 MPa. In testing the compressive
strength of wall panels open frame, the average value of compressive strength of
0,644 MPa, while the compressive strength of wall panels without bracing diagonal

bamboo, the average value of compressive strength of 2,094 MPa, and for
compressive strength wall panels with bracing diagonal bamboo, the average value of
compressive strength of 2,264 MPa. In the flexure strength testing panel wall without
diagonal bracing bamboo, the average value of 2,755 MPa flexure strength, and
flexure strength to panel walls with diagonal bracing bamboo, the average value of
the flexure strength of 5,622 MPa. From these results, the compressive strength and
flexure strength wall panels using diagonal bracing bamboo, has the greatest value.
Keywords : Wall Panel, Mild Concrete, Diagonal Bracing Reinforcement
Bamboo, Compressive Strength, Flexure Strength.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dinding panel merupakan
suatu komponen non struktural yaitu
dinding yang dibuat dari suatu
kesatuan blok dinding parsial, yang
kemudian dirangkai menjadi sebuah
dinding yang kokoh. Beton ringan
adalah beton yang agregat kasarnya
diganti dengan agregat yang lebih

ringan. Selain itu dapat pula berupa
beton yang diberi bahan tambah yang
mampu membentuk gelembunggelembung udara selama pengadukan
berlangsung. Dalam penelitia ini
dilakukan uji coba pencampuran
material yang terdiri dari air, semen,
pasir, dan kerikil. Sedangkan untuk
memperkuat dinding panel dipakai
tulangan bambu yang dipasang secara
diagonal.
Rumusan Masalah
Dinding panel yang akan
diteliti ini terdiri dari bahan semen,
pasir, kerikil, dan tulangan diagonal
bambu. Tulangan diagonal bambu
digunakan untuk perkuatan di bagian
diagoal dari dinding panel. Dari
uraian diatas, dapat diambil suatu
rumusan masalah, yaitu :
1). Mengetahui seberapa besar nilai

kuat tekan silinder beton.
2). Mengetahui nilai kuat tekan
dinding panel open frame.
3). Mengetahui seberapa besar nilai
kuat tekan dinding panel tanpa
bracing (perkuatan) diagonal
bambu.
4). Mengetahui seberapa besar nilai
kuat tekan dinding panel dengan
bracing (perkuatan) diagonal
bambu.
5). Mengetahui seberapa besar nilai
kuat lentur dinding panel tanpa
bracing (perkuatan) diagonal
bambu.

6). Mengetahui seberapa besar nilai
kuat lentur dinding panel dengan
bracing (perkuatan) diagonal
bambu.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1). Menganalisis nilai kuat tekan
silinder beton.
2). Menganalisis nilai kuat tekan
dinding panel open frame.
3). Menganalisis nilai kuat tekan
dinding panel tanpa bracing
(perkuatan) diagonal bambu.
4). Menganalisis nilai kuat tekan
dinding panel dengan bracing
(perkuatan) diagonal bambu.
5). Menganalisis nilai kuat lentur
dinding panel tanpa bracing
(perkuatan) diagonal bambu.
6). Menganalisis nilai kuat lentur
dinding panel dengan bracing
(perkuatan) diagonal bambu.
Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah :
1). Mengoptimalkan potensi dari
bambu.
2). Dapat
digunakan
sebagai
alternatif dinding yang tipis dan
kuat terhadap gempa.
3). Diharapkan dari penelitian ini
dapat memberikan pandangan
dan
bukti
nyata
tentang
penggunaan dinding panel yang
memiliki berat sendiri kecil untuk
digunakan
sebagai
bahan
bangunan.
Batasan Masalah
Supaya pembahasan tidak
meluas dan hasil yang ingin dicapai
dari penalitian ini lebih jelas, maka
diberi batasan sebagai berikut :
1). Semen yang digunakan yaitu
semen portland dengan merk
Holcim.

2). Agregat halus berupa pasir yang
berasal dari Kaliworo, Klaten.
3). Agregat kasar berupa kerikil
yang berasal dari Kaliworo,
Klaten.
4). Air
yang
digunakan
dari
Laboratorium Bahan Bangunan,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
5). Nilai f.a.s yang digunakan 0,45.
6). Bahan bambu menggunakan jenis
bambu apus.
7). Uji kuat tekan silinder beton
dengan ukuran diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm sejumlah 5
buah.
8). Uji kuat tekan dinding panel
open frame dengan ukuran (7 x
50 x 100) cm sejumlah 4 buah.
9). Uji kuat tekan dinding panel
tanpa perkuatan (bracing) dengan
ukuran (7 x 50 x 100) cm
sejumlah 4 buah.
10). Uji kuat tekan dinding panel
dengan perkuatan (bracing)
tulangan diagonal bambu dengan
ukuran (7 x 50 x 100) cm
sejumlah 4 buah.
11). Uji kuat lentur dinding panel
tanpa perkuatan (bracing) dengan
ukuran (7 x 50 x 100) cm
sejumlah 4 buah.
12). Uji kuat lentur dinding panel
dengan perkuatan (bracing)
tulangan diagonal bambu dengan
ukuran (7 x 50 x 100) cm
sejumlah 4 buah.
13). Perencanaan
adukan
beton
menggunakan metode coba-coba.
14). Pengujian dilakukan setelah
umur beton mencapai 28 hari.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Dinding Panel

Dinding panel dalam buku
“Tata cara Pemasangan Panel Beton
Ringan Berserat” disebutkan, Panel
beton
ringan
berserat
adalah
komponen bangunan yang dibuat dari
campuran bahan baku perekat hidrolis
atau sejenisnya ditambah dengan serat
alami atau sintetis, agregat halus dan
air, dengan atau tanpa bahan pengisi
lainnya, di bentuk menjadi lembaran
dengan permukaan rata-rata dengan
penampang berongga dan mempunyai
berat isi kurang lebih 1850 kg.cm3.
Beton Ringan
Beton ringan mempunyai
beberapa kelebihan, yaitu :
1). Bobotnya ringan
2). Tidak menghantarkan panas
3). Tahan api
4). Mudah dikerjakan
5). Biaya perawatan kecil
Beton ringan juga mempunyai
beberapa kelemahan, yaitu :
1). Daya isolasi suara kurang baik
2). Keawetan
Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Suatu Beton
1). Jenis semen dan jumlah semen
2). Faktor Air Semen (f.a.s)
3). Sifat Agregat
4). Umur
5). Perawatan
LANDASAN TEORI
Umum
Dinding panel atau lebih
dikenal dengan panel-panel dinding
merupakan salah satu komponen non
struktural dari suatu bangunan. Pada
umumnya tembok atau dinding dibuat
di lapangan dengan bahan dari batu
bata merah yang di lapisi dengan
mortar. Pada volume besar dan letak
bangunan di daerah yang memerlukan
perlakuan khusus, seperti di daerah
gempa dan bangunan gedung

bertingkat,
pembua
buatan
dinding
dengan bata merahh dan dikerjakan
dilapangan
akann
menimbulkan
dampak yang tidakk ba
baik pada suatu
bangunan, seperti ppekerjaan lama,
boros tenaga kerja,
a, memiliki berat
jenis tinggi dan be
berbahaya ketika
terjadi gempa (Hatta,
ta, 200
2006).
Bahan Penyusun Din
Dinding Panel
1). Semen portland
and
2). Air
3). Agregat
4). Bambu
puran Dinding
Perencanaan Campu
Panel
puran bahan
1). Penentuan campur
puran
2). Metode pencampur
3). Pengecoran
4). Pemadatan
arik Bambu
Pengujian Kuat Tari
ngetahui kuat tarik
Untuk menge
bahan perkuatan
bambu sebagai ba
pat dicari dengan
dinding panel, dapat
kut :
rumus sebagai berikut
σ=

P mmax
A

dengan :
σ = Kuat tarik bambu
bu (N/mm2)
Pmax = Beban maksim
ksimum (N)
A = Luas permukaan
an benda uji (mm2)
enis Silinder
Pengujian Berat Jen
Beton
Berat jenis sili
silinder beton yang
menggunakan
cam
ampuran
beton
normal sekitar 2200 kg/m3 – 2500
kg/m3. Salah satu faktor yang
mempengaruhi besar
sarnya nilai berat
jenis beton adalahh aagregat. Agregat
dengan berat jenis
nis rendah adalah
rsifat lunak dan
agregat yang bersi
berpori dengan daya
ya absorbsi besar,
sedangkan agregatt bermutu tinggi
mempunyai berat
pada umumnya me

jenis tinggi. Rumus
us yyang digunakan
sebagai berikut :
W
Berat jenis silinder bet
beton (γc) 
V
dengan :
W = Berat benda ujii (g
(gram)
V = Volume benda uji (cm3)
ekan Silinder
Pengujian Kuat Tekan
Beton
Pengujian kua
kuat tekan beton
dilaksanakan dengan
gan memberikan
ukaan benda uji
beban pada permuka
silinder beton sampa
pai retak/hancur.
Besarnya kuat tekan
kan silinder beton
nda uji digunakan
masing-masing benda
kut :
rumus sebagai berikut
P
f’c = max
A
dengan :
f’c = Kuat tekan maksi
ksimum beton
2
(N/mm )
mum (N)
Pmax = Beban maksimum
A = Luas permukaann bbenda uji (mm2)
Nilai kuatt tekan beton
N/mm2 atau MPa.
dinyatakan dalam N/m
uljo (1996), kuat
Menurut Tjokrodimul
pada faktor air
tekan bergantung pa
ampuran, bentuk
semen, gradasi cam
aksimum batuan,
batuan, ukuran maksi
(campuran,
cara
pengerjaann
pemadatan
dan
pengadukan,
pem
ur beton, serta
perawatan), umur
pemakaian bahann tambah yang
digunakan.

ujian kuat tekan
Gambar 1. Pengujia
nder beton.
silinder
Panel
Pengujian Dindingg P
an dinding panel
Pengujian kuat tekan

Kuat tekann dinding panel
dapat dicari dengan
an rumus sebagai
berikut :
P
f’c = max
A
dengan :
f’c = Kuat tekan maksi
ksimum beton
(N/mm2)
ksimum (N)
Pmax = Beban maksim
an benda uji (mm2)
A = Luas permukaan

ujian kuat tekan
Gambar 2. Penguji
nding panel.
dinding
Pengujian kuat llentur dinding
panel
kuat lentur dinding
Pengujian kua
panel dilakukan pada saat dinding
panel berumur 28 hari. Tegangan
ngujian kuat lentur
maksimum pada peng
ah dinding panel.
dicapai bagian bawah
dikenal sebagai
Tegangan lentur di
Repture
(MOR).
Modulus
of
Rept
ksanakan
dimana
Pengujian
dilaksana
ak di daerah pusat
bidang patah terletak
(daerah 1/3 jarakk titik perletakan
maka perhitungan
bagian tengah), ma
tau MOR sebagai
tegangan lentur atau
berikut :
PL
R 2
MOR
bh
dengan :
Repture (N/mm2
MOR = Modulus Off R
atau MPa)
um (N)
P = Beban maksimum
puan (mm)
L = Jarak antar tumpua
an be
benda uji (mm)
b = Lebar permukaan
h = Tinggi benda uji ((mm)

jian kuat lentur
Gambar 3. Pengujia
nding panel.
dinding
ITIAN
METODE PENELIT
Bahan Penelitian
1).Air
2).Semen
3).Agregat halus
4).Agregat kasar
5).Bambu
an
Peralatan Penelitian
1).Timbangan
2).Ayakan
yakan
3).Alat penggetar ayak
4).Gelas ukur
5).Tongkat baja
6).Oven
7).Concrete mixer
8).Cetakan silinder
panel
9).Cetakan dinding pa
rik
10). Alat uji kuat tarik
kan si
silinder beton
11). Alat uji kuat tekan
uktur uji kuat tekan
12). Komponen struktur
dinding panel
struktur uji kuat
13). Komponen strukt
panel
lentur dinding pan
nunjang
14). Peralatan penunja
an
Tahapan Penelitian
siapan alat dan
1. Tahap I. Persiap
han
penyediaan bahan
eriksaan bahan
2. Tahap II. Pemeri
Perencanaan
3. Tahap
III.
an pembuatan
campuran dan
benda uji
gujian benda uji
4. Tahap IV. Pengu
Analisis
dan
5. Tahap
V.
A
pembahasan

Gambar 4. Bagan alir penelitian.

Pelaksanaan Penelitian
ian
Pemeriksaan bahan
1a). Pemeriksaan air
1b). Pemeriksaan semen
en
1c). Pemeriksaan agregat
egat halus
1d). Pemeriksaan agegat
gat kasar
1e). Pemeriksaan bambu
bu
Perencanaan campuran
ran beton
Rencana campur
mpuran dinding
panel pada penelitiann ini menggunakan
metode
perancanga
gan
menurut
perbandingan antara ssemen dengan
ndingan 1 : 1 : 5.
agregat dengan perbandi
Nilai f.a.s yang diguna
digunakan 0,45.
Pembuatan benda uji dilaksanakan
encana campuran
setelah perhitungan renc
alat-alat maupun
selesai, dan persiapann al
bahan harus dalam kondisi baik.
Pengujian dilakukan setelah umur
ri.
beton mencapai 28 hari.
ji
Pembuatan benda uji
1a). Silinder beton
1b). Dinding panel
Perawatan
ksanakan dengan
Perawatan dilaks
tujuan untuk menjaga aagar permukaan
dalam kondisi
beton segar selaluu da
encapai kondisi
lembab, untuk menc
awatan dilakukan
lembab ini, maka peraw
ndam beton segar
dengan dengan merenda
gan menggunakan
ke dalam air atau dengan
Kondisi lembab ini
karung basah. Kondis
selalu dijaga selama 228 hari supaya
dapat berlangsung
proses hidrasi semen dap
dak menimbulkan
sempurna sehingga tidak
keretakan pada beton.
benda uji
Pengujian berat jeniss b
at jenis benda uji
Pengujian berat
aksudkan untuk
silinder beton dimak
mengetahui kepadatann dari benda uji
ngkah pengujian
tersebut. Langkah-langka
kan sebagai berikut
berat jenis dilaksanakan
:

nda uji dari
1). Mengeluarkan benda
cetakan.
ukuran dimensi
2). Melakukan pengukur
uk mendapatkan
dari benda uji untuk
volume dari benda uji.
uji
3). Kemudian benda uji ditimbang.
di
ambu
Pengujian kuat tarik bam
h
pengujian
Langkah-langkah
gai berikut
:
kuat tarik bambu sebagai
be
mpel
bambu,
1). Menyiapkan
sampe
dengan ukuran 10 mm
m x 2 mm,
ri bambu.
pada sisi terluar dari
ba
di uji
2). Masing - masing sampel
sa
Universal
dengan alat uji tarik
tar
ditarik
Testing Machine, bambu
ba
pai
kekuatan
hingga
mencapai
maksimal sehinggaa bambu patah
(Pmaks).

Gambar 5. Setting up alat
u kuat tarik
at uji
bambu (Univers
ersal Testing
Machine).

Pengujian kuat tekan silinder
sili
beton
Langkah-langkah
h
pengujian
kuat tekan silinder beton
be
sebagai
berikut :
1). Menimbang berat semua
sem benda uji
sebelum pengujian
dil
n dilakukan.
2). Meletakkan benda
nda uji pada
Universal Testing Mac
achine.
3). Setelah benda uji berada
bera tepat pada
posisinya, maka Universal
Univ
Testing
Machine dihidupkan
n dan benda uji
akan mengalamii penambahan
beban, sehingga dapat
da
dibaca
besarnya kekuatan
n tekan yang
ditunjukan dengan
ma
n manometer.

4). Pada
saat
beba
beban
mencapai
maksimum, benda
nda uji akan retak
bahkan dapat pulaa pe
pecah dan jarum
manometer akan ber
berhenti pada titik
maksimum.

Gambar 6. Setting up ala
alat uji kuat tekan
silinder beton
on (Universal
Testing Machi
chine).

Pengujian kuat tekan
an d
dinding panel
Langkah-langkah
ah
pengujian
kuat tekan dinding panel sebagai
berikut :
1). Meletakkan benda
nda uj
uji pada alat uji
kuat lentur
2). Setelah benda uji siap kemudian
memompa hidrolik
ik ssehingga terjadi
penekanan pada perm
ermukaan sampel
dan dapat dibaca bes
besar tekanannya.
3). Pada
saat
menc
encapai
beban
maksimal, sampell aakan mengalami
retakan dan akhirn
khirnya patah, dan
Strain Meter aakan berhenti
menbaca pada titi
titik maksimum,
maka didapat beba
beban maksimum
yang dapat ditahann ol
oleh benda uji.

ng up alat
Gambar 7. Setting
a uji kuat
nding
tekan dindi
panel
Pengujian kuat lentur dinding
di
h
pengujian
Langkah-langkah
gai berikut
:
kuat lentur beton sebagai
be
4). Meletakkan benda uji pada alat uji
kuat lentur
kemudian
5). Setelah benda uji siap
si
k sehingga
terjadi
memompa hidrolik
se
rmukaan sampel
penekanan pada perm
sar tekanannya.
dan dapat dibaca besa
ncapai
beban
6). Pada
saat
menc
maksimal, sampel akan
aka mengalami
nya patah, dan
retakan dan akhirny
berhenti
Strain Meter akan
aka
itik maksimum,
membaca pada titik
ban maksimum
maka didapat beban
n oleh
yang dapat ditahan
ole benda uji.

ng up alat
Gambar 8. Setting
a uji kuat
nding panel
lentur dindi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan Bahan Penyusun Dinding Panel
Hasil pemeriksaan agregat halus
Hasil pemeriksaan agregat halus dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pemeriksaan agregat halus
Jenis Pengujian
Kandungan bahan organik
Saturated Surface Dry (SSD)
Kadar lumpur
Berat jenis Bulk
Berat jenis SSD
Berat jenis semu
Penyerapan
Gradasi pasir/Modulus Halus Butir

Hasil
Kuning kecoklatan
3,91 cm
4,86 %
2,44
2,5
2,6
2,46 %
MHB = 3,66

Keterangan
Normal
Dapat digunakan
< 5 % baik digunakan

< 5 % baik digunakan
Pasir agak kasar

Hasil pemeriksaan agregat kasar
Hasil pemeriksaan agregat kasar dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pemeriksaan agregat kasar
Jenis Pengujian
Keausan agregat
Gradasi kerikil/Modulus Halus Butir
Berat jenis Bulk
Berat jenis SSD
Berat jenis semu
Penyerapan

Hasil
35,30 %
MHB = 6,83
2,35
2,41
2,5
2,51 %

Keterangan
< 40 % memenuhi syarat
Dapat digunakan

< 3 % baik digunakan

Pemeriksaan kuat tarik bambu
Hasil pengujian kuat tarik bambu dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengujian kuat tarik bambu
No
Sampel
1
2
3
4
5

Gaya
Luas Tulangan
Maksimal
(cm2)
(kg)
240,247
0,2
201,023
0,2
181,411
0,2
147,090
0,2
274,568
0,2
Kuat tarik rata-rata

Tegangan
Maksimal
(kg/cm2)
1201,235
1005,115
907,055
735,450
1372,840
1044,339

Tegangan
Maksimal
(MPa)
120,124
100,512
90,7055
73,545
137,284
104,434

(Sumber : Hasil Penelitian, Azis, 2008)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis bambu apus (Gigantochloa apus Kurz)
memiliki kuat tarik yang cukup besar yaitu sebesar 104,434 MPa. Dengan kuat tarik
yang cukup besar, sehingga bambu dapat digunakan sebagai tulangan dinding panel.
Adukan beton
Tabel 4. Kebutuhan bahan penyusun dinding panel
Jenis Benda uji

f.a.s

Silinder Beton
Dinding Panel

0,45

Semen
(kg)
1,265
8,35

Pasir
(kg)
1,398
9,227

Kerikil
(kg)
6,682
44,11

Air
(lt)
0,569
3,758

Test slump
Adapun hasil test slump dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil test slump
No

Jenis beton

1
2

Dinding Panel Tanpa Bracing Diagonal Bambu
Dinding Panel Dengan Bracing Diagonal Bambu

Nilai slump
(cm)
10
10

PBI
1971
5 – 12,5 cm

Hasil Pengujian Silinder Beton
Pengujian berat jenis silinder beton
Hasil pengujian berat jenis silinder beton dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil pengujian berat jenis silinder beton
No
Sampel
1
2
3
4
5

Berat Silinder
Beton
(gr)
9125
9015
8975
9135
9055

Diameter

Tinggi

Volume

(cm)
15
15
15
15
15

(cm)
30
30
30
30
30

(cm3)
5298,75
5298,75
5298,75
5298,75
5298,75

Berat
Jenis
(gr/cm3)
1,722
1,702
1,694
1,724
1,709

Rata-rata Berat
Jenis
(gr/cm3)

1,710

Berat jenis rata-rata pada pengujian sebesar 1,710 gr/cm3. Ini sesuai yang diharapkan
yaitu < 2,0 gr/cm3 sehingga beton dapat di klasifikasikan sebagai beton ringan
(Mulyono, 2004).
Pengujian kuat tekan silinder beton
Hasil pengujian kuat tekan silinder beton dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton
No
Sampel
1
2
3
4
5

Luas Permukaan
(mm)
17662,5
17662,5
17662,5
17662,5
17662,5

Beban Maksimum
(kN)
110
108
95
100
102

(N)
110000
108000
95000
100000
102000

Kuat
Tekan
(MPa)
6,23
6,11
5,38
5,66
5,77

Rata-rata
Kuat Tekan
(MPa)

5,83

Hasil Pengujian Dinding Panel
Pengujian kuat tekan dinding panel
Pengujian kuat tekan dinding panel open frame
Hasil pengujian kuat tekan dinding panel open frame dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil pengujian kuat tekan dinding panel open frame
No
Sampel
1
2
3
4

Luas
Permukaan
(mm)
70000
70000
70000
70000

Beban Maksimum
(kN)
42,988
44,888
46,088
46,488

(N)
42987,700
44887,700
46087,700
46487,700

Kuat
Tekan
(MPa)
0,614
0,641
0,658
0,664

Rata-rata
Kuat Tekan
(MPa)
0,644

Pengujian kuat tekan di
dinding panel tanpa bracing diagonal bambu
bu terdapat pada
Hasil pengujian kuat teka
ekan dinding panel tanpa bracing diagonal bambu
tabel 9.
onal bambu
Tabel 9. Hasil pengujian
an kuat tekan dinding panel tanpa bracing diagona
No
Sampel
1
2
3
4

Luas
Permukaan
(mm)
70000
70000
70000
70000

Beban Maksimum
(kN)
151,588
148,088
152,588
133,988

(N)
151587,700
148087,700
152587,700
133987,700

Kuat
Tekan
(MPa)
2,166
2,116
2,180
1,914

Rata
ata-rata
Kuat
at Tekan
(MPa)
(M
2,094
2,0

Pengujian kuat tekan di
dinding panel dengan bracing diagonal bambu
u
Hasil pengujian kuat te
tekan dinding panel dengan bracing diagonal
onal bambu dapat
dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil pengujia
ujian kuat tekan dinding panel dengan bracing diagonal
diag
bambu
No
Sampel

Luas
Permukaan
(mm)

(kN)

1
2
3
4

70000
70000
70000
70000

162,200
157,400
159,800
154,600

(N)

Kuat
Tekan
(MPa)

Rata
ata-rata
Kuat
at Tekan
T
(MPa)
(M

162200
157400
159800
154600

2,317
2,248
2,283
2,208

2,264
2,2

Beban Maksimum

Gamba
mbar 9. Grafik nilai kuat tekan dinding panel

Tabel 11. Persentase nilai kuat tekan dinding panel
No

Tipe dinding panel
Dinding panel open frame
Dinding panel tanpa bracing
Dinding panel dengan bracing

1
2
3

Persentase terhadap
dinding panel open
frame
224,881 %
251,342 %

Persentase terhadap
dinding panel tanpa
bracing
8,145 %

Dari tabel 8 diketahui rata-rata kuat
panel dengan bracing diagonal bambu,
tekan dinding panel open frame sebesar
terjadi kenaikan kuat tekan sebesar
0,644 MPa, sedangkan pada tabel 9
8,145 %. Dengan penambahan bracing
rata-rata kuat tekan dinding panel tanpa
diagonal bambu dapat menambah nilai
bracing diagonal bambu sebesar 2,094
kuat tekan dinding panel karena bambu
MPa, terjadi kenaikan kuat tekan
memiliki nilai kuat tarik yang tinggi
sebesar 224,881 %. Pada tabel 10 ratasehingga lebih kuat menahan tekanan
rata kuat tekan dinding panel dengan
dari pada dinding panel tanpa bracing
bracing diagonal bambu sebesar 2,264
diagonal bambu maupun dinding panel
MPa, terjadi kenaikan kuat tekan
open frame, oleh karena itu dinding
sebesar 251,342 %, terhadap rata-rata
panel dengan bracing diagonal bambu
kuat tekan dinding panel open frame.
dapat digunakan sebagai alternatif
Sedangkan rata-rata kuat tekan dinding
pengganti dinding konvensional.
panel tanpa bracing diagonal bambu
terhadap rata-rata kuat tekan dinding
Pengujian kuat lentur dinding panel
Pengujian kuat lentur dinding panel tanpa bracing diagonal bambu
Hasil pengujian kuat lentur dinding panel tanpa bracing diagonal bambu dapat dilihat
pada tabel 12.
Tabel 12. Hasil pengujian kuat lentur dinding panel tanpa bracing diagonal bambu
No
Sampel
1
2
3
4

b

L

h

(mm)
500
500
500
500

(mm)
1000
1000
1000
1000

(mm)
70
70
70
70

Beban
maks.
(N)
6400
6100
7100
7400

Kuat Lentur
(MPa)
2,490
2,612
2,898
3,020

Rata-rata
Kuat Lentur
(MPa)
2,755

Pengujian kuat lentur dinding panel dengan bracing diagonal bambu
Hasil pengujian kuat lentur dinding panel dengan bracing diagonal bambu dapat
dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Hasil pengujian kuat lentur dinding panel dengan bracing diagonal bambu
No
Sampel
1
2
3
4

b

L

h

(mm)
500
500
500
500

(mm)
1000
1000
1000
1000

(mm)
70
70
70
70

Beban
maks.
(N)
11200
15600
15800
12500

Kuat Lentur
(MPa)
4,571
6,367
6,449
5,102

Rata-rata
Kuat Lentur
(MPa)
5,622

Gamba
bar 10. Grafik nilai kuat lentur dinding panel
Tabel 14. Persentase nila
nilai kuat lentur dinding panel
No
1
2

Tipe dinding pa
panel
Dinding panel tanpaa bracing
Dinding panel dengan
gan bracing

Persentase terhadap dinding panel tanpa bracing
br
104,074 %

Dari tabel 12 diketahui
hui rata-rata kuat
lentur dinding panell tanpa bracing
diagonal bambu sebesa
besar 2,755 MPa,
sedangkan pada tabel 13 rata-rata kuat
lentur dinding panel ddengan bracing
diagonal bambu sebesa
besar 5,622 MPa,
terjadi kenaikan kuatt lentur sebesar
104,074 %. Dari hasill pe
pengujian diatas,
kuat lentur dinding pa
panel memiliki
tegangan lentur yangg cukup besar.
Dengan penambahan br
bracing diagonal
bambu dapat menamb
mbah nilai kuat
lentur dinding panell karena bambu
memiliki nilai kuat tar
tarik yang tinggi
sehingga lebih kuat me
menahan tekanan
dari pada dinding panel
nel tanpa bracing
diagonal bambu, oleh karena itu
dinding panel dengan br
bracing diagonal

aatkan sebagai
bambu dapat dimanfaat
nti
dinding
alternatif
pengganti
ahan bangunan
konvensional atau baha
lainnya.
N SARAN
KESIMPULAN DAN
Kesimpulan
il penelitian
dan
Berdasarkan hasil
pe
n tentang
dinding
analisis yang dilakukan
te
kuatan diagonal
panel dengan perkuat
diperoleh
tulangan bambu, maka dapat
da
ikut :
kesimpulan sebagai berikut
1. Hasil pengujian kuat tarik bambu
apus diperoleh nilaii kuat
kua tarik ratarata sebesar 104,434 MPa.
M
rat jenis silinder
2. Hasil pengujian berat
beton, dengan f.a.ss 0,45
0,4 rata-rata
dapatkan hasil
berat jenis, didapa

sebesar 1,710 gram/cm3. Dapat
diklasifikasikan sebagai beton
ringan. Sedangkan kuat tekan ratarata sebesar 5,83 MPa.
3. Hasil pengujian kuat tekan dinding
panel open frame dengan f.a.s 0,45
rata-rata kuat tekan dinding panel
open frame sebesar 0,664 MPa,
sedangkan kuat tekan dinding
panel tanpa bracing diagonal
bambu dengan f.a.s 0,45 rata-rata
sebesar 2,094 MPa, mengalami
kenaikan sebesar 224,881 % dari
kuat tekan dinding panel open
frame. Sedangkan dinding panel
dengan bracing diagonal bambu
dengan f.a.s 0,45 nilai kuat tekan
rata-rata sebesar 2,264 MPa,
mengalami
kenaikan
sebear
251,342 % dari kuat tekan dinding
panel open frame dan mengalami
kenaikan kuat tekan sebesar 8,145
% dari dinding panel tanpa bracing
diagonal bambu.
4. Hasil pengujian kuat lentur dinding
panel tanpa bracing diagonal
bambu dengan f.a.s 0,45 sebesar
2,755 MPa, sedangkan nilai kuat
lentur dinding panel dengan
bracing diagonal bambu dengan
f.a.s 0,45 sebesar 5,622 MPa,
mengalami kenaikan kuat lentur
sebesar 104,074 % dari kuat lentur
dinding panel tanpa bracing
diagonal bambu.
Saran
Dari penelitian yang telah
dilakukan, peneliti berharap adanya
penelitian lebih lanjut mengenai
dinding panel. Adapun saran sebagai
berikut :
1. Perlu adanya rancangan bekisting
dinding panel yang lebih praktis,

2.

3.

4.

5.

efisien, dan mudah, sehingga
dalam mencetak dinding panel
dapat dikerjakan dengan cepat.
Karena dalam penelitian ini masih
menggunakan cetakan dinding
panel yang manual, sehingga
memerlukan waktu yang lebih
lama.
Perlu adanya setting alat uji kuat
lentur yang lebih praktis lagi,
sehingga dalam pengujian benda
uji dapat dikerjakan lebih cepat dan
tepat pada waktunya.
Untuk
Laboratorium
Bahan
Bangunan, Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas
Teknik,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, supaya
diperbaiki alat uji kuat tarik, agar
dapat digunakan untuk menguji
kuat tarik bambu.
Untuk
peneliti
selanjutnya,
sebaiknya perlu di tambahkan
variasi dimensi dinding panel agar
lebih praktis, efisien dan lebih
mudah dalam pengerjaannya.
Untuk peneliti selanjutnya, perlu
ditambahkan juga variasi faktor air
semen (f.a.s), supaya mendapatkan
hasil yang lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA
Asroni, A., 2010. Balok Dan Pelat
Beton Bertulang, Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1982.
Persyaratan
Umum
Bahan
Bangunan
di
Indonesia,
Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta.

Hatta, M.N., 2006. Uji Kuat Lentur
Dinding Panel Hardflex dan
Styrofoam
Dengan
Tulangan
Bambu, Tugas Akhir, Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta (Tidak Dipublikasikan).
Shafan, A.A., 2008. Tinjauan Kekuatan
Dinding Panel Bertulangan Bambu
Dengan Bahan Tambah Abu Batu
Bara (Fly Ash), Gypsum Dan Lem
Beton, Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Surakarta (Tidak
Dipublikasikan).
Mulyono, T., 2004. Teknologi Beton,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Neville, A.M., dan J.J. Brooks, 1987.

Concrete Technology, Penerbit
Longman Scientific and Technical,
New York.
Rochman, A., 2005, Peningkatan
Kinerja Tulangan Bambu pada
Balok Beton Bertulang dengan
Cara Perbaikan Kuat Lekat,
Fakultas
Teknik,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tjokrodimuljo, K., 1996. Teknologi
Beton, Nafiri. Yogyakarta.
Winter, G., Nilson
A.,
1993.
Perencanaan
Struktur
Beton
Bertulang. PT. Piadnya Paramita,
Jakarta.
Yap, F., 1983. Bambu Sebagai Bahan
Bangunan, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Perilaku Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Pasangan Batu Bata Dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu

1 4 7

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANEL BETON RINGANDENGAN PERKUATAN TULANGAN WIREMESH Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Beton Ringan Dengan Perkuatan Tulangan Wiremesh.

0 3 17

PENDAHULUAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Beton Ringan Dengan Perkuatan Tulangan Wiremesh.

0 4 5

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANEL BATU BATA MERAH DENGAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Batu Bata Merah Dengan Perkuatan Tulangan Bambu.

0 4 17

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANELDENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN DIAGONAL TULANGAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dengan Menggunakan Perkuatan Diagonal Tulangan Baja.

0 2 11

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANELDENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN DIAGONAL TULANGAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dengan Menggunakan Perkuatan Diagonal Tulangan Baja.

0 2 16

PENDAHULUAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dengan Menggunakan Perkuatan Diagonal Tulangan Baja.

0 2 5

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PANELDARI BETON RINGAN DENGAN PERKUATAN DIAGONAL Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dari Beton Ringan Dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu.

0 4 18

PENDAHULUAN Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Dinding Panel Dari Beton Ringan Dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu.

0 6 5

PERILAKU KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATU BATA Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Lentur Dinding Pasangan Batu Bata Dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu.

0 3 22