Buka PTN Baru, Jurusan Harus Baru Pula.

RADARBANDUNG
o
4

5
20

OMar

o Rabu o Kanlls

Sc/asa

7

6
21

22
OMei


OApr

8
23

9

..

10
24

OJun

.

_. ..... '..-.. ......- . -._---

25
O':ul


JUnlal

11

o --

100;,I,;,

$/J.)I/I

0

12
26

GAg..

2"1


o 3LI-

BukaPTNBaru,Jurusan
HarusBaruPula
BANDUNG-Penambahan Perguruan Tinggi Negeri(PTN), melalui perubahan Perguruan Tinggi
Swasta(PTS), harus juga diikuti
dengan pembukaan jurusan yang
baru dan has daerah terse but, clan
itu justru menjadi salah satu solusi
kerterserapan
siswa agar lebih
banyak ke PTN.
Hal tersebut diungkapkan Rektor
Unpad, Ganjar Kurnia, beberapa
waktu. lalu. "PTN baru ifti sebaiknya mengedepankan program
studi dan jurusan khas kedaerahan
sebagai salah satu daya tarik.
KArena saat ini sudah terlalu
banyakjurusan umum yang bahkan
dimiliki o'eh hampir semua perguruan tinggi baik negeri ataupun

swasta di Indonesia," ungkapnya.
Ia mencontohkan u!\tuk Tasikmalaya misalnya, makaperlu dipertimbangkan pembukaan program
studi yang berkaitan dengan ke'rajinan yang kini menjadi ciri khas
Tasik. "Atau jika nantinya bandara
Dawuhan dibangun, tidak ada
salahnya meqtbuka program D3
ya~g berk.aita~q_~engan pener-

bangan atau transportasi udara,"
terangnya.
Padahal dengan jurusan yang
sarna dan umum itu kata Ganjar,
maka membuat masyarakat mengalami kejenuhan, dengan jurusan
yang disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, bukan hanya akan
menjadi daya tarik bagi masyarakat,
namun juga nantinya akan mempu
membangun dan memajukan daerah itu sendiri.
Ganjar menambahkan, pihaknya
menyambut baik rencana pemerintah yang akan menambah pTN'

Diajuga tidak r;nenganggap penambah'!P ini sebagai kompetitor baru
yang akan mengurangi jumlah
peminat ke-Unpad. "Saya yakin
orang memilih sel{olah berdasarkan
kualitas. Ini justru menjadi tantang an bagi Unpad untuk terus
meningkatkan kualitas agar Unpad
tetap memilikj daya tarik bagi
masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Nusantara yang Didin
Wahidin yang dihubungi, kemarin
(i5/IO)
mengatakan,
rencana

.

pemerintah Propinsi Jawa Sarat
yang akan menambah PTN dengan
mem-PTN-kan sejumlah Perguruan
Tinggi Swasta(PTS) justru akan

mengecilkan peran masyarakat
yakni swasta dalam dunia pendidikan. "Namun, di sisi lain,
perubahan
status dari swasta
menjadi negeri akan berdampak
semakin besarnya beban keuangan
pemerintah karena semua aset
term as uk karyawan dan dosen
harus diambil alih oleh pemerintah," katanya.
Ia menilai sebaiknya, pemerintah
lebih bagus untuk memperbaiki
lembaga pendidikan
yang ad a
sekarang a.gar kualitasllya semakin
baik.
Dindin mengatakan, selama ini
perguruan tinggi swasta hanya
mengandalkan keuangan dari mahasiswa. Dengan biaya pendidikan
murah, berakibat pada kualitas
pendidikan yang seadanya. "Ini

yang seharusnya
diperhatikan
pemerintah.
Karena
akses
pendidikan itu harns dibuka selebarlebarnya, dan seharusnya PTN' PTN ini diabdikan untuk masyarakat melalui biaya pendidikan
yang mlfrah," ungkapnya.
Sebelumnya
Pemprov berencana menambahan
PTN
yang dianggap masih kurang
yakni 12 PTN untuk melayani
sekitar 42 juta penduduk Jawa
Sarat. Terkait rencana ini,
pemprov memberikan kesempatan kepada PTS yang ingin
beralih menjadi PTN. (tie)

--

--


K lip i n 9 Ii u m QsUn

p Qd 2.009-----