Dekan Unpad Diperiksa Lima Jam.

- -.

-

RADAR BANDUNG
4

.

Selasa
5
6

20

o Mar

21
OApr

o Rabu o Kamis

8
23

7
22
OMei

Dekan
Unpad
Diperiks a
Lima Jam
Orangtua Dwi Sambangi
Mapolresta Cimahi
8SANDUNG-RADARBANDUNG
ORANGTUA,
Dwiyanto Wisnugroho, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang
menjadi korban ospek ilegal seniomya, akhimya
memenuhi panggilan polisi kemarin. Daryanto,
ayah korban, tiba di Mapolresta Cimahi sekitar
pukul 15.00 dengan mengendarai Nissan Terrano

hitam bemopol B 2278 HU.
Dalam pertemuan itu, Daryanto tetap menolak pennintaan polisi agar jasad anaknya
diotopsi. "Kami sekeluarga
tidak bersedia karena kejadian
ini adalah takdir Hahi. Karni
menolak untuk membongkar
makam almarhum. Alasannya,
anak karni sudah seperti itu. Karni tidak man memberi
kesusahan lagi di.makarn. Karni serahkan saja pada
Allah SWT," kata Daryanto di Mapolresta
-- Cimahi.

OJun

9

0
10

24


o Sabtu

Jumi.t

12

11
25

OJul

26

27

0 Ags

OSep


Daryanto menandaskan,
keluarganya bersikeras menolak
otopsi meskipun bertentangan
dengan undang-undang
dan
menghambat penyidikan aparat.
Ia juga mengatakan pihak keluarga tidak akan menuntut
siapapun, tapi menyerahkan
pada prosedur kepolisian yang
berlaku.
"Saya serahkan pada takdir
Ilahi saja," tambahnya saat tiba
ke Mapolresta Cimahi.
"Menurut dia, otopsi hanya
akan menambah penderitaan
dan rasa bersalah keluarga pada
anaknya. "Kalau tidak cukup
bukti, kami sekeluarga ikhlas
saja. Kami hanya meminta kepad a Kapolres unt'uk tidak
melaksanakan.

Kami sangat
menghargai dan berterima kasih
:;ebesar-besarnya karena telah
berupaya. Kami sekeluarga
sudah berembug tidak menerima otopsi, meskipun nantinya kasus ini berakhir karena
tidak cukup bukti, kami tidak
apa-apa," kata Daryanto.
hi juga berharap semua pihak
menerima keputusan keluarganya. Selain itu, Daryanto
mengimbau pada semua perguru an tinggi untuk meninjau
manfaat dari penyelenggaraan
ospek.
"Kalau ospek masih bisa diambil keuntungannya, periu ada
pengawasan yang sangat ketat
disertai dengan petunjuk teknis
yangjelas agar tidak ada korban

--

~~


-

--_.Kliping
-

Humas
'-------

Unpad

2009---'

o Minggu
14

13
28
OOkt


15
29
ONov

16
30

31

ODes

~erikutnya. Begitu juga kalau
tldak ada manfaatnya, lebih baik
ospek' ditinjau kembali," saran'
Daryanto.
.
. Menurut Daryanto,
ospek
llegal yang dilakukan maha-,
siswa ITB melanggar surat

keputusan rektor ITB tahun
2005. la menjelaskan, anaknya
terpaksa mengikuti acara itu
karena diikuti 82 mahasiswa
yang tergabung dalam lkatan
Mahasiswa Geodesi (IMG);
Sehingga hal mustahil bagi
anaknya untuk tidak mengikuti
acara tersebut.
Ia juga tidak pernah membayangkan kalau penutupan
ospek IMG akan dilakukan di
Lembang. Yang ada dalarn pikirannya, penutupan ospek hanya
diisi acara santai dan syukuran.
"Walaupun saya tidak tahu
?akal seperti itu, ya sudah. Saya
Juga sudah pernah bertemu
dengan ternan-ternan anak saya,
dari ITB, dan dari IMG waktu
datang ke tahlilan. Dan temyata
solidaritasnya cukup tinggi,"

kata Daryanto.
Sementara itu, Kapolresta
Cimahi AKB~ Purwolelono mengatakan telah menerima keput~san orangtua almarhum
DWlyanto yang menolak dilekukannya otopsi. Keputusan
.yang tercantum
pada surat
balasan yang disampaikan langsung oleh Daryanto tertanggal
16 Fabruari 2009 tersebut merupakan respon dari surat pem{;:eritahuan terkait akan dilakuka~.nya otopsi yang telah

TOLAK OTOPSI:

Daryanto (kiri atas),
ayah almarhum
Dwiyanto saat tiba di
Mapolresta Cimahi
kemarin (16/2).
Kedatangan Daryanto
untuk menyampaikan
penolakan
dilakukannya otopsi

terhadap jasad
anaknya. Sementara
Pembantu Dekan III FKU
Unpad Djanuarsih
Sariawati (bawah)
menjalani pemeriksaan selama li.ma
jam kemarin (16/2).
--

--

~~

Pemeriksaan terhadap Djadikirim Purwolelono, Kamis (12/
nuarsih dilakukan selama lima
2)lalu.
jam, dari pukul 09.00 hingga
"Intinya mereka sekeluarga
memohon dengan sangat pada pukuI14.00. Dalam pemeriksaan
pihak kepolisian untuk tidak itu, Djanuarsih ditanyai seputar

melakukan otopsi. Untuk otopsi kewenangan AMP.
"AMP sering dirninta bantuan
'/~ni sebenamya yang ingin diI ketahui adalah waktu dan pe- medis oleh organisasi lain. Saat
nyebab kematian yang akan kegiatan berjalan, tanggung
jawab pasien ada di tangan
dituangkan pada keterangan
AMP. Namun, kaitannya deahli forensik. Polisi memang
memiliki kewenangan, tapi kami ngan kematian Dwiyanto, yaitu
tetap mempertimbangkan kepu- petugas AMP yang bertugas
saat itu tidak diperbolehkan
tusan pihak keluarga. Penyidikan akan tetap kami lan- untuk langsung mendampingi
peserta
saat
kejadian.
jutkan," ungkapnya.
Sebelumnya, kepolisian telah AMP hanya diperbolehkan memelakukan pemeriksaan pada 30 nunggu di pos kesehatan yang
orang panitia, 9 orang Atlas Medi- telah disediakan oleh panitia,"
cal Pioner (AMP), dua orang clari beber Djanuarsih. (id~._
rektorat, Pembantu Dekan III
Fakultas Kedokteran (FKU)
U.1!PadDjanuarsih Sariawati.