PENGEMBANGAN ATRAKSI KESENIAN SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG DAUN.

(1)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NO DAFTAR FPIPS : 1476/UN.40.2.5.1/PL/2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI KESENIAN SEBAGAI

FAKTOR PENDUKUNG GUNA MENINGKATKAN

KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG DAUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort Dan Leisure

Oleh :

Anies Taufik Anggakusumah 0608860

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengembangan Atraksi Kesenian

Sebagai Faktor Pendukung Guna

Meningkatkan Kepuasan Pengunung

Di Kampung Daun

Oleh

Anies Taufik Anggakusumah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Anies Taufik A 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ANIES TAUFIK ANGGAKUSUMAH NIM : 0608860

PENGEMBANGAN ATRAKSI KESENIAN SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG DAUN

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si., NIP. 19741018 200812 2 001

Pembimbing II

Dr. Rahayu Ginintasasi, M.S.i NIP. 19500901 198103 2 001

Mengetahui

Ketua Program StudiManajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si., NIP. 19741018 200812 2 001


(4)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ATRAKSI KESENIAN SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG DI

KAMPUNG DAUN

Oleh:

Anies Taufik Anggakusumah 0608860

Penelitian ini dilakukan pada Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan atraksi kesenian dalam meningkatkan kepuasan pengunjung di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana kualitas produk di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung terhadap kualitas produk di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, dan pengembangan atraksi kesenian di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe dalam meningkatkan kepuasan pengunjung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe dengan sampelnya 44 orang responden. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumentasi, survey, observasi lapangan, dan penyebaran kuisioner. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah pemeriksaan data dan mengedit data, memberikan kode, tabulasi data, dan analisis data.

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka dapat diketahui deskripsi mengenai pengembangan atraksi kesenian di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. Wawancara terhadap karyawan dan juga pengunjung Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, dilakukan agar mendapatkan hasil yang akurat mengenai pengembangan atraksi kesenian dan tingkat kepuasan pengunjung di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. Selain wawancara dilakukan juga observasi lapangan dalam pengumpulan data, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan atraksi kesenian sangat berpengaruh di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, dengan kata lain atraksi kesenian dapat meningkatkan kepuasan pengunjung di Kampung Daun Culture Gallery and Cafe.


(5)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ART ATTRACTIONS IN ORDER TO SUPPORT INCREASE THE SATISFACTION OF VISITORS AT KAMPUNG DAUN

By:

Anies Taufik Anggakusumah 0608860

This research was conducted at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. The purpose of this research was to obtain a description on the development of art attraction in increasing the satisfaction of visitors at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. The problems studied in this research were : What is the quality of products at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, What is the satisfaction level of visitors on the quality of products at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe, and how is the development of art attraction at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe in increasing the satisfaction of visitors.

The population in this research was the whole visitors at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe by a sample of 44 respondents. This research used a descriptive method. The data collection techniques used were documentary study, survey, field observation, and questionnaire spread. The data processing techniques used were data examination and editing, code designation, data tabulation, and data analysis.

By using a descriptive research method, a description of the development of art attractions at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe could be found out. Interviews with the employees and visitors of Kampung Daun Culture Gallery and Cafe was conducted in order to obtain accurate results on the development of art attraction and the satisfaction level of visitors at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. In addition to interview, field observation and library study were also conducted to collect data.

The research results showed that the development of art attraction has a great influence in Kampung Daun Culture Gallery and Cafe. In other words, art attraction could increase the satisfaction of visitors at Kampung Daun Culture Gallery and Cafe.


(6)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL. ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

E. Definisi Operasional ...4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pariwisata dan Usaha Di Dalamnya ...6

1. Pariwisata dan Kepariwisatan ...6

2. Atraksi . ...7


(7)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Wisata ...11

B. kepuasan pengunjung ...13

C. Kerangka Pemikiran. ...15

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...16

1. Lokasi ...16

2. Waktu ...17

B. Desain Penelitian ...17

C. Alat pengumpulan data ...19

D. Populasi, sampel, dan tekhnik pengambilan sampe. ...19

1. Populasi ...19

2. Sampel ...19

3. Teknik Pengambilan Sampel ...20

E. Instrumen penelitian ...21

F. tekhnik pengumpulan data ...21

G. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data serta Analisis Data ...22

a. pemeriksaan dan mengedit data ...22

b. memberikan kode ...22

c. tabulasi data ...22

d. analisis data ...22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...25


(8)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Geografis ...26

2. Demografis ...26

3. Sejarah perusahaan ...26

4. Fasilitas ...27

5. potensi dan karakter ...29

6. karyawan Kampung Daun ...29

Struktur Organisasi ...30

B. Gambaran umum Kampung Daun Culture Gallery and Cafe ...31

1. Kondisi Fisik dan Fasilitas ...31

2. Hasil dan fasilitas seni atau event yang diselenggarakan oleh Kampung Daun ...36

C. Profil wisatawan di Kawasan Kampung Daun Culture Gallery and Cafe ...40

D. Pembahasan ...59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...73

B. Rekomendasi ...74

DAFTAR PUSTAKA ...76


(9)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun


(10)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. (Nyoman, 2003). Demikian pula yang diungkapkan oleh Yoeti (1993:109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari tempat satu ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah.

Indonesia kaya akan keindahan alam yang indah dan menawan serta menakjubkan sebut saja Jawa Barat yang memiliki keanekaragaman budaya, kesenian, dan tempat-tempat bersejarah yang mengagumkan dimana tiap sektornya dapat menghasilkan keuntungan yang datang dari wisatawan itu sendiri seperti pendapatan devisa bagi Jawa Barat khususnya Kota Bandung. Berkembangnya Kota Bandung sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan nusantara, memberikan dampak positif pada kota-kota di sekitarnya. Wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung, banyak yang melanjutkan perjalanan wisatanya ke wilayah-wilayah di sekitarnya. Salah satunya adalah Bandung Barat yang dikenal sebagai sentra kegiatan agro wisata (pertanian dan perkebunan teh, serta Gunung Tangkuban Perahu), Wisata Tirta (Situ Lembang dan Maribaya), dan Wana Wisata (Kawah dan Pemandian air panas Ciater). Daerah Wisata Bandung Barat merupakan daerah tujuan wisata yang cukup lengkap di bagian Barat Kota Bandung, di samping objek wisata diatas, Bandung Barat pun memiliki Wisata Kampung Gajah, serta terdapat juga resort yang menjual kekayaan alam seperti Green Forest, Kampung Daun Culture Gallery and Café, Imah Seniman, dan masih banyak lagi.

Kampung Daun merupakan kafe dengan konsep bertemakan alam dan budaya tradisional. Ketika datang pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan serba


(11)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hijau dengan pepohonan dan tanaman yang tumbuh dengan alami. Kontur alami Kampung Daun begitu khas sehingga menjadi keunggulan yang sangat sulit ditemui di kafe-kafe lainnya. Saung- saung kecil dari bambu dengan meja pendek dan bantal-bantal menjadi tempat bagi para konsumen untuk makan dan bercengkrama menikmati suara gemericik air, desiran angin, dan sejuknya hawa pegunungan. Setiap akhir pekan dan hari-hari libur nasional lainnya, Kampung Daun penuh dengan antrian pengunjung. Pengunjung ini sebagian besar berasal dari luar Bandung, terutama dari Jakarta. Bahkan ada pengunjung yang khusus datang dari luar negeri. hanya untuk menikmati suasana Kampung Daun. Ketenaran suasana yang ditawarkan Kampung Daun saat ini sudah sampai di Malaysia dan Singapura. Saat wisatawan mancanegara ini datang ke Bandung, Kampung Daun menjadi salah satu tempat yang akan menjadi tujuan mereka.

Tabel 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KAMPUNG DAUN 2002 - 2012

Sumber: MODIFIKASI Data Manajemen Kampung Daun, 2012

NO TAHUN TOTAL

WISATAWAN

1 2002 2.296

2 2003 3.241

3 2004 3.421

4 2005 9.983

5 2006 11663

6 2007 42.861

7 2008 54.842

8 2009 78.093

9 2010 99.993


(12)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suasana yang unik ini kemudian dilengkapi juga dengan berbagai makanan khas Kampung Daun. Mulai dari makanan sunda, tradisional Indonesia, sampai western food semua aneka makanan tersebut tersedia di Kampung Daun. Dua buah dapur tertutup dan satu buah bar terbuka disediakan untuk mengakomodasi permintaan pengunjung. Dessert Outlet yang terpisah dari dua dapur utama menyajikan cara membuat makanan makanan khas Sunda. “Pojok Steak, outlet yang juga terpisah dari dapur memperlihatkan cara memasak masakan-masakan menu western. Sebuah Espresso machine sekarang sudah memperlengkapi bar terbuka Kampung Daun sehingga menu kopi pun mulai melengkapi daftar menu Kampung Daun.

Kampung Daun menyajikan faktor pendukung lainnya seperti tempat pertunjukan, sesuai dengan konsep awal yang mengedepankan suasana alam dan budaya tradisional, pihak Kampung Daun mengembangkan atraksi-atraksi, terutama mengembangkan atraksi kesenian. Fungsi dari produk pendukung sendiri dapat menjadi kepuasan tersendiri bagi para pengunjung setelah produk utama yaitu makanan khas Kampung Daun. Dengan adanya pengembangan atraksi kesenian para pengunjung pun dapat mengetahui berbagai budaya Jawa Barat khususnya kota Bandung.

Visi dan Misi dari Kampung Daun adalah mensinergikan potensi seni budaya nusantara dipadukan dengan konsep bisnis restoran sehingga dapat memberikan manfaat bagi warga Kampung Daun dan masyarakat sekitar serta masyarakat luas.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan pembahasan mengenai hal – hal yang berhubungan dengan Pengembangan Atraksi Kesenian di Kawasan Kampung Daun. Oleh karena itu penulis mengambil judul :

”Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna


(13)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan yaitu :

1. Bagaimana kualitas produk di Kampung Daun?

2. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung terhadap kualitas produk di Kampung Daun?

3. Apakah penambahan atraksi kesenian dapat meningkatkan kepuasan pengunjung?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan kualitas produk di Kampung Daun.

2. Mengidentifikasikan tingkat kepuasan pengunjung terhadap kualitas produk di Kampung Daun.

3. Mengidentifikasikan apakah penambahan atraksi kesenian dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai Kawasan Wisata di Kampung Daun.

2. Memberi masukan bagi pihak-pihak terkait dalam pengembangan suatu kawasan wisata.

3. Berguna sebagai sumber informasi.

4. Sebagai analisis dan referensi bagi peneliti selanjutnya.

5. Sebagai masukan bagi pihak Kampung Daun dalam mengembangkan atraksi kesenian.


(14)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Definisi Operasional

Pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan yang umum seperti berkembangnya suatu kawasan wisata yang tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan melalui kerjasama para stakeholder kepariwisataan, masyarakat, dan pemerintah.

Pengembangan atraksi adalah pengembangan segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk di kunjungi serta dilihat dari kegunaannya dapat meningkatkan kepuasan pengunjung yang datang ke Kampung Daun.


(15)

1

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A Lokasi & Waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini mengambil lokasi di Kawasan KampungDaun, Jalan Sersan Bajuri Km 4,7kota Bandung. Kawasan ini terletak pada daerah Bandung Barat yang merupakan perbatasan antara kota dengan kabupaten Bandung. Penelitian atraksi kesenian ini salah satunya dikarenakan kesadaran bahwa di Kawasan Kampung Daun memiliki potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap atraksi kesenian yang akan menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kawasan Kampung Daun. Selain itu pemilihan lokasi ini disebabkan oleh harapan agar daerah Bandung barat dapat lebih berkembang terutama dalam sektor pariwisata.

LokasiPenelitian : Kampung Daun, Jl. Sersan Bajuri Km 4,7


(16)

2

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1Peta Kabupaten Bandung 2. Waktu

Waktu penelitian dimulai dari proses pengumpulan data yang dilaksanakan yang pada pertengahan bulan Maret kemudian dilanjutkan pada proses pengolahan data yang dilaksanakan pada awal bulan April. Setelah pengolahan data selesai maka dilanjutkan dengan proses penyusunan laporan yang diperkirakan berakhir pada bulan Juni.

B. Desain Penelitian

Menurut G. Kartasaputra dan R.G. Widyaningsih, (24 : 1982) mengemukakan pendapatnya bahwa :

“Metode deskriptif ialah suatu penggambaran yang senyata-nyatanya atau setidak-tidaknya sesuai atau mendekati kesesuaian dengan senyatanya dikarenakan

metode inimerupakan catatan dari masalah yang diteliti.”

Menurut MC Millan dalam ibnu hadjar (102 : 1999) adalah, rencana dan struktur penyelidikan yang di gunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang (aktual) dengan memberikan gambaran tentang pengembangan atraksi kesenian guna meningkatkan kepuasan pengunjung di Kampung Daun Culture Gallery & Cafe. Metode deskriptif ini lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung.

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Furchan (2004:113),bahwa :


(17)

3

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.

2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan. 3. Tidak adanya uji hipotesis.

Surakhmad, W (1992 : 139) berpendapat bahwa penelitian dan deskriptif bertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sampai pengumpulan data tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data itu, juga menetapkan hubungan dan kedudukan untuk unsur-unsur lainnya.

Dari pendapat-pendapat di atas yang mengenai metode deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan kawasan penelitian pada saat sekarang berdasarkan fenomena atau gejala-gejala yang mungkin sehingga permasalahan yang sedang diteliti dapat terungkap.

Diawal telah diungkapkan bahwa yang dimaksud dengan tehnik pengumpulan data adalah dengan cara bagaimana data-data yang menunjang dalam penelitian dapat dikumpulkan, dan tehnik pengumpulan data ini harus mampu memberikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pada penelitian ini, penulis membagi dalam langkah-langkah yang dilakukan, sebagai berikut :

1. Memaparkan latar belakang penelitian.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 5. Menentukan kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian.


(18)

4

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan, termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data.

7. Memasuki lapangan penelitian, yang meliputi pengumpulan data.

C.Alat Pengumpulan Data

Jenis-jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah :

1. Pedoman pengamatan, yaitu catatan mengenai hal-hal yang akan diamati sehingga menjadikan pengamatan lebih terstruktur.

2. Pedoman wawancara, yaitu catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan.

3. Kuisioner, yaitu daftar pertanyaan yang akan diajukan atau diserahkan pada responden untuk diisi sendiri oleh responden tertentu.

4. Catatan studi dokumentasi, yaitu kesimpulan data-data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. 5. Kamera, yaitu sebagai alat dokumentasi gambar-gambar situasi yang ada

pada Kawasan Kampung Daun dan kegiatan-kegiatan yang terjadi disana.

D.Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian menurut Suaatmadja (1998:115) adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan keseluruhan gejala individu, kasus, dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian yang menjadi objek penelitian. Sedangkan penelitian menurut Sutrisnohadi (1984 : 70 ) populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dan sampel sampel yang akan di ambil dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung ke Kawasan Kampung Daun.


(19)

5

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan di teliti dan yang di anggap dapat menggambarkan populasinya yang dilakukan kepada pengunjung Kampung Daun. Sedangkan Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari sampel pengunjung atau responden yang berkunjung ke Kampung Daun Culture Gallery &Café. Pada tahun 2012 yaitu sebanyak 116.362 pengunjung.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random Sampling atau pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel dalam suatu surveibiasanya dilakukan tanpa pengembalian. Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti itu disebutsimpel random sampling (Bailey,1952).

Menurut Umar (2004 : 108), untuk mendapatkan sampel yang dapat mengambarkan populasi, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : Persentase kelonggaran ketidaktelitian (presesi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang akan digunakan adalah : N = 116.362 (jumlah pengunjung tahun 2011)

e = 15%

116.362 n =

1 + 116.362 (15%)2 N

n =


(20)

6

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = 44,427 (44)

Jadi jumlah sampel yang akan digunakan oleh peneliti sejumlah 44 sampel atau responden.

E.Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002:150) menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, karena untuk memperoleh informasi yang relevan dan mengetahui data yang valid dan reliable.

Dalam pembuatan kuesioner harus diperhatikan prinsip-prinsip penulisan kuesioner. Sugiyono (2007:200) bahwa prinsip-prinsip penulisan kuesioner, isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pengukuran, penampilan fisik kuesioner.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui dua cara, yaitu : 1. Metode Survey, yakni mengumpulkan data dengan mengajukan

pertanyaan pada responden baik secara lisan maupun tertulis

2. Metode Observasi adalah cara mengumpulkan data berlandaskan pada pengamatan langsung terhadap gejala fisik kawasan penelitian.

3. Kuesioner adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (Sugiono, 2004 : 162). Karena untuk memperoleh informasi yang relevan dan mengetahui data yang valid dan


(21)

7

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

reliable. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1999 : 140) kuisioner ialah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

4. Studi dokumentasi yaitu tehnik pengumpulan data yang tidak langsung di tunjukan pada subjek penelitian. Pengumpulan data di dapatkan melalui dokumen dokumen atau data-data yang baik resmi maupun tidak resmi. G. Prosedur dan Tehnik Pengolahan Data

Tahapan cara yang akan digunakan untuk mengolah data yaitu: a. Pemeriksaan data dan mengedit data

Dilakukan dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antar jawaban.

b. Memberikan kode

Coding dilakukan sebagai usaha menyederhanakan data yaitu dengan membersymbol angka pada masing-masing kategori jawaban dari seluruh responden. Pedoman ini memuat semua variabel yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini memudahkan peneliti atau petugas lain untuk memberikan kode sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam book code.

c. Tabulasi data

Setelah pembuatan kode maka selanjutnya melakukan tabulasi data, berdasarkan kuesioner yang sudah di edit dan di validasi, atau dengan lembar kode (code sheet).


(22)

8

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Analisis data, kegiatan pembuatan analisis analisis untuk dasar penarikan kesimpulan-ksimpulan, menyusun saran/usul untuk hal-hal yang perlu diputuskan/dipecahkan.Tehnik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode deskriptif, yakni penulisan dilakukan dengan menjelaskan, menjabarkan, serta menganalisis data yang dihimpun dan diolah berdasarkan teori-teori yang ada untuk menjawab permasalahan. Data dapat dikumpulkan melalui beberapa cara yaitu dengan wawancara, kuisioner dan observasi lapangan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Pengembangan Atraksi kesenian

Variabel Indikator Ukuran Skala

Item

Pertanyaan

Pengembang

an atraksi (X)

1. Fasilitas atraksi

kesenian

a. Saung angklung

udjo

b. Dago tea house

ordinal

1, 2, 6, 11

2. Berdasarkan

kebutuhan

pengunjung

a. Bussiness cafe

b. Family cafe

ordinal

3, 5, 6,

3. Fasilitas lainnya a. Rumah Makan

b. Sarana

Perbelanjaan

ordinal


(23)

9

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Sarana Peribadatan

d. Sarana

Keselamatan

e. Sarana

Komunikasi dan

bisnis

f. Sarana Kebersihan

g. Fasilitas lainnya

(Sumber : Diolah peneliti)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel kepuasan pengunjung

Variabel Indikator Ukuran Skala

Item

Pertanyaan

Kepuasan

pengunjung

(Y)

1. Faktor

Pelayanan

a. Faktor

pelayanan secara

keseluruhan

ordinal

7, 10, 13

b. Faktor

Pendorong

a. Variasi menu dan

makanan

b. Suasana alam

c. Atraksi kesenian

ordinal

9, 10, 12,


(24)

10

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun


(25)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Potensi yang dimiliki oleh kapung daun culture gallery and cafe sudah cukup baik, dari segi makanan dan minuman yang di sajikan oleh pihak kampung daun menjadi andalan dari pihak pengelola, dengan makanan khas tradisional dari jawa barat sudah menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Potensi lain yang dimiliki oleh pihak kampung daun ialah suasana alam yang masih hijau dan sejuk menjadi bagian fasilitas yang sangat diminati oleh para pengunjung yang datang. Seluruh fasilitas penunjang yang dimiliki kampung daun harus lebih di tingkatkan lagi agar dapat menjaga alam seni budaya nusantara yang di padukan dengan konsep bisnis restoran.

2. Kampung daun culture galley and cafe merupakan salah satu yang memiliki peran terhadap melestarikan dan menjaga alam, terlihat dengan upaya melestarikan lingkungan, semua yang di bangun di area kampung daun terlihat sangat ramah lingkungan dan tidak merusak kelestarian alam, seperti saung saung yang berasal dari bahan bahan yang ramah lingkungan seperti bambu dan bebatuan. Pihak pengelola pun menyuguhkan makanan makanan tradisional khas kota Bandung seperti, timbel kumplit, tempe mendoan, serabi dan masih banyak lagi. Selain melestarikan alam, kampung daun juga turut serta melestarikan kesenian dan budaya sunda agar tidak punah di telan oleh jaman. Dengan cara mengembangkan atraksi atraksi kesenian yang ada di kota bandung dan jawa barat, dengan menampilkan atraksi kesenian sebagai produk pendukung para pengunjung dapat mengetahui berbagai budaya dan kesenian jawa barat dan juga dapat meningkatkan kepuasan bagi para pengunjung.


(26)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Kendala dalam pengembangan kawasan kampung daun terutama dalam hal atraksi kesenian yaitu kurangnya fasilitas dan sarana. Dengan fasilitas yang terbatas pengembangan atraksi kesenian tidak akan optimal, selain fasilitas untuk menampilkan atraksi kesenian. pihak kampung daun belum mempunyai ruangan pameran alat alat kesenian, apabila pihak kampung memiliki lahan kesenian dan pembuatan kerajinan kesenian yang di khusukan menyimpan dan membuat alat alat kesenian tradisional akan menjadi nilai plus bagi para pengunjung, selain pengunjung dapat mengetahui alat alat tersebut pengunjung pun akan dapat mencoba membuat alat kesenian tradisional, dan tidak menutup kemungkinan para pengunjung pun akan membelinya sebagai cindera mata.

4. Para pengunjung sangat antusias tehadap adanya pengembangan dan penambahan atraksi dan sarana kesenian, agar dapat meningkatkan dan memberikan kepuasan terhadap para pengunjung. Apabila ini semua dapat terealisasi akan menjadi nilai kepuasan para pengunjung dan meningkatkan pengunjung Kampung daun culture gallery and cafe. B. Rekomendasi.

1. Variasi menu dan makanan

Diperlukan perbaikan dalam hal variasi menu makanan dan minuman dengan memperbanyak menu makanan dan minuman, serta rasa makanan yang tegolong biasa saja perlu di tingkatkan kembali, dengan harga yang relatif tinggi rasa makanan pun harus sesuai.

2. Suasana alam kampung daun.

Usulannya agar dapat membersihkan sampah yang mengalir di aliran sungai yang melewati saung saung tempat para pengunjung menikmati sajian makanan, juga di upayakan dapat menjernihkan air tersebut. Diharapkan usulan ini di dukung oleh peneliti di bidang tersebut agar efisien.


(27)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Atraksi kesenian/pertunjukan.

Menambahkan intensitas yang lebih lama lagi, atau lebih sering mempertunjukan atraksi kesenian tidak hanya pada acara acara tertentu.


(28)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adimiharja, Kusnaka. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

David, Fred R. 2009. Manajemen Strategi. Jakarta: Salemba Empat

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo

Ginanjar kurnia, 2003, deskripsi kesenian Jawa Barat, dinas kebudayaan dan pariwisata Jawa Barat, Bandung, 18 oktober

Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta : Gramedia

Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung : IKAPI

Mentri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, 2006, Statistik Kunjungan

Wisatawan di Indonesia 2001-2008, 17 Maret 2010

Universitas Pendidikan Indonesia. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta :

PT.Pradnya Paramita

Pinata dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi Soehartono, Irawan. 2002. Metedologi Penelitian Sosial. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ukas, Maman. 2006. Manajemen. Bandung : Agnini

Yoeti, Oka A. . 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.

R a h a r j o , A d i t h . 2 0 0 8 .5 Rahasia Sukses Bisnis

Restoran.J a k a r t a : P e n e b a r p l u s+.

R e s t o D B . 2 0 0 8 .Kampung Daun Culture and Gallery Café.


(29)

Anies Taufik Anggakusumah, 2013

Pengembangan Atraksi Kesenian Sebagai Faktor Pendukung Guna Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Di Kampung Daun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

h t t p : / / w w w . r e s t o d b . c o m / i n d o n e s i a / j a w a _ b a r a t / b a n d u n g / l e m b a n g / k a m p u n g _ d a u n _ c u l t u r e

_ g a l l e r y _ c a f e / r e v i e w . h t m l

R o m m y . 2 0 0 7 .Kampung Daun (Bandung). D i k u t i p t a n g g a l

2 0 S e p t e m b e r 2 0 1 2 d a r i :

h t t p : / / r o m m y a . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 0 7 / 0 7 / 0 9 / k a m p u n g - d a u n - b a n d u n g /

Fie. 19 Maret 2009. Definisi Pariwisata dan Wisata. www.google.com. 13 september 2012

___________, 21 September 2007. Konsep dan Definisi Pariwisata. www.google.com. 13 september 2012

Suryani. Tahun tidak diketahui. Masalah dan Hipotesis Penelitian. www.google.com. 9 september 2012

Sofa, Pakde. 14 Januari 2008. Kupas Tuntas Metode Penelitian. www.google.com. 10 oktober 2012

Kampung Daun Culture Gallery and Cafe 2012. 17 september 2012

___________, tahun tidak diketahui. Kebujakan Pengembangan Pariwisata. www. webcache.googleusercontent.com. 20 oktober 2012

___________, tahun tidak diketahui. Pengertian atraksi www. webcache.googleusercontent.com. 20 oktober 2012


(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Potensi yang dimiliki oleh kapung daun culture gallery and cafe sudah cukup baik, dari segi makanan dan minuman yang di sajikan oleh pihak kampung daun menjadi andalan dari pihak pengelola, dengan makanan khas tradisional dari jawa barat sudah menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Potensi lain yang dimiliki oleh pihak kampung daun ialah suasana alam yang masih hijau dan sejuk menjadi bagian fasilitas yang sangat diminati oleh para pengunjung yang datang. Seluruh fasilitas penunjang yang dimiliki kampung daun harus lebih di tingkatkan lagi agar dapat menjaga alam seni budaya nusantara yang di padukan dengan konsep bisnis restoran.

2. Kampung daun culture galley and cafe merupakan salah satu yang memiliki peran terhadap melestarikan dan menjaga alam, terlihat dengan upaya melestarikan lingkungan, semua yang di bangun di area kampung daun terlihat sangat ramah lingkungan dan tidak merusak kelestarian alam, seperti saung saung yang berasal dari bahan bahan yang ramah lingkungan seperti bambu dan bebatuan. Pihak pengelola pun menyuguhkan makanan makanan tradisional khas kota Bandung seperti, timbel kumplit, tempe mendoan, serabi dan masih banyak lagi. Selain melestarikan alam, kampung daun juga turut serta melestarikan kesenian dan budaya sunda agar tidak punah di telan oleh jaman. Dengan cara mengembangkan atraksi atraksi kesenian yang ada di kota bandung dan jawa barat, dengan menampilkan atraksi kesenian sebagai produk pendukung para pengunjung dapat mengetahui berbagai budaya dan kesenian jawa barat dan juga dapat meningkatkan kepuasan bagi para pengunjung.


(3)

3. Kendala dalam pengembangan kawasan kampung daun terutama dalam hal atraksi kesenian yaitu kurangnya fasilitas dan sarana. Dengan fasilitas yang terbatas pengembangan atraksi kesenian tidak akan optimal, selain fasilitas untuk menampilkan atraksi kesenian. pihak kampung daun belum mempunyai ruangan pameran alat alat kesenian, apabila pihak kampung memiliki lahan kesenian dan pembuatan kerajinan kesenian yang di khusukan menyimpan dan membuat alat alat kesenian tradisional akan menjadi nilai plus bagi para pengunjung, selain pengunjung dapat mengetahui alat alat tersebut pengunjung pun akan dapat mencoba membuat alat kesenian tradisional, dan tidak menutup kemungkinan para pengunjung pun akan membelinya sebagai cindera mata.

4. Para pengunjung sangat antusias tehadap adanya pengembangan dan penambahan atraksi dan sarana kesenian, agar dapat meningkatkan dan memberikan kepuasan terhadap para pengunjung. Apabila ini semua dapat terealisasi akan menjadi nilai kepuasan para pengunjung dan meningkatkan pengunjung Kampung daun culture gallery and cafe.

B. Rekomendasi.

1. Variasi menu dan makanan

Diperlukan perbaikan dalam hal variasi menu makanan dan minuman dengan memperbanyak menu makanan dan minuman, serta rasa makanan yang tegolong biasa saja perlu di tingkatkan kembali, dengan harga yang relatif tinggi rasa makanan pun harus sesuai.

2. Suasana alam kampung daun.

Usulannya agar dapat membersihkan sampah yang mengalir di aliran sungai yang melewati saung saung tempat para pengunjung menikmati sajian makanan, juga di upayakan dapat menjernihkan air tersebut. Diharapkan usulan ini di dukung oleh peneliti di bidang tersebut agar efisien.


(4)

3. Atraksi kesenian/pertunjukan.

Menambahkan intensitas yang lebih lama lagi, atau lebih sering mempertunjukan atraksi kesenian tidak hanya pada acara acara tertentu.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adimiharja, Kusnaka. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta David, Fred R. 2009. Manajemen Strategi. Jakarta: Salemba Empat Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo

Ginanjar kurnia, 2003, deskripsi kesenian Jawa Barat, dinas kebudayaan dan pariwisata Jawa Barat, Bandung, 18 oktober

Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta : Gramedia

Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung : IKAPI

Mentri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, 2006, Statistik Kunjungan

Wisatawan di Indonesia 2001-2008, 17 Maret 2010

Universitas Pendidikan Indonesia. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT.Pradnya Paramita

Pinata dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi Soehartono, Irawan. 2002. Metedologi Penelitian Sosial. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ukas, Maman. 2006. Manajemen. Bandung : Agnini

Yoeti, Oka A. . 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.

R a h a r j o , A d i t h . 2 0 0 8 .5 Rahasia Sukses Bisnis Restoran.J a k a r t a : P e n e b a r p l u s+.

R e s t o D B . 2 0 0 8 .Kampung Daun Culture and Gallery Café.


(6)

h t t p : / / w w w . r e s t o d b . c o m / i n d o n e s i a / j a w a _ b a r a t / b a n d u n g / l e m b a n g / k a m p u n g _ d a u n _ c u l t u r e

_ g a l l e r y _ c a f e / r e v i e w . h t m l

R o m m y . 2 0 0 7 .Kampung Daun (Bandung). D i k u t i p t a n g g a l 2 0 S e p t e m b e r 2 0 1 2 d a r i :

h t t p : / / r o m m y a . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 0 7 / 0 7 / 0 9 / k a m p u n g - d a u n - b a n d u n g /

Fie. 19 Maret 2009. Definisi Pariwisata dan Wisata. www.google.com. 13 september 2012

___________, 21 September 2007. Konsep dan Definisi Pariwisata.

www.google.com. 13 september 2012

Suryani. Tahun tidak diketahui. Masalah dan Hipotesis Penelitian.

www.google.com. 9 september 2012

Sofa, Pakde. 14 Januari 2008. Kupas Tuntas Metode Penelitian. www.google.com. 10 oktober 2012

Kampung Daun Culture Gallery and Cafe 2012. 17 september 2012

___________, tahun tidak diketahui. Kebujakan Pengembangan Pariwisata. www. webcache.googleusercontent.com. 20 oktober 2012

___________, tahun tidak diketahui. Pengertian atraksi www. webcache.googleusercontent.com. 20 oktober 2012