SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI
PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI
MENGGUNAKAN METODE CASE BASED
REASONING

SKRIPSI

Oleh :

MERSHAKTI RIZKY OKTARIANI
0834010191

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI
PENYAKIT PADA TANAMAN CABE
MENGGUNAKAN METODE CASE BASED
REASONING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

MERSHAKTI RIZKY OKTARIANI
0834010191

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI
PENYAKIT PADA TANAMAN CABE
MENGGUNAKAN METODE CASE BASED
REASONING.
Disusun oleh :

MERSHAKTI RIZKY OKTARIANI
0834010191
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang I Tahun Akademik 2011 / 2012

Pembimbing I

Pembimbing II

I Gede Susr ama Mas Diyasa, ST. M.T

NPT. 3 7006 06 0210 1

Chr ystia Aji Putra, S.Kom
NPT. 3 8610 10 0296 1

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Dr. Ir. Ni Ketut Sar i, M.T
NPT. 19650731 199203 2001

SKRIPSI
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PEMETAAN LOKASI LAHAN
YANG KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM
GLOBAL DI WILAYAH J AWA TIMUR

BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK
Disusun Oleh :

EVA YULIA PUSPANINGRUM
0834010177
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 9 Desember 2011
Pembimbing :
1.

Tim Penguji :
1.

I Gede Susrama MD. ST. MT
NPT. 3 7006 06 0210 1

Prof. DR. Ir. Ahmad Fauzi, M.MT

NIP. 030 212 918

2.

2.

Chrystia Aji Putra, S.Kom
NPT. 3 8610 10 0296 1

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom
NIP. 3790 03040 197
3.
Yusron Rizal, S.Si. MT
NPT.

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Ir. Sutiyono, MT
NIP. 030 191 025


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA TANAMAN
CABAI MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING.
DOSEN PEMBIMBING I
: RINCI KEMBANG HAPSARI, S.Si, M.Kom.
DOSEN PEMBIMBING II : Ir. PURNOMO EDI SASONGKO,Mp.
PENYUSUN
: MERSHAKTI RIZKY OKTARIANI

ABSTRAK
Tanaman cabai merupakan tanaman yang sangat mudah penanamannya, tetapi
dibalik penanamannya yang sangat mudah tanaman cabai cepat sekali
mengalami kerusakan apabila cuaca tidak stabil sehingga para petani
membutuhkan sebuah aplikasi dalam bentuk sistem pendukung keputusan untuk
membantu para petani khususnya petani cabai dalam mengatasi
permasalahannya dan dapat memberikan alternatif pencegahan untuk tanaman
cabai. Metode yang digunakan adalah metode Case Based Reasoning (CBR),

secara umum metode ini memiliki 4 langkah. Pertama, Retrieve memperoleh
kembali kasus - kasus yang paling mirip. dimulai dengan pendeskripsian
satu/sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya
yang paling cocok. Kedua, Reuse menggunakan informasi dan pengetahuan dari
kasus tersebut untuk memecahkan permasalahan. Ketiga, Revise meninjau
kembali dan memperbaiki usulan solusi. Keempat, Retain menyimpan bagianbagian dari pengalaman tersebut yang mungkin berguna untuk memecahkan
masalah di masa yang akan datang. Dengan menggunakan metode ini akan
menghasilkan 2 kemungkinan, apakah penyakit yang telah diinputkan tersebut
akan menghasilkan data yang valid atau hanya sebagai alternatif saja.
Kelemahan dari metode CBR adalah apabila kasus yang dimiliki sedikit, maka
output yang dihasilkan tidak signifikan.
Kata Kunci: Penyakit Tanaman Cabai, Sistem Pendukung Keputusan, Metode
Case Based Reasoning

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya tugas akhir
ini dengan lancar. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN
“Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing I
pada Tugas Akhir ini, yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan,
bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga
terselesainya Tugas Akhir ini.
5. Bapak Ir. Purnomo Edi Sasongko, Mp selaku dosen pembimbing II yang
telah banyak memberikan petunjuk, masukan serta kritik yang bermanfaat
hingga terselesainya Skripsi ini.
6. Terimakasih buat Papaku serta Mamaku tercinta yang telah memberi
semangat, dorongan dan do’a yang tiada henti-hentinya. Terimakasih buat

adik-adikku tersayang,untuk kakek dan nenek,tante tante dan omku,untuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

semua keluargaku yang selalu memberi dukungan kepadaku sehingga
dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini.
7. Terima kasih untuk seseorang yang tidak saya sebut namanya, yang
selama ini memberikan support, dukungan dan do’a sehingga saya mampu
untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini,yang selalu marah – marah kalau
ada nilaiku yg C tapi saya tau itu adalah bentuk dukunganmu buat aku.
Terima kasih sudah menemaniku selama 3,5 tahun walaupun sekarang
saya tidak tau anda sekarang ada dimana. Untuk keluarganya terimakasih
om bambang, Tante Soleha, Nenek Atika di Banyuwangi, dek vicky, dek
vivin, dek icang terimakasih atas dukungannya selama ini.
8. Terimakasih buat teman

seperjuanganku Alfiah Nurul Sartika, Ilza,


Syamsul Arif, Tri Rahmawanto, Rizky Firmansyah, Slamet Soendoro, Min
Umami, Eva Yulia, Misbachul Munir, Muhamad Abbas, Adam
Septiansyah, Muhammad Hudi, Alfan, Mick sandy, Sky, Maysita, Eva
Yulia, Alux, Bowo, Faris, Adam, Fika, Setya, Laufit. Jaja, Saphie, om
rizal, Tititz, Widi yang telah memberi semangat dan banyak membantu
selama ini, ayo rek wisuda bareng :D.
9. Terimakasih buat teman

bermainku Sadat Hariyanto, Fatoni, Ayu

(Malang), bek ton dan kekasihNa, trimakasih yang banyak karena kalian
sudah ajak aku refresing disaat otak ini lagi butek..

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

10. Serta orang-orang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya.
Terimakasih atas bantuannya semoga Allah SWT yang membalas semua

kebaikan dan bantuan tersebut

Surabaya, 29 Maret 2011

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas
segala limpahan Rahmat-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga,
pikiran dan keberuntungan yang dimiliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Mendeteksi
Penyakit pada Tanaman Cabai Menggunakan Metode Case Based
Reosoning” tepat waktu.
Tugas Akhir ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam penyusunan Tugas akhir ini, Penulis berusaha untuk menerapkan
ilmu yang telah didapat selama menjalani perkuliahan dengan tidak terlepas dari
petunjuk, bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak.
Dengan tidak lupa akan kodratnya sebagai manusia, Penulis menyadari
bahwa dalam karya tugas akhir ini masih mengandung kekurangan sehingga
dengan segala kerendahan hati, Penulis masih akan tetap terus mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

Surabaya, 29 Maret 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

DAFTAR ISI
ABSTRAK
Kata Pengantar .......................................................................................

i

Ucapan Terima Kasih ...............................................................................

i

Daftar Isi..................................................................................................

v

Daftar Gambar .........................................................................................

viii

Daftar Table .............................................................................................

xi

BAB I Pendahuluan .................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................

3

1.3 Batasan Masalah .......................................................................

3

1.4 Tujuan .....................................................................................

4

1.5 Manfaat ...................................................................................

4

1.6 Metodologi ..............................................................................

4

1.7 Sistematika Penulisan................................................................

6

BAB II Tujuan Pustaka ............................................................................

8

2.1 Penyakit pada Tanaman Cabai ...................................................

8

2.2 Sistem Pendukung Keputusan ...................................................

12

2.2.1 Karakteristik dan Nilai Guna .........................................

13

2.2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan .......................

15

2.3 Case Based Rasoning ................................................................

16

2.3.1 Membangun Basis Kasus .................................................

18

2.3.2 Pengukuran Kemiripan Kasus Kasus (Similarity) .............

21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.3.3 Pengambilan atau Pemilihan data .....................................

22

2.4 Desain Sistem ...........................................................................

23

2.4.1 Desain Input ....................................................................

24

2.4.2 Desain Output .................................................................

24

2.4.3 Database..........................................................................

25

2.4.4 Istilah Dalam Database ....................................................

26

2.5 Perancangan Sistem ..................................................................

28

2.5.1 Alir Documen (Document Flowchart) .............................

28

2.5.2 Diagram Berjenjang ........................................................

29

2.5.3 Konteks Diagram ............................................................

29

2.5.4 Data Flow Diagram ........................................................

30

2.5.5 Cardinality Ratio .............................................................

33

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ............................

35

3.1 Analisa Data ..............................................................................

35

3.2 Analisa Sistem ..........................................................................

35

3.3 Perancangan Sistem ..................................................................

36

3.3.1 Desain Alur Website ........................................................

36

3.3.2 Desain Alur Sistem ..........................................................

37

3.3.3 Desain Diagram Berjenjang .............................................

40

3.3.4 Desain Konteks Diagram .................................................

41

3.3.5 Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ......................

42

3.3.6 Desain Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ......................

43

3.4 Perancangan Database ...............................................................

45

3.4.1 CDM dan PDM ...............................................................

45

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

3.4.2 Tabel ...............................................................................

48

3.5 Perancangan Perangkat Lunak Web .........................................

51

BAB IV Hasil dan Pembahasan ................................................................

54

4.1 Implementasi Web .....................................................................

54

4.2 User Interface ..........................................................................

54

4.2.1 Form Utama (Beranda) ..................................................

55

4.2.2 Form Konsultasi ............................................................

56

4.2.3 Form About Us ..............................................................

56

4.2.4 Form Login ....................................................................

57

4.3 Admin Interface .......................................................................

58

4.3.1 Form Admin ..................................................................

58

BAB V UI COBA SISTEM
5.1 Pengujian User Interface .........................................................

69

5.2 Pengujian AdminInterface .......................................................

76

5.2.1 Input Data ...................................................................

77

5.2.2 Tampilan Data .............................................................

78

5.2.3 Hapus Data .................................................................

79

5.2.4 Edit Data .......................................................................

80

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................

82

6.2 Saran Pengembangan ................................................................

82

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat
digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan.
Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai
"bahan makanan pokok" kesepuluh (alih-alih sembilan). Cabai termasuk dalam
suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam
di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung
vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang
menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk
rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa
dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar [ 2 ].
Penyebab utama masih rendahnya jumlah produksi tanaman cabai adalah
sering terserang hama dan penyakit yang menyebabkan pertumbuhan tanaman
menjadi tidak optimal. Banyaknya jenis penyakit yang dapat menyerang tanaman
cabai serta sulitnya proses deteksi karena adanya kemiripan gejala yang
ditimbulkan membuat para petani cabai tidak bisa menentukan langkah
pencegahan dan pengendalian yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut. Tiap
jenis penyakit memiliki langkah pencegahan dan pengendalian yang berbeda. Jika
salah dalam menerapkan langkah pencegahan dan pengendalian untuk menangani
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
1
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

suatu penyakit, maka penyakit tidak bisa diatasi secara tepat sehingga tanaman
akan tetap terjangkit penyakit tersebut. Kemungkinan terburuk adalah tanaman
akan mengalami kematian dan petani mengalami gagal panen. Oleh karena itu,
dibutuhkan kemampuan seorang ahli yang bisa membantu dalam mendeteksi
penyakit pada tanaman cabai sedini mungkin agar dapat segera dilakukan proses
pengendaliannya untuk menghindari gagal panen [ 6 ].
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan))
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur
yang spesifik. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur,

Mendukung manajer dalam

mengambil keputusan, Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan
keputusan [ 8 ]
Penelitian kali ini akan merancang sebuah sistem Pendukung Keputusan
yang mampu mendeteksi jenis penyakit dengan gejala awal menggunakan Metode
Case Based Reasoning (CBR). Aplikasi ini juga akan memberikan informasi
mengenai cara pencegahan dan pengendalian yang tepat terhadap penyakit yang
menyerang tanaman cabai. Cased Based Reasoning merupakan salah satu metode
untuk membangun sebuah sistem dengan pengambilan keputusan dari kasus yang
baru dengan berdasarkan solusi dari kasus – kasus sebelumnya. Konsep dari
metode case based reasoning ditemukan dari ide untuk menggunakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

pengalaman-pengalaman yang terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang
baru. Para decisionmaker kebanyakan menggunakan pengalaman – pengalaman
dari problem solving terdahulu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
sekarang. Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan
sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh
sistem akan bertambah.

1.2. Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana membuat aplikasi untuk mendeteksi penyakit tanaman cabai?

2.

Bagaimana aplikasi ini dapat memberikan manfaat pada petani cabai?

1.3. Batasan Masalah
Dalam menganalisa dan menyelesaikan suatu masalah, maka perlu
diberikan pembatasan atau ruang lingkup pembahasan. Adapun batasan - batasan
masalah adalah sebagai berikut :
1.

Di dalam aplikasi ini menggunakan metode Case Based Reasoning,

2.

Di dalam aplikasi ini juga menggunakan tanaman cabai dan penyakit yang di
amati pada buah, daun, batang dan Spora Cendawa tanaman cabai.

3.

Di dalam perancangan pembuatan sistem informasi ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP dengan database MySQL.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :
1.

Membuat sebuah sistem yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman cabai.

2.

Membuat suatu sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode
Case Based Reasoning.

3.

Membuat sebuah sistem yang dapat memberikan alternatif solusi tentang
penyakit yang sedang dialami tanaman cabai.

1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh adalah :
1. Mempermudah petani untuk memecahkan masalah yang sedang dialami oleh
tanaman cabainya.
2. Implementasi sistem pendukung keputusan ini membantu para petani untuk
mengetahui penyakit apa yang sedang dialami oleh tanaman cabai nya.
3. Dapat secara mudah diakses melalui via web sehingga dapat dijangkau oleh
para petani.
4. Efisiensi waktu para petani pada saat mengetahui gejalah tanaman cabainya,
para petani bisa langsung bertindak.

1.6.

Metodologi
Sebelum menganalisis lebih jauh terhadap penyakit pada tanaman cabai,

penelitian ini juga memberikan solusi pencegahan agar penyakit- penyakit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

tersebut tidak menyebar luar.
Untuk merealisasikan penelitian ini dan memanfaatkan hasilnya bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang pembangunan
Indonesia, maka disusun metodologi yang dijabarkan dalam langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Survey
Melakukan survey atau pengamatan pada sebuah lokasi yang dianggap
mempunyai sebuah masalah yang harus dipecahkan.
2. Perumusan masalah
Yaitu

merumuskan

masalah-maslah

yang

sedang

terjadi

sehingga

menghasilkan sebuah masalah yang akan diteliti untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan guna dapat mencegah atau menggulangi masalah yang
terjadi.
3. Tinjauan pustaka
Setelah merumuskan masalah yang terjadi maka dilakukan sebuah tinjauan
pustaka atau mempelajari dari leteratur-literatur yang ada.
4. Pengembangan Konsep dan Desain Sistem
Pada tahap ini, proses dominan yang dilakukan adalah merancang dan
membuat arsitektur database, dimana pada database tersebut dapat menyimpan
informasi dan data yang diperlukan guna menunjang berjalannya sebuah
sistem informasi atau perangkat lunak yang dibuat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

5. Perancangan dan Pembuatan Sistem
Pada tahap ini setelah databse terbentuk maka dibuat dan dirancang sebuah
sistem informasi yang nantinya sistem ini dapat berguna dan dimanfaatkan
oleh user. Pada perancangan dan pembuatan sistem ini menggunakan tools
tertentu yang sesuai dengan sistem yang dibuat.
6. Uji Coba
Pada tahap ini akan dilakukan perbandingan desain yang dibuat dengan desain
yang sudah dirancang sebelumnya. Proses pengujian sistem ini adalah uji
fungsionalitas sistem dimana uji fungsionalitas dilakukan untuk mengetahui
unjuk kerja sistem dalam menjalankan fungsi kerja sistem. Dalam pengujian
ini di ujikan apakah sistem tersebut mampu mendeteksi penyakit tanaman
cabai dan solusinya.
7. Dokumentasi
Dokumentasi berupa penulisan laporan tugas akhir sudah dilakukan sejak
awal penelitian. Hasil laporan tiap bab penyusun merupakan keluaran
(deliverables) tertulis dari setiap tahapan penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan
Dalam dokumentasi laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam
enam bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN, Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan
pembuatan tugas akhir ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II

LANDASAN TEORI, Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori

pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam
pembuatan tugas akhir
BAB III

ini.

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM, Bab ini dijelaskan

tentang tata cara perancangan sistem yang digunakan untuk mengolah sumber
data yang dibutuhkan sistem antara lain : Perancangan perangkat keras,
perancangan perangkat lunak, seperti pada Flowchart , Use Case, dan
perancangan server data
BAB IV

IMPLEMENTASI

SISTEM,

Pada bab ini menjelaskan

implementasi dari program yang telah dibuat meliputi lingkungan implementasi ,
implementasi proses dan implementasi antarmuka.
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI, Pada bab ini menjelaskan tentang
pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang
dibuat.
BAB VI

PENUTUP, Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk

pengembangan sistem .
DAFTAR PUSTAKA, Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber
literatur yang digunakan dalam pembutan laporan tugas akhir ini .
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB

II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penyakit pada Tanaman Cabai [ 7 ]
Cabai merupakan salah satu tanaman favorit para perani karena

keuntungan

yang

cukup

besar

dari

produk

pertanian.

Namun

untuk

membudidayakan tanaman cabai bukanlah perkara mudah. Selain perawarannya
yang membutuhkan perhatian lebih, masalah gangguan yang sering timbul
maupun penyakit pada tanaman cabai juga perlu penanganan yang tepat agar tidak
malah menimbulkan kegagalan panen.
Dengan mengenal jenis penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai,
maka diharapkan penanganannya juga dapat lebih diantisipasi. Penyakit yang
sering menyerang tanaman cabai itu meliputi :
1) Layu Daun
Layu daun disebabkan oleh cendawan fusarium yang akan menyebabkan
daun menjadi kuning dan layu, tulang tanaman yang layu dan terkulai.
Penyakit ini umumnya terjadi pada tanaman yang tingkat kelembaban yang
terlalu tinggi, terutama yang ditanam di daerah dataran tinggi. Bila kita
memotong batangnya, maka akan terlibat sebuah lingkaran berwarna coklat
yang kalau dibaui seperti amoniak. Selain itu layu daun sebagai penyakit
pada tanaman cabai juga bisa disebabkan oleh bakteri pseudomonas
solacanearum. Daun yang terkena penyakit ini tampak seperti habis tersiram
air panas, dan biasanya akan mati dalam beberapa hari kemudian. Pada
8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

batangnya

juga

terdapat lingkaran berwarna

coklat.

Namun yang

membedakan, bila batang tanaman yang terkena bakteri ini direndam air,
maka dari batang itu akan keluar cairan berwarna coklat.
2)

Busuk Daun
Busuk daun atau sering disebut dengan cacar daun ini disebabkan oleh
cendawan yang bernama phytophthora infestans. Tandanya terlihat pada
daun maupun buah yang timbul bintik-bintik hitam tak beraturan. Biasanya,
tanaman akan segera mongering dan mati tak lama setelah gejalanya terlihat.

3)

Busuk Buah
Penyakit ini menyerang buah cabai dengan gejalanya berupa bercak coklat.
Awalnya bercak pada buah cabai itu kecil namun lama kelamaan makin
membesar. Tak lama kemudian buah akan mengering dan menjadi busuk.
Penyakit yang menyerang tanaman cabai ini disebabkan oleh cendawan
colectroticum sp.

4)

Rebah Batang
Rebah batang merupakan salah satu jenis penyakit pada tanaman cabai yang
disebabkan oleh cendawan phytium sp. Cendawan ini bahkan menyerang
sejak dalam tahap pembibitan terutama pada bagian pangkal batang tanaman
cabai. Gejalanya berupa berubahnya warna batang tanaman cabai menjadi
coklat akibat proses pembusukan yang terjadi. Selanjutnya tanaman akan
layu dan mati.

5) Busuk Kuncup
Gejala penyakit busuk kuncup berupa tangkai batang tanaman berubah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

warnanya menjadi coklat kehitaman lalu membusuk dan mengeluarkan spora
cendawan berwarna kelabu. Penyakit yang umum dinamakan teklik ini
biasanya terjadi pada musim hujan dan disebabkan oleh cendawan
choanephora cucurbitarum. Selain menyerang batang tanaman, cendawan
juga akan menyerang bagian lain tanaman, seperti tangkai bunga, bunga, dan
pucuk.
6)

Bercak Daun
Penyakit bercak daun ditandai dengan munculnya bercak pada daun tanaman
cabai yang berwarna putih bulat. Awalnya bentuk bercak kecil namun lama
kelamaan melebar dan membesar. Selanjutnya daun akan menguning, begitu
juga dengan buah cabai akan ikut menguning. Penyakit pada tanaman cabai
ini disebabkan cendawan cercospora capsici heald et wolf dan biasanya
menyerang pada musim hujan.

7)

Anthracnose buah.
Gejala awalnya adalah kulit buah akan tampak mengkilap, selanjutnya akan
timbul bercak hitam yang kemudian meluas dan akhirnya membusuk. Untuk
pengendaliannya semprot dengan fungisida Kocide 54 WDG dengan
konsentrasi 1 sampai 2 g / l air bergantian dengan fungisida Victory 80wp
dengan konsentrasi 1 – 2 g / liter air.

8)

Layu bakter i (Ralstonia solanacearum)
Serangan pertama kali biasanya pada tanaman umur 6 minggu. Daun layu
mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah. Kalau batang/cabang/pangkal
batang dibelah, terlihat warna cokelat kehitaman dan busuk. Bila dicelup

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir
berwarna putih. Serangan bakteri ini sering menular lewat air yang tercemar.
Penanggulangan awal dengan cara menyeup bibit ke air yang diberi
bakterisida Agrimycin. Drainase tanah disekitar kebun diperbaiki agar tidak
becek. Tanaman yang sakit agar dicabut. Kocor Agrimycin di sekitar batang
tanaman yang terserang layu bakteri.
9) Bercak Bakter i
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xantomonas campestris pv. ini
menyerang bagian daun danbuah tanaman cabai. Serangan pada daun
ditandai dengan adanya bercak kecil kebasahan yang menjadi nekrotik
kecoklatan di bagian tengahnya. Pada buah yang terserang terdapat bercak
putih yang dikelilingi warna cokelat kehitaman. Serangan ini dapat
menyebabkan daun dan buah berguguran. Serangan kebanyakan terjadi pada
musim hujan dengan kelembaban tinggi. Pengendalian serangan penyakit ini
dapat dilakukan dengan cara memperlebar jarak tanam, membuang daun dan
buah yang terserang, dan menyemprotkan fungisida berbahan aktif tembaga,
seperti Vitigran Blue.
10) Patah batang
Ia menyerang bagian batang yang masih muda, kemudian menjalar ke batang
tua. Yang terserang bagian bunga, tangkai bunga, pucuk, dan ranting tanaman.
Di tempat serangan terlihat warna cokelat kehitaman yang mematikan ujung
tanaman. Bagian lain masih tetap segar. Pada bagian terserang ada spora
cendawan berwarna kelabu kehitaman. Lakukan sanitasi lingkungan, kurangi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

kelembaban sekitar kebun, pangkas bagian tanaman yang terserang dan
kemudian dibakar. Semprotkan fungisida berbahan aktif maneb, oksadisil +
mankozeb, atau mankozeb, atau semprot dengan Vitigran Blue, Dithane
M-45 Sandofan MZ, Trineb sesuai dosis anjuran.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan [ 8 ]
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan))
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK adalah Definisi masalah, Pengumpulan data atau elemen
informasi yang relevan, pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk
laporan grafik maupun tulisan, menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam
persentase).
Tujuan
semi-terstruktur,

dari

SPK

adalah

Mendukung

Membantu

manajer

dalam

menyelesaikan
mengambil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

masalah
keputusan,

13

Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan
pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah
Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan
yang tidak terstruktur.
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan
komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian
yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang
dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang
memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif,
yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model
keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun
yang tidak terstruktur.
2.2.1 Kar akter istik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah:
1) Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil
keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur
ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan
informasi komputerisasi.
2) Dalam

proses

pengolahannya,

sistem

pendukung

keputusan

mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi
informasi.
3) Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan/dioperasikan dengan mudah.
4) Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai
manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah:
1) SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data /
informasi bagi pemakainya.
2) SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama
berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3) SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
4) Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi
pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu
menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas,
SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
1)

Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

mencerminkan persoalan sebenarnya.
2)

Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang
dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

3)

Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada
perangkat lunak yang digunakan.

4) SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem
ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi
pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama
dalam proses pengambilan keputusan.
2.2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu :
1) Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang
berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan
diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu
sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database
Management System).
2) Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data
dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata.
Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam
nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh
karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus
dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap
model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan
penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
3) Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu
mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif,
yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem
diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem
yang dibuat.

2.3 Case Based Reasoning [ 3 ]
Case Based Reasoning adalah sebuah metode pendekatan dari Sistem
Penunjang Keputusan, yang terdiri dari : mengacu kembali, menggunakan
kembali,

meninjau ulang, dan mendalami kasus yang telah lalu.

CBR merupakan metode bagian dari Sistem Penunjang Keputusan yang
menghasilkan solusi yang dibutuhkan dengan persamaan dari pengalaman yang
terdahulu.

CBR menggunakan pendekatan yang menitikberatkan pemecahan

masalah dengan didasarkan pada knowledege dari kasuskasus sebelumnya.
Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan
bertambah. Langkah-langkah yang terdapat di CBR :
1) RETRIEVE
Mendapatkan kasus-kasus yang mirip dibandingkan dengan kumpulan
kasus-kasus dimasa lalu kemudian dimulai dengan tahapan mengenali masalah
dan berakhir ketika kasus yang ingin dicari solusinya telah ditemukan serupa
dengan kasus yang telah ada. Tahapan yang ada pada retrieve ini antara lain :
Identifikasi Masalah, Memulai Pencocokan, Menyeleksi
2) REUSE
Menggunakan kembali informasi dan pengetahuan dalam kasus tersebut untuk
mengatasi masalah dan menggunakan kembali kasus-kasus yang ada dan
dicoba untuk menyelesaikan suatu masalah sekarang. Reuse suatu kasus dalam
konteks kasus baru terfokus pada dua aspek yaitu : perbedaan antara kasus
yang ada dengan kasus yang baru dan bagian mana dari retrieve case yang
dapat digunakan pada kasus yang baru. Ada dua cara yang digunakan untuk
me-reuse kasus yang telah ada yaitu : reuse solusi dari kasus yang telah ada
(transformatial reuse) atau reuse metode kasus yang ada untuk membuat solusi
(derivational reuse)
3) REVISE
Proses ini meninjau ulang solusi yang diajukan kemudian merubah dan
mengadopsi solusi yang ditawarkan jika perlu. Proses ini memiliki tiga tugas
utama, yang pertama Evaluasi Solusi yang merupakan proses bagaimana
hasil yang didapatkan setelah membandingkan solusi dengan keadaan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

sebenarnya. Yang kedua Hal ini biasanya tahapan diluar dari sistim CBR,
Pada tahap evaluasi ini sering memerlukan waktu yang panjang tergantung
dari aplikasi apa yang sedang dikembangkan. Yang ketiga memperbaiki
kesalahan, merupakan tahapan yang memperbaikan suatu kasus meliputi
pengenalan kesalahan dari solusi yang dibuat dan mengambil atau membuat
penjelasan tentang kesalahan tersebut.
4) RETAIN
Mendalami bagian dari pengalaman ini untuk digunakan dalam pemecahan
masalah berikutnya dan Tetap memakai solusi yang terakhir sebagai bagian
dari kasus baru. Pada tahap ini terjadi suatu proses penggabungan dari solusi
kasus yang baru yang benar ke knowledge yang telah ada. Terdapat tiga
tahapan antara lain : extract, index, dan integrate.
2.3.1 Membangun Basis Kasus
Setiap kasus yang disimpan pada basis kasus diformat seperti dibawah ini:
Tabel 2.1 Faktor bagian pada setiap kasus
Faktor Bagian pada Setiap Kasus
Usia Ibu Hamil
Usia Kandungan
Gejala - gejala Penyakit
Penyakit dan Solusi

Setiap kasus yang disimpan memiliki format empat bagian yang
digunakan dalam memudahkan penyimpanan data kasus. Tetapi dari keempat
faktor hanya tiga faktor yang digunakan dalam pencarian kasus yang mirip,
sedangkan faktor penyakit dan solusi tidak diikutsertakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

1) Usia Ibu Hamil atau faktor A1, adalah data usia dari ibu yang sedang hamil.
Pada bagian ini dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Tabel 2.2 Faktor A1 atau usia ibu hamil
Kode Usia Ibu Hamil
1
2
3
4
5

Usia Ibu Hamil
10 - 20 Tahun
20 - 30 Tahun
30 40 Tahun
40 - 50 Tahun
> 50 Tahun

2) Usia Kandungan atau faktor A2, adalah data - data yang berisi usia
kandungan dari ibu hamil tersebut. Bagian ini terdiri dari beberapa kategori,
yaitu:
Tabel 2.3 Faktor A2 atau usia kandungan
Kode Usia Kandungan
1
2
3
4
5

Usia Kandungan
< 1 Bulan
1 - 3 Bulan
3 - 6 Bulan
6 - 9 Bulan
> 9 Bulan

3) Gejala-gejala penyakit atau faktor A3, bagian ini berisi gejala-gejala yang
menyebabkan suatu penyakit pada kehamilan. Contoh gejala penyakit
terdapat pada Tabel 2.4.
4) Penyakit dan solusi atau terapi suatu penyakit, dapat dilihat pada contoh data
kasus yang telah disimpan. Contoh kasus secara detail terdapat pada Tabel 2.5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Tabel 2.4 Faktor A3 atau gejala penyakit
Kode Gejala
Gejala
G1
Gejala 1
G2
Gejala 2
G3
Gejala 3
G4
Gejala 4
G5
Gejala 5
G6
Gejala 6
G7
Gejala 7
G8
Gejala 8
G9
Gejala 9
G10
Gejala 10
G11
Gejala 11
G12
Gejala 12
G13
Gejala 13
G14
Gejala 14
G15
Gejala 15
Tabel 2.5 Basis kasus yang tersimpan beserta data penyakit dan solusi
Kode
Kasus

Kode Usia
Ibu Hamil
(A1)

Kode Usia
Kandungan
(A2)

Gejala
Penyebab
(A3)
G1, G2, G5,
G9

K1

2

2

K2

3

1

K3

3

3

K4

2

2

K5

4

4

G5, G6, G9

Penyakit B

K6

2

2

G9, G14

Penyakit D

K7

3

3

G1, G2, G5

Penyakit A

K8

3

3

G4, G7, G13

Penyakit E

K9

5

2

G4, G7, G8,
G13

Penyakit E

K10

4

4

G8, G9, G10

Penyakit F

G6, G9, G12
G10, G13,
G15
G1, G3, G5,
G11, G12,
G13

Penyakit

Penyakit A
Penyakit B
Penyakit C
Penyakit A

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Solusi

Solusi untuk
penyakit A
Solusi untuk
penyakit B
Solusi untuk
penyakit C
Solusi untuk
penyakit A
Solusi untuk
penyakit B
Solusi untuk
penyakit D
Solusi untuk
penyakit A
Solusi untuk
penyakit E
Solusi untuk
penyakit E
Solusi untuk
penyakit F

21

2.3.2 Pengukur an kemir ipan Kasus (Similar ity)
Dalam mencari kasus yang memiliki kemiripan dengan kasus baru, setiap
kasus baru akan disamakan dengan semua kasus yang ada pada basis kasus
dengan faktor-faktor bagian diatas, namun hanya tiga faktor yang digunakan
untuk mengukur kemiripan, yaitu usia ibu hamil, usia kandungan, serta
gejala-gejala. Sedangkan faktor bagian penyakit dan solusi tidak diikutkan dalam
pengukuran.
Misalnya ada kasus baru yang berisi data usia ibu hamil sekitar 20-30
tahun, usia kandungan anatar 1-3 bulan, dan gejala yang dialami yaitu G1, G3,
G11. Maka untuk kasus baru ini akan dihitung kemiripannya dengan kasus –kasus
yang ada dengan tiga faktor pengukur yaitu A1, A2, dan A3 dengan rumus sebagai
berikut:
Stotal

=

A1 + A2 +A3
Ntotal

1) A1 adalah faktor A1 yaitu faktor usia ibu hamil.
2) A2 adalah faktor A2 yaitu usia kandungan.
3) A3 adalah faktor A3 yaitu gejala-gejala.
4) Ntotal adalah jumlah masukan, misalnya:
a. A1 diisi kode 3 yaitu usia ibu hamil antara 30-40 tahun maka N dihitung 1
Masukan.
b. A2 diisi kode 2 yaitu usia kandungan antara 1-3 bulan maka N dihitung 1
masukan.
c. A3 diisi dengan kode gejala G1, G3, G11 maka N dihitung sebanyak 3
masukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

d. Sehingga Ntotal pada kasus baru diatas adalah 5.
5) Stotal adalah jumlah nilai similarity.
Dari kasus baru diatas maka akan dihitung berdasarkan Tabel 2.2, Tabel
2.3, Tabel 2.4, dan Tabel 2.5. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Stotal = 3 + 2 + (G1 + G3 + G11)
5
Tabel 2.6 Jumlah nilai kemiripan dengan kasus baru
Basis
Kasus
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10

Nilai
A1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0

Nilai
A2
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0

Nilai
A3
1
0
0
3
0
0
1
0
0
0

Stotal
2/5
1/5
1/5
4/5
0/5
1/5
2/5
1/5
1/5
0/5

Dari hasil perhitungan pada tabel 2.6, didapatkan satu kasus lama yang
memiliki tingkat kemiripan paling tinggi dengan kasus yang baru daripada
kasus-kasus lainnya, yaitu kasus K4 dengan nilai kemiripan sebesar 4/5 atau 80%
kemiripan.
2.3.3 Pengambilan atau Pemilihan Data
Kriteria untuk pemilihan kasus adalah kasus yang memiliki kemiripan paling
tinggi dengan kasus baru yang akan disarankan sebagai solusi. Walaupun
demikian, setiap kasus baru belum tentu memiliki nilai kemiripan yang lumayan
tinggi dengan basis kasus. Maka perlu diberikan kriteria kemiripan dengan
menghitung nilai desimal dari setiap Stotal atau nilai kemiripan. Adapun kriteria

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pembagian nilai Stotal pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Kriteria kemiripan
Nilai desimal
Kemir ipan
0,8 - 1
0,4 - 0,79
0 - 0,39

Kr iter ia
Kemiripan
High
Medium
Low

Berdasarkan tabel kriteria kemiripan maka setiap kasus pada basis kasus
memiliki kriteria kemiripan dengan kasus baru sebagai berikut:
Tabel 2.8 Hasil kriteria kemiripan setiap kasus dengan kasus baru
Basis Kasus

STotal

K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10

2/5
1/5
1/5
4/5
0/5
1/5
2/5
1/5
1/5
0/5

Nilai Desimal
Kemir ipan
0,4
0,2
0,2
0,8
0
0,2
0,4
0,2
0,2
0

Kr iter ia
Kemir ipan
MEDIUM
LOW
LOW
HIGH
LOW
LOW
MEDIUM
LOW
LOW
LOW

Oleh karena itu kasus K4 akan dipilih menjadi solusi yang disarankan untuk kasus
baru tersebut. Karena memiliki kriteria kemiripan HIGH seperti pada tabel diatas.
Dengan kata lain, kasus baru tersebut kemungkinan adalah penyakit A dan
disarankan diberi obat untuk penyakit A, seperti pada basis kasusnya.

2.4

Desain Sistem
Desain sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi yang terperinci

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

untuk mengembangkan sistem baru. Langkah permulaan desain sistem adalah
rencana pengembangan yang telah dipersiapkan selama analisa sistem yang
disetujui oleh manajemen. Desain sistem dimulai dengan spesifikasi output yang
diperlukan mencakup isi format, volume, dan frekuensi laporan-laporan serta
dokumen-dokumen. Selanjutnya menentukan isi dan format input suatu sistem
dan file yang kemudian diikuti desain mengenai langkah-langkah pengolahan,
prosedur-prosedur dan pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses
desain sistem harus dipersiapkan rencana implementasi sistem yang baru.
2.4.1

Desain Input
Masukkan (Input) merupakan awal dimulainya

proses informasi

komputerisasi. Bahan mentah dari innformasi adalah data yang terjadi dari
transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Hasil dari sistem informasi tidak lepas
dari data yang dimasukkan. Bila sampah yang dimasukkan maka akan keluar
sampah pula (Garbage in garbage out). Supaya tidak dihasilkan sampah seperti
kasus diatas maka input yang dihasilkan sistem informasi harus tidak boleh
berupa sampah. Oleh karena itu desain input yang dibuat haruslah berusaha
membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah.
2.4.2

Desain Output
Setelah

mengetahui

kebutuhan-kebutuhan

sistem yang baru yang

diinginkan oleh pemakai, sampai pada tahap desain output. Selama tahap desain,
isi terinci dan format output harus dipersiapkan dan ditetapkan. Tahap ini perlu
berkonsultasi dengan para pemakai output sistem untuk menentukan data spesifik
atau informasi apa yang diperlukan oleh mereka, bagaimana mereka memakai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

data / informasi dan format apa yang menurut mereka sesuai dengan kebutuhan
mereka. Secara ringkas tahapan-tahapan mendesain output adalah Memilih
metode penyampaian informasi (layar/printer), Mendesain bentuk layoutnya,
Menyusun sistem informasi agar lengkap dan mudah dibaca. Untuk itu perlu
diperhatikan adaah memberi judul pada setiap informasi yang diberikan, Semua
data tepat dibawah judul tiap kolom, beri ringkasan pada tempat-tempat tertentu
dan harus berurutan.
2.4.3

Database [ 1 ]
Database adalah sekumpulan file-file yang mempunyai ikatan antara file

yang satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk
menginformasikan suatu yang berhubungan dengan instansi dalam batasan yang
tertentu.Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan
file yang lain tersebut bukanlah kelompok dari suatu database, ia akan membentuk
kelompok databa