I. PENDAHULUAN - Analisis Distribusi Laba antara Perusahaan Inti dengan Petani Plasma dalam Proyek PIR-Trans Sawit XYZ - Repository Sekolah Bisnis IPB

http://www.mb.ipb.ac.id

I.

A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

A.1.Perdagangan Minyak Sawit Dunia

Pasokan minyak nabati dunia dipenuhi dari minyak kedelai, minyak sawit
dan inti sawit, minyak kapas, minyak kacang tanah, minyak biji matahari, minyak
lobak, minyak wijen, minyak jagung, minyak zaitun, minyak kelapa, minyak biji
rawi dan minyak jarak. Pada tahun 1991 total pasokan/pengadaan minyak nabati
mencapai 62.163.000 ton, dengan pemasok utama adalah minyak kedelai (26%)
dan minyak sawit (19%). Pada tahun 1995 pasokan minyak nabati naik menjadi
73.630.100 ton dengan pemasok utama tetap diduduki oleh minyak kedelai (28%)
dan minyak sawit (21%).


Pertumbuhan pasokan minyak nabati dari tahun 1991

sampai dengan September 1996 rata-rata 3,5% per tahun,

yang tertinggi

ditempati oleh minyak inti sawit (7,40%), minyak sawit (6,82%), minyak kedelai
(4,50%), minyak jagung (4,02%), dan minyak lobak (3,25%).

Berikut adalah

gambaran tentang pasokan masing-masing minyak nabati dunia pada
1995 (Gambar 1).

lWMT~.M

6'"

~.M


,..

...

M.UuIn)·J

M. 1.ob.I1

"...

Sumber: PT.

less,

1997

Gambar 1. Pasokan Minyak Nabati Dunia pada Tahun 1995

tahun


http://www.mb.ipb.ac.id

2
Didalam perdagangan minyak sawit dunia, negara importir sawit dapat dibedakan
menjadi dua jenis yakni :
1. Negara yang sebagian besar impornya untuk memenuhi konsumsi minyak
sawit dalam negeri. Misalnya RRC, Pakistan, dan India.
2. Negara yang sebagian kecil impornya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri
dan sebagian besar diekspor lagi setelah atau tanpa diproses lebih lanjut.
Misalnya Hongkong dan Singapura.
Negara importir minyak sawit terbesar pada tahun 1995 dan 1996,
berturut-turut adalah RRC, Pakistan, India, Singapura, Inggris, Belanda, Mesir,
Jerman dan Jepang, sedangkan pertumbuhan impor minyak sawit dunia dari
tahun 1991 sampai dengan September 1996 rata-rata sebesar 3,65% per tahun
(Tabel1 ).

Tabel 1. Negara Importir Minyak Sawit Dunia pada Tahun 1995
dan 1996
I


~:-"c;

Negaf.t~±:·

:.-._::. :'. .."

:..- -e=-:-

_

RRC
Pakistan
India
Singapura
Inggris
Mesir
Jenman
Belanda
Jepang
Negara Lainnya

To ta I
Sumber : PT. ICBS 1997

"':~(OiTof.\

;. Jan-Des 1995 _ 2Jan~

~:;"'il0k)

1.577,6

1.130
835
559,2
462
369
365,4

440


Sep'~196

1.400
1.240
700
580
475,4

390
375,1

450
360

351,1
4.443,7

4.727,1

10.533,0


10.697,6

http://www.mb.ipb.ac.id

3
Negara eksportir minyak sawit terbesar adalah Malaysia, dan Indonesia.
Seperti halnya negara importir, negara eksportir juga dapat dibedakan menjadi
dua jenis yakni :
1. Negara yang mengeskpor minyak sawit hasil produksi negaranya sendiri,
seperti : Malaysia, Indonesia, Papua New Guinea, dan Ivory Coast (Pantai
Gading).
2. Negara yang mengekspor minyak sawit, hasil impor dari negara lain, seperti:
Hongkong, Singapura, RRC, dan Belanda.
Dalam periode 1991-1996 pertumbuhan ekspor minyak sawit, rata-rata
sebesar 4,38% per tahun, seperti diperlihatkan pada Tabel 2.

Tabel2. Negara Eksportir Minyak Sawit Dunia pada Tahun
1995 dan 1996


Malaysia
Indonesia
Papua New Gunea
Singapura
Hongkong
China
Belanda
Ivory Coast (Pantai
Gading)
Ne ara Lainn a
Tota I
Sumber: PT. less 1997

6.637,5
2.070
220
398,8
273,3
260,8
195,5

125

6.560
2.320
225
380
293
269,8
196,5
125

2877

261,2

10.468,6

10.630,5

Pertumbuhan impor inti sawit dan 1991-1996, tidak setinggi minyak sawit,

rata-rata hanya sebesar 1,9% pertahun. Besarnya import tahun 1995 dan 1996
masing-masing sebesar 789.400 ton dan 886.200 ton.

http://www.mb.ipb.ac.id

4
Sedangkan pertumbuhan ekspor inti sawit, pada periode 1991-1996 ratarata sebesar 1,3% per tahun. Besarnya Ekspor inti sawit pada tahun 1995 dan
1996 masing-masing sebesar 779.100 ton dan 859,200 ton.

A.2. Konsumsi dan Prospek Pemasaran Minyak Sawit
Menurut proyeksi yang dibuat World Bank, konsumsi minyak sawit dunia
pada tahun 1990 berkisar 9.111.000 ton, dan pada tahun 2000 berkisar
16.393.000 ton. Negara konsumen terbesar adalah negara berkembang seperti
Indonesia, India, Pakistan, dan RRC. Salah satu pendekatan dalam menghitung
konsumsi minyak sawit dunia, atas dasar pertumbuhan konsumsi selama 7 tahun
terakhir (1990 - 1996), yang mencapai 5,44% per tahun.
pertumbuhan sebesar 5,44% pertahun, maka

Dengan asumsi


pertumbuhan konsumsi minyak

sawit dari tahun 1996-2005, sebagaimana tampak pada Tabel 3.

Tabel3. Proyeksi Konsumsi Minyak Sawit dari Tahun
1996-2005

T/llluni!ji",;:t;::: ::J;,ism4Sl!O'~"latQT
,:,,-

,~iR; \l.,~iUJ: ,;~ ( \

I. _

.'1" ,_~-

'i

~ ) nOlJ d('i.f~\d '"i¢1

1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Sumber : PT.

less,

15.492,4
16.335
17.224
18.161
19.149
20.297
21.512
22.806
24.175
25.625
1997

Tingginya pertumbuhan konsumsi minyak sawit dunia antara lain disebabkan :
1. Meningkatnya kesadaran konsumen internasional, bahwa minyak sawit tidak
membawa dampak negatif terhadap kesehatan.

http://www.mb.ipb.ac.id

5
2. Bagi negara-negara yang sedang berkembang, produk minyak sawit masih
merupakan:
a. Barang Normal, yang artinya peningkatan pendapatan menyebabkan
peningkatan konsumsi minyak sawit.
b. Barang Elastis, yang artinya, apabila harga turun akan mengakibatkan
kenaikan konsumsi minyak sawit dengan persentase yang lebih besar,
dibanding persentase penurunan harganya.
3. Harga minyak sawit relatif lebih rendah dibanding harga minyak nabati
lainnya, sehingga mempunyai kemampuan substitusi yang kuat.
Sampai dengan saat ini penggunaan minyak sawit yang dominan adalah
untuk bahan baku minyak goreng, margarine, sabun cuci, sabun mandi, makanan
temak dan bahan farmasi.

Peningkatan konsumsi minyak sawit perkapita di

Indonesia, antara lain karena produk tersebut masih tergolong barang normal dan
barang elastis untuk sebagian besar penduduk Indonesia, seperti diperlihatkan
pada Gambar 2.

co
~

20
11.75

12,31

12.89

13.51

1997

1998

1999

2000

5

'5. 15

"'""
&.
.;;;
E
~

~

c

11,23

14,15

2001

15,56

16

2002

2003

16.32

17.12

10
5

0

>

=
02

15000

~

10000

..l

..:
c

5000

o
1996 1997 1998 1999 2000 200 I 2002 2003 2004 2005
TAHUN

Sumber : PT. ICBS, 1997

Gambar 4. Perkiraan Produksi dan Konsumsi Minyak Sawit Dunia
Tahun 1996 - 2005
Sebagian besar ekspor minyak sawit Indonesia adalah ke negara-negara Eropa,
yang

merupakan

·pasar

ekspor

lama·

bagi

minyak

sawit

Indonesia.

Pengembangan pasar ke negara lain relatif masih lambat, yang tergambar dari
perkembangan pangsa pasar minyak sawit Indonesia di negara lain (Tabel 7).

http://www.mb.ipb.ac.id

9
Tabel7. Per1