ASPEK TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

ASPEK TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB 6 ASPEK TEKNIS BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN TAPANULI SELATAN

  6.1 Pengembangan Permukiman

Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemerintah wajib memberikan

akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman yang layak huni, sejahtera,

berbudaya dan berkeadilan sosial. Pengembangan permukiman ini meliputi pengembangan

prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau (bagi

masyarakat berpenghasilan rendah-MBR), pengembangan ekonomi dan sosial budaya. Adapun

tujuan pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:

1. memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (prasarana dan sarana dasar

permukiman); 2. terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi dan teratur;

  3. mengarahkan pertumbuhan wilayah; 4. menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan permukiman.

Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan

perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari

pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh,

sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan

permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.

6.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

  

Arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman Kabupaten Tapanuli

Selatan berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). Didalam

RTRW telah diatur tentang rencana pengembangan permukiman, yaitu:

  1. Peruntukan Permukiman Perkotaan Arahan pengembangan kawasan perkotaan adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan sistem perkotaan diarahkan mengikuti hirarki fungsional yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang dan pusat pelayanan wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.

  2. Kota-kota Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Tapanuli Selatan dikembangkan dengan intensitas sedang. Pusat koleksi/distribusi sekunder dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya. Prioritas kegiatan yang dikembangkan meliputi kegiatan primer dan sekunder seperti pusat perkantoran pemerintahan, sektor pertanian dan perdagangan serta jasa dengan skala pelayanan lokal dan tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan aktifitas sekunder dan tersier dengan skala pelayanan regional.

  3. Pusat koleksi/distribusi tersier dikembangkan sebagai pusat pengumpul dan pengolah hasil pertanian rakyat di wilayah sekitarnya dengan dukungan feeder-road dari pusat pengumpul ke sentra-sentra penghasil sumberdaya alam, serta akses menuju jaringan yang menghubungkan kota-kota sekunder dan primer. Prioritas pengembangan kota-

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  kota tersier adalah aktifitas sektor sekunder atau pengolahan berskala lokal yang mendukung pengembangan sektor primer di wilayah hinterlandnya. Penyediaan prasarana dan sarana perkotaan ditujukan untuk mendukung berbagai

kegiatan penduduk di wilayah tersebut dan disesuaikan dengan skala pelayanannya.

  Pengembangan kawasan permukiman perkotaan utama direncanakan di Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam hal ini adalah di Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Batangtoru serta di pusat kegiatan promosi (PKLp) Pintu Padang.

  2. Peruntukan Permukiman Perdesaan Kawasan permukiman perdesaan adalah kawasan permukiman skala kecil yang ditujukan sebagai pusat kegiatan dalam suatu wilayah pertanian tertentu. Kawasan ini berfungsi sebagai pusat koleksi pertama dalam rantai produksi pertanian. Oleh karena itu kawasan permukiman perdesaan berfungsi sebagai pusat kegiatan pertanian skala lokal. Dalam pelaksanaannya, pengembangan kawasan permukiman perdesaan Kabupaten Tapanuli Selatan diarahkan diluar PKL dan PKLp.

  3. Kawasan Pesisir Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki perairan laut yang potensial dan luas, yang terdiri dari perairan laut pantai Barat. Berbagai kegiatan yang telah dan akan dikembangkan di wilayah pesisir dan kelautan Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi kegiatan perikanan laut, permukiman nelayan, pariwisata, perhubungan, dan industria. Pengembangan kawasan pesisir dan kelautan diarahkan pada :

  1. Pengembangan kawasan wisata bahari termasuk pengembangan promosi pariwisata, Kawasan Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru.

  2. Mengembangkan sarana dan prasarana bagi peningkatan kegiatan perikanan meliputi pelabuhan perikanan, prasarana transportasi dari lokasi sumberdaya laut ke lokasi koleksi dan distribusi, sarana transportasi laut, jaringan irigasi tambak, alat penangkapan ikan, pakan, pupuk, pengelolaan pembibitan ikan terpadu, dan tempat pelelangan ikan di Kawasan Pantai Muara Upu Kecamatan Muara batang Toru.

  3. Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di sentra-sentra perikanan melalui melalui pengembangan teknologi penangkapan ikan dan pengolahan hasil tangkapan ikan yang lebih baik tanpa mengganggu atau merusak ekosistem laut.

  4. Meningkatkan prasarana dan sarana bagi permukiman nelayan.

Selain dokumen RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan, strategi pembangunan daerah yang

berkaitan pengembangan permukiman Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengacu pada dokumen

RPJMD,yaitu pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan pada peningkatan kualitas

lingkungan permukiman untuk mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang sehat,

harmonis dan berkelanjutan. Strategi untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut adalah:

  1. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaran pembangunan perumahan;

  2. Meningkatkan kinerja pengelolaan bangunan gedung/rumah negara;

  

3. Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana dasar permukiman sesuai

standar pelayanan minimum ditujukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum, air limbah, persampahan dan drainase secara optimal, efisien, dan berkelanjutan Program/ kegiatan pengembangan permukiman dapat dibedakan menjadi:

  1. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

  a. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi Kawasan Rumah Sederhana (RSH);

  b. Penataan dan Peremajaan Kawasan; Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  c. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa); Pembangunan Rusunawa di Kabupaten Tapanuli Selatan belum dirasakan mendesak karena kepadatan penduduknya masih rendah.

d. Peningkatan Kualitas Permukiman.

2. Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

  a. Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D);

  b. Pengembangan Kawasan Agropolitan;

  c. Pengembangan Prasarana dan Sarana Eks Transmigrasi;

  d. Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman di Pulau Kecil dan Terpencil;

  e. Pengembangan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan; Penyediaan Prasarana dan Sarana dalam rangka Penanganan Bencana.

  f.

Tidak semua program dapat diterapkan di Kabupaten Tapanuli Selatan, seperti angka dan 2d di

atas tidak ada lokasi eks transmigrasi dan tidak ada Pulau Kecil dan sehingga tidak perlu

diprogramkan.

6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

A. Isu Strategis Pengembangan Perumahan dan Permukiman

  

Didalam RTRW Kabupaten Tapanuli Selatan ada terdapat isu-isu strategis di Kabupaten Tapanuli

Selatan. Adapun isu strategis Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkaitan dengan sektor

pengembangan perumahan dan permukiman adalah :

1. Pusat Ibukota Tapanuli Selatan terletak di Sipirok dilalui oleh jalur jalan provinsi, namun aksesbilitas pencapaian desa-desa di wilayah sangat rendah.

  

2. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Belum Optimal, Permasalahan tingginya kerusakan

infrastruktur dasar terutama jalan dan pengairan, sistim jaringan infrastruktur yang ada belum menunjang pelayanan sosial dan ekonomi secara optimal, disertai faktor yang menghambat Tipologi wilayah Kabupaten Tapsel dengan struktur geologi yang cukup kompleks menyebabkan wilayah sangat rentan terhadap bencana alam, disamping itu kondisi infrastruktur yang ada belum memadai, kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur umumnya rendah dan belum terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur yang menunjang pelayanan sosial ekonomi.

  

Adapun isu strategis pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan

adalah :

  1. Pengembangan kawasan agropolitan Jalan akses ke pasar rusak;

  1.

  2. Saluran/ drainase rusak;

  3. Belum adanya jaringan air minum;

  4. Fasilitas persampahan belum tersedia;

  5. Pasar pengumpul belum ada; 6. Sub terminal agribisnis belum ada, dll.

  2. Pengembangan kawasan agromarinepolitan Jalan akses yang masih rusak

  1.

  2. Saluran/ drainase rusak;

  3. Belum adanya jaringan air minum;

  4. Fasilitas persampahan belum tersedia;

  5. Pasar pengumpul ikan belum ada;

  6. Masih terdapat perumahan kumuh nelayan, dll Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  3. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan

Pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Tapanuli Selatan diarahkan pada

penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) bagi kawasan rumah sehat sederhana (RSH),

penataan dan peremajaan kawasan, serta peningkatan kualitas permukiman.

  

Perbaikan lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD untuk meningkatkan

kualitas permukiman selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.

Tetapi belum semua kawasan perumahan dan permukiman dapat terjangkau dan terlayani

sehingga diharapkan ada peran serta masyarakat dan swasta dalam mewujudkan kebutuhan

perumahan dan permukiman yang sehat dan layak huni.

B. Kondisi Eksisting

  

Pengembangan Permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya adalah

untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang sehat dan layak huni (liveble), aman,

nyaman, damai dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Secara

umum penyebaran permukiman Kabupaten Tapanuli Selatan belum merata dan hanya terkonsentrasi

di kota-kota Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Kondisi tersebut disebabkan karena kondisi kota-kota Pusat

kegiatan Lokal yang relatif lebih lengkap prasarana dan sarananya.

  Kondisi rumah secara umum di Kabupaten Tapanuli Selatan terbagi ke dalam tiga jenis permukiman, yaitu:

  1. Permanen Rumah permanen dengan konstruksi terbuat dari semen atau beton, rumah-rumah ini banyak terdapat di sekitar pasar dan bergabung dengan kios/toko di depan pasar dan di jalan regional.

  2. Semi Permanen Rumah semi permanen dengan konstruksi terbuat dari papan/kayu dikombinasi dengan semen, dimana semen digunakan untuk pondasi dan papan/kayu digunakan untuk dingding. Rumah-rumah ini banyak terdapat disekitar pusat kota sekitar jalan regional dan pedesaan.

  3. Non Permanen/Tradisional Rumah non permanen merupakan perumahan tradisional dengan konstruksi terbuat dari kayu baik pondasi maupun dingding rumahnya. Rumah-rumah ini banyak terdapat di pelosok kampung. Pola permukiman di Kawasan Perkotaan Sipirok cendrung mengelompok berdasar pola kekeluargaan. Dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat Kawasan Perkotaan Sipirok memandang lahan cukup tersedia yang umumnya didapat dari turun temurun (leluhur).

  

Pengembangan kawasan permukiman perdesaan dimaksudkan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktifitas hasil pertanian. Pengembangan ini

juga dimaksudkan untuk menurunkan tingkat urbanisasi. Oleh karena itu pada kawasan ini perlu

didukung dengan sarana dan prasarana dasar pemenuhan kebutuhan hidup berupa fasilitas sosial

dan ekonomi dengan skala pelayanan lokal. Disamping itu diperlukan fasilitas yang mendukung

perkembangan teknologi dan kelembagaan pertanian perikanan yang mampu mendukung daya

saing komoditas pertanian. Dalam pelaksanaannya, pengembangan kawasan permukiman

perdesaan diarahkan diluar PKL dan PKLp.

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  

Pengembangan kawasan pesisir dimaksudkan untuk meningkatkan produksi ikan tangkap dan

pengembangan wisata bahari yang disertai penyediaan sarana dan prasarana kegiatan perikanan.

Pengembangan kawasan pesisir diharapkan dapat mengurangi kawasan kumuh perumahan

nelayan dengan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman nelayan. Dalam

pelaksanaannya, pengembangan kawasan pesisir diarahkan pada daerah pantai barat kawasan

Muara Upu Kecamatan Muara Batang toru.

  

Infrastruktur permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan masih banyak yang perlu ditingkatkan,

khususnya perbaikan perumahan masyarakat yang belum layak huni dan lingkungan permukiman

yang masih terbatas prasarana dan sarana dasarnya seperti :

  1. Jaringan Jalan Untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa di Kabupaten Tapanuli Selatan, maka pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan saat ini terus berusaha untuk meningkatkan pembangunan jaringan jalan yang ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas dari dan menuju ke Kabupaten Tapanuli Selatan.

  Kondisi jaringan jalan regional pada titik-titik tertentu masih rusak dan banyak yang berlubang, sehingga mengganggu akses kendaraan. Begitu pula dengan kapasitas jalan yang lebarnya hanya 3 sehingga jika kendaraan saling berpapasan khususnya kendaraan besar seperti bus dan truk harus mengurangi kecepatan.

  2. Transportasi Moda transportasi menuju Kabupaten Tapanuli Selatan berupa angkutan umum dengan kapasitas 11-12 yang menghubungkan antar Pusat Pengembangan Lingkungan (PPL) maupun menghubungkan Pusat Kegiatan Kawasan (PPK) dan antar Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Angkutan ini beroperasi dari jam 5.00 WIB sampai jam 19.00 WIB.

  Selain angkutan umum terdapat juga angkutan bis antar kota dalam provinsi dan antar provinsi dari Medan ke Padang Sidimpuan begitu juga sebaliknya. Masyarakat menggunakan becak motor (bentor) sebagai moda transportasi lokal di Kawasan Perkotaan Sipirok.

  3. Air Bersih Kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kawasan Perkotaan Sipirok sudah dilayani oleh jaringan PDAM Tirtanadi dengan sumber air bersih dari mata air pegunungan yang ada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sipirok. Sistem distribusinya menggunakan sistem gravitasi dengan pelanggan berjumlah 1.182 rumah. PDAM juga menyediakan kran komunal di sekitar pasar untuk kebutuhan masyarakat.

  Jumlah rumah yang terlayani oleh PDAM Tirtanadi baru ± 15% dari jumlah rumah yang ada di Kawasan Perkotaan Sipirok, sedangkan sisanya menggunakan air sungai, air sumur dan mata air sebagai sumber air bersih. Kondisi tersebut bukan merupakan masalah bagi masyarakat karena sumber air berlimpah dan mengalir setiap.

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  4. Pengelolaan Sampah Pada saat ini penanganan sampah di Kabupaten Tapanuli Selatan ditangani oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tapanuli Selatan. Sistem pembuangan sampah di tiap kecamatan dilaksanakan secara swadaya masyarakat. Sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga rata-rata dibakar, dikubur atau bahkan kebanyakan masyarakat membuang sampahnya ke sungai atau lahan kosong. Saat ini belum seluruh kecamatan terlayani armada angkutan sampah, sedangkan untuk kawasan lingkungan jumlah sampah yang dihasilkan relatif sedikit bila dibandingkan dengan lahan yang ada, dan jenis sampahnya terdiri dari bahan organik yang mudah dihancur secara alami oleh alam sehingga masyarakat dalam membuang sampah dilakukan di halaman/ pekarangannya sendiri-sendiri.

  5. Drainase Sebahagian Sistem drainase di Kabupaten Tapanuli Selatan masih bersipat alami hanya beberapa saluran yang sistemnya permanen, yaitu di sepanjang jalan regional dan lingkungan permukiman. Topografi yang landai dan cenderung curam menyebabkan tidak ada genangan air. Air dari saluran drainase mudah mengalir ke badan air terendah (sungai). Saluran drainase juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi persawahan, khususnya saluran drainase alami dan pembuangan limbah rumah tangga.

  Jaringan drainase di Kabupaten Tapanuli Selatan pada umumnya masih menggunakan sistem terbuka yang terdapat di kiri-kanan jalan-jalan utama. Selain jaringan drainase yang terdapat di kiri dan kanan jalan di Kabupaten Tapanuli Selatan juga banyak terdapat saluran-saluran air hujan dan sungai-sungai kecil yang dapat berfungsi sebagai Main Drain, terutama pada waktu hujan, yang selanjutnya dibuang ke sungai besar. Jaringan drainase yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan dipandang sebagai suatu masalah yang penting, mengingat daerah ini memiliki curah hujan cukup tinggi. Perkembangan Kabupaten Tapanuli Selatan menjadikan saluran drainase yang baik semakin penting peranannya, dengan demikian diperlukan upaya peningkatan konstruksi dan pola saluran. Jaringan tersebut tidak hanya untuk saluran air hujan saja, tetapi juga untuk saluran-saluran buangan dari setiap bangunan terutama dari kawasan-kawasan permukiman, dengan kata lain saluran air buangan yang bersatu dengan saluran drainase.

  6. Air Limbah Pembuangan limbah Kabupaten Tapanuli Selatan masih bercampur dengan sistem pembuangan air hujan, dimana pembuangan air limbah biasanya disebut dengan sistem riolering dan berbeda dengan sistem pembuangan air hujan yang disebut dengan sistem drainase, sehingga penanganan sistem pembuangan air limbah di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan kombinasi antara sistem riolering dengan sistim drainase.

  Pengolahan air limbah domestik di Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri atas pengolahan air limbah rumah tangga dan pengolahan air limbah manusia yang terbagi ke dalam dua sistem, yaitu:

   Pengolahan air limbah manusia dengan Sistem Individual/On Site yaitu; air limbah domestik langsung diolah di sumbernya (dengan septic tank individual).

   Pengolahan air limbah rumah tangga dengan Sistem Langsung di alirkan ke Sungai.

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  

lain sebagian masyarakat belum memahami dengan baik sehingga sosialisasi sangat diperlukan

untuk menyamakan persepsi pentingnya pembangunan permukiman untuk meningkatkan

kesejahteraan warga dan kawasan menjadi lebih maju dan mandiri. Disisi lain masih banyaknya

rumah penduduk yang tidak layak huni sehingga perlu penanganan serta penyediaan sarana dan

prasarana pendukungnya, seperti: jalan lingkungan, sanitasi, air minum dll.

Permasalahan lain yang sering muncul yaitu masyarakat masih mengharapkan setiap

pembangunan di lingkungannya dilakukan oleh Pemerintah. Selain itu lahan dan ruang di

perkotaan yang terbatas telah menjadikan kawasan perkotaan menjadi daya tarik bagi

masyarakat dan masyarakat migran untuk datang dan tinggal karena kemudahan aksesibiltas ke

pusat kota. Akibatnya sering dijumpai kawasan perkotaan menjadi kumuh karena lahan dan ruang

yang terbatas telah beralih fungsi ruang, seperti: sempadan jalan, trotoar, saluran, ruang terbuka

hijau dll dipergunakan untuk tempat jualan atau bahkan sebagai tempat hunian.

Berdasarkan survey, dapat dirangkum beberapa permasalahan dan tantangan, di bidang

perumahan dan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan, yakni :

  1. Aspek Teknis Permasalahan :  Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota.

   Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi.

  Tantangan :  Terbatasnya jangkauan pelayanan prasarana dan sarana permukiman. Alternatif solusi :  Peningkatan kualitas permukiman dan peningkatan infrastruktur.

   Perbaikan lingkungan kumuh dan pemberdayaan masyarakat.

  2. Aspek Kelembagaan Permasalahan :  Perhatian pemerintah terhadap permukiman masih belum maksimal.

   Fungsi pengawasan dan pengendali pertumbuhan permukiman masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).

  Tantangan:  Belum ada program yang berkaitan dengan penataan dan peningkatan lingkungan permukiman.

  Alternatif Solusi :  Peningkatan kinerja pemerintah/SKPD berkaitan dengan infrastruktur pendukung permukiman.

   Memberikan pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas permukiman.

  3. Aspek Pembiayaan Permasalahan :  Belum adanya program bantuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas rumah/ perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan dan pengembangan permukiman antara

  Tantangan:  Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat. Alternatif Solusi :  Mendorong sektor swasta dalam penyediaan permukiman khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

  4. Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta Permasalahan :  Masih rendahnya daya beli masyarakat untuk mendapatkan perumahan sehat. Tantangan:

 Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan rumah dan lingkungan masih rendah.

Alternatif Solusi :  Meningkatkan akses masyarakat miskin dan berpendapatan rendah terhadap schema keridit kepemilikan rumah tinggal melalui bantuan KPR melalui koperasi atau penyediaan rusunawa.

  5. Aspek Lingkungan Permukiman Permasalahan:  Ada kecenderungan penurunan kualitas lingkungan permukiman.

   Adanya kawasan permukiman yang mengarah pada permukiman kumuh.

  Tantangan:  Pertumbuhan permukiman yang belum sesuai dengan tata ruang baru mencakup di daerah pusat kota.

  Alternatif solusi:  Pengendalian bangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang (sempadan sungai, di atas saluran drainase, rel kereta api dll) melalui penertiban bangunan liar.

   Relokasi permukiman yang tidak sesuai dengan tata ruang.

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan TABEL 6.1

INDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi

  4 Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta a Masih rendahnya daya beli masyarakat untuk mendapatkan perumahan sehat

  

Perumahan merupakan kebutuhan pokok hidup masyarakat yang pokok setelah pangan. Adanya

pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi tingkat kebutuhan akan rumah, kebutuhan akan

rumah dapat dihitung dengan menggunakan asumsi 1 unit rumah dihuni oleh 5 (lima) jiwa

penduduk. Jika pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 273.484

  Sumber : Hasil Survey dan analisa

  Relokasi permukiman yang tidak sesuai dengan tata ruang.

  Pengendalian bangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang (sempadan sungai, di atas saluran drainase, rel kereta api dll) melalui penertiban bangunan liar. b Adanya kawasan permukiman yang mengarah pada permukiman kumuh

  Pertumbuhan permukiman yang belum sesuai dengan tata ruang baru mencakup di daerah pusat kota .

  5 Aspek Lingkungan Permukiman a Ada kecenderungan penurunan kualitas lingkungan permukiman

  Meningkatkan akses masyarakat miskin dan berpendapatan rendah terhadap schema keridit kepemilikan rumah tinggal melalui bantuan KPR melalui koperasi atau penyediaan rusunawa

  Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan rumah dan lingkungan masih rendah

  Mendorong sektor swasta dalam penyediaan permukiman khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

  1 Aspek Teknis a Kepadatan permukiman kurang merata dan terpusat di pusat kota.

  Terbatasnya pendanaan daerah bagi upaya peningkatan kualitas permukiman masyarakat.

  3 Aspek Pembiayaan a Belum adanya program bantuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas rumah / perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

  Memberikan pelatihan- pelatihan dalam upaya peningkatan kualitas permukiman.

  Peningkatan kinerja pemerintah/SKPD berkaitan dengan infrastruktur pendukung permukiman. b Fungsi pengawasan dan pengendali pertumbuhan permukiman masih rendah (terbatasnya tenaga pengendali bangunan).

  Belum ada program yang berkaitan dengan penataan dan peningkatan lingkungan permukiman.

  2 Aspek Kelembagaan a Perhatian pemerintah terhadap permukiman masih belum maksimal.

  Perbaikan lingkungan kumuh dan pemberdayaan masyarakat.

  Peningkatan kualitas permukiman dan peningkatan infrastruktur. b Tingkat pelayanan prasarana dan sarana yang masih kurang memadahi.

  Terbatasnya jangkauan pelayanan prasarana dan sarana permukiman.

6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

  

jiwa, maka perkiraan kebutuhan akan rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar 54.697 Unit.

Dalam pembagian ketiga jenis tipe rumah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode

standar yang ada yaitu 1 : 3 : 6, yang artinya dalam setiap pembangunan 10 unit rumah terdiri dari 1

unit rumah besar, 3 unit rumah sedang dan 6 unit rumah kecil, dengan luasan masing-masing :  Rumah Kecil, ukuran lahannya 45 M2.

  • Rumah Sedang, Ukuran Lahannya 70 M2.
  • Rumah Besar, Ukuran Lahannya 95 M2.

    Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan perumahan dan luas lahan yang dibutuhkan di

    Kabupaten Tapanuli Selatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.

  6.1.4 Program/ kegiatan Pengembangan Permukiman

Program dan kegiatan perbaikan lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD

untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan masih sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, karena masih adanya pandangan/ persepsi masyarakat bahwa

Pemerintah yang akan memperbaiki prasarana dan sarana dasarnya. Di sisi lain, masih ada

masyarakat yang belum mampu meningkatkan kondisi perumahan dan permukiman menjadi

layak huni melalui perbaikan perumahan maupun lingkungannya sendiri.

  

Usulan program/kegiatan pengembangan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan lebih

ditekankan pada pengembangan kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan yang telah ada

dokumen perencanaannya, pada Tabel 6.3.

  Usulan Program dan Kegiatan

  6.1.5 Usulan Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman di Kabupaten Tapanuli Selatan di

mulai dari Tahun 2014 hingga tahun 2018 dengan menyertakan dana sharing antara pihak

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat.

Mengenai usulan program dan kegiatan pengembangan perumahan dan permukiman Kabupaten

Tapanuli Selatan dapat dilihat pada Tabel 6.4, Tabel 6.5 dan Tabel 6.6.

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan 11 BAB 6 -

  Ukuran Sedang

  95 554 560 566 571 577

  5 Angkola Barat 5 24,905 25,154 25,405 25,659 25,916 Ukuran Kecil

  45 2,989 3,018 3,049 3,079 3,110

  Ukuran Sedang

  70 1,494 1,509 1,524 1,540 1,555

  Ukuran Besar

  95 498 503 508 513 518

  6 Batang Toru 5 30,110 30,411 30,716 31,023 31,333 Ukuran Kecil

  45 3,613 3,649 3,686 3,723 3,760

  70 1,807 1,825 1,843 1,861 1,880

  70 1,663 1,680 1,697 1,714 1,731

  Ukuran Besar

  95 602 608 614 620 627

  7 Marancar 5 9,636 9,732 9,830 9,928 10,027 Ukuran Kecil

  45 1,156 1,168 1,180 1,191 1,203

  Ukuran Sedang

  70 578 584 590 596 602

  Ukuran Besar

  95 193 195 197 199 201

  8 Sipirok 5 31,394 31,708 32,025 32,345 32,668 Ukuran Kecil

  Ukuran Besar

  Ukuran Sedang

TABEL 6.2 JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMPAI TAHUN 2018

  Ukuran Sedang

  No Kecamatan Luas Unit Rata-rata Anggota RT Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Perumahan 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

  1 Batang Angkola 5 33,323 33,656 33,992 34,332 34,676 Ukuran Kecil

  45 3,999 4,039 4,079 4,120 4,161

  Ukuran Sedang

  70 1,999 2,019 2,040 2,060 2,081

  Ukuran Besar

  95 666 673 680 687 694

  2 Sayurmatinggi 5 24,135 24,376 24,620 24,866 25,115 Ukuran Kecil

  45 2,896 2,925 2,954 2,984 3,014

  70 1,448 1,463 1,477 1,492 1,507

  45 3,327 3,360 3,394 3,428 3,462

  Ukuran Besar

  95 483 488 492 497 502

  3 Angkola Timur 5 19,179 19,371 19,564 19,760 19,958 Ukuran Kecil

  45 2,301 2,324 2,348 2,371 2,395

  Ukuran Sedang

  70 1,151 1,162 1,174 1,186 1,197

  Ukuran Besar

  95 384 387 391 395 399

  4 Angkola Selatan 5 27,723 28,000 28,280 28,563 28,849 Ukuran Kecil

  45 3,767 3,805 3,843 3,881 3,920 Ukuran Sedang

  70 1,884 1,902 1,921 1,941 1,960

  Ukuran Besar

  95 628 634 640 647 653

  9 Arse 5 8,106 8,187 8,269 8,351 8,435 Ukuran Kecil

  45 973 982 992 1,002 1,012

  Ukuran Sedang

  70 486 491 496 501 506

  Ukuran Besar

  95 162 164 165 167 169

  10 Saipar Dolok Hole 5 13,059 13,190 13,322 13,455 13,590 Ukuran Kecil

  45 1,567 1,583 1,599 1,615 1,631

  Ukuran Sedang

  70 784 791 799 807 815

  Ukuran Besar

  95 261 264 266 269 272

  11 Aek Bilah 5 6,580 6,645 6,712 6,779 6,847 Ukuran Kecil

  45 790 797 805 813 822

  Ukuran Sedang

  70 395 399 403 407 411

  Ukuran Besar

  95 132 133 134 136 137

  12 Muara Batang 5 11,804 11,922 12,041 12,161 12,283 Toru Ukuran Kecil

  45 1,416 1,431 1,445 1,459 1,474

  Ukuran Sedang

  70 708 715 722 730 737

  Ukuran Besar

  95 236 238 241 243 246

  13 Tano Tombangan 5 14,849 14,997 15,147 15,299 15,451 Ang.

  Ukuran Kecil

  45 1,782 1,800 1,818 1,836 1,854

  Ukuran Sedang

  70 891 900 909 918 927

  Ukuran Besar

  95 297 300 303 306 309

  14 Angkola 5 18,683 18,870 19,059 19,249 19,442 Sangkunur Ukuran Kecil

  45 2,242 2,264 2,287 2,310 2,333

  Ukuran Sedang

  70 1,121 1,132 1,144 1,155 1,167

  Ukuran Besar

  95 374 377 381 385 389

  Total 5 273,484 276,219 278,981 281,771 284,588 54,697 55,243 55,796 56,354 56,918

   Sumber : Hasil Analisa

BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

  12

TABEL 6.3 PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN

  No Uraian Keterangan A Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Kec. Sipirok, Kec. Batang Angkola, Kec.

  Angkola Barat.

  • Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ;
  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Pembangunan pasar pengumpul; - Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.

  B Program Pengembangan Kawasan Agromarine Kec. Muara Batang Toru (Desa Muara Upu).

  (minapolitan)

  • Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar;
  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Tempat pelelangan Ikan - Penyediaan PSD bagi Perumahan Nelayan - Pembangunan Fasilitas elabuhan c Program Pengembangan Kawasan Perkotaan Kec.Batang Toru, Kec. Sipirok dan Kec. Batang Angkola (Pintu Padang) serta seluruh Ibukota - Pembangunan jalan lingkungan; Kecamatan.
  • Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
  • Pengadaan MCK;
  • Pengolahan limbah;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penerangan lampu jalan; - Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.

  Sumber : Hasil Analisa Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  • Pembangunan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;

  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Pembangunan pasar pengumpul;
  • Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
  • Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Pembangunan pasar pengumpul;
  • Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
  • Peningkatan, pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ;
  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;

  Penyediaan lahan

  3 Paket 3,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan, DED

  3 Paket 1,500,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 3,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan, DED

  Kecamatan Angkola Barat

  4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola Barat

  Penyediaan lahan

  4 Paket 2,000,000 Kec. Angkola Barat

  Penyediaan lahan

  3 Paket 3,000,000 Kec. Angkola Barat

  2 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  2 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan

  Tim Teknis Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu

  BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan TABEL 6.4

USULAN DAN PRIORITAS PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

No Program/Kegiatan Volume/ Satuan Biaya (Rp x 1000) Lokasi Kriteria Kesiapan

  A Perencanaan Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok

  1 Paket 500,000 Kec. Sipirok Tim Teknis Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola

  1 Paket 500,000 Kec. Batang Angkola

  Tim Teknis Penyusunan Dokumen Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat

  1 Paket 500,000 Kec. Angkola Barat

  1 Paket 500,000 Kec. Muara Batang Toru

  1 Unit 2,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED Kecamatan Batang Angkola

  Tim Teknis B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)

  Kecamatan Sipirok

  4 Paket 4,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan

  4 Paket 4,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan

  3 Paket 3,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED

  3 Paket 1,500,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 3,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED

  Penyediaan lahan, DED

  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Pembangunan pasar pengumpul;
  • Pembangunan sub terminal agribisnis, dll.
  • Pembangunan, pemeliharaan jalan akses ke pasar; 3 paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru Penyediaan lahan
  • Pembangunan/Pemeliharaan saluran;
  • Pengadaan jaringan air minum;

  • Penyediaan fasilitas persampahan;
  • Tempat pelelangan Ikan
  • Penyediaan PSD bagi
  • Pembangunan Fasilitas pelabuhan
  • Pembangunan jalan lingkungan;
  • Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
  • Pengadaan MCK; 2 unit 1,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED
  • Pengadaan MCK ++
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penerangan lampu jalan;
  • Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
  • Pembangunan jalan lingkungan;
  • Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;
  • Pengadaan MCK; 2 unit 1,000,000 Kec. Batang Angkola Penyediaan lahan, DED
  • Pengolahan limbah;
  • Pengadaan jaringan air minum;
  • Penerangan lampu jalan;
  • Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.
  • Pembangunan jalan

  1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok penyediaan lahan

  1 Unit 1,500,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED

  1 Paket 1,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan, DED

  1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok

  100 unit 2,000,000 Kec. Sipirok Jumlah rumah tidak layak huni

  Kecamatan Batang Angkola

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan

  1 Unit 1,500,000 Kec. Batang Angkola

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola penyediaan lahan

  Penyediaan lahan, DED

  1 Paket 1,000,000 Kec. Batang Angkola

  Penyediaan lahan, DED

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  100 unit 2,000,000 Kec. Batang Angkola

  Jumlah rumah tidak layak huni

  Kecamatan Batang Toru

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Penyediaan

  1 Paket 2,000,000 Kec. Sipirok Penyediaan lahan

  Kecamatan Sipirok

  Penyediaan lahan, DED C Program Pengembangan Kawasan Perkotaan

  Penyediaan lahan

  3 Paket 1,500,000 Kec. Angkola Barat

  Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 3,000,000 Kec. Angkola Barat

  Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 2,000,000 Kec. Angkola Barat

  Penyediaan lahan, DED B Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)

  5 Paket 5,000,000 Kec. Muara Batang Toru

  3 Paket 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru

  1 Paket 6,000,000 Kec. Muara Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

  3 Paket 2,500,000 Kec. Muara Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

  1 Unit 3,000,000 Kec. Muara Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

  Perumahan Nelayan

  1 Paket 5,000,000 Kec. Muara Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

  lingkungan; Toru lahan

  • Pembangunan/Perbaikan saluran drainase;

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Toru penyediaan lahan

  • Pengadaan MCK; 2 unit 1,000,000 Kec. Batang Toru Penyediaan lahan, DED
  • Pengolahan limbah;

  1 Unit 1,500,000 Kec. Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

  • Pengadaan jaringan air minum;

  1 Paket 1,000,000 Kec. Batang Toru

  Penyediaan lahan, DED

  • Penerangan lampu jalan;

  1 Paket 2,000,000 Kec. Batang Toru

  • Perbaikan rumah tidak layak huni, dll.

  100 unit 2,000,000 Kec. Batang Toru

  Jumlah rumah tidak layak huni

  Sumber : Hasil Analisa

BAB 6 - Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

TABEL 6.5 USULAN PEMBIAYAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN

  Sumber Pendanaan (Rp.x 1000) No Program/ Kegiatan

  Total APBD

  APBD APBN Masy Swasta CSR Prov

  A Perencanaan Penyusunan Dokumen 500,000

  500,000 Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sipirok Penyusunan Dokumen 500,000

  500,000 Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Batang Angkola Penyusunan Dokumen 500,000

  500,000 Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Angkola Barat Penyusunan Dokumen 500,000

  500,000 Perencanaan Kawasan Agromarine (minapolitan) Kec. Muara Batang Toru Desa Muara Upu

  B Program Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Agropolitan)

  Kecamatan Sipirok

  • Pembangunan, 500,000 500,000 3,000,000 4,000,000 pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ; Pembangunan/Pemeliharaan 500,000 500,000 3,000,000 4,000,000 saluran; Pengadaan jaringan air 300,000 700,000 2,000,000 3,000,000 minum; Penyediaan fasilitas 200,000 300,000 1,000,000 1,500,000 persampahan; Pembangunan pasar 3,000,000 3,000,000

  pengumpul; Pembangunan sub terminal 2,000,000 2,000,000 agribisnis, dll.

  • Kecamatan Batang Angkola Peningkatan, pemeliharaan 200,000 300,000 1,500,000 2,000,000 jalan desa dan jalan lokal ; Pembangunan/Pemeliharaan 200,000 300,000 1,500,000 2,000,000 saluran; Pengadaan jaringan air 300,000 700,000 2,000,000 3,000,000 minum; Penyediaan fasilitas 200,000 300,000 1,000,000 1,500,000 persampahan; Pembangunan pasar 3,000,000 3,000,000 pengumpul; Pembangunan sub terminal 2,000,000 2,000,000

  agribisnis, dll.

  • Kecamatan Angkola Barat

  Aspek Teknis Bidang Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB 6 -

  Pembangunan, 200,000 300,000 1,500,000 2,000,000 pemeliharaan jalan desa dan jalan lokal ; Pembangunan/Pemeliharaan 200,000 300,000 1,500,000 2,000,000 saluran; Pengadaan jaringan air 300,000 700,000 2,000,000 3,000,000 minum; Penyediaan fasilitas 200,000 300,000 1,000,000 1,500,000 persampahan; Pembangunan pasar 3,000,000 3,000,000 pengumpul; Pembangunan sub terminal 2,000,000 2,000,000 agribisnis, dll. C Program Pengembangan Kawasan Agromarine (minapolitan)

  Pembangunan, 500,000 500,000 2,000,000 3,000,000 pemeliharaan jalan akses ke pasar; Pembangunan/Pemeliharaan 500,000 700,000 3,800,000 5,000,000 saluran; Pengadaan jaringan air 500,000 2,500,000 3,000,000 minum; Penyediaan fasilitas 200,000 500,000 1,800,000 2,500,000 persampahan; Tempat pelelangan Ikan 3,000,000 3,000,000 Penyediaan PSD bagi 400,000 600,000 4,000,000 5,000,000 Perumahan Nelayan Pembangunan Fasilitas 600,000 1,000,000 4,400,000 6,000,000 pelabuhan

  D Program Pengembangan Kawasan Perkotaan

  • Kecamatan Sipirok Pembangunan jalan 300,000 300,000 1,400,000 2,000,000 lingkungan; Pembangunan/Perbaikan 300,000 300,000 1,400,000 2,000,000 saluran drainase; Pengadaan MCK; 200,000 704,000 6,000 90,000 1,000,000 Pengadaan MCK ++ 200,000 1,140,000 60,000 100,000 1,500,000 Pengadaan jaringan air 100,000 200,000 700,000 1,000,000 minum; Penerangan lampu jalan; 500,000 1,500,000 2,000,000