Gambar 1: susunan sistem pencacah

  Widyanuklida Vol .

  T E O R I

  Oleh karena tinggi pulsa listrik sebanding dengan energi radiasi maka dengan kata lain diskriminator berfungsi untuk menyaring radiasi yang masuk berdasarkan energinya . Counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diteruskan oleh diskriminator selama selang waktu yang ditentukan oleh timer . Sedangkan HVPS adalah catu daya tegangan tinggi yang dibutuhkan oleh detektor .

  26 memasukinya berdasarkan t i ngg i atau ampl i tudo.

  Dengan perkembangan teknologi perangkat keras saat ini dan diiringi dengan tersedianya perangkat lunak yang semakin mudah untuk digunakan (user friedly) maka sudah saatnya untuk mulai menerapkan kemajuan ini pada sistem pencacah , khususnya untuk keperluan pencacahan berulang . Tujuan dari kegiatan litbang diklat ini adalah untuk menyediakan sistem pencacah berbasis komputer yang dapat digunakan untuk kegiatan praktikum pencacahan radiasi secara berulang , seperti praktikum pengukuran waktu paro nuklida . Adapun ruang lingkup kegiatan ini meliputi disain dan pembuatan perangkat keras rangkaian elektronik yang berbasis mikrokontroler; pembuatan program untuk mengendalikan peralatan elektronik dan program "user interface" nya , serta penulisan petunjuk pengoperasiannya .

  

Gambar 1 : susunan sistem pencacah

  Detektor berfungsi sebagai pengubah energi radiasi menjadi sinyal listrik yang kemudian diperkuat oleh amplifier. Diskriminator adalah suatu alat untuk menyaring sinyal listrik yang

  Susunan peralatan suatu sistem pencacah, baik untuk mengukur radiasi alpha , beta , maupun gamma adalah sebagaimana gambar 1 .

  Sebenarnya sistem pencacah ini dapat digunakan untuk berbagai macam detektor, akan tetapi dalam kegiatan ini hanya menggunakan detektor sintilasi Nal(TI) untuk mengukur radiasi gamma .

  6 No .

  Pada sistem pencacah konvensional , proses pengukuran (pencacahan radiasi) akan dimulai ketika operator menekan suatu tombol tertentu dan pengukuran akan berhenti setelah selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya . Dalam kegiatan pengukuran berulang, misalnya dalam pengukuran waktu paro nuklida, operator harus selalu melakukan hal yang sama yaitu memulai pencacahan dan mencatat hasil pencacahan secara berulang-ulang . Kegiatan ini akan sangat membosankan, dan akan menimbulkan kesalahan, bila harus dilakukan puluhan kali pengulangan .

  P E N D A H U L U A N

  Dalam kegiatan ini telah dibuat suatu sistem pencacah berbasis berbasis komputer dengan memanfaatkan kemajuan teknologi mikro-kontroler dan perangkat lunak yang bersifat user friendly sehingga kegiatan pencacahan berulang dapat dilakukan dengan mudah, menyenangkan dan akurasi yang tinggi .

  A B S T R A K

  Hendriyanto Hadi Tjahyono

  2 Desember 2005

Sistem Pencacah Berbasis Komputer

  Sistem pencacah berbasis komputer yang dibuat dalam kegiatan ini juga tersusun atas beberapa fungsi sepert i di atas , yang membedakannya dengan sistem pencacah konvensional terletak pada diskriminator , counter dan timer. Pada sistem pencacah konvensional operator harus melakukan beberapa langkah sebagai berikut :

  Hendr i yanto HT , Sistem Pencacah Berbasis Komputer

  • komputer Pengaturan batas bawah (lower level) Pada sistem pencacah berbasis dan batas atas (upper level) diskriminasi rangkaian diskriminator dilengkapi dengan yang dilakukan dengan cara memutar komponen DAC (digital to analog converter) yang potensiometer yang ada di diskriminator . dapat dikendalikan oleh mikro-kontroler sedangkan counter dan timer digantikan oleh Pengaturan selang waktu pencacahan • mikro kontroler . Sebuah komputer personal - yang dilakukan dengan memutar diperlukan untuk keperluan

  hum an interface potensiometer atau saklar putar yang sehingga semua pengendalian dapat dilakukan ada di timer . melalui komputer.

  • Memulai pencacahan dengan menekan Gambar

  2 menunjukkan konfigurasi sistem tombol yang ada di counter dan timer, mikro-kontroler yang digunakan untuk juga bila akan menghentikan menggantikan fungsi diskriminator, counter, dan pencacahan sebelum waktunya , ataupun timer pada sistem pencacah konvensional . bila akan menghapus nila i cacahan.

  Rangkaian lengkap dari blok diagram tersebut Mencatat nilai cacahan setelah waktu • terdapat pada lampiran . pencacahan telah tercapai .

  Terlihat bahwa semua kegiatan di atas akan Perangkat Keras sangat menjemukan bila harus melakukan pengukuran berulang , apalagi bila has i l

  Komponen utama dari sistem pencacah ini pengukuran tersebut akan diolah lebih lanjut adalah mikrokontroler . Jenis mikrokontroler yang menggunakan komputer . Operator atau peneliti sudah sangat fam iliar adalah keluarga MCS51 harus mengetikkan catatan hasil pengukuran yang mempunyai banyak dengan variant tersebut ke dalam komputer . berbagai karakteristiknya . Untuk keperluan sistem pencacah mr, mikrokontroler yang

  Pada sistem pencacah berbasis komputer ini, digunakan sekurang-kurangnya harus semua langkah di atas dilakukan oleh operator mempunyai : dengan menggunakan m ouse dan

  , keyboard ,

  • sebuah masukan interrupt (int 0), layar monitor komputer , sedangkan hasil
  • sebuah masukan counter (counter pengukuran dapat langsung terekam ke dalam 0) , atau media penyimpanan komputer

  m em ory

  • dua buah keluaran digital 8 bit, dan seperti hard disk .
  • komunikasi serial (UART) .

  Pulsa dari Amplifier K o.....au.sl S eria l

  

Gambar 2: susunan sistem mikro-kontroler

  27

  • = - - ' _ ------ _ ,-'" W idyanuklida Vol .

  6 No .

  2 Desember 2005 Pulsa masukan (analog) yang berasa l dar i ampli f ier dibandingkan terhadap dua batas , yaitu batas atas (UL) dan b atas bawah ( LL ), pada dua buah komparator . Hasil komparas i terseb u t yang berupa sinyal TTL dikirimkan ke mikrokontroler melalui pin IntO dan CounterO . Berdasarka n prinsip kerja diskriminas i secara norma l, maka Komput e r personal yang digunakan untuk memberikan masukan k e mikrokontro l er dan sebaliknya me n er i ma data dar i m ik rokontroler , dihubungkan menggunakan jalur komunikas i ser i a l ( UART ) .

  Bat e s A tas Ba t a s Baw a h

  Waktu Gamba r 3 : prinsip diskriminasi han ya pulsa yang m empun yai tinggi di antara b a t as bawah dan ba t as ata s s aja yang ak a n dihitung , se dangka n pul s a yang lebih tingg i dari p ada ba tas a t a s atau lebih rendah dar i batas b a wah a kan "dibuang ". Mekan i s me i n i selanjutnya a k an diseleksi ole h algor i tma p r og r a m di da l am m ikr o k ont r o ler .

  N i lai batas a tas (UL) dan bata s bawah (LL) komparator diper o leh dari komponen DAC yang mengubah nil a i digital 8 bit dari m i krokontroler (port A dan por t

  B) menjadi nila i analog . Nilai tersebut di t ent uk an oleh operator dan d i atur oleh algor i tma p r og r a m d i dalam mik r okontroler .

  Perangkat L un ak Dua j e nis p rog r a m yang diperlukan untuk meng op eras i ka n sistem pencacah in i yaitu program untuk mikrokontrolernya dan program hum an inte r face pada komputer personal .

  Su a tu mi kr o k o ntrole r tid a k ad a artinya bila belum diisi program aplik as i di dalamnya . Sebuah chip mik ro kontrolerd a pat be rf ungsi sebagai suat u sistem pencac a h bila sudah diisi program sistem pencacah di dalam code m e m ory nya , atau dapat juga berfungs i sebaga i, m i salnya , pengendali temperatu r bila diisi prog r ampengendal i temperatur .

  ~ ~ "c ompile "

  I Ga mb ar 4 : alur peny u s u nan progr a m m ikrokontroler

  29

  program er

  ( TTL ) dan ko m puter personal ( + / - 12 Vo l t) .

  d i gunaka n un tuk me n yesuaikan s i nyal komunikas i se ri al RS232 anta r a m i krokontroler

  di gunaka n unt uk mendete k s i adanya pu l sa dar i k omparator a t as . Dua b u ah gerbang NAND

  INTO

  bawah sedangkan masuka n i nterup t

  y ang d i hubungkan ke DAC 1 untuk menghasilkan t egangan bat as bawa h . Masukan counter TO di gunaka n u n t uk mencatat pulsa da ri komparator

  me n ghas il ka n teganga n batas atas dan port P2

  1 y ang d i hubungkan ke DAC2 untuk

  P

  J a l ur parale l yang d i gunakan hanya 2 , yait u port

  sebaga im ana blok diagram berikut in i .

  m emben t uk suatu sistem minimum mi krokon t role r dengan beberapa komponen la i n

  yang sesua i .

  feature sebaga i berikut .

  M i krokontroler M i k r okontroler yang digunakan dalam sisem pencacah i ni adalah AT89C52 buatan ATMEL yang mempunyai

  EKSPERIMEN

  prog r am l ain b i la akan dianalisis dan diolah lebih lanjut .

  • 256 byte m em ory untuk data
  • 4 buah jalur pa r arel 8 bit
  • 3 buah fasilitas timer/counte r

  I agar dapat d i ba c a oleh paket

  yang d i jalankan d i kompute r untuk mengoperasikan sistem pencacah . Saat i n i banyak paket p r ogram yang dapat digunakan untu k memb u at program pengendalian dengan relatif mudah , sebaga i contoh , program Visual Basic , Vi sual C dan LabVlEW . Selain untuk mengendal i kan pengoperas i an sistem pencacah , program komputer tersebu t harus dapat " meny i mpan " has il penguku r an dalam format ASCI

  hum an i nterface

  pendekatan untuk melakukan dow nload , salah satunya adalah menggunakan program m er m i krokontroler . Progam berikutnya yang harus d i susun adalah program

  m em ory dar i m i krokontroler . Terdapat beberapa

  d i lak u kan dalam komputer perso n al . F i le dengan format hex tersebut kemud i an d i dow nload ke dalam code

  com p i le

  Source code disusun menggunakan bahasa pemrograman tertentu , misalnya dengan program asembly , bascom , atau C untuk mikrokontroler , dan kemudian di com pi l e menjad i suatu f i le dengan format hex . Pen u l i san source code dan proses

  Pembuatan program aplikasi mikrokontroler tersebut dilakukan dengan komputer personal . Pada awalnya , program untuk mikrokontroler hanya dapat disusun menggunakan bahasa asembly , akan tetapi beberapa tahun terakhir ini telah banyak bahasa pemrograman "tingkat tinggi " yang dapat digunakan dengan has i l yang tidak berbeda dengan bahasa asembly .

  R l " k 7 Hendr i yanto HT, Sistem Pencacah Berbasis Komputer

Gambar 5 : skema rangkaian mikrokontroler

  • 8 kbyte code m em ory yang dapat ditu li s dan d i hapus berulang kali menggunakan
  • 2 j alu r interupt eksterna l
  • j alu r komunikas i ser i al M i krokontroler AT89C52 tersebut d i atas d i susun
Widyanukl i da Vo L 6 No .

2 Dese m be r 2 005

  yang mempunya i ke s amaa n denga n bahas a Diskr i m i nator ANS

  I C yang dilengkap i de n ga n ba n yak f as ilit a s m i krokont r ole r . R ang k a i a n diskr imi n at o r pa d a si s tem pe nc acah i n i sanga t sederha na k a r e n a h any a t er diri a t as

  A l go rit ma p r o g ram re l at i f sed e rhana , dua b u ah pen yan g a dua bu a h DAC d a n ( buffer) , mikrokon tr o l e r m e njal a nkan perint a h-per i ntah dua b ua h k o m pa rato r , seb a gaimana r a n gka i a n seca ra t er u s mene r us (DO LO O P) d a n berikut in i .

  M u l ai • Inlslall s • d St artT"""~ Sta rt Co un 1er i l Kirim

  N

  I IaI C acaJum UbahNiia i

  DAC NIIoI Co<aban MiIlus 1 melakukan beberapa hal sebagai ber i kut .

  IC LM 358 dan LM 7 11 me ru pakan ch i p dua l dan dual com para sehingga dapat O pAm p t o r

menyederhanakan rangkaia n PCB nya . • Bas i s waktu menggunakan fas i l i ta s i nter u p t

timer 2 yang melak u kan i nte r u p t set i ap 25 Sepasang OpAmp yang pa l ing depan d i gunakan sebagai penyangga pulsa masukan agar tidak mdet ik . dipengaruhi oleh proses kompa r as i pada rangkaian selanjutnya . Setiap 250 mdetik meng iri mka n nil a i c o unter • ke komunikas i seria l dan se k a li gu s me o DA0800 yang merupakan 8 bit DAC yang ' reset ' nila i counter O. memperoleh masukan l ogika dar i port 1 dan port 2 mikrokontroler . Sedangkan keluaran

  • Selama tidak ada perintah ubah n il a i UL da n komparator dikirimkan ke pin masukan interupt LL (dengan kode karakter " U " ) maka ekstemal INTO dan pin masukan counter TO mikrokontroler memberi nilai 0 ke port

  1 dan

mikrokontroler . nilai 255 ke port 2 . Bila ada perintah ubah

nilai UL dan LL maka baca nila i UL dan LL yang baru dari buffer serial , dan mengirimkan Program Mikrokontroler nilai tersebut ke port 1 dan por t

  2 . Penyusunan source code dan proses kompilas i Set i ap ada interupt yang berasal dar i

  INTO •

menggunakan paket program Ride yang (interupt eksternal) maka nilai counter 0

dikeluarkan oleh perusahaan RIGEL . Program ini dikurangi 1 . merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi

  30

  Hendr i yanto HT , S i stem Pen c a c ah Be r basis Komputer ' <lUd< ~ : < SIift > k ey w hIe y ou drag th e 'e5IZI" T o ke e p an objec t p ro po rti onal to I s or i ginal Si Z e as y ou res i ze t , p r ess t he IQ h a nc Ie s or c i ' des . L AbVIEWTutor i aI E x t , f

  Gambar 7 : tampilan awal program LabVIEW 6,1 program pengendalian mikrokontroler yang merupakan panel-panel , saklar , lampu,

  L i sting

tdengan algoritma te r sebut di atas dapat dilihat display dan i nterface lain yang digunakan untuk

pada lampiran . berkomunikas i antara komputer dan operator ,

  P r ogram in i menggunakan semua fasilitas 1/0 komputer seperti keyboard , mouse , dan monitor .

  H u m a n In te r fa c e

Program Bagian kedua dar i program ini adalah diagram

yang merupakan " ls i" dari pemrogramannya sendir L Kalau dalam bahasa pemrograman

  Soft w are ya n g d i gunakan untuk menyusun konvensional semua perintah dituliskan dalam prog r am H um an Interface adalah LabVIEW kata atau ka l imat tertentu mengikut i

produks i perusahaan Nationa l Instrument syntax

bahasa tersebut sedangkan dalam program LabVIEW m erupakan bahasa pemrograman LabVIEW i n i semua perintah ditul i skan da l am y ang be r bas i s gra fi s dan sangat cocok untuk bentuk gamba r tertentu . Set i ap

keper l uan pe n gendal i a n perangkat keras sepert i (i con ) i con

mempu n yai arti per i ntah te r tentu , sebaga i mana mikrokontrole r . suatu per i ntah da l am bahasa pemrograman yang l ain , Gambar 8 menunjukkan controll panel dari program hum an i nterface pada aplikasi sistem pencacah l n l ,

  Pemrograman menggunakan program ini harus dibedakan atas pemrograman · c ontroll paner

  

Ga m bar 8 : "controll panel" sistem pencacah Wldyanuklida Vol .

  6 No .

  2 Desember 2005 circuit diagra m

  G am b ar 9 : pr og ram Lab

  VIEW s i stem penca c ah Tabe l1: d a ta has i l pencacaha n p ul s a de n ga n frekuens i

  5 Hz Sedangka n gamba r 9 menun j ukka n ci rcu i t dar i progra m pada d i agram hum a n i n t erfa c e Wak tu (detik ) Ca c aha n apl i kas i sis t em penca c ah i n i .

  10

  50

  1

  100

  3

  20 Program hum an interface tersebu t d i atas 1503 30 merupakan program dasar untuk melakukan pencacahan berulang . program i ni dapat diubah- 40 2001 ubah d i sesuaikan dengan keperluan . m i sa l nya 60 3000 untuk penentuan waktu paro nuklida atau untuk 90 4503 percobaan statistika pencacahan .

  300 15005 600 30006 Pengujian Seberapa kegiatan pengukuran berulang

  Dar i data pengujian d i atas terlihat bahwa · t i m i ng d i lakukan untuk menguji unjuk kerja s i stem accuracy " sis t em pencacah i ni cukup baik dan pencacah be r basis komputer i n i . Pengu j ian layak untu k digunakan dalam apl i kas i pertama adalah pengujian akuras i wak tu pencacahan radias i nuklir . pencacahan (t i ming accuracy) . Penguj i an in i d i lakukan dengan mencacah pulsa listr i k yang

  Pengu ji an kedua adalah · ch i squa r e tes !" . d i has i lkan oleh pembangkit pu l sa p r es i s i Metode i n i digunakan untuk mengu ji a p a k a h

  ( prec i s i on pulser) dengan frekuensi 50 H z . Da ta

  sekumpulan data random mengiku ti d istri bus i hasil pencacahan disaj ik an p ada tabe l be rikut . Gauss a t au t i dak . Karena i ntens i tas rad i a si yang dipancarkan oleh sumber rad i asi nukl ir bers i fa t

  r andom mengikut i distribus i Gauss ma k a has il

  pencacahannya juga harus mengikut i d i str i bus i Gauss . S il a data hasil penguku r an tidak mengikut i d i stribus i Gauss maka "k estab il a n" sistem penca c ah tidak baik .

  Dalam pengujian ini , sebuah sumber radias i gamma Cs-137 diukur secara berulang dengan

  32

  H endr i yanto H T . S i s tem P e nca ca h Berbasis Komp u te r T abel 2 : data has i l pengukuran berulang

  507

  69

  5

  4 2 545 601 586 540

  5

  586

  5 32 540 556 565 551

  4

  2

  5

  5 08 533 547 555

  3 8 546 520 601 581

  8

  57

  2

  6

  581

  5 61 596 583

  6 5 546

  5

  1 3 581 554 519

  5

  5

  5

  55

  Data has i l penguk u ran disajikan pada tabel 2 .

  1 W a ktu (me n lt)

  I 1 --- -- ---- · -

  = 106 ,82 ---.--- ..--------- -- - ---- - - - .. - ---------..._ ._.-_-_.__..

  x !

  ;=)

  Data pe n cacahan berulang tersebut d i atas sekal i gus dapat digunakan untuk mengamat i "k estab i lan " has i l pencacahan selama kurun waktu tertentu , dalam hal in i hanya selama 100 menit .

  c

  Nil a i C hi S qua r e da pa t d ihi t u ng menggunakan persamaan be ri k ut .

  Berdasarkan tabel Ch i Square . 100 data random masih dianggap mengikuti distribusi Gauss bila mempunyai nilai x! antara 82 , 4 sampai 118 , 5 . Dapat disimpulkan bahwa data pengukuran be r ulang tersebut d i atas mengikuti distribus i Gauss , sehingga kestabilan s i stem pencacah dapat d i terima .

  1 00 kal i, mas i ng-mas i ng d i ukur selama 60 det i k .

  95

  555 554 546 529 548 536 551 kond i si yang t i dak b erubah . Ju mlah pengulangan

  3 556 515 529

  57

  5

  6

  5

  583

  4 552 595 560

  4

  5

  8

  567 533

  5

  5

  51

  59

  5

  8

  1

  5

  48 526

  5

  6

  5

  5

  84 555 534 556

  5

  6

  52

  88

  5

  4

  4

  5

  38

  3 564

  2

  7

  52

  57

  65

  5

  15 570 534 540

  5

  537

  7

  57

  7 1 565 566

  5

  16

  5

  5

  6 4 525

  5

  5 44 605 547 561

  31 573 577 560

  5

  5 81 541 596

  3 531

  8

  5

  Gambarl 0 : fluktuasi has i l pencacahan pada waktu yang berbeda

  Wldyanu k l i da Vo l .

  6 N o .

  2 Desember 2

  5 .

  

.

  . ... Sistem lAC x·'

(f~ ····· .....

  PLN Ga mb ar 1 1: in s tal asi pe ran g kat kera s s is t em pen caca h mempunyai tegangan ker j a antara 900 - 1.000 Pada gambar 10 dapat diamati bahwa fluktuasi Volt , sedangkan komputer personalnya nilai hasil pencacahan tidak mempunyai mempunyai komunikas i serial RS 232 . kecenderungan tertentu (naik ataupun turun) seh i ngga dapat disimpulkan bahwa selama kurun

  Koneksi perangkat keras untuk menginstalasi waktu 100 menit sistem pencacah dalam kondisi sistem pencacah ini adalah sebagaimana yang stabil . gambar 11 . PENGOPERASIAN SISTEM PENCACAH Instalasi Perangkat Keras

  Setelah sistem pencacah diinstalasi seperti gambar 12 maka sistem pencacah dapat Perangkat keras sistem pencacah berbasis dihidupkan dengan prosedur sebaga i berikut . komputer in i terdiri atas penguat utama (amplifier), diskriminator, counter , dan tim er serta madul catu daya tegangan tinggi . Untuk menyusun suatu sistem pencacah yang dapat

  1 . Tekan tombol saklar utama 0 berwarna dioperasikan masih dibutuhkan lagi sebuah merah sehingga LED merah di atasnya akan detektor Nal(TI) dan sebuah komputer personal . menyala . Perlu diperhatikan bahwa detektor Nai(TI) yang 2 . Puta r potensio HV 8 ke kanan , hingga dapat digunakan disini adalah detektor yang tidak terdengar bunyi klik dan LED kuning di dilengkapi pre amplifier pada PMT nya dan atasnya akan menyala .

  

Gambar 12 : prosedur menghidupkan sistem pencacah

  H endr i yan t o H T , Sistem P en c acah Berbas i s K omputer ba s il d an p roses pe nc aca h a n .

  3 . L a njutkan m emutar p o t ens i o HV

  f) ke kanan per l a han-I aha n sampa i m aks i mum .

  Com Port : ada l ah t om bol untuk menentuka n 4 . Sistem pencacah si ap u n t uk d i gun a kan . j a lur k om unikas i s e ri a l RS 232 y ang d i gu n ak an .

  Tomb o l ini d apa t di "clik " me nggunakan m o us e , Untuk mematikan sistem pencacah , ikut i berulang-ul a ng s a m pa i men e m u k an nil a i yang prosedur di atas dengan urutan yang dibal i k diing i nkan yaitu mul a i da ri com 1 s am pai de ng a n ( Iangkah 3 , 2 dan kemudian 1) . c o m 8 .

  Batas at a s da n bat a s bawah : ada lah s a klar Instalasi Perangkat Lunak putar untuk m ene ntuk a n nil a i b ata s atas dan batas bawah diskriminator . Skal a r ini dapat

  Program aplikasi untuk menja l ankan sistem diputar menggunak a n mous e sa m pai ke nilai pencacah i n i dibuat dengan program LabVIEW yang diinginkan . Untu k batas a t as dapa t dipilih versi 6 . 1 maka , untuk menjalankannya , program dari 1 s ampa i d en ga n

  10 Volt sedang k a n untuk run tim e LabVIEW 6 . 1 harus d i i nstall terl e bih ba t as b awa h an t ara 0 , 5 s am pa i denga n 9 ,5 Volt . dahulu . Hal ini dapat dilakukan dengan car a meng a ktifkan instalasi yang b e rn a ma file

  Wa k tu cacah : d i g un ak an unt u k m e n ga tur wa ktu LV R un T i me En g .msi yang terdapat pada CD penc a c ahan dala m s a tu an detik . Pengatura n in s t a l as i . dap a t di lak u kan b ai k me n gg u nakan mouse , yaitu d enga n meng " clic k " t ombo l panah kec il k e a t a s

  S e t e lah prog r am run tim e LabVIEW 6 . 1 . ter at a u ke bawa h, m a u p u n me n ggunakan keyboa rd m ak a program aplikasi sistem p en c a cah i nst a ll y a i tu dengan m enge ti kkan ni lai yang d ii ngin k a n d apa t d i ak tifkan . Program ap l ik a si i ni, y a n g dalam kotak n il a t . bern a m a SCA . e x e , d apa t dij a l a nk an l angsung d ar i C D a ta u di co t er l eb ih dah ul u ke hard-disk . p y

  Jumlah ulangan : digunakan untuk mengat ur jumlah pengulanga n proses pencacaha n .

  Pengaturan dapat dllakukan ba i k menggunaka n Program Apl i kasi Front Panel mouse , yaitu dengan meng " click " tombol pa n a h kec i l ke atas atau ke bawah , maup u n

  K e ti ka p r ogram apl i kas i SCA d ij alankan maka menggunakan keyboa r d yaitu denga n se t e l ah bebe r apa saat ( tergantung pada menget i kkan n i la i yang diing i nkan dalam ko t a k e c epatan k ompu t er yang d i gunakan) akan n il ai . muncul fr ont panel sebaga i mana gambar 13 .

  Waktu tunda : d i gunakan untuk mengatur wa Terdapat beberapa fasilitas u ntuk mengatur tunda (i nterval) antara satu pencacahan denga n pencacahan , yang dapat diatur baik se t ting pencacahan berikutnya dalam satuan de menggunakan mouse maupun keyboard , dan Pengatu r an dapat dilakukan baik mengguna ka beberapa fasi l itas tampilan yang menunjukkan mouse , ya i tu dengan meng " click" tombo l pa na

  

Gambar 1 3: tampi Ianfron t pan e l si s tem pencacah Widyanuklida Vol .

  6 No .

  2 Dese m be r 200

  5 k ec il ke ata s at au k e baw a h , m aupu n

  PENUTUP menggunakan key b oa rd y aitu dengan Sis tem pe n ca c a h be rba s i s k o m p ut e r yan g di b u a t menget i kkan nila i yang d ii nginkan . d alam u sula n k eg iatan ( U sKeg ) i n i dapa t d igu n akan un tu k me l akuka n pencacahan r adias i

  Start : adalah tombo l u nt u k me mul a i p r ose s menggunakan detekto r N a l( T I), baik pencacahan pencacahan , baik pencacaha n tunggal maup un tunggal maup u n penc a caha n berulang . pencacahan berulang .

  S i stem pe n cacah in i dapa t digunakan untuk Stop : adalah tombo l untu k menghe n t ik a n pr ose s menggant i ka n s i s t em pencacah konvensional , pencacahan seca r a manual , baik p e nc a c aha n den ga n p e rfor ma teknis y ang ti da k be r beda tunggal maupun penca c ah a n be rulang . t e tapi deng a n b ebe rapa option k e mudahan y a ng l e bih ba ik, s epert i p engat u r a n pe ncac a h a n

  Simpan : adalah tombo l untuk menyimpan data b e rul an g secar a otomatis dan p e n y impanan h as i l hasil pencacaha n ke d a lam file komput e r . p e nc aca han ke d a l a m file . Se la in itu , pengaturan

  Tombol in i hanya dapat diaktifkan ketika proses atau par a m e te r p e nc aca han dap a t se ttin g pencacahan dala m k e ad a an b e rh e nt i . dil a k u k a n se c ar a us e r friendly .

  Power : adalah sak l ar untuk m em a t i ka n progr a m U ntu k men j a mi n k ua lit a s unjuk ke rj a nya, maka aplikasi pencacahan . sis t em pencacah in i perlu diuj i l eb ih l an j u t mengikut i prosedu r standar pengujia n

  Fasilitas tampilan terd i r i atas t am pilan nil a i i nstrumentasi n uklir . cacahan , tampilan waktu jalan pencaca h an (elapsed counting t i me) , tampilan wa k tu tu ng gu , dan tamp i lan nilai 5 pencacahan terakh ir ,

  DAFTAR PUSTAKA 1 . National Instruments , LabVIEW user manual , 2000

2. Cypress, Fz-USB Technical Reference Manual , 2000 3 . Atmel , AT89C51 Datasheet , 1998 .

  36

  Hendr i yan t o H T . Si stem Pen c a c ah Berbasis Komputer

L amp i ran

  L i sting P r ogram Pengendal i an Mikrokontroler #in clud e <s tdi o .h > #in c l ude <st dl i b. h> #in c l ude " E:\ M y E x perime nts\ Inc \ DT52.h"

  WORD Ca c ahan 0; =

  BYTE Tik, Ce k ; BYTE Ba tas At a s = 255, BatasBawah 1 ; v oid S e tTi merO (vo id )

  ( TMOD 1= Ox05 ;

  

II T i mer O sb g counter

16 bit, gate inte r na l T H O T LO OxOO ; I lr es et n i lai c o unter

  TRO 1;

  I IS t a r t cou n te rO vo id Set T imer2{void)

  ( T

  2CON OxOO ;

  IITime r 2 sbg ti mer 16 bit, gate internal , auto r e load T H2 RC AP

  2 H

  I BY TE( - H

  61 44 0) ; Il kristal 11 . 0592 MHz dengan internal clock

  1/12 TL

  2 R C AP

  2L

LOBY T E ( -61440); Ii nilai awal

  6 1 440 akan ove r flo w I l lS de t ik

  1; EA

  II en ab le se mu a I n t er r u p ts ET 2 1;

  II enable inte rrup t timer

  2 1; TR

  2 II Star t timer

  2 void SetSerial (vo i d)

  { SCON Ox52 ;

  I I UART 8 b it d enga n baud rate timer1 TM OD Ox20 ;

  1=

  I I T ime rl sbg baudrate generator, 8 bit r e l o ad ( m o de 2) TH

  1 Ox fd; Ilk ri s tal 11.

  59

  2 Mhz : Oxfd = 9 600 BaudRate 1;

  T R1 Ii star t timerl void detik ( void) in t e r rup t 5 u s in g Il in teru pt timer 2 , pr io r ita s

  1 {

  T F2 = 0; Il reset flag timerO

  • Tik ; Il in c reament variabel tik if ( Tik ) = 3) m i li detik tercapai

  

11200

{

  Tik = 0; Cacah an = ( TH O « 8) I TL O;

  II Baca C o unter ke v ar i abel Cacahan p r i n t f ( " %d ", Ca cahan ) ;

  IIK irim nilai cacahan ke RS

  2

  32 void AmbilB a tasAtas ( void) { char Ni l a i [ 3] ; BYTE Inde k s ;

  = TR O TR 2 1;

  = =

  II Hentikan sementara timer2 dan counterO TH O = T L O = O x O O ;

  Il reset nilai c ounter while « Ce k ! = 1 3) & & ( I n deks < 3) )

  I itunggu "enter" atau mencapai

  3

  Widyanuk li da V o l .

  3 angka C e k

  = =

85) Ambi l B a ta sAta s ();

  = = 74) AmbilBatasBawah( ); IlL untuk m enga m bil d an kirim Ba tas B awa h ke DAC1 i f (C e k

  { C ek = _getkey (); if ( Cek

  { i f ( RI = = 1 )

  Ba tasAtas; Bat asBawah; w hil e (1)

  I I P ORT B ke D A C1 sbg n ila i ba t a s b a w ah P O RTA P O RTB

  /IKo nf igu ras i P PI 8 255 /I PORTA ke DAC2 sebaga i nilai batas ata s

  SetSerial( ); SetTimerO() ; SetTimer 2(); PORTCFG = Ox 80;

  TRO = T R2 = 1 ; //St art lagi ti mer 2 da n count e rO void ma i n ( v oi d ) {

  = a toi ( N il a i);

P O RTB = B at a s B a wah ; // P OR T B ke D A C1 seba g a i n i la i ba t a s b aw a h

  Ni lai [I nd e ks ) = Cek; Indeks + + ; BatasBawah

  = getke y();

  3) ) // reset n i lai counter // tunggu "enter" atau mencapai

  6 No .

  13 ) && (I ndeks <

  = O x OO; while « Ce k ! =

  = TL O

  // Hentikan sementara timer2 dan co unt erO TRO = TR 2 = 1; THO

  ( char Ni l ai [3) ; BY T E Indeks = 0;

  1; // P OR TA ke D A C 2 se bagai nila i b ata s at as / /S tart lagi timer2 da n counterO void Amb ilBatasBawah (void )

  TR2 =

  TRO =

  = atoi ( Nilai ) ; PORTA = Bata s A t as ;

  C e k ; Indeks ++; BatasAtas

  Nilai[Inde k s ) =

  = _ get k e y() ;

  2 D e sembe r 2005 angka Cek

  IIU untuk mengam bil dan kirim Ba tas Ata s ke D A C2