BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian - ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung) - Ra

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian

  1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya dalam bentuk angka dan analisis data

  1 yang digunakan bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis penelitian.

  2. Sifat Penelitian

  Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang memaparkan data yang terdapat dilapangan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan landasan teori yang bertujuan menguji hipotesis penelitian dan menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti.

B. Sumber Data

  Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

  Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan 1 data kepada pengumpul data, data atau data yang diperoleh secara

  Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, langsung dari sumber asli.

  2 Penelitian ini menggunakan sumber

  wawancara untuk mengetahui tentang bagaimana gambaran umum perusahaan Son Haji Sony.

2. Data Sekunder

  Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

  3

  data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari buku-buku dan sumber literatur serta data-data terkait yang sesuai dengan topik yang diteliti.

C. Metode Pengumpulan Data

  Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka untuk mengumpulkan data di gunakan mode interview, metode kuesioner/angket, dan metode dokumentasi.

  1. Pengamatan (Observasi) Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

  4 Dalam hal

  ini penelitian melakukan pengamatan objek terhadap masalah dari brand

  image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian bakso Son Haji Sony.

  2. Metode Kuesioner/Angket Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk 2 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),

  hlm. 225 3 Ibid , hlm. 225

  memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang

  5

  menjawab pertanyaan) terutama penelitian survey. dan pertanyaan- pertanyaan tersebut dijawab oleh konsumen/pelanggan dari Son Haji Sony.

  Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala yang dikembangkan oleh Rensis Likert ini biasanya memiliki lima atau tujuh kategori peringkat dari sangat tidak setuju

  6

  hingga sangat setuju atau dari positif hingga negatif. Untuk itu skor yang dapat diberikan atas kategori peringkat-peringkatnya adalah: a. Sangat Setuju (SS) : 5

  b. Setuju (S) : 4

  c. Ragu-ragu (RR) : 3

  d. Tidak Setuju (TS) : 2

  e. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

D. Definisi Operasional Variabel

  Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

  5 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, cetakan 10) 2009, hlm. 1 6 Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastusti, Metode Penelitian Kuantitatif:

  7

  peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Brand Image dan WOM.

  2. Variabel Terikat (Dependent Research) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

  

8

  akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian.

  Operasional variabel merupakan penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasikan) construct menjadi variabel penelitian yang dapat dituju, sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama,

  9 atau mencoba untuk mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.

  Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  7 Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, 2014, Hlm. 96 8 9 Ibid , hlm. 97

  Husein Umar, metode riset bisnis panduan mahasiswa untuk melaksanakan riset

dilengkapi contoh proposal dan hasil riset bidang manajemen dan akuntans i, cetakan kedua, PT.

Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2002, hlm. 233

  1. Brand Image (variabel independent X

  1 ) Brand Image menurut Freddy Rangkui adalah sekumpulan ingatan, kesan, dan

  persepsi dari seseorang, suatu komunitas, atau masyarakat tentang suatu brand/merek yang terbentuk di benak konsumen. Menurut Biel dakam jurnal penelitian Setyaningsih dan Didit Darmawan indikator Brand Image adalah:

  a. Citra Pembuat (Corporate Image)

  Corporate image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

  konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa yang meliputi nama besar perusahaan.

  b. Citra Pemakai (User Image)

  User image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen

  terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa yang meliputi gaya, gaul, percaya diri, dan mewah.

  c. Citra Produk (Priduct Image)

  Product Image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

  konsumen terhadap suatu produk yang meliputi merek, kualitas, fitur, dan desain

  2. Word Of Mouth (Variabel Independent X

  2 )

  Kotler dan Keller mengemukakan bahwa WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Adapun indikatornya adalah: a. Membicarakan

  Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi proses komunikasi WOM.

  b. Mempromosikan Seseorang mungkin menceritakan produk yang pernah dikonsumsinya tanpa sadar ia mempromosikan produk kepada orang lain (teman atau keluarganya) c. Merekomendasikan

  Seseorang mungkin akan merekomendasikan suatu produk yang pernah dibelinya kepada orang lain.

  d. Menjual produk/merek kepada pelanggan lain Menjual tidak berarti harus mengubah konsumen menjadi salesman akan tetapi konsumen kita berhasil mengubah konsumen lain yang tidak percaya, memiliki persepsi negatif dan tidak mau mencoba produk tersebut menjadi percaya, persepsi positif dan akhirnya mencoba.

3. Keputusan Pembelian (variabel dependent Y)

  Menurut Kotler dan Keller, keputusan pembelian yang dilakukan oleh para a. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk sehingga dapat mengembangkan strategi pemasaran.

  b. Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, dan dapat dibagi kedalam dua level rangsangan.

  c. Evaluasi alternatif Proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada evaluasi alternatif ini konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

  d. Keputusan pembelian Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dalam keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang dan faktor yang kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga.

  e. Perilaku pasca pembelian

  Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana konsumen akan mengalami beberapa tingakt kepuasan atau ketidakpuasan.

  b. Apakah anda memiliki kepuasan tersendiri setelah membeli Bakso Son Haji Sony?

  b. Apakah anada sering mempromosikan pada kalangan terdekat tentang kepuasan setelah membeli bakso son haji sony?

  a. Apakah anda sering membicarakan kepada orang lain bahwa bakso son Haji Sony adalah bakso yang paling enak di kota Bandar Lampung?

  4. Menjual

  3. Merekomendasikan

  2. Mempromosikan

  1. Membicarakan

  Kotler dan Keller mengemukakan bahwa WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.

  Word Of Mouth (X 2 )

  d. Apakah Bakso Son Haji Sony mempunyai rasa khas dan berbeda dengan bakso- bakso yang lain?

  c. Apakah anda yakin Bakso Son Haji Sony menjual produk makanan yang dijamin halal?

  a. Apakah Bakso Son Haji Sony membuat produk yang berkualitas dan terjamin kebersihannya?

  10 Tabel 3.1 Definisi Operasiponal Variabel Operasional variabel Definisi operasional variabel Indikator Pertanyaan

  indikatornya yaitu merek, kualitas, fitur dan desain.

  image ), dimana sub

  3. Citra Produk (product

  indikatornya yaitu kepuasan, percaya diri, dan mewah.

  image ), dimana sub

  2. Citra Pemakai (user

  1. Citra Pembuat (corporate image), dimana sub indikatornya meliputi nama besar perusahaan.

  menurut Freddy Rangkuti adalah sekumpulan ingatan, kesan, dan persepsi dari seseorang, suatu komunitas, atau masyarakat tentang suatu brand/merek yang terbentuk di benak konsumen.

  Brand Image

  Brand Image (X 1 )

  c. Apakah anda sering memberikan rekomendasi kepada teman-teman yang ingin membeli bakso? d. Apakah anda pernah meyakinkan ke beberapa 10 Prima, Srikandi, dan Andriani, “Pengaruh Citra Merek terhadap Word Of Mouth dan kerabat yang memiliki persepsi negatif tentang bakso son haji sony?

  Menurut Kotler dan

  1. Pengenalan kebutuhan

  a. Apakah anda membeli

  Keputusan pembelian Keller, keputusan

  2. Pencarian informasi Bakso Son Haji Sony

  (Y) pembelian yang

  3. Evaluasi alternatif karena anda hobi makan dilakukan oleh para

  4. Keputusan pembelian bakso? konsumen melalui

  5. Perilaku pasca

  b. Sebelum membeli Bakso lima tahap yaitu: pembelian Son Haji Sony apakah pengenalan anda mencari tau informasi kebutuhan, kepada kerabat yang pencarian informasi, terlebih dahulu evaluasi aternatif, membelinya? keputusan c. Apakah anda membeli pembelian, dan karena Bakso Son Haji perilaku pasca Sony bakso yang paling pembelian. enak dibandingkan dengan bakso-bakso yang lain? d. Dari sekian banyak penjual bakso, apakah anda tetap memilih untuk membeli bakso Son Haji Sony? e. Setelah anda membeli bakso Son Haji Sony apakah anda merasa puas dengan kualitas baksonya?

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

  Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya

  11

  nilai karakteristik yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah mencoba Bakso Son Haji Sony I-X.

11 J. Supranto, Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis,

2. Sampel

  Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil

  12

  penelitian sampel. Dalam menentukan besarnya sampel terdapat perbedaan argumentasi tentang besarnya sampel penelitian yang diungkapkan oleh para pakar penelitian. Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan besarnya sampel antara lain populasi dalam jumlah yang banyak sehingga dalam praktiknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti, keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber

  13 daya manusia, membuat peneliti harus meneliti sebagian dari elemen penelitian.

  Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non- probability sampling denganbentuk purposive sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

  14 sampel.

  Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada rumus Rao Purba dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui dan populasi berjumlah besar. Menggunakan rumus sebagai berikut:

  Z

  4 Moe

  Dimana: 12 n = ukuran sampel

  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Renika Cipta, Jakarta, 2006, Hlm. 133 13 Uma sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, edisi 4, buku 1, jakarta: salemba 4, hlm.252 Z = 1,96 (score pada tingkat signifikansintertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10% Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

  1,96 4 10%

  n = 96,04 Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel atau responden yang harus

  15

  diteliti adalah 96,04 responden. Namun, untuk memudahkan penelitian maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 konsumen yang telah membeli Bakso Son Haji Sony.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan penelitian studi kasus yang dipergunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah mendapat gambaran mengenai objek dari penelitian tersebut. Deskriptif kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu menganalisis pengaruh antar variabel.

15 Ghazali, M. Rizwar “Pengaruh Lokasi, Kualitas Layanan dan Promosi terhadap

  Alat uji analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, alat uji ini bertujuan untuk mengetahui dua variabel antara variabel independent X dengan variabel dependent Y yang akan dikenai prosedur analisis statistik regresi apakah menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

  16 Untuk keabsahan data

  maka sebelumnya data yang diperoleh dari lapangan akan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas kuisioner dan uji reabilitas kuisioner.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner

a. Validitas

  Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.

  17 Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur

  yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Apabila instrumen pengumpul data yang digunakan mampu untuk mengukur apa yang akan diukur, maka data yang dihasilkan dapat dinyatakan valid. Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti akan menggunakan metode komputerisasi SPSS 17 dengan teknik pengujian

  biveriate person (produk momen pearson).

  18 Adapun rumus untuk

  menghitung validitas adalah:

  19

  16 Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis dan Penelitian SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2010, hlm. 54 17 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 2004, hlm. 118 18 Duwi priyatno, Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta: Mediakom, 2010, hlm.90

  R = NΣXY– (ΣX) (ΣY)

  2

  2

  √{NΣX² – (ΣX)²} {NΣY – (ΣY) } Keterangan: R = koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y N = jumlah responden ΣX = jumlah skor X ΣY = jumlah skor Y

  XY= skor rata-rata dari X dan Y Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikan koefisien pada taraf signifikansi 0,05. Artinya suatu item dianggap valid bila r hitung r tabel . Dalam penelitian ini r tabel diperoleh dari nilai signifikansi yang sebesar 0,05 dan N=100, sehingga nilai pada r adalah 0,195. Maka bila hasil uji nilai

  tabel

  instrumen lebih besar dari r tabel maka instrumen yang diujikan dapat dinyatakan valid.

b. Reliabilitas

  Reabilitas adalah instrumen untuk mengukur ketepatan, keterandalan,

  20

copnsistency , stability atau dependability terhadap alat ukur yang digunakan.

  Suatu alat ukur dikatakan reabilitas atau dapat dipercaya, apabila lat ukur yang digunakan stabil, dapat diandalkan, dan dapat digunakan dalam peramalan. 20 Husaini Usman dan R. Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistik, jakarta, Bumi

  Artinya data yang dikatakan reliabilitas adalah alat ukur yang yang digunakan bisa memberikan hasil yang sama walaupun digunakan berkali-kali oleh peneliti yang berbeda. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas akan menggunakan program SPSS 17. Untuk pengujian ini peneliti juga menggunakan batasan nilai sebesar 0,7.

  Jika nilai pada hasil reliabilitas kurang dari 0,7 maka gasil tersebut dikatakan tidak baik.

2. Uji asumsi klasik

  Ada beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam uji asumsi klasik diantaranya adalah:

  21

a. Uji normalitas

  Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

22 Suatu penelitian data yang diperlukan harus bervariabel

  normal, bila data dari setiap variabel tidak normal maka tidak bisa mengggunakan statistik parametrik. Distribusi dari rata-rata sampel hasil dari observasi akan mendekati normal bila jumlah individu sampel makin besar. Metode normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik kolmogrow-

  

smirnov atau dikenal dengan uji K-S dan data dinyatakan berdistribusi normal jika

data mengikuti bentuk distribusi normal.

  

23

Untuk melihat data berdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilihat pada grafik normal Q-Q plot. 21 Albert Kurniawan, Op.Cit. hlm.156 22 Duwi Priyatno, Op. Cit, hlm. 71

  b. Uji Multikolinier

  Penggunaan uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya satu atau lebih variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya. Uji multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Invlation Factor (VIF) pada model regresi yang pada pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya.

  c. Uji Hekteroskedastisitas

  Suatu model regresi mengandung masalah hekteroskedastisitas jika varian dalam model tersebut tidak konstan. Adanya masalah dalam hekteroskedastisistas ini adalah varain penaksirannya tidak minimum sehingga penaksir dalam model regresi menjadi tidak efisisen. Diagnosa adanya masalah hekteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan metode uji spearman’s rho pengujian pada hekteroskedastisitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai residual

  24 masing-masing independen dengan nilai signifikan sebesar 0,5.

  d. Uji autokorelasi

  Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu pada suatu periode berkorelasi atau tidak berkorelasi dengan variabel pengganggu lainnya. Suatu model dikatakan tidak mengandung masalah autokorelasi apabila pengaruh faktor pengganggu yang terjadi dalam suatu periode waktu pengamatan

  25 tidak berpengaruh pada peride lainnya.

  Syarat yang harus terpenuhi daalm pengujian ini adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Syarat yang harus dipenuhi agar bebas dari uji

  26

  autokorelasi adalah dengan melihat ketentuan berikut ini: 1) Jika d lebih kecil dari d1 atau lebih besar dari 4-d1 maka H O ditolak, dan berarti terdapat autokorelasi.

  2) Jika d terletak antara du dan 4-du atau lebih besar dari nilai tabel d1 dan du, maka H O diterima dan berarti tidak ada autokorelasi 3) Jika d terletak antara d1 dan du atau 4-du dan 4-d1, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

  Adapun hipotesis dalam pengujian tersebut adalah sebagai berikut: H O : tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan H a : terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.

  Setelah uji-uji asumsi klasik telah dilakukan dengan baik dan benar, maka akan dilakukan teknik analisis regresi berganda. Teknik tersebut merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis pengeruh dari berbagai variabel bebas, Brand Image (X1) dan WOM (X2), terhadap keputusan pembelian (Y).

25 Ibid , hlm. 200

3. Uji Hipotesis

  a. Analisis Regresi Linear Berganda

  Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent.

  27 Menurut Rangkuti formulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y=b0 + b1 X1 + b2 X2 + e

  Dimana: Y = keputusan pembelian X1 = Brand Image X2 = WOM b0 = konstanta b1-b2 = koefisisen regresi e = standar eror

  b. Uji f

  Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X X )

  1

  2

  secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan

  28 untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

  F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: R /k 27

  1 R / n k

  1 28 Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 23 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS ( Untuk Analisis Data dan Uji Atatistik), Dimana: R

  2

  1

  1

  2

  √ n

  29

  Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi dan Rangkuty sebagai berikut:

  ) diterima.

  o

  ) ditolak dan hipotesis mula-mula (H

  2) Jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa kedua variabel brand image dan WOM secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian alternative (H

  = koefisisen determinasi ganda n = jumlah data atau sampel k = jumlah variabel independent Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:

  o ) diterima.

  diterima dan hipotesis mula-mula (H

  1 )

  pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa kedua variabel brand image dan WOM secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian alternative (H

  tabel

  > F

  hitung

  1) Jika F

c. Uji t

  Dimana: t = observasi n = banyaknya observasi r = koefisien korelasi dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Tingkat signifikan yang akan digunakan adalah 0,05 dengan kriteria jika t hitung > t tabel maka H

  1 diterima dan H o ditolak.

  2) Jika t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaaan 95% ( =0,05), maka H o diterima dan H

  1 ditolak.

  Adapun untuk uji statistik tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pengujian koefisien regresi variabel brand image

  H : brand image berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan

  1 pembelian.

  H o : brand image tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

  2) Pengujian koefisisen regresi variabel WOM H : WOM berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan

  1 pembelian.

  H : WOM tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

  o pembelian.

  2

d. Koefisien determinasi (R )

  Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan

  2

  2

  melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R ). Jika (R ) yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya

  2

  jika (R ) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus koefisien korelasi dan

  30

  koefisien determinasi adalah: r = n (Σxy)– (Σx) (Σy)

  2

  2

  √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy – (Σy) }

  2

2 R = (r) x 100%

  Dimana: r = determinasi y = variabel dependen n = jumlah frekuensi x = variabel independen

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian - File 06 BAB III

0 0 9

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian - 06 BAB III SKRIPSI

0 0 9

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada CV. Anugerah Semata Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 7

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sifat Penelitian - PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Lampung)

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian - BAB III jadi

0 1 12

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian - PENGARUH REPUTASI DAN INOVASI PRODUK TABUNGAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian - 6. BAB III.compressed

0 0 15

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran - ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung) - Raden Intan Reposit

0 0 45