PENGGUNAAN SERAT POLYPROPHYLENE DARI LIMBAH STRAPPING BAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN
BUKU ABSTRAK
SEMINAR NASIONAL ILMU TERAPAN (SNITER) TAHUN 2018
Diambil dari sebagian isi Buku Prosiding SNITER Tahun 2018 UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA Alamat : Jl. Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya 60113 Telepon : 031-5922403 Fax : 031-5925790 E-mail : sniter@widyakartika.ac.id Laman : sniter.widyakartika.ac.id, www.widyakartika.ac.idTIM REVIEWER DAN EDITOR REVIEWER:
- Drs. Darmanto, M.Sc.
Prof. Dr. Drs. Ec. Herman Budi Sasono, M.M.
- Dr. Erna Ferrinadewi Kusnarsiyah, S.E., M.M.
- Dr. Murpin Josua Sembiring, M.Sc.
- Eka Fadilah, S.S., M.Pd.
- Ir. Tamaji, M.T.
- Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T.
EDITOR:
- Yonatan Widianto, S.Kom., M.Kom.
- Indra Budi Trisno, S.T., M.Kom.
- Yoga Alif Kurnia Utama, S.ST., M.T.
KATA PENGANTAR
SNITER 2018 Universitas Widya Kartika (UWIKA), Surabaya adalah seri kedua
setelah SNITER pertama di tahun 2017. SNITER 2018 ini memberikan salah
satu peran perguruan tinggi dalam bentuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (PPM) UWIKA sekaligus menunjukkan komitmen kami
sebagai perguruan tinggi yang berkompeten di bidangnya. Kegiatan ini memiliki
fungsi untuk membagi ide, gagasan, dan hasil kajian atau pengabdian menuju
penguatan daya saing bangsa melalui Bahasa, Ekonomi, Sains, dan Teknologi.
Kegiatan ini sekaligus membuktikan peran ilmu terapan dan sebagai bukti
pesatnya perkembangan yang dilakukan oleh para akademisi, praktisi, maupun
peneliti. Selain itu, Seminar Nasional Ilmu Terapan 2018 UWIKA ini dapat
menjadi inspirasi bagi peserta dan dosen lain untuk selalu mengembangkan ilmu
yang dimiliki dan menerapkannya di berbagai bidang kehidupan. Surabaya, Oktober 2018 Panitia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ 1
EDITOR DAN REVIEWER ..................................................................... 3
KATA PENGANTAR .............................................................................. 5
DAFTAR ISI ............................................................................................ 7
PERATURAN SESI PRESENTASI ......................................................... 9
DAFTAR MAKALAH DAN PENULIS .................................................... 11
KELOMPOK A ........................................................................................ 17
KELOMPOK B ......................................................................................... 31
KELOMPOK C ........................................................................................ 39
KELOMPOK D ........................................................................................ 53
KELOMPOK E ........................................................................................ 63
PERATURAN SESI PRESENTASI 1.
Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia.
2. Materi presentasi harus sudah diserahkan saat registrasi kepada Panitia Penyelenggara.
3. Pemakalah mempresentasikan materinya sesuai ruang yang telah dijadwalkan.
4. Waktu presentasi dan diskusi akan disepakati antara Moderator dan para Pemakalah pada masing-masing kelompok.
5. Selama presentasi berlangsung, hadirin tidak diperkenankan untuk bertanya ataupun berdiskusi dengan pemakalah lain.
6. Seluruh rangkaian kegiatan dalam Sesi Presentasi dipandu oleh Moderator Ruang.
Daftar Pemakalah Kelompok A
REKAYASA SIPIL
No. Makalah & PenulisANALISA EFISIENSI BIAYA PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN
DAN OLAH RAGA ST. CAROLUS SURABAYA DENGAN VALUE
1 ENGINEERING Yulius Cornelius Gregorius Oei, Mardijono Hadiwidjaja, Leonardus Setia Budi Wibowo PENGGUNAAN SERAT POLYPROPHYLENE DARI LIMBAH STRAPPING BAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK
2 BELAH BETON RINGAN Safrin Zuraidah, Bambang Sujtmiko, K Budi Hastono,Maria Adelina Lidia PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA BASEMENT GRAND DHARMAHUSADA LAGOON SURABAYA
3 Yulina, Norman Ray, Leonardus Setia Budi Wibowo, M. Shofwan Donny Cahyono
ANALISIS MANAJEMEN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PONDASI PABRIK MESIN4 PERCETAKAN PLASTIK Jeffry Edgar, Mardijono Hadiwidjaja PENGARUH PEMANFAATAN LIMBAH SLAG BAJA DAN KERIKIL MADURA SEBAGAI PENGGANTI BATU PECAH UNTUK
5 PERKERASAN ASPAL BETON Theresia MCA, Amrita Winaya
PREDIKSI KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN
6 METODE ARTIFICIAL INTELLIGENCE Doddy Prayogo
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG MEDIC CENTER
7 RUMAH SAKIT MATA UNDAAN KOTA SURABAYA Chris Salim Susanto, Norman Ray, Leonardus Setia Budi Wibowo
PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM UNTUK BAHAN BATA
8 RINGAN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH
Bambang Sujatmiko, Safrin Zuraidah, K. Budi Hastono, Raka Mahendra
TINJAUAN ASPEK GRADASI RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT DARI JALAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR9 Ari Widayanti, Ria Asih Aryani Soemitro, Januarti Jaya Ekaputri, Hitapriya Suprayitno
IDENTIFIKASI AWAL MODA PENGHUBUNG YANG DIGUNAKAN
OLEH PENUMPANG KA KOMUTER PADA SAAT MENUJU DAN
10 MENINGGALKAN STASIUN Anita Susanti, Ria Asih Aryani Soemitro, Hitapriya Suprayitno
Limbah secara umum didefenisikan sebagai substansi atau suatu objek dimana pemilik punya keinginan untuk membuangnya. Keberadaan limbah dalam jumlah yang besar dapat merusak lingkungan. Data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya pada tahun 2014, jumlah sampah atau limbah padat yang dihasilkan kota Surabaya setiap hari mencapai
2 dan kuat tarik belah maksimum terdapat ( FS-9% ), sebesar 0,45 N/mm
Perkembangan pembangunan di bidang konstruksi yang semakin maju dan serba canggih, teknologi beton mempunyai potensi yang luas dalam bidang konstruksi. Hal ini menyebabkan beton banyak digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, jembatan, dermaga dan lain- lain. Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. meningkatkan performa beton terutama dari segi menahan beban tarik.
Kata kunci: beton serat, kuat tekan, kuat tarik belah 1. PENDAHULUAN
3 Menurut SNI 03-2847-2002.
3 . Lebih ringan dari beton ringan yang mengandung agregat
. Sedangkan berat volume sebesar 1140 kg/m
2.
Perkembangan pembangunan sangat pesat terutama dibidang konstruksi yang mendorong meningkatnya kebutuhan
akan bahan bangunan termasuk beton. Untuk menjawab persoalan tersebut perlu dilakukan sebuah inovasi untuk
mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas. Dalam penelitian ini menambahkan limbah serat polyprophylene dari
bahan strappingband ke dalam campuran beton ringan untuk memperbaiki kinerja beton terutama kuat tarik belahnya.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini antara lain variabel bebas
yaitu persentase penambahan serat polyprophylene dari bahan strappingband FS- 0%, FS-3%, FS-6% FS-9% dan
variabel tak bebas yaitu workability yang dinyatakan dalam nilai slump kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan.
Adapunm faktor lain seperti susunan gradasi, bentuk dan ukuran gradasi, proporsi campuran, bahan, perawatan selama
proses pengerasan dan sebagainya dianggap sebagai variabel yang tidak berpengaruh. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Hasil Beton ringan dengan penambahan fiber strapping band pada
umur 28 hari terdapat pada ( FS-9%), kuat tekan maksimum sebesar 8,58 N/mm
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
2)
ABSTRAK
, Bambang.sujatmiko@unitomo.ac.id
4 Universitas Dr Soetomo Surabaya
3 , Maria Adelina Lidia
2 , K Budi Hastono
1 ,Bambang Sujtmiko
PENGGUNAAN SERAT POLYPROPHYLENE DARI LIMBAH
STRAPPING BAND TERHADAP KUAT TEKAN
DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN
Safrin Zuraidah- – agregat ringan dan mempunyai berat jenis 1900 kg/m
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
(PP) optimum adalah 1,20 % kali berat semen
2. Agregat Agregat merupakan komponen yang cukup penting dalam material penyusun beton.
Semen portland Dari bebrapa jenis semen, yang sering digunakan dalam konstruksi beton adalah jenis semen Portland. Semen Portland didefenisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling kelingker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama hahan utamanya.
D. Material Penyusun Beton 1.
Ditinjaau Terhadap Kuat Tarik Belah dan Kuat Tekan”, menyatakan bahwa Peningkatan kuat tarik belah mortar yang optimum terjadi pada variasi fiber 5% sebesar 1,03 MPa
Strapping Band Untuk Mortar Fiber
Menurut [5], “Permanfaatan Limbah Polyester
(PP)
yang memberi peningkatan kuat tekan 20% lebih tinggi dari pada kuat tekan beton SCC dan kuattarik belah 5,0% lebih tinggi dari pada kuattarik belah beton SCC tanpa Polypropylene
SCC”, menyatakan bahwa kadar Polypropylene
sifat-sifat mekanik beton yang lebih baik yang meliputi peningkatan kuat tekan dan kuat tarik belah.
Polyprophylene (PP) Terhadap Kuat Tekan Beton
Pengaruh Serat
Menurut [4] , “Studi
Beton berserat adalah beton yang dalam proses pembuatannya ditambahkan serat (fiber) dalam adukan. Dengan dimasukkannya serat ke dalam beton maka akan didapatkan peningkatan kinerja dari pada beton, seperti peningkatan penyerapan energi, pengurangan retak plastis pada umur awal, mengontrol retak dan juga spalling ketika beton sudah retak. Penggunaan searat dalam beton juga dapat meningkatkan daktilitas beton dari sifat yang getas menjadi lebih daktil. Menurut [2] keuntungan penggunaan serat dalam beton adalah dapat meningkatkan beban kejut,
C. Beton Berserat
Menurut [1], beton merupakan suatu komposisi bahan yang terdiri terutama dari media pengikat yang di dalamnya tertanam partikel atau pigmen agregat. Pada beton dengan semen hidraulis, pengikat terbentuk oleh campuran semen hidraulis dan air.
B. Definisi Beton
Beton adalah campuran agregat kasar, agregat halus, air dan semen sebagai pengikat dan pemngisih antara agregat kasar dan halus, serta kadang-kadang ditambah dengan admixture bila diperlukan sehingga membentuk massa padat. Beton yang bermutu baik ialah beton yang sesuai dengan perencanaan dan material yang sangat awet serta bebas pemeliharaan untuk beberapa tahun dan beton dapat dicetak sesuai yang dikehendaki.
TINJAUAN PUSTAKA A. Umum
Selain berpengaruh terhadap jenis dan kekuatan beton yang dihasilkan, agragat juga berpengaruh terhadap nilai ekonomis beton karena material ini mudah didapat dan relatif murah. Proporsi agregat dalam campuran
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
menjadi lebih cocok untuk pekerjaan 2.3.
Variabel Penelitian
tertentu, atau untuk menghemat biaya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah E. persentase penambahan serat strapping band,
Kuat Tekan Beton
Kuat desak beton adalah besarnya beban sedangkan variabel tidak bebas adalah workability persatuan luas, yang menyebabkan benda uji yang dinyatakan dalam nilai slump kuat desak dan hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, kuat tarik belah beton. Adapun faktor lain seperti yang dihasilkan oleh mesin uji. Kuat tekan beton susunan gradasi, bentuk dan ukuran gradasi, ditentukan perbandingan semen, agregat halus, proporsi campuran, bahan, perawatan selama agregat kasar, air, & berbagai jenis campuran. proses pengerasan dan sebagainya dianggap
F.
sebagai variabel yang tidak berpengaruh.
Kuat Tarik Belah Beton
Nilai Kuat tarik bahan beton tidak 2.4.
Pengujian Mutu Material
berbanding lurus. peningkatan kecil nilai kuat 1.
Pengujian bahan semen tariknya. Suatu perkiraan kasar nilai kuat tarik Dalam pengujian bahan semen ini semen beton normal hanya berkisar antara 9% -15% dari yang dipakai adalah semen Portland type I kuat tekannya. yang diproduksi oleh PT. Semen Gresik. Pengujian bahan semen meliputi Percobaan 2.
METODE PENELITIAN
konsistensi normal semen Portland (ASTM C 2.1.
Tempat Penelitian
187
- – 86), waktu pengikatan dan pengerasan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium semen (ASTM C 191 – 92), berat jenis semen Beton Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
(ASTM C 188
- – 89), dan berat volume semen 2.2.
Rancangan Penelitian
(ASTM C 188
- – 89) Secara umum tahapan penelitian dijelaskan 2.
Pengujian material agregat melalui diagram alir penelitian seperti gambar 1.
Dalam penelitian ini agregat yang digunakan adalah agregat yang berasal diri daerah Lumajang dan Mojokerto. Pengujian material agregat meliputi percobaan kelembaban (ASTM C 556 – 89), berat jenis (ASTM C 128 – 93), air resapan pasir (ASTM C 128
- – 93), berat volume (ASTM C 29/C 29 M – 91), kebersihan terhadap bahan organik (ASTM C 40 – 92),kebersihan terhadap lumpur (pengendapan), kebersihan terhadap lumpur (pencucian) (ASTM C 117
- – 95), dan percobaan analisa saringan (ASTM C
- – 95a)
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
Tabel 1 Jumlah Benda Uji untuk Kuat Tekan dan Kuat′
=
Tarik Belah Jumlah Benda Uji
Dimana:
Umur (Silinder)
f’c : Kuat tekan benda uji (MPa)
Kode Benda Benda
2 Kuat
A : Luas permukaan benda uji (mm )
Uji Uji Kuat tarik (hari) tekan P : Beban tekan maksimum (N) belah
2. Uji Kuat Tarik Belah Beton
- 7
3 Pengujian kuat tarik belah beton juga
- FS- 0%
14 3 menggunakan mesin uji desak (Compression Testing Machine ). Langkah-langkah
3
28
3
pengujian sama dengan uji kuat Tekan, tetapi
- 7
3
silinder diletakkan pada alat pembebanan
- FS- 3%
14
3
dengan posisi mendatar (rebah). Beban P
3
28
3
bekerja pada kedua sisi silinder sepanjang l dan disebarluaskan seluas selimut silinder. -
7
3 Secara berangsur-angsur beban dinaikkan
- FS -6%
14
3
sehingga mencapai nilai maksimum dan
3
28
3 silinder terbelah oleh gaya tarik horizontal.
- 7
3 Dari beban maksimal yang dapat diterima,
- FS -9%
14
3
kekuatan tarik belah dapat dihitung dengan
3 rumus sebagai berikut:
28
3
12 Jumlah
36
2 = . .
2.6. Tahapan Perawatan Benda Uji (Curing) Keterangan :
Perawatan beton dimaksudkan untuk
2
)
σt : Kuat tarik belah (kg/cm
menjamin agar proses hidrasi dapat berlangsung P : Beban maksimum (Kg) dengan baik dan proses pengerasan terjadi dengan L : Panjang dari silinder (cm) sempurna sehingga tidak terjadi retak-retak pada d : Diameter silinder (cm) beton dan mutu beton dapat terjamin. Perawatan
2.8. Tes Porositas
ini dilakukan dengan cara merendam benda uji Pengujian porositas dilakukan dengan pada hari kedua setelah pengecoran selama 28 menggunakan benda uji silinder dengan ukuran hari, diameter 5 cm dan tinggi 10 cm pada umur 28 hari.
2.7. Tahapan Pengujian
Perhitungan porositas dapat dilakukan dengan 1. Uji Kuat Tekan Beton menggunkan rumus:
2 )
7 FS-6% 8,21 14 8,30 1,09 28 8,39 1,08
7 FS-3% 7,93 14 8,11 2,26 28 8,21 1,23
7 FS-0% 7,83 14 8,02 2,43 28 8,11 2,36
Peningkatan Kuat Tekan (%)
2 ) Presentase
Kode Benda Uji Kuat Tekan Beton Rata-
rata (N/mm
- r at a (N /mm
28 Hari Umur (Hari)
14 Hari
7 Hari
Variasi Fiber Strappingband (%)
9 Ku at T ek an Rat a
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
Tabel 2 Hubungan Komposisi Serat dengan Kuat Tekan
6
3
8.8
8.6
8.4
8.2
8
7.8
7.6
7.4
Gambar 1 Grafik peningkatan kuat tekan
7 FS-9% 8,39 14 8,49 1,19 28 8,58 1,06
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
Tabel 3 Hubungan Komposisi Serat dengan Kuat Tarik belah KodeBeton ringan Normal 0%, memiliki hubungan kuat tarik belah terhadap kuat tekan :
Benda Uji Kuat Tarik Belah
Kuat Tarik Belah (%)
Keterangan FS-0% 0,38 - FS-3% 0,40 5,26 Meningkat FS-6% 0,42 10,52 Meningkat FS-9% 0,45 18,42 Meningkat
= 0,13√ ′ 2. Beta ringan variasi fiber strappingband 3%, %, memiliki hubungan kuat tarik belah terhadap kuat tekan :
′
Dari Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa : 1.
2 Perubahan
Dari tabel 3 dan grafik pada gambar 2, bahwa kuat tarik belah beton kekuatannya bertambah seiring meningkat dengan bertambahnya presentase fiber pada beton, hingga pada komposisi tertentu (setelah mencapai presentase fiber maksimum). kuat tarik belah beton pada (FS-3%) mengalami peningkatan sebesar 0,40 N/mm² (5,26%), pada (FS-6%) mengalami peningkatan sebesar 0,42 N/mm²
3 1,27 14 1,22 28 1,21
9 K u a t T a ri k Be la h ( K g /m m ²) Variasi Fiber Strappingband ( % )
6
3
0.6
0.4
0.2
9 1,20 14 1,16
7
FS-9%6 1,22 14 1,19 28 1,17
7
FS-6%
7
FS-3%Gambar 2 Grafik peningkatan kuat tarik belah
7
FS-0% 1,34 14 1,30 28 1,24Berat Volume Rata-rata (kg/cm ² )
Umur
(Hari)
Kode Benda Uji Variasi Fiber strappingband (%)(Kg/cm
= 0,15√ ′ Hasil hubungan antara nilai kuat tekan dan nilai kuat tarik belah yang diperoleh dari penelitian ini berbeda dengan hubungan kuat tarik belah dan kuat tekan menurut SNI T-15-1991 yang menyatakan f’t = 0,7; √ ′ , karena penelitian sekarang campurannya tidak mengguna kan batu apung ( batu pecah ) , tentunya hasil penelitiannya lebih kecil .
′
= 0,15√ ′ 4. Beta ringan variasi fiber strappingband 9%, %, memiliki hubungan kuat tarik belah terhadap kuat tekan :
′
= 0,14√ ′ 3. Beta ringan variasi fiber strappingband 6%, %, memiliki hubungan kuat tarik belah terhadap kuat tekan :
′
Tabel 5 Hasil Uji Berat Volume
Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Belah Beton Ringan
4. SIMPULAN DAN SARAN
“standart
Yogyakarta: Andi. Wahyu Kartini. Penggunaan Serat Polypropylene
Mekanik Propertis Beton. Universitas Sumatera Utara, Medan. Mulyono,T.Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi. Nugraha, P., Antoni..Teknologi Beton.
Strapping-Band Terhadap Ke mampuan
Penggunaan Serat Polypropylene Dari Bahan
Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Eka Saputra Panca Darma, dkk, Penggunaan
Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971), Departemen Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum, 2011, Cara Uji
Pasangan, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. 1971. Peraturan
Surabaya: itspress. Departemen Pekerjaan Umum. 2002. SNI 03- 6882 Spesifikasi Mortar Untuk Pekerjaan
Aji, P., Purwono, R..Pengendalian Mutu Beton.
”, ASTM Internasional West Conshohocken.
kuat tekan mortar atau plesteran
ASTM Standart, 2002,ASTM C 270,
Dari Tabel 5 dan Gambar 3 dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan fiber strappingband pada campuran Beton ringan maka berat volume beton ringan akan semakin menurun secara signifikan. Berat volume Beton ringan normal yang tanpa menggunakan fiber strappingband lebih berat dibandingkan dengan berat volume yang menggunakan fiber strappingband. Pada Beton variasi penggunaan fiber strappingband justru semakin meringankan berat volume Beton ringan.
ASTM. (1997), Foaming Agents for Usse in Producing Cellular Concrete Using Preformed Foam, ASTM C 796 – 87.
5. DAFTAR PUSTAKA
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan mengkombinasikan dengan bahan tambahan lain seperti superplasticer untuk mendapatkan beton ringan yang dapat digunakan pada elemen struktural.
bisa mendapatkan vaariasi Beton ringan yang lebih ringan dan kuat beton ringan yang optimal.
4.1. Kesimpulan
( 18,42
tarik belah sebesar 0,45 N/mm 2.
Kuat tarik belah maksimum Beton ringan dengan penambahan fiber strappingband pada FS 9% , umur 28 hari dengan kuat
c.
2 (1,06 %).
Kuat tekan maksimum Beton ringan dengan bahan tambahan fiber strapping band pada FS 9%, pada umur 28 hari sebesar 8,58 N/mm
b.
Pengaruh kuat tekan dan kuat tarik belah Beton ringan menunjukan bahwa penambahan serat poliprohylene dari bahan strapping band dapat meningkatkan kuat tarik belah, namun di sisi lain dapat menurunkan kuat tekan Beton.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Universitas DR. Soetomo Surabaya mengenai pengaruh penggunaan limbah serat polyprophylene dari bahan strapping band terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton dapat disimpulkan bahwa: a. Safrin Zuraidah dkk. Penggunaan Serat Polyprophylene Dari Limbah Strapping Band Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Ringan