IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU KUAT LELAKI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR Risda Waris
As-Syifaa Vol 05 (01) : Hal. 95-102, Juli 2013
ISSN : 2085-4714
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU
KUAT LELAKI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR
Risda Waris *), Abd. Kadir **), Chairil Akbar *)
*)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Email : risdawaris@gmail.com
ABSTRACT
A studies have been conducted identifying and determining the levels of
sildenafil citrate in men vitality herbs that marketed in twon of makassar. This study
aims to determine the presence of drugs chemicals substances (BKO) in men vitality
herbs that is sildenafil citrate with TLC–Densitometry method. Herbal samples
extracted using methanol solvent. Identification test by thin layer chromatography
(TLC) using a mobiloe phase of chloroform – ethanol (9.5 : 0,5) indicates that the
herbal sample were compared with comparator compounds contains sildenafil
citrate. Assay done using a TLC-Densitometry at a maximum wavelength of 292 nm.
The results showed levels of sildenafil citrate in men vitality herbs was 0,00827
g/100 g or 0,00827 % per capsule.
Key Words : Identifying, Determining, Sildenafil Citrate, Men Vitality Herbs
berkhasiat
PENDAHULUAN
Obat
tradisional
Departemen
oleh
Kesehatan
tertentu.
Senyawa
aktif
tersebut bekerja mirip obat kimia,
seperti
mengatasi
peradangan
Jamu,
(antiinflamasi), melancarkan air seni
Obat
(diuretik), menghilangkan rasa sakit
Keluarga (TOGA). Jamu adalah obat
(analgesik), dan membunuh bakteri
yang berasal dari bahan tumbuh-
(antibakteri). Bedanya, reaksi jamu
tumbuhan, hewan dan mineral dan
dalam meredam gejala mungkin tidak
atau
sekuat
diklasifikasikan
Fitofarmaka
sebagai
dan
sediaan
Taman
galeniknya
atau
obat
kimia,
sehingga
campuran dari bahan-bahan tersebut
memerlukan waktu lebih lama dan
yang
harus
digunakan
dalam
upaya
dikonsumsi
Karena
dengan
dosis
waktu
yang
pengobatan berdasarkan pengalaman
khusus.
(Ditjen POM, 2000).
dibutuhkan oleh obat herbal jauh lebih
Beberapa jamu mengandung
lama untuk menghasilkan efek yang
herba yang memiliki senyawa aktif
dibutuhkan, banyak produsen obat
95
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
jamu menambahkan bahan kimia obat
sebagai
kedalam
peroral Sildenafil sitrat berupa serbuk
produksi
mempercepat
jamu
untuk
terjadinya
efek
terapi
kristalin
gangguan
berwarna
putih
ereksi
sampai
pengobatan. Berikut ini 9 obat kimia di
keputihan dengan kelarutan 3,5 mg/ml
balik “kemanjuran” jamu palsu (Najib,
dalam air. Sildenafil sitrat (1-[[3-(6,7-
2009). Jamu kuat lelaki yang beredar
Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H-
di kalangan masyarakat banyak yang
pyrazolo
telah ditambahkan Bahan Kimia Obat
4thoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl
(BKO)
piperazine
yaitu
Sildenafil
Sitrat.
[4,3-d]
pyrimidin-5-yl)-
citrate)adalah
golongan
Penggunaan Sildenafil Sitrat harus
obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
selalu
(DE)
dibawah
pengawasan
ketat
yang
bekerja
dengan
cara
dokter setelah ada diagnosa pasti
meningkatkan kadar cyclicguanosine
tentang disfungsi ereksi. Penggunaan
monophosphate (cGMP) dalam corpus
yang
pengawasan
cavernosum secara tidak langsung
dokter dan atau tidak tepat dapat
yaitu melalui penghambatan enzyme
meningkatkan risiko efek yang tidak
phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
diinginkan
oleh meningkatnya nitrogen oksida
tidak
dibawah
antara
penglihatan,
lain
gangguan
gangguan
pencernaan
(NO).
Hal
ini
menimbulkan
efek
(dyspepsia), muntah, sakit kepala,
relaksasi
reaksi
priapism
pembuluh darah yang menyebabkan
(ereksi berkepanjangan lebih dari 4
peningkatan aliran darah ke dalam
jam). Pada pasien dengan riwayat
corpus cavernosum. Efek tersebut
penyakit
dimanfaatkan untuk pasien dengan
hipersensitif
dan
kardiovaskular
meningkatkan
risiko
dapat
kejadian
otot
polos
METODE PENELITIAN
digunakan pada pasien yang sedang
a. Ekstraksi
nitrat,
pasien
infark
miokard, pasien yang tidak boleh
melakukanaktivitas
sampel
secara
Maserasi
Ditimbang
sampel
serbuk
pasien
jamu kuat lelaki kurang lebih 400
yang baru mengalami stroke, angina
mg/kapsul, di masukkan dalam
yang tidakstabil dan tekanan darah
wadah maserasi, lalu di tambahkan
dibawah 90/50 mm Hg (Ditjen POM,
metanol kurang lebih 5 ml. setelah
2005).
1 - 2 hari saring dan tamping
Sildenafil
seksual,
dilatasi
disfungsi ereksi (Ditjen POM, 2005).
infarkmiokard. Obat ini tidak boleh
dalamterapi
dan
sitrat
merupakan
bahan aktif pertama yang digunakan
ekstrak cair dari sampel jamu.
96
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
b. Identifikasi
Kromatografi
lapis
tipis (KLT)
sehingga di peroleh konsentrasi
500 ppm.
Ekstrak metanol jamu kuat
2. Pembuatan larutan sampel
lelaki dan senyawa pembanding
Sildenafil
sitrat
ditotolkan
pada
Masing-masing
sampel
jamu hasil meserasi di pipet
lempeng KLT dengan ukuran 1 x 7
sebanyak
cm, dimasukkan ke dalam chamber
dilarutkan dengan 5 ml metanol.
yang
berisi
eluen
Kloroform
:
Etanol (9,5 : 0,5). Setelah eluen
3. Penentuan
1
ml
kemudian
kadar
Sildenafil
Sitrat pada sampel
mencapai batas tanda, angkat dan
Disiapkan lempeng KLT
keringkan. Kemudian kromatogram
dengan ukuran 10 x 10 cm,
yang dihasilkan diamati nodanya di
dengan tepi atas ditandai 0,5
bawah sinar ultra violet (UV) pada
cm dan tepi bawah ditandai 1
panjang gelombang 254 nm dan
cm. Dari larutan baku dengan
366 nm. Dibandingkan noda yang
konsentrasi 500 ppm kemudian
terdapat
ditotolkan
pada
senyawa
dengan
pembanding, ekstrak jamu dengan
menggunakan
ekstrak
demgan variasi konsentrasi 1 µl
yang
senyawa
di
tambahkan
pembanding
dan
, 2 µl , 3 µl dan 4 µl.Kemudian
perhatikan ada tidaknya kesamaan
ekstrakcair
pada penampakan noda dan hitung
ditotolkan
nilai Rf-nya.
menggunakan
c. Penetapan kadar dengan KLTDensitometri
1. Pembuatan
mikropipet
jamu
kuat
lelaki
dengan
mikropipet
sebanyak 2µl pada lempeng
KLT yang sama dan dilakukan
larutan
baku
Sildenafil Sitrat
replikasi sebanyak tiga kali.
Lempeng
Pembanding
di
elusidalam
Sildenafil
chamber yang berisi kloroform :
10
mg
etanol (9,5 : 0,5). Noda yang
kemudian dilarutkan dengan 10
terpisah diamati dengan lampu
ml metanol dengan konsentrasi
UV 254 nm dan diukur dengan
1000 ppm. Dari konsentrasi
KLT
1000 ppm
tersebut di pipet
panjang gelombang maksimum
sebanyak
500
292
Sitrat
ditimbang
ditambahkan
1
µl
ml
dan
metanol
nm,
densitometri
dilakukan
pada
analisis
terhadap hasil scan.
97
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 : Hasil identifikasi Sildenafil sitrat dengan menggunakan metode KLT
(Kromatografi Lapis Tipis).
No
1
Jamu
Jamu I
Nilai Rf
Pembanding
254 nm 366 nm
0,14
0,14
Nilai Rf Sampel
254 nm
366 nm
1,18
0,80
0,63
0,36
0,25
0,18
0,07
2
Jamu II
0,10
0,10
0,10
0,76
0,52
0,34
0,25
0,10
3
Jamu III
0,10
0,10
0,18
0,18
-
0,78
0,54
0,25
0,10
4
Jamu IV
0,14
1,14
Nilai Rf Sampel +
Pembanding
254 nm 366 nm
0,80
0,63
0,36
0,18
0,25
0,14
0,18
0,14
0,07
0,76
0,52
0,10
0,34
0,25
0,10
0,18
0,18
0,10
0,10
0,78
0,54
0,25
0,14
0,14
0,10
Sildenafil
Sitrat
-
+
-
-
Tabel 2 : Hasil Perhitungan kadar Sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki secara KLTDensitometri
Sampel
Jamu II
1
2
3
Rf
Luas
Area
Kadar Sildenafil
sitrat (µg)
Kadar rata-rata
Sildenafil sitrat (µg)
Kadar
sildenafil sitrat
per kapsul (%)
0,28
0,30
0,30
5998,15
6623,01
6458,60
1,3144
1,4966
1,4489
1,4498
0,00827
Gambar 1. Grafik Kurva baku Sildenafil sitrat secara KLT-Densitiome
98
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
Gambar 2. Profil 2 dimensi KLT Densitometri sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki.
cahaya
PEMBAHASAN
tunggal
atau
ganda,baik
berdasarkan
cahaya
yang
senyawa yang telah dipisahkan dapat
ditranmisikan
maupun
yang
dilakukan
direfleksikan
Analisis kuantitatif dari suatu
dengan
instrumental
metode
analisis
berdasarkan
radiasi
oleh
bercak
pada
lempeng.
Mekanisme
elektromagnetik dengan analit berupa
alat
KLT-
noda pada plat. Penentuan kadar
Densitometri sama seperti dengan alat
suatu senyawa dapat menggunakan
spektrofotometer,
alat KLT-Densitometri dengan cara
terletak pada sampel kompartemen
noda-noda yang telah terpisah pada
yaitu spektrofotometer menggunakan
plat dimasukkan kedalam alat tersebut
kuvet
kemudian
kadarnya
densitometri menggunakan lempeng.
berdasarkan hubungan Area Under
Rangkaiannya berupa sumber cahaya
Curva (AUC) masing-masing noda
menuju
pada plat.
mengubah
ditentukan
perbedaannya
sedangkan
alat
monokromator
cahaya
KLT-
untuk
polikromatik
merupakan
menjadi
pengukuran sifat-sifat absorbsi atau
cahaya
flourosensi suatu zat langsung pada
kompartemen
kromatogram
dipantulkan, cahaya yang dipantulkan
Densitometri
lapisan
tipis
menggunakan alat dengan sumber
dideteksi
monokromatik
dipancarkan
kemudian
ke
(lempeng)
dengan
detektor
sampel
lalu
dan
99
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
dengan
cavernosum secara tidak langsung
amplivier dan hasil yang diperoleh
yaitu melalui penghambatan enzyme
dibaca pada layar baca atau visual
phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
display.
oleh meningkatnya nitrogen oksida
diperkuat
pembacaannya
Bahan
Kimia
Obat
(BKO)
(NO).
Hal
ini
menimbulkan
efek
merupakan bahan kimia sintesis yang
relaksasi
biasa dicampurkan pada sediaan jamu
pembuluh darah yang menyebabkan
untuk
tersebut
peningkatan aliran darah ke dalam
secara instan.
corpus cavernosum. Efek tersebut
Produk jamu yang dicampur dengan
dimanfaatkan untuk pasien dengan
bahan-bahan
disfungsi ereksi.
menjadikan
semakin
berkhasiat
kimia
jamu
berbahaya
ini
otot
polos
dan
dilatasi
biasa digunakan dalam mengobati
Sildenafil Sitrat merupakan obat
berbagai penyakit seperti pegal linu,
keras yang hanya boleh digunakan
rematik, sesak napas, disfungsi ereksi,
dengan resep dokter untuk mengatasi
masuk angin dan pelangsing.
gangguan ereksi. Penggunaan yang
Bahan-bahan kimia berbahaya
kurang tepat dapat menyebabkan sakit
(BKO) yang biasa digunakan meliputi
kepala, muka merah, pusing, mual,
metampiron,
antalgin,
nyeri perut, gangguan penglihatan,
CTM,
infark miokard, nyeri dada, jantung
sildenafil sitrat, sibutramin hidroksida,
berdebar dan kematian.Tidak boleh
furosemid,
dan
digunakan oleh penderita gangguan
parasetamol. Dan untuk jamu kuat
jantung, stroke, dan penderita tekanan
lelaki, bahan kimia berbahaya yang
darah di bawah 90/50 mmHg.
fenilbutason,
deksametason,
allopurinol,
kofein,
teofilin
sering digunakan adalah Sildenafil
sitrat.
Metode
ekstraksi
yang
digunakan adalah maserasi, metode
Sildenafil sitrat atau (1-[[3-(6,7-
ini dipilih karena digunakan untuk
Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H-
simplisia
pyrazolo
lunak dan mengandung zat aktif yang
[4,3-d]
pyrimidin-5-yl)
-4-
yang
mempunyai
tekstur
ethoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl
mudah larut dalam cairan penyari.
piperazine citrate) adalah golongan
Selain itu metode ini juga digunakan
obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
karena peralatannya sederhana dan
(DE)
mudah
yang
bekerja
dengan
cara
diusahakan.
Setelah
meningkatkan kadar cyclicguanosine
diekstraksi diperoleh ekstrak cair untuk
monophosphate (cGMP) dalam corpus
jamu sebanyak5 ml. Adapun pelarut
100
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
yang digunakan yaitu metanol yang
dan 3 µl memiliki nilai Rf yang sama
merupakan pelarut semi polar dimana
yaitu 0,27. Untuk pembanding IV (4 µl)
pelarut yang bersifat semi polar dapat
dan sampel I memiliki nilai Rf yang
menarik
senyawa
sama yaitu 0,28. Sedangkan Rf untuk
sehingga sangat baik digunakan untuk
sampel II dan III yaitu 0,30. Perbedaan
mengekstraksi.
nilai Rf disini kemungkinan pada saat
semua
jenis
Pada penelitian ini, dilakukan
identifikasi
metode
Sildenafil
sirat
kromatografi
dengan
lapis
tipis
mengelusi
dipengaruhi
oleh
faktor
kejenuhan camber namun perbedaan
tersebut
sangat
kecil.
Untuk
(KLT)dimana noda ekstrak yang ada
penentuan kadar, diperoleh kadar rata-
pada lempeng KLT menunjukkan nilai
rata
Rf
biru
µguntuk penotolan 2 µl dan untuk
dengan
kadar sildenafil sitrat per kapsul pada
pembanding Sildenafil sitrat setelah
jamu kuat lelaki yaitu 0,00827 g/100 g
dideteksi pada lampu UV 254 nm dan
atau 0,00827 %.
penentuan kadar sildenafil sitrat pada
KESIMPULAN
yang
keunguan
jamu
sama,
dan
kuat
berwarna
sejajar
lelaki
dilakukan
dari
3
replikasi
Berdasarkan
hasil
yaitu1,4208
penelitian
menggunakan alat KLT-Densitometri,
yang telah dilakukan maka dapat
keuntungannya yaitu pengerjaannya
disimpulkan bahwa dari 4 jenis jamu
lebih
memiliki
kuat lelaki yang di identifikasi terdapat
kepekaan tinggi dalam menganalisis
1 jenis jamu yang positif mengandung
senyawa yang akan dideteksi. Dalam
Sildenafil sitrat yaitu jamu II dengan
pengerjaannya
kadar0,00827 g/100 g atau 0,00827
sederhana
dan
harus
diperhatikan
cara penotolan ekstrak dan volume
%.per kapsul.
yang ditotolkan harus sama.Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Adnan, M., 1997. Tehnik Krimatografi
Untuk Analisis Bahan Makanan,
Penerbit Andi, Yogyakarta
bahan kimia obat (BKO) dalam hal ini
Sildenafil
sitrat
dan
menentukan
berapa kadar dari senyawa tersebut.
Analisis Sildenafil sitrat secara
KLT-densitometri
gelombang
pada
maksimum
panjang
292
nm
diperoleh nilai Rf untuk pembanding
Sildenafil sitrat pembanding 1µl, 2 µl
Amin, A. 2010. Obat Asli Indonesia.
Farmasi UMI, Makassar.
Badawy, M, Dkk .2011. Stability
Indicating Methods For The
Determination Of Sildenafil
Citrate In The Presence Of Its
Degradation Product. Pharmacir
Globale. Cairo.
101
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
Ditjen POM. 2005. Produk Ilegal Yang
Dicampur Bahan Kimia Obat
Keras Sildenafil Sitrat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. 1986, Sediaan
Galenik,
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. 2000, Parameter
Standar
Umum
Ekstrak
Tumbuhan Obat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Gritter,
R.J.,
1991,
Pengantar
kromatografi,
Terjemahan
Padmawinata, Edisi Ketiga,
Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Ganiswarna, S. 2007. Farmakologi
dan Terapi Edisi V. Universitas
Indonesia; Jakarta.
Gennaro, A. 2005. Remington The
Science
and Practice of
Pharmacy 21st Edition.A Wolters
Kluwer Company; Phyladelphia.
Najib, A. 2009. Waspadai Bahan Kimia
yang
Dioplos
dalam Jamu.http://nadjeeb.word
press.com/2009/10/15/waspada
i-bahan-kimia-yang-dioplosdalam-jamu/. Diakses tanggal 3
Februari 2012.
Rohman. 2007. Kimia analisis farmasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sastrohamidjoyo,
H.
1985.
Kromatografi,Liberty. Yogyakarta.
Schunack, W. 1990. Buku pelajaran
kimia
farmasi
(Edisi
2).
Yogyakarta
:
Universitas
Gadjah Mada.
Sherma, J. 1994. Handbook of ThinLayer Chromatography Third
Edition. New York : Marcel
Dekker Inc.
Sukandar E Y. 2006. Tren dan
Paradigma Dunia Farmasi,
Industri
Klinik
Teknologi
Kesehatan, disampaikan dalam
orasi ilmiah Dies Natalis ITB,
http://itb.ac.id/focus/focus_file/or
asi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses
27 maret 2012.
Guyton, A. 1996. Fisiologi manusia
dan Mekanisme Penyakit. ECG
Penerbit Buku Kedokteran;
Jakarta.
Tjay. 2008. Obat-obat Penting Edisi V.
Depkes RI : Jakarta
Harmoto N, dkk. 2006. Herbal dan
Jamu (Pengaruh dan Efek
Sampingnya),http://www.ningha
rmanto.com/bukumade/Pilih
Jamu
danHerbal_Tanpa_Efek_Sampi
ng.pdf. Diakses 27 Maret 2012.
WHO,
Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi
Tumbuhan
Obat-Obatan,
Universitas Gaja Mada Press,
Yogyakarta.
2003, Traditional medicine,
http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs134/en/,diakses 16
Februari 2012.
102
ISSN : 2085-4714
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU
KUAT LELAKI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR
Risda Waris *), Abd. Kadir **), Chairil Akbar *)
*)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Email : risdawaris@gmail.com
ABSTRACT
A studies have been conducted identifying and determining the levels of
sildenafil citrate in men vitality herbs that marketed in twon of makassar. This study
aims to determine the presence of drugs chemicals substances (BKO) in men vitality
herbs that is sildenafil citrate with TLC–Densitometry method. Herbal samples
extracted using methanol solvent. Identification test by thin layer chromatography
(TLC) using a mobiloe phase of chloroform – ethanol (9.5 : 0,5) indicates that the
herbal sample were compared with comparator compounds contains sildenafil
citrate. Assay done using a TLC-Densitometry at a maximum wavelength of 292 nm.
The results showed levels of sildenafil citrate in men vitality herbs was 0,00827
g/100 g or 0,00827 % per capsule.
Key Words : Identifying, Determining, Sildenafil Citrate, Men Vitality Herbs
berkhasiat
PENDAHULUAN
Obat
tradisional
Departemen
oleh
Kesehatan
tertentu.
Senyawa
aktif
tersebut bekerja mirip obat kimia,
seperti
mengatasi
peradangan
Jamu,
(antiinflamasi), melancarkan air seni
Obat
(diuretik), menghilangkan rasa sakit
Keluarga (TOGA). Jamu adalah obat
(analgesik), dan membunuh bakteri
yang berasal dari bahan tumbuh-
(antibakteri). Bedanya, reaksi jamu
tumbuhan, hewan dan mineral dan
dalam meredam gejala mungkin tidak
atau
sekuat
diklasifikasikan
Fitofarmaka
sebagai
dan
sediaan
Taman
galeniknya
atau
obat
kimia,
sehingga
campuran dari bahan-bahan tersebut
memerlukan waktu lebih lama dan
yang
harus
digunakan
dalam
upaya
dikonsumsi
Karena
dengan
dosis
waktu
yang
pengobatan berdasarkan pengalaman
khusus.
(Ditjen POM, 2000).
dibutuhkan oleh obat herbal jauh lebih
Beberapa jamu mengandung
lama untuk menghasilkan efek yang
herba yang memiliki senyawa aktif
dibutuhkan, banyak produsen obat
95
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
jamu menambahkan bahan kimia obat
sebagai
kedalam
peroral Sildenafil sitrat berupa serbuk
produksi
mempercepat
jamu
untuk
terjadinya
efek
terapi
kristalin
gangguan
berwarna
putih
ereksi
sampai
pengobatan. Berikut ini 9 obat kimia di
keputihan dengan kelarutan 3,5 mg/ml
balik “kemanjuran” jamu palsu (Najib,
dalam air. Sildenafil sitrat (1-[[3-(6,7-
2009). Jamu kuat lelaki yang beredar
Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H-
di kalangan masyarakat banyak yang
pyrazolo
telah ditambahkan Bahan Kimia Obat
4thoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl
(BKO)
piperazine
yaitu
Sildenafil
Sitrat.
[4,3-d]
pyrimidin-5-yl)-
citrate)adalah
golongan
Penggunaan Sildenafil Sitrat harus
obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
selalu
(DE)
dibawah
pengawasan
ketat
yang
bekerja
dengan
cara
dokter setelah ada diagnosa pasti
meningkatkan kadar cyclicguanosine
tentang disfungsi ereksi. Penggunaan
monophosphate (cGMP) dalam corpus
yang
pengawasan
cavernosum secara tidak langsung
dokter dan atau tidak tepat dapat
yaitu melalui penghambatan enzyme
meningkatkan risiko efek yang tidak
phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
diinginkan
oleh meningkatnya nitrogen oksida
tidak
dibawah
antara
penglihatan,
lain
gangguan
gangguan
pencernaan
(NO).
Hal
ini
menimbulkan
efek
(dyspepsia), muntah, sakit kepala,
relaksasi
reaksi
priapism
pembuluh darah yang menyebabkan
(ereksi berkepanjangan lebih dari 4
peningkatan aliran darah ke dalam
jam). Pada pasien dengan riwayat
corpus cavernosum. Efek tersebut
penyakit
dimanfaatkan untuk pasien dengan
hipersensitif
dan
kardiovaskular
meningkatkan
risiko
dapat
kejadian
otot
polos
METODE PENELITIAN
digunakan pada pasien yang sedang
a. Ekstraksi
nitrat,
pasien
infark
miokard, pasien yang tidak boleh
melakukanaktivitas
sampel
secara
Maserasi
Ditimbang
sampel
serbuk
pasien
jamu kuat lelaki kurang lebih 400
yang baru mengalami stroke, angina
mg/kapsul, di masukkan dalam
yang tidakstabil dan tekanan darah
wadah maserasi, lalu di tambahkan
dibawah 90/50 mm Hg (Ditjen POM,
metanol kurang lebih 5 ml. setelah
2005).
1 - 2 hari saring dan tamping
Sildenafil
seksual,
dilatasi
disfungsi ereksi (Ditjen POM, 2005).
infarkmiokard. Obat ini tidak boleh
dalamterapi
dan
sitrat
merupakan
bahan aktif pertama yang digunakan
ekstrak cair dari sampel jamu.
96
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
b. Identifikasi
Kromatografi
lapis
tipis (KLT)
sehingga di peroleh konsentrasi
500 ppm.
Ekstrak metanol jamu kuat
2. Pembuatan larutan sampel
lelaki dan senyawa pembanding
Sildenafil
sitrat
ditotolkan
pada
Masing-masing
sampel
jamu hasil meserasi di pipet
lempeng KLT dengan ukuran 1 x 7
sebanyak
cm, dimasukkan ke dalam chamber
dilarutkan dengan 5 ml metanol.
yang
berisi
eluen
Kloroform
:
Etanol (9,5 : 0,5). Setelah eluen
3. Penentuan
1
ml
kemudian
kadar
Sildenafil
Sitrat pada sampel
mencapai batas tanda, angkat dan
Disiapkan lempeng KLT
keringkan. Kemudian kromatogram
dengan ukuran 10 x 10 cm,
yang dihasilkan diamati nodanya di
dengan tepi atas ditandai 0,5
bawah sinar ultra violet (UV) pada
cm dan tepi bawah ditandai 1
panjang gelombang 254 nm dan
cm. Dari larutan baku dengan
366 nm. Dibandingkan noda yang
konsentrasi 500 ppm kemudian
terdapat
ditotolkan
pada
senyawa
dengan
pembanding, ekstrak jamu dengan
menggunakan
ekstrak
demgan variasi konsentrasi 1 µl
yang
senyawa
di
tambahkan
pembanding
dan
, 2 µl , 3 µl dan 4 µl.Kemudian
perhatikan ada tidaknya kesamaan
ekstrakcair
pada penampakan noda dan hitung
ditotolkan
nilai Rf-nya.
menggunakan
c. Penetapan kadar dengan KLTDensitometri
1. Pembuatan
mikropipet
jamu
kuat
lelaki
dengan
mikropipet
sebanyak 2µl pada lempeng
KLT yang sama dan dilakukan
larutan
baku
Sildenafil Sitrat
replikasi sebanyak tiga kali.
Lempeng
Pembanding
di
elusidalam
Sildenafil
chamber yang berisi kloroform :
10
mg
etanol (9,5 : 0,5). Noda yang
kemudian dilarutkan dengan 10
terpisah diamati dengan lampu
ml metanol dengan konsentrasi
UV 254 nm dan diukur dengan
1000 ppm. Dari konsentrasi
KLT
1000 ppm
tersebut di pipet
panjang gelombang maksimum
sebanyak
500
292
Sitrat
ditimbang
ditambahkan
1
µl
ml
dan
metanol
nm,
densitometri
dilakukan
pada
analisis
terhadap hasil scan.
97
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 : Hasil identifikasi Sildenafil sitrat dengan menggunakan metode KLT
(Kromatografi Lapis Tipis).
No
1
Jamu
Jamu I
Nilai Rf
Pembanding
254 nm 366 nm
0,14
0,14
Nilai Rf Sampel
254 nm
366 nm
1,18
0,80
0,63
0,36
0,25
0,18
0,07
2
Jamu II
0,10
0,10
0,10
0,76
0,52
0,34
0,25
0,10
3
Jamu III
0,10
0,10
0,18
0,18
-
0,78
0,54
0,25
0,10
4
Jamu IV
0,14
1,14
Nilai Rf Sampel +
Pembanding
254 nm 366 nm
0,80
0,63
0,36
0,18
0,25
0,14
0,18
0,14
0,07
0,76
0,52
0,10
0,34
0,25
0,10
0,18
0,18
0,10
0,10
0,78
0,54
0,25
0,14
0,14
0,10
Sildenafil
Sitrat
-
+
-
-
Tabel 2 : Hasil Perhitungan kadar Sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki secara KLTDensitometri
Sampel
Jamu II
1
2
3
Rf
Luas
Area
Kadar Sildenafil
sitrat (µg)
Kadar rata-rata
Sildenafil sitrat (µg)
Kadar
sildenafil sitrat
per kapsul (%)
0,28
0,30
0,30
5998,15
6623,01
6458,60
1,3144
1,4966
1,4489
1,4498
0,00827
Gambar 1. Grafik Kurva baku Sildenafil sitrat secara KLT-Densitiome
98
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
Gambar 2. Profil 2 dimensi KLT Densitometri sildenafil sitrat pada jamu kuat lelaki.
cahaya
PEMBAHASAN
tunggal
atau
ganda,baik
berdasarkan
cahaya
yang
senyawa yang telah dipisahkan dapat
ditranmisikan
maupun
yang
dilakukan
direfleksikan
Analisis kuantitatif dari suatu
dengan
instrumental
metode
analisis
berdasarkan
radiasi
oleh
bercak
pada
lempeng.
Mekanisme
elektromagnetik dengan analit berupa
alat
KLT-
noda pada plat. Penentuan kadar
Densitometri sama seperti dengan alat
suatu senyawa dapat menggunakan
spektrofotometer,
alat KLT-Densitometri dengan cara
terletak pada sampel kompartemen
noda-noda yang telah terpisah pada
yaitu spektrofotometer menggunakan
plat dimasukkan kedalam alat tersebut
kuvet
kemudian
kadarnya
densitometri menggunakan lempeng.
berdasarkan hubungan Area Under
Rangkaiannya berupa sumber cahaya
Curva (AUC) masing-masing noda
menuju
pada plat.
mengubah
ditentukan
perbedaannya
sedangkan
alat
monokromator
cahaya
KLT-
untuk
polikromatik
merupakan
menjadi
pengukuran sifat-sifat absorbsi atau
cahaya
flourosensi suatu zat langsung pada
kompartemen
kromatogram
dipantulkan, cahaya yang dipantulkan
Densitometri
lapisan
tipis
menggunakan alat dengan sumber
dideteksi
monokromatik
dipancarkan
kemudian
ke
(lempeng)
dengan
detektor
sampel
lalu
dan
99
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
dengan
cavernosum secara tidak langsung
amplivier dan hasil yang diperoleh
yaitu melalui penghambatan enzyme
dibaca pada layar baca atau visual
phospho diesterase tipe 5 (PDE 5)
display.
oleh meningkatnya nitrogen oksida
diperkuat
pembacaannya
Bahan
Kimia
Obat
(BKO)
(NO).
Hal
ini
menimbulkan
efek
merupakan bahan kimia sintesis yang
relaksasi
biasa dicampurkan pada sediaan jamu
pembuluh darah yang menyebabkan
untuk
tersebut
peningkatan aliran darah ke dalam
secara instan.
corpus cavernosum. Efek tersebut
Produk jamu yang dicampur dengan
dimanfaatkan untuk pasien dengan
bahan-bahan
disfungsi ereksi.
menjadikan
semakin
berkhasiat
kimia
jamu
berbahaya
ini
otot
polos
dan
dilatasi
biasa digunakan dalam mengobati
Sildenafil Sitrat merupakan obat
berbagai penyakit seperti pegal linu,
keras yang hanya boleh digunakan
rematik, sesak napas, disfungsi ereksi,
dengan resep dokter untuk mengatasi
masuk angin dan pelangsing.
gangguan ereksi. Penggunaan yang
Bahan-bahan kimia berbahaya
kurang tepat dapat menyebabkan sakit
(BKO) yang biasa digunakan meliputi
kepala, muka merah, pusing, mual,
metampiron,
antalgin,
nyeri perut, gangguan penglihatan,
CTM,
infark miokard, nyeri dada, jantung
sildenafil sitrat, sibutramin hidroksida,
berdebar dan kematian.Tidak boleh
furosemid,
dan
digunakan oleh penderita gangguan
parasetamol. Dan untuk jamu kuat
jantung, stroke, dan penderita tekanan
lelaki, bahan kimia berbahaya yang
darah di bawah 90/50 mmHg.
fenilbutason,
deksametason,
allopurinol,
kofein,
teofilin
sering digunakan adalah Sildenafil
sitrat.
Metode
ekstraksi
yang
digunakan adalah maserasi, metode
Sildenafil sitrat atau (1-[[3-(6,7-
ini dipilih karena digunakan untuk
Dihydro -1-methyl- 7-oxo-3-propyl -1H-
simplisia
pyrazolo
lunak dan mengandung zat aktif yang
[4,3-d]
pyrimidin-5-yl)
-4-
yang
mempunyai
tekstur
ethoxyphenyl]sulphonyl]-4-methyl
mudah larut dalam cairan penyari.
piperazine citrate) adalah golongan
Selain itu metode ini juga digunakan
obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
karena peralatannya sederhana dan
(DE)
mudah
yang
bekerja
dengan
cara
diusahakan.
Setelah
meningkatkan kadar cyclicguanosine
diekstraksi diperoleh ekstrak cair untuk
monophosphate (cGMP) dalam corpus
jamu sebanyak5 ml. Adapun pelarut
100
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
yang digunakan yaitu metanol yang
dan 3 µl memiliki nilai Rf yang sama
merupakan pelarut semi polar dimana
yaitu 0,27. Untuk pembanding IV (4 µl)
pelarut yang bersifat semi polar dapat
dan sampel I memiliki nilai Rf yang
menarik
senyawa
sama yaitu 0,28. Sedangkan Rf untuk
sehingga sangat baik digunakan untuk
sampel II dan III yaitu 0,30. Perbedaan
mengekstraksi.
nilai Rf disini kemungkinan pada saat
semua
jenis
Pada penelitian ini, dilakukan
identifikasi
metode
Sildenafil
sirat
kromatografi
dengan
lapis
tipis
mengelusi
dipengaruhi
oleh
faktor
kejenuhan camber namun perbedaan
tersebut
sangat
kecil.
Untuk
(KLT)dimana noda ekstrak yang ada
penentuan kadar, diperoleh kadar rata-
pada lempeng KLT menunjukkan nilai
rata
Rf
biru
µguntuk penotolan 2 µl dan untuk
dengan
kadar sildenafil sitrat per kapsul pada
pembanding Sildenafil sitrat setelah
jamu kuat lelaki yaitu 0,00827 g/100 g
dideteksi pada lampu UV 254 nm dan
atau 0,00827 %.
penentuan kadar sildenafil sitrat pada
KESIMPULAN
yang
keunguan
jamu
sama,
dan
kuat
berwarna
sejajar
lelaki
dilakukan
dari
3
replikasi
Berdasarkan
hasil
yaitu1,4208
penelitian
menggunakan alat KLT-Densitometri,
yang telah dilakukan maka dapat
keuntungannya yaitu pengerjaannya
disimpulkan bahwa dari 4 jenis jamu
lebih
memiliki
kuat lelaki yang di identifikasi terdapat
kepekaan tinggi dalam menganalisis
1 jenis jamu yang positif mengandung
senyawa yang akan dideteksi. Dalam
Sildenafil sitrat yaitu jamu II dengan
pengerjaannya
kadar0,00827 g/100 g atau 0,00827
sederhana
dan
harus
diperhatikan
cara penotolan ekstrak dan volume
%.per kapsul.
yang ditotolkan harus sama.Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Adnan, M., 1997. Tehnik Krimatografi
Untuk Analisis Bahan Makanan,
Penerbit Andi, Yogyakarta
bahan kimia obat (BKO) dalam hal ini
Sildenafil
sitrat
dan
menentukan
berapa kadar dari senyawa tersebut.
Analisis Sildenafil sitrat secara
KLT-densitometri
gelombang
pada
maksimum
panjang
292
nm
diperoleh nilai Rf untuk pembanding
Sildenafil sitrat pembanding 1µl, 2 µl
Amin, A. 2010. Obat Asli Indonesia.
Farmasi UMI, Makassar.
Badawy, M, Dkk .2011. Stability
Indicating Methods For The
Determination Of Sildenafil
Citrate In The Presence Of Its
Degradation Product. Pharmacir
Globale. Cairo.
101
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Sildenafil Sitrat Pada Jamu Kuat Lelaki
Ditjen POM. 2005. Produk Ilegal Yang
Dicampur Bahan Kimia Obat
Keras Sildenafil Sitrat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. 1986, Sediaan
Galenik,
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. 2000, Parameter
Standar
Umum
Ekstrak
Tumbuhan Obat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Gritter,
R.J.,
1991,
Pengantar
kromatografi,
Terjemahan
Padmawinata, Edisi Ketiga,
Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Ganiswarna, S. 2007. Farmakologi
dan Terapi Edisi V. Universitas
Indonesia; Jakarta.
Gennaro, A. 2005. Remington The
Science
and Practice of
Pharmacy 21st Edition.A Wolters
Kluwer Company; Phyladelphia.
Najib, A. 2009. Waspadai Bahan Kimia
yang
Dioplos
dalam Jamu.http://nadjeeb.word
press.com/2009/10/15/waspada
i-bahan-kimia-yang-dioplosdalam-jamu/. Diakses tanggal 3
Februari 2012.
Rohman. 2007. Kimia analisis farmasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sastrohamidjoyo,
H.
1985.
Kromatografi,Liberty. Yogyakarta.
Schunack, W. 1990. Buku pelajaran
kimia
farmasi
(Edisi
2).
Yogyakarta
:
Universitas
Gadjah Mada.
Sherma, J. 1994. Handbook of ThinLayer Chromatography Third
Edition. New York : Marcel
Dekker Inc.
Sukandar E Y. 2006. Tren dan
Paradigma Dunia Farmasi,
Industri
Klinik
Teknologi
Kesehatan, disampaikan dalam
orasi ilmiah Dies Natalis ITB,
http://itb.ac.id/focus/focus_file/or
asi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses
27 maret 2012.
Guyton, A. 1996. Fisiologi manusia
dan Mekanisme Penyakit. ECG
Penerbit Buku Kedokteran;
Jakarta.
Tjay. 2008. Obat-obat Penting Edisi V.
Depkes RI : Jakarta
Harmoto N, dkk. 2006. Herbal dan
Jamu (Pengaruh dan Efek
Sampingnya),http://www.ningha
rmanto.com/bukumade/Pilih
Jamu
danHerbal_Tanpa_Efek_Sampi
ng.pdf. Diakses 27 Maret 2012.
WHO,
Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi
Tumbuhan
Obat-Obatan,
Universitas Gaja Mada Press,
Yogyakarta.
2003, Traditional medicine,
http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs134/en/,diakses 16
Februari 2012.
102