MANEJEMEN USAHA TERNAK PERAH

MANEJEMEN USAHA TERNAK PERAH

  PENTINGNYA MANAJEMEN PADA USAHA TERNAK PERAH

  Dairy Industry

  Products

  • MilkButterCheeseIce Cream

    Lactose(Sugar)

  • WheyBy ProductsMeat

  

PENDAHULUAN:

PROSPEK USAHA TERNAK PERAH

  KONDISI SAAT INI: PROD. SUSU DI IND MASIH sangat KURANG Permintaan susu >>> dari produksi susu dalam negeri

   70% lebih masih mengandalkan impor Susu yg dikonsumsi masyarakat lebih banyak berupa susu olahan  Masy. belum terbiasa minum susu segar Produksi susu segar (90%) dihasilkan oleh usaha rakyat (2

  • – 3 ekor/peternak) dan umumnya menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk koperasi susu. Jumlah 90.000 peternak dan menyerap tenaga kerja cukup besar (> 250.000 jiwa) sehingga wajar pemerintah melindungi peternak sapi perah nasional.

  Dukungan pemerintah dalam agribisnis persusuan : 1) Gerakan minum susu mulai tahun 1970-an.

2) Gerakan Koperasi Susu dalam wadah GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) tahun

  • Jika asumsi tahun 2010 populasi penduduk Indonesia mencapai 240 juta orang, laju pertumbuhan penduduk 1,5% per tahun serta laju pertumbuhan sapi perah 10% per tahun maka susu yg baru 750.000
    • –800.000 ton per tahun, sedangkan total kebutuhan tahun 2010 akan 2.400.000 ton per tahun,

  WHITE

  • maka untuk mencapai “Indonesia Kolam Susu“ (

  REVOLUTION) harus ditambah bibit sapi perah sebanyak

  100 ribu ekor, sehingga diperoleh angka ideal populasi sebanyak 500.000

  • – 600.000.
    • Orang Indonesia, rata-rata mengkonsumsi susu hanya 5 kg/ perkapita/thn < dibanding negara Asean lain yg mencapai 20 kg/kap/th

   perlu program peningkatan u/ tingkatkan kualitas SDM

  • Target tingkat konsumsi susu mencapai 12,5 kg/tahun, atau setara konsumsi gizi 1,0 gram per kapita/tahun.

  

Permasalahan Ternak Perah di Indonesia

   Perkembangan populasi sapi perah dan produktivitas lambat (rataan produksi 10

  • – 12 lt vs. 30 – 40 lt dinegara asalnya) , terdapat banyak kendala
Permasalahan Sapi Perah di Indonesia

  • Harga susu berfluktuasi

  Kendala (Lanjutan):

  • – Pemasaran susu segar sangat bergantung pada

  Industri Pengolahan Susu (IPS). Kemampuan peternak dan koperasi dalam pemasaran susu segar kepada konsumen lain masih sangat lemah. Upaya pengolahan susu murni menjadi produk susu tahan simpan melalui proses UHT masih sangat terbatas.

  • – Prilaku masyarakat yang masih mengandalkan konsumsi susu bubuk ketimbang susu murni. Prilaku konsusmen ini sangat kontras dengan masyrakat yang menunjukan konsumsi sangat tinggi yang umumnya mengkonsumsi susu pasteurisasi.

  

The Key:

Productivity

  Critical thinking

Susan Schoenian

  

Sheep and Goat Specialist

Western Maryland Research & Education Center

University of Maryland Cooperative Extension

  

Critical thinking is learning to think for yourself and to

develop your own independent opinions, backed by sound

reasoning and support.

  

Critical thinking is the process of evaluating what

  Critical thinkers gather information from all senses, verbal and/or written expressions, reflection, observation, experience, and reasoning.

  PERAN MANAJEMEN DALAM

AGRIBISNIS TERNAK PERAH

  • Manajemen = suatu rangkaian proses yg

    meliputi kegiatan perencanaan, pengorgani- sasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian dlm rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal utk mencapai tujuan organisasi

  What is management? • Tindakan mengelola sesuatu.

  • Menjalankan suatu usaha atau kegiatan.

  pendayagunaan  Mengkordinasi berbagai jenis sumberdaya secara

  • efektif seperti modal, tanaman,

  ternak, bahan baku dan ternaga

  • kerja, dll guna mencapai tujuan/sasaran yg telah ditetapkan secara efisien.

  MANAJEMEN mencakup: Seni : kemampuan secara alami.

  

Ilmu : kemampuan dlm proses (memelihara,

mengolah dan pengawasan) berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.

  

Dairy animal management covers many different

aspects of raising and caring.

Many Rocks Farm Kiko kids

  • Feeding • Health management
  • Breeding • Processing kids
  • Facilities

  Manajemen dlm agribisnis

  Perbedaan antara manajemen agribisnis & manajemen bisnis lainnya :

  1. Keanekaragaman jenis bisnis pd bidang agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr produsen primer sampai pedagang perantara, pengolah, pengepakan, manufaktur, lembaga keuangan, pengecer, restoran, rumah makan,dst.

  2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis yg berbeda yg menangani rute perjalanan komoditas dr produsen ke konsumen.

  3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh pengusaha

  3. Skala usaha agribisnis sangat beragam.

  

4. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut

sebagian besar produsen menyebabkan agribisnis lebih ketinggalan dibanding bisnis lainnya.

  

5. Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha

keluarga.

  

6. Agribisnis kebanyakan berbasis pedesaan

  

9. Sifat produk yg umumnya cepat busuk, mudah

rusak, kamba, tidak tahan lama, sehingga menuntut penanganan khusus.

  10. Sifat produksi musiman, kecil-kecil tersebar sehingga menuntut penerapan manajemen yg berbeda.

  11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat diprediksi

12. Kebijakan & program pemerintah sering sangat

  Fungsi-fungsi manajemen agribisnis Fungsi perencanaan (Planning)

  • • Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan

    yg ditujukan utk menyusun program kerja selama periode tertentu pd masa yg akan datang
  • Enam langkah dlm proses perencanaan :

1. Mengumpulkan fakta & informasi yg berkaitan dgn obyek perencanaan.

  3. Memprediksi perkembangan masa depan.

  4. Menetapkan tujuan.

  5. Mengembangkan alternatif2 tindakan.

  

6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan &

pengendalian.

  Define your objectives

  • Your management practices will be dictated largely by the goals and objectives of your business.

  1) Why are you raising dairy animal? Business (profit), hobby, show, pets, brush control

  2) What product are you producing? Meat , dairy products, fiber, pets, breeding stock, show animals, land management.

  3) What and who is your market? Other breeders, consumers, restaurant owners, Fungsi pengorganisasian (Organizing)

Fungsi pengorganisasian merupakan upaya

manajemen utk mengorganisasikan semua sumber

daya perusahaan untuk mencapai tujuan yg ingin

  Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan : dicapai.

  1. Menyusun struktur organisasi.

  2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan.

  3. Memilih, menempatkan & mengembangkan karyawan.

  4. Merumuskan garis kegiatan perusahaan.

  5. Membentuk sejumlah hubungan dlm organisasi & menunjuk stafnya. Fungsi pelaksanaan (Actuating)

  • Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk memimpin, mengawasi, memotivasi, mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada dlm organisasi.
  • Pengarahan ditujukan utk menetapkan kewajiban & tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi, menetapkan hasil yg harus dicapai, mendelegasikan wewenang pd setiap karyawan & mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya.
  • Fungsi kordinasi lebih menekanan pd hubungan koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas

  Fungsi pengawasan (Controling)

  • Fungsi pengawasan menekankan pd bagaimana membangun sistem pengawasan & melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dg rel yg telah ditetapkan

  Fungsi evaluasi

  • Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidanya penyimpangan & tercapai tidaknya sasaran yg telah ditetapkan berdasarkan rencana yg telah dibuat yg

  Fungsi pengendalian

  • Fungsi pengendalian merupakan upaya manajerial utk mengembalikan semua

    kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga

    jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur kerja dpt segera dilakukan pengenadalian
  • • Pengendalaian juga dpt berupa penyesuaian2

    dr rencana awal karena adanya faktor2 yg berubah sehingga pencapaian organisasi tujuan organisasi dpt dilakukan

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS

  • Produksi agribisnis = seperangkat prosedur & kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk).
  • Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga
  • Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll.
  • Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr para manajer produksi

  Perencanaan Produksi Agribisnis

  upaya penyusunan program, baik yg

  • Perencanaan sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Suatu usaha produksi yg baru memerlukan perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan)

  Pra perencanaan produksi

  • Faktor2 yg harus diputuskan dlm praperencanaan dlm agribisnis, khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala usaha.

  2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan fasilitas.

  1. Pemilihan komoditas

  • Prioritas utama bernilai ekonomis tinggi selanjutnya pemasarannya
  • Komoditas yg telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg kondisi topografi & iklim usaha yg direncanakan.

  Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan lokasi : a. Ketersediaan tenaga kerja. Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja yg dibutuhkan, tingkat b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik penunjang

  • Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi, penerangan serta pengairan/sumber air.
  • Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan lama.
  • Lokasi pemasaran, insentif wilayah merupakan faktor pertimbangan dlm menetapkan keputusan lokasi produksi.
  • Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda.
  • Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan tenaga kerja, kebijakan investasi, budaya pelayanan publik, efektivitas

    pelayanan publik merupakan daya tarik bg investor.

3. Skala usaha: Terkait dg ketersediaan input &

  pasar Perencanaan proses produksi

  • Hal-hal yg dipertimbangkan : 1. Biaya produksi.

  2. Penjadwalan proses produksi.

  3. Perencanaan bahan pelengkap produksi.

  4. Perencanaan desain produk.

  Desain produk tergantung pd besar kecilnya usaha, jenis usaha, teknologi yg digunakan, intensitas penggunaan tenaga kerja/modal,dll Pengorganisasian input & sarana produksi  Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu.

   Pencapaian efektivitas dlm pengorganisasian menekankan pd penempatan fasilitas & input2 secara tepat dlm rangkaian proses, baik dr segi jumlah maupun mutu & kapasitas.

   Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap.

   Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat menentukan Kegiatan Produksi

  • • Kegiatan Produksi : melaksanakan rencana produksi yg telah

    dibuat & merupakan kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun tdk langsung utk menghasilkan produk menentukan keberhasilan usaha efektif
  • Proses produksi & efisien
  • Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi sumber daya yg benar, perencanaan proses produksi yg benar, pelaksanaan yg benar.
  • Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan rencana & proses produksi dg benar, menimalkan pemborosan selama proses produksi berlangsung, baik pemborosan sumber daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan karena kehilangan

  alat serta Pengawasan produksi

  • Pengawasan dlm usaha produksi peternakan meliputi pengawasan anggaran, proses, masukan , jadwal kerja, dll
  • Pengawasan dilakukan agar semua rencana dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua karyawan melakukan apa yg telah ditugaskan sesuai dg pekerjaan masing2.

  Evaluasi produk

  • • Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr

    perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung, sehingga jika terjadi penyimpangan dr rencana yg dianggap merugikan, maka segera dilakukan pengendalian

  Pengendalian produksi

  • Untuk menjamin agar proses produksi

    berjalan pada rel yg telah direncanakan.

MANAJEMEN PRODUKSI PETERNAKAN

  • Produksi = rangkaian kegiatan utk menghasilkan produk peternakan.
  • Manajemen produksi = pengelolaan produksi secara terencana, terstruktur & terpola dlm suatu sistem.

  Perencanaan sistem produksi

  • Maksudnya agar kegiatan ini dapat dilasanakan dgn baik shg tujuan dapat tercapai.
  • Perencanaan produksi terdiri dari perencanaan

1. Perencanaan produk

  • Berkaitan dgn jenis usaha yg akan dipilih sesuai permintaan pasar
  • Dlm usaha produksi ternak ada 3 produk utama yg bisa dihasilkan yaitu daging, telur, susu
  • Penentuan jenis produk yg diusahakan disesuaikan dgn sedikit banyaknya kebutuhan masyarakat.
  • Beberapa hal yg diperhatikan dalam memilih salahsatu produk peternakan :
    • – Prospek pasar produk peternakan
    • – Modal kerja & investasi
    • – Kontinuitas produk
    • – Resiko usaha

2. Perencanaan lokasi usaha

  • Terkait dg pemilihan lokasi usaha (target produksi & kemungkinan pengembangan)
  • Faktor lokasi mempengaruhi kontinuitas dr kgiatan usaha, karena berhubungan dg pemasaran hasil produksi, pengangkutan & ketersediaan faktor2 produksi.
  • Pemilihan lokasi berkaitan dg syarat sosial ekonomi

  & teknis

  • Syarat sosial ekonomi :
    • – Lokasi bukan daerah kawasan industri & perumahan padat
    • – Memperhatikan lingkungan & kelestariannya
    • – Dpt memberikan dampak positif bg masyarakat sekitar
    • – Lokasi dekat dg pasar/konsumen
    • – Terdapat prasarana jalan yg baik & sarana angkauatan yg memadai

  • Syarat teknis :
    • Syarat teknis berhubungan dg tata letak lokasi usaha peternakan.
    • - Bbrapa hal yg diperhatikan anatra lain lokasi

      peternakan berdekatan dg sentra produksi, sesuai dg wilayah pengembangan usaha, wilayah penyebaranindustri peternakan/sesuai dg pengembangan ekspor produk peternakan

  3. Perencanaan skala usaha: Berhubungan dg modal, tenaga kerja & jumlah produksi yg dihasilkan, perijinan

  4. Perencanaan tenaga kerja

  1. Jumlah tenaga kerja (skala usaha&jenis keg.)

  2. Sumber tenaga kerja

  3. Sistem upah

  

5. Perencanaan faktor produksi: Kandang, pakan,

  Pengendalian proses produksi

  1. Pengelolaan produk

  • Berhubungan dg jumlah produksi (berkaitan dg stok produksi, kemampuan pasar menerima produk yg dihasilkan), mutu produk yg dihasilkan (dilihat dr produk yg teratur, seragam, berkesinambungan dan tepat waktu)

  2. Pengelolaan faktor2 produksi. Meliputi :

  • – pengelolaan tenaga kerja (sifat temporer & pengorganisasian tenaga kerja)

  • – Pengelolaan bibit memegang peranan penting dlm menghasilkan produk baik jumlah maupun mutu produk. Ketersediaan bibit harus senantiasa ada & utk menjamin kelangsungan produksi serta kontiniutas pasokan bibit terus dijaga & dikontrol. Selain itu juga kuaitas bibit diperhatikan
  • – Pengelolaan pakan, meliputi : jenis pakan , kualitas, waktu pemberian & konsentrasi pakan yg diberikan pd ternak
  • – Pengelolaan kandang. Fungsi kandang = mempermudah tata laksana pemeliharaan & pengontrolan ternak

  • Penanggulangan penyakit
    • – Kondisi ternak yg sehat akan menghasilkan produksi yg optimal
    • – Beberapa perlakuan agar ternak sehat adalah pemberian pakan tepat waktu dg mutu pakan sesuai dg kebutuhan ternak, pemeliharaan kandang agar tetap bersih & memenuhi syarat bg ternak & melakukan vaksinasi secara berkala

   Food security & safety.poverty alleviation  pemenuhan kebutuhan domestik  meningkatkan income peternak dan  pemeliharaan kelestarian lingkungan.

  

Dengan memajukan integrasi fungsi ekonomi, sosio-

kultural dan sustainabilitas serta kelestarian

lingkungan, diharapkan peternakan sapi perah lebih

mendapat tempat dalam prioritas pembangunan

  

 Ketersediaan bibit berkualitas

 Ketersediaan lahan  Ketersediaan Sumber air  Sumberdaya manusia  Ketersediaan Modal  Penyebaran Cooling unit  Pelayanan kesehatan ternak  Jalur transportasi  Skala ekonomis sapi perah  Kelestarian Lingkungan

  Indikator Keberhasilan Manajemen Usaha Ternak Perah :

1. Segi Produksi a. Produksi/ekor tinggi : > 15 ltr/ekor/hr.

  b. Pedet yang dihasilkan dari setiap induk dapat tumbuh

dengan baik dan normal sampai dengan lepas sapih.

  

c. Produksi hijauan tersedia sepanjang tahun (kontinyu).

2. Segi Reproduksi

a. Setiap induk beranak setiap tahun dengan calving interval < 14 bulan.

  b. Semua aspek reproduksi (masa kosong, service per conseption, conception rate, umur pertama kawin dan beranak)

  3. Ekonomi

  • – tingkat keuntungan perekor selalu diperoleh.
  • – Tenaga kerja digunakan secara efisien.
  • – Penggunaan modal dilakukan secara tepat terhadap unit-unit produksi.
  • – Kualitas produk selalu dapat dipertahankan sehingga mempunyai nilai jual tinggi.

  4.Fasilitas

  • – mengadakan fasilitas dalam jumlah memadahi dan efisien dalam pemakian.
  • – Penempatan perkandangan diatur secara strategis dan sesuai dengan kebutuhan.
  • – Pelaksanaan dan penggunaan recording dari setiap
No. Indikator Nilai Indikator

  1. Persentase ternak laktasi, % 70-80%

  2. Jumlah populasi, ST/peternak &gt; 10 ST/peternak

  3. Produksi susu, l/ekor/hari &gt; 14 l/ekor/hari

  4. S/C Ratio &lt; 2

  5. Periode laktasi 300 hari

  6. Kandungan Protein 3,2%

  7. Total Solid &gt; 12%

  8. Rasio harga susu/konsentrat &gt; 2

  9. Replacement stock Dilaksanakan secara mandiri

  

10. Suplai konsentrat berkualitas tinggi Kontinyu dengan kualitas prima

  11. Pengontrolan harga susu, sapi, anak, pakan, Harga dapat meminimisasi biaya

  

Manajer usaha sapi perah dituntut memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam hal:

  1. Meningkatkan mutu genetik sapi-sapi yang dipelihara.

  2. Berusaha mengefisiensikan pakan yang diberikan.

  3. Berusaha menjaga kuantitas dan kualitas produksi susu.

  4. Berusaha menjual produksi susunya dengan harga maksimal.

  5. Mampu mengelola dan mengefisiensikan tenaga kerja.

  6. Mampu menjalin kerjasama sesama peternak, dinas terkait dan lembaga lainya.

  Sikap, kepribadian dan kecakapan yang dituntut oleh seorang manajer usaha sapi perah :

  1. Memiliki rasa sayang terhadap ternak sapi perah yang

  2. Teguh, rajin dan tekun bekerja sehingga tidak mengenal hari libur. Karena ternak adalah barang hidup yang perlu perhatian intensif dan terus-menerus.

  3. Bijaksana dan pengalaman dalam berbagai tindakan.

  

4. Punya pengetahuan dasar dalam pemuliaan sp perah, ex sp hrs dikawinkan dengan

pejantan yang ungul atau bgm caramemilih betina atau pejantan yang baik, dsb;

  5. Punya pengetahuan manajemen pemberian pakan, ex: cara pemberian, waktu pemberian pakan yg teratur, jml kebutuhan pakan, dsb.

  6. Punya pengetahuan dalam manajemen pemeliharaan harian,reproduksi , pencegahan penyakit. Ex: kapan sp harus dimandikan, diperah, dikawinkan;; kapan harus vaksinasi, pengobatan dll.

  7. Dapat mengatasi segala persoalan dan mengambil keputusan dengan cepat dan

  The End!

Questions, Comments,

Disagreements....???