MAKALAH TUTORIAL CARA TROUBLESHOOTING HA
MAKALAH
TUTORIAL CARA TROUBLESHOOTING HARDWARE
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah LabPK-8 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016 – 2017
Dosen : Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T.
Disusun Oleh :
Nama : Elvis Tenth June Tanaem
NIM : 10111072
Kelas : LabPK-8
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017
1. Tutorial Cara Penanganan Pengembalian data di Harddisk yang telah terhapus
-
Contoh File di Partisi ‘Local Disk (D:)’ yang akan dihapus dan kemudian dikembalikan lagi
dengan menggunakan aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’, terlihat
seperti pada gambar 1 berikut :
Gambar 1 : Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS
HARDWARE.txt’.
-
Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS HARDWARE.txt’ akan
dihapus dan kemudian akan dikembalikan lagi, terlihat seperti pada gambar 2 berikut :
Gambar 2 : Data yang akan dihapus.
-
Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS HARDWARE.txt’ yang
sudah dihapus dan akan dikembalikan lagi, terlihat seperti pada gambar 3 berikut :
Gambar 3 : Tampilan di partisi ‘Local Disk (D:) dengan data yang sudah dihapus’.
-
Langkah berikutnya yaitu bagaimana caranya agar bisa mengembalikan data yang sudah dihapus
tersebut dengan menggunakan aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’,
terlihat seperti pada gambar 4 berikut :
Gambar 4 : Tampilan awal Aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’.
-
Jika yang dipilih menu ‘Complete Recovery’ pada Gambar 4 diatas maka akan muncul tampilan
terlihat seperti pada gambar 5 berikut :
Gambar 5 : Menu ‘Complete Recovery’.
-
Lakukanlah seleksi dengan cara Ceklist pada menu yang paling cocok untuk mengembalikan data
yang telah terhapus kemudian klik tombol ‘NEXT’, data yang telah dihapus pada gambar 2 yaitu
berekstensi ‘.txt’ maka disini penulis melakukan ceklist pada file Text, hal ini berpengaruh pada
waktu pencarian, jika ingin melakukan pencarian pada semua jenis ekstensi file makan akan
memakan waktu yang lebih lama, untuk menghemat waktu maka disini hanya melakukan pencarian
pada file berkestensi ‘.txt’ terlihat seperti pada gambar 6 berikut :
Gambar 6 : Seleksi Ekstensi file yang akan dicari.
-
Jika yang dipilih adalah tombol ‘NEXT’ maka akan muncul tampilan semua partisi yang ada di
Laptop / PC yang digunakan, terlihat seperti pada gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Tampilan Semua Partisi.
-
Pilihan pada partisi ‘Local Disk (D:)’ tempat untuk mencari data yang telah terhapus kemudian klik
tombol ‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Tampilan Pilihan pada ‘Local Disk (D:)’ tempat mencari data yang telah terhapus.
-
Pada gambar 7 diatas, jika yang dipilih tombol ‘NEXT’ maka akan muncul proses awal pencarian
terlihat seperti pada gambar 8 berikut :
Gambar 8 : Proses Awal Pencarian data yang telah terhapus.
-
Tampilan proses pencarian di yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar 9 berikut :
Gambar 9 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:3:55.
-
Tampilan proses pencarian di pertengahan partisi yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar
10 berikut :
Gambar 10 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:10:58.
-
Tampilan proses pencarian di akhir partisi yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar 11
berikut :
Gambar 11 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:21:24.
-
Jika proses pencarian sudah selesai maka akan muncul tampilan yang terlihat seperti pada gambar
12 berikut :
Gambar 12 : Tampilan semua file berekstensi ‘txt’ yang sudah ditemukan pada partisi ‘Local Disk (D:)’.
-
Jika yang dipilih pada gambar 13 adalah tombol ‘NEXT’ maka aplikasi akan melakukan
pengembalian data berekstensi ‘.txt’ yang telah dicari dan akan muncul tampilan yang terlihat
seperti pada gambar 13 berikut :
Gambar 13 : Proses mengembalikan semua data berekstensi ‘.txt’ yang sudah ditemukan di partisi
‘Local Disk (D:)’.
-
Setelah proses pengembalian data seperti pada gambar 13 diatas selesai, maka selanjutnya akan
menampilkan semua hasil data berekstensi ‘.txt’ yang bisa dikembalikan, terlihat seperti pada
gambar 14 berikut :
Gambar 14 : Data yang akan dikembalikan.
-
Lakukanlah pilihan dengan cara ceklist pada data yang akan dikembalikan kemudian klik tombol
‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 15 berikut :
Gambar 15 : Pilihan untuk mengembalikan data.
-
Akan muncul tampilan untuk menyimpan data yang akan dikembalikan, terlihat seperti pada gambar
16 berikut :
Gambar 16 : Pilihan untuk menyimpan data yang akan dikembalikan.
-
Proses penyimpanan yang akan dikembalikan disini di simpan pada partisi ‘Aplikasi (E:)’ kemudian
klik tombol ‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 17 berikut :
Gambar 17 : Proses penyimpanan data yang akan dikembalikan.
-
Akan muncul informasi penyimpanan data berhasil, terlihat seperti pada gambar 18 berikut :
Gambar 18 : Informasi data yang berhasil dikembalikan.
-
Aplikasi akan membuat folder di partisi ‘Aplikasi (E:)’untuk menyimpan data yang berhasil
dikembalikan, terlihat seperti pada gambar 19 berikut :
Gambar 19 : Data yang berhasil dikembalikan.
-
Tampilan yang ada di dalam folder ‘1 NTFS’ di partisi ‘Aplikasi (E:)’ yang dibuat oleh aplikasi
‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’, terlihat seperti pada gambar 19 berikut
Gambar 20 : Data dengan format ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS
HARDWARE.txt’ yang terhapus berhasil dikembalikan.
2.
-
Tutorial Cara Mendeteksi Harddisk yang Bad Sector
Aplikasi yang digunakan oleh penulis disini adalah ‘MiniTool Partition Wizard Free Versi 9.0’,
aplikasi ini bisa digunakan untuk membuat partisi pada harddisk, format harddisk, dll, pada tutorial
kali ini penulis akan melakukan pengecekan ‘Bad Sector’ pada harddisk, klik pilihan ‘Launch
Application’ pada tampilan awal aplikasi ini terlihat seperti pada gambar 21 berikut :
Gambar 21 : Aplikasi MiniTool Partition Wizard Free Versi 9.0.
-
Akan muncul tampilan banyak pilihan yang ada, dan daftar partisi yang ada di Laptop / PC yang
akan digunakan, terlihat seperti pada gambar 22 berikut :
Gambar 22 : Menu Aplikasi MiniTool Partition Wizard.
-
Lakukan pilihan pada partisi yang akan dilakukan pengecekan ‘Bad Sector Harddisk’ dengan cara
klik kanan pada salah satu partisi, terlihat seperti pada gambar 23 berikut :
Gambar 23 : Pilihan pada Partisi Local Disk (D:) yang akan diperiksa ‘Bad Sector’.
-
Akan tampil banyak menu klik kanan yang bisa dilakukan, disini penulis memilih ‘Surface Test’
untuk melakukan pemeriksaan ‘Bad Sector’, terlihat seperti pada gambar 24 berikut :
Gambar 24 : Pilihan Surface Test (Cek Bad Sector).
-
Setelah memilih ‘Surface Test’ maka aplikasi akan menampilkan menu yang terlihat seperti pada
gambar 25 berikut :
Gambar 25 : Tampilan Awal Pengecekan ‘Bad Sector’.
-
Setelah Klik tombol ‘Start Now’ pada gambar 25 diatas maka aplikasi akan langsung melakukan
pemeriksaan ‘Bad Sector’, terlihat seperti pada gambar 26 berikut :
Gambar 26 : Proses Pemeriksaan Bad Sector.
-
Penulis sengaja melakukan pemeriksaan pada partisi harddisk yang terkena ‘Bad Sector’ sehingga
pada informasi ‘Percent Completed : 40,27%’ ditemukan ‘Bad Sector’, ‘Errors Found : 1’ yang ada
di partisi ‘Local Disk (D:)’, terlihat seperti pada gambar 27 berikut :
Gambar 27 : Bad Sector pada posisi ‘partisi 40,27%’ Local Disk (D:).
-
Proses pemeriksaan pada Local Disk (D:) telah selesai 100% dan menemukan ‘Bad Sector’
sebanyak yang terlihat seperti pada gambar 28 berikut :
Gambar 28 : Akhir proses pemeriksaan ‘Bad Sector’.
3.
Tutorial Cara Membuat USB Flash Drive Bootable
A. Membuat USB Flash Drive Bootable Menggunakan Aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8
Beta’.
Tampilan awal aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8 Beta’, terlihat seperti pada gambar
29 berikut :
Gambar 29 : Tampilan Awal Aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8 Beta’.
Lakukan pilihan pada menu Tab ‘Advance Mode’ kemudian pilih Task ‘Transfer Windows
Vista / 2008 / 7 / 8 setup to USB drive’ dan klik tombol ‘Create’, terlihat seperti pada gambar
30 berikut :
Gambar 30 : Pilihan yang ada di Menu ‘Advance Mode’.
Setelah Tombol ‘Create’ diklik maka akan muncul tampilan menu ‘Basic Parameters’, lakukan
pilihan dengan cara klik kiri pada tombol ‘Select’, begitu juga untuk memilih Flash Disk yang
akan digunakan juga terlihat seperti pada gambar 31 berikut :
Gambar 31 : Menu Basic Parameters.
Maka akan muncul tampilan untuk memilih directori file Windows yang akan di buat Flash
Drive Bootable, disini penulis menggunakan Windows 7 Ultimate 32 Bit, kemudian klik
tombol ‘Open’, terlihat seperti pada gambar 32 berikut :
Gambar 32 : Memilih File Windows yang digunakan.
Akan tampil informasi pada bagian ‘Windows Setup Files Path’ yang sudah dipilih file yang
akan dibuat menjadi Flash Drive Bootable, kemudian klik tombol ‘Run’, terlihat seperti pada
gambar 33 berikut :
Gambar 33 : Tampilan setelah memilih file Bootable.
Setelah klik tombol ‘Run’ pada gambar 33 diatas maka akan muncul tampilan ‘Windows
License Agreement’ lakukanlah pilihan pada ‘I do accept the terms of the license agreement’,
kemudian klik tombol ‘Continue’, terlihat seperti pada gambar 34 berikut :
Gambar 34 : Terms Of The License Agreement.
Jika muncul tampilan ‘Format Warning’ maka lanjutkan saja dengan cara klik tombol
‘Continue, terlihat seperti pada gambar 35 berikut :’
Gambar 35 : Tampilan Format Warning,
Jika muncul tampilan ‘License Restriction’ maka lakukan saja pilihan dengan cara klik tombol
‘OK’, terlihat seperti pada gambar 36 berikut :
Gambar 36 : Tampilan ‘License Restriction’.
Maka langkah selanjutnya aplikasi akan mulai melakukan proses ‘Transferring Windows
Setup to USB drive’, terlihat seperti pada gambar 37 berikut :
Gambar 37 : Proses 5,0% ‘Extracting Files’ pada Transferring Windows Setup to USB Drive.
Proses terus berjalan dan pada 10,0% terjadi Formatting Drive yang digunakan untuk
menyimpan bootable windows, terlihat seperti pada gambar 38 berikut :
Gambar 38 : Proses 10,0% ‘Formatting drive’ pada Transferring Windows Setup to USB drive.
Pada gambar dibawah ini terlihat proses sudah sampai di ‘52,8% Copying File install.wim’,
terlihat seperti pada gambar 39 berikut :
Gambar 39 : Copying Windows Files ‘Copying File install.wim’.
Jika proses Transferring Windows Setup to USB drive sudah 100% dan Finished maka klik
tombol ‘OK’, terlihat seperti pada gambar 40 berikut :
Gambar 40 : Proses Transferring Windows Setup to USB drive 100% Finished.
Tampilan Removable Disk (H:) yang sudah terisi ole Bootable Windows 7 Ultimate 32 bit,
terlihat seperti pada gambar 41 berikut :
Gambar 41 : Tampilan Flash Drive Bootable.
B. Membuat USB Flash Drive Bootable Menggunakan Aplikasi ‘Rufus Versi 2.7’.
Tampilan Removable Disk (H:) yang masih kosong dan akan dibuat menjadi ‘Flash Drive
Bootable’, terlihat seperti pada gambar 42 berikut :
Gambar 42 : Removable Disk (H:) yang belum terisi.
Tampilan awal aplikasi ‘Rufus Versi 2.7’, klik tombol yang bergambar disk untuk memilih
direktori file windows yang akan digunakan, terlihat seperti pada gambar 43 berikut :
Gambar 43 : Tampilan awal aplikasi Rufus ‘2.7’.
Maka langkah selanjutnya adalah memilih file Windows yang akan digunakan, disini penulis
masih menggunakan ‘Windows 7 Ultimate 32 Bit’ kemudian klik tombol ‘Open’, terlihat
seperti pada gambar 44 berikut :
Gambar 44 : Memilih File Windows yang akan digunakan.
Jika tombol ‘Open’ pada gambar 44 diatas diklik maka akan muncul tampilan informasi, ganti
menu Dropdown ‘file sistem’ menjadi ‘NTFS’ agar proses transfer data lebih cepat, kemudian
klik tombol ‘Start’, terlihat seperti pada gambar 45 berikut :
Gambar 45 : Proses Transferring Windows sudah siap dilakukan.
Jika muncul tampilan Warning sebaiknya baca terlebih dahulu karena semua data di Flash
Drive akan dihapus, jika masih perlu mengamankan data yang ada di flashdrive maka di buat
backupnya trelebih dahulu, jika tidak maka lanjutkan saja dengan klik tombol ‘OK’, terlihat
seperti pada gambar 46 berikut :
Gambar 46 : Warning.
Akan muncul tampilan awal Proses Creating File System, terlihat seperti pada gambar 47
berikut :
Gambar 47 : Creating File System.
Selanjutnya adalah proses Copying ISO files ‘boot.wim (137,6 MB)’, terlihat seperti pada
gambar 48 berikut :
Gambar 48 : Copying ISO files ‘boot.wim’.
Prose berikutnya adalah Copying ISO files ‘install.wim (2 GB)’, terlihat seperti pada gambar
49 berikut :
Gambar 49 : Copying ISO files ‘install.wim’.
Proses Creating Files Windows ke USB Flash Drive telah berhasil, klik tombol ‘Close’ untuk
menutup aplikasi, terlihat seperti pada gambar 50 berikut :
Gambar 50 : Proses Creating Files Windows Selesai.
Cek apakah flash drive yang digunakan sudah terisi oleh Windows, terlihat seperti pada
gambar 51 berikut :
Gambar 51 : Flash Drive Bootable Windows 7 Ultimate 32 Bit.
File Windows yang ada di dalam Flash Drive, terlihat seperti pada gambar 52 berikut :
Gambar 52 : Isi di dalam Flash Drive Bootable.
TUTORIAL CARA TROUBLESHOOTING HARDWARE
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah LabPK-8 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016 – 2017
Dosen : Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T.
Disusun Oleh :
Nama : Elvis Tenth June Tanaem
NIM : 10111072
Kelas : LabPK-8
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017
1. Tutorial Cara Penanganan Pengembalian data di Harddisk yang telah terhapus
-
Contoh File di Partisi ‘Local Disk (D:)’ yang akan dihapus dan kemudian dikembalikan lagi
dengan menggunakan aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’, terlihat
seperti pada gambar 1 berikut :
Gambar 1 : Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS
HARDWARE.txt’.
-
Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS HARDWARE.txt’ akan
dihapus dan kemudian akan dikembalikan lagi, terlihat seperti pada gambar 2 berikut :
Gambar 2 : Data yang akan dihapus.
-
Data dengan nama ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS HARDWARE.txt’ yang
sudah dihapus dan akan dikembalikan lagi, terlihat seperti pada gambar 3 berikut :
Gambar 3 : Tampilan di partisi ‘Local Disk (D:) dengan data yang sudah dihapus’.
-
Langkah berikutnya yaitu bagaimana caranya agar bisa mengembalikan data yang sudah dihapus
tersebut dengan menggunakan aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’,
terlihat seperti pada gambar 4 berikut :
Gambar 4 : Tampilan awal Aplikasi Recovery ‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’.
-
Jika yang dipilih menu ‘Complete Recovery’ pada Gambar 4 diatas maka akan muncul tampilan
terlihat seperti pada gambar 5 berikut :
Gambar 5 : Menu ‘Complete Recovery’.
-
Lakukanlah seleksi dengan cara Ceklist pada menu yang paling cocok untuk mengembalikan data
yang telah terhapus kemudian klik tombol ‘NEXT’, data yang telah dihapus pada gambar 2 yaitu
berekstensi ‘.txt’ maka disini penulis melakukan ceklist pada file Text, hal ini berpengaruh pada
waktu pencarian, jika ingin melakukan pencarian pada semua jenis ekstensi file makan akan
memakan waktu yang lebih lama, untuk menghemat waktu maka disini hanya melakukan pencarian
pada file berkestensi ‘.txt’ terlihat seperti pada gambar 6 berikut :
Gambar 6 : Seleksi Ekstensi file yang akan dicari.
-
Jika yang dipilih adalah tombol ‘NEXT’ maka akan muncul tampilan semua partisi yang ada di
Laptop / PC yang digunakan, terlihat seperti pada gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Tampilan Semua Partisi.
-
Pilihan pada partisi ‘Local Disk (D:)’ tempat untuk mencari data yang telah terhapus kemudian klik
tombol ‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Tampilan Pilihan pada ‘Local Disk (D:)’ tempat mencari data yang telah terhapus.
-
Pada gambar 7 diatas, jika yang dipilih tombol ‘NEXT’ maka akan muncul proses awal pencarian
terlihat seperti pada gambar 8 berikut :
Gambar 8 : Proses Awal Pencarian data yang telah terhapus.
-
Tampilan proses pencarian di yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar 9 berikut :
Gambar 9 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:3:55.
-
Tampilan proses pencarian di pertengahan partisi yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar
10 berikut :
Gambar 10 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:10:58.
-
Tampilan proses pencarian di akhir partisi yang sedang berjalan, terlihat seperti pada gambar 11
berikut :
Gambar 11 : Tampilan proses pencarian pada ‘jam : menit : detik’ ke 0:21:24.
-
Jika proses pencarian sudah selesai maka akan muncul tampilan yang terlihat seperti pada gambar
12 berikut :
Gambar 12 : Tampilan semua file berekstensi ‘txt’ yang sudah ditemukan pada partisi ‘Local Disk (D:)’.
-
Jika yang dipilih pada gambar 13 adalah tombol ‘NEXT’ maka aplikasi akan melakukan
pengembalian data berekstensi ‘.txt’ yang telah dicari dan akan muncul tampilan yang terlihat
seperti pada gambar 13 berikut :
Gambar 13 : Proses mengembalikan semua data berekstensi ‘.txt’ yang sudah ditemukan di partisi
‘Local Disk (D:)’.
-
Setelah proses pengembalian data seperti pada gambar 13 diatas selesai, maka selanjutnya akan
menampilkan semua hasil data berekstensi ‘.txt’ yang bisa dikembalikan, terlihat seperti pada
gambar 14 berikut :
Gambar 14 : Data yang akan dikembalikan.
-
Lakukanlah pilihan dengan cara ceklist pada data yang akan dikembalikan kemudian klik tombol
‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 15 berikut :
Gambar 15 : Pilihan untuk mengembalikan data.
-
Akan muncul tampilan untuk menyimpan data yang akan dikembalikan, terlihat seperti pada gambar
16 berikut :
Gambar 16 : Pilihan untuk menyimpan data yang akan dikembalikan.
-
Proses penyimpanan yang akan dikembalikan disini di simpan pada partisi ‘Aplikasi (E:)’ kemudian
klik tombol ‘NEXT’, terlihat seperti pada gambar 17 berikut :
Gambar 17 : Proses penyimpanan data yang akan dikembalikan.
-
Akan muncul informasi penyimpanan data berhasil, terlihat seperti pada gambar 18 berikut :
Gambar 18 : Informasi data yang berhasil dikembalikan.
-
Aplikasi akan membuat folder di partisi ‘Aplikasi (E:)’untuk menyimpan data yang berhasil
dikembalikan, terlihat seperti pada gambar 19 berikut :
Gambar 19 : Data yang berhasil dikembalikan.
-
Tampilan yang ada di dalam folder ‘1 NTFS’ di partisi ‘Aplikasi (E:)’ yang dibuat oleh aplikasi
‘EASEUS Data Recovery Wizard Professional’, terlihat seperti pada gambar 19 berikut
Gambar 20 : Data dengan format ‘10111072_ELVIS TENTH JUNE TANAEM_TUGAS
HARDWARE.txt’ yang terhapus berhasil dikembalikan.
2.
-
Tutorial Cara Mendeteksi Harddisk yang Bad Sector
Aplikasi yang digunakan oleh penulis disini adalah ‘MiniTool Partition Wizard Free Versi 9.0’,
aplikasi ini bisa digunakan untuk membuat partisi pada harddisk, format harddisk, dll, pada tutorial
kali ini penulis akan melakukan pengecekan ‘Bad Sector’ pada harddisk, klik pilihan ‘Launch
Application’ pada tampilan awal aplikasi ini terlihat seperti pada gambar 21 berikut :
Gambar 21 : Aplikasi MiniTool Partition Wizard Free Versi 9.0.
-
Akan muncul tampilan banyak pilihan yang ada, dan daftar partisi yang ada di Laptop / PC yang
akan digunakan, terlihat seperti pada gambar 22 berikut :
Gambar 22 : Menu Aplikasi MiniTool Partition Wizard.
-
Lakukan pilihan pada partisi yang akan dilakukan pengecekan ‘Bad Sector Harddisk’ dengan cara
klik kanan pada salah satu partisi, terlihat seperti pada gambar 23 berikut :
Gambar 23 : Pilihan pada Partisi Local Disk (D:) yang akan diperiksa ‘Bad Sector’.
-
Akan tampil banyak menu klik kanan yang bisa dilakukan, disini penulis memilih ‘Surface Test’
untuk melakukan pemeriksaan ‘Bad Sector’, terlihat seperti pada gambar 24 berikut :
Gambar 24 : Pilihan Surface Test (Cek Bad Sector).
-
Setelah memilih ‘Surface Test’ maka aplikasi akan menampilkan menu yang terlihat seperti pada
gambar 25 berikut :
Gambar 25 : Tampilan Awal Pengecekan ‘Bad Sector’.
-
Setelah Klik tombol ‘Start Now’ pada gambar 25 diatas maka aplikasi akan langsung melakukan
pemeriksaan ‘Bad Sector’, terlihat seperti pada gambar 26 berikut :
Gambar 26 : Proses Pemeriksaan Bad Sector.
-
Penulis sengaja melakukan pemeriksaan pada partisi harddisk yang terkena ‘Bad Sector’ sehingga
pada informasi ‘Percent Completed : 40,27%’ ditemukan ‘Bad Sector’, ‘Errors Found : 1’ yang ada
di partisi ‘Local Disk (D:)’, terlihat seperti pada gambar 27 berikut :
Gambar 27 : Bad Sector pada posisi ‘partisi 40,27%’ Local Disk (D:).
-
Proses pemeriksaan pada Local Disk (D:) telah selesai 100% dan menemukan ‘Bad Sector’
sebanyak yang terlihat seperti pada gambar 28 berikut :
Gambar 28 : Akhir proses pemeriksaan ‘Bad Sector’.
3.
Tutorial Cara Membuat USB Flash Drive Bootable
A. Membuat USB Flash Drive Bootable Menggunakan Aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8
Beta’.
Tampilan awal aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8 Beta’, terlihat seperti pada gambar
29 berikut :
Gambar 29 : Tampilan Awal Aplikasi ‘Novicorp WinToFlash Versi 0.8 Beta’.
Lakukan pilihan pada menu Tab ‘Advance Mode’ kemudian pilih Task ‘Transfer Windows
Vista / 2008 / 7 / 8 setup to USB drive’ dan klik tombol ‘Create’, terlihat seperti pada gambar
30 berikut :
Gambar 30 : Pilihan yang ada di Menu ‘Advance Mode’.
Setelah Tombol ‘Create’ diklik maka akan muncul tampilan menu ‘Basic Parameters’, lakukan
pilihan dengan cara klik kiri pada tombol ‘Select’, begitu juga untuk memilih Flash Disk yang
akan digunakan juga terlihat seperti pada gambar 31 berikut :
Gambar 31 : Menu Basic Parameters.
Maka akan muncul tampilan untuk memilih directori file Windows yang akan di buat Flash
Drive Bootable, disini penulis menggunakan Windows 7 Ultimate 32 Bit, kemudian klik
tombol ‘Open’, terlihat seperti pada gambar 32 berikut :
Gambar 32 : Memilih File Windows yang digunakan.
Akan tampil informasi pada bagian ‘Windows Setup Files Path’ yang sudah dipilih file yang
akan dibuat menjadi Flash Drive Bootable, kemudian klik tombol ‘Run’, terlihat seperti pada
gambar 33 berikut :
Gambar 33 : Tampilan setelah memilih file Bootable.
Setelah klik tombol ‘Run’ pada gambar 33 diatas maka akan muncul tampilan ‘Windows
License Agreement’ lakukanlah pilihan pada ‘I do accept the terms of the license agreement’,
kemudian klik tombol ‘Continue’, terlihat seperti pada gambar 34 berikut :
Gambar 34 : Terms Of The License Agreement.
Jika muncul tampilan ‘Format Warning’ maka lanjutkan saja dengan cara klik tombol
‘Continue, terlihat seperti pada gambar 35 berikut :’
Gambar 35 : Tampilan Format Warning,
Jika muncul tampilan ‘License Restriction’ maka lakukan saja pilihan dengan cara klik tombol
‘OK’, terlihat seperti pada gambar 36 berikut :
Gambar 36 : Tampilan ‘License Restriction’.
Maka langkah selanjutnya aplikasi akan mulai melakukan proses ‘Transferring Windows
Setup to USB drive’, terlihat seperti pada gambar 37 berikut :
Gambar 37 : Proses 5,0% ‘Extracting Files’ pada Transferring Windows Setup to USB Drive.
Proses terus berjalan dan pada 10,0% terjadi Formatting Drive yang digunakan untuk
menyimpan bootable windows, terlihat seperti pada gambar 38 berikut :
Gambar 38 : Proses 10,0% ‘Formatting drive’ pada Transferring Windows Setup to USB drive.
Pada gambar dibawah ini terlihat proses sudah sampai di ‘52,8% Copying File install.wim’,
terlihat seperti pada gambar 39 berikut :
Gambar 39 : Copying Windows Files ‘Copying File install.wim’.
Jika proses Transferring Windows Setup to USB drive sudah 100% dan Finished maka klik
tombol ‘OK’, terlihat seperti pada gambar 40 berikut :
Gambar 40 : Proses Transferring Windows Setup to USB drive 100% Finished.
Tampilan Removable Disk (H:) yang sudah terisi ole Bootable Windows 7 Ultimate 32 bit,
terlihat seperti pada gambar 41 berikut :
Gambar 41 : Tampilan Flash Drive Bootable.
B. Membuat USB Flash Drive Bootable Menggunakan Aplikasi ‘Rufus Versi 2.7’.
Tampilan Removable Disk (H:) yang masih kosong dan akan dibuat menjadi ‘Flash Drive
Bootable’, terlihat seperti pada gambar 42 berikut :
Gambar 42 : Removable Disk (H:) yang belum terisi.
Tampilan awal aplikasi ‘Rufus Versi 2.7’, klik tombol yang bergambar disk untuk memilih
direktori file windows yang akan digunakan, terlihat seperti pada gambar 43 berikut :
Gambar 43 : Tampilan awal aplikasi Rufus ‘2.7’.
Maka langkah selanjutnya adalah memilih file Windows yang akan digunakan, disini penulis
masih menggunakan ‘Windows 7 Ultimate 32 Bit’ kemudian klik tombol ‘Open’, terlihat
seperti pada gambar 44 berikut :
Gambar 44 : Memilih File Windows yang akan digunakan.
Jika tombol ‘Open’ pada gambar 44 diatas diklik maka akan muncul tampilan informasi, ganti
menu Dropdown ‘file sistem’ menjadi ‘NTFS’ agar proses transfer data lebih cepat, kemudian
klik tombol ‘Start’, terlihat seperti pada gambar 45 berikut :
Gambar 45 : Proses Transferring Windows sudah siap dilakukan.
Jika muncul tampilan Warning sebaiknya baca terlebih dahulu karena semua data di Flash
Drive akan dihapus, jika masih perlu mengamankan data yang ada di flashdrive maka di buat
backupnya trelebih dahulu, jika tidak maka lanjutkan saja dengan klik tombol ‘OK’, terlihat
seperti pada gambar 46 berikut :
Gambar 46 : Warning.
Akan muncul tampilan awal Proses Creating File System, terlihat seperti pada gambar 47
berikut :
Gambar 47 : Creating File System.
Selanjutnya adalah proses Copying ISO files ‘boot.wim (137,6 MB)’, terlihat seperti pada
gambar 48 berikut :
Gambar 48 : Copying ISO files ‘boot.wim’.
Prose berikutnya adalah Copying ISO files ‘install.wim (2 GB)’, terlihat seperti pada gambar
49 berikut :
Gambar 49 : Copying ISO files ‘install.wim’.
Proses Creating Files Windows ke USB Flash Drive telah berhasil, klik tombol ‘Close’ untuk
menutup aplikasi, terlihat seperti pada gambar 50 berikut :
Gambar 50 : Proses Creating Files Windows Selesai.
Cek apakah flash drive yang digunakan sudah terisi oleh Windows, terlihat seperti pada
gambar 51 berikut :
Gambar 51 : Flash Drive Bootable Windows 7 Ultimate 32 Bit.
File Windows yang ada di dalam Flash Drive, terlihat seperti pada gambar 52 berikut :
Gambar 52 : Isi di dalam Flash Drive Bootable.