PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KONSUMSI DA

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KONSUMSI
MASYARAKAT DESA LODERESAN KECAMATAN
KEDUNGWARU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Disusun Oleh :
Nama

: Adevia Fatmawati

NIM

: 17402153296

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
MEI 2018

ABSTRAK
Pengaruh Pendapatan Terhadap Konsumsi Masyarakat Desa Loderesan
Kecamatan Kedungwaru
Oleh
Adevia Fatmawati
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung
Pendapatan yang diperoleh setiap masyarakat tentunya sangat beragam, hal
tersebut tersebut tergantung berdasarkan jenis pekerjaan atau profesi yang
dilakukannya. Dari pendapatan yang diperolehnya maka mereka berhak untuk
menggunakannya terutama dalam hal konsumsi. Tentunya perbedaan pendapatan
juga akan menyebabkan tingkat konsumsi pada setiap masyarakat ikut berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan
terhadap konsumsi masyarakat di desa Loderesan kecamatan Kedungwaru. Data
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi dan juga

wawancara kepada pihak yang berkaitan.
Kata kunci

: Pendapatan, Konsumsi
Abstract

The income earned by each community is of course very diverse, it depends
on the type of work or profession it does. From the income they earn then they are
entitled to use it mainly in terms of consumption. Of course, the difference in
income will also cause the level of consumption in each community participate
differently.
This study aims to find out how the influence of income on public
consumption in the village of Loderesan Kedungwaru district. The data used in
this study is the primary data. This research uses data collection method by
observation and also interview to related party.
Keywords: Revenue, Consumption

2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam kategori
negara berkembang. Daerah-daerah di Indonesia mulai mengembangkan
sektor industri. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya
merupakan salah satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih baik.
Aktivitas bisnis yang dilalui oleh industri kecil selama ini tidak terlepas
dari hasil kebijakan dan program pemerintah. Pemerintah telah mengambil
langkah untuk memberikan program bantuan dalam bentuk fasilitas produksi,
bantuan di bidang manajemen, finansial serta kemitraan yang diharapkan
dapat

meningkatkan

kinerja.

Berbagai

kebijakan


pemerintah

untuk

mengembangkan industri kecil diharapkan pembangunan industri akan
mengarah pada industri yang efisien dengan kualitas produk yang semakin
baik dan pada gilirannya dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun ekspor
dengan nilai tambah yang semakin tinggi untuk memperkuat perekonomian
Indonesia.
Dari peningkatan tersebut maka tentu saja pendapatan seseorang juga
diharap turut naik. Pendapatan sendiri berkaitan erat dengan jenis pekerjaan
yang dilakukannya baik ia sebagai buruh, pegawai, pengusaha, tukang dan
lain-lain pekerjaan yang digelutinya sesuai dengan profesi masing-masing.
Pendapatan yang diperoleh itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, untuk tabungan, untuk usaha, dan sebagainya.
Pendapatan seseorang merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dengan kegiatan konsumsi, dikarenakan konsumsi berbanding
lurus dengan pendapatan. Semakin tinggi penghasilan yang diterima
seseorang maka akan cenderung semakin besar pengeluaran yang digunakan

untuk konsumsi. Begitu juga ketika pendapatan menurun, maka konsumsi
juga akan menyesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh.
Jumlah pendapatan yang berbeda ini disebabkan karena pekerjaan yang
berbeda pula. Karena pekerjaan juga menentukan tingkat pendapatan dari

masyarakat, maka pendapatan adalah hal utama yang berpengaruh terhadap
konsumsi. Secara teori semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin
tinggi pula tingkat konsumsinya.
Kebutuhan hidup manusia

selalu

berkembang

sesuai

dengan

perkembangan zaman yang mana banyak produk yang ditawarkan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dari banyaknya

produk yang ditawarkan serta kebutuhan hidup maka akan muncul yang
namanya konsumsi baik dalam hal kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder,
maupun kebutuhan tersier.
Konsumsi sendiri merupakan pembelanjaan atas barang-barang dan
jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan
masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka
yang lain digolongkan pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di
produksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya
dinamakan barang konsumsi.
Tingkat konsumsi dari masyarakat secara tidak langsung akan di
kaitkan dengan kesejahteraan hidup seseorang yang mana berasal dari berapa
pendapatan yang diperoleh. Apabila konsumsi yang dilakukan semakin tinggi
semisal kesehariannya konsumsi ayam, daging, ikan, dan sebagainya akan
dinilai sebagai orang yang berpenghasilan tinggi. Berbeda dengan yang
konsumsinya seperti tahu dan tempe saja dalam sehari-hari maka akan di
kategorikan tingkat pendapatannya rendah.
Tingkat kesejahteraan seseorang dikatakan membaik apabila tingkat
perbandingan pengeluaran untuk konsumsi dalam hal makanan menurun,
sedangkan pengeluaran non makanan meningkat. Dapat disimpulkan bahwa

pendapatan yang biasanya digunakan dalam konsumsi makanan lebih
dialokasikan pada pengeluaran lain seperti tabungan.
Sebagian besar dari pendapatan yang diperoleh tentunya akan
digunakan untuk konsumsi, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan
lainnya seperti tabungan, asuransi, investasi, dan sebagainya. Apabila terjadi
sedikit saja perubahan (kenaikan maupun penurunan) pada pendapatan, maka
konsumsi akan mengalami perubahan.

Selanjutnya masyarakat harus berusaha untuk menstabilkan antara
pendapatan dengan konsumsi. Akan lebih baik jika terjadi peningkatan
pendapatan, maka konsumsi tetap dan sisanya untuk di alokasikan ke hal lain.
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pendapatan Terhadap
Konsumsi Masyarakat Desa Loderesan Kecamatan Kedungwaru”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap konsumsi masyarakat desa
Loderesan kecamatan Kedungwaru?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetajui pengaruh pendapatan terhadap konsumsi masyarakat desa
Loderesan kecamatan Kedungwaru.
D. Batasan Masalah
Agar penulisan tidak menyimpang dari tujuan yang telah direncanakan
dan untuk mempermudah mendapatkan data serta informasi yang diperlukan,
maka penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan secara random dengan menggali

informasi

pendapatan serta konsumsi dalam satu rumah, bukan perorangan.
2. Konsumsi yang dilakukan adalah konsumsi kebutuhan sehari-hari,
terutama makanan pokok.
E. Penegasan Istilah
Berikut ini uraian mengenai beberapa definisi yang terdapat dalam
judul penelitian proposal:
1. Definisi Konseptual
a. Pendapatan
Pendapatan adalah suatu penerimaan bagi seseorang atau

kelompok dari hasil sumbangan, baik tenaga dan pikiran yang
dicurahkan sehingga akan memperoleh balas jasa. Pendapatan
menunjukkan seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai
dari penggunaan kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang

atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan
ekonomi.1
b. Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan manusia dalam menggunakan
atau memakai barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dimana
mutu dan jumlah barang atau jasa dapat mencerminkan kemakmuran
konsumen.2
2. Definisi Operasional
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan
seseorang yang mana digunakan untu kebutuhan sehari-hari baik
untuk kebutuhan konsumsi maupun non konsumsi.
b. Konsumsi
Konsumsi merupakan suatu kegiatan menggunakan produk
ataupun jasa yang dihasilkan perusahaan maupun industri rumah

tangga.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Menurut Keynes, faktor utama yang menentukan prestasi
ekonomi suatu negara adalah pengeluaran agregat yang merupakan
pembelanjaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Keputusan
konsumsi

rumah

tangga

mempengaruhi

keseluruhan

perilaku


perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Dalam jangka pendek fluktuasi konsumsi memiliki pengaruh
signifikan terhadap fluktuasi ekonomi dan dalam jangka panjang

1 Nurlaila Hanum, Analsis Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsu
Mahasiswa Universitas Samudra di Kota Langsa, Jurnal Samudra Ekonomuka Vol. 1, No. 2
Oktober 2017.
2 Rinawati, dkk, Pengaruh Pendapatan Terhadap Konsumsi Masyarakat Tani Padi Sawah
di Desa Karawana Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, e-J. Agrotekbis 2 (6) : 652-659, Desember
2014.

keputusan konsumsi rumah tangga akan berpengaruh pada variabelvariabel makroekonomi lainnya.3
Pendapatan merupakan semua penerimaan seseorang sebagai
balas jasanya dalam proses produksi. Balas jasa tersebut bisa berupa
upah, bunga, sewa, maupun, laba tergantung pada faktor produksi
pada yang dilibatkan dalam proses produksi.
Pendapatan seseorang atau individu adalah upah atau gaji yang
diberikan kepada seseorang (pekerja) yang melakukan suatu
pekerjaan. Secara umum pendapatan didefinisikan sebagai masukan
yang diperoleh masyarakat atau negara dari keseluruhan aktifitas yang
dijalankan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun.4
Berdasarkan pendapat beberapa definisi dari pendapatan diatas,
disimpulkan bahwa pendapatan atau income adalah uang yang
diterima oleh seseorang dari hasil kerjanya pada perusahaan maupun
usaha yang dimilikinya dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga dan laba
termasuk juga beragam tunjangan, seperti kesehatan dan pensiun.
2. Kriteria Pendapatan
Berdasarkan

penggolongannya,

Badan

Pusat

Statistik

membedakan pendapatan menjadi 4 golongan adalah: 5
1) Golongan pendapatan sangat tinggi, adalah jika pendapatan ratarata lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan
2) Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara
Rp. 2.500.000,00 – s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan
3) Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata
antara Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan
4) Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata
1.500.000,00 per bulan
B. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi
3 Nopirin, Ekonomi Moneter, (Yogyakarta: BPFE, 1992), hlm. 80.
4Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi Islamisasi Ekonomi Kontemporer,
(Surabaya: Risalah Gusti, 1999) hlm. 361
5 BPS, “Upah Minimum Regional/Provinsi (UMR/UMP) perbulan (dalam rupiah)”, diakses
pada tanggal 18 Mei 2018.

Secara umum istilah konsumsi diartikan sebagai penggunaan
barang-barang dan jasa-jasa yang secara langsung akan memenuhi
kebutuhan manusia. Konsumsi atau lebih tepatnya pengeluaran
konsumsi pribadi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barangbarang akhir dan jasa.6
Konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah
tangga. Barang meliputi pembelanjaan rumah tangga pada barang yang
tahan lama seperti kendaraan, alat rumah tangga, dan barang tidak
tahan lama seperti makanan, pakaian. Jasa meliputi barang yang tidak
berwujud seperti potong rambut, layanan kesehatan.7
Pengeluaran konsumsi seseorang merupakan

bagian

dari

pendapatannya yang dibelanjakan. Sementara bagian pendapatan yang
tidak dibelanjakan disebut dengan tabungan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kegiatan konsumsi atau pengeluaran konsumsi terdiri atas
konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah
tangga (private consumption). Namun dalam pembahasan ini,
difokuskan pada konsumsi rumah tangga yang memiliki porsi terbesar
dalam pengeluaran konsumsi total (agregat). Mengingat porsinya yang
besar, maka konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap stabilitas perekonomian.
Faktor yang mempengaruhi besarnya konsumsi rumah tangga:8
a. Faktor-Faktor Ekonomi
1) Pendapatan dan Kekayaan Rumah Tangga
2) Tingkat Bunga
3) Perkiraan Harga di Masa Depan
4) Jumlah Anggota Keluarga
b. Faktor-Faktor Nonekonomi
Dewasa ini semakin mudah dalam mengakses informasi baik dari
media radio, televisi, surat kabar maupun internet, telah membawa
perubahan dalam pola hidup masyarakat. Selain itu adanya
6 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011)
hlm. 163
7 Baginda Persaulian, dkk., Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia, Jurnal Kajian
Ekonomi Vol. I, No. 02, Januari 2013.
8 Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2015), hlm. 119-121.

kemudahan bertransaksi melalui internet, akan mendorong rumah
tangga untuk meningkatkan kegiatan konsumsi.
c. Faktor-Faktor Demografi (Kependudukan)
1) Jumlah Penduduk
2) Komposisi Penduduk

3.

Penelitian Terdahulu
No
.
1.

Peneliti dan Judul

Hasil

Nurlaila Hanum (2017)
Analisis

Pengaruh

Pendapatan

Perilaku

Konsumsi

Terhadap

Mahasiswa Universitas Samudra
di Kota Langsa.

2.

Rinawati, M.R Yantu, dan Rustam
Abd. Rauf (2014)
Pengaruh Pendapatan Terhadap
Konsumsi Masyarakat Tani Padi
Sawah Di Desa Karawana
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

3.

Septia S.M. Nababan (2013)
Pendapatan

Dan

Tanggungan

Jumlah
Pengaruhnya

Terhadap Pola Konsumsi PNS
Dosen

Dan

Kependididkan

Pada

Tenaga
Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sam Ratulangi Manado.

4.

Kerangka Konseptual

Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pendapatan
terhadap
perilaku
konsumsi
mahasiswa UNSAM di kota
Langsa. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa pendapatan
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
tingkat
konsumsi mahasiswa UNSAM di
kota Langsa.
Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui perbandingan tingkat
konsumsi dan pendapatan serta
mengkaji kecenderungan tingkat
konsumsi masyarakat tani padi
saeah desa Karawana Kecamatan
Dolo Kabupaten Sigi. Hasil dari
penelitian ini adalah pendapatan
berpengaruh terhadap tingkat
konsumsi. Oleh karena itu
peneliti memberi saran agar
petani mampu melakukan saving
karena terdapat kecenderungan
konsumsi sada dengan tingkat
pendapatan.
Penelitian
bertujuan
untuk
mengetahui bagaimana tingkat
pendapatan
dan
jumlah
tanggungan anggota keluarga
berpengaruh
terhadap
pola
konsumsi dari PNS dosen, dan
tenaga kependidikan fakultas
ekonomi dan bisnis Universitas
Sam Ratulangi Manado. Hasil
dari penelitian ini adalah tingkat
pendapatan dan jumlah anggota
keluarga berpengaruh terhadap
pola konsumsi PNS di fakultas
ekonomi dan bisnis UNSRAT.

X

Y

Keterangan:
X
= Pendapatan
Y
5.

= Konsumsi

Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang
dibuat. Hipotesis merupakan pernyataan tentative mengenai hubungan antara
dua atau lebih variabel yang ada.9

9 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta:
Alim’s Publishing, 2017), hlm. 135

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang eksplanatory
research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
B. Sumber Data
Berdasarkan cara memperoleh data untuk penelitian, dilakukan
dengan cara observasi dengan responden yang dipilih secara acak pada
beberapa wilayah desa Loderesan. Sehingga data yang di dapat berasal
dari 2 dusun yang mencakup 4 RW dan 16 RT.
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Penduduk Desa Loderesan menurut hasil proyeksi Sensus Penduduk
(SP) Tahun 2010, untuk tahun 2017 sebanyak 1.972 jiwa dengan 998 KK,
yang terbagi atas laki-laki 959 jiwa dan perempuan 1.013 jiwa.
Ditinjau dari sumber penghasilan utama warga desa Loderesan
kecamatan Kedungwaru yang terbesar adalah sektor pertanian dengan
angka 321. Jumlah tersebut menurun dikarenakan sebagian besar lahan
pertanian telah beralih penggunaannya menjadi bangunan dan perumahan.
Kemudian penghasilan utama kedua berasal dari jasa-jasa sebanyak 253.10

DAFTAR PUSTAKA

10 BPS, “ Upah Minimum Regional/Provinsi (UMR/UMP) perbulan (dalam rupiah)”,
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/917, diakses pada 23 Oktober 2017

BPS, “ Upah Minimum Regional/Provinsi (UMR/UMP) perbulan (dalam
rupiah)”, https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/917, diakses pada
18 Mei 2018
Chapra, Umar. 1999. Islam dan Tantangan Ekonomi Islamisasi Ekonomi
Kontemporer, Surabaya: Risalah Gusti.
Hanum, Nurlaila. Analsis Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsu
Mahasiswa Universitas Samudra di Kota Langsa. Jurnal Samudra
Ekonomuka Vol. 1, No. 2 Oktober 2017.
Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE.
Persaulian, Baginda, dkk., Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia, Jurnal
Kajian Ekonomi Vol. I, No. 02, Januari 2013.
Rinawati, dkk. 2014. Pengaruh Pendapatan Terhadap Konsumsi Masyarakat
Tani Padi Sawah di Desa Karawana Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. e-J.
Agrotekbis 2 (6) : 652-659.
Rosyidi, Suherman. 2011. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Penerapan. Jakarta: Alim’s Publishing, 2017.
Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersa.