Pengaruh risk profile, good corporate governance, Earning dan capital terhadap skor kesehatan Bank pada bank go public di indonesia - Perbanas Institutional Repository
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM dan CAR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 artinya bahwa Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Rentabilitas, Permodalan dan GCG secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap skor kesehatan pada sampel penelitian. Besarnya pengaruh GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM dan CAR secara bersama-sama terhadap Skor Kesehatan Pada Bank Go Public di Indonesia adalah sebesar 73,2 persen, yang artinya bahwa 26,8 persen perubahan skor kesehatan bank-bank sampel penelitian dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang dihasilkan pada penelitian.
Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa variabel GCG, NPL, IRR, PDN, LDR, FBIR, BOPO, ROA, NIM, CAR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor kesehatan adalah diterima.
2. Variabel GCG secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan
2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa nilai komposit yang diukur dengan GCG memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan.
Besarnya kontribusi variabel GCG terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia sebesar 0,36 persen. Dengan demikian hipotesisi kedua yang menyatakan bahwa GCG secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
3. Variabel NPL secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko kredit yang diukur dengan menggunakan variabel NPL memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel NPL terhadap Skor Kesehatan Bank
Go Public adalah sebesar 0,1 persen. Dengan demikian hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa NPL secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
4. Variabel IRR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko pasar yang diukur dengan menggunakan variabel IRR memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel NPL terhadap Skor Kesehatan Bank adalah sebesar 9,36 persen. Dengan demikian hipotesis keempat
Go Public
yang menyatakan bahwa IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
5. Variabel PDN secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko pasar yang diukur dengan menggunakan variabel PDN memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel PDN terhadap Skor Kesehatan Bank
Go Public adalah sebesar 7,45 persen. Dengan demikian hipotesis kelima
yang menyatakan bahwa PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia diterima.
6. Variabel LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko likuiditas yang diukur dengan menggunakan variabel LDR memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel LDR terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 1,32 persen. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan bahwa LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
7. Variabel FBIR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko operasional yang diukur dengan menggunakan variabel FBIR memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel FBIR terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 0,47 persen. Dengan demikian hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
8. Variabel BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa risiko operasional yang diukur dengan menggunakan variabel BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel BOPO terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public adalah sebesar 0,77 persen.
Dengan demikian hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
9. Variabel ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa rentabilitas yang diukur dengan menggunakan variabel ROA memiliki pengaruh positif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel ROA terhadap Skor Kesehatan Bank
Go Public adalah sebesar 8,82 persen. Dengan demikian hipotesis kesembilan
yang menyatakan bahwa ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia diterima.
10. Variabel NIM secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa rentabilitas yang diukur dengan menggunakan variabel NIM memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel NIM terhadap Skor Kesehatan Bank
Go Public adalah sebesar 3,02 persen. Dengan demikian hipotesis kesepuluh
yang menyatakan bahwa NIM secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
11. Variabel CAR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia pada periode tahun 2012 sampai tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa permodalan yang diukur dengan menggunakan variabel CAR memiliki pengaruh negatif terhadap skor kesehatan. Besarnya kontribusi variabel CAR terhadap Skor Kesehatan Bank
Go Public adalah sebesar 0,12 persen. Dengan demikian hipotesis kesebelas
yang menyatakan bahwa CAR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia ditolak.
12. Diantara kesepuluh variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Skor Kesehatan Bank pada Bank Go Public di Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2016 adalah variabel ROA. Hal ini dikarenakan dengan koefisien determinasi parsial ROA sebesar 8,82 persen, yang merupakan presentase tertinggi dibandingkan dengan koefisien determinasi parsial yang dimiliki oleh variabel bebas lainnya.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan terhadap Bank Go Public di Indonesia memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya yaitu :
1. Periode penelitian yang digunakan terbatas hanya mulai tahun 2012 sampai
sesuai dengan ketentuan Biro Riset Infobank, dikarenakan skor kesehatan bank tahun 2017 belum dipublikasikan oleh Majalah InfoBank.
2. Data tidak lengkap di beberapa laporan keuangan bank yang ada di laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka saran yang diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi industri perbankan a.
Kepada bank-bank sampel penelitian terutama Bank Permata yang memiliki skor kesehatan terendah, sebaiknya lebih meningkatkan kegiatan operasionalnya dan memenuhi kewajiban sesuai peraturan yang ditetapkan agar skor kesehatan bank juga meningkat.
b.
Variabel ROA memiliki pengaruh sebesar 8,82 persen terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia. Kepada bank sampel penelitian yang memiliki ROA yang rendah khususnya Bank Permata diharapkan mampu mengelola laba sebelum pajak agar tidak meningkatkan rentabilitasnya dan meningkatkan skor kesehatannya.
c.
Variabel PDN memiliki pengaruh sebesar 7,45 persen terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public di Indonesia. Kepada bank sampel penelitian yang memiliki PDN < 0 persen khususnya Bank Danamon diharapkan mampu mengelola aktiva valas agar tidak menghadapi risiko pasar saat tren nilai tukar meningkat. a.
Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema sejenis, sebaiknya menambahkan periode penelitian yang lebih panjang lebih dari lima tahun sesuai ketentuan dari Biro Riset Infobank yang sudah dipublikasikan oleh Majalah Infobank untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
b.
Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema sejenis, sebaiknya mencari laporan keuangan pada website resmi bank sampel penelitian apabila di laporan publikasi Otiritas Jasa Keuangan tidak tersedia.
DAFTAR RUJUKAN
DahlanSiamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Praktis ” cetakan ke-1. Jakarta: Kencana.
Juliansyah Noor, (2013). “Penelitian Ilmu Manajemen, Tinjauan Filosofis dan
and accountancy ventura .20 (april-july 2017). Pp 47-60
He rizon Chaniago dan Harry Widyantoro.,”Model RBBR : Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko Bank Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indon esia”, journal of economics, business,
Banking. 02 (November 2014). Pp 217-230
Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Skor Kesehatan Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa”, Journal of Business and
Dhita Dhora Damayanti dan Horizon Chaniago ., “Pengaruh Risiko Usaha Dan
Adrian Sutedi. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika Anwar Sanusi. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat Biro Riset Infobank. 2012.
“Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2012, No.
451, Volume XXXVIII, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank
“Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2016, No.
437, Volume XXXVII, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2016.
“Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2015, No.
423, Volume XXXVI, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2015.
“Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2014, No.
411, Volume XXXV, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2014.
“Rating 120 Bank Di Indonesia”. Edisi Juni 2013, No.
399, Volume XXXIV, Majalah Infobank. Jakarta: Biro Riset Infobank ________________, 2013.
Bank Indonesia.Laporan Keuangan dan Publikasi Bank. (Online), (http://www.bi.go.id, diakses 17 September 2017)
Maria Constantin Katarina Hewen. 2014.
2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ____________, Sofyan Basir, Sarwono Sudarto Dan Arifiandy Permata Veitzhal. 2013. Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
________, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Veithzal Rivai,Sofyan Basir dan Sarwono Sudarto, Arifiandy Permata Veithzal.
Dan R&D . Bandung: Alfabeta
“Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP Tanggal 29 April 2013.
Peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2014. “Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Umum”. (online)
Peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No. 04/POJK.03/2016. “Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum”. (Online
“Pengaruh Komponen Risk Based Bank Rating Terhadap Skor Kesehatan Bank Go Public Di Indonesia”.
“Penilaian Tigkat Kesehatan Bank Umum”. (Online
Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Keuangan Publikasi Perbankan. (Online), (hhtp://www.ojk.go.id diakses 17 September 2017) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011.
Aplikasi . Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE
Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono. 2012. Manajemen Perbankan Teori Dan
Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya. Mudjarad Kuncoro, 2013. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN