Perancangan Struktur Organisasi 7 Oktober 2017

  Perancangan Struktur

Organisasi

  

Bahan Mata Kuliah Manajemen SDM

Mahasiswa S1 Kelas Karyawan, Universitas Darma Persada

  

Defnisi Struktur

Organisasi Struktur Organisasi:

  • Pengaturan formal atas pekerjaan/jabatan dalam suatu organisasi.

  Perancanaan Organisasi (Organizational Design): Suatu proses yang melibatkan keputusan tentang 6 elemen kunci:

  • Spesialisasi pekerjaan (Work specialization)
  • Departementalisasi (Departmentalization)
  • Rantai komando (Chain of command)
  • Rentang pengendalian (Span of control)
  • Sentralisasi dan desentralisasi (Centralization

  and decentralization)

  • Formalisasi (Formalization)

  (Stephen P. Robbins, 2007)

Tujuan pengorganisasian

  • Membagi pekerjaan untuk dikerjakan atas jabatan dan departemen yang spesifk
  • Memberikan tugas dan tanggung jawab terkait dengan jabatan individu
  • Mengkoordinasikan tugas-tugas organisasi yang beragam
  • Mengklaster jabatan-jabatan menjadi Unit • Membangun hubungan antara individu, kelompok, dan deparmenten
  • Membangun garis otoritas formal
  • Mengalokasikan dan menyebarkan sumberdaya organisasi

  Spesialisasi pekerjaan

(Work specialization)

  • Tingkat dimana suatu tugas dalam organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang terpisah dengan setiap tahapan diselesaikan oleh orang yang berbeda.
  • Spesialisasi pekerjaan yang berlebihan dapat mengakibatkan kebosanan, kelelahan, stres, kualitas yang rendah, absensi yang meningkat, dan tingkat keluar-masuk karyawan yang lebih tinggi.

  Departementalisasi

(Departmentalization)

  Departemantalisasi berdasarkan tipe:

  • Fungsional • Pekerjaan dikelompokkan berdasarkan fungsi yang dipertunjukkan
  • Produk • Pekerjaan dikelompokkan berdasarkan jalur produk
  • Geograpikal • Pekerjaan dikelompokkan berdasarkan teritorial atau geografs
  • Process • Pekerjaan dikelompokkan berdasarkan produk atau aliran pelanggan
  • Pelanggan • Pekerjaan dikelompokkan berdasarkan tipe pelanggan dan kebutuhannya

Departemantalisasi Fungsional

  Plant Manager Secretary Production PPIC Engineering HRD Warehouse

  Manager Manager Manager Manager Manager

  Keuntungan:

  • Efsien karena menaruh orang dengan spesialisasi, ketrampilan, pengetahuan, dan orientasi yang sama dalam satu kelompok
  • Koordinasi area fungsional menjadi lebih baik
  • Spesialisasi lebih dalam Kerugian:
  • Komuniasi yang kurang antar area fungsional
  • Pandangan yang terbatas pada tujuan organisasi secara total

Departementalisasi Geografs

  Sales Director Secretary GM Regional GM Regional GM Regional GM Regional GM Regional

  Sales

Sales Sales Sales Jabar & Sales Jatim &

Kalimantan & Sumatra Jabodetabek Jateng East Area

  Sulawesi

  Keuntungan:

  • Lebih efektif dan efsien dalam menangani isu-isu regional spesifk yang muncul
  • Melayani kebutuhan unik di pasar geografsnya secara lebih baik Kerugian:
  • Duplikasi fungsi-fungsi
  • Dapat merasa terisolasi dari area organisasi yang lain

Departementalisasi Produk

  

Director

GM Foods GM Instant GM Snack GM Baby GM &

  Noodle Foods Foods Seasoning Beverage

  Keuntungan:

  • Mempersilakan spesialisasi pada produk dan layanan tertentu
  • Manajer dapat menjadi ahi di industri terkait
  • Lebih dekat ke pelanggan Kerugian:
    • Duplikasi fungsi-fungsi
    • Pandangan yang terbatas pada tujuan organisasi secara keseluruhan

Departementalisasi Proses

  Plant Superintende nt Lacquering &

  Planning Preparing Assembling Finishing Sanding Manager Manager Manager Manager Manager

  Keuntungan:

  • Lebih efsien dalam hal aliran proses Kerugian:
    • Hanya dapat diterapkan pada jenis produk tertentu

  Departementalisasi

Pelanggan

  Sales Director General Modern Horeca Local MT Export

  Trade Trade Manager Manager Manager Manager Manager

  Keuntungan:

  • Kebutuhan dan problemn pelanggan dapat dipenuhi lebih efektif Kerugian:
    • Duplikasi fungsi
    • Pandangan yang terbatas pada tujuan organisasi secara keseluruhan

Rantai komando (Chain of

  

command)

  • Garis otoritas yang tidak terputus yang ditarik dari level atas organisasi hingga level paling bawah dan mengklarifkasi siapa melapor ke siapa

Rantai komando (Chain of

  

command)

  • Otoritas (Authority)
  • Hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk memberi tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan mereka melakukannya.
  • Tanggung jawab (Responsibility<
  • Kewajiban atau ekspektasi untuk berkinerja.
  • Kesatuan komando (Unity of

  Command)

  • Konsep dimana satu orang harus memiliki satu atasan dan harus melapor hanya ke orang tersebut.

Rentang pengendalian (Span of control)

  • Jumlah karyawan yang dapat disupervisi secara efektif dan efsien oleh seorang manajer.
  • Lebar rentang dipengaruhi ol>Ketrampilan dan kemampuan manajer
  • Karakteristik karyawan
  • Karakteristik pekerjaan yang sedang dilakukan
  • Kesamaan tugas/pekerjaan
  • Kompleksitas tugas/pekerjaan
  • Kedekatan fsik bawahan
  • Standarisasi tugas/pekerjaan

Mengkontraskan Rentang pengendalian

  Anggota di setiap level Teratas Aumsi Rentang 4 Asumsi Rentang 8

  si

  1 1

  a is

  4

  8 n a

  16 64

  rg O

  64 512 l e v

  256 4,096

  Le 1,024

  4,096 Rentang 4: Rentang 8:

  • Karyawan: 4,096 Karyawan: 4,096
  • Manajer (Level 1-6): 1,365 Manajer (Level 1-4): 585

Sentralisasi dan desentralisasi (Centralization and

  • Sentralisasi • Tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada satu titik dalam organisasi.
  • Suatu organisasi dimana manajer puncak membuat semua keputusan dan level di bawahnya tinggal melaksanakan saja.
  • Desentralisasi • Organisasi dimana pengambilan keputusan ditekan ke bawah ke manajer- manajer yang paling dekat dengan aksi.
  • Pemberdayaan Karyawan • Peningkatan otoritas pengambilan keputusan ke karyawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran sentralisasi

  Lebih ke sentralisasi, apabila: • Lingkungan stabil.

  • Manajer level bawah tidak cakap atau kurang berpengalaman dalam pengambilan keputusan.
  • Manajer level bawah tidak ingin memiliki suara dalam keputusan.
  • Keputusan-keputusan sedikit secara relatif.
  • Organisasi menghadapi suatu krisis atau resiko gagalnya perusahaan.
  • Perusahaan sangat besar.
  • Implementasi strategi perusahaan yang efektif bergantung pada manajer yang mempertahankan pendapat mengenai apa yang terjadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran sentralisasi

  Lebih ke desentralisasi, apabila: • Lingkungan kompleks dan tidak pasti.

  • Manajer level bawah cakap dan atau berpengalaman dalam pengambilan keputusan.
  • Manajer level bawah ingin memiliki suara dalam keputusan.
  • Keputusan-keputusan merupakan hal yang signifkan.
  • Budaya korporasi terbuka dalam memberikan kesempatan manajer untuk bersuara atas hal yang terjadi.
  • Perusahaan secara geografs tersebar.
  • Efektiftas implementasi strategi perusahaan tergantung pada keteribatan dan feksibilitas

Formalisasi (Formalization)

  Tingkat dimana jabatan/pekerjaan dalam organisasi terstandarisasi dan perilaku karyawan diatur oleh aturan dan prosedur.

  • Jabatan/pekerjaan yang sangat diformalkan menjadikan diskresi yang minimal atas segala sesuatu yang dilakukan.
  • Formalisasi yang rendah berarti batasan-batasan yang sedikit dalam bagaimana karyawan menjalankan pekerjaannya.

Keputusan Perancangan Organisasi Organisasi mekanistik

Organisasi Organik

  • Strukturnya sangat feksibel dan mudah berdaptasi
  • Jabatan-jabatannya tidak terstandarisasi
  • Strukturnya berbasis tim yang mengalir
  • Supervisi langsung yang minimal
  • Aturan formal yang minimal
  • Jaringan komunikasi yang terbuka
  • Karyawan diberdayakan<
  • Strukturnya rigid dan dikontrol secara ketat
  • Spesialisasinya tinggi
  • Departementalisasi yang rigid
  • Rentang pengendalian yang sempit
  • Formalisasi yang tinggi
  • Jaringan informasi ke bawah yang terbatas
  • Partisipasi dalam keputusan yang rendah

Mekanistik versus Organik Mekanistik

Organik

  • Tim yang cross-functional
  • Tim yang cross-hierarchical
  • Aliran informasi bebas
  • Rentang kendali lebar
  • Desentralisasi • Formalisasi rendah<
  • Spesialisasi tinggi
  • Departementalisasi rigid
  • Rantai komando jelas
  • Rentang kendali yang sempit
  • Sentralisasi • Formalisasi tinggi

Faktor kontingensi

  Keputusan struktur dipengaruhi oleh:

  • Strategi keseluruhan organisasi
  • Struktur organisasi mengikuti strategi
  • Ukuran organisasi
  • Perusahaan berubah dari organik ke mekanistik sesuai perkembangn ukurannya
  • Teknologi yang dipergunakan organisasi
  • Perusahaan menyesuaikan strukturnya terhadap teknologi yang dipakai
  • Tingkat ketidak-pastian lingkungan
  • Lingkungan yang dinamis menghendaki struktur yang organik; struktur mekanistik membutuhkan lingkungan yang stabil.

Faktor kontingensi

Kerangka Strategi:

  • Inovasi

    • Mengejar keunggulan kompetitif melalui

    inovasi yang berarti dan unik lebih menyukai struktur organik.
  • Minimisasi biaya
  • • Berfokus pada pengendalian ketat biaya

    memerlukan struktur mekanistik untuk

    organisasi.
  • Imitasi • Meminimalkan risiko dan memaksimalkan proftabilitas dengan

    menyalin pemimpin pasar memerlukan

    unsur organik dan mekanistik dalam struktur organisasi.

Faktor kontingensi

  Strategi dan Struktur:

  • Pencapaian tujuan strategis difasilitasi oleh perubahan struktur organisasi yang mengakomodasi dan mendukung perubahan.

  Ukuran dan Struktur:

  • Seiring berkembangnya organisasi, strukturnya cenderung berubah dari organik menjadi mekanistik dengan spesialisasi, departementalisasi, pemusatan, dan peraturan dan peraturan yang meningkat.

Faktor kontingensi

  Teknologi dan Struktur

  • Organisasi mengadaptasikan strukturnya pada teknologinya.
  • Klasifkasi arah atas perusahaan

    berdasarkan kompleksitas teknologi yang

    diguna
  • Unit produksi dari unit tunggal atau

  batch kecil

  • Produksi mass dari keluaran batch besar
  • Proses produksi dalam keluaran proses kont>Teknologi rutin = organisasi mekanistik
  • Teknologi non-rutin = organisasi organik

Faktor kontingensi

  Struktur dan ketidakpastian lingkungan

  • Struktur organisasi mekanistik cenderung menjadi paling efektif pada lingkungan yang stabil dan sederhana.
  • Fleksibilitas struktur organisasi organik adalah lebih mudah cocok untuk lingkungan yang dinamis dan kompleks.

  Perancangan organisasi

pada umumnya

  Rancangan Tradisional

  • Struktur sederhana
  • Departementaisasi rendah, rentang kendali yang lebar, otoritas tersentralisasi, formalisasi k>Struktur fungsional
  • Departementalisasi berdasarkan fu>Operations, fnance, human resources, and product research and development
  • Struktur divisi
  • Terdiri dari unit bisnis atau divisi terpisah dengan otonomi terbatas di bawah koordinasi dan pengendalian perusahaan induk.

  Perancangan organisasi

pada umumnya

  Rancangan organisasi kontemporer

  • Struktur Tim • Seluruh organisasi terdiri dari kelompok kerja atau tim yang dikelola sendiri dari karyawan yang diberdayakan.
  • Struktur matriks dan pr>Spesialis dari departemen fungsional yang berbeda ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang dipimpin oleh manajer proyek.
  • Matriks dan peserta proyek memiliki dua manajer.
  • Dalam struktur proyek, karyawan bekerja terus

    menerus dalam proyek; pindah ke proyek lain

    karena setiap proyek telah selesai.

  Struktur Organisasi Matriks

Perancangan organisasi pada umumnya

  Rancangan organisasi kontemporer

  • Organisasi Tanpa Batas • Desain organisasi yang feksibel dan tidak terstruktur yang dimaksudkan untuk memecah hambatan eksternal antara organisasi dan pelanggan dan pemasoknya.
  • Menghilangkan batas-batas internal (horisonta>Eliminasi rantai komando
  • Memiliki keterbatasan rentang kendali
  • Memakai tim yang diberdayakan daripada depart>Eliminasi batas-batas eksternal:
  • Menggunakan struktur organisasi virtual, jaringan dan modular sehingga dekat dengan pemangku kepentingan

  Eliminasi batas-batas

eksternal

  • Organisasi virtual
  • Sebuah organisasi yang terdiri dari sebagian kecil karyawan penuh waktu dan untuk sementara mempekerjakan spesialis untuk mengerjakan peluang yang muncul.
  • Organisasi Jaringan (Network Organization<>Sebuah organisasi inti kecil yang mengalih-dayakan fungsi bisnis utamanya (misal manufaktur) untuk

    memusatkan perhatian pada apa yang terbaik.

  • Organisasi Modular (Modular Organization<
  • Organisasi manufaktur yang menggunakan pemasok luar untuk menyediakan komponen

    produk untuk perakitan fnal produk akhirnya.22

Tantangan Perancangan Organisasi saat ini

  • Menjaga seluruh karyawan terkoneksi
  • Karyawan yang tersebar secara luas dan terus berg>Membangun organisasi pembelajar
  • Mengelola isu-isu struktur gl
  • Implikasi budaya dari elemen perancangan

  Organisasi Pembelajar

(Learning Organization)

  Suatu organisasi yang telah mengembangkan kapasitas untuk terus belajar, beradaptasi, dan

berubah melalui praktik manajemen pengetahuan oleh

karyawan.

  • Karakteristik organisasi pembelajar:
  • Desain organisasi berbasis tim terbuka yang memberdayakan karyawan
  • Berbagi informasi yang luas dan terbuka
  • • Kepemimpinan yang memberikan visi bersama

    tentang masa depan organisasi, dukungan dan dorongan
  • Budaya nilai bersama, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa komunitas yang kuat.

  Holacracy by Zappos

  Agile Organization