PENELITIAN CARA PENYEDIAAN AIR MINUM DI DAERAH PASANG SURUT RANTAU RASAU, JAMBI

Bulletin Penel.,. ~n Kesehatan
Health Studies in Indonesia

Vol. X No. 1
1982

PENELITIAN CARA PENYEDIAAN AIR MINUM DI DAERAH PASANG SURWT
RANTAU RASAU, JAMB1

/

/

Oleh : Sidik Wasito*, Sri Soewasti*, Ida Bagus*, dan Wasito**

ABSTRACT
A study has been made to investigate provisions of water supply in meas where availability of potable
water is scarce due to high organic matter, red and yellowish in colour and low in pH. The water quality
was determined for surface and shallow ground water.
Clean potable water was acquired by dugging a well with concrete casing in podsolic soil, provided
with a shallow well hand pump with PVC casing in non-podsolic soil, and one provided with a shallow

well hand pump with PVC casing connected to a small water treatment unit in podsolic soil.
The study shows that a water treatment unit is urgently needed, to provide a proper water supply sys
tem. The best potable water supply can be provided through the installment of auger shallow well hand
pumps with PVCcasing and connected to a small water treatment unit.
A well with concrete casing alone does not meet the requirementfor acquiring potable water.

PENDAMULUAN
au adaiah suatu daerah transmiRantau
grasi yang merrdiki kondisi yang sulit, karena
rnerupakan daerah pasang surut dan daerah banjir, dan juga merupakan daerah yang sukar untuk memperoleh air minum yang layak untuk
diminum. Yang terakhir ini disebabkan karena
keadaan tanahnya sebagian tersusun dari tanah
gambut, sehingga air tanah permukaan serta air
perrnukam umumnya merupakan air gambut,
benvarna coklat kekuning-'kuningan, berwarna
hitam bila direbus, banyak mengandung bahan
organik dan besi, dan pH-nya rendah.
Dalarn feasibility study, master plan dan study sosial ekonomi Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut, Departernen Pekerjaan
Umum, Rantau Rasau, Jambi, Nusa Consultants,
bertalian dengan penyediaan air rninum telah

dinyatakan: "Bahwa pasang surutnya permuka-

* Pusat

Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Lit
Bang Kes.
** Wrektorat Hygiene & Sanitasi, Direktorat Jendral
P3M.

an air sungai Batanghari dan Batang Berbak berpengaruh besar terhadap mata air tanah dangkal atau permukaan". (laporan tidak diterbitkan).
Di Indonesia program sarana air minum di
daerah transmigrasi dewasa ini telah dirnulai,
namun di beberapa daerah dijumpai masalah
yang tidak sederhana karena kondisi daerahnya
yang begitu sulit seperti dikemukakan di atas.
Oleh sebab itu permasalahan tersebut memerlukan pemecahan secara cepat dan baik.
Fair dan Geyer pernah menyatakan, bahwa
warna alami dalam air dapat dihilangkan Sampai 30 % melalui saringan pasir lambat tanpa
menggunakan bahan penggumpall).
Maxcy telah menyatakan pula, bahwa warna

dalam air dapat dihilangkan melalui koagulasi
dengan A12 (S04)3 atau pun garam-garam besi
diikuti dengan sedimentasi dan saringan pasir
cepat. Cara lain untuk dapat menghilangkannya ialah melalui oksidasi dengan chlorine3).
Selanjutnya Nemerow, mengenai kandungan
bahan organik dalam air di danau Tahoe, telah
menyatakan: ".......dapat dikurangi sampai ku-

SIDIK WASITO DKK

rang dari 16 mglliter melalui suatu kombinasi
dari prinsipprinsip koagulasi, filtrasi, dan absorpsi" . 5,
Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan antara tahun 1977 - 1978 dan antara tahun 1979
- 1980, yang pelaksanaannya dilakukan melalui uji coba lapangan dengan maksud untuk secepat munglun dapat mengatasi kebutuhan air
untuk keperluan rumah tangga bagi masyarakat
setempat, yang pada umumnya sangat mendambakan tersedianya amberLair yang berkualitas
baik.
Hasil penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah penyediaan air minum dengan cara yang sederhana, efektif, praktis, dan diterirna
oleh masyarakat setempat serta dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan program sarana air minum di daerah pasang surut, khususnya daerah yang bertanah dan berair garnbut.
BAHAN DAN CARA


Penelitian. ini dibatasi pada suatu sistem penyediaan air rninum di daerah pedesaan khususnya daerah transmigrasi, yang bersumber dari
air tanah dangkal/permukaan dan air permukaan, melalui pengambilan beberapa contoh air
untuk pemeriksaan kualitas kirniawi dan uji coba lapangan untuk beberapa model penyediaan
air.
Daerah Penelitian.
Kondisi tanah di daerah Rantau Rasau pada
umumnya terbagi sebagai berikut:
Pertama, tanah yang letaknya berdekatan dengan sungai dan saluran, tersusun dari lapisan
tanah bagian atas hingga ke dalaman 2,25 m berupa tanah gambut, dan lapisan di bawahnya
dari jarak 2,25 m sampai ke dalaman 3 ,SO m berupa lapisan pasir halus bercampur lumpur. Daerah ini disebut sebagai daerah bertanah gambut.
Kedua, tanah yang letaknya di daerah pedalaman yang cukup jauh dari saluran dan sungai,
tersusun dari lapisan tanah bagian atas sampai
kedalaman 1,75 m berupa tanah liat bercampur
pasir, dan lapisan di bawahnya dari jarak 1,75m

ke bawah sampai ke dalaman 3,50 m lapisan pasir halus campur lumpur.
Kehidupan penduduk Rantau Rasau, pada
dasamya memperoleh sumber penyediaan air
dari sumur gali sebanyak 69,lO % dan sumber

lain-lain sebanyak 30,90 % (sungai, saluran waktu pasang, dan air hujan). Kualitas fisik dari
sumur gali yang disebutkan di atas menurut data yang diperoleh dari survey: air jernih yang dirninum sebanyak 14,30 $6, air jernih dengan
rasa asam tidak 'iminum sebanyak 37,50%, air
jemih benvarna coldat kekuningan berasa asam
tidak diminum sebanyak 17,30 %.
Air tanah permukaan dapat dijumpai dalam
tanah pada ke dalaman antara l,00 - 6,00 m.
Cara Penelitian.

1. Analisa Air Permukaan.
Untuk memperoleh gambaran'tentang kualitas air dari sumber air permukaan yang banyak
digunakan sebagai sumber air minum terutama
pada waktu pasang, maka telah diambil contoh,
air dari saluran yang ada pada saat pasang mau
pun surut untuk dilakukan analisa melalui laboratorium dengan cara-cara konvensionil.

2. Uji coba
2.1. Sumur Gali.
Sumur gali dengan pompa tangan telah diuji coba khususnya di daerah bertanah gambut, mengingat daerah ini sumur gali pada
umumnya mempunyai air yang berwarna

coklat kekuningan dan tidak dapat diminum.
Adapun konstruksinya adalah bahwa sumur gali telah dibuat dengan kedalaman 3,00
m dan diameter (garis tengah) 1,00 m, berdinding beton kedap air dengan saringan pasir sederhana di dasar sumur yang tersusun
dari lapisan batu koral, ijuk dan pasir, sedang
di atas permukaan sumur dibuat lantai sumur yang kedap air. (Gambar I).
Konstruksi sedemikian itu dimaksudkan,
agar air gambut dari lapisan tanah teratas
sampai kedalaman 2,50 m diharapkan tidak
masuk ke sumur melalui dinding, tetapi melalui saringan pasir dari bagian dasar sumur.
Air yang dihasilkan dari sumur gali terse
but kemudian dianalisa dalam labora'torium

PENELITIAN CARA PENYEDIAAN AIR MINUM DI RANTAU RASAU, JAMB1

GAMBAR 1

SKALA

.


1

:

25

tutup pengontrol
4

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN TOTAL GOITER RATE (TGR) ANAK SEKOLAH DI BEBERAPA KABUPATEN DI JAWA BARAT: Kaitannya dengan penggunaan garam beriodium di rumahtangga (THE TOTAL GOITER RATE CHANGES AMONG SCHOOL CHILDREN IN SOME DISTRICTS IN THE PROVINCE OF WEST JAVA: In relat

0 0 8

110 KARAKTERISTIK REMAJA HAMIL UMUR 10-21 TAHUN DI INDONESIA (CHARACTERISTICS OF PREGNANT ADOLESCENTS AGED 10-21 YEARS IN INDONESIA)

0 0 7

102 NON-FOOD RISK FACTORS OF ANEMIA AMONG CHILD-BEARING AGE WOMEN (15-45 YEARS) IN INDONESIA (FAKTOR RISIKO NON-MAKANAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA PEREMPUAN USIA SUBUR [15-45 TAHUN] DI INDONESIA)

0 0 8

75 UNFAVORABLE INFANT FEEDING PRACTICES IN EAST LOMBOK HAVE NOT YET CHANGED MUCH IN THE LAST DECADE (PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI YANG TIDAK TEPAT BELUM BANYAK MENGALAMI PERUBAHAN DALAM SATU DEKADE TERAKHIR DI LOMBOK TIMUR)

0 0 12

PENYERAPAN FORMALIN OLEH BEBERAPA JENIS BAHAN MAKANAN SERTA PENGHILANGANNYA MELALUI PERENDAMAN DALAM AIR PANAS (THE ADSORPTION OF FORMALDEHYDE BY SOME FOODSTUFFS AND ITS ELIMINATION BY SOAKING THEM IN HOT WATER)

0 0 12

50 DETERMINAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI TINGKAT PROVINSI (DETERMINANTS OF STUNTING IN CHILDREN 2-3 YEARS OF AGE AT PROVINCE LEVEL)

0 2 13

29 PERAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEJADIAN BALITA PENDEK DI INDONESIA (THE CONTEXTUAL ROLE OF OCCURRENCE STUNTED ON CHILDREN UNDER FIVE IN INDONESIA)

0 0 10

A. Naim) - HASIL SURVEY KONSUMSI MAKANAN DAN KEADAAN GIZI PETANI DI DAERAH PENGAIRAN JATILUHUR, JAWA BARAT

0 0 7

HASIL SURVAI KERACUNAN MERKURI PADA PENDUDUK DI SEKITAR TELUK JAKARTA

0 0 11

P. FALCIPARUM RESISTEN TERHADAP CHLOROQUINE DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH

0 0 8