BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Struktur Modal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tujuan dari setiap perusahaan berdiri adalah untuk menghasilkan laba, selain hal tersebut, perusahaan juga memiliki tujuan lain, yaitu untuk dapat tumbuh berkembang (growth) serta bertahan hidup (going concern) sehingga nilai perusahaan dapat meningkat. Nilai perusahaan sangat erat hubungannya dengan harga saham perusahaan, dimana baik buruknya nilai suatu perusahaan akan menentukan harga saham perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi tersebut maka akan menunjukkan tingkat kesejahteraan pemegang saham yang juga tinggi.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaannya dengan melakukan aktivitas operasional sehingga dapat diperoleh keuntungan. Aktivitas operasional yang dilakukan oleh perusahaan dapat terlaksana dengan menggunakan potensi sumber daya perusahaan. Salah satu dari potensi sumber daya yang ada adalah sumber daya keuangan yang dapat berupa modal. Modal menurut Stice, et al (2004 : 136) ialah “sisa kepemilikan atas aktiva dari suatu entitas setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah perusahaan modal mencerminkan bagian kepemilikan.”. Modal yang digunakan perusahaan dapat berasal dari modal internal perusahaan yaitu modal sendiri (equity) ataupun external yaitu berasal dari hutang (debt). Modal tersebut akan digunakan untuk menjalakankan kegiatan operasional perusahaan. Suatu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya hanya dengan menggunakan sumber-sumber dari dalam perusahaan saja, akan tetapi ketika kebutuhan dana sudah meningkat karena pertumbuhan perusahaan yang tinngi serta dana internal telah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan yang berupa hutang (debt). Keputusan perusahaan yang menggunakan sumber dana dari hutang akan menimbulkan beban yaitu biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, Namun, jika perusahaan menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Oleh karena itu, kebijakan perusahaan terhadap struktur modalnya akan berpengaruh terhadap nilai saham. Kombinasi da r i sumber dana yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan mampu memaksimalkan nilai saham. Struktur modal Menurut Brealey, et al (2007 : 6) ialah ”pilihan antara pendanaan utang atau ekuitas”. Dalam penelitian ini, Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), dan Interest Coverage Ratio (ICR)
Dalam mengelola keuangan, kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasional dan mengembangkan usahanya menjadi salah satu unsur yang perlu diperhatikan. Manajemen dalam perusahaan perlu memperhatikan struktur modal dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan hutang. Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana ekonomis guna membelanjai kebutuhan kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
Kemampuan manajemen yang baik dapat dilihat pada penggunaan modal perusahaan. Dana yang dimiliki dari modal perusahaan dapat digunakan kembali dalam kegiatan operasional perusahaan selanjutnya sehinnga perusahaan dapat terus berjalan tanpa ada terhenti. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan perusahaan adalah bagaimana usaha untuk memperbesar laba ataupun paling tidak mempertahankan laba yang diperoleh, semakin tinggi laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut maka akan meningkatkan nilai perusahaan dimana nilai harga saham perusahaan tersebut meningkat
Pengelolaan modal memiliki peranan yang penting dalam menciptakan laba, oleh karena itu manajemen perusahaan dituntut untuk mengawasi, mengatur, dan mengendalikan masalah penggunaan modal. Sumber modal akan menetukan bagaimana operasional perusahaan kedepan. Selain hal tersebut, perusahaan juga harus menentukan bagaimana modal tersebut diinvestasikan. Dalam perusahaan, selain modal diinvestasikan dalam aktiva lancar, modal juga dapat diinvestasikan dalam aktiva tetap dengan jangka waktu panjang. Perusahaan melakukan investasi aktiva tetap dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada sebelum melakukan investasi. Investasi dalam aktiva tetap diharapkan dapat menambah kuantitas produk, kualitas produk dan lain-lain dengan harapan perusahaan akan memperoleh pasar yang lebih baik dari sebelumnya.
Perusahaan haruslah dapat melihat berapa besar modal tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya. jumlah modal yang dimiliki akan berpengaruh secara tepat dalam melaksanakan usahanya karena apabila perusahaan kekurangan modal maka akan kehilangan konsumen yang potensial karena tidak sangup dalam memenuhi permintaan konsumen. Jelas hal ini akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan dalam memperoleh laba karena banyaknya permintaan yang tidak terpenuhi, namun jika keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada profitabilitas perusahaan. Laba yang menurun jelas akan mengakibatkan nilai harga saham perusahaan tersebut menurun.
Setiap perkembangan usaha juga diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan modal yang semakin besar. Namun, kenaikan modal tidak selalu diikuti kenaikan laba karena kenaikan modal belum dapat menentukan keuntungan atau kerugian penggunaan modal tersebut, ini bisa dilihat dalam perusahaan- perusahaan sekarang yang kebutuhan akan modal meningkat dikarenakan adanya persaingan yang kompetitif sehingga akan memaksa untuk meningkatkan fasilitas namun tidak langsung diikuti dengan kenaikan laba dari perusahaan tersebut. Pihak manajemen perusahaan harus dapat bertindak mengambil kebijaksanaan sehingga dapat diketahui permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Ketika permasalahan diketahui, maka solusi dapat langsung dijalankan oleh perusahaan tersebut. Keputusan yang harus dihadapi manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan adalah keputusan pendanaan dan keputusan struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang atau modal sendiri yang harus digunakan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menghimpun dana yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang efisien bagi perusahaan.
Perusahaan pada zaman sekarang ini memiliki tekanan persaingan yang sangat tinggi sehingga efisiensi diperlukan agar perusahaan dapat terus bertahan.
Peningkatan dalam teknologi informasi memungkinkan perusahaan melakukan hal tersebut. Permasalahan hampir pada setiap usaha adalah sulitnya dalam menaikkan harga bahkan harus menetapkan harga serendah mungkin sehingga dapat menarik minat konsumen karena perusahaan membutuhkan hal tersebut dalam memperoleh dana untuk mempertahankan dan memperluas usahanya. Dalam keadaan persaingan yang sangat kompetitif ini perusahaan akan berusaha menambah fasilitas guna meningkatkan kualitas, tetapi penambahan fasilitas ini akan menambah jumlah modal, sedangkan perusahaan harus meminimalkan harga yang memang akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan perusahaan.
Pada beberapa tahun terakhir pertumbuhan usaha di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang muncul. Usaha-usaha yang muncul rata-rata memiliki ukuran yang cukup besar sehingga dipastikan kebutuhan modal dalam jumlah yang besar pula. Dari hal tersebut muncul sebuah fakta akan timbulnya persaingan yang kompetitif sehingga pada beberapa usaha akan mengalami kenaikan modal diikuti dengan kenaikan kemampuan menghasilkan laba, namun pada beberapa perusahaan tidak mampu menaikkan laba walaupun telah meningkatkan modal yang dimilikinya.
Berdasarkan penjelasan dan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah, yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio terhadap nilai harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari struktur modal yang diukur dengan Debt to Total Asset Ratio terhadap nilai harga saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari struktur modal yang diukur dengan Interest Coverage Ratio terhadap nilai harga saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio , Debt to Total Asset Ratio, dan Interest
Coverage Ratio secara simultan terhadap nilai harga harga saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan dari penelitian ini adalah:
- struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio terhadap nilai harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
- struktur modal yang diukur dengan Debt to Total Asset Ratio terhadap nilai harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
- struktur modal yang diukur dengan Interest Coverage Ratio terhadap nilai harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
- struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio , Debt to
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
Total Asset Ratio, dan Interest Coverage Ratio secara simultan
terhadap nilai harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.3.2 Manfaat Penelitian
- mengenai pengaruh struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila ditanya pendapatnya
- menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis.
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk
- keputusan mengenai pengaruh struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Bagi para praktisi, sebagai bahan masukan untuk pengambilan