Seismik Refleksi dengan Menggunakan Sumber Getar Dinamit yang

  2016 O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI INSTRUMEN SEISMIK Skema Sertifikasi Kompetensi Teknisi Instrumen Seismik merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 251/MEN/V/2007 Tentang Penetapan SKKNI Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Bidang Eksplorasi Sub Bidang Penyelidikan Seismik. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Teknisi Instrumen Seismik dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi .

  

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-TIS-SEIS-020-2016 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS- TIS-SEIS-020-2016 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang lingkup

  2.1. Bidang Penyelidikan Seismik Refleksi dengan Menggunakan Sumber Getar Dinamit.

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan B

  idang Penyelidikan Seismik Refleksi dengan Menggunakan Sumber Getar Dinamit yang

  mempunyai tugas utama melakukan trouble shooting peralatan elektronik pada operasi Penyelidikan Seismik .

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Teknisi Instrumen Seismik lingkup Penyelidikan Seismik pada industri migas.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Teknisi Instrumen Seismik lingkup sektor Industri Migas

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Teknisi Instrumen Seismik pada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Teknisi Instrumen Seismik mandiri.

  4. Acuan Normatif

  4.1. Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

  4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4.3. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang LPJK

  4.4. PP No. 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas

  4.5. PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

  4.6. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib.

  4.7. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

  4.8. Kepmen Nakertrans Nomor: KEP.251/MEN/V/2007 tentang SKKNI Penyelidikan Seismik.

  4.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

  4.10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.16. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

  4.12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

  4.13. SNI ISO/IEC 17024: 2012 Penilaian kesesuaian-persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person.

  4.14. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  4.15. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Teknisi Instrumen Seismik

  7.2. Ijasah minimal setingkat SLTA Elektro/Listrik /D-III Teknik Elektro/Listrik

  b. Ijasah minimal setingkat SLTA Elektro/Listrik, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang Penyelidikan Seismik.

  1 Tahun di bidang Penyelidikan Seismik

  a. Ijasah minimal D-III Teknik Elektro/Listrik, dengan pengalaman kerja minimal

  8.1 Yang memiliki pengalaman kerja:

  8. Persyaratan kompetensi

  7.4. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka: a Tidak direkomendasikan untuk naik level. b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal.

  7.3. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki., surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

  7.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan ( tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas /tidak cacat fisik).

  b. Level : IV

  7. Persyaratan dasar

  6.4. Membuat laporan hasil pemeriksaan peralatan elektronik.

  6.2. Melakukan pemeriksaan peralatan elektronik 6.3. Memperbaiki peralatan elektronik yang rusak.

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  2. B.091001.024.02 Memperbaiki Peralatan Elektronik

  1. B.091001.023.02 Mempersiapkan Peralatan Elektronik

  c. Rincian Unit Kompetensi : No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

  6.1. Mempersiapkan peralatan

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Teknisi Instrumen Seismik

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Teknisi Instrumen Seismik dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  11. Biaya

  11.1 Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku

  tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM. Biaya sertifikasi Teknisi Instrumen Seismik : Rp. 900.000,-.

  11.2

  11.3 Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila

  11.4

  peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada.

12. Proses sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Teknisi Instrumen Seismik dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

  Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

  12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.

  12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  13.2 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.1 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  12.4.5 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

  12.4.4 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  12.4.3 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 60 untuk setiap materi yang diujikan dan tidak ada nilai mati (≤ 50) untuk setiap materi yang diujikan.

  12.4.2 Bobot untuk ujian tulis 40% dan 60% (Praktek dan Wawancara)

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01) yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

  12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen (FR-ASC-01);

  12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari praktek/Simulasi, lisan/wawancara dan uji tertulis sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3. Proses Uji Kompetensi

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

  13.3 Masa berlaku sertifikat telah habis;

  13.4 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”

  13.5 Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.

  : F. 9. 05. C);

  14. Survailen

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  14.2 Evaluasi peserta (sampling)

  14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.4 Witness (bila diperlukan)

  14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

  15. Sertifikasi ulang

  15.1 Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi kompetensi terkini;

  15.2 Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

  16. Penggunaan sertifikat

  16.1 Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  17.1 Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan /atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan /atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi atau keinginan pemohon, diatur dalam prosedur.

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form F.9.01.A / Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01

  (Calon Asesi) dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah
  • Pengalaman Kerja Keterangan Sehat (dokter)
  • Sertifikasi Ulang
  • Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr

  Copy sertifikat pelatihan

  • Copy sertifikat kompetensi
  • yang terakreditasi
  • Membayar biaya sertifikasi Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  Asesmen & Rekomendasi - Uji Tulis

  • (FR-ASC-01 Pelaksanaan Uji Praktek/Simulasi
  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Lisan/Wawancara

  TINGKAT REVISI-3 LSP-